Anda di halaman 1dari 19

PERSPEKTIF INDUSTRI DAN TEKNOLOGI

KOMUNIKASI

Perkembangan
Industri Baca ke
Arah Digital
KELOMPOK 2
Alfi Hasanah Siregar (2106674664)
Paskalia(2106675162)
Qatrunnada Nadhifah (21506675225)
Clara Ariski Paramitha (2106675276)
Latar Belakang
Konvergensi memiliki konsekuensi yang luas bagi
praktisi media dan mempengaruhi praktik
profesional jurnalistik dan editorial, serta
berimplikasi pada perubahan bentuk media multi-
platform dan model ‘satu ruang redaksi’, di mana
media dari semua platform yang dimiliki oleh
perusahaan yang sama akan bergabung ke kantor
pusat (Tapsell, 2015).

Industri baca: buku, majalah, surat kabar mengalami


pergeseran bentuk dan strategi bisnis.
Read: Traditional VS Digital
Surat Kabar
Suijkerbujik (2014): Perbedaan terlihat jelas dari alasan mengapa
konsumen membaca, perbedaan kelompok usia pembaca, dan biaya
yang perlu dikeluarkan oleh pembaca sebagai konsumen.

Buku
PWC (2015): Perbedaan mendasar buku dengan ebook atau buku
digital adalah ebook masih pada kategori niche. Buku digital belum
dapat mencapai banyak orang dan termasuk dalam niche market.

Majalah
Das (2016): Majalah beradaptasi dengan baik dengan perubahan,
perbedaan pada konten yang lebih canggih.
Bonner & Roberts (2017): Perbedaan pada konten & format
majalah.
Read: Traditional VS Digital
Strategi Menghadapi
Transformasi Digital
THE NEWSPAPER NEXT GAME PLAN
Kerangka kerja strategis yang didesain bagi organisasi
suratkabar untuk menstrukturisasi dan memprioritaskan
pendekatan mereka pada bisnis inti dan peluang
gangguan inovatif yang mendorong kesuksesan jangka
panjang dan pertumbuhan (Sterling, 2008).

Menurut Purdy, Wong, & Harris (2016), penerbit perlu


memiliki tiga opsi strategis agar dapat terus tumbuh dan
beroperasi secara efektif dalam menghadapi transformasi:
1) Menjadi konsolidator kompetisi (be a consolidator)
2)Menjadi penjual (be a seller)
3)Tetap mandiri (remain independent)
Strategi Menghadapi
Transformasi Digital
ENGAGEMENT STRATEGIES
Strategi yang mengarah pada peningkatan keterlibatan di
platform media sosial majalah. Strategi ini menunjukkan
bahwa strategi yang menarik pembaca untuk mengikuti
majalah di media sosial adalah user-friendliness dan
choice. (Jain dkk., 2017)
Teori Niche
Dimmick dan Rothenbuhler (1986) menggunakan teori niche untuk
menjelaskan persaingan dan koeksistensi di lingkungan komunikasi.
Media lama dapat diganti atau sebagian diganti oleh media baru
jika ditemukan adanya persaingan.
Dimensi sumber daya yang memungkinkan populasi untuk bertahan
hidup merupakan salah satu karakteristik yang menentukan niche.
Dimensi tersebut mencakup enam dimensi makro utama (Dimmick
dkk., 2004):

kepuasan yang diperoleh


peluang kepuasan
pengeluaran konsumen
waktu yang dihabiskan konsumen di media
pengeluaran iklan
isi media
Teori Uses & Gratifications

Uses and gratifications yang dikembangkan oleh Elihu Katz dan


Jay Blumler (1973) menawarkan gagasan bahwa khalayak aktif
secara bebas memilih dan menggunakan media yang dapat
memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu mereka. Teori
tersebut dapat menjelaskan:

motif khalayak dalam memilih media


hubungan antara media daring dan tradisional
Metode: Kajian Populasi dan Sampel
Literatur
Metode penelitian menggunakan Dari hasil pencarian, diperoleh 24 jurnal,
kajian literatur guna menjelaskan serta 10 buku dan laporan. Peninjauan
suatu fenomena dengan cara referensi dilakukan pada beberapa
pengumpulan data yang menunjukkan kategori, yaitu surat kabar, majalah, buku,
pentingnya kedalaman dan detail ebook, penerbitan/ industri media.
suatu data yang diteliti
(Onwuegbuzie, dkk, 2012).

Adapun jenis literatur meliputi jurnal


dalam 13 tahun terakhir (2005-2018).
HASIL
DAN
DISKUSI
Topik
Regulasi Campuran
2.9% 8.3%
Majalah
20.6%
Industri Penerbitan Kuantitatif
23.5% 12.5%

Surat Kabar
26.5%

Buku Digital Kualitatif


26.5% 79.2%

Metode
Implikasi Perkembangan Teknologi
Terhadap Industri Media Baca
THE NEWSPAPER NEXT GAME PLAN
Efek perpindahan yang kompetitif antara media tradisional, termasuk dalam
kerangka kerja strategis
domain berita yang didesain
harian dalam televisi bagi
dan organisasi suratkabar
surat kabar untuk
yang berimplikasi pada
tingkat tumpang
menstrukturisasi dantindih yang cukuppendekatan
memprioritaskan tinggi antara relung
mereka internet
pada dan
bisnis inti media
dan
tradisional
peluang gangguandalam dimensi
inovatif gratifikasi-peluang
yang mendorong kesuksesan(Dimmick dkk., 2004)
jangka panjang dan
pertumbuhan (Sterling, 2008).

Menurut Purdy, Wong, & Harris (2016), penerbit perlu


memiliki tiga opsi strategis agar dapat terus tumbuh dan
Picard (2014a): inovasi sangat penting untuk menjaga relevansi di pasar, tidak
beroperasi secara efektif dalam menghadapi transformasi:
terkecuali industri berita, di mana perubahan telah menghasilkan banyak
1) menjadi konsolidator kompetisi (be a consolidator)
peluang.
2) Menjadi penjual (be a seller)
3) Tetap mandiri (remain independent)
Pergeseran Majalah
Majalah perlu memperhatikan dampak Budaya organisasi para penerbit majalah
internet terhadap dua kelompok pelanggan, masih terpaku pada pola lama dibanding
yaitu pembaca dan pengiklan. melakukan riset dan eksplorasi.
Terdapat potensi pergeseran penjualan dari cetak Teknologi baru dan inovasi digital ditakuti
ke online (Ellonen, 2006). sehingga menghambat perkembangan produk
digital.
Contoh: Niche Magazine membuat lebih banyak
model berlangganan agar pembaca dapat lebih
banyak membayar secara individual, sehingga
memungkinkan majalah kecil dengan karakteristik
yang spesifik lebih dapat mencapai stabilitas
dalam menghadapi digitalisasi.
Bentuk Majalah dalam Era Teknologi
Seni

Evolusi Platform

Kebun Anggur Editorial

Kacamata Ekonomi

Preferensi Pembaca

Special Theory of Magazine


Surat Kabar
DARI KONVENSIONAL MENUJU DIGITAL

Perubahan Model Bisnis


Produksi, distribusi, desain produk, pola
konsumsi, dan pendapatan berubah dengan
adanya digitalisasi.

Minat Baca dan Gadget Multi Platform, Paywall, dan Senbai Ten
Perlu ada mentalitas menghargai kualitas Konsumsi produk surat kabar makin meluas dan
produk jurnalisme serta kemudahan akses tersegmen. Produk dan layanan didistribusikan lewat
dan daya beli terhadap gawai penunjang berbagai platform. Konten berita digital berbayar
surat kabar untuk mempertahankan minat adalah cara monetisasi produk. Konservatisme unik di
masyarakat. Jepang justru membuat digitalisasi lebih teratur.
Digitalisasi membawa tantangan utama baik

Pergeseran Buku bagi penjual buku maupun penerbit


Digitalisasi membawa tantangan dimana mereka
berada di bawah tekanan besar untuk berinovasi, perlu
mengembangkan strategi multi saluran baru,
berinvestasi dalam teknologi baru, dan interaksi yang
tidak hanya terbatas dalam menjangkau pelanggan.
Digitalisasi juga perlu dipandang sebagai peluang
untuk memenuhi kepuasan konsumen.

Buku cetak memasuki masa digitalisasi


menjadi ebook yang masih dalam tahapan
pengembangan awal.
Potensi ebook yakni memiliki target pemasaran khusus,
contohnya gen Y yang adaptif dengan teknologi.
Pertumbuhan pasar yang lambat terus berlanjut
sehingga perlu pemantik untuk meningkatkan
penjualan sekaligus konsumen.
Masa Depan Industri
Media Baca
Diperkirakan akan tetap melibatkan kedua jenis media baca,
baik teks bacaan tradisional atau cetak, maupun teks bacaan
elektronik.
Banyak yang khawatir bahwa industri surat kabar menjadi
salah satu yang tidak akan berlanjut (PWC, 2015). Penerbit surat
kabar secara berkala harus mencurahkan lebih banyak
perhatian pada proses digitalisasi.
Majalah dapat menerapkan strategi dengan memanfaatkan
media sosial.
Membutuhkan regulasi di setiap negara untuk menciptakan
kondisi yang dapat mengakomodir kepentingan pelaku usaha
maupun konsumen.
KESIMPULAN
Diperlukan model bisnis baru untuk menjamin keberlanjutan bisnis
tersebut, sehingga Model kerangka kerja di era digital dari Gomaa dan
Cosgrove (2014) dapat digunakan oleh organisasi media untuk
menganalisis kemampuan organisasi.
Internet tidak lagi dipandang sebagai disrupsi di era digital, melainkan
sebagai teknologi yang berpotensi melengkapi produk cetak dan
kesempatan bisnis
Tren multi-platform hingga paywall menjadi beberapa contoh nyata dari
perkembangan teknologi internet membawa dampak pada industri baca
yang secara otomatis mengubah pola konsumsi khalayak.
Masing-masing kategori (buku, majalah, dan surat kabar) harus dapat
membangun strategi yang tepat untuk dapat beradaptasi dengan
teknologi, tentunya tanpa mengabaikan pengalaman khalayak.
Perlu lebih banyak kajian literatur yang lebih spesifik menjawab satu isu
tertentu dalam salah satu kategori industri baca, termasuk dalam konteks
Indonesia.
Terima Kasih!
Semoga Anda mempelajari sesuatu yang
baru.

Anda mungkin juga menyukai