Anda di halaman 1dari 7

FIBER REINFORCED COMPOSITE dengan pembebanan tertentu, ikatan antara matriks dan serat berakhir pada ujung

Adalah jenis komposit dimana reinforcement atau penguat yang digunakan dalam serat. -Dengan demikian, diperlukan panjang kritis tertentu dari serat sehingga bisa
bentuk serat atau fiber (contoh: carbon fiber reinforced, glass fiber reinforced, aramid lebih efektif dalam meningkatkan kekuatan dan kekakuan dari material komposit,
fiber reinforces polymer, tungsten wire reinforced copper, SiC fiber in SiC Matrix, • Gambar 1-Ketika dikenai beban misalnya sebesar σ, maka beban diteruskan
Boron fiber pada matriks Al, Al2O3 fiber in Al Matrix. dari matriks ke fiber. Sehingga fiber sebagai penerima beban akhir akan
tertarik, menyebabkan matriks akan bergeser dan terjadi deformasi. Karena
Fungsi Fiber : Fungsi utama dari serat adalah sebagai penopang kekuatan dari ikatan matriks berakhir pada ujung serat, diperlukan suatu panjang fiber
komposit, sehingga tinggi rendahnya kekuatan komposit sangat tergantung dari serat tertentu sehingga bisa lebih kuat.
yang digunakan, karena tegangan yang dikenakan pada komposit mulanya diterima
- Oleh karena itulah diperlukan perhitungan suatu panjang kritis serat sehingga bisa
oleh matrik akan diteruskan kepada serat, sehingga serat akan menahan beban sampai lebih efektif dalam meningkatkan kekuatan dan kekakuan dari material komposit. -
beban maksimum. Oleh karena itu serat harus mempunyai tegangan tarik dan Panjang kritis serat (lc), nilainya tergantung pada diameter (d) dan nilai kekuatan tarik
modulus elastisitas yang lebih tinggi daripada matrik penyusun komposit. dari fiber (σf), serta kekuatan geser dari interface matriks-fiber (τc).
Tujuan utama : dari pembuatan fiber reinforced composite adalah di kekuatan • Panjang kritis serat (lc)  d
Critical fiber length 
f
mekanik dan kekakuan relative terhadap beratnya. Parameter keberhasilan : sifat • Jika nilai l >> lc (biasanya l > 15lc), serat dikatakan2sebagai
c serat kontinyu/serat
mekanik per specific gravity nya (SG), tensile strength/SG (specific strength) atau panjang.
modulus elastisitas, SG (specific modulus). • Jika nilai l << lc , serat dikatakan sebagai serat diskontinyu/serat pendek.
Syarat Fiber : - Mempunyai diameter yang lebih kecil dari diameter bulknya • Komposit serat pendek pada dasarnya sama saja dengan komposit particulate
(matriksnya) namun harus lebih kuat dari bulknya -Harus mempunyai tensile
strength yang tinggi

Fungsi Matrix : -Penjepit fiber, -Melindungi fiber dari kerusakan permukaan, -Pemisah
antara fiber dan juga mencegah timbulnya perambatan crack dari suatu fiber ke fiber
lain, -Berfungsi sebagai medium dimana eksternal stress yang diaplikasikan ke
komposit, ditransmisikan dan didistribusikan ke fiber.
Fiber serat panjang mampu menahan beban yang lebih banyak.
Syarat Matrix : Ductility tinggi, Memiliki modulus elastisitas lebih rendah daripada • Rasio panjang/diameter dr serat sgt mempengaruhi kekuatan komposit tersebut.
fiber, Mempunyai ikatan yang bagus antara matriks dan fiber, Biasanya secara umum Aspek ratio = l(fiber length/d(fiber diameter)
yang digunakan adalah polimer dan logam. • Semakin besar rasio, maka semakin kuat komposit. Oleh karena itu u/ komposit
konstruksi, serat yg panjang lebih baik daripada serat yang pendek.
Parameter Fiber : - Distribution (teratur/merata), Concentration (tinggi, tapi ada max • Akan tetapi, serat panjang lebih sulit diproduksi daripada serat pendek.
20-30%), Size (Bisa kecil/besar), Shape (lebih baik silinder karena tidak ada sudut  • Serat pendek lebih mudah diatur di dalam matriks, namun efek penguatannya
merata), orientation (membjur/horizontal/longitudinal). kurang baik dibandingkan dengan serat panjang
• Jumlah serat juga sangat berpengaruh terhadap kekuatan komposit. Semakin
Pengaruh panjang serat : -Sifat mekanik dari komposit serat tidak hanya bergantung
banyak jumlah serat, maka kekuatan komposit akan semakin meningkat.
pada sifat dari serat, namun juga seberapa besar beban yang bisa
diteruskan/transmitted dari matriks ke reinforcement. - Transmittance ini sangat
dipengaruhi oleh besarnya ikatan interface antara matriks dan reinforcement, dimana
• Namun, ada batas maksimumnya, yaitu jumlah serat maksimum 80% dari volume
komposit. Karena jika lebih dari 80%, maka matriks tidak akan bisa mengikat serat Serat Diskontinu dan Acak
dengan sempurna. • Serat diskontinu dan acak memiliki keuntungan dalam hal distribusi kekuatan,
karena bersifat isotropik sehingga nilai kekuatannya tidak bergantung pada arah
Serat Kontinyu dan Teratur (aligned) : -Sifat serat ini sangat tergantung kepada pengukuran, ke arah manapun sama saja. Nilai kekuatan tariknya selalu lebih
perilaku tegangan regangan pada dari fase matriks dan fiber, fraksi volume dari rendah daripada yang tersusun teratur.
matriks dan fiber, serta arah pembebanan. • Perhitungan Modulus Elastisitas untuk serat diskontinu dan acak :
-Sifat-sifat komposit yang tersusun teratur sangat anisotropik, artinya nilai sifatnya • Dimana K adalah parameter efisiensi fiber
sangat tergantung kepada arah pengukuran KOMPOSIT LAMINAT/STRUKTURAL
• Komposit struktural dibentuk oleh reinforce- reinforce yang memiliki bentuk
lembaran-lembaran. Berdasarkan struktur, komposit dapat dibagi menjadi dua
yaitu struktur laminate dan struktur sandwich
• Komposit laminat adalah gabungan dari dua atau lebih lamina (satu lembar
komposit dengan arah serat tertentu) yang membentuk elemen struktur secara
integral pada komposit. Proses pembentukan lamina ini menjadi laminate
dinamakan proses laminai.
• Sebagai elemen sebuah struktur, lamina yang serat penguatnya searah saja
(unidirectional lamina) pada umumnya tidak menguntungkan karena memiliki sifat
yang buruk. Untuk itulah struktur komposit dibuat dalam bentuk laminate yang
ISOSTRAIN: εc = εm=εf ISOSTRESS: Sc=Sm=Sf
terdiri dari beberapa macam lamina atau lapisan yang diorientasikan dalam arah
yang diinginkan dan digabungkan bersama sebagai sebuah unit struktur.
Serat Diskontinu dan Teratur :
Klasifikasi Komposit Laminat
• Serat diskontinu dan teratur memiliki nilai penguatan yang lebih rendah dari pada • Komposit laminat serat : komposit yang relatif murah sehingga banyak
serat kontinu dan teratur. diaplikasikan untuk kebutuhan sehari hari sebagai pengganti material
• Namun, karena kemudahannya dalam memproduksi, menjadikan serat diskontinu plastik/polimer untuk meja, kursi, atap rumah, bodi automobil dsb.
dan teratur sangat banyak diaplikasikan. • Laminat Bimetals, adalah komposit dengan dua material logam yang umumnya
• Chopped Glass fiber adalah yang paling sering digunakan, disamping carbon fiber memiliki perbedaan koefisien perpindahan panas Komposit ini diaplikasikan pada
dan aramid.
beberapa peralatan elektronik sebagai pemutus arus. Sering kali juga dipakai
• Komposit Serat pendek ini dapat mencapai nilai modulus elastisitas dan tensile untuk pengendali panas pada suatu sistem. (contoh : bimetal Al-Cu, bimetal Al-Ag)
strength mencapai 90% dan 50% dari komposit serat panjang. • Laminat Clad Metals, adalah penggabungan atau penanaman material satu pada
Perhitungan Longitudinal Strength: material lain untuk mendapatkan sifat terbaik dari masing-masing material.
Komposit ini sering digunakan pada industri kimia dimana komponen baja
Dimana σ*f adalah kekuatan
diketahui memiliki kekuatan yang bagus, tetapi tidak tahan terhadap korosi cairan
patah dari serat and σ’m
kimia, sehingga komponen baja tersebut dilapisi dengan logam lain seperti
adalah tegangan pada
stainless steel atau titanium untuk menghindari korosi pada struktur komponen
matriks saat komposit
baja (lamint baja dan Al, baja dan SS)
mengalami kegagalan
• Laminat Cermet, adalah beberapa tumpukan lamina yang terdiri dari lapisan
lembar logam tipis yang dilapisi dengan layer cermet (ceramik metal) dengan cara KLASIFIKASI KOMPOSIT BERDASARKAN MATRIKS NYA
disembur busur plasma (busur api) yang berisi partikel keramik dan partikel logam Metal Matriks Composite (MMC)
.Selain itu laminat ini bisa juga berupa lapisan keramik yang ditempelkan pada Adalah jenis komposit yang menggunakan logam, terutama logam yang lunak, sebagai
substrat logam. Aplikasi teknik dari komposit ini adalah pada ruang bakar matriks nya. Beberapa keunggulannya 1)Transfer tegangan dan regangan yang baik. 2)
(combustion chamber) dan sudu turbin gas atau turbin uap. Keramik yang Ketahanan terhadap temperatur tinggi 3) Tidak menyerap kelembapan. 4) Tidak
dilapiskan pada logam dimaksudkan agar temperatur tinggi yang menyentuh mudah terbakar. 5) Kekuatan tekan dan geser yang baik. 6) Ketahanan aus dan muai
logam jauh berkurang karena adanya penghalang/perintang panas (thermal termal yang baik 7) Tidak mudah terdegradasi
barrier coating). • Kekurangan MMC adalah biaya pembuatan yang mahal sehingga aplikasinya
• Laminat Kaca, Komposit ini merupakan penggabungan kaca dengan material lain terbatas.
yang ditanam didalam kaca, sehingga diperoleh pelat kaca tembus pandang yang Contoh : Thoria pada matrix Ni, MgZn2 pada matriks Al, Tungsten Wire Reinforced
anti pecah karena diperkuat dengan material lain. Laminat kaca juga dipakai pada Copper, Boron fiber pada matriks Al, Al2O3 fiber in Al Matrix, Inti Tungsten di dalam SiC
tangki yang harus kuat menahan beban isinya, tetapi tangki tersebut tidak tahan Fiber pada matriks Titanium.
terhadap korosi cairan isinya, sehingga tangki tersebut dilapisi kaca pada sisi
dalamnya. Polimer Matriks Komposit (PMC)
• Laminat Glare, Glass Laminate Aluminium Reinforced Epoxy adalah komposit yang Polimer matriks komposit terdiri atas resin sebagai matriks dan fiber atau particulate
terdiri dari lapisan sangat tipis beberapa logam biasanya aluminium dan lamina sebagai filler nya. Keunggulan PMC : 1) Biaya pembuatan lebih rendah
serat kaca prepreg unidireksional secara berseling yang satu sama lain direkatkan 2) Dapat dibuat dengan produksi massal 3) Ketangguhan baik 4) Tahan simpan 5)
oleh epoksi. keunggulan : rasio kekuatan terhadap berat yang tinggi, ketahan Kemampuan mengikuti bentuk 6) Lebih ringan 7) Kuat dan kaku 8)Anisotropi
korosi tinggi dan ketahanan api tinggi., Struktur yang dirancang menggunakan • Kekurangan dari PMC adalah ketahanannya terhadap temperatur, karena polimer
glare akan secara signifikan lebih ringan akan mudah terdegradasi dengan adanya kenaikan temperatur.
Contoh : Alat-alat rumah tangga, Panel pintu kendaraan, Lemari perkantoran,
lebih murah dan lebih aman secara keseluruhan.
Peralatan elektronika, rotor helicopter, dll.
KOMPOSIT SANDWICH PANELS Keramik Matriks Komposit (CMC)
• Komposit sandwich merupakan komposit yang tersusun dari 3 lapisan yang terdiri Keramik matriks komposit adalah jenis komposit yang menggunakan keramik sebagai
dari flat composite (metal sheet)/ face sheet sebagai kulit permukaan (skin) yang matriks nya, sedangkan untuk filler nya biasanya menggunakan oksida, nitrida, dan
kaku serta material inti (core) di bagian tengahnya (berada di antaranya) yang karbida. Keunggulan dari CMC : 1)Dimensinya stabil bahkan lebih stabil daripada
tebal. logam 2) Sangat tangguh 3) Mempunyai karakteristik permukaan yang tahan aus 4)
• Core yang biasa dipakai adalah core import, seperti polyuretan (PU), polyvynil Unsur kimianya stabil pada temperature tinggi 5) Tahan pada temperatur tinggi
Clorida (PVC), Polyethersurfonate, Polyethylene, atau polystyrene foam, kayu (creep) 6) Tahan terhadap korosi temperatur tinggi (HTC)
balsa, foam sintesis, dan honeycomb. • Kekurangan CMC adalah : 1) Sulit untuk diproduksi dalam jumlah besar 2) Relatif
• Komposit sandwich dibuat dengan tujuan untuk efisiensi berat yang optimal, mahal dan non-cost effective 3) Hanya untuk aplikasi tertentu
namun mempunyai kekakuan dan kekuatan yang tinggi. Sehinggga untuk Contoh : Al pada matriks Al2O3, SiC fiber in SiC Matrix
mendapatkan karakteristik tersebut, pada bagian tengah diantara kedua skin
dipasang core. Contoh : Nozzle Helicopter, wings pesawat terbang, dll.
Surface energy yang besar  secara thermodinamiika tidak stabil, semakin kecil
INTERFACE – INTERPHASE ukuran dari suatu material, maka energy permukaan semakin besar tidak stabil.
• Permukaan yang terbentuk pada batas antara dua buah material yang berbeda. Agar stabil, suatu material akan memperbesar ukurannya.
• Daerah dimana terjadi perubahan konsentrasi, struktur kristal, susunan atom,
modulus eleastisitas, densitas dll dari satu material ke material lainnya Wettability : Cohesion and Adhesion
INTERFACE : Ikatan langsung yang terjadi antara fase primer (matrix) dan sekunder • Wettability sangat dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi yang terjadi
(reinforced phase) INTERPHASE : Penambahan bahan ketiga sebagai pengikat antara antara liquid dan solid.
• Gaya Adhesi antara liquid dan solid mengakibatkan tetesan liquid akan menyebar
fase primer dan sekunder.
(spread) di sepanjang permukaan sehingga terjadi pembasahan
• Gaya Kohesi didalam liquid mengakibatkan tetesan liquid akan mengumpul (bals
up), sehingga mencegah kontak dengan permukaan solid dan tidak terjadi
pembasahan
Kondisi ideal dan nyata di antarmuka Wettability : Contact Angle
in ideal dalam analisis mekanik mikro / makro, asumsi yang dibuat dalam sebagian
besar perlakuan adalah bahwa ikatan antar muka adalah “PERFECT” (tidak ada
debonding, cracking, atau sliding)
in fact  banyak fenomena penting dapat terjadi pada
antarmuka, tergantung pada strukturnya dan tekanan yang dihasilkan di sana.
 Dalam komposit, antarmuka antara matriks dan serat tidak halus, tetapi kasar. Ini
diperjelas oleh pengujian AFM, bahwa antarmuka komposit memang kasar.

PARAMETER INTERFACE .
Tergantung pada: keterbasahan dan jenis ikatan antara FIBER dan matriks

BONDING MECHANISM .
1) ADSORPTION AND WETTING Jika permukaan dua benda secara spontan
bersentuhan secara intim (skala atom) ketika mereka berdekatan satu sama lain
(umumnya dengan salah satu benda dalam bentuk cair), maka "pembasahan"
dikatakan telah terjadi. Contoh : kohesi menyebabkan air
membentuk tetesan, tegangan
permukaan menyebabkannya
hampir bulat, dan adhesi menjaga
tetesan tetap di tempatnya
Wettability : Hidrofobik dan Hidrofilik 3) ELECTROSTATIC ATTRACTION
Jika permukaan membawa muatan listrik bersih
dengan tanda berlawanan, maka gaya adhesif yang
berkelanjutan dapat terjadi. Gaya elektrostatik tidak
mungkin membentuk ikatan rekat utama dalam suatu
komposit dan mereka dapat dengan mudah dikurangi, misalnya dengan melepaskan
dengan adanya pelarut yang sangat polar, seperti air.

4) MECHANICAL KEYING
• Pada mechanical bonding, ikatan yang terbentuk hanya efektif apabila dikenai
beban dengan arah paralel terhadap interface.
• Apabila interface dikenai gaya tarik pada arah perpendikular, maka kekuatan nya
sangat lemah
2) INTERDIFFUSION AND CHEMICAL REACTION
Berbagai jenis proses difusi yang mempromosikan Control of Bond strength
adhesi dapat terjadi di antarmuka. Gambar di atas Agen kopling dan efek lingkungan
menunjukkan difusi ujung rantai bebas pada Pengembangan pelapisan untuk meningkatkan daya tahan dan kekuatan mekanis
antarmuka antara dua polimer, yang mengarah pada dari ikatan serat-matriks dan ini biasanya disebut agen kopling
keterikatan rantai dan timbul dalam kekuatan adhesif. Fungsi: Untuk menghilangkan efek pencucian dan meningkatkan energi permukaan
Efek ini digunakan dalam beberapa agen kopling yang yang efektif, Untuk memberikan hubungan kimia yang kuat antara gugus oksida pada
digunakan pada serat dalam matriks termoplastik. permukaan serat dan molekul polimer dari resin

Interdiffusion juga dapat terjadi dalam sistem non polimer, khususnya jika
disertai dengan reaksi kimia. Berbagai jenis reaksi kimia dapat terjadi pada antarmuka.
Ikatan ini mungkin kovalen, ionik, logam, dll, dan dalam banyak kasus sangat kuat. Ada
banyak contoh kekuatan ikatan antarmuka yang dinaikkan oleh reaksi kimia lokal,
tetapi sering diamati bahwa reaksi progresif terjadi yang menghasilkan pembentukan
produk reaksi getas. Difusi : Pemindahan (transfer) massa secara molekuler atau
atomistic.
 Ikatan kimia karena reaksi antara agen kopling dengan matriks dan penguatan
melalui
=KLASIFIKASI KOMPOSIT= =FASA PENGUAT (FILLER)= fasa terpenting dalam bahan komposit, dengan
Komposit dapat diklasifikasikan ke dalam lima jenis berdasarkan konstituennya, : kehadirannya mengubah sifat asal seperti kekuatan, kekakuan, kemuluran, dan
1. Komposit serat, terdiri dari serat dengan matriks keliatan bahan. Fasa ini wujud secara terserak (terdispersi) dalam bahan matrik.
2. Komposit kepingan (flake), terdiri daei kepingan matriks Melalui penambahan fasa penguat ini, terdapat perubahan terhadap mekanisme
3. Komposit partikel, terdiri dari partikel dengan matriks kegagalan bahan komposit. Sifat umum bahan penguat mempunyai nilai kekakuan dan
4. Komposit terisi atau komposit rangka (structural composite), terdiri dari matriks
kekuatan yang tinggi. Antara beberapa jenis pengisi fasa pengukuhan yang lazim 
rangka kontinu yang terisi dengan bahan kedua.
5. Komposit laminat, terdiri dari konstituen lapisan/laminat serat kaca (fiber glass), serat carbon (carbon fiber), serat kevlar, serat alami, seperti
rami, kelapa, tandan kelapa sawit, kayu getah, serbuk kayu, dll.
=FASA MATRIK= fasa tersebar yang hadir dalam bahan komposit (biasanya 70%
=KRITERIA SIFAT FASA UNTUK KOMPOSIT= mampu meningkatkan sifat fisik komposit
keatas), fasa kontinu dimana fasa penguat tersebar secara terbenam di dalamnya, ia
secara maksimum, mempunyai kemampuan penyerapan kelembapan yang rendah.
berfungsi sebagai pelekat untuk pengisi memperoleh pelekatan yang baik antara fasa
Sifat pembasahan yang baik, biaya yang rendah dan mudah diperoleh, tahan api, tahan
matriks dan fasa penguat, pembahasan yang sempurna oleh fasa mariks perlu wujud
bahan kimia, sifat keterlarutan dalam air dan pelarut yang rendah, tahan panas, sifat
supaya interaksi yang baik berlaku antara fasa matriks dan fasa penguat.
penyebaran yang baik, dapat diperoleh dalam berbagai ukuran.
=PERAN FASA MATRIK= bahan padat yang mampu memindahkan tekanan yang
= FASA ANTARMUKA/INTERFACE = lazimnya, semua bahan komposit akan terdapat
dikenakan kepada fasa penguat atau berfungsi sebagai media alas beban, ia berupaya
dua fasa berlainan dipisahkan oleh kawasan/antarmuka, ia merupakan fasa yang tidak
melindungi fasa penguat dari keruskan oleh lingkungan seperti panas dan kelembapan,
dapat dilihat dengan jelas dibanding fasa matrik dan fasa penguat, struktur dan sifat
sebagai pengikat yang memegang fasa penguat sehingga menghasilkan interface
bagi ikatan antarfasa yang terbentuk dalam komposit memainkan peran dalam
matriks dan fasa penguat yang kuat, dapat mengurangi perambatan retak dalam
menentukan siifat fisik dan mekanik komposit. Pemindahan tekanan diantara fasa
bahan komposit sehingga menghindarkan kegagalan secara katastropik.
matrik kepasa fasa pengukuhan bergantung pada ikatan yang ada pada
=FAKTOR PEMILIHAN FASA MATRIKS= terdapat berbagai bahan matriks yang dapat interface/antarmuka. Terdapat berbagai teori yang menerangkan pengikatan pad
digunakan dalam komposit logam, keramik , kaca, dan karbon. Pemilihannya atara muka > melibatkan ikatan kimia atau mekanik. Terdapat 5 mekanisme yang
berdasarkan kepada faktor2 berikut : 1. Kesesuaiannya dengan fasa penguat yang akan dapat berlaku pada antara muka, baik secara individu, atau secara gabungan : 1.
menentukan interaksi antara fasa muka fasa matriks dan fasa penguat,, 2. Sifat akhir Penyerapan (adsorpso) dan pembasahan, penyerapan (absorbsi), gaya tarik
komposit yang dihasilkan, 3. Keperluan menggunakan meliputi suhu penggunaan, elektrostatik, pengikatan kimia (ikatan yang lemah), pengikatan mekanik.
tatanan terhadap kelembapan dan pelarut, dll, 4. Bentuk komponen yang dihasilkan,
=FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIFAT/PROPERTY KOMPOSIT= 1. Kodisi
5. Kemudahan fabrikasi atau pemrosesan, 6. Baiya produksi,
pemrosesan : tiga parameter penting bagi kondisi pemrosesan ialah suhu, massam dan
=POLIMER SEBAGAI FASA MATRIK= polimer lebih banyak digunakan karena memiliki tekanan. Ketiga parameter ini perlulah mencapai kondisi optimumleburan polimer
kelebihan sebagai berikut : 1. Lebih mudah diproses, 2. mempunyai sifat mekanik dan akan mempunyai sifat aliran yang dikehendaki untuk memudahkan pembasahan
dielektrik yang baik, 3. Merupakan bahan berdensitas rendah (isolator), 4. Mempunyai matriks ke atas fasa pengukuhan yang sempurna. 2. Mikrostruktur. Berkaitan dengan
suhu pemrosesan yang lebih rendah daripada logam. Komposit jeis polimer dibagi keadaan pemrosesan. Pemilihan tekanan dan suhu yang digunakan akan
menjadi : - gabungan polimer-polimer, gabungan polimer-gas (polimer berkembang, mempengaruhi taburan orientasi san taburan panjang fasa pengukuhan. 3. Sifat
busa, atau berstruktur sel), gabungan polimer-filler (komposit polimer-serat atau matriks dan fasa penguat (pengisi) yang digunakan juga untuk mempengaruhi sifat
plimer-partikel. mekanik yang dihasilkan. 4. Pengolahan kimia yang dilakukan.
=PARTICLE REINFORCED=
1)Large particle. adalah dimana interaksi antara matrix dan partikel (fase dispersi)
tidak dalam skala atom atau molekul namun secara mekanika kontinyu, umumnya
partikel lebih keras dan kaku dari matrix, sehingga dalam hal ini partikel berfungsi
menahan gerakan matriks. Mekanisme penguatannya tergantung pada seberapa kuat
ikatan antara interface matrix dan particle
2) Dispersion Strengthened. Ukuran partikel kecil : 0,01-0.1 mikrometer/ 10-100 nm
dalam skala atom atau molekuler. Mekanisme penguatan dari partikelnya seperti
mekanisme precipitation hardening dimana matrik sebagai penahan besar, sedangkan
partikel2 kecil menahan terjadinya pergerakan/dislokasi. Sehingga deformasi plastis
akan dibatasi dan kekuatan tensile dan hardness akan meningkat.

=FIBER REINFORCED COMPOSITE=. Serat banyak digunakan untuik bahan penguat


dalam komposit. Alasan uatama penggunaan serat dalam matrik adalah untuk
meningkatkan nilai kekuatan dan kekakuan. Serat yang digunakan dibagi menjadi dua
yaitu serat panjang dan serat pendek. Kedua jenis ini akan memberikan sifat komposit
yang berbeda.

Sifat komposit serat diperngaruhi oleh faktor geometri, yaitu :


1, diameter serat, rata2 nilai diameter serat kurang dari 0.01 mm.
2, panjang serat : serat pendek  aspek rasio sebanyak 20-60. Serat panjang  aspek
rasio 200-500
3, penyebaran (disperse) serta susun atur serat. Sifat komposit diperkuat serat panjang
akan memberikan sifat ANISOTROPIK sifat yang bergantung pada arah. Kekuatan
meningkat pada arah sejajar dengan penyusunan (longitudinal) dan menurun pada
arah melintang (transversal) dengan penyusunan serat.
4, fraksi volume serat. Volume serat mengambil kira nilai berat dan volume bahan
penguat. Nilai fraksi volume serat kurang dari 0.3 untuk pembasahan yang sempurna.

Anda mungkin juga menyukai