Anda di halaman 1dari 7

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI

ANALISIS PEST DAN 5 COMPETITIVE FORCE


(PT. Infomedia Nusantara)

Oleh :

Amalia Dwiyanti (9882405220121005)


Rahmat Setiawan (9882405219121014)
Renaldi Aldiansyah (9882405220121015)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS INFORMATIKA DAN BISNIS INDONESIA
BANDUNG
2023
DAFTAR ISI

1. Profil Perusahaan……………………………………………………..1
2. Analisis PSET………………………………………………………….2
2.1 Faktor Politik…………………………………………………………………………………2
2.2 Faktor Ekonomi ……………………………………………………………………………....2
2.3. Faktor Sosial………………………………………………………………………………….3
2.4. Faktor Teknologi …………………………………………………………………………….3

3. ANALISIS 5 COMPETITIVE FORCES…………………………….3


3.1 Rivalry Among Existing Competitors (Tingkat Persaingan dengan Kompetitor)…………….3
3.2 Threat of New Entrance (Hambatan bagi Pendatang Baru)………………………………….4
3.3 Bargaining Power of Buyer (Daya Tawar Pembeli )…………………………………………4
3.4 Bargaining Power of Supplier (Daya Tawar Pemasok)………………………………………4
3.5. Treats of Subtitutes (Hambatan bagi produk pengganti)…………………………………….5
1. Profil Perusahaan
PT. Infomedia Nusantara adalah salah satu anak perusahaan Telkom Group yang
mengkhususkan diri di bidang media penerbitan dan iklan sebagai jembatan komunikasi antar
pelaku bisnis dan juga saluran informasi bagi pelanggan telepon Telkom. Perusahaan yang
mulai berdiri sejak 1975 ini sahamnya dimiliki Telkom sendiri sebanyak 51%, sedangkan
sisanya dimiliki oleh anak perusahaan Telkom yaitu Multimedia Nusantara. Perusahaan ini
adalah perusahaan yang telah menerbitkan buku petunjuk telepon Telkom Yellow Pages
bersamaan dengan kerjasamanya dengan subdivisi Elnusa GTDI dari anak perusahaan
Pertamina. Dalam perkembangannya, berdirinya PT. Elnusa Yelllow Pages pada tahun 1984
berubah nama di tahun 1995 menjadi PT. Infomedia Nusantara pada saat PT. Telkom Tbk
menanamkan investasi. PT. Infomedia Nusantara kini telah memiliki 3 pilar bisnis untuk
memenuhi besarnya tuntutan masyarakat akan jasa informasi. Berikut adalah 3 pilar bisnis
tersebut :

 Pilar Pertama > Layanan Direktori

Dalam layanan direktori dapat berbentuk cetak maupun elektronik yang akan menjadi
bukti kematangan usaha PT. Infomedia Nusantara dalam bisnis jasa penyedia
informasi melalui penerbitan Buku Petunjuk Telepon (BPT).

 Pilar Kedua > Layanan Contact Center

PT. Infomedia Nusantara menyediakan jada ousourcing untuk aktivitas pemasaran


maupun peningkatan kualitas layanan hubungan antara mitra Infomedia dengan
pelanggannya.

 Pilar Ketiga -> Layanan Konten

PT. Infomedia Nusantara terfokus pada penyediaan data sesuai degan kebutuhan mitra
dan pelanggan

Selain itu, PT. Infomedia Nusantara juga mengembangkan bisnis dalam bidang
contact center. Telkomsel dan Bank Jabar adalah dua klien Infomedia yang menggunakan
layanan call center. PT. Infomedia Nusantara kini memiliki Eddy Kurnia sebagai Direktur
Utama dan Muhammad Awaludin sebagai Komisaris Utama.

1
Visi
Untuk menjadi pemimpin utama di pasar layanan informasi regional.

Misi
- Menjadi industri role model dalam menciptakan nilai tambah bagi pihak yang
berkepentingan dengan menyediakan layanan seperti Business Process Outsourcing,
Knowledge Process Outsourcing dan komunikasi pemasaran terpadu.
- Berkomitmen untuk masyarakat Indonesia untuk menjadi mitra lingkungan yang baik dan
menjungjung nilai moral

2. Analisis PSET
Analisis PEST merupakan analisis terhadap lingkungan eksternal bisnis yang meliputi
bidang politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. PEST digunakan untuk menilai pasar dari
suatu unit bisnis atau unit organisasi. Arah analisa PEST adalah kerangka untuk menilai
sebuah situasi, dan menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana pemasaran, atau ide.
Berikut ini merupakan penjabaran dari analisis PEST yang dilakukan pada PT Infomedia
Nusantara :

2.1 Faktor Politik


PT. Infomedia mnerapkan sistem Customer Relation Management (CRM) dalam proses
bisnisnya, sehingga dalam proses bisnis ini belum ada regulasi khusus yang diatur oleh
pemerintah karena sistem CRM ini masih bersifat bisnis terbuka.

2.2 Faktor Ekonomi


 Menciptakan dan membangun ekosistem ekonomi digital
(Peluang = Dapat membuat masyarakat dengan hidup lebih modern dan
mempermudah dalam transaksi)

 Kenaikan kurs dollar yang tidak stabil


(Ancaman = Semakin sedikit pelanggan yang akan menggunakan jasa di PT.
Infomedia Nusantara sehingga berpengaruh terhadap jumlah pelanggan PT. Infomedia
Nusantara).

2
2.3. Faktor Sosial:
 Fenomena gaya hidup yang sudah serba digital.

Seperti yang kita dapat ketahui, perkembangan teknologi saat ini berlangsung
dengan pesat, salah satunya adalah media digital yang mana masyarakat tidak
memandang umur dalam penggunaannya. Hampir setiap masyarakat mempunyai
handphone untuk membantu aktivitasnya, oleh karena itu dengan adanya faktor
tersebut merupakan peluang positif bagi PT. Infomedia Nusantara karena dapat
meningkatkan jumlah pelanggan PT. Infomedia Nusantara.

 Sosial media yang dapat mengubah pola perilaku penggunanya

Sosial media merupakan sebuah media online yang diminati oleh banyak
orang, dalam hal berbagi informasi, sosial media ini merupakan situs penyebar
informasi yang sangat cepat. Dalam hal ini maka sosial media juga dapat menjadi
sebuah peluang untuk PT. Infomedia Nusantara dalam proses meningkatkan
pelanggan di PT. Infomedia Nusantara.

 Produk yang sesuai trend pasar


Sebuah produk yang ditawarkan harus mengikuti trend pasar, dimana jika
mengikuti trend pasar akan sangat mudah sebuah perusahaan memiliki perkembangan
pesat. Oleh karena itu ini merupakan sebuah peluang bagi PT. Infomedia Nusantara
dalam meningkatkan jumlah pelanggannya.
2.4. Faktor Teknologi:
• Munculnya industry 4.0
(Peluang = Akan membantu proses perkembangan dalam meningkatkan jumlah
pelanggan. Ancaman = Akan adanya regulasi pemerintah yang selalu berubah-ubah).

 Tren teknologi di pasar yang selalu berubah-ubah


(Ancaman = Jika sedikit tertinggal dalam perubahan sesuai dengan tren teknologi maka
akan membuat jumlah pelanggan menurun).

3. ANALISIS 5 COMPETITIVE FORCES


3.1 Rivalry Among Existing Competitors (Tingkat Persaingan dengan Kompetitor)
Semakin tinggi jumlah pesaing dalam bidang industri maka tingkat persainganpun akan ikut
meningkat. Persaingan antar kompetitor dapat dilihat dari diskon harga, pengenalan produk baru
dan iklan. Dalam hal ini PT. Infomedia Nusantara merupakan sebuah industry yang memiliki
peningkatan pelanggan cukup pesat pastinya memiliki banyak kompetitor. Selain itu dapat kita

3
lihat bahwa persaingan antar Proses Manajemen Bisnis ini sangat ketat, baik secara lokal maupun
secara internasional. Untuk kompetitor lokal diantaranya adalah :
- PT. Mitracomm Ekasarana
- PT. Vads Indonesia
- PT. Transcosmos Indonesia
Sedangkan untuk pesaing global diantaranya adalah :
- Transcosmos Incorporation
- VADS Berhad
- Teleperformance

3.2 Threat of New Entrance (Hambatan bagi Pendatang Baru)


PT. Infomedia Nusantara merupakan salah satu perusahaan yang sudah bergerak di bidang
CRM cukup lama, hal ini mungkin sedikit sulit untuk disaingi karena jika ada kompetitor baru,
kompetitor tersebut akan berfokus ke sistem yang akan ia bangun telebih dahulu dibandingkan
fokus kedalam sistem sumber daya manusia.

3.3 Bargaining Power of Buyer (Daya Tawar Pembeli )


Dalam hal tawar-menawar tentunya sebuah bisnis harus dapat membujuk pelanggan ataupun
pembeli untuk membeli produk ataupun jasanya, namun disisi lain sebagai penjual produk ataupun
jasa harus mendengarkan masukan konsumen agar sistem atauppun produk yang disediakan dapat
digunakan sebaik-baiknya dengan harga yang terjangkau murah tapi memiliki kualitas tinggi.
Seperti PT. Infomedia Nusantara merupakan sebuah perusahaan penyedia jasa yang memberikan
full services sehingga dapat membantu bisnis pelanggan.

3.4 Bargaining Power of Supplier (Daya Tawar Pemasok)


Dalam hal berbisnis tentunya perusahaan satu dan perusahaan lainnya akan memiliki
keterkaitan yang dapat memberi keuntungan. Seperti beberapa perusahaan global seperti Avaya,
Cisco dan Genesys yang menjadi supplier utama untuk PT. Infomedia Nusantara. Selain ketiga
perusahaan pemasok tersebut ada juga perusahaan yang merupakan pemasok serta pesaing PT.
Infomedia Nusantara, diantaranya adalah Mitracomm, Vads, Transcosmos dalam bisnis CRM.
Dalam hal pemasok serta pesaing ini biasanya menawarkan konsep “Borrow” yang memiliki arti
skema sharing revenue, beli putus perlisensi, sewa pertahupun ataupun biaya update perlisensi.
Selain supplier diatas, PT. Infomedia Nusantara mengandalkan infrastruktur layanan yang ada di
sinergi Grup Telkom.

4
3.5 Treats of Subtitutes (Hambatan bagi produk pengganti)
Jika dilihat penerapan sistem yang dilakukan PT. Infomedia merupakan digital CRM,
tentunya hal ini harus bekerja dengan mengikuti perkembangan teknologi yang ada, seperti
pengaplikasian robotic dan perkembangan lainnya. Hal ini merupakan sebuah tantangan bagi PT.
Infomedia Nusantara karena harus mampu bersaing dengan perusahaann besar maupun start up.
Persaingan ini pun tentunya harus bersaing secara harga serta kualitas yang ditawarkan kepada
konsumen.

Anda mungkin juga menyukai