Pasal Searchoptics.com
Akhir-akhir ini, banyak pengecer mempertimbangkan pemasaran Internet sebagai solusi
pemasaran lebih memilih untuk menjangkau konsumen. Banyak perusahaan yang
mempertimbangkan untuk mengambil bisnis online mereka punya masalah dengan internet
marketing. Namun, ini adalah tentang pemahaman dan menggunakan tren pasar saat ini efektif
untuk meningkatkan kehadiran Web perusahaan. Dengan pemasaran Internet, perusahaan
otomotif dapat menawarkan layanan mereka pada tingkat yang lebih tinggi.
Peran pemasaran Internet di industri otomotif Ketika datang ke industri otomotif, pemasaran
Internet memainkan peranan besar. * 24 / 7 layanan: Internet Marketing menyediakan 24 / 7
layanan untuk bisnis Anda. Setelah Anda menerapkan Internet marketing, layanan Anda berada
di udara 24 jam sehari, 7 hari seminggu. layanan Anda dapat diakses oleh semua melalui
berbagai metode pemasaran internet seperti SEO, PPC, dan pemasaran pencarian lokal, dll
Biaya * efektif dan fleksibel: Pemasaran untuk setiap perusahaan otomotif melalui media
tradisional mahal dan waktu iklan Anda terlihat pada asupan Anda terbatas. Hal ini berbeda
ketika datang ke pemasaran Internet. Internet marketing menguntungkan dan tetap terlihat untuk
jangka waktu yang lama dan juga menarik bagi khalayak luas. Hal ini membantu perusahaan
mobil Anda mencapai baik pelanggan yang ada dan potensi Anda yang paling efektif
* Meningkatkan kredibilitas:. Situs Anda adalah representasi online dari perusahaan Anda dan
itu adalah juru bicara Anda. Semua informasi tentang perusahaan dan produk-produknya tersedia
di situs. Internet marketing memberikan pelanggan Anda tempat untuk mendapatkan informasi
tentang perusahaan dan jasa Anda
* investasi yang tinggi: Biaya pemasaran Internet untuk bisnis anda jauh lebih rendah
dibandingkan biaya pemasaran offline tradisional seperti TV, radio dan media cetak. pemasaran
Internet dapat mobil perusahaan Anda dalam cara yang lebih baik juga. Anda dapat laser audiens
target Anda secara khusus berdasarkan beberapa kategori seperti kode pos dan kota. Ini berarti,
untuk Internet ROI pemasaran jauh lebih baik dibandingkan dengan pemasaran offline, yang
beroperasi atas dasar massa pemasaran
* pemasaran komunikasi dua arah. Setiap orang yang mencari mobil online harus menemukan
situs Anda dalam waktu singkat dengan pemasaran online. Search engine memberikan gambaran
tentang bagaimana pelanggan potensial Anda mencari layanan dan tanggapan mereka terhadap
metode pemasaran yang berbeda yang anda gunakan. Ada dua cara komunikasi antara Anda dan
pelanggan Anda melalui pemasaran internet pemasaran tradisional tidak seperti
Tambahkan nilai dan kepuasan. Internet marketing menambah nilai perusahaan mobil Anda
dengan solusi yang tepat untuk Anda. Ada kepuasan yang besar untuk mengetahui hasil dari
setiap dolar yang Anda belanjakan di pemasaran Internet.
perusahaan mobil Anda dapat mencapai hasil yang dapat diukur dengan menerapkan pemasaran
Internet langsung. Internet marketing dapat membantu membuat situs Anda mudah ditemukan,
mudah digunakan, dan konversi memimpin.
Tentang Penulis
Optik Research, Inc didirikan pada tahun 1998 di San Diego, California, sebagai pelopor dalam
memberikan strategi online, pengembangan e-commerce, pemasaran dan jasa mobil dengan
kompetensi inti dalam industri ritel otomotif. Mendekati satu dekade pelayanan, Optik Research,
Inc telah menjadi pemimpin dalam memberikan solusi pemasaran interaktif online untuk dealer
otomotif ritel otomotif.
http://www.masbudikipedia.com/peran-pemasaran-internet-di-industri-
otomotif/index.html
Melalui kartu keanggotaan, maka para pelanggan Astra ini akan memperoleh berbagai keuntungan
seperti dalam hal pemberian harga yang khusus maupun beragam bentuk pelayanan. Pada akhirnya,
pelanggan diharapkan akan menjadi lebih loyal terhadap semua produk dan jasa layanan dari Astra.
Melalui data dan informasi ini, Astra World tentunya dapat mengetahui profil para pelanggannya dan
memonitor perilaku pembelian para pelanggannya; kemana saja mereka melakukan penawaran,
pelayanan perbaikan dan suku cadang apa saja yang mereka beli. Dari sisi internal, melalui informasi
yang terolah menjadi pengetahuan, Astra World berupaya untuk menjalani suatu proses menuju sebuah
perusahaan yang ingin terus belajar dan menjadi organisasi yang inovatif. Tentunya, banyak tantangan
yang masih akan dihadapi perusahaan ini di masa mendatang. Komitmen jangka panjang dan
kemampuannya untuk terus mengolah informasi menjadi pengetahuan inilah yang akan menentukan
keberhasilan dari perusahaan ini.
Pada tulisan di edisi yang lalu, sudah dipaparkan, bagaimana perusahaan dapat menjadikan informasi
sebagai suatu input yang berharga bagi perusahaan untuk menciptakan nilai tambah. Ini merupakan
senjata pertama bagaimana suatu perusahaan dapat memenangkan persaingan. Dalam jangka panjang,
kemenangan ini hanya akan berkesinambungan apabila ditunjang oleh organisasi yang memiliki budaya
dan norma yang ingin terus belajar dan menghasilkan inovasi baru.
Keberhasilan suatu perusahaan untuk menciptakan budaya ingin terus belajar dan inovasi, jelas tidak
terlepas dari cara-cara perusahaan memandang pentingnya informasi dan bagaimana informasi dianalisa
dan dikelola. Perusahaan yang masuk dalam kategori ignorance terhadap informasi adalah perusahaan
yang pasti gagal dalam menciptakan budaya belajar. Perusahaan seperti ini, adalah perusahaan yang
tidak melihat manfaat informasi dan tidak ada upaya untuk mengumpulkan informasi. Perusahaan yang
sudah lama hidup dan tumbuh dalam lingkungan monopoli, akan mudah terjebak dalam situasi seperti ini.
Sedikit maju adalah perusahaan yang bersikap blind faith. Mereka sudah mengerti akan pentingnya
informasi tetapi gagal untuk mendapatkan pengetahuan yang berarti karena lemah dalam pengolahan
dan analisa data. Yang terbaik adalah perusahaan yang sudah masuk dalam tingkatan sophistication,
akan menjadikan informasi untuk mendorong terjadinya inovasi.
Dalam konteks ini, informasi dan pengetahuan akan menciptakan inovasi melalui dua kemungkinan
proses. Pertama adalah proses inovasi yang bersifat bottom-up dimana informasi bukanlah pencetus
atau penggerak pertama. Artinya, ide lebih dahulu muncul dan kemudian informasi digunakan sebagai
masukan untuk melihat peluang lebih dalam, memvalidasi dan akhirnya memberikan gambaran terhadap
berbagai pilihan.
Proses inovasi kedua adalah yang bersifat top-down. Proses inovasi seperti ini menunjukkan bahwa
informasi telah menjadi faktor pemicu terhadap munculnya ide-ide baru. Informasi kemudian tetap
dibutuhkan untuk membuat berbagai keputusan selama proses persiapan produk dan layanan baru
berlangsung hingga akhirnya benar-benar diluncurkan di pasar.
Dalam banyak hal, inovasi seringkali diceritakan sebagai suatu kisah yang penuh dengan
ketidaksengajaan. Penemuan produk baru adalah proses yang tiba-tiba muncul. Misalnya, bagaimana
Sony memiliki ide untuk meciptakan Walkman. Secara tidak sengaja, top manajemennya sedang berlari
dan kemudian timbul ide bagaimana membuat audio yang dapat dinikmati sambil berlari. Penemuan
Post-it dari 3-M yang legendaris, juga diceritakan sebagai penemuan yang tidak terencana dan muncul
tiba-tiba.
Memang, ada sedikit kebenaran dari cerita-cerita inovasi yang tidak sengaja tersebut. Tetapi, kebenaran
yang lebih besar adalah terletak dari kenyataan bahwa perusahaan yang inovatif adalah perusahaan
yang sudah mengupayakan untuk membangun nilai-nilai dan budaya perusahaan yang memanfaatkan
informasi untuk terus belajar.
Dukungan dari manajemen puncak jelas sangat vital. Merekalah yang memberikan arah bagi semua
jajarannya. Merekalah yang membangun infrastruktur yang memungkinkan perusahaan lebih dapat
memanfaatkan informasi yang memicu terhadap munculnya inovasi.
Ketika kartu kredit ditemukan pada tahun 1958, manajemen puncak dari Bank of Amerika, telah
membentuk sebuah team untuk mengkaji hal ini. Beberapa tahun kemudian, Citibank membentuk pula
sebuah team untuk memberikan tambahan fitur terhadap kartu kredit. Seluruh fitur-fitur dari kartu kredit
ini, lahir karena setiap anggota team telah memanfaatkan informasi dan pengetahuan secara optimal.
Jadi, inovasi ini bukan hanya sebagai hasil dari respon terhadap kebutuhan pasar tetapi secara proaktif
mereka memikirkan apa yang dapat diberikan kepada pasar. Kedua kisah ini, tidak akan pernah dicatat
apabila perusahaan tidak dalam kondisi yang siap untuk mengolah informasi menjadi pengetahuan yang
akhirnya mendorong timbulnya inovasi.
http://www.handiirawan.com/articles/archives/2007/12/04/bersaing_melalui_informa
si_-_bagian_3_habis/
http://jurnal.dikti.go.id/jurnal/detil/id/0:2150/q/pengarang:%20MIA
%20/offset/0/limit/15