Anda di halaman 1dari 8

Peningkatan Teknologi Cetak Dalam Upaya Mengembangkan Inovasi Media Cetak di

Indonesia
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah teknologi cetak
Dosen pengampu :Senjaya Machfudi Zulkif S.I.Kom, M.I.Kom,

Di susun oleh :
Abdus Salam (3011721061)
Ariya Bayu Pratama (3011721083)
Nadi’ah ulfah (3011721079)
Nadiful Alim (3011721085)
Istefania Putri (3011721071)

INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS NAHDLATUL ULAMA PASURUAN


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
memberi manfaat sehingga orang yang membaca makalah ini bisa mendapat informasi
tentang “Kawasan Teknologi Cetak di Pasuruan”
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Senjaya Machfudi
Zulkif,S.I.Kom,M.I.Kom yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Bagi kami sebagai penyusun makalah merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini agar kami bisa lebih baik lagi dalam membuat makalah ini.

Pasuruan, Oktober 2022


Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Teknologi cetak adalah cara untuk memproduksi atau menyampaiakn bahan
seperti buku dan bahan-bahn visual yang statis, terutama melalui proses percetakan
mekanis atau fotografis. Teknologi ini adalah dasar untuk pengembangan dan
pemanfaatan dari kebanyakan bahan pelajran lain. Hasil teknologi ini berupa cetakan.
Teks dalam penampilan computer adalah contoh penggunan teknologi computer
untuk produksi. Apabila teks tersebut di cetak dalam bentuk cetakan, inilah yang
merpakan teknologi cetak.
Media cetak adalah media dalam bentuk segala sesuatu yang di cetak, tidak
hanya koran, tabloid, atau majalah. Tapi juga termasuk flyer, banner, baliho, poster,
hingga giant poster. Media cetak berawal dari di temukannya huruf, yang merupakan
penemuan atau revolusi terbesar dalam dunia konten, dan di temukannya “koran”
pertama yang di tulis atau lebih tepatnya di pahat di atas batu. Media cetak terus
berkembang seiring berkembangnya teknologi, sehingga kini dapat di temukan
berbagai ragam bentuk media cetak yang sudah jauh sekali dari bentukan awalnya
saat pertama di temukan. Media cetak memiliki kekurangan dan kelebihan.
Kekurangannya yakni tidak dapat menyajikan berita secara real time karena terpaut
terhadap waktu terbit. Di samping kekuranan tersebut, media cetak memiliki
kelebihan di banding media online dan media elektronik terletak dari “daya tahan”
informasi. Dari berbagai jenis media massa, media cetak memiliki kelebihan yang
tidak di miliki oleh media lainnya. Hasil cetakan tersebut permanen dan bisa di
simpan sehigga pembaca bisa mengulaginya sampai mengerti isi pesan yang di
sampaikan, tanpa biaya tambahan. Selain itu, halaman media cetak menurut mondry,
bisa terus di tambah seandainya di perlukan.
Peningkatan Teknologi Cetak Dalam Upaya Mengembangkan Inovasi Media
Cetak di Indonesia

Dunia saat ini menghadapi Revolusi Industri 4.0. Persaingan ekonomi pada
Revolusi Industri 4.0 berbeda dengan era sebelumnya. Untuk bertahan dalam
Revolusi Industri 4.0, perusahaan dan negara sama-sama harus menjadi yang terdepan
dalam segala bentuk inovasi, yang berarti bahwa strategi yang berfokus pada
pengurangan biaya tidak akan seefektif strategi yang menawarkan produk dan layanan
dengan cara yang lebih inovatif.
Kita hidup di masa perubahan teknologi yang fundamental. Langkah dan
ruang lingkup kemajuan ilmiah dan teknologi inovatif yang berasal dari lembaga
penelitian, dan organisasi besar tidak pernah berhenti memukau hidup kita. Kemarin,
"fiksi ilmiah" hari ini menjadi kenyataan dalam bentuk produk baru dan layanan yang
bahkan tidak dapat kita bayangkan bagaimana jadinya jika kita hidup tanpanya.
Namun, kemajuan teknologi yang begitu cepat melakukan lebih dari sekadar memberi
kita peluang baru yang dapat mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu
sama lain.
Dari sekian banyak tantangan beragam dan mengejutkan yang kita hadapi saat
ini, yang paling intens dan terpenting adalah bagaimana memahami dan membentuk
revolusi teknologi baru. tidak lain adalah transformasi manusia. Kita berada di awal
sebuah revolusi yang secara fundamental akan mengubah cara kita hidup, bekerja, dan
berinteraksi.
Persaingan Ekonomi pada Aturan Revolusi Industri 4.0 berbeda dengan
periode sebelumnya. Agar tetap kompetitif, baik bisnis maupun negara harus berada
di garis depan dalam segala bentuk inovasi. Ini berarti bahwa strategi yang berfokus
pada pengurangan biaya kurang efektif daripada menawarkan produk dan layanan
dengan cara yang lebih inovatif. Revolusi industri telah merambah industri media,
khususnya media cetak, dan digunakan secara luas.

Internet of Things

Selama berabad-abad, media cetak telah menjadi media utama untuk menyebarkan
informasi. Namun, perkembangan teknologi mengancam akan mengubah dominasi industri
media cetak. Sebelum pesatnya perkembangan internet seperti sekarang ini, tuntutan media
cetak untuk berbenah mengikuti perkembangan zaman sebenarnya bukan hanya sekedar
tanggapan reaktif, melainkan sudah disuarakan beberapa puluh tahun lalu ketika internet
belum digunakan masyarakat.
Perubahan di Internet terus mengubah pola konsumsi informasi kita dari kertas ke
layar. Sejak 2010, pertumbuhan cetak surat kabar terus melambat. Penurunan pembaca media
cetak selama tahun terakhir berdampak signifikan terhadap keberlangsungan industri media
cetak. Salah satu dari dampak adalah pengurangan dalam pengeluaran iklan, yang
mengakibatkan media cetak gulung tikar atau beralih ke format digital.
Digitalisasi menyebabkan perubahan perilaku konsumsi media dan memicu lahirnya
media online di tanah air. Faktor ini juga dinilai sebagai penyebab penurunan Media Massa
Berplatform Cetak selama 3 tahun terakhir periode . Selain itu, perubahan perilaku konsumen
telah membuat platform digital semakin menarik bagi agensi dan pengiklan. Akibatnya,
jumlah iklan media mulai bergeser, dengan yang signifikan dari menjadi digital.
perubahan ini secara perlahan berdampak pada model bisnis media. Munculnya
digitalisasi tidak hanya menjadi alasan mengapa banyak media online lahir, tetapi juga telah
mengilhami perusahaan media yang ada untuk mengambil platform digital lebih serius.
Situasi seperti ini jelas bukan angin segar bagi industri kertas Indonesia. Apalagi,
seiring dengan semakin nyatanya tema paperless, akan memberikan tekanan yang besar bagi
para pelaku industri kertas di Indonesia. Era digital tidak bisa dipungkiri. mengubah
kebiasaan dan kebutuhan menjadi kertas. Efisiensi kertas di berbagai bidang mulai terlihat.
Sebagian besar perusahaan meminimalkan penggunaan kertas dalam operasi sehari-hari
mereka. Contoh kecil seperti menggunakan media informasi seperti email atau menggunakan
grup whatsapp untuk membantu menyebarkan informasi kepada karyawan.
Sektor perbankan juga sudah mulai menerapkan paperless di berbagai bidang seperti
pendidikan. Menerapkan inovasi dan pengembangan produk merupakan tantangan yang tak
terelakkan jika industri kertas tidak ingin memasuki masa senja. Inovasi Teknologi Hijau
Penerapan Teknologi Hijau di Industri Kertas membutuhkan pengembangan lebih lanjut
untuk memerangi masalah Go Green, salah satu perhatian utama di pasar global. Inovasi
produk kertas juga sangat penting dilakukan agar industri kertas tetap berkembang di tengah
tsunami media digital
Empat strategi agar media cetak tetap eksis :
1. Kenali competitive advantage yang membuat majalah itu unik. Jangan tiru media lain
yang sudah memiliki kompetensi sendiri. Jangan sampai setelah go
digital, uniqueness itu bergeser. Tempo karena sudah kuat di berita indepth,
investigasi dan identitas independensi, maka harus dicari bagaimana agar competitive
advantage itu tetap bisa dipahami dan dijual.
2. Era digital tidak cukup mengandalkan wartawan hebat, butuh membuka pintu redaksi
untuk orang-orang dengan keahlian baru. Makanya perlu dibiasakan terus menerus
bekerja dengan orang-orang berlatar belakang digital. Redaksi sudah tidak bisa
memonopoli newsroom, keputusan-keputusan harus mempertimbangkan apa yang
dikehendaki user. Mereka juga harus bisa melakukan engagement dengan user. Untuk
keperluan tersebut, sudah dua tahun ini Tempo merekrut manajer media sosial.
3. Patut diperhatikan, di era sekarang tugas wartawan tidak berhenti ketika memasukkan
naskah ke desain. Itu justru baru mulai. Mereka harus mengimbangi dengan interkasi
horisontal untukengage dengan user. Oleh karena itu perlu bagi setiap wartawan
untuk melakukanpersonalbranding di media sosial dengan personalvalue yang tetap
sejalan dengan valuekorporat.
4. Harus dikenali siapa pembaca dan sesuaikan dengan demografi mereka. Karena user
media digital adalah gen milenial yang berbeda dengan user majalah cetak, seluruh
mindset model bercerita wartawan harus ditinjau ulang. Selain tidak terlau panjang,
juga dibuat bagaimana agar orang tidak bosan saat menyimak,. Misalnya dengan
infografis , dengan kartu atau video. Tidak hanya mengandalkan tekt dan foto. Siap-
siap juga jika mereka lebih suka membaca bukan dari web tapi melalui media sosial.
Untuk setiap format tersebut, harus tetap dipastikan agar pembaca tetap mendapatkan
user experience terbaik, meski dia berada di halaman orang lain yaitu media social.
Revolusi selanjutnya adalah munculnya teknologi Computer to Plate (CTP) di
pertengahan 2000-an. Teknologi ini memangkas proses repro film yang rumit, lama, dan
mahal. Selain itu, presisi warna repro film ini tergolong “buruk”. Proses kimia dan ketelitian
operator sangat berpengaruh. Adanya CTP selain mempercepat proses juga memudahkan
sekaligus menekan harga biaya cetak.Di era ini, mesin-mesin banyak yang masih
menggunakan mesin-mesin cetak generasi tahun 70-80 an, karena masih
menggunakan plate sebagai media reproduksi cetakan. Banyak yang masih menggunakan
mesin cetak kecil seperti mesin Toko, misalnya seri 810 atau 820. Proses rekam plate tidak
berubah, hanya saja dengan mengunakan CTP, plate alumunium yang memiliki detail yang
tinggi makin murah dan cepat dengan adanya CTP.

Teknologi cetak sekarang merupakan dasar penambahan kekayaan penemuan


teknologi.
• Menambah perbendaharaan pengetahuan teknologi, TI, Fisika, dan Kimia ikut
mewarnai perkembangan teknologi cetak.
• Beberapa tahun terakhir komputer dan TI banyak mempengaruhi perkembangan
industri percetakan dan teknologi cetaknya, tren ini berlanjut terus.
Beberapa definisi dari teknologi cetak :
• Cetakan adalah merupakan proses reproduksi dimana tinta dipindahkan dari acuan
cetak ke bahan yang dicetak ( bisa gambar, tulisan, grafik ) dan dapat digandakan
dengan acuan cetak sebagai medianya.
•Acuan cetak adalah tempat penyimpanan ( plat cetak, atau bitmap pengontrol ink jet
nozzles ) yang seluruh isinya merupakan informasi yang dibutuhkan untuk
digandakan dengan di cetak.( Handbook of Print Media)

Teknologi Cetak :
1) Teknologi Cetak Tinggi.
2) Teknologi Cetak Datar.
3) Teknologi Cetak Dalam.
4) Teknologi Cetak Saring.
5) Teknologi Cetak Kusus.

1. Teknologi Cetak Tinggi


• Tenologi ini disebut juga Letterpress/ Bookdrug.
• Kadang disebut juga Raised Print, Rilief Print,
atau Letterset Printing.
• Letak Acuan Cetaknya lebih tinggi dari dasar
acuan.
• Acuan Cetak tidak terbaca.

Beberapa ciri – ciri Cetak Tinggi :

1) Hasil cetakan berupa huruf/ angka/ gambar line,


terdapat garis menebal di tepinya.
2) Hasil cetakan berupa raster terdapat garis menebal di
tepi – tepi titik raster.
3) Umumnya hasil cetakan akan terasa menonjol dibagian belakangnya

Macam – macam jenis cetak tinggi

• Teknologi Cetak Tinggi dengan acuan dan


bagian penekannya datar.
• Teknologi Cetak Tinggi dengan Acuan cetaknya
datar dan bagian penekannya berupa silinder.
• Teknologi Cetak Tinggi dengan Acuan cetaknya
silinder dan bagian penekannya juga silinder.
• Teknologi Cetak Tinggi dengan Acuan cetak
silinder dan bagian penekannya juga silinder,
tetapi kertas cetaknya rol ( mesin cetak koran ).

BEBERAPA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI


CETAK TINGGI

• TEKNOLOGI CETAK FLEXOGRAPHY


• TEKNOLOGI CETAK EMBOS
• TEKNOLOGI CETAK DIE CUTTING
• TEKNOLOGI CETAK HOTPRINTING
• TEKNOLOGI CETAK BLINT PRINTING
• TEKNOLOGI CETAK SURAT KABAR
• TEKNOLOGI LETTERSET

2. Teknologi Cetak Datar


-Disebut cetak datar, karena letak acuan
cetak dan image yang dicetak letaknya
sama tinggi.

-Dapat mencetak mengandalkan sistim


hydrophilic ( menarik air ) pada non image area sedangkan pada image
areanya mengandalkan oleophilic (menarik lemak )
Ada beberapa sebutan untuk cetak
datar :
-Stone Lithography ( cetak langsung
dengan acuan cetaknya dari batu Litho )
-Collotype ( cetak langsung )
-Offset Printing ( cetak tidak langsung )
-Di – Litho ( cetak langsung dengan plate cetak offset )

Anda mungkin juga menyukai