Anda di halaman 1dari 17

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PEDOMAN PENYELENGGARAAN
BASIC MEDIA SCHOOLING
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA

BAB I
PENDAHULUAN
Pengantar
Di era modern saat ini, media informasi mempunyai peranan sangat
penting dalam keberlangsungan kegiatan mahasiswa di setiap ormawa. Media
sosial menjadi rujukan pertama untuk mencari tahu tentang sebuah institusi
tertentu. Website dan media sosial yang lain akan sangat sibuk dikunjungi.
Penyajian informasi yang menarik dan terbaru dapat meningkatkan antusias
penggunanya. Untuk itu, dibutuhkan sebuah pelatihan yang dapat memberikan
langkah teknis dalam pembuatan informasi yang baik.
Basic Media School adalah salah satu bentuk pelatihan yang menitikberatkan
pada pengembangan skill dalam bermedia informasi. Kurikulum ini dapat diperkaya
oleh ormawa penyelenggara dengan menambahkan materi yang sesuai dengan
kebutuhan pengembangan branding ormawa tersebut, seperti kajian himpunan
terhadap isu keprofesian tertentu, pemberitaan kegiataan yang berkelanjutan serta
penyajian konten yang informatif dan menarik. Kurikulum Basic Media School ini
diharapkan dapat menjawab kebutuhan ormawa untuk pelatihan bidang media
informasi sehingga output dari pelatihan dapat berguna bagi ormawa, KM ITS,
maupun bangsa Indonesia.
Tujuan
Basic Media School bertujuan untuk membekali mahasiswa agar mampu
memahami dasar - dasar media informasi lebih baik. Setelah mengikuti pelatihan
Basic Media School ini diharapkan peserta mampu :
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

1. Memahami media meliputi desain¸ fotografi, videografi, serta pengenalan


web untuk mengoptimalkan branding ormawa.
2. Mengetahui hal – hal terkait dunia jurnalistik dan dapat menerapkannya
dengan baik.
Peserta
Persyaratan peserta :

1. Mahasiswa yang terdaftar sebagai anggota ormawa penyelenggara


2. Memiliki minat dan dan komitmen untuk mengikuti pelatihan dan kegiatan
pasca pelatihan sampai selesai
Pendaftaran
Syarat pendaftaran peserta Basic Media School dalam lingkup ormawa
dapat ditentukan sesuai dengan kebutuhan masing – masing ormawa.
Kegiatan Pasca Pelatihan
KPP BMS adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengontrol progress
peserta pasca pelatihan, yaitu :
1. Membuat produk media informasi yang kreatif untuk menambah citra
positif ormawa masing - masing.
2. Menjadi Organizing Committee (OC) dalam pelaksanaan BMS berikutnya.
(opsional)
3. Ormawa diperkenankan untuk menambah output KPP selama dalam
lingkup media dan informasi. (opsional)

BAB II
MATERI
Garis Besar Materi
BMS terdiri dari materi desain, fotografi, videografi, dan jurnalistik yang
disampaikan oleh pemateri sesuai dengan bidangnya. Penyampaian materi dapat
dilakukan dengan cara:
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

a. Latihan merupakan proses untuk memperoleh kemahiran dan kecakapan


dengan langkah-langkah tertentu
b. Penugasan adalah proses, cara, perbuatan menugasi atau menugaskan;
pemberian tugas
c. Ceramah adalah pidato oleh sesorang di hadapan banyak pendengar,
mengenai suatu hal, pengetahuan
d. Eksperimen adalah percobaan yang bersistem dan terencana
e. Tanya jawab merupakan soal jawab, diskusi, dan wawancara.
Materi dari BMS ini terdiri dari 2 modul.
MODUL 1
JURNALISTIK
a. Tujuan
 Peserta memahami kebutuhan informasi lingkungannya dan mampu
menemukan program kerja yang sesuai dengan kondisi kebutuhan
informasi tersebut, baik kebutuhan dari dalam kampus maupun luar
kampus itu sendiri.
 Peserta mampu menganalisa berbagai fenomena untuk dibuatkan
berita.
 Peserta mampu melakukan wawancara untuk bahan berita yang baik.
 Peserta mampu membuat berita dengan judul yang menarik dan
kalimat yang efektif.
 Peserta mampu berinovasi dengan baik di bidang jurnalistik.

b. Materi
Wawasan Jurnalistik dan Pers (90 Menit)
Materi ceramah (45 menit) :
1) Pengertian Jurnalistik
Jurnalistik merupakan suatu aktivitas dalam menghasilkan berita
maupun opini. Mulai dari perencanaan, peliputan dan penulisan
yang hasilnya disiarkan pada publik atau khalayak pembaca
melalui media/pers
2) Manfaat dan tujuan jurnalistik
 Berbeda
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

 Komunikatif
 Cepat dicerna
 Komprehensif
 Berdiri di atas fakta
 Dapat dipertangungjawabkan
 Tak hanya berdampak, juga bermanfaat
Manfaat Jurnalistik
a) To entertain
b) To inform
c) To educate
d) Social control
Materi ceramah dan diskusi (45 menit) :
a) Pengertian dan manfaat jurnalistik dalam organisasi
b) Etika jurnalistik
c) Sejarah dan perkembangan pers nasional
d) Jurnalistik di ranah media Birokrasi dan KM ITS

Teknik Reportase (90 Menit)


Materi ceramah (45 menit) :
 Pengertian reportase
Reportase merupakan segala kegiatan peliputan yang diilakukan
wartawan demi menggali dan memperoleh bahan berita
 Bentuk reportase
Bentuk reportase meliputi Informative, opinion, feature, man in
street
 Teknik reportase
Teknik reportase meliputi observasi, riset, wawancara
 Cara reportase
Cara reportase meliputi face to face interview, indirect interview
 Etika Reportase
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

1) Persiapan diri (menyusun pertanyaan, menentukan angle


wawancara, menentukan jadwal wawancara)
2) Perkenalan
3) Datang tepat waktu
4) Durasi wawancara maksimal 1 jam
5) Interaksi dua arah
6) Off the record (Permintaan dari narasumber untuk tidak
menyiarkan keterangan yang diberikannya)
 Contoh reportase
Simulasi reportase (45 menit)
Pemateri memberikan topik tertentu kepada peserta Basic Media
School sebagai dasar pembuataan daftar pertanyaan untuk wawancara,
yang memenuhi 5W + 1H. Kemudian peserta membentuk kelompok
yang terdiri dari dua orang. Setiap peserta diminta untuk saling menukar
daftar pertanyaan dan menjawab pertanyaan tersebut dengan
pasangannya di dalam kelompok. Pemateri menunjuk salah satu
kelompok untuk mempresentasikan hasil reportasenya.

Teknik Penulisan (90 Menit)


Materi ceramah (45 menit) :
 Latar belakang pentingnya menulis
Mengomunikasikan dan mendokumentasikan gagasan, pemikiran, atau
pandangan personal yang mungkin bermanfaat bagi banyak orang.
 Jenis tulisan berita
a. Fakta : - Feature
- Berita : Hardnews
Softnews
b. Opini
 Bagian-bagian tulisan
a. Judul berita (headline)
b. Baris tanggal
c. Teras berita (lead)
d. Isi berita (body)
 Aturan penulisan
a. Diksi
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

b. Kata awalan
c. Kata sambung
d. Kutipan
Simulasi (45 Menit)
Peserta pelatihan BMS menulis berita hasil dari simulasi teknik wawancara
sebelumnya dengan waktu kurang lebih 30 menit. Panitia dibebaskan untuk
menentukan media penulisan. peserta terbaik diperkenankan untuk
mempresentasikan hasil tulisannya di depan peserta yang lain.
MODUL 2
KETERAMPILAN MEDIA
Dasar Desain (120 Menit)
Tujuan :
a. Peserta mampu memahami tujuan desain sebagai salah satu alat untuk
menyampaikan pesan secara visual
b. Peserta mampu memahami prinsip desain secara keseluruhan
c. Peserta mampu memahami unsur – unsur desain
d. Peserta mampu membuat desain yang menarik dan informatif
Materi Ceramah (90 Menit)
a. Peran Desain dalam Penyajian Pesan
Desain merupakan salah satu alat pembawa pesan yang menggunakan
media grafis dalam penyampaiannya. Pesan tersebut dapat diwujudkan
dalam bentuk teks dan gambar. Dengan penerapan desain yang benar,
diharapkan informasi dapat tersampaikan dengan baik.
b. Aplikasi Desain dalam Media Informasi
Aplikasi desain meliputi:
 Curriculum Vitae
 Visual identity
 Editorial design
 UI & UX
 Ilustrasi
 Typography
c. Prinsip-prinsip desain meliputi:
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

 Kesederhanaan (Simplicity)
 Keseimbangan (Balance)
 Kesatuan (Unity)
 Penekanan (Focal Point/Emphasize)
 Ritme/Irama (Rhythm)
 Proporsi (Proportion)
d. Unsur Desain
 Garis / Line
 Bentuk / Shape
 Tekstur / Texture
 Ukuran / Size
 Warna / Color
Materi Simulasi (30 Menit)
1. Mengolah unsur-unsur desain dengan menerapkan prinsip-prinsip desain
menjadi karya non-digital. (kasi contoh gambar)
2. Membuat karya visual berupa poster, CV, dan media kreatif lainnya
dengan menggunakan prinsip dan unsur desain.
Teknik Dasar Fotografi dan Videografi
Tujuan :

 Peserta mampu mengetahui dasar dasar fotografi dan videografi


 Peserta mampu memahami cara pengambilan gambar dalam
fotografi/videografi
Materi Ceramah (90 Menit)
1) Definisi Fotografi / videografi
Fotografi adalah seni atau suatu proses penghasilan gambar dan cahaya
yang dipantulkan oleh objek masuk ke lensa kemudian diteruskan ke
bidang film, sehingga menghasilkan gambar / video
2) Teknik Dasar Fotografi / videografi
Ada beberapa teknik dasar fotografi/videografi untuk pemula atau yang
belum pernah sama sekali memakai kamera untuk fotografi/videografi,
antara lain :
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

 Focusing (Pemfokusan)
 The Exposure Triangle
a. Aperture (bukaan diafragma)

 Aperture yang terletak di dalam lensa berperan sebagai


pintu yang mengendalikan banyaknya cahaya yang
dapat mencapai sensor.
 Makin besar aperture berati makin besar juga cahaya
yang masuk, begitu juga sebaliknya.
 F-Number adalah angka matematis yang menunjukkan
diameter dari aperture.
 Semakin tinggi f-number = aperture mengecil =
cahaya yang masuk sedikit
 Semakin besar f-number = aperture membesar
= cahaya banyak yang masuk
b. ISO
 Kecepatan ISO adalah ukuran dari kecepatan film atau
kadar sensitifitasnya terhadap cahaya.
 Pada kamera digital ISO berpengaruh terhadap sensor,
namun prinsipnya tetap sama.
 Berikut ini beberapa kecepatan ISO : ISO 50 100 200 400
800 1600 3200
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

 Jika memotret di tempat kaya cahaya (outdoor),


gunakan selalu ISO rendah.
 Kecepatan ISO rendah membutuhkan exposure yang
lebih lama (slow), sedangkan ISO yang tinggi akan
membutuhkan waktu exposure yang lebih singkat
(fast).
 Semakin tinggi nilai ISO yang dipakai akan berpengaruh
munculnya noise atau bintik pada foto.
c. Shutter Speed

 Shutter mengendalikan seberapa lama sensor terbuka


untuk menangkap cahaya yang masuk.
 Makin lama shutter terbuka akan semakin banyak
cahaya yang ditangkap oleh sensor.
 Bila memotret objek yang sedang bergerak pada
settingan fast-shutter speed maka hasilnya objek akan
‘membeku’ atau diam.
 Bila disetting slow-shutter maka objek akan terlihat
bergerak.
3) Sudut Pandang Pengambilan Gambar dalam Fotografi/Videografi
Angle dalam fotografi adalah sudut pengambilan foto yang menekankan
posisi kamera pada situasi tertentu dalam membidik objek. Angle ini akan
menciptakan foto-foto yang berbeda. Bila sebuah objek lebih menarik jika
difoto dengan low angle, belum tentu akan menarik jika dipotret dengan
angle lainnya. Ada 5 macam sudut pengambilan gambar (angle) yang
umum digunakan dalam fotografi, yaitu:
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

e. Eye Level
Sudut pandang ini adalah sudut pandang atau angle yang umum
digunakan. Pada angle ini lensa kamera dibidik sejajar dengan tinggi
objek. Posisi dan arah kamera memandang objek yang akan dipotret
layaknya mata kita melihat objek secara biasa. Pengambilan angle ini
kebanyakan untuk memotret manusia dan aktifitasnya (Human
interest).

Art of Art by Keangs9 Seksan on 500px.com


KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

f. Low Angel
Pada sudut pengambilan foto ini, kamera diposisikan lebih rendah dari
objek. Low angle biasanya digunakan untuk menunjukkan kesan
elegan, megah dan tangguh. Sudut pandang pemotretan ini sering juga
diterapkan pada fotografi cityscape, contohnya pada foto gedung-
gedung penacakar langit.

g. High Angel
Angle ini digunakan untuk menangkap kesan luas dari objek yang
difoto. Pada angle ini kamera diposisikan lebih tinggi dari objek,
sehingga memberi kesan kecil dari objek yang difoto. Dengan angle ini
kita bisa memasukkan elemen-elemen pendukung komposisi ke dalam
frame. Penerapan high angle bisa juga diterapkan pada foto
pemandangan (landscape).
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

h. Bird Eye View


Anda bisa mencoba mendapatkan hasil yang berbeda dengan
mengambil foto dari titik yang terletak diketinggian. Dalam sudut
pemotretan ini, posisi objek berada di bawah atau lebih rendah dari
kita berdiri. Dari sudut pandang ini, kita memiliki area pandang yang
sangat luas, termasuk juga perspektif objek dan hubungannya dengan
benda – benda di sekelilingnya.
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

i. Frog Eye View


Pada pemotretan dengan angle ini kamera disejajarkan dengan tanah.
Angle ini biasanya digunakan untuk objek yang posisinya di atas tanah.
Untuk memotret dengan sudut pandang ini terkadang fotografer
harus tiduran di tanah, untuk menghasilkan foto yang bagus.

Walk with me into the sunset by Matthias Dengler on 500px.com

Pada intinya sudut pengambilan gambar (angle) dalam fotografi adalah


merupakan kreatifitas dari fotografer. Perlu kreatifitas dan mata jeli dari
fotografer dalam melihat objek, untuk menghasilkan foto yang bagus.
4) Framing
a. Extreme Close Up
Dengan teknik ini kamu harus mengambil gambar dengan jarak yang
sangat dekat sekali, Extreme close up hanya menampilkan bagian
tertentu pada tubuh objek. Contohnya ketika videografer ingin
menunjukkan mata seseorang, maka kamera akan meng-close up area
mata saja. Hal ini berfungsi untuk menunjukkan kedetailan suatu
objek.
b. Big Close Up
Teknik framing videografi ini hanya fokus pada kepala hingga dagu
objek, fungsinya untuk menonjolkan ekspresi yang ditampilkan,
misalkan ekspresi wajah marah sedih dan bahagia.
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

c. Close Up
Framing ini memiliki fokus lebih luas daripada big close up.
Pengambilan gambar ini berfokus dari ujung kepala sampai ujung leher
saja, fungsinya hanya memberi gambaran jelas tentang objek.
d. Medium Close Up
Pengambilan gambar dari ujung kepala hingga dada dilakukan pada
teknik ini. Fungsinya untuk mempertegas profil seseorang. Teknik ini
menjadi teknik framing antara midshot dan close up.
e. Mid Shot
Pengambilan gambar dilakukan hanya sebatas kepala hingga pinggang.
Teknik ini bertujuan untuk memerlihatkan sosok objek secara jelas,
jarak pandang mid shot ini lebih luas dari medium close up.
f. Full Shot
Teknik ini berfokus dari atas kepala hingga ujung kaki, fungsinya adalah
memperlihatkan objek secara utuh serta lingkungan sekitaranya.
g. Long Shot
Pengambilan gambar pada teknik ini lebih luas dari full shot fungsinya
untuk menunjukkan objek dan latar belakangnya secara menyeluruh.
h. Extreme Long Shot
Pengambilan gambarnya melebihi long shot, bertujuan untuk
menampilkan lingkungan si objek secara utuh dan jauh Dengan begitu,
objek dan lingkungan dapat dikaitkan satu sama lain karena adanya
detail tertentu yang ingin disampaikan.
5) Simulasi
Untuk mengaplikasikan materi yang didapat, maka simulasi yang perlu
dilakukan adalah :
a) Melakukan teknik pengambilan fotografi/videografi dengan teknik –
teknik yang telah dijelaskan oleh pemateri
b) Mengambil gambar/video dengan cara pengambilan gambar yang
telah dijelaskan pemateri
Pengenalan Dasar-dasar Website (Disarankan 2 pemateri)
1) Pengenalan Dasar-Dasar Website ( 120 menit )
Tujuan:
 Peserta memahami dasar teori tentang website
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

 Peserta memahami komponen penyusun sebuah website


 Peserta memahami penataan website yang baik dan benar
 Peserta mampu menjalankan server localhost XAMPP pada laptop
masing-masing
 Peserta memahami Wordpress sebagai CMS
 Peserta mampu melakukan instalasi Wordpress di localhost
 Peserta memahami komponen yang ada dalam dashboard
Wordpress
 Peserta mampu membuat halaman baru, artikel baru dan hal-hal
yang terkait dengannya.
2) Materi ( 30 menit ) :
 Pengertian Website
Halaman informasi yang berisi teks, gambar dan lain-lain yang
dibuat sedemikian rupa dan dapat diakses melalui media internet.
 Jenis Website
a) Website Statis
Web yang halaman website-nya tidak dapat diubah kecuali
dilakukan secara manual dengan mengedit source code
yang menjadi struktur dari website tersebut.
b) Website Dinamis
Web yang secara struktur diperuntukan untuk update
sesering mungkin. Biasanya selain halaman utama yang bisa
diakses oleh user, juga disediakan halaman untuk mengedit
konten dari website tersebut.
c) Website Interaktif
Web yang menyediakan fitur komunikasi dua arah yang
memungkinkan para pengunjung web untuk berinteraksi
dengan pengunjung web lainnya atau dengan pemilik web
itu sendiri.
 Komponen Website
a) Script
b) Domain
c) Hosting
d) Server
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

e) Database
f) Content Management Systems
 Kriteria Website yang efektif dan efiisien
a) Komponen visual tertata rapi
b) Estetika konten
 Heading (H1, H2, dst) pada artikel
 Pemilihan font dan ukuran yang benar
c) Responsif
d) Fungsionalitas yang memudahkan pengguna
 Cara optimasi konten
a) Judul artikel yang banyak dicari
Judul artikel adalah pintu gerbang sebuah konten sehingga
sebaiknya dibuat dengan semenarik mungkin tetapi tidak
bertolak belakang dengan isi artikel yang ingin disampaikan.
b) Konten artikel orisinil dan unik
Konten artikel yang merupakan buatan sendiri dan memiliki
keunikan bisa menjadikan website anda memiliki nilai jual
yang lebih di mata para pengunjung website anda.
c) Update artikel secara rutin
Dengan rutin memperbarui artikel akan membuat
pengunjung website konsisten untuk mengunjungi website
anda.
d) Mengefisiensikan artikel yang panjang
Selain membuat pengunjung tidak bosan, mengefisiensikan
konten akan membuat traffic website melonjak.
3) Simulasi ( 90 menit ) :
Sebelumnya peserta harus memiliki aplikasi XAMPP dan memiliki file
wordpress dengan format .zip serta terdapat fasilitas internet (wi-fi) yang
memadai.
a. Instalasi XAMPP
b. Mengoperasikan XAMPP
c. Instalasi Wordpress di localhost
d. Membuat halaman baru
e. Membuat artikel baru
f. Manajemen artikel menggunakan kategori dan tag
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

g. Melakukan konfigurasi menu utama


h. Instalasi template/tema yang baru, secara online dan/atau offline
menggunakan file .zip

Anda mungkin juga menyukai