Anda di halaman 1dari 12

PERAN PENTING TEKNOLOGI INFORMASI BAGI

PERUSAHAAN MEDIA
Oleh :

Arius Friyansyah
Angkatan 2012

Departemen Administrasi Niaga, Program Studi D3 Administrasi Bisnis,

Politeknik Negeri Bandung - Jawa Barat, INDONESIA

Dosen Pembimbing :

Drs. Harmon Chaniago M.Si

Abstract
the rapidly growing information technology so that it becomes an important role and
has a huge influence for the entire company in any industry. in particular, the media
industry which is so desperately needed and depending on the presence of
information technology will continue to evolve and will continue to set up the media
industry. companies that are lagging behind in the use of information technology,
could lose consumers, even the most severe that is bankrupt within the industry to
compete in the business of land specifically media indsutry.

Keyword : Information Technology, Media Industry, important role

Latar Belakang
Kecanggihan teknologi yang berkembang dengan sangat pesat, sehingga menjadi
sangat krusial bagi setiap perusahaan untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi
informasi, dan menerapkannya dalam aktivitas perusahaan terlebih lagi bagi
perusahaan media dan penyiaran atau para pelaku usaha di industri media. Dengan
perkembangan teknologi informasi ini pun, banyak sekali tercipta cabang-cabang
usaha dari industri ini. Lihat saja dengan berkembangnya teknologi informasi berupa
jaringan internet, membuat banyak sekali pemain-pemain usaha media yang
menyediakan berbagai informasi yang update hanya dalam beberapa menit setelah
suatu peristiwa atau informasi terjadi. Bahkan, dengan adanya teknologi jaringan
internet perusahaan media penyiaran grafis dan audio pun memanfaatkannya untuk
dapat meraih marketshare yang lebih luas. Karena tidak ingin tertinggal dan hancur
dengan perusahaan lainnya, ditengah gempuran perkembangan teknologi informasi
yang sangat pesat.

Berbagai perkembangan ini, jelas sangat mempengaruhi alur kerja dan siklus bisnis
perusahaan yang menuntut mereka untuk dapat memberikan pelayanan yang cepat.
Sehingga tidak mungkin perusahaan-perusahaan baik yang berjalan di industri media
ataupun industri-industri lain mengharuskan mereka untuk menggunakan teknologi
informasi, agar keinginan konsumen-konsumen perusahaan dapat terpenuhi dengan
baik dan optimal. Sebagai contoh, perusahaan yang berjalan di industri-industri selain
media. Mereka menggunakan menggunakan teknologi informasi yang terbaru untuk
membuat berbagai kegiatan yang dijalankannyamenjadi efektif dan efisien, sehingga
dapat meningkatkan persentase keuntungan yang lebih besar bahkan hingga berkali
lipat. Seperti, perusahaan ban Dunlop asal jepang yang sangat mendunia. Perusahaan
ini menggunakan integrasi teknologi informasi yang sangat canggih dan selalu
mengikuti perkembangannya, sehingga dapat mendunia seperti saat ini.

Lalu bagaimana dengan teknologi informasi di industri media? Justru hal inilah yang
memiliki peran utama dalam perkembangan industri media hingga saat ini. sebut saja
teknologi informasi yang sudah digunakan sejak lama dan relatif sudah matang.
Teknologi media yang relatif sudah ―matang‖ adalah teknologi percetakan untuk
media cetak, seperti buku, tabloid, majalah, dan surat kabar. Sejak komputer sudah
masuk dalam proses teknologi percetakan, tampaknya saat ini belum ada
perkembangan baru yang mengubah secara signifikan teknologi percetakan.

Sedangkan di sisi lain, ada teknologi yang terus berkembang dan berubah pesat di
industri media, yaitu media elektronik (televisi) dan media baru (online). Media
penyiaran di Indonesia masih memantau secara ketat dan mengejar teknologi baru di
sektor media ini. Indonesia, misalnya, baru akan menerapkan siaran televisi digital
secara menyeluruh. Saat ini yang sudah dilakukan adalah tahap uji coba. Hampir
semua stasiun TV penyiaran, mulai dari TVRI sampai TV swasta nasional, kini telah
memanfaatkan sistem teknologi penyiaran dengan teknologi digital. Khususnya pada
sistem perangkat studio untuk memproduksi program, melakukan penyuntingan,
perekaman, dan penyimpanan data. Pengiriman sinyal gambar, suara dan data telah
menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan pemancar. Sistem
transmisi digital melalui pemancar ini menggunakan standar yang disebut DVB-T
(Digital Video Broadcasting Terestrial).

Dari hasil uji coba siaran digital TV, teknologi DVB-T mampu memultipleks
beberapa program sekaligus. Enam program siaran dapat dimasukkan sekaligus ke
dalam satu kanal TV berlebar pita 8 MHz, dengan kualitas cukup baik. Di samping
itu, penambahan varian DVB-H (handheld) mampu menyediakan tambahan sampai
enam program siaran lagi, khususnya untuk penerimaan bergerak (mobile). Hal ini
sangat memungkinkan bagi penambahan siaran-siaran TV baru.

Sistem penyiaran TV Digital adalah penggunaan aplikasi teknologi digital pada


sistem penyiaran TV, yang dikembangkan di pertengahan tahun 1990-an dan
diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital ini, umumnya
dilakukan siaran TV secara simulcast atau siaran bersama dengan siaran analog
sebagai masa transisi. Sekaligus ujicoba sistem tersebut, sampai mendapatkan hasil
penerapan siaran TV Digital yang paling ekonomis, sesuai dengan kebutuhan dari
negara yang mengoperasikan.

Teknologi Informasi “Rendah” kompetitif perusahaan-perusahaan lain


dan “Canggih” ke garis depan.

Perubahan teknologi informasi adalah Contohnya, teknologi informasi


salah satu penggerak utama kompetisi. internet telah memunculkan industri
Ia memainkan peran besar dalam baru, berupa perusahan media online,
perubahan struktural industri, termasuk seperti: detik.com, vivanews.com,
dalam penciptaan industri-industri merdeka.com, dan actual.com, Pada
baru. Ia juga menjadi kekuatan saat yang sama, media-media online
penyetaraan (equalizer) yang besar, ini menggerogoti kekuatan media
dengan mengikis keunggulan cetak yang sudah mapan. bahkan
kompetitif perusahaan-perusahaan perusahaan media yang sebelumnya
yang sudah lebih dulu mapan, dan hanya bergerak dalam jasa pelayanan
pada saat yang sama memajukan posisi informasi dalam bentuk media cetak
pun ikut berpartisipasi menjadi bagian
dari perusahaan-perusahaan media perubahan teknologi informasi adalah
online karena pasar mereka menjadi salah satu yang paling terkemuka.
semakin sedikit karena kehadiran
perusahaan media online yang sudah Meski diakui arti pentingnya,
ada sebelumnya, perusahaan- hubungan antara perubahan teknologi
perusahaan seperti: koran harian informasi dan kompetisi sering
kompas, tribun, media Indonesia, disalahpahami. Perubahan teknologi
pikiran rakyat, dan majalah mingguan, informasi sering dipandang memiliki
bulanan bahkan triwulanan majalah nilai pada dirinya sendiri. Makin
femina, metropolitan, forbes, chips, canggih teknologi informasi yang
pulsa bahkan masih banyak yang dipakai, makin baik. Setiap modifikasi
lainnya. namun mereka tetap tenologi yang dirintis oleh sebuah
memproduksi produk mereka dalam perusahaan diyakini pasti berdampak
bentuk cetak untuk mempertahankan baik dan menguntungkan. Padahal,
konsumen yang sudah ada dan tidak bukan di situ letak substansinya.
begitu mengikuti perkembangan Perubahan teknologi informasi baru
teknologi informasi yang tidak dianggap penting apabila
terbendung lajunya hingga saat ini. mempengaruhi keunggulan kompetitif
Hal tersebut terbukti dengan dan struktur industri. Tidak semua
ambruknya majalah berita ternama, perubahan teknologi secara strategis
yang memiliki sirkulasi bisnis di dunia akan menguntungkan. Sebaliknya, bisa
internasional, seperti majalah jadi ia malah memperburuk posisi
Newsweek. Majalah ini diluncurkan kompetitif sebuah perusahaan dan
pada 1933 dan ditutup pada akhir daya tarik industri. Teknologi tinggi
Desember 2012. Sehingga sejumlah tidaklah menjamin keuntungan.
media cetak mencoba peruntungan Bagaimanapun, teknologi akan
agar bertahan, namun dalam format meliputi rantai nilai (value chain)
lain, seperti membuat versi tablet atau perusahaan, dan merentang hingga
website. Banyak perusahaan besar melampaui teknologi-teknologi yang
tumbuh dari perubahan teknologi diasosiasikan secara langsung dengan
informasi yang mampu mereka produk. Rantai nilai atau value chain
eksploitasi seperti saat masih adalah rantai aktivitas-aktivitas, yang
berproduksi media cetak. Dari semua dilakukan perusahaan dalam industri
faktor yang bisa mengubah aturan tertentu, yang bertujuan menghasilkan
dalam sebuah kompetisi media, produk atau jasa yang bernilai bagi
pasar.
Dalam konteks industri media, yang Peran Teknologi informasi:
memasok informasi dan berita untuk Value Chain
masyarakat, maka rantai nilai ini akan
mencakup antara lain proses produksi Alat dasar untuk memahami peran
berita hingga mencapai khalayaknya. teknologi informasi dalam keunggulan
Teknologi informasi berperan mulai kompetitif adalah rantai nilai. Sebuah
dari aktivitas pencarian dan perusahaan media, sebagai suatu
pengumpulan informasi, pengolahan kumpulan aktivitas-aktivitas, adalah
dan pemerkayaan informasi, juga kumpulan teknologi-teknologi.
pengemasan informasi sesuai dengan Teknologi informasi itu melekat di
format medianya, sampai ke distribusi dalam setiap aktivitas nilai (value
atau penyampaian informasi ke activity) di dalam sebuah perusahaan
khalayaknya. media. Perubahan teknologi informasi
bisa dibilang dapat mempengaruhi
Maka, dalam perspektif yang lebih kompetisi melalu dampaknya terhadap
luas, tidak ada yang namanya setiap aktivitas.
―teknologi informasi rendah‖ dan
tidak perlu kita meremehkan Setiap aktivitas nilai menggunakan
penerapan teknologi informasi yang beberapa teknologi informasi untuk
kita anggap ―tidak canggih.‖ Hal ini mengkombinasikan masukan yang
karena banyak inovasi penting bagi dibeli (purchased inputs) dan
keunggulan kompetitif sebetulnya sumberdaya manusia, untuk
bersifat biasa saja dan bukan memproduksi beberapa keluaran
merupakan terobosan ilmiah yang luar (output). Untuk media suratkabar,
biasa. perusahaan tentu harus membeli kertas
koran, tinta percetakan, jasa
Sebuah inovasi bisa memberi implikasi percetakan (jika tak punya mesin cetak
strategis yang penting, tanpa kita harus sendiri), dan sebagainya. Keluarannya
mempersoalkan ―teknologi informasi tentu saja adalah produk suratkabar,
rendah‖ atau ―teknologi informasi yang dijual melalui cara eceran atau
canggih.‖ Semua teknologi informasi berlangganan.
yang melekat pada rantai nilai
perusahaan secara potensial Teknologi informasi yang diterapkan
berdampak pada daya saing di perusahaan media ini mungkin
perusahaan. biasa-biasa saja. Misalnya,
seperangkat aturan sederhana tentang
kehadiran karyawan di kantor, serta
prosedur pembagian tugas antara
redaktur pelaksana, redaktur bidang sampai riset hukum dan perencanaan
(politik-keamanan, ekonomi- strategis.
keuangan, sosial- budaya), reporter,
koordinator liputan, sekretariat Teknologi sistem informasi tampaknya
redaksi, bagian litbang, dokumentasi, meresap dalam rantai nilai, mengingat
perpustakaan, dan sebagainya. setiap aktivitas nilai menciptakan dan
menggunakan informasi. Sistem
Sejumlah teknologi informasi yang informasi digunakan dalam
diterapkan mungkin melibatkan penjadwalan, pengendalian,
beberapa disiplin ilmiah tertentu atau optimisasi, pengukuran, dan aktivitas-
sub-teknologi. Teknologi informasi aktivitas pencapaian lainnya.
penanganan kertas koran dalam
logistik, misalnya, melibatkan disiplin Teknologi sistem informasi juga
keilmuan seperti: teknik industri, berperan penting dalam keterkaitan
elektronik, teknik mesin, dan (linkage) antara seluruh jenis aktivitas,
sebagainya. Teknologi informasi dari karena koordinasi dan optimisasi
sebuah aktivitas nilai mewakili kaitan-kaitan itu membutuhkan arus
kombinasi dari berbagai sub-teknologi. informasi di antara mereka. Akhir-
akhir ini, perubahan teknologi yang
Dalam konteks media suratkabar, cepat dalam sistem informasi memberi
misalnya, aktivitas utama (primary dampak besar pada kompetisi dan
activities) tentunya terkait dengan keunggulan kompetitif, karena peran
proses produksi berita, karena memang meresap dari informasi pada rantai
produk inilah yang dijual ke nilai. Selain peran-peran teknologi
konsumen. Tetapi teknologi informasi informasi begitu besar, teknologi
tidak cuma diterapkan pada proses informasi memiliki keuntungan-
produksi berita, namun juga pada keuntungan lebih dengan adanya
aktivitas- aktivitas pendukung (support departemen IT dalam perusahaan,
activities). misalnya :

Manajemen sumberdaya manusia  Pengerjaan manual menjadi


(Divisi HRD), misalnya, melakukan otomatis, dan hal ini dapat
riset tentang motivasi karyawan dan mengurangi biaya tenaga kerja,
menggunakan teknologi informasi biaya kertas, alat tulis, dll.
untuk pelatihan-pelatihan.  Waktu pengerjaan yang lebih
Infrastruktur perusahaan media juga cepat dengan adanya teknologi
informasi. Dengan teknologi
melibatkan banyak jenis teknologi
informasi ini akan
informasi, mulai dari peralatan kantor memperpendek rantai
birokrasi, yang biasanya selesai cepat dan pada waktu yang
dalam 1 minggu dengan nyaris bersamaan dengan
teknologi informasi hanya informasi yang mereka
butuh waktu 1 hari. jika waktu butuhkan.
tadi dikonversi dalam bentuk
biaya, maka akan memperoleh
banyak penghematan biaya
sekian rupiah.
 Pengambilan keputusan yang
lebih cepat, karena dengan Pengaruh Pada Keunggulan
teknologi informasi maka data Kompetitif
yang dibutuhkan dapat
diperoleh dengan cepat. Hal ini Teknologi mempengaruhi keunggulan
tentu saja akan menjadikan kompetitif jika ia memiliki peran
perusahaan menjadi lebih signifikan dalam penentuan posisi
kompetitif. Sebab dampaknya
biaya relatif atau diferensiasi. Karena
akan sangat besar bisa jadi
karena pengambilan keputusan teknologi itu sudah menyatu dalam
yang lambat sebuah perusahaan setiap aktivitas nilai, dan terlibat dalam
akan kehilangan banyak order. pencapaian keterkaitan antara semua
 Dengan penerapan teknologi aktivitas, ia memiliki dampak yang
teknologi informasi kita akan kuat pada biaya dan diferensiasi.
dapat menghemat baiaya
promosi dan pemasaran, karena Kaitan antara perubahan teknologi dan
promosi lewat web site akan keunggulan kompetitif mengisyaratkan
sangat murah dan konsumen adanya sejumlah tes, mengenai arah
dapat melihat profil perusahaan
dari mana saja diseluruh dunia. perubahan teknologi yang diharapkan.
 Dengan teknologi informasi Perubahan teknologi oleh sebuah
maka sistem akan dapat perusahaan akan menjurus ke arah
terintegrasi disemua kantor keunggulan kompetitif yang
atau perusahaan sehingga hal berkesinambungan, berdasarkan
ini akan dapat meningkatkan kondisi-kondisi berikut ini:
kecepatan dalam merespon
sesuatu dan pihak manajemen Perubahan teknologi itu sendiri
akan dengan cepat mengetahui mengurangi biaya atau meningkatkan
kondisi perusahaannya tanpa
diferensiasi, sedangkan keunggulan
harus berkunjung ke kantor
cabang yang jauh dan teknologi perusahaan itu bersifat
memakan biaya transportasi. berkesinambungan. Perubahan
 Konsumen mendapatkan teknologi meningkatkan keunggulan
berbagai informasi dengan kompetitif jika ia menjurus ke
pengurangan biaya atau diferensiasi, keunggulan yang inheren atau melekat
dan dapat dilindungi dari tindakan pada teknologi itu sendiri. Bahkan jika
peniruan. Faktor-faktor yang seorang inovator ditiru, si perintis itu
menentukan kesinambungan mungkin memperoleh berbagai potensi
keunggulan teknologi itu dijabarkan di keunggulan sebagai pengguna
bawah ini. pertama, baik dari segi biaya maupun
diferensiasi. Potensi keunggulan
Perubahan teknologi menggeser biaya sebagai pengguna pertama itu tetap
atau pendorong keunikan (uniqueness bertahan, sekalipun keunggulan
drivers) ke arah yang menguntungkan teknologi itu sudah lenyap.
perusahaan. Perubahan teknologi pada
sebuah aktivitas nilai, atau perubahan
produk dengan cara-cara yang
mempengaruhi aktivitas nilai, dapat Ada keunggulan dan
mempengaruhi penggerak biaya atau kekurangan dari posisi sebagai
keunikan dalam aktivitas tersebut. pengguna pertama
Bahkan sekalipun perubahan teknologi Perubahan teknologi mengembangkan
itu ditiru, hal itu tetap akan menjurus keseluruhan struktur industri.
ke keunggulan kompetitif bagi Perubahan teknologi yang
perusahaan perintis, jika teknologi itu mengembangkan seluruh struktur
mencondongkan penggerak ke posisi industri adalah hal yang diharapkan,
yang menguntungkan perusahaan. bahkan sekalipun teknologi itu mudah
Misalnya, penerapan teknologi proses ditiru.
percetakan baru, yang lebih peka-skala
(scale-sensitive) ketimbang proses Perubahan teknologi yang gagal
sebelumnya. Teknologi baru ini tetap menjalani tes-tes ini tidak akan
akan memberi keuntungan pada meningkatkan posisi kompetitif
perusahaan suratkabar bertiras besar perusahaan, walaupun ia mungkin
seperti Kompas, yang sudah merintis merupakan sebuah pencapaian atau
lebih dulu. Walaupun kemudian media terobosan teknologi yang substansial.
suratkabar kompetitor akhirnya juga Perubahan teknologi akan
mengadopsi teknologi yang sama. menghancurkan keunggulan kompetitif
jika ia bukan hanya gagal dalam tes-tes
Perintisan perubahan teknologi ini, tetapi memberi dampak
memberikan keunggulan posisi berlawanan dari yang dimaksud dalam
sebagai pengguna pertama (first- tes.
mover), di samping adanya
Misalnya, ia justru mencondongkan yang terpenting dalam setiap
biaya dan penggerak keunikan ke arah organisasi.
yang menguntungkan posisi
kompetitor. Sebuah perusahaan, Personel harus mampu terus-menerus
mungkin juga berada dalam situasi di beradaptasi terhadap tataran teknologi
mana perubahan teknologi mungkin yang berubah secara meluas. Selain
berhasil memenuhi satu tes, namun keterampilan komputer dasar (program
memperburuk posisi perusahaan dalam pengolah kata, spreadsheets, database,
tes-tes yang lain. dan presentasi), personel media digital
dan elektronik memerlukan jangkauan
keterampilan teknologi yang lebih
luas. Ini tentu tergantung pada fungsi
Isu-isu Manajemen Terkait kerja dan unit tempat mereka
Teknologi ditugaskan.

Pertumbuhan dan penyebaran Departemen seperti sales dan


teknologi memunculkan banyak marketing, teknik, administrasi bisnis,
tantangan bagi manajemen media, dan produksi, semua menuntut
yang melibatkan banyak area keterampilan dengan jenis perangkat
pengawasan dan administrasi. Ada lunak yang berbeda-beda, plus
berbagai isu yang terkait dengan perlengkapan lain. Tantangannya
teknologi dan keseluruhan dampaknya bukan cuma mencari karyawan baru
pada organisasi media. Isu-isu ini yang memiliki keterampilan yang
mencakup masalah personel (SDM), diinginkan, tetapi juga terus-menerus
fragmentasi, dan penciptaan nilai melatih ulang dan memperkuat
dalam masyarakat yang makin karyawan yang sudah ada.
dikendalikan oleh teknologi
(technology-driven). Manajemen perlu menginvestasikan
lebih banyak sumberdaya untuk staf
Pertama, teknologi berdampak pada yang sudah ada, agar mereka tetap
personel dalam berbagai cara, dan terlatih dan siap menghadapi aplikasi
menempatkan persyaratan yang dan teknologi baru, yang berdampak
meningkat tentang jenis-jenis pada fungsi kerja mereka. Perusahaan
keterampilan yang dibutuhkan, agar media elektronik dan digital akan terus
bisa sukses dalam industri media membutuhkan pekerja yang serba bisa,
elektronik dan digital. Masalah inovatif, dan mampu beradaptasi pada
personel, pekerja, buruh, SDM, atau situasi-situasi yang berbeda. Serta
apapun istilahnya, adalah komponen pekerja yang bersedia mempelajari
proses-proses dan cara-cara Para pengiklan juga terkena
menjalankan bisnis yang baru. dampaknya. Karena audiens bergeser
dari media tradisional, upaya untuk
Kedua, fragmentasi audiens, yang meraih komsumen menjadi lebih
dimunculkan oleh peningkatan opsi- menantang dan lebih mahal. Para
opsi bagi hiburan dan informasi, serta pengiklan terus memindahkan lebih
banyaknya teknologi konsumen baru banyak uangnya ke platform-platform
(smartphones/mobile phones, piranti alternatif, untuk menjangkau audiens
tablet, perekam video digital, televisi yang terfragmentasi. Khususnya
interaktif, televisi 3D). Ini adalah isu audiens dari kalangan muda, yang
manajemen yang berat bagi perusahan tampaknya kurang suka membaca
media elektronik. Para manajer media suratkabar, menomton jejaring TV
tidak bisa menyetop terjadinya siaran yang biasa, atau mendengarkan
fragmentasi. Mereka hanya dapat radio terrestrial.
mencoba meminimalkan dampaknya.
Hal ini pada gilirannya akan
Para manajer media elektronik mempengaruhi industri media
tradisional harus mengembangkan elektronik, karena mereka terus-
strategi yang komprehensif, menerus harus mencari klien baru –
melibatkan media baru dan media dan pada ujungnya, aliran pendapatan
sosial, dengan berfokus pada platform- baru—untuk mengimbangi
platform kunci yang dituntut bagi ―pembelotan‖ audiens ini.
usaha-usaha bisnis spesifik mereka.
Para manajer perlu meninjau kembali Fragmentasi juga menjadi alasan dasar
metode-metode pendistribusian lain di balik konsolidasi media dan
konten, yang melampaui pendekatan- konglomerasi. Dengan
pendekatan tradisional. mengembangkan dan mempromosikan
skala dan cakupan ekonomi,
Pada saat yang sama, konten-konten perusahaan media digital dan
yang kuat, khususnya yang berkaitan elektronik memiliki beberapa posisi
dengan audiens lokal, memberikan tawar, dengan masuk ke pasar-pasar
sarana terbaik untuk membatasi baru.
dampak fragmentasi. Upaya-upaya
baru ini menuntut kreativitas serta Perusahaan-perusahaan yang lebih
upaya pemasaran yang diperluas, agar besar dapat menahan dampak
secara memadai bisa mengarah ke fragmentasi dengan jauh lebih mudah
konsumen. dibandingkan properti media yang
lebih kecil, yang mungkin hanya
memiliki beberapa gerai (outlet). Tren-tren teknologi kunci akan
Untuk pengoperasian kecil semacam berdampak pada media elektronik,
ini, fragmentasi adalah ancaman model bisnis, dan isu-isu manajemen
ekonomi lain, yang menghadirkan yang terkait dengan teknologi baru.
tantangan yang harus diperhitungkan.
Teknologi distribusi tumbuh bagi
Ketiga, penciptaan nilai usaha industri media elektronik lewat
(enterprise value). Semua bisnis berbagai platform digital, yang
beroperasi untuk memperoleh laba, menargetkan tempat tinggal dan piranti
dan secara terus-menerus berusaha nirkabel (wireless). Teknologi
meningkatkan nilai perusahaan konsumen juga berkembang lewat
mereka. Ini bukan hanya untuk para smartphone, perekam video digital
pemegang saham dan pemilik media, (DVR. digital video recorders), piranti
tapi untuk menyediakan sumberdaya tablet, serta televisi yang
yang dibutuhkan agar bisa berfungsi dikembangkan (enhanced) dan
dalam lingkungan yang kompetitif. interaktif.
Isu kunci manajemen lainnya adalah
membangun nilai bagi usaha mereka. Kesimpulan
Ada banyak tantangan ekonomi yang
teknologi informasi berkembang pesat
secara negatif bisa berdampak pada
sehingga menjadi peran penting dan
setiap media.
memiliki pengaruh yang sangat besar
Sebagai rangkuman, isu-isu bagi seluruh perusahaan dalam industri
manajemen yang signifikan apapun. khususnya, industri media
yang begitu sangat membutuhkan dan
berhubungan dengan peningkatan nilai
tergantung dengan kehadiran teknologi
usaha, yang berlaku di semua industri
informasi yang akan terus berkembang
media. Tak ada industri yang
dan akan terus mengatur industri
menawarkan keunggulan kompetitif media. perusahaan yang tertinggal
yang jelas-nyata atas pesaing-pesaing dalam penggunaan teknologi informasi
lain. Sementara, setiap jenis media ini, bisa kehilangan konsumennya,
akan berjuang demi meraih audiens, bahkan yang paling parah yaitu
pengiklan, dan masa depan bangkrut dalam berkompetisi di
ekonominya sendiri. industri yang menjadi lahan bisnisnya
khususnya indsutri media
Industri media elektronik dan digital
akan terus menghadapi lingkungan
yang berkembang cepat berkat
perubahan-perubahan pada teknologi.
Referensi
Albarran, Alan B. 2013. Management
of Electronic and Digital Media. Fifth
Edition. Wadsworth, Cenkage
Learning.

Porter, Michael E. 2004. Competitive


Advantage. Creating and Sustaining
Superior Performance. New york: Free
Press.

Gunter, Darrell W. 2014. ―New Trends


and Ditruptive‖. Ebscohost.
International Journal p22-26. 3p

Wahyudi, Edi. 2013. Pemanfaatan


teknologi informasi pada perusahaan.
http://ediharukaze.blogspot.com/2013/
11/pemanfaatan-teknologi-informasi-
pada.html

Kamalie, Izzan. Tt. Peranan TIK


dalam Perusahaan.
https://kamalieizzanblog.wordpress.co
m/tik/peranan-tik-dalam-perusahaan/

Anda mungkin juga menyukai