BISNIS MEDIA
Anastasya Andriarti
47 Ribu Media di Indonesia
43 Ribu Media Siber
BEST
BUSINESS TECHNOLOGY
PRACTICE DEVELOPMENT DEVELOPMENT
MEMBANGUN
BISNIS MEDIA
LANDSCAPE CONTENT
BISNIS MEDIA DISTRIBUTION
AUDIENS REVENUE
Dikembangkan AMSI sebagai
DEVELOPMENT DEVELOPMENT
Media Sustainability Fellowship Program
2022-2023
● Tim redaksi/newsroom yang kuat dan kompeten
● Newsroom system (CMS) yang mumpuni dan compatible dengan
perubahan teknologi
● Leadership dan independensi redaksi
● Tim Riset dan Jurnalisme Data/Cek Fakta
● Produksi Grafis yang memenuhi tuntutan artistik dan memudahkan
pemahaman konten
● SEO Writer dan Keywording
● penulisan Multimedia dan Video
Journalism
● Advertorial
Brand development adalah segala upaya yang dilakukan agar merk/nama
media kita dikenal luas dan melekat di hati pembaca/pemirsa.
Unsur Brand Media:
Brand Identity/DNA Media
Identitas penanda yang spesifik. Detik vs Tempo. Bisnis Indonesia vs
Kontan. HaiBunda vs Bola.com
Nama, Logo dan Tagline
Tempo: Enak Dibaca dan Perlu. CNN: News You Can Trust
Strategi Branding
Marketing, promosi dan sponsorship/media partner, komunitas, sosial
media, iklan, Digital Marketing
Tim business development bertugas membuat ide dan gagasan-gagasan pengembangan
produk bisnis baik modifikasi model yang sudah berjalan maupun model bisnis dan lini
bisnis baru yang relevan bagi pengembangan bisnis media.
1.Pengembangan yang masih linier dengan kerja media. Misalnya menambah layanan
bukan hanya media online (teks/grafis), namun juga video—talk show, podcast.
2.Pengembangan model bisnis yang memperkuat konten media dengan cara created
demand. Misal: seminar, FGD topik hot isu, award.
3.Pengembangan model bisnis yang memperkuat Jurnalisme Data, Misal: Riset atau
Survei tentang Capres, Ekonomi, Kebijakan Publik, dll.
4.Pengembangan model bisnis yang terkait sumber daya manusia: Misal:
Workshop dan Pelatihan SDM, Jurnalisme, Marketing, dll
Selain produksi konten yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan
pembaca/viewers, revenue adalah faktor yang sangat penting dalam
keberlanjutan bisnis media.
Faktor penting agar revenue kita bagus:
a. Konten yang bagus/berkualitas
b. Distribusi Konten yang luas dan variatif
c. Manajemen bisnis yang solid dan kuat networking
d. SDM yang kompeten dan kreatif di semua lini
e. Brand media yang "kuat dan tepercaya"
f. Harga yang kompetitif
Saat ini sumber revenue bisnis media terutama digital/siber sangat beragam dan
terus berkembang seiring dengan transformasi teknologi. Ada beberapa "klaster"
yang selama ini menjadi sumber revenue media:
Membership/Pelanggan
Iklan/Advertising
Agency dan Media Services Event
Riset dan Penelitian
Fellowship
Saat ini sumber revenue bisnis media terutama digital/siber sangat beragam dan terus
berkembang seiring dengan transformasi teknologi:
Fellowship Programs:
Banyak lembaga donor baik lokal maupun internasional yang memiliki
"concern" terhadap isu-isu spesifik seperti climate change, demokrasi, lokal
media, justru mencari media yang punya komitmen menjadi peraih fellowship
program. Misal: UNESCO, BBC MEDIA ACTIONS, USAID, dll.
Bagi Hasil Platform:
Saat ini sedang disusun peraturan presiden yang mengatur tentang hak bagi
hasil/revenue sharing antara publisher dengan platform teknologi informasi
multinasional seperti google, facebook, dll.
Dasar pemikirannya, semua berita dan produk news traffic dan distribusinya
melalui platform seperti google. Bahkan, saat ini publisher seolah tidak punya
"kuasa" dalam rantai distribusi, seperti halnya dulu zaman analog, dari hulu
ke hilir bisa dikuasai oleh media. Dari koran dicetak sampai sirkulasinya
terkontrol penuh oleh publisher.
Contoh negara yang sudah sukses menerapkan publisher right ini al:
Australia.
Saat ini industri media di Indonesia sedang "tidak baik-baik saja"
akibat disrupsi dan pasca covid-19.
Belum ada skema ideal tentang model bisnis yang terbaik untuk
membangun media yang berkelanjutan. Media ke depan harus
kembali pada sumber pendapatan "terbaik" yakni dari
subscription/membership.