Anda di halaman 1dari 5

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI CETAK DAN INDUSTRI PERCETAKAN DI

INDONESIA

Muh. Umar Thariq 1) | Ainur Adrian 2) | M Agit Kurniawan Bunga 3) | Muh Ahsan 4) |
Gunawan Matandung. B 5)

Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Negeri Makassar

Industri percetakan adalah salah satu sektor yang telah mengalami perubahan mendalam berkat
kemajuan teknologi. Dalam artikel ini, kita akan membahas perkembangan dalam teknologi
percetakan, termasuk teknologi digital, dan bagaimana hal ini memengaruhi industri percetakan di
Indonesia. Selain itu, kita akan menjelajahi kontribusi beberapa tokoh penting dalam sejarah
perkembangan percetakan di Indonesia dan dampak positif yang mereka berikan.

PERKEMBANGAN DUNIA PERCETAKAN

Teknologi percetakan telah mengalami transformasi yang luar biasa dalam beberapa dekade terakhir, berkat
kemajuan dalam teknologi digital. Inovasi terbaru dalam industri percetakan digital telah mengubah cara
kita mencetak dan berinteraksi dengan materi cetak.

Industri percetakan telah terjebak dalam perubahan dramatis. COVID-19 telah mendorong percepatan
transformasi digital, menggeser paradigma menuju konsep "web-to-print", yang mengindikasikan bahwa
pelaku industri tidak memiliki pilihan selain beradaptasi dengan perubahan ini.

Tahun 2023 menjadi momen di mana para pelaku industri, baik secara sadar maupun tidak, akan dihadapkan
pada kebutuhan untuk menjelajahi peluang baru, bahkan dalam ranah industri kreatif yang lebih luas.

1. Percetakan 3D

Percetakan 3D adalah salah satu perkembangan paling mencolok dalam dunia percetakan. Teknologi ini
memungkinkan pencetakan objek tiga dimensi dari berbagai material, termasuk plastik, logam, dan bahkan
bahan organik. Penggunaan percetakan 3D telah berkembang pesat dalam berbagai industri, termasuk
manufaktur, kedokteran, dan desain produk.

2. Percetakan Berbasis IoT (Internet of Things)


IoT telah memungkinkan percetakan berbasis sensor dan konektivitas yang tinggi. Mesin percetakan yang
terhubung ke jaringan dapat memantau kondisi mereka sendiri, memberikan data real-time, dan melakukan
perbaikan otomatis jika diperlukan. Hal ini meningkatkan efisiensi dan mengurangi downtime dalam
industri percetakan.

3. Percetakan dengan Kecerdasan Buatan (AI)

Percetakan semakin memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan kualitas cetakan dan
efisiensi proses. AI digunakan dalam pemrosesan gambar, prepress, dan bahkan untuk mengoptimalkan
pemilihan jenis kertas dan tinta yang paling sesuai.

4. Percetakan Ramah Lingkungan

Kesadaran akan lingkungan semakin meningkat, dan teknologi percetakan telah beradaptasi dengan tren
ini. Banyak produsen percetakan sekarang berfokus pada menciptakan mesin dan proses yang lebih ramah
lingkungan, seperti penggunaan tinta berbasis air dan teknik daur ulang kertas.

5. Percetakan On-Demand

Percetakan on-demand adalah konsep di mana materi cetak, seperti buku atau brosur, diproduksi hanya
ketika ada permintaan. Ini mengurangi limbah dan biaya penyimpanan. Perusahaan besar seperti Amazon
telah mengadopsi model ini untuk percetakan buku.

6. Percetakan dengan Realitas Augmentasi (AR)

Percetakan semakin menggabungkan realitas augmentasi (AR) untuk menciptakan pengalaman yang lebih
interaktif. Ini memungkinkan pembaca untuk "menghidupkan" gambar atau konten cetak dengan
menggunakan aplikasi AR pada smartphone mereka.

Percetakan digital terus berpacu dalam perkembangan ini, dan terus beradaptasi dengan perkembangan
teknologi terbaru. Terlebih lagi, banyak percetakan telah beralih ke platform online untuk memesan dan
mendesain materi cetak dengan lebih mudah. Dengan terus berubahnya teknologi, akan menarik untuk
melihat bagaimana percetakan akan terus berkembang di masa depan.

PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI PERCETAKAN DI INDONESIA

Industri percetakan di Indonesia telah mengalami perubahan yang signifikan seiring dengan perkembangan
teknologi. Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan teknologi telah memengaruhi cara industri percetakan
beroperasi, mengubah proses produksi, dan bahkan mempengaruhi model bisnis.
Pertumbuhan positif dalam industri percetakan memberikan dampak positif terhadap ekonomi negara
melalui diversifikasi ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan pajak, tetapi juga
menuntut perhatian terhadap manajemen sampah kemasan untuk menghindari dampak negatif pada
lingkungan.

1. Penciptaan Lapangan Kerja:

Pertumbuhan industri percetakan telah menciptakan ribuan lapangan kerja di seluruh negeri, termasuk
pekerjaan di bidang desain grafis, produksi, distribusi, dan layanan terkait lainnya. Ini membantu
mengurangi tingkat pengangguran dan memberikan kesempatan kerja bagi banyak orang.

2. Dukungan bagi Pendidikan:

Industri percetakan berperan penting dalam mendukung sektor pendidikan. Percetakan mencetak buku
pelajaran, materi ajar, dan materi pendidikan lainnya yang diperlukan oleh siswa, guru, dan lembaga
pendidikan. Pertumbuhan industri ini membantu menjaga ketersediaan sumber belajar yang penting.

3. Kontribusi terhadap Ekonomi:

Industri percetakan menyumbang secara signifikan pada perekonomian Indonesia. Ini termasuk pendapatan
perusahaan percetakan, pajak yang diterima pemerintah dari sektor ini, dan keuntungan bagi pemegang
saham.

4. Peningkatan Kualitas Produk Lokal:

Dengan meningkatnya kemampuan dan teknologi dalam industri percetakan, produk lokal memiliki
kualitas yang lebih baik. Ini mencakup buku, majalah, kemasan produk, dan materi pemasaran lainnya. Hal
ini membantu meningkatkan citra dan daya saing produk-produk dalam negeri.

5. Dukungan bagi Industri Kreatif:

Industri percetakan juga mendukung pertumbuhan industri kreatif di Indonesia. Desainer grafis, ilustrator,
dan seniman digital semakin diperlukan dalam proses produksi, menciptakan kesempatan bagi para
profesional di bidang ini.

6. Peningkatan Kesadaran Lingkungan:

Industri percetakan yang berkembang juga berkontribusi pada peningkatan kesadaran lingkungan. Banyak
perusahaan percetakan berinvestasi dalam teknologi dan praktik yang lebih ramah lingkungan, seperti
penggunaan tinta ramah lingkungan dan pengelolaan limbah yang baik.

7. Dukungan terhadap Perdagangan Internasional:


Dalam beberapa kasus, produk percetakan Indonesia diekspor ke pasar internasional, menghasilkan devisa
bagi negara. Ini menguatkan posisi Indonesia dalam perdagangan internasional dan membantu
pertumbuhan ekonomi.

KONTRIBUSI DAN PENGARUH TOKOH-TOKOH DALAM SEJARAH


PERKEMBANGAN PERCETAKAN DI INDONESIA

Kornelis Pijl: Memrakarsai percetakan di Indonesia pada tahun 1659 dengan memproduksi
sebuah Tijtboek, awal dari perkembangan percetakan di Indonesia.

Hendrik Brant: Mencetak dokumen sebagai produk pertama percetakan pemerintah pada tahun
1668, termasuk Perjanjian Bongaya antara Laksamana Cornelis Speelman dan Sultan Hasanuddin
di Makasar.

Pieter Overtwaver: Menandatangani kontrak baru dengan VOC untuk percetakan yang bernama
Boeckdrucker der Edele Compagnie pada tahun 1671.

Andreas Lambertus Loderus: Pendeta yang mengambil alih Boeckdrucker der Edele Compagnie
pada tahun 1699 dan mencetak banyak karya penting dalam bahasa Belanda, Melayu, dan Latin.

Jan Erdman Jordens: Mengelola Percetakan Benteng yang menerbitkan surat kabar Batavia
Nouvelles pada tahun 1744.

L. Dominicus: Menerbitkan surat kabar Vendu Niews (VN) pada tahun 1776, surat kabar pertama
yang bersentuhan dengan orang Indonesia.

Profesor (Kehormatan) Ross: Mengelola Bataviasche Koloniale Courant, surat kabar resmi
pemerintah, pada tahun 1810.

A.H. Hubbard: Mencetak Java Government Gazette pada tahun 1812.

N. V. Papier Fabriek Padalarang: Membangun pabrik kertas pertama di Padalarang pada tahun
1921-1922.

Pusat Grafika Indonesia (Pusgrafin): Didirikan pada tahun 1969 sebagai institusi pendidikan
dan pelatihan SDM di bidang grafis dalam kerja sama antara Pemerintah Belanda dan Departemen
Pendidikan & Kebudayaan Indonesia.
Sin Po dan Keng Po: Dua perusahaan percetakan Cina terbesar yang membeli mesin cetak rotasi
untuk koran, yang digunakan hingga 1970-an.

Heidelberg dan AGFA: Merek-merek yang terkenal untuk mesin computer to plate (CTP) pada
tahun 2000.

Tokoh-tokoh yang berperan dalam sejarah perkembangan percetakan di Indonesia telah


memberikan dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Mereka tidak
hanya memungkinkan penyebaran informasi yang lebih luas, tetapi juga mengembangkan bahasa,
mendukung pendidikan, menciptakan media massa, memperkenalkan teknologi cetak modern, dan
berkontribusi pada pembentukan identitas nasional. Melalui pencetakan buku-buku, surat kabar,
dan literatur, mereka membentuk landasan bagi pertumbuhan ekonomi, perkembangan budaya,
dan transformasi sosial di Indonesia, menjadikan percetakan sebagai pilar penting dalam
perjalanan sejarah bangsa ini.

Sumber :

Apa yang Baru di Teknologi Percetakan?. (2019). Diakses pada 9 September 2023 dari
https://quickprint.co.id/post/apa-yang-baru-di-teknologi-percetakan

Trend Industri Percetakan di Tahun 2023 dan Masa Depan Setelah Itu. (2023). Diakses pada 9
September 2023 dari https://www.printgraphicmagz.com/2023/01/05/trend-industri-percetakan-
di-tahun-2023-dan-masa-depan-setelah-itu/

Hasan. (2023). Upaya Membangkitkan Industri Percetakan. Diakses pada 9 September 2023 dari
https://trustnews.id/read/2656/Upaya-Membangkitkan-Industri-Percetakan

Regi Yanuar Widhia Dinnata. (2017). Industri Percetakan Masih Tumbuh Positif. Diakses pada 9
September 2023 dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20171103/257/705943/industri-percetakan-
masih-tumbuh-p.

Laila. (2018). Sejarah Percetakan Indonesia. Diakses pada 9 September 2023 dari
https://www.academia.edu/39781472/SEJARAH_PERCETAKAN_DI_INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai