PENGETAHUAN RFLEKTIF-SISTEMATIS:
diperoleh manusia melalui proses panjang trial
and error, diuji berulang-ulang secara kritis,
disusun secara sistematis menjadi sistem
pengetahuan yang kebenarannya bersifat
umum, relatif tidak terikat ruang dan waktu.
PENGETAHUAN RFLEKTIF-
SISTEMATIS
BERMETODE
BERSISTEM
BERSIFAT UNIVERSAL
OBJEK MATERIAL: Objek material atau sasaran
kajian adalah bahan yang dikaji dalam pencarian
kebenaran ilmiah. pernyataan-pernyataan, pemikiran,
ide/konsep, kenyataan sosio-kultural yang terwujud
dalam hukum, teks sejarah, adat-istiadat,
sistem nilai, karakter, kepribadian manusia/ masyarakat
Indonesia sejak dahulu sampai sekarang
causa formalis
causa effisiens
causa finalis
➢ Causa materialis Pancasila adalah sebab bahan yang
menjadikan Pancasila itu ada, yaitu sistem nilai dan
budaya masyarakat Indonesia.
➢ Causa formalis adalah sebab bentuk yang menjadikan
Pancasila ada yaitu rumusan Pancasila yang berurutan
mulai dari sila pertama sampai dengan sila kelima
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
➢ Causa effisiens adalah sebab karya atau proses kerja
sehingga Pancasila itu ada, yaitu proses sidang-
sidang BPUPKI dan PPKI.
➢ Causa finalis adalah sebab tujuan diadakannya
Pancasila, yaitu sebagai dasar negara R.I.
METODE HERMENEUTIK
METODE ANALISIS-SINTESIS
METODE DEDUKSI
METODE INDUKSI
Merupakan tata yang
Merupakan konsiten &
satu Koheren tidak
kesatuan mengandung
kontradiksi
Ada kerja
sama yang
Serasi dan
seimbang
PANCASILA sendiri pada
dasarnya juga merupakan
suatu kebulatan yang
sisitematis, logis dan tidak
ada pertentangan di dalam
sila-silanya (Kaelan)
Sila-Sila tersusun secara
hierarkis piramidal dan
bersifat majemuk-tunggal.
Artinya, sila-sila Pancasila
ditempatkan sesuai dengan
luas cakupan dan
keberlakuan pengertian yang
terkandung di dalam sila-
silanya (Notonagoro)
Sila yang di depan mendasari,
Sila meliputi dan menjiwai sila-sila
V dibelakangnya atau sila dibelakang
didasari, diliputi, dan dijiwai sila
Sila IV didepannya