Anda di halaman 1dari 11

E-ISSN: 2113-9790

Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

PROSIDING

Konferensi Nasional Komunikasi


Konvergensi Media dan Mediamorfosis: Evaluasi Strategi
Digitalisasi Media Cetak di Majalah Tempo
Fransisca Hana1 Cici Eka Iswahyuningtyas 2
12
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Pancasila, Jakarta, Indonesia

1
fransiscahana@gmail.com, 2ciciekaiswahyuningtyas@yahoo.com

Abstract
Changes in consumption patterns of media and communication technology make the media convergence as one
of the solutions for the print media to survive in digital era. The expansion of the platform into digital media is an
unavoidable choice as the number of print media readers continue to show significant decline. Now the biggest challenge
the print media industry is what kind of steps should be taken to maintain readers and compete with the new media. This
research aims to reevaluate media convergence and mediamorphosis strategies that have been implemented by the print
media industry. This research is conducted qualitatively by conducting interviews and literature studies on similar research.
This research refers to the concept of media convergence and mediamorphosis strategies. The research findings show that
print media mediamorphose by extending the platform to digital. Mediamorphosis is done through by coevolution,
convergence and complexity. To realize convergence, print media use single newsroom strategy through tactical
convergence, jobdesc redesign, structural convergence, information gathering convergence and storytelling convergence.
Key Words: mediamorphosis, media convergence, media digitalization, print media, new media

Abstrak
Perubahan pola konsumsi media dan teknologi komunikasi menjadikan konvergensi media sebagai salah
satu solusi bagi media cetak untuk bertahan di era digital. Perluasan platform ke media digital merupakan pilihan
yang tidak bisa dihindari mengingat jumlah pembaca media cetak terus menunjukkan penurunan yang signifikan.
Tantangan terbesar industri media cetak saat ini adalah langkah apa yang harus diambil untuk mempertahankan
jumlah pembaca dan bersaing dengan new media. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kembali strategi
konvergensi media dan mediamorfosis yang telah diimplementasikan oleh industri media cetak. Penelitian ini
dilakukan secara kualitatif dengan melakukan wawancara dan studi kepustakaan pada penelitian sejenis. Penelitian
ini mengacu pada konsep strategi konvergensi media dan mediamorfosis. Temuan penelitian menunjukkan bahwa
media cetak melakukan mediamorfosis dengan memperluas platform ke digital. Mediamorfosis dilakukan melalui
koevolusi, konvergensi dan kompleksitas. Untuk mewujudkan konvergensi, media cetak menggunakan strategi
single newsroom melalui tactical convergence, redesign jobdesc, structural convergence, information gathering
convergence dan storytelling convergence.
Kata kunci: mediamorfosis, konvergensi media, digitalisasi media, media cetak, new media

Copyright © 2017 Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia. All rights reserved

Pendahuluan Revolusi industri media di dunia sedang


berlangsung. Skalanya cukup besar dan hasil
657
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

dari revolusi tersebut sudah terlihat. Beberapa strategi umum digunakan media konvensional.
penerbit surat kabar dan majalah akhirnya tutup Contohnya, media massa pertama di Indonesia
dan menghentikan produksi, sementara yang hadir dalam format digital adalah majalah
beberapa penerbit yang lain masih bertahan Tempo. Tempo meluncurkan majalah digital
dengan menyiapkan strategi baru: melakukan dengan nama Tempo Interaktif melalui situs
migrasi platform penerbitan ke ruang digital. www.tempo.co.id pada tahun 1995. Tempo
Kemajuan teknologi dan informasi Interaktif (sekarang Tempo.co) terbit pertama
menjawab kebutuhan masyarakat akan kali setelah majalah Tempo versi cetak dibredel
kebutuhan informasi. Perkembangan informasi (Company profile Tempo). Kemudian disusul
yang berjalan begitu cepat membuat manusia Harian Kompas yang merilis Kompas.com pada
semakin ingin tahu keadaan sekitarnya. Setiap tahun yang sama. Strategi inovasi lainnya yang
peristiwa maupun kejadian yang sedang terjadi dilakukan media cetak adalah meluncurkan e-
menyebar dengan cepat. Era kecepatan ini paper melalui kanal internet pada tahun 2008.
membuat persaingan media semakin ramai. Hal ini merupakan salah satu awal mula dampak
Media berlomba-lomba menyajikan berita dari perkembangan teknologi dan media.
aktual dan bisa dijangkau masyarakat secepat Perkembangan teknologi dan mediamorfosis
mungkin. (Annual Report Tempo, 2013) pada akhirnya berujung pada konvergensi
Berdasarkan survei yang dilakukan lembaga media, yakni segala fungsi media berkolaborasi
survei Nielsen, konsumsi masyarakat terhadap dalam satu perangkat media. Konvergensi
surat kabar konvensional terus menurun. Hasil adalah kata untuk menggambarkan perubahan
survei Nielsen menunjukkan perubahan yang teknologi, industri, budaya dan sosial yang
sangat signifikan terhadap pembaca surat kabar, datang bersama-sama dari industri yang
yakni dari perolehan 28% pada kuartal pertama sebelumnya terpisah (komputasi, dicetak, film,
tahun 2005 menjadi hanya 19% pada kuartal audio, dan sejenisnya) yang semakin
kedua tahun 2009. Penetrasi penurunan ini juga menggunakan teknologi yang sama atau terkait
terjadi pada majalah cetak. Hasilnya pada dan pekerja terampil (Jenkins dalam
kuartal kedua tahun 2009, majalah hanya Priyambodo, 2013:17). Hal ini berarti
memperoleh 12%. Angka ini menurun jika konvergensi media dapat digunakan sebagai
dibandingkan pada kuartal pertama tahun 2005 penanda perubahan elemen komunikasi: media,
yang mencapai 20%. kultur, khalayak, teknologi, dan industrinya.
(http://kesehatan.kompas.com/read/2009/07/16/ Terminologi “Konvergensi Media”
1601575/survei.nielsen.pembaca.media.cetak.m merupakan sebuah konsep yang
akin.turun. Diakses 10 September 2014) multidimensional dan interdisipliner. Proses
Menjamurnya media baru seperti media konvergensi media mengubah pola-pola
online sebagai dampak perkembangan internet, hubungan produksi dan konsumsi, yang
teknologi dan komunikasi di Indonesia menjadi penggunaannya berdampak serius pada berbagai
persaingan dan tantangan tersendiri bagi media bidang seperti ekonomi, politik, pendidikan dan
konvensional agar mampu bertahan dan kebudayaan (Zakiah, 2012:323). Dalam
bersaing di era digitalisasi media. Di zaman bukunya, Digital Journalism: Emerging Media
teknologi yang berkembang pesat persaingan and The Changing Horizons of Journalism, Rich
media pun semakin tak terelakkan. Untuk Gordon menjelaskan bahwa konvergensi media
memperkuat posisinya dalam persaingan, meliputi lima dimensi besar, yaitu ownership
perusahaan media berusaha membuat strategi convergence, tactical convergence, structural
inovasi agar mampu menarik perhatian dan convergence, information gathering
melakukan metamorfosis demi menjangkau convergence, dan storytelling convergence
pasar yang lebih luas. Mediamorfosis dengan (Gordon, 2003:63). Namun, pada kenyataannya
memperluas platform ke online (digital) adalah kelima dimensi ini tidak dapat dipandang secara
658
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

statis dan eksklusif, karena inti dari konvergensi melalui multi-channel publishing, social media
sebenarnya adalah perubahan. integration, perubahan paradigma jurnalistik,
Konvergensi berdampak pada media dan redesign newsroom: intergration (Zakiah,
konvensional yang tidak bisa lagi berdiri sendiri. 2012:329).
Media cetak harus memanfaatkan teknologi dan Tak jauh berbeda dengan surat kabar Pikiran
kawin dengan versi online-nya (Siregar, Rakyat, media massa konvensional seperti
2013:13). Di sinilah terjadi mediamorfosis. majalah Femina pun melaksanakan strategi
Media harus mampu bertransformasi dan konvergensi agar tetap mampu bersaing dan
berkolaborasi. Kolaborasi menekankan pada eksis di industri media. Adapun strategi
kerja sama oleh media yang berada dalam konvergensi media yang dilakukan oleh majalah
kepemilikan atau platform berbeda. Cara-cara Femina, meliputi marketing tools, working
yang dilakukan misalnya, sharing content, kerja tools, dan timely feedback (Zakiah, 2012:329-
sama promosi (cross-promotion), atau 330).
koordinasi antarmedia (Grant and Wilkinson, Beragam strategi konvergensi dilakukan oleh
2009). Dari segi operasional, konvergensi media sejumlah media konvensional. Surat kabar
menuntut pekerja media menjadi multitasking harian Kompas yang diteliti oleh Aritasius
karena hasil satu peliputan berita dimuat di Sugiya pada tahun 2012 pun melakukan strategi
berbagai jenis media sehingga lebih efisien. konvergensi. Dalam penelitian tersebut
Mengingat pentingnya strategi konvergensi dijelaskan bagaimana Kompas, sebagai market
bagi media saat ini, maka untuk mampu bertahan leader surat kabar nasional, tetap
dan unggul di tengah persaingan ketat industri mempertahankan eksistensinya dan mampu
media, para pemilik media dituntut untuk bersaing dengan media-media lain dengan
memiliki kekuatan untuk mengatur strategi mencanangkan komitmen untuk melaksanakan
konvergensi media secara tepat dan efisien. transformasi media untuk mencapai
Sehingga pada akhirnya, fungsi strategi konvergensi. Adapun strategi konvergensi yang
konvergensi media adalah agar audiens tetap dijabarkan adalah melalui strategi Tripple M:
setia pada media massanya (Zakiah, 2012:328). multimedia, multichannel, dan multiplatform
Pada tataran internasional, sejumlah media (Sugiya, 2012:104).
massa menjalankan konvergensi. Hal tersebut Berdasarkan fenomena-fenomena yang ada,
dijalankan semata-mata agar media mampu mau tidak mau, cepat atau lambat semua media
bertahan dan bersaing dengan media lain. konvensional wajib melakukan konvergensi
Adapun pionir-pionir media massa yang media karena tanpa konvergensi, 5 tahun hingga
melakukan konvergensi media adalah Tribune 10 tahun ke depan, media akan sulit untuk
Company, Belo, dan Media General. Media bersaing dan bertahan hidup (Bisnis Indonesia, 5
massa tersebut menjalankan konvergensi dengan Mei 2009). Berdasarkan penjelasan tersebut
cara memperluas platform-nya yakni, mulai dari penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
surat kabar harian konvensional, stasiun televisi, bagaimana mediamorfosis dan strategi majalah
hingga website (Lawson-Borders, 2006:20). Tempo dalam melakukan konvergensi media?
Di Indonesia sejumlah media konvensional Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan
berlomba untuk melaksanakan melakukan wawancara mendalam pada Direktur
konvergensi melalui serangkaian strategi. Utama PT Tempo Inti Media, Pemimpin
Sebagai contoh, strategi konvergensi media Redaksi Majalah Tempo, Redaktur Eksekutif
yang dilakukan oleh surat kabar Pikiran Rakyat Tempo.co, Pemimpin Riset dan Digital PT
yang merupakan surat kabar lokal terbesar di Tempo Inti Media, serta Redaktur Desain
Jawa Barat. Di tengah revolusi industri media, Majalah Digital Tempo.
surat kabar Pikiran Rakyat ini melakukan
berbagai strategi konvergensi media antara lain,
659
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

Kerangka Teoritis media menjadi induk dari media cetak, media


1. Strategi Menuju Konvergensi Media online, dan media penyiaran (Gordon, 2003:63).
Banyaknya pemahaman mengenai definisi Seperti yang sudah dijabarkan pada subbab
konvergensi dalam beberapa konteks sebelumnya, konglomerasi adalah pemusatan
menjadikan definisi konvergensi ini ambigu dan kepemilikan beberapa media yang tak dapat
sulit dipahami. Namun, untuk memperjelas dihidari. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan
makna konvergensi, dalam pembahasan subbab bahwa media cetak zaman sekarang pasti
ini, definisi konvergensi akan dijabarkan memiliki media online. Di Indonesia, ownership
menurut Lawson-Borders dan Gunter. Menurut convergence sudah banyak diterapkan di
Lawson-Borders (2006:4), secara umum perusahaan-perusahaan media besar. Misalnya,
konvergensi media didefinisikan sebagai ranah MNC yang memiliki media cetak (Koran Sindo,
kemungkinan untuk bekerja sama antar cetak Sindo Weekly, Tabloid Genie), media online
dan penyiaran (digital) untuk pengiriman konten (okezone.com), media penyiaran (Trijaya FM,
atau informasi multimedia melalui sejumlah Women Radio, ARH Global). Kompas Gramedia
perangkat berupa komputer dan internet. memiliki media cetak (Koran Kompas, Warta
Sedangkan Gunter (2003:7) mendefinisikan Kota, Tribun), media online (Kompas.com), dan
konvergensi sebagai sebuah proses komunikasi media penyiaran (Sonora, Motion FM)
dengan membuat dan berbagi informasi antar (Kansong, 2009:26).
individu yang satu dengan individu lainnya
untuk mencapai sebuah pengertian yang sama. 3. Tactical Convergence
Jadi, konvergensi media dapat disimpulkan Merupakan strategi konvergensi yang
sebagai pertukaran informasi ke berbagai device mengacu pada bentuk trik atau cara kerjasama
yang menggunakan teknologi sebagai perantara dengan melakukan promosi silang serta
untuk memudahkan seseorang dalam mencari pertukaran informasi yang diperoleh dari media-
informasi. media yang bekerja sama (Gordon, 2003:65).
Konvergensi dalam buku Digital Jurnalism, Banyaknya platform yang digunakan dalam
Rich Gordon membagi konvergensi ke dalam penyebaran informasi, menjadikan media harus
lima dimensi (Gordon, 2003:63). Adapun lima pandai dalam mengatur strategi promosi silang
dimensi konvergensi yaitu, ownership secara maksimal agar efektif sehingga
convergence, tactical convergence, structural konvergensi dapat terwujud. Selain itu, melalui
convergence, information gathering promosi silang, biaya produksi dapat dihemat
convergence, dan storytelling convergence. atau dikurangi dan hal ini membawa keuntungan
Dalam subbab ini akan diuraikan mengenai bagi para industri media. (Jenkins, 2004:33)
dimensi dalam konsep konvergensi. Dimensi Pertukaran informasi atau berita juga
dan konsep konvergensi dalam pembahasan ini termasuk dalam lingkup taktikal konvergensi
akan penulis gunakan untuk menelaah strategi ini. Melalui konvergensi, kedalaman isi
konvergensi apa saja yang digunakan oleh informasi di berbagai platform –online, koran,
majalah Tempo. majalah– yang diproduksi oleh jurnalis dapat
dipadukan menjadi satu. Media dengan berbagai
2. Ownership Convergence platform tetap dapat memproduksi isi berita
Pada dimensi konvergensi ini, ownership sesuai karakter platform itu sendiri melalui kerja
convergence berfokus pada konvergensi sama (Setianto, 2008:251). Dengan adanya
kepemilikan perusahaan media besar atau pertukaran informasi melalui kerja sama antar-
beberapa jenis media. Ownership convergence platform, pembaca tetap dapat menikmati
merupakan bentuk strategi konvergensi dalam informasi yang disajikan dengan berbagai cara.
rupa konglomerasi, dimana sebuah perusahaan Adapun contoh promosi silang yang
diterapkan Tempo adalah promosi majalah
660
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

Tempo yang akan terbit dengan isu terbaru jenis media (Gordon, 2003:69). Para jurnalis
dipromosikan melalui pemasangan iklan di diharapkan dapat mengumpulkan data,
media cetak koran atau media online. Sedangkan mengolah, dan menyajikan data dalam berbagi
contoh pertukaran informasi lewat berbagai platform yang berbeda.
platform adalah ketika Tempo menerbitkan Terlepas dari lewat platform mana informasi
investigasi AirAsia #QZ8501 pada majalah, lalu itu dapat disebar, jurnalis atau wartawan akan
berita-berita perkembangannya hadir pada tetap memiliki peran sebagai penggerak penting
platform koran, dan breaking news AirAsia #QZ dalam industri media. Kini melalui konvergensi,
8501 pada platform online. seorang jurnalis dituntut untuk multitasking,
yakni memiliki ketrampilan lebih dari satu
4. Structural Convergence platform dan mengelolahnya sesuai platform
Pada dimensi konvergensi ini, redesign tersebut. Jadi, seorang jurnalis bagian ekonomi
pembagian kerja dan strukturisasi organisasi bisnis, dituntut untuk mampu menyajikan
menjadi kata kunci. Structural convergence informasi ke platform online, cetak, maupun
berfokus pada pembagian kerja dan strukturisasi penyiaran. (Carey, 2009:5)
organisasi di tiap media yang sudah menjadi Namun, di era konvergensi ini perdebatan
bagian dari konvergensi. Penataan ulang struktur dan kekhawatiran terkait kualitas isi informasi
organisasi dan pembagian kerja dilakukan untuk sebuah media kini bermunculan. Sebagai
penyesuaian dengan kebutuhan konvergensi. industri media yang harus tetap mengutamakan
(Gordon, 2003:68) isi informasi menghadapi tantangan tersendiri
Penataan ulang struktur organisasi dan ketika jurnalis yang dituntut memproduksi berita
pembagian kerja yang dilakukan demi ke berbagai platform. Hal ini akan berakibat
konvergensi tak semata-mata langsung berubah. pada terpecahnya konsentrasi jurnalis sehingga
Perubahan ini harus dilakukan secara gradual, kualitas berita menurun. (Quinn, 2002:59)
hal ini dikarenakan adanya mindset lama dan Jadi, dalam strategi ini hal yang paling
pemahaman karyawan akan konvergensi yang penting agar multitasking dan kualitas berita
masih kurang. Dengan adanya pemahaman dapat terjaga dengan baik adalah dengan
mengenai mindset terkait konvergensi, maka menanamkan konsep belajar seumur hidup dan
diharapkan redesign dalam pembagian kerja fleksibilitas. Fleksibilitas merupakan hal penting
serta restrukturisasi lebih mudah dilaksanakan yang wajib dimiliki tiap media sebagai salah
sehingga strategi konvergensi pada tingkat ini satu jalan agar tetap mampu bertahan hidup di
pun mudah dilaksanakan. (Quinn, 2002:33) industri media. (Quinn, 2002:88)
Pada majalah Tempo, penataan ulang
struktur organisasi dan pembagian kerja telah 6. Storytelling Convergence
dilakukan sebagai salah satu strategi Dalam konvergensi ini, menekankan pada
konvergensi. Restrukturisasi organisasi dan pekerjaan jurnalis dalam mengemas berita
redesign jobdesc Tempo dibarengi dengan sesuai dengan segmen pasar media yang
sosialisasi mengenai perubahan pembagian bersangkutan dan dilengkapi dengan foto, video,
pekerjaan terkait konvergensi. Hal ini bertujuan maupun grafis (Gordon, 2003:70).
untuk merubah mindset setiap karyawan Tempo Pada strategi ini jurnalis wajib mengemasan
agar mampu menyesuaikan diri dengan berita yang berbeda sesuai segmen pasar.
perubahan baru, yakni konvergensi. Pengemasan berita yang sesuai segmen pasar
dapat dilakukan dengan memperhatikan
5. Information Gathering Convergence karakter-karakter platform dan kualitas berita.
Konvergensi ini merupakan bentuk di mana Sehingga publik akan memilih berita apa saja
pekerja dalam sebuah media, terutama jurnalis yang akan dikonsumsi sesuai kepentingan dan
memiliki ketrampilan bekerja dilebih dari satu kebutuhannya. (Widodo, 2008:250)
661
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

Pengemasan berita dengan foto, video, serta Tempo terus bermediamorfosis ke bentuk digital
grafis juga merupakan strategi konvergensi lainnya seperti majalah digital Tempo versi iPad.
dalam dimensi ini. Pengemasan berita yang Hasil temuan data yang menarik dalam
multimedia akan memperkaya informasi yang perkembangan konvergensi dan proses
disajikan dan juga memberikan pilihan kepada mediamorfosis di majalah Tempo adalah adanya
pembaca atau publik untuk memilih informasi sistem pemberitaan dengan menghadirkan single
yang sesuai dengan selera mereka. Konvergensi newsroom yang berdampak efektifitas pada
memberikan kesempatan baru bagi jurnalis pekerjaan jurnalis. Single newsroom merupakan
untuk dapat mengemas berita dilengkapi foto, pusat atau tempat sumber semua berita yang
video, audio dan grafis. (Preston dalam Setianto, nantinya akan didistribusikan ke platform-
2008:251) platform yang dimiliki Tempo. Melalui single
Jadi, dapat disimpulkan bahwa strategi newsroom, pekerjaan jurnalis di Tempo menjadi
konvergensi media dalam dimensi storytelling lebih efektif, karena jurnalis tidak lagi bekerja
convergence akan berjalan sempurna jika pada masing-masing platform, namun bekerja
muncul kesadaran untuk saling berbagi pada kompartemennya. Jadi, dengan hadirnya
kemampuan pada setiap individu maupun konvergensi dalam bentuk single newsroom
peralatan untuk dapat mengemas berita yang semua berita mampu terintregrasi dengan baik
sesuai dengan segmentasi pasar. dan konvergensi berjalan maksimal.
Berdasarkan uraian mengenai strategi Adanya mediamorfosis dari cetak ke digital
konvergensi menurut Rich Gordon, maka ini pula, memunculkan pola baru dalam
penulis akan menggunakan konsep tersebut mengkonsumsi media. Penurunan jumlah
sebagai bahan kajian untuk meneliti strategi pembaca media massa cetak menimbulkan
konvergensi pada majalah Tempo. Pada kekhawatiran akan matinya media cetak secara
penelitian ini, penulis hanya akan mengkaji perlahan. Namun, hal ini ditepis oleh hasil riset
empat dari lima dimensi konvergensi ini, yakni Meiky Sofyan. Ia menyatakan bahwa tiap
tactical convergence, structural convergence, platform atau produk Tempo memiliki
information gathering convergence, dan segmentasinya tersendiri sehingga industri
storytelling convergence. media tidak perlu khawatir akan kehilangan
segmentasinya ataupun mematikan platform
Hasil Penelitian cetak. (Meiky, hasil wawancara, 12 Januari
1. Mediamorfosis dan Konvergensi 2015)
Media di Majalah Tempo Hal ini terkait dengan teori koevolusi Fidler
Berdasarkan hasil temuan data, dapat yang menyatakan bahwa media atau platform
dicermati bahwa Tempo merupakan salah satu baru mustahil hadir jika media lama mati begitu
media yang turut berpartisipasi menjalani saja (Fidler, 2003:37). Fuady juga menyatakan
keharusan bermediamorfosis di era bahwa surat kabar dan radio tetap eksis karena
perkembangan teknologi dan informasi yang memiliki segmennya masing-masing sesuai
tumbuh pesat. Mediamorfosis membawa karakter media tersebut. Perbedaan karakter
media cetak konvensional mengalami inilah yang justru menjadi pelengkap (Fuady,
transformasi. Jika ditelaah dari hasil 2002:59). Oleh karena itu, dalam proses
penelitian ini pula, Tempo merupakan salah bermediamorfosis, Tempo harus terus menerus
satu pelopor konvergensi media yang terjadi di berinovasi di era konvergensi sehingga dapat
Indonesia. Tempo bermediamorfosis diawali mengagregasi jumlah pembaca dan tetap eksis di
dengan membentuk Tempo digital yang dapat industri media. Karena jika tidak, Tempo akan
diakses melalui Tempo.co.id (sekarang kehilangan pembaca dan tenggelam dalam arus
Tempo.co) pada awal tahun 1995. Hingga kini perkembangan konvergensi.

662
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

Sehingga berdasarkan hasil penelitian yang


penulis lakukan, dapat dimaknai bahwa Tempo Dari hasil temuan data terkait konvergensi
sudah melakukan mediamorfosis dengan baik. majalah Tempo, dapat disimak bahwa selain
Hal ini dibuktikan dengan adanya dua tujuan Tempo bermetamorfosis dan berkonvenrgensi,
yang dicapai secara internal dan eksternal ketika Tempo juga memiliki strategi konvergensi untuk
Tempo bermetamorfosis dan berkonvergensi. mencapai tujuan konvergensi itu sendiri. Tempo
Secara internal, melalui mediamorfosis dan sebagai salah satu media massa yang ada di
konvergensi tercapai tujuan efektivitas dalam Indonesia menjalankan strategi konvergensi
berbagi pekerjaan di mana efektivitas pekerjaan yang telah penulis sesuaikan dengan konsep
tercipta tak terlepas dari peran single newsroom. dimensi konvergensi menurut Rich Gordon,
Sedangkan secara eksternal, mediamorfosis dan yakni tactical convergence, structural
konvergensi yang dilakukan Tempo memiliki convergence, information gathering
tujuan dalam mengagregasi pembaca. Jadi, convergence, dan storytelling convergence
dengan banyaknya berita yang didistribusikan (Gordon, 2003:63).
ke berbagai platform yang dimiliki Tempo akan Pertama, tactical convergence. Berdasarkan
semakin banyak pula pembaca yang hasil penelitian, penulis mencermati bahwa ada
mengkonsumsi informasi atau berita lewat dimensi ini Tempo menggunakan platform
Tempo. majalah Tempo, koran Tempo, Tempo.co, dan
Hasil penelitian di atas senada dengan pengadaan event sebagai sarana promosi silang.
penelitian Sugiya tentang strategi transformasi Selain itu fasilitas media sosial dan media
konvergensi pada harian Kompas. Hasil chatting berupa Twitter, Facebook, WhatsApp,
penelitiannya menunjukan bahwa di era Line, Jongla, dan BBM hingga mengeluarkan
konvergensi Kompas harus bermediamorfosis paket berlanggan cetak dan online (bundling)
dengan memperluas platform-nya ke digital. digunakan Tempo sebagai saran untuk
Kompas meyakini bahwa dengan mediamorfosis mempromosikan atau memperkenalkan
dan konvergensi dapat menciptakan eksistensi kontennya. Serta pertukaran informasi antar-
Kompas di industri media dan mampu menjadi platform dilakukan melalui single newsroom.
pencerah masyarakat sehingga tujuan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis
konvergensi tercapai. (Sugiya, 2012:129) lakukan, penulis menilai Tempo merupakan
Hasil penelitian lain mengenai analisis media yang selalu unggul dan menjadi pioneer
strategi majalah GADIS yang mengalami dalam melakukan strategi konvergensi melalui
perluasan ke media digital oleh Ibtisam. Hasil tactical convergence. Hal ini dibuktikan bahwa
penelitiannya mengungkapkan perluasan ke Tempo memiliki cara memperkenalkan konten
media digital harus dilakukan GADIS guna atau isu berita Tempo melalui WhatsApp. Tempo
mengagregasi pembaca. Sehingga melalui menjadi pelopor berbagi konten di media
platform-platform digital, misi GADIS tetap bisa chatting tersebut. Terbukti dalam berbagi konten
terlaksana. (Ibtisam, 2012:50) melalui WhatsApp, hanya dimiliki oleh tiga
Penelitian sebelumnya menguatkan hasil media di dunia dan salah satunya adalah Tempo.
penelitian penulis bahwa media cetak dalam hal (Meiky, hasil wawancara, 12 Januari 2015)
ini Tempo harus bermediamorfosis. Keharusan Namun, bila dicermati lebih lanjut, penulis
ini dipandang agar dengan adanya perluasan memandang bahwa Tempo dalam menjalankan
platform ke arah digital dapat mengagregasi strategi konvergensi terkait promosi silang
pembaca serta meciptakan eksistensi di era masih belum menjalankannya secara maksimal.
revolusi media ini. Dilihat dari promosi silang yang terjadi pada
media cetak. Tempo hanya beriklan seputar
2. Strategi Konvergensi Media pada awareness dan iklan promosi memperkenalkan
Majalah Tempo platform dalam jumlah terbatas. Harusnya
663
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

dengan jumlah platform yang banyak, Tempo adalah divisi desain. Tempo melihat bahwa yang
bisa memaksimalkan promosinya dengan bersinggungan langsung pada konvergensi
beriklan di tiap platform yang ada. Contohnya, bukan hanya terjadi pada divisi redaksi, namun
Tempo belum memasang iklan internalnya pada divisi desain pun berbenturan dengan
majalah digital Tempo. Hal ini dapat konvergensi. Redesign jobdesc redaksi
disayangkan karena jika saja Tempo diterapkan dengan penambahan perkerjaan di
memaksimalkan promosi silang antar-platform platform lainnya. Redaksi wajib bekerja untuk
tujuan konvergensi dengan meningkatkan dua platform. Pada divisi desain diberlakukan
agregrasi dapat cepat terwujud. hal yang sama. Desainer diwajibkan untuk
Meski promosi silang belum dilaksanakan mampu mengerjakan perkerjaan pada dua
secara maksimal, Tempo tetap mencapai tujuan platform.
strategi konvergensi melalui promosi silang, Begitu pula restrukturisasi organisasi pada
yakni menghemat biaya secara produksi dan divisi redaksi dan desain. Restrukturisasi pada
distribusi. Hal ini seperti yang diungkapkan redaksi terwujud dalam redaksional yang
Jenkins, bahwa konvergensi dapat menghemat menyatu antar-platform, jurnalis bekerja pada
biaya produksi dan distribusi. (Jenkins, 2004:33) komunitas atau bagiannya sesuai dengan rubrik
Sedangkan pertukaran informasi yang terjadi yang ada di majalah Tempo. Sedangkan
di Tempo melalui single newsroom, menurut restrukturisasi desain terjadi dengan penyatuan
pandangan penulis merupakan hal yang baik. komando melalui satu kepala yang dipimpin
Karena seperti yang sudah penulis jabarkan oleh redaktur kreatif.
mengenai single newsroom pada subsubbab Perbedaan ini ditunjukan pada hasil
sebelumnya, single newsroom merupakan suatu penelitian Ibtisam yang melihat bahwa redesign
bentuk efektivitas dalam strategi konvergensi jobdesc majalah GADIS hanya terjadi pada
sehingga tujuan konvergensi tercapai. tingkatan jurnalis (Ibtisam, 2012:51). Dan pada
Berdasarkan hasil penelitian yang ada, maka hasil penelitian Sugiya juga menekankan bahwa
penulis menilai secara keseluruhan Tempo sudah redesign jobdesc harian Kompas juga hanya
melakukan salah satu strategi konvergensi terjadi pada divisi redaksi. (Sugiya, 2012:134).
melalui taktikal konvergensi. Di mana taktikal Kedua penelitian tersebut menekankan pada
konvergensi dilakukan dengan melakukan divisi redaksi yang harus mampu bekerja secara
promosi silang dan pertukaran informasi secara multimedia, tidak hanya pada satu platform
maksimal ke berbagai platform yang dimiliki melain lebih dari satu platform itu.
serta bekerja sama dengan baik kepada media- Namun, dari semua perubahan-perubahan
media lainnya (Gordon, 2003:65). yang ada ini, yang paling utama untuk diubah
Kedua, structural convergence. Hasil adalah mindset para pekerjanya. Pola pikir untuk
temuan penelitian yang dapat penulis amati bekerja secara konvergensi menjadi landasan
adalah Tempo melaksanakan strategi ini dengan utama agar strategi konvergensi mudah terwujud
melakukan redesign jobdesc serta restrukturisasi sehingga dapat dengan mudah diterapkan
organisasi dengan terlebih dahulu melakukan (Quinn, 2002:33). Berdasarkan penjabaran teori
pendekatan melalui perubahan mindset kepada oleh Quinn, penulis menemukan kesamaan
setiap karyawan seputar konvergensi. Namun dengan strategi yang dilakukan oleh Tempo. Di
terkait hal ini, redesign jobdesc yang dijalankan Tempo perubahan mindset dengan cara
Tempo berbeda dari media-media massa di sosialisasi dilakukan bersamaan dengan
Indonesia pada umumnya. redesign jobdesc serta restrukturisasi organisasi.
Jika redesign jobdesc biasanya hanya terjadi Hal ini baik dilakukan agar para karyawan tidak
pada divisi yang secara langsung terlibat dalam merasa mengalami perubahan secara drastis
konvergensi yakni redaksi. Divisi di Tempo namun gradual.
yang turut berubah dalam redesign jobdes
664
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

Dari hasil pengamatan tesebut, maka penulis setiap jurnalis untuk mengetahui lebih dalam
berpandangan bahwa redesign jobdesc serta karakter sebuah platform sehingga penurunan
restrukturisasi organisasi harus terus diimbangi kualitas berita dapat diminimalisir.
dengan sosialisasi yang dapat mengubah Hal ini sejalan dengan pernyataan Quinn
mindset karyawannya Tempo ke arah (2002:88) bahwa multitasking dan kualitas
konvergensi. Sehingga strategi konvergensi berita dapat terjaga dengan baik adalah dengan
dapat dilaksanakan secara maksimal guna menanamkan konsep belajar seumur hidup dan
efisiensi dalam meningkatkan produktivitas. fleksibilitas. Fleksibilitas merupakan hal penting
Efisiensi yang terjadi di beberapa divisi, yang wajib dimiliki tiap media sebagai salah
menciptakan produktivitas yang tinggi sehingga satu jalan agar tetap mampu bertahan hidup di
memberikan nilai yang besar atau keuntungan industri media. Meski fleksibilitas belum
dalam industri media. nampak terlihat, setidaknya konsep belajar
Ketiga, information gathering convergence. seumur hidup sudah diterapkan oleh Tempo.
Menurut Gordon (2003:69) information Keempat, storytelling convergence.
gathering convergence merupakan strategi yang Berdasarkan hasil penelitian yang dicermati
menekankan kepada ketrampilan jurnalis yang penulis, Tempo belum sepenuhnya menjalankan
dimiliki untuk berbagi informasi lebih dari satu strategi konvergensi melalui storytelling
media atau platform. Berdasarkan hasil convergence. Hal ini dapat dilihat jurnalis yang
penelitian penulis, pada strategi yang ketiga ini, tak sepenuhnya memiliki kompetensi dalam
Tempo mempersiapkan jurnalis dan desainernya menghadirkan informasi disertai foto ataupun
untuk mampu bekerja secara multitasking. Serta video.
menemukan kekhawatiran yang dialami oleh Terbatasnya kemampuan belum diimbangi
Tempo mengenai penurunan kualitas berita dengan pelatihan-pelatihan dan kesiapan Tempo
terkait kompetensi multitasking yang dimiliki menyiapkan peralatan peliputan menjadi
oleh jurnalis Tempo. kendala dalam menjalankan strategi konvergensi
Sejauh hasil pengamatan, penulis menilai ini. Mengatasi keterbatasan tersebut, menurut
bahwa strategi konvergensi terkait information hasil pengamatan penulis, Tempo memiliki
gathering convergence menimbulkan polemik solusi yang solutif dalam pemecahan masalah
antara cara dan hasil ketika ketrampilan jurnalis ini. Untuk melengkapi pengemasan berita
bertambah. Information gathering convergence dengan foto, video, serta grafis, Tempo
ditempuh dengan cara mempersiapkan membentuk tim digital development product.
jurnalisnya yang multitasking. Namun dalam Hal ini dilakukan demi menyempurnakan
menciptakan jurnalis yang multitasking, Tempo strategi konvergensi. Sehingga konvergensi
dihadapkan pada kekhawatiran penurunan dapat tetap dijalankan. Dan pembaca tetap dapat
kualitas berita. Sebagai industri media yang menikmati sajian berita yang multimedia
harus tetap mengutamakan isi informasi, kini melalui pilihan Tempo.co dan majalah Tempo
Tempo dihadapi tantangan tersendiri, yaitu digital versi iPad.
ketika jurnalis yang dituntut memproduksi berita Strategi konvergensi terkait pengemasan
ke berbagai platform. Hal ini akan berakibat berita secara multimedia yang dijalankan Tempo
pada terpecahnya konsentrasi jurnalis sehingga tetap sejalan dengan Preston dalam Setianto
kualitas berita menurun. (2008:251) yakni, pengemasan berita yang
Untuk mengatasi hal tersebut, berdasarkan multimedia akan memperkaya informasi yang
temuan yang penulis amati, Tempo memiliki disajikan dan juga memberikan pilihan kepada
solusi yang cukup baik. Tempo memperketat pembaca atau publik untuk memilih informasi
quality control pada setiap informasi yang akan yang sesuai dengan selera mereka. Konvergensi
di-publish di masing-masing platform serta memberikan kesempatan baru bagi jurnalis
diberikan edukasi atau pemahaman kepada
665
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

untuk dapat mengemas berita dilengkapi foto, media sebelum melaksanakan konvergensi
video, audio dan grafis. sebaiknya memahami karakter dan misi
Namun, di lain sisi strategi konvergensi yang medianya. Sehingga pada akhirnya media
juga menekankan pada pengemasan berita yang strategi konvergensi dapat terwujud dengan baik
disesuaikan dengan segmen pasar. Berdasarkan sesuai misi media tersebut.
penelitian yang sudah dilakukan, penulis menilai
pengemasan berita sudah sangat baik dilakukan Kesimpulan
Tempo. Tempo mampu mengemas berita ke Tempo melakukan Strategi konvergensi
berbagai platform sesuai dengan segmen dengan menerapkan single newsroom. Melalui
pasarnya. Melalui pengemasan berita ke penerapan single newsroom sejumlah model
berbagai platform sesuai segmen, Tempo konvergensi dapat dicapai, yaitu pertukaran
mampu membuat pembaca memiliki hak untuk informasi (tactical convergence), redesign
memilih berita yang ingin dikonsumsi melalui jobdesk dan strukturisasi organisasi (structural
pilihan platform tersebut. Hal ini sesuai dengan convergence), penyajian informasi ke berbagai
pernyataan Widodo (2008:250) pengemasan platform (Information gathering convergence)
berita yang sesuai segmen pasar dapat dilakukan dan pengemasan berita sesuai segmen dengan
dengan memperhatikan karakter-karakter audio, video dan grafis (Storytelling
platform dan kualitas berita. Sehingga publik convergence) dapat dicapai sekaligus.
akan memilih berita apa saja yang akan Selanjutnya, mediamorfosis yang dilakukan
dikonsumsi sesuai kepentingan dan oleh Tempo melalui koevolusi, konvergensi dan
kebutuhannya. kompleksitas berdampak pada meningkatnya
Berkaitan dengan latar belakang pada bab I, jumlah pembaca karena karakter masing-masing
kajian terdahulu pada bab II, serta hasil platform mampu menciptakan segmen
penelitian yang ada pada subbab pembahasan tersendiri. Melalui strategi single newsroom
ini, seperti ingin membuktikan strategi yang diterapkan, Tempo juga mampu mencapai
konvergensi media harus dijalankan oleh semua efisiensi dan efektifitas pekerjaan sehingga
media cetak konvensional di era konvergensi ini. produktivitas dapat ditingkatkan.
Walaupun pada hakekatnya tiap media tidak Hasil penelitian ini merekomendasikan
memiliki pedoman yang baku dalam strategi konvergensi melalui single newsroom
menjalankan strategi konvergensi. perlu dikembangkan melalui perubahan
Hal ini dibuktikan ketika penulis melakukan mindset, sosialisasi, dan pelatihan jurnalis ke
penelitian di majalah Tempo, strategi arah multitasking dan multimedia sehingga
konvergensi lebih menekankan pada single konvergensi dapat diwujudkan.
newsroom sebagai kunci konvergensi.
Sedangkan hasil lain dibuktikan dari hasil Daftar Pustaka
penelitian yang dilakukan Sugiya tentang Caray, John. 2009. Convergence.
strategi transformasi konvergensi pada harian Ebcyclopedia of Journalism. Thousand Oaks:
Kompas. Hasil penelitiannya menunjukan Sage Publications, Inc.
bahwa dalam menjalankan strategi konvergensi Fidler, Roger. 2003. Mediamorfosis:
Kompas menekankan pada 3M, yakni Memahami Media Baru. Jogjakarta: Bentang
multichannel, multiplatform dan multimedia Budaya.
(Sugiya, 2012:132) Fuady, Muhhamad E. 2002. Surat Kabar
Berdasarkan penelitian sebelumnya Digital sebagai Media Konvergensi di Era
membuktikan bahwa strategi konvergensi Digital.Mediator. Vol. 3. No. 2. Hlm. 55-61.
dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan Grant, A. E & Wilkinson J.S. 2009.
serta tujuan masing-masing media dalam Understanding Media Convergence: The State
berkonvergensi. Oleh karena itu, masing-masing of the Field. New York: Oxford University Press.
666
E-ISSN: 2113-9790
Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01, No.01, 2017

Gordon, Rich. 2003. The Meaning of


Implication of Convergence. Kevin Kasmawoto
(ed). Digital Journalism: Emerging Media and
The Changing Horizons of Jornalism. Lanham:
Rowman & Little Field Erlbaum Associates Inc.
Gunter, Barrie. 2003. New and Net. Mahwah:
Lawrence Erlbaum Associates Inc.
Jenkins, Henry. 2004. The Culrture Logic of
Media Convergence. International Journal of
Cultural Studies, volume 7 (1), pp.33-43.
Lawson-Borders, Gracie. 2006. Media
Organizations and Convergence: Case Studies
of
Media Convergence Pioneers. New Jersey:
Lawrence Erlbaum Associates, Inc.
Quinn, Stephen. 2002. Knowledge
Management in the Digital Newsroom. Oxford:
Focal Press.
Siregar, A. E. 2013. Berselancar di atas
Gelombang Perubahan: Model Bisnis Baru
Media Cetak. Journal Dewan Pers. Edisi No 7.
Hlm. 9-14.
Setianto, Widodo A. 2008. Konvergensi
Media Periklanan dalam Konstelansi
Perkembangan Teknologi Media. Jurnal Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik. Vol. 12, No. 2. Hlm 237-
256.
Sugiya, Aritasius. 2012. Strategi
Transformasi Konvergensi Media. Universitas
Indonesia.
Survei Nielsen. 2009. Pembaca Media Cetak
Makin Turun.
Tempo. 2013. Annual Report Tempo.

Zakiah, Kiki. 2012. Perubahan Media dalam


Konstalasi Perubahan Sosial. Diah Wardani dan
Afdal M.P (ed). Reposisi Komunikasi dalam
Dinamika Konvergensi. Jakarta. Kencana.

667

Anda mungkin juga menyukai