KELOMPOK 6
AMALIA DWIYANTI
9882405220121005
SUKARNA ISMA
9882405220121018
KONSEP DAN URGENSI PANCASILA SEBAGAI
SISTEM FILSAFAT
Secara Actual-
Sekumpulan problematik yang fundamental
langsung mendapat perhatian
manusia kemudian dicarikan
jawabannya oleh para ahli filsafat.
Secara
Komprehensif
FILSAFAT Sebagai usaha
untuk mendapatkan
Secara Informal gambaran
keseluruhan.
Secara Linguistik
Sekumpulan sikap dan
kepercayaan terhadap kehidupan
dan alam yang biasanya diterima
secara tidak kritis. Secara Formal Sebagai analisa logis dari
bahasa serta penjelasan
Suatu proses kritik atau pemikiran
tenntang arti kata dan
terhadap kepercayaan dan sikap
konsep.
yang sangat dijunjung tinggi.
KONSEP DAN URGENSI PANCASILA SEBAGAI
SISTEM FILSAFAT
Sila-sila di dalam pancasila pada
hakikatnya suatu kesatuan yang organis,
saling berhubungan dan saling
Pancasila merupakan lima sila yang mengkualifikasi. Dengan pemikiran dasar
terdiri dari nilai luhur yang berakar mengenai tentang manusia yang
dari budaya masyarakat Indonesia dan berkaitan dengan Tuhan, diri sendiri,
sesama dan dengan masyarakat bangsa
filsafat merupakan upaya manusia
Indonesia. Sila-dila dalam pancasila
dalam mencari kebijaksanaan hidup
yang berguna dan bermanfaat bagi tersusun secara hierarkis dan
peradaban manusia sendiri.
ALASAN sistematis yang berarti kelima
sila tersebut menggambarkan
PANCASILA rangkaian bertingkat, dimana
SEBAGAI sistem filsafat tersebut
terdapat hakikat sila-sila
SISTEM pancasila yang berkaitan satu
FILSAFAT sama lain.
Hal ini dimulai pada saat sidang BPUPKI pertama. Sebuah masalah muncul ketika membahas
tentang calon dari rumusan terhadap dasar Negara Indonesia yang dimana akan dibentuk.
Kemudian pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyebutkan sebuah calon rumusan dasar
yang dimiliki oleh Indonesia yang dikenal dengan Pancasila.
Pada tanggal 17 Agustus kemudian Indonesia memerdekan diri. Pada tanggal 18 Agustus
1945 kemudian dinyatakan UUD 1945 dan Pembukaan UUD 1945 yang didalamnya terdapat
lima prinsip yang dikenal dengan Pancasila.
SUMBER SOSIOLOGIS PANCASILA SEBAGAI
SISTEM FILSAFAT
KELOMPOK PERTAMA
Kelompok ini sudah memahami sumber sosiologis pancasila
sebagai sistem filsafat dalam pandangan hidup atau kearifan
KELOMPOK KEDUA
lokal yang memperlihatkan unsur-unsur filosofis Pancasila itu
masih berbentuk pedoman hidup yang bersifat praktis dalam
Kelompok ini merupakan masyarakat ilmiah-akademis
berbagai aspek kehidupan. Dalam konteks agama, masyarakat
yang memahami Pancasila sebagai sistem filsafat
Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang religius karena
dengan teori-teori yang bersifat akademis.
perkembangan kepercayaan yang ada di masyarakat sejak
animisme, dinamisme, polieistis, hingga monoteis.
SUMBER POLITIS PANCASILA SEBAGAI SISTEM
FILSAFAT
Pada awalnya, Pancasila merupakan consensus politik yang kemudian berkembang menjadi
sistem filsafat. Sumber politis Pancasila sebagai sistem filsafat dapat diklasifikasikan ke dalam dua
kelompok.
Kelompok pertama, meliputi wacana politis tentang pancasila sebagai sistem filsafat pada siding
BPUPKI, siding PPKI, dan kuliah umum Soekarno antara tahun 1958 dan 1959, tentang pembahsan sila-
sila Pancasila secara filosofis. Kelompok kedua, mencakup berbagai argument politis tentang Pancasila
sebagai sistem filsafat yang disuarakan kembali di era reformasi dalam pidato politik Habibie 1 Juni 2011.
Wacana politis tentang pancasila sebagai sistem filsafat mengemuka ketika Soekarno
melontarkan konsep Philosofische Grondslag, dasar filsafat Negara. Artinya, kedudukan pancasila
diletakkan sebagai dasar kerohanian bagi penyelenggara kehidupan bernegara di Indonesia. Soekarno
dalam kuliah umum di Istana Negara pada 22 Mei 1958, menegaskan tentang kedudukan Pancasila
sebagai Weltanschauung dapat mempersatukan bangsa Indonesia dan menyelamatkan Negara Indonesia
dari disintegrasi bangsa (Soekarno, 2001 : 65)
SUMBER POLITIS PANCASILA SEBAGAI SISTEM
FILSAFAT
Kelompok kedua, diwakili Habibie dalam pidato 1 Juni 2011 yang menyuarakan kembali pentingnya Pancasila
bagi kehidupan bangsa Indonesia setelah dilupakan dalam rentang waktu yang cukup panjang sekitar satu
dasawarsa pada eforia politik di awal reformasi.
Pertama, pernyataan Habibie tantang kedudukan Pancasila sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia dalam
dinamika sejarah sistem politik sejak Orde Lama hingga era reformasi.
Kedua, pernyataan Habibie tentang factor-faktor perubahan yang menimbulkan pergeseran nilai dalam
kehidupan bangsa Indonesia sehingga diperlukan reaktualisasi Pancasila.
Keempat, perlunya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
Membangun Argumen tentang Dinamika dan
Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pada era pemerintahan Soekarno, Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan istilaah “Philosofische
Grondslag”. Gagasan tersebut merupakan perenungan filosofis Soekarno atas rencananya berdirinya Negara Indonesia
merdeka.
Ide tersebut ternyata mendapat sambutan yang positif dari berbagai kalangan, terutama dalam siding BPUPKI
pertama, persisnya pada 1 Juni 1945. Namun, ide tentang Philosofische Grondslag belum diuraikan secara rinci, lebih
merupakan adagium politik untuk menarik perhatian anggota siding, dan bersifat teoritis.
Pada era Soeharto, kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat berkembang kea rah yang lebih praktis (dalam hal ini istilah
yang lebih tepat adalah weltanschauung). Artinya, filsafat Pancasila tidak hanya bertujuan mencari kebenaran dan
kebijaksanaan, tetapi juga digunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari. Atas dasar iniliah Soeharto mengembangkan
sistem filsafat Pancasila menjadi penataran P-4.
Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem filsafat kurang terdengar resonansinya. Namun, Pancasila sebagai
sistem filsafat bergema dalam wacana akademik, termasuk kritik dan renungan yang dilontarkan oleh Habibie dalam pidato 1
Juni 2011.
TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI SISTEM
FILSAFAT
① ②
Hakikat Sila Ketuhanan terletak pada Hakikat Sila Kemanusiaan terletak pada
keyakinan bahwa Tuhan adalah prinsip manusia monopluralis, yang terdiri dari
utama dalam kehidupan semua makhluk. susunan kodrat (jiwa, raga), sifat kodrat
Setiap orang memiliki kebebasan yang (makhluk individu, sosial), dan
bertanggung jawab. kedudukan kodrat (makhluk pribadi
yang otonom dan makhluk Tuhan).
DESKRIPSI ESENSI DAN URGENSI PANCASILA
SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Esensi (hakikat) Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Tanah Air Real adalah bumi tempat
orang dilahirkan dan dibesarkan,
bersuka, dan berduka, yang dialami fisik
③ sehari-hari.
Hakikat Sila Persatuan terletak pada Tanah Air Formal adalah Negara bangsa
semangat kebangsaan. Rasa kebangsaan yang berundang-undang dasar.
terwujud ke dalam 3 jenis :
④ ⑤
① ②
③ ④