Anda di halaman 1dari 3

FILSAFAT PANCASILA

Simpulan Materi Kuliah


Dr. I Wayan Martha

Filsafat itu adalah pemikiran yang mendalam yang penuh hati-hati yang akan
memunculkan kebenaran, keindahan, kemauan dan kebaikan

Kebijaksanaan adalah tingkah laku yang berasal dari pemikiran-pemikan yang mana
didalam pertimbangannya dilakukan dengan sangat hati-hati yang berasal dari
potensi kejiwaan.

Bijaksana adalah tingkah laku yang benar-benar baik.

Filsuf adalah orang yang secara terus menerus menyatukan pemikirannya dengan
pengetahuan yang indah dan baik demi dinamika hidup dan kehidupan.

Filsafat Pancasila merupakan filsafat yang menempakan Pancasila sebagai objek jika
dijabarkan maka filsafat Pancasila adalah merupakan perenungan yang mendalam
tentang pengertian Pancasila yang terdiri dari, ontologi, epistimologi dan aksiologi.

Filsafat berasal dari Bahasa Yunani philo sophia = pengetahuan, hikmah (wisdom).
Jadi philosophia berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran.
Inggris philosophy yang biasanya diterjemahkan sebagai “cinta
kebijaksanaan/kearifan”.
Kebijaksanaan adalah tingkah laku yang berasal dari pemikiran yang mendalam
atau pertimbangan yang sangat hati-hati dari potensi kejiwaan (pikiran/kebenaran,
perasaan/keindahan, kemauan/kebaikan) BIJAKSANA adalah tingkah laku yang
benar/indah/baik.

Filsafat Pancasila berarti mempelajari kebenaran terkait dengan pengetahuan dasar


proses adanya Pancasila.

Kelahiran Filsafat melalui proses potensi kejiwaan manusia ada pikiran, perasaan,
dan kemauan terhadap suatu objek sehingga mendorong keinginan manusia untuk
ingin tahu mendalami secara mendalam sampai ke akar-akarnya.

Apa yang dilihat dari perenungan filsafat berupa bayang-bayang (angan-angan)


tetapi dibalik itu terdapat cara untuk mengetahui dengan kegiatan berpikir dan
merenung. Proses perenungan terjadi karena ada bukti untuk mengejar suatu
kebenaran yang hakiki.

Cara berpikir filsafat, adalah menemukan substansi persoalan dengan menggali


sumber kebenaran sampai menemukan kesimpulan yang berdasarkan kebenaran
yang hakiki.
Bagaimana, Mengapa, Kemana, dan Apa…. Yang merupakan kerangka dasar
pertanyaan untuk menggali sumber kebenaran.
Filsafat Pancasila adalah kerangka berpikir secara menyuluruh dan sedalam-
dalamnya tentang Pancasila.
Dalam filsafat Pancasila mengandung nilai-nilai :
a. Kebenaran (Berakal)
b. Kebaikan (Kodrat)
c. Keindahan (Rasa)
d. Religius (Kepercayaan/Keyakinan)

Dalam filsafat Pancasila mengandung moral, antara lain : ajaran baik dan buruk,
kesusilaan dan kelakukan.

Pancasila sebagai filsafat : kebijaksanaan yang berusaha melihat dan memecahkan


segala persoalan kehidupan (pribadi, keluarga, bermasyarakat dan bernegara)
berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Pancasila sebagai paradigma pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


dengan tujuan kesejahteraan manusia.

Pancasila sebagai paradigma pengembangan politik. Dalam pelaksanaan dan


penyelenggaraan negara, seluruh aspek yang menyangkut kekuasaan,
kebijaksanaan yang berkaitan dengan publik, dan pembagian kewenangan harus
berdasarkan legitimasi moral religious.

Pancasila sebagai paradigma pembangunan ekonomi, issu tedapat persaingan bebas


dalam era globalisasi bersifat menindas, jika dilihat dari Pancasila maka ekonomi
merakyat, kemanusiaan dan kesejahteraan.

Pancasila sebagai paradigma pandangan hukum, carut marutnya didalam bidang


hukum dari sisi Pancasila dapat diperoleh dari Reformasi birokrasi, struktur hukum,
budaya hukum.

Pancasila sebagai paradigma kehidupan beragama yaitu toleransi saling


menghormati dan saling menghargai.

Pancasila sebagai paradigma pembangunan social budaya yaitu ada nilai-nilai


Pancasila antara lain; budaya masyarakat, kemanusiaan yang adil dan beradab,
Bhinneka Tunggal Ika

Pancasila sebagai paradigma Jiwa Bangsa Indonesia : Pancasila lahir bersamaan


dengan adanya bangsa Indonesia, Pancasila berfungsi dan berperan dalam
memberikan gerak atau dinamika serta membimbing kehidupan bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia karena Pancasila digali dari


pandangan dan kepribadian hidup bangsa Indonesia.

Pancasila berfungsi dan berperan dalam mewujudkan kepribadian bangsa Indonesia


yang khas yang berbeda dari bangsa lain.
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum : semua peraturan perundang-
undangan harus bersumber dari nilai-nilai Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai