Anda di halaman 1dari 14

DIGITAL BUSINESS

UNIVERSITAS PANCASILA BEKASI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya


sehingga makalah yang berjudul “Digital Business” dapat tersusun sampai
dengan selesai.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

09 Juli 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................1

B. Tujuan Penulisan.....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Mengelola Pemasaran Digital..................................................................3

B. Bootstraping, Seed Funding, Serial Funding, Dan Ventura....................4

C. Strategi Pitching......................................................................................5

D. Pola Pikir Bisnis Di Era Digital...............................................................5

E. Mengelola Kenaikan Kelas Usaha...........................................................5

F. Evaluasi Dan Penilaian Perkembangan Usaha Digital............................6

G. Perbedaan P2P Lending Dan Crowd Funding.........................................7

H. Menemukan Ide Usaha Digital................................................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

A. Kesimpulan............................................................................................10

B. Saran......................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemasaran digital adalah suatu bentuk usaha atau kegiatan yang
dijalankan oleh tenaga pemasar, baik itu perusahaan maupun individu dalam
rangka melakukan pemasaran sebuah produk atau merek, baik itu produk
barang maupun produk jasa dengan melalui pemanfaatan teknologi informasi
digital, seperti menggunakan media elektronik, maupun menggunakan media
berbasis internet.

Pada era digital seperti yang terjadi saat ini telah banyak wirausaha
yang memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana utama dalam
menjalankan usahanya. Semakin meningkatnya persaingan dalam dunia usaha,
menjadikan penggunaan teknologi informasi suatu kebutuhan yang penting,
guna menunjang pengembangan dan keberlangsungan usaha yang dikelolanya.
Salah satu jenis aplikasi teknologi informasi yang banyak dimanfaatkan di
dunia bisnis guna meningkatkan daya saing adalah electronic commerce (e-
commerce).

Salah satu bentuk pasar yang disukai oleh orang urban adalah pasar via
internet atau biasa disebut e-business atau juga e-commerce. Namun
masyarakat memang lebih popular menyebutnya e-business, karena kata e-
business memiliki makna yang jauh lebih komplek. Munculnya jual beli
online menyebabkan berbagai produk bisa dilihat serta diketahui harga bahkan
menegosiasikan harga tanpa harus datang langsung ke tempat barang tersebut
dijual. (Fahmi, Fachruddin, & Silvia, 2019)

Gelombang bisnis digital atau berbasis teknologi informasi telah


melahirkan fenomena paradigma bisnis baru dengan modal intelektualitas
cerdas dan kreatif. Era internet telah membuat banyak kegiatan/bisnis yang
berhubungan dengan internet berkembang. Saat ini, banyak calon

1
wirausahawan, pengusahan profesional, akademisi lembaga nonprofit, dan
investor yang sudah dan akan masuk ke berbagai kegiatan/usaha yang
berkaitan dengan internet. Narnun, disisi lain, dukungan dari pemerintah di
bidang Teknologi Informasi juga relatif masih lemah. Infrastruktur elektronik
dan komunikasi rnasih sangat minimal dan kalaupun ada, nilai jual layanan
tersebut masih sangat mahal sehingga terkadang berkesan eksklusif.
(Widhianto, 2002).

B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini, Agar penulis dan pembaca
mengetahui bagaimana cara mengelola bisnis di dunia digital dan stragegi
yang harus dilakukan untuk mencapai keberhasilan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mengelola Pemasaran Digital


Marketing adalah gerakan organisasi dalam membuat, menyampaikan,
menyampaikan, dan memperdagangkan kontribusi yang memiliki insentif bagi
pembeli atau masyarakat. Sementara Web adalah media yang dibuat dengan
hati-hati. Kehidupan sehari-hari, web sangat mudah untuk menemukan data
yang diperlukan, membeli barang dagangan, dan banyak lagi yang dapat
dilakukan melalui media web. Jadi saat ini web telah menjadi mekanisme
penting bagi organisasi atau manajer keuangan dalam penawaran
perdagangan. Dari klarifikasi tersebut, nama computerized showcases sudah
ada pada masa lanjutan yang sedang berjalan (Muljono, 2018). Jadi promosi
terkomputerisasi adalah menampilkan melalui media terkomputerisasi dalam
menawarkan merek yang diklaim oleh suatu organisasi..

Digital marketing menurut Chaffey (2002) adalah penerapan teknologi


digital yang membentuk online channel ke pasar (website, e-mail, data base,
digital TV dan melalui berbagai inovasi terbaru lainnya termasuk didalamnya
blog, feed, podcast, dan jejaring sosial) yang memberikan kontribusi terhadap
kegiatan pemasaran. Penggunaan berbagai sarana media sosial untuk
mempromosikan dan mencarikan pasar melalui media digital secara online
merupakan kegiatan digital marketing (Purwana, 2017). Pemasaran digital
merupakan salah satu media pemasaran yang kini sedang banyak di minati
oleh masyarakat, digital marketing mempermudah kegiatan pemasaran, selain
mudah digital marketing memiliki jangkauan pasar yang lebih luas.

Sistem promosi adalah pengaturan yang menyebarkan asumsi


organisasi untuk efek yang muncul dari latihan atau proyek pertunjukan yang
berbeda pada minat item yang diwaspadai. Perusahaan dapat menggunakan
setidaknya dua program pemasaran secara bersamaan, karena setiap jenis
program yang dijalankan seperti iklan, promosi, penjualan individu berbeda-

3
beda mempengaruhi permintaan. Dengan cara ini, sistem luar biasa yang telah
dicoba harus siap untuk memberlakukan proyek-proyek etalase yang ada agar
sesuai dengan tujuan yang mendasari organisasi (Kotler dan Armstrong,
2012).

B. Bootstraping, Seed Funding, Serial Funding, Dan Ventura


1. Bootstrap
Menurut Husein Alatas, (2013) Bootstrap merupakan framework
untuk membangun desain web secara responsif. Artinya, tampilan web
yang dibuat oleh bootstrap akan menyesuaikan ukuran layer dan browser
yang kita gunakan baik di desktop, tablet ataupun mobile device. Dengan
bootstrap kita juga bisa membangun web dinamis ataupun statis.

2. Seed Funding
Seed funding adalah pembiayaan awal yang diperoleh startup yang
biasanya dipakai untuk membuktikan bahwa pemikiran bisnis dapat
berjalan baik sebelum mendapat pembiayaan lebih lanjut.

3. Ventura
Istilah modal ventura merupakan terjemahan dari terminologi
bahasa Inggris yaitu Venture Capital. Venture sendiri berarti usaha
mengandung risiko, sehingga modal ventura banyak yang mengartikan
sebagai penanaman modal yang mengandung risiko pada suatu usaha atau
perusahaan, atau dapat pula diartikan sebagai usaha (Martono, 2009).
Menurut Dictionary of Business, modal ventura adalah suatu sumber
pembiayaan yang penting untuk memulai suatu perusahaan yang
melibatkan risiko investasi, tetapi juga menyimpan potensi keuntungan di
atas keuntungan rata-rata dari investasi dalam bentuk lain.

Karena itu, modal ventura disebut juga sebagai modal yang


berisiko tinggi. Istilah modal ventura menurut The Encyclopedia of Private
Equity and Venture Capital dapat diartikan sebagai serangkaian
kesempatan untuk melakukan investasi; bisnis yang menjanjikan; modal

4
dan pendampingan manajemen yang disediakan oleh individu maupun
perusahaan.

C. Strategi Pitching
Pitching adalah strategi untuk mengkomunikasikan ide-ide baru dan
berusaha mendapatkan dukungan audiens terhadap ide-ide yang Anda
sampaikan. Untuk dapat mengoptimalkan pitching dapat juga
menggunakan sistem CRM sales yang dapat meningkatkan produktivitas tim
penjualan.

D. Pola Pikir Bisnis Di Era Digital


Inovasi canggih yang semakin disempurnakan saat ini menyebabkan
perubahan signifikan di planet ini. Orang-orang telah bekerja sama dalam
mendapatkan data melalui berbagai cara, dan dapat mengambil bagian dalam
kantor inovasi tingkat lanjut tanpa hambatan, tetapi efek pesimis juga muncul
sebagai bahaya. Perbuatan salah tidak sulit untuk diatasi, game berbasis web
dapat merusak sikap kaum muda, hiburan seksual dan pelanggaran hak cipta
tidak sulit dilakukan, dll.

Peningkatan inovasi PC canggih, khususnya chip, dengan pamerannya


terus meningkat, dan inovasi ini memungkinkan untuk disematkan di berbagai
gadget yang diklaim. Kemajuan teknologi transmisi, termasuk organisasi PC,
juga telah memicu klien web dan penyiar komputerisasi. selain perkembangan
telepon seluler, yang berkembang pesat menjadi pintu masuk sosial
mengambil bagian besar dalam transformasi komputerisasi dengan
memberikan pengalihan universal, korespondensi dan jaringan online.

E. Mengelola Kenaikan Kelas Usaha


Pengembangan keuangan adalah cara paling umum untuk memperluas
hasil per kapita dalam jangka panjang. Penekanannya ada pada tiga sudut,
khususnya: proses, hasil per kapita, dan jangka panjang. Dari sini Anda dapat
melihat bagian-bagian yang kuat dari suatu ekonomi, khususnya memahami

5
bagaimana suatu ekonomi menciptakan atau berubah sesekali. Penekanannya
adalah pada perubahan atau perbaikan itu sendiri (Adisasmita, 2013).

Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah peningkatan latihan


dalam ekonomi yang membuat tenaga kerja dan produk yang dibuat secara
lokal meningkat dan berkembangnya daerah setempat menjadi meningkat.
Masalah pembangunan keuangan harus dilihat sebagai masalah ekonomi
makro dalam jangka panjang. Untuk meningkatkan pergantian acara publik,
harus dijunjung tinggi perbaikan provinsi yang dilaksanakan dengan tepat.
Laju pembangunan keuangan provinsi biasanya digunakan untuk
mengevaluasi kemajuan perbaikan daerah dalam jangka waktu tertentu..

Salah satu komponen penting dan diperhitungkan positif dalam


memberdayakan pembangunan moneter adalah pembangunan kependudukan
dan pekerjaan. Jumlah pekerja yang lebih besar menyiratkan peningkatan
jumlah spesialis yang berguna, sementara pertumbuhan populasi yang lebih
besar akan memperluas ukuran pasar lokal. Bagaimanapun, perkembangan
populasi yang sangat cepat juga akan berdampak buruk pada perputaran uang,
sehingga diperlukan kerangka keuangan yang dapat mengasimilasi dan
meningkatkan energi secara menguntungkan (Michael, 2000).

F. Evaluasi Dan Penilaian Perkembangan Usaha Digital


Perkembangan keuangan dapat diartikan sebagai perluasan dalam hasil
total atau upah asli. Kedua kenaikan tersebut umumnya ditentukan per kapita
atau selama rentang waktu yang signifikan karena perluasan pemanfaatan
sumber informasi. Perkembangan moneter adalah suatu proses perubahan
keadaan keuangan suatu negara menuju negara yang lebih unggul selama
periode tertentu (Tarigan, 2005). Dari sudut pandang yang kuat, lihat
bagaimana suatu ekonomi menciptakan atau berubah sesekali.

Hari ini harus dianggap bahwa dengan asumsi organisasi mengambil


gagasan e-bisnis dewan dalam berurusan dengan asosiasi, organisasi bertahan
lebih lama dan jauh lebih kejam dalam pengawasan. Namun, bagi organisasi

6
yang lebih memilih untuk tidak menjalankan ide e-business, pada umumnya
akan sulit untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada.

Lagi pula, energi para pelaku bisnis untuk lebih meningkatkan skala
bisnisnya dan meluas ke seluruh dunia, serta kemajuan inovasi data yang juga
tiada henti, menyebabkan lambatnya perkembangan framework di Indonesia
“mungkin” tidak akan banyak berpengaruh. Hanya dengan tes yang
menyesuaikan, para ahli keuangan benar-benar diuji untuk lebih imajinatif
dalam melacak pengaturan pilihan yang belum ditentukan dari pergantian
peristiwa secara mekanis. Artikel ini dibuat untuk melihat perbaikan-
perbaikan inovatif mulai dari perkembangan PC (laptop) dulu, sekarang, dan
yang akan datang. Karena dengan melihat perkembangan inovasi data dan
bergabung dengan kebutuhan manajer keuangan untuk inovasi data, contoh
bisnis harus terlihat dan bagaimana mengharapkannya dengan cepat dan
cerdas.

G. Perbedaan P2P Lending Dan Crowd Funding


1. Peer to peer lending
Peer to peer lending adalah praktik atau metode memberikan
pinjaman uang kepada individu atau bisnis dan juga sebaliknya. Peer to
peer lending merupakan salah satu produk dari financial technology yang
mempertemukan pemilik dana atau yang biasa disebut sebagai peminjam
dengan melalui sistem elektronik atau teknologi informasi. Dengan cara
inilah yang menghilangkan fungsi intermediasi yang selama ini dilakukan
oleh lembaga perbankan di Indonesia.

Pada dasarnya, sistem peer to peer lending ini sangat mirip dengan
konsep marketplace online, yang menyediakan wadah sebagai tempat
pertemuan antara pembeli dengan penjual. Dalam hal peer to peer lending,
sistem yang ada akan mempertemukan pihak peminjam dengan pihak yang
memberikan pinjaman. Jadi, boleh dikatakan bahwa peer to peer lending
merupakan marketplace untuk kegiatan pinjam meminjam uang.

7
2. CrowdFunding
Crowdfunding merupakan platform yang dapat diintegrasikan
secara praktis di setiap sektor kegiatan ekonomi. Salah satu sektor di mana
crowdfunding dapat berperan positif adalah di sektor Usaha Mikro Kecil
dan Menengah. Selain dari kredit perbankkan atau modal dari keluarga,
crowdfunding dapat menjadi salah satu pembiayaan alternatif bagi
starup/UMKM yang efektif dan solutif dalam mengatasi kesulitan dalam
mendapatkan pendanaan. Praktek penggalangan dana ini merupakan upaya
untuk menghimpun peran atau kontribusi dari masyarakat luas untuk
mewujudkan sebuah program atau proyek tertentu yang dilakukan secara
online (Kocer, 2014).

Pada dasarnya konsep crowdfunding merupakan transformatif dari


model bisnis yang ada dan dapat diintegrasikan ke dalam empat model,
yaitu: (a) Donation Based, Crowdfunding ini digunakan untuk proyek atau
program bersifat non-profit, yang berinisiatif sosial dan amal menurut
(Hossain, 2017). Hal ini para penyandang tidak mengharapkan
keuntungan, tetapi umumnya mereka akan memperoleh imbalan dalam
bentuk jasa atau barang dari aksi donasi yang mereka lakukan

H. Menemukan Ide Usaha Digital


Salah satu pengaturan utama bagi visioner Bisnis Komputerisasi
sebelum mempertahankan bisnis adalah memimpin survei statistik atau
menampilkan penelitian. Survei statistik adalah gerakan yang dilakukan oleh
spesialis keuangan untuk mengumpulkan dan membedah berbagai data atau
informasi bermanfaat bagi individu yang akan menjadi target lanjutan. Pelaku
bisnis perlu melakukan survei statistik untuk mengetahui hal-hal penting
sebelum memulai bisnis. Sebelum memulai bisnis visioner bisnis yang
terkomputerisasi, spesialis keuangan membutuhkan kesiapan dan waktu yang
cermat. Setelah mengarahkan survei statistik, orang-orang Bisnis Tingkat
Lanjut akan lebih terlibat dan kreatif untuk melacak pemikiran dan

8
mengembangkan strategi terkomputerisasi dalam jangka pendek, menengah
dan panjang.

Kreatifitas Digital Entrepreneur terletak pada ide yang dimiliki. Ide


sebagai pembeda bisnis digital entrepreneur dengan pengusaha lain yang
dalam rantai bisnis yang sama atau subtitusi nilai lain. Antonius Redo dan Adi
Siswanto. (2014) mengatakan bahwa pembisnis digital harus mempunyai
keunggulan dalam (1). Pemilihan Niche market Yang Potensial, (2)
Menentukan Waktu Untuk Mengembangkan ide bisnis atau bisnis yang sudah
ada. (3) Memiliki Sebuah Website Yang Menarik. (4) menentukan Bisnis
Digital yang tepat.

Memulai bisnis komputerisasi yang produktif, jika membangun bisnis


di masa depan dimulai dengan tepat, siklus bisnis akan lebih sederhana.
Pengungkapan pikiran, merupakan langkah awal bagi para visioner bisnis
yang maju. Pelaku bisnis tingkat lanjut akan memiliki tujuan bisnis
terkomputerisasi yang jelas dan dapat diterapkan dalam mencapai tujuan harus
dimulai dengan melacak pemikiran bisnis yang tepat.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Semakin canggihnya teknologi digital masa kini membuat perubahan
besar terhadap dunia, dan telah melahirkan berbagai macam teknologi baru
yang semakin maju. Teknologi pada era digital ini membawa banyak manfaat
dari berbagai bidang seperti politik, eknomi, sosial budaya, pertahanan atau
keamanan serta teknologi informasi, namun tidak dipungkiri setiap
pemanfaatannya memiliki tantangan. Berkembangnya barang-barang seperti
televisi satelit, telepon genggam dan internet menunjukkan bahwa komunikasi
global terjadi demikian cepatnya.

B. Saran
Saat ini harus diakui bahwa jika perusahaan mengadopsi konsep
manajemen e-bisnis dalam mengelola organisasinya, perusahaan cenderung
bertahan lebih lama dan bahkan lebih kompetitif di pasar. Tetapi bagi
perusahaan yang tidak ingin menerapkan konsep e-bisnis cenderung sulit
untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang ada.

10
DAFTAR PUSTAKA

Chaffey, Dave. 2002. E-Business and E-Commerce Management. Strategy,


Implementation and Practice.Fourth Edition. Prentice Hall.

Purwana, D., Rahmi, R., & Aditya, S. (2017). Pemanfaatan Digital Marketing
Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) Di Kelurahan Malaka
Sari, Duren Sawit. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM),
1(1), 1 - 17.

Martono. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Ekonasia Fakultas Ekonomi
UII: Yogyakarta. Hlm. 127

Hossain, M. and G. O. O. (2017). Crowdfunding: Motives, Definitions, Typology


and Ethical Challenges. Entrepreneurship Research Journal.

Adisasmita, Rahardjo. 2013. Teori-Teori Pembangunan Ekonomi, Pertumbuhan


Ekonomi dan Pertumbuhan Wilayah: Cetakan Pertama, (Yogyakarta:
Graha Ilmu).

Kocer, S. (2014). Sosial Business in Online Financing: Crowdfunding Narrative


of Independent Documentary Producer in Turkey. SAGE, 17(2), 231–248.

Michael, Todaro. 2000. Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga (Jakarta : Ghalia


Indonesia), hal. 322.

Tarigan, Robinson. 2005. Ekonomi Regional, (Jakarta: PT Bumi Aksara,), hal. 46.

11

Anda mungkin juga menyukai