Anda di halaman 1dari 21

KEBERLANJUTAN

BISNIS MEDIA

Anastasya Andriarti
47 Ribu Media di Indonesia
43 Ribu Media Siber

95% tidak (belum) terverifikasi


Dewan Pers
Kualitas Media dan Pekerja Konglomerasi & Kepemilikan Disrupsi Platform Media
Media Media oleh Elit Politik Sosial dan Perubahan
Perilaku Pembaca/Pemirsa

Disinformasi dan Advertising Global yang


Media Sustainability dan
Misinformasi (Hoax dan mengabdi pada traffic
Publisher Right
Ujaran Kebencian) (jumlah views)
CONTENT BRAND
8 ELEMEN DEVELOPMENT DEVELOPMENT

BEST
BUSINESS TECHNOLOGY
PRACTICE DEVELOPMENT DEVELOPMENT
MEMBANGUN
BISNIS MEDIA
LANDSCAPE CONTENT
BISNIS MEDIA DISTRIBUTION

AUDIENS REVENUE
Dikembangkan AMSI sebagai
DEVELOPMENT DEVELOPMENT
Media Sustainability Fellowship Program
2022-2023
● Tim redaksi/newsroom yang kuat dan kompeten
● Newsroom system (CMS) yang mumpuni dan compatible dengan
perubahan teknologi
● Leadership dan independensi redaksi
● Tim Riset dan Jurnalisme Data/Cek Fakta
● Produksi Grafis yang memenuhi tuntutan artistik dan memudahkan
pemahaman konten
● SEO Writer dan Keywording
● penulisan Multimedia dan Video
Journalism
● Advertorial
Brand development adalah segala upaya yang dilakukan agar merk/nama
media kita dikenal luas dan melekat di hati pembaca/pemirsa.
Unsur Brand Media:
Brand Identity/DNA Media
Identitas penanda yang spesifik. Detik vs Tempo. Bisnis Indonesia vs
Kontan. HaiBunda vs Bola.com
Nama, Logo dan Tagline
Tempo: Enak Dibaca dan Perlu. CNN: News You Can Trust
Strategi Branding
Marketing, promosi dan sponsorship/media partner, komunitas, sosial
media, iklan, Digital Marketing
Tim business development bertugas membuat ide dan gagasan-gagasan pengembangan
produk bisnis baik modifikasi model yang sudah berjalan maupun model bisnis dan lini
bisnis baru yang relevan bagi pengembangan bisnis media.
1.Pengembangan yang masih linier dengan kerja media. Misalnya menambah layanan
bukan hanya media online (teks/grafis), namun juga video—talk show, podcast.
2.Pengembangan model bisnis yang memperkuat konten media dengan cara created
demand. Misal: seminar, FGD topik hot isu, award.
3.Pengembangan model bisnis yang memperkuat Jurnalisme Data, Misal: Riset atau
Survei tentang Capres, Ekonomi, Kebijakan Publik, dll.
4.Pengembangan model bisnis yang terkait sumber daya manusia: Misal:
Workshop dan Pelatihan SDM, Jurnalisme, Marketing, dll
Selain produksi konten yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan
pembaca/viewers, revenue adalah faktor yang sangat penting dalam
keberlanjutan bisnis media.
Faktor penting agar revenue kita bagus:
a. Konten yang bagus/berkualitas
b. Distribusi Konten yang luas dan variatif
c. Manajemen bisnis yang solid dan kuat networking
d. SDM yang kompeten dan kreatif di semua lini
e. Brand media yang "kuat dan tepercaya"
f. Harga yang kompetitif
Saat ini sumber revenue bisnis media terutama digital/siber sangat beragam dan
terus berkembang seiring dengan transformasi teknologi. Ada beberapa "klaster"
yang selama ini menjadi sumber revenue media:

Membership/Pelanggan
Iklan/Advertising
Agency dan Media Services Event
Riset dan Penelitian
Fellowship
Saat ini sumber revenue bisnis media terutama digital/siber sangat beragam dan terus
berkembang seiring dengan transformasi teknologi:

Konvensional, umumnya bersifat direct selling:


a. Advertorial (artikel berlabel khusus advertorial)
b. Banner Advertorial (Iklan banner, display produk dll)
c. Pop Up Advertorial (Iklan yang muncul saat kita membuka web)
d. Build in Content (Misal: Produk Kopi di meja siaran/ lazim di media televisi)
e. Blocking time (membeli jam tayang siaran dengan tag on: dipersembahkan oleh)
Programmatic Advertising:
Programmatic Ads adalah jenis strategi iklan dan pemasaran dengan
mengotomatisasi proses penjualan, pembelian, dan distribusi iklan melalui jaringan
media online secara realtime dan diintegrasikan dengan kecerdasan buatan AI.
Biasanya, iklan terprogram biasanya dibeli berdasarkan cost-per mille impression
(CPM).

a. Google Adsense (rate 2023: $ 0,12/cpm)


b. Native Ads Widget (contoh MGID , Taboola, Geozo, Jixie,Tadex Telkom)
c. Video Ads
d. Slider Ads dll
Platform Revenue:
Platform revenue adalah pendapatan yang didapat dari kerjasama publikasi konten
news dengan platform teknologi (sosmed) baik dalam bentuk teks, video maupun
produk multimedia lainnya.

a. Facebook: Instant Article, FB Livestreaming.


b. Youtube: VOD, Live Streaming, maupun Short.
c. Daily Motion : Monetisasi VOD
d. Agregator: Platform bursa marketplace konten/news (Banyak yang tutup)
c. Tiktok: (Belum ada skema untuk revenue media)
Creative Demand:
Creative demand adalah upaya mendapatkan revenue dengan cara membuat
kegiatan atau event yang didasarkan pada kebutuhan klien dan
mempertemukannya dengan sponsorship dengan tetap memperhatikan news
value.
Contoh:
a. Katadata Event: Adeging Pura Mangkunegaran, Gala Dinner 80 CEO
b. CNBC: Outlook Economy Indonesia.
c. Kompas: Kompas CEO 100
d. Beritasatu: Awards-awards tematik: Public Leaders Awards, ESG Awards
e. Liputan6: Liputan6 Awards dll
Media Services:
Hampir setiap media "besar" di Indonesia memiliki tim media services, yang
menjadi tim produksi konten "berbayar" atau advertorial, baik dalam bentuk
artikel, program off air, video live streaming maupun blocking time pada media
televisi.
Selain itu, media services juga memberikan revenue sebagai sejenis rumah
produksi simpel untuk menghasilkan produk-produk iklan yang tidak hanya
disiarkan/dipublikasikan di media sendiri tapi juga disiarkan di media lain,
sesuai kontrak.
Media Services, mirip seperti AGENCY Iklan.
Subscriptions:
Sumber revenue terbaik untuk media adalah pembayaran berlangganan oleh
pembaca/pemirsa. Ini memang sumber revenue paling "tradisional", yang
makin hilang, namun sebenarnya Subscription Payment memberi
"kemerdekaan" bagi media, dibanding revenue dari iklan yang memiliki risiko
berkurangnya "independensi" media.
Contoh kisah sukses: The New York Times (NYT) dengan 2,738 juta
pelanggan produk digital dalam rentang Januari 2020-Juni 2021.
Pendapatannya Rp 12,6 triliun di semester satu, 2021.
a. KOMPAS.id
b. Tempo dengan produk digitalnya
c. Bisnis Indonesia pay per artikel.
Nonprofit Media:
Salah satu sumber pembiayaan dan financing media yang bisa dipilih adalah
justri NONPROFIT MEDIA. Di Indonesia, saat ini terdapat sejumlah media
nonprofit yang justru bisa eksis menjadi media dengan karya jurnalistiknya yg
"berkualitas". Sebut saja misalnya INDEPENDEN, JARING.ID

Fellowship Programs:
Banyak lembaga donor baik lokal maupun internasional yang memiliki
"concern" terhadap isu-isu spesifik seperti climate change, demokrasi, lokal
media, justru mencari media yang punya komitmen menjadi peraih fellowship
program. Misal: UNESCO, BBC MEDIA ACTIONS, USAID, dll.
Bagi Hasil Platform:
Saat ini sedang disusun peraturan presiden yang mengatur tentang hak bagi
hasil/revenue sharing antara publisher dengan platform teknologi informasi
multinasional seperti google, facebook, dll.
Dasar pemikirannya, semua berita dan produk news traffic dan distribusinya
melalui platform seperti google. Bahkan, saat ini publisher seolah tidak punya
"kuasa" dalam rantai distribusi, seperti halnya dulu zaman analog, dari hulu
ke hilir bisa dikuasai oleh media. Dari koran dicetak sampai sirkulasinya
terkontrol penuh oleh publisher.
Contoh negara yang sudah sukses menerapkan publisher right ini al:
Australia.
Saat ini industri media di Indonesia sedang "tidak baik-baik saja"
akibat disrupsi dan pasca covid-19.

Belum ada skema ideal tentang model bisnis yang terbaik untuk
membangun media yang berkelanjutan. Media ke depan harus
kembali pada sumber pendapatan "terbaik" yakni dari
subscription/membership.

Bisnis media memerlukan upaya kreatif dan diversifikasi


usaha/financing agar bisnisnya berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai