Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena
atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya lah sehinggga kami bisa menyelesaikan
tugas makalah Prakary ini guna memenuhi tugas Sekolah

Seiring dengan terselesaikannya tugas makalah ini, maka kami selaku


penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan partisipasinya dalam bentuk apapun dalam proses
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Terlepas
dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi materi maupun tata bahasa dalam makalah ini. Oleh karena itu
dengan kami menerima segala saran dan kritik dari dosen maupun pembaca
lain agar kami dapat memperbaiki makalah ini

Hormat Kami

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................
i

Daftar Isi.....................................................................................................
ii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang.....................................................................................
1
B. Rumusan Masalah...............................................................................
1

Bab II Pembahasan

A. Pengertian Produk Grafika..................................................................


2
B. Srategi Pemasaran Produk Grafika....................................................
3
C. Proses Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha Produk Grafika......................
6

Bab III Penutup

A. Kesimpulan..........................................................................................
10
B. Saran....................................................................................................
11

Daftar Pustaka............................................................................................
12

2
BAB I

PENDAHULUAN

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah “Metode Produksi Grafika” yaitu diskusi
atas permasalah antara tekhnologi atau grafika yang paling berpengaruh adalah
alasan dibuatnya makalah ini. Dengan adanya permasalahan kita dapat
membandingkan antara kedua pilihan tersebut, mana yang lebih berpengaruh.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Penulis telah menyusun beberapa yang akan dibahas dalam makalah ini antaralain

a. Perkembangan teknologi di dunia saat ini sangat mempengaruhi teknologi


grafika

b. Perkembangan teknologi dari negara-negara maju

c. Tahapan perkembangan teknologi

1.3 TUJUAN PENULISAN

3
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah

a. Memahami mana yang benar antara dua opsi tersebut

b. Mengetahui lebih dalam antara tekhnologi di dunia dan tekhnologi grafika

c. Menemukan jawaban permasalahan tersebut

1.3 SUMBER DATA

Tinjauan pustaka tentang Tekhnologi dan Grafika dari literatur dan internet.

A. Rumusan masalah

a. Apa yang Produk Grafika?


b. Apa Itu Produk Grafika?
c. Jelaskan Proses Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha Produk Grafika?

4
BAB II

PEMBAHASAN

Pembahasan

Menurut kami, perkembangan teknologi di dunia saat ini sangat mempengaruhi


teknologi grafika. Karena dari system grafika yang lama, dengan mengikuti
perkembangan jaman, mereka mulai beralih ke yang baru.

Perkembangan teknologi dari negara-negara maju seperti dari Eropa, Amerika dan
juga beberapa negara Asia lainnya mampu mempengaruhi teknologi grafika saat
ini. Baik dalam bidang Pre-Press, On-Press maupun Post-Press, hingga Digital
Printing.

Hal ini terjadi karena tuntutan dari konsumen, pemesan, maupun pelanggan akan
mutu yang prima, waktu produksi yang cepat atau penyerahan tepat waktu dan
harga yang wajar atau murah.

Tahapan perkembangan teknologi yang berdampak pada perkembangan dan


modernisasi peralatan/mesin-mesin grafika terlihat pada bagan berikut :

1.  Conventional System

2.  Computer to Film  System

3.  Computer to Plate  System

5
4.  Computer to Print  System

Teknologi baru dalam bidang persiapan cetak. Komputer


telah merombak dengan cepat bidang prepress sejak dua puluh tahun yang lalu.
Ketika berkembang teknologi photo typesetter, PC dengan monitor dan keyboard;
dimana sebelumnya bekerja dengan kamera foto reproduksi dan layar kontak,
hingga scanner laser. Pada waktu yang sama, karena perkembangan yang pesat
media elektronik, batasan antara prepress dan cetak offset telah saling
melengkapi. Dengan GTO-DI Direct Imaging Technology yang diperkenalkan
oleh Heidelberg pada tahun 1991, telah diciptakan koneksi/hubungan langsung
yang pertama antara prepress dan cetak.

6
Tinjauan masa depan Heidelberg Druckmaschinen telah menjadi sebuah
kenyataan dalam hal ini membuat komputer dapat mencetak yang sama sekali
tanpa memutar melalui/via pelat dan film. Teknologi ini mempunyai kelebihan
yang nyata/jelas. Hingga sekarang, beberapa
tahapan disertakan dalam produksi cetak. Saat ini porsi yang besar pada proses ini
dari ide hingga realisasinya dapat dikerjakan/diselesaikan secara digital. Juga,
dalam hubungannya dengan prepress konvensional, dengan digital prepress maka
kita dapat menghemat waktu, dengan komputer hingga film atau komputer hingga
pelat.

Perkembangan yang inovatif juga mengemukakan terminologi baru.Dalam


industri cetak kita bicara mengenai bits dan bytes, C-To-Press teknologi,
PostScript, RIP, scanner, dan kamre digital.Berkembangnya teknologi digital
dibidang prepress, printing, dan postpress dengan hardware dan software yang
terbukti bagus,menawarkan alat-alat yang berguna untuk memenuhi produktivitas.
Perkembangan Desain Greafis di berbagai Media

A. Pengertian Produk Grafika

     Produk Grafika adalah suatu hasil produk dari teknik atau dari gagasan,
informasi, pikiran dan kesan perasaan melalui penggandaan dengan cara
dicetak dan disajikan kepada khalayak. Produk Grafika merupakan teknologi
yang memungkinkan menjadikan buah pikiran-pikiran tokoh, ratusan bahkan
ribuan tahun lalu sampai kepada kita berupa hasil cetakan.

7
      Oleh karena jasa grafika juga, segala urusan manusia modern dipermudah.
Bahkan, beberapa tahun setelah manusia di alam kubur masih memerlukannya,
terutama yang berkenaan dengan kontrak tanah pemakaman.

      Jika diamati di lingkungan sekitar, mulai dari bungkus korek api, ijazah,
buku rapor, surat kabar, majalah, buku pelajaran, koran, sertifikat, surat
keterangan, surat nikah, prangko, brosur, folder, spanduk, company profile,
formulir, tiket, materai, uang kertas, faktur, kuitansi, STNK, surat pajak, KTP,
paspor, dokumen perdagangan, peraturan, kemasan, dan banyak jenis lainnya
yang dicetak dengan jumlah barang yang banyak di kalangan maysarakat.
Semua adalah hasil karya manusia yang hanya bisa diwujudkan melalui
teknologi grafika.

8
Pada awalnya, media desain grafis hanya terbatas pada media cetak dwi matra
(dua dimensi). Namun, perkembangannya semakin tidak terbendung, bahkan
justru merambah ke dunia multimedia (diantaranya audio dan video). Komunikasi
Grafis merupakan bidang profesi yang berkembang sangat pesat sejak Revolusi
Industri (abad ke-19) saat mana informasi melalui media cetak makin luas
digunakan dalam perdagangan (iklan, kemasan), penerbitan (koran, buku,
majalah) dan informasi seni budaya. Perkembangan bidang ini erat hubungannya
dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat yang dapat dipetik dari kejituan
penyampaian informasi pada masyarakat. Perkembangan di atas juga dipacu oleh
kesadaran yang makin tinggi pada efektivitas bahasa rupa (visual) dalam
komunikasi masa kini. Bila pada awal munculnya mesin cetak abad ke-15 istilah
bidang ini adalah “graphic arts”yang masih dikonotasikan dengan seni, maka
abad ke-20 istilahnya menjadi “graphic communication” atau juga “visual
communication”. Hal ini menggambarkan peranan komunikasi sebagai kunci
profesi dalam bidang ini.Saat ini peranan komunikasi yang diemban makin
beragam: informasi umum (information graphics, signage), pendidikan (materi
pelajaran dan ilmu pengetahuan, pelajaran interaktif pendidikan khusus), persuasi
(periklanan, promosi, kampanye sosial) dan pemantapan identitas (logo,
corporate identity, branding). Munculnya istilah “komunikasi visual” sebenarnya
juga merupakan akibat dari makin meluasnya media yang dicakup dalam bidang
komunikasi lewat bahasa rupa ini: percetakan / grafika, filem dan video, televisi,
web design dan CD interaktif.Perkembangan itu telah membuat bidang ini
menjadi kegiatan bisnis yang sekarang sangat marak melibatkan modal besar dan
banyak tenaga kerja. Kecepatan perkembangannya pun berlomba dengan kesiapan
tenaga penunjang pada profesi ini. Karena itu perlu disiapkan suatu standar yang
dapat jadi acuan bagi tenaga kerja dalam profesi ini, baik dalam posisinya dalam
jenjang ketenagakerjaan maupun dalam perencanaan pendidikan
penunjangnya.Media cetak adalah suatu media statis yang mengutamakan pesan-
pesan visual. Media ini terdiri atas lembaran dengan sejumlah kata-kata, gambar /
ilustrasi atau foto dalam suatu tata warna atau hitam putih. Sedangkan iklan media
cetak adalah iklan-iklan yang muncul dihadapan khalayak sasaran dalam suatu
bentuk publikasi berupa barang cetakan seperti poster, brosur, katalog, direct mail,

9
serta iklan-iklan pada surat kabar atau majalah.Beberapa contoh iklan media cetak
hasil perpaduan antara seni dan teknologi dapat kita lihat pada iklan-iklan seperti :
iklan Choki-choki yang bermain-main dengan bahasa visual seekor kambing yang
mempunyai tubuh sangat panjang, iklan Setia Budi Office Park iklan Wrangler,
dan sebagainya. Pada iklan-iklan tersebut tampak terlihat permainan visual yang
menggunakan sentuhan teknologi komputer grafis.
B. Srategi Pemasaran Produk Grafika
1. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran
serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan
efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
 Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
 Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang
dapat dibuat.
 Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
 Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
 Andalah yang menentukan (United Airlines)
2. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang
pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).

Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar


pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi,
konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran
sosial, dan konsep pemasaran global
3. Peluang Usaha Produk Grafika
 Jika dicermati dewasa ini banyak muncul distro atau toko merchandise,
hal ini merupakan peluang yang besar bagi usahawan di bidang sablon.
4. Menciptakan Peluang Usaha Sablon

10
a. Ide Usaha

Faktor-faktor yang dapat memunculkan ide usaha produk grafika


adalah ssebagai berikut.

 Faktor Internal

Faktor internal merupakan alat untuk menciptakan sebuah


inspirasi atas objek yang dihadapi dengan kemampuan
kreativitasnya. Faktor internal ialah faktor yang berasal dari dalam
diri seseorang sebagai subjek/pengusaha, antara lain sebagai
berikut.

 Pengetahuan yang dimiliki.

 Pengalaman dari individu itu sendiri.

 Pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan


masalah.

 Intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu


itu sendiri.
 Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan hal-hal yang dihadapi seseorang dan
merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi usaha,
antara lain sebagai berikut.

11
 Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan.
 Kesulitan yang dihadapi sehari-hari.
 Kebutuhan yang belum terpenuhi, baik untuk dirinya maupun
orang lain.
 Pemikiran besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Untuk merintis suatu usaha produk grafika yang baik, seorang
wirausaha tentunya harus melihat prospek usaha jangka pendek,
menengah, dan panjang.
b. Risiko Usaha
Dalam menjalankan usahanya, wirausahawan harus memperhitungkan
risikonya sehingga dapat diantisipasi dan dipersiapkan
penanganannya. Risiko yang biasanya terjadi adalah sebagai berikut.
1) Risiko Usaha Internal
 Risiko usaha internal adalah risiko yang timbul dari menjalankan
usaha dan berdampak pada kelangsungan usaha itu sendiri.
Apabila risiko usaha ini timbul, akan berakibat buruk bagi usaha
yang sedang dijalankan. resiko bagi usaha biasanya disebut
dengan resiko usaha berdampak bagi internal usaha.
2) Risiko Usaha Eksternal
Risiko usaha eksternal adalah risiko yang timbul dari menjalankan
usaha dan berdampak pada kelangsungan lingkungan luar usaha
itu sendiri. 
c. Analisis Kemungkinan Keberhasilan dan Kegagalan Usaha
Faktor-faktor pendukung keberhasilan usaha adalah sebagai berikut.
1) Faktor Manusia
Faktor manusia merupakan faktor yang utama dalam pencapaian
keberhasilan usaha karena manusia yang mempunyai ide dan
rencana usaha, manusia juga yang akan mewujudkannya. Di sini
diperlukan manusia yang beretor kerja tinggi, rajin, optimis, dan
pantang menyerah.
2) Faktro Keuangan

12
Faktor keuangan merupakan faktor penunjang keberhasilan usaha.
Faktor tersebut digunakan untuk modal usaha serta pemenuhan
segala pengeluaran untuk kepentingan operasi.
3) Faktor Organisasi
Dengan adanya faktor organisasi, sumber daya akan masuk pada
suatu pola sehingga orang-orang yang dapat bekerja dengan
efektif dan efisien sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing
untuk mencapai tujuan organisasi.
4) Faktor Perencanaan
Perencanaan usaha dapat digunakan sebagai alat pengawas dan
pengendalian usaha. Oleh karena itu, perencanaan harus dibuat
oleh seorang wirausaha sejak usahanya didirikan.
5) Faktor Mengatur Usaha
Dalam kaitannya dengan kegiatan mengatur usaha, yang perlu
dilakukan oleh seorang wirausaha adalah menyusun uraian tugas
pokok untuk menjalankan usahanya, menyusun struktur organisasi
usaha, memperkirakan tenaga kerja yang dibutuhkan ,
menetapkan balas jasa dan insentif, serta mengawasi usaha dan
pengendaliannya.
6) Faktor Pemasaran
Faktor pemasaran produk perusahaan adalah daya serap pasar dan
prospeknya, kondisi pemasaran dan prospeknya, serta program
pengendaliannya.
7) Faktor Administrasi
Untuk menunjang kelancaran kegiatannya, sebaiknya seorang
wirausaha mempunyai catatan yang rapi mengenai kegiatan dan
kejadian yang terjadi setiap harinya. Catatan tersebut dibuat
secara kronologis, kemudian didokumentasikan.

C. Proses Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha Produk Grafika


a. Tahap-tahap Evaluasi

13
1. Tahap Memulai
Tahap memulai adalah tahap dimana seseorang yang berniat untuk
melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan,
diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin bisa
membuka usaha baru, melakukan akuisi, atau melakukan
franchising. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan
dilakukan.
2. Tahap Melaksanakan Usaha
Dalam tahap ini, seorang wirausaha mengelola berbagai aspek yang
terkait dengan usahanya yang mencakup aspek-aspek berikut.

 Pembiayaan
 Sumber daya manusia
 Kepemilikan
 Organisasi
 Kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan
mengambil keputusan, pemasaran, serta melakukan evaluasi.

3. Tahap Mempertahankan Usaha


Tahap dimana seorang wirausaha berdasarkan hasil yang telah
dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
4. Tahap Mengembangkan Usaha
Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau
mengalami perkembangan atau dapat bertahan, perluasan usaha
menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

b. Membuka Usaha di Bidang Grafika


1) Persiapan Membuka Usaha
 Pertama, sama seperti usaha lainnya, persiapan mengenai tempat
yang akan dijadikan sebagai lokasi usaha tentu sangat penting.
Lokasi atau tempat usaha ini dipersiapkan sebagai modal awal

14
Anda untuk memasarkan produk yang Anda produksi. Selain itu
tempat atau lokasi dapat menjadi identitas usaha Anda.
 Kedua, ketika Anda membuka usaha kaos sablon, tentu anda
memerlukan ide desain kaus yang unik, kreatif, dan menarik
dengan kualitas yang baik, sehingga konsumen merasa ingin
memiliki produk hasil sablonan Anda atau yang ingin
menggunakan jasa sablon kaus di tempat anda.
 Ketiga, keterampilan menyablon. Jenis persiapan yang satu ini
tentu harus Anda persiapkan secara matang. Bagaimana usaha
kaus sablon Anda akan berjalan bila Anda sendiri yang membuka
usaha tidak memiliki kemampuan dalam menyablon?
Keterampilan menyablon ini dapat Anda lakukan secara otodidak
atau minta diajari oleh orang lain yang lebih ahli.
 Keempat, mengenai peralatan sablon dan bahan sablon tentu
merupakan prioritas awal persiapan usaha kaus sablon Anda,
karena usaha ini tidak akan diberi nama usaha kaus sablon jika
ada alat dan bahan yang menunjang proses penyablonan.
memikirkan dengan baik dari mana Anda akan mendapatkan
suplai kaus untuk produk Anda nantinya. Setelah 
 Kelima, sebelum Anda memulai usaha, sebaiknya Anda juga
memikirkan dengan baik dari mana Anda akan mendapatkan
suplai kaus untuk produk Anda nantinya. Setelah usaha Anda
menerima pesanan, Anda tidak perlu pontang panting mencari
toko grosir kaus yang murah dan berkualitas lagi.
 Keenam, persiapkan desain brosur usaha kaos sablon Anda.
Brosur yang eksklusif dan provokatif tentunya akan menarik
banyak pelanggan. Brosur ini digunakan sebagai media promosi
dalam jangka panjang. Setiap ada perubahan pada usaha kaus
sablon Anda, Anda juga harus memperbaharui desain brosur yang
digunakan.

15
 Ketujuh, persiapkan jenis diskon dan berbagai tawaran yang
nantinya dapat menarik pengunjung untuk melihat dan membeli
produk atau menggunakan jasa usaha kaus sablon Anda. Hal ini
penting dilakukan di awal usaha taupun dalam perjalanan usaha
Anda nantinya.
 Kedelapan, promosikan usaha kaus sablon Anda, terserah Anda
mau kemana mempromosikannya, baik di sekolah, di jalanan,
maupun ke perusahaan. Usahakan Anda melakukan promosi ini
disertai dengan berbagai penawaran yang menarik, baik itu diskon
atau tawaran awal yang akan Anda berikan bagi pelanggan baru.
 Kesembilan, persiapkan mental Anda untuk mengalami sesuatu
yang di luar perkiaraan, hal ini pasti selalu dialami oleh setiap
pengusaha baru. Sesuatu yang diluar perkiaraan ini bukan hanya
sesuatu yang buruk, melainkan juga sesuatu yang baik. Misalnya
saja usaha kaus sablon Anda mengalami kemajuan yang amat
pesat, bahkan sebelum Anda menyadarinya. Tentu keberhasilan
seperti ini juga memerlukan mental dalam mengahdapinya,
apalagi karena kesuksesan dalam usaha biasanya ditandai dengan
melonjaknya angka pemesanan. Disisni tentu mental Anda akan
sangat dibutuhkan utnuk menghadapi perubahan yang drastis,
begitupun dengan keadaan yang sebaliknya.
 Kesepuluh, persiapkan dana darurat, harusnya ini diurutkan di
bagian pertama. Ketika Anda memulai usaha, selain memerlukan
dana awal yang cukup, Anda juga memerlukan dana tambahan
sebagai dana apabila suatu waktu kepepet dengan tambahan dana
ini. Misal tiba-tiba pada suatu hari Anda menerima pesanan
dengan jumlah fantastis dari sebuah perusahaan yang t ertarik
dengan desain kaus sablon Anda. Dengan pesanan tersebut tentu
Anda membutuhkan dana yang lebih banyak untuk produksi. Jadi,
dana darurat ini bisa jadi penolong usaha kaus sablon Anda.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Strategi pemasaran merupakan suatu cara untuk memasarkan produk Grafika yang
dihasilkan agar produk tersebut dapat menarik calon pembeli. Strategi pemasaran
BaramaIntercity Tour&Travel mempunyai peranan penting dalam pemasaran,
guna mencapai  target penjualan paket  wisata yang diiginkan. Strategi pemasaran
yang ditetapkan Barama Intercity Tour &Travel yaitu:

1. Menganalisa pasar agar produk paket wisata yang dijual dapat sesuai
dengan segmentasi pasar yang akan dituju.
2. Menetapkan harga paket wisata sesuai dengan fasilitas dan pelayanan yang
diberikan, namun tetap mengingat segmentasi pasar yang dituju
(disesuaikan dengan konsumen).
3. Melakukan pemasaran secara langsung. Pemasaran secara langsung yaitu
dengan melakukan personal selling dan sales call misalnya menawarkan
paket wisata ke sekolah, universitas, instansi pemerintahan, atau
perusahaan.
4. Melakukan pemasaran tidak langsung melalui berbagai media baik cetak
maupun elektronik seperti, flyer, brosur, website, Yahoo Messenger,
Facebook dan Twitter.84
5. Menggunakan marketing mix usaha jasa, untuk memaksimalkan
pemasaran produk paket wisata. Marketing mix tersebut adalah Product
(Produk), Price (Harga), Place (Tempat/Distribusi), Promotion (Promosi),
People (Orang), Physical (Fasilitas Fisik), Process (Proses) dan
Partnership (Kerjasama). Kedelapan hal tersebut saling berkaitan satu
sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Dengan adanya marketing mix atau
bauran pemasaran 8P,diharapkan Barama Intercity Tour & Travel dapat
memasarkan produk paket wisata lebih efektif dan maksimal. Dalam
pemasaran produk paket wisata, terdapat beberapa faktor yang menjadi
kendala seperti

17
6.
7. staf tour, sehingga pemasaran yang dilakukan Barama Intercity Tour &
Travel kurang efektif.
8. Banyak bermunculan biro perjalanan wisata baru membuat persaingan
yang ada semakin ketat, sehingga Barama Intercity Tour & Travel harus
memiliki strategi pemasaran yang baik dengan melakukan evaluasi dari
analisis SWOT, membuat paket wisata yang lebih inovatif dan kreatif serta
meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas untuk konsumen.

B. Saran
Apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini kami membutuhkan
kritik dan saran dari teman-teman semua yang bersifat membangun, agar
makalahini lebih baik dan menjadi lebih sempurna. Dan juga dapat bermanfaat
bagi kita semua khususnya dalam  memahami strategi pemasaran.

18
DAFTAR PUSTAKA

 https://amaliafadini.wordpress.com/2017/07/27/makalah-strategi-pemasaran/
 https://www.artikelbelajar.com/prakarya-dan-kewirausahaan-rekayasa-produk-
grafika-membuka-usaha-di-bidang-sablon-dan-grafika/
 http://secercauraian.blogspot.co.id/2012/02/dasar-dasar-pemasaran.html
 https://www.firde7.xyz/2017/01/prakarya-dan-kewirausahaan-
pemasaran_7.html

19

Anda mungkin juga menyukai