Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN 2022/2023

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA


FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI HUKUM ADAT

Nama : Agung Rio Swandisara Tanda Tangan


NIM : 2008020015
Semester : V
Mata Kuliah : Filsafat Pancasila

1.
Soal : Cara berpikir filsafat menemukan substansi persoalan. Jelaskan!
Jawaba : Cara berpikir filsafat adalah Berpikir radikal, yaitu menggali sampai ke akar-
n akar persoalan yang paling mendalam untuk menemukan hakekat atau makna
yang sesungguhnya. Berpikir secara menyeluruh, komprehensif, secara umum
(universal), tentang sesuatu. Berpikir konseptual melalui perenungan atau
kontemplasi yaitu menemukan konsep atau teori, dan bukan untuk
menemukan bukti empiris. Berpikir secara koheren dan konsisten. Koheren
maksudnya sesuai dengan kaedah berpikir logis, dan konsisten maksudnya
pemikiran itu tidak mengandung kontradiksi. Berpikir sistematik, yaitu
pemikiran itu bertujuan, tersusun menurut sistem, ide yang disusun saling
berhubungan. Berpikir bebas dan bertanggung jawab.

Maka dapat disimpulkan cara berpikir filsafat adalah dengan menyelidiki


segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan mempergunakan akal
sampai pada hakikatnya.
2.
Soal : Sebut dan jelaskan berapa aspek pengelolaan filosofis pancasila sebagai
dasar negara republik Indonesia!
Jawaba :  Pertama, agar dapat diberikan pertanggungjawaban rasional dan mendasar
n mengenai sila-sila dalam Pancasila sebagai prinsip-prinsip politik.
 Kedua, agar dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional
dalam bidang-bidang yang menyangkut hidup bernegara.
 Ketiga, agar dapat membuka dialog dengan berbagai perspektif baru dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Keempat, agar dapat menjadi kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan
yang bersangkut paut dengan kehidupan bernegara, berbangsa dan
bermasyarakat, serta memberikan perspektif pemecahan terhadap
permasalahan nasional. Pertanggujawaban rasional, penjabaran
operasional, ruang dialog, dan kerangka evaluasi merupakan beberapa
aspek yang diperlukan bagi pengolahan filosofis Pancasila, meskipun
masih ada beberapa aspek lagi yang masih dapat dipertimbangkan.
3.
Soal : Jelaskan bahwa filsafat merupakan sebagai proses dan hasil!
Jawaba : Filsafat sebagai salah satu hasil dari kegiatan berpikir akal manusia ialah apa
n yang dinamakan filsafat. Filsafat merupakan kreasi akal manusia sebagai
jawaban atas persoalan-persoalan atau pun rahasia-rahasia alam semesta.
Filsafat sebagai proses dan produk berpikir manusia, merupakan pemikiran
teoretis tentang Tuhan, alam semesta secara keseluruhan yang mencakup hidup
manusia yang ada di dalamnya untuk kemudian bagi manusia pemikiran
teoretis tersebut dipergunakan sebagai pandangan dunia (World View).
4.
Soal : Dalam filsafat ada tiga bagian utama yaitu ontologi, epistemologi, dan
aksiologi. Jelaskan landasan ontologi, epistemologi, dan aksiologi dari
Pancasila!
Jawaba : 1. Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan
n sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
Pancasila terdiri atas lima sila, dimana setiap isla bukanlah merupakan
asas yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan memiliki suatu kesatuan
dasar ontologis. Dasaar ontologis Pancasila pada hakikatnya adalam
manusia, yang memiliki hakikat mutlak yaitu monopluralis ataau
monodualis, karena itu juga disebut sebagai dasar antropologis. Subjek
pendukung dari sila-sila Pancasila adalah manusia.
2. Secara epistemologis, kajian pancasila sebagai filsafat dimaksudkan
sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem
pengetahuan. Pancasila sebagai sistem filsafat pada hakikatnya juga
merupakan sistem pengetahuan. Ini berarti Pancasila telah menjadi suatu
belief system, sistem cita-cita, menjadi suatu ideologi. Oleh karena itu,
pancasila harus memiliki unsur rasionalitas terutama dalam
kedudukannya sebagai sistem pengetahuan. Dasar epistemologi pancasila
pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya.
Maka, dasar epistemologis Pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep
dasarnya tentang hakikat manusia. Pancasila sebagai objek pengetahuan
pada hakikatnya meliputi masalah sumber pengetahuan dan susunan
pengetahuan Pancasila. Tentang susunan pancasila sebagai suatu sistem
pengetahuan, maka pancasila memiliki susunan yang bersifat formal
logis, baik dalam atri susunan sila-sila Pancasila maupu isi arti dari sila-
sila pancasila. Susunan kesatuan sila-sila pancasila adalah bersifat
hirarkis dan berbentuk piramidal. Sifat tersebut tempak dalam susunan
pancasila. Itu terlihat dari sila pertama pancasila mendasari dan menjiwai
keempat sila lainnya. Sila kedua disadari sila pertama dan mendasari
serta menjiwai sila ketiga dan seterusnya. Dengan demikian, susunan
pancasila memiliki sistem logis baik yang menyangkut kualitas maupun
kuantitasnya.
3. Aksiologi adalah teori nilai, yaitu suatu yang diinginkan, disukai atau
yang baik. Bidang yang diselidiki adalah hakikat nilai, kriteria nilai, dan
kedudukan metafisika suatu nilai. Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem
filsafat memiliki satu kesatuan dasar aksiologis, yaitu nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu
kesatuan. Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas
tentang filsafat nilai pancasila. Nilai (value dalam Bahasa Inggris) berasal
dari kata lain valere yang artinya kuat, baik, berharga. Dalam kajian
filsafat merujuk pada sesuatu yang sifatnya abstrak yang dapat diartikan
sebagai “keberhargaan” (worth) atau “kebaikan” (gooddnes). Nilai itu
sesuatu yang berguna. Nilai juga mengandung harapan akan sesuatu yang
diinginkan.

5.
Soal : Berbagai konsep dan pengertian yang terkait dengan pemahaman hakekat
sila-sila Pancasila. Berikan aktualisasi nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila, dalam berpikir, bersikap dan berperilaku dalam masyarakat!

Jawaba : Dalam kehidupan masyarakat, setiap anggota masyarakat harus patuh dan taat
n pada norma-norma dan aturan yang berlaku di dalam masyarakat tersebut.
Sebagai masyarakat maka kita harus saling menghormati, dan saling
menghargai hak-hak asasi manusia, menghargai hak miling orang lain dan
selalu menjaga hak dan kewajiban kita sebagai masyarakat. Dan berikut ini
beberapa perilaku yang mencerminkan nilai-nilai yang terkandung di dalam
pancasila dalam lingkungan masyarakat :

 Saling menghormati dan memberikan toleransi antar umat beragama


 Rukun dengan tetangga yang berbeda agama.
 Berbuat adil kepada tetangga, tidak membeda-bedakan tetangga.
 Menyeimbangkan hak dan kewajiban kita di masyarakat.
 Mematuhi norma-norma dan aturan yang berlaku di dalam masyarakat.
 Selalu aktif dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, ronda malam dll.

Anda mungkin juga menyukai