Anda di halaman 1dari 3

#KetahuiTekananDarahmu

#KnowYourNumbers

HIPERTENSI
Hipertensi sering disebut “the silent killer” karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita
tidak tahu kalua dirinya mengidap hipertensi, tetapi kemudian mendapatkan dirinya sudah
terdapat penyakit penyulit atau komplikasi dari hipertensi.
Diketahui bahwa hanya sepertiga penderita hipertensi (36,8%) yang terdiagnosis oleh tenaga
kesehatan dan hanya 0,7% yang minum obat (hasil riskesdas 2013 dan studi di Puskesmas).
Faktor Risiko Hipertensi.
- Tidak dapat diubah :
Umur
Riwayat Keluarga
Jenis Kelamin
- Dapat diubah :
Merokok
Kurang makan buah dan sayur Konsumsi garam berlebih Kegemukan/berat badan
berlebih Kurang aktivitas Fisik
Konsumsi Alkohol berlebih Dislipidemia
Stres
Gejala Hipertensi
Pada umumnya hipertensi tidak disertai gejala tertentu. Keluhan tidak spesifik pada penderita
hipertensi:
- Sakit kepala
- Jantung berdebar-debar, rasa sakit di dada
- Gelisah
- Penglihatan kabur
- Mudah lelah, dll
Mengapa Hipertensi berbahaya? Apabila tidak terkontrol, dapat menyebabkan terjadinya
komplikasi seperti:
- Penyakit Jantung
- Stroke
- Penyakit ginjal
- Retinopati (kerusakan retina)
- Penyakit pembuluh darah tepi
- Gangguan saraf (kesemutan)
- Gangguan serebral (otak)
Pencegahan dan Pengendalian Hipertensi Risiko Hipertensi dapat dikurangi dengan:
- Batasi konsumsi garam
- Melakukuan aktivitas fisik teratur (seperti jalan kaki 3k/ olahraga 30 menit per hari
minimal 5x/minggu)
- Tidak merokok dan Hindari asap rokok
- Diet dengan gizi seimbang
- Mempertahakan berat badan ideal
- Menghindari munum alkohol
Pengendalian Faktor Resiko Hipertensi Pedoman Gizi Seimbang
- Garam (Natrium Klorida)
Batasi garam <5 gram (1 sendok teh per hari)
Kurang garam saat memasak
Membatasi makanan dan olahan cepat saji
- Makanan Berlemak
Batasi daging berlemak susu dan minyak goreng (1,5-3 sendok makan perhari)
Gawit sawit/minyakkelapa dengan zaitun, kedelai, jagung, lobak atau minyak
sunflower
Ganti daging lainnya dengan ayam (tanpa kulit)
- Buah-buahan dan Sayuran
5 porsi* (400-500 gram) buah-buahan dan sayuran/hari
- Ikan
Makan sedikitnya ikan 3 kali per minggu
Utamakan ikan berminyak seperti tuna, makerel, salmon
Pencegahan dan Pengendalian Hipertensi
Jika anda sudah terkena hipertensi dapat dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat perteama /
Puskesmas sebagai penanganan awal dan control
Pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka Panjang, bahkan seumur hidup. Anda harus
minum obat teratur seperti yang dianjurkan oleh dokter meskipun tak ada gejala. Anda harus
mengetahui:
- Cara minum obat, dosis yang digunakan untuk tiap obat dan berapa kali minum sehari
- Mengetahui perbedaan antara obat-obatan yang harus diminum untuk jangka Panjang
(yaitu obat tekanan darah) dan pemakaian jangka pendek yaitu untuk menghilangkan
gejala (misalnya untuk mengatasi mengi).
Perhatikan Ketika mengkonsumsi makanan atau minuman berikut:
- Susu
Susud apat menghambat penyerapan antibiotic dalam tubuh. Contoh: tetrasiklin,
siprofloksasin, ofloksasin
- Kopi
Kafein pada kopi dapat Meningkatkan efek samping obat, seperti: rasa gugup,
gangguan tidur dan peningkatan denyut jantung.
Contoh: anti asma (albuterol dan teofilin);
Obat-obat yang merangsang susunan saraf pusat (seperti klozapin)
- Teh
Teh mengandung senyawa tanin yang dapat mengikat zat besi dan beberapa obat
seperti efedrin dan kolsikin, akibatnya dapat mengurangi/menghambat penyerapan
obat dalam tubuh. Selain itu, teh juga mengandung kafein
- Alcohol
Jagan sekali-kali minum alcohol pada saat menggunakan obat. Sampaikan kepada
dokter/apoteker jika sebelumnya mengkonsumsi alcohol

Anda mungkin juga menyukai