Anda di halaman 1dari 14

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Zakiah Mardiah Nasution


Pendidikan Bahasa Arab, UIN Sumut
zakiahmardiahnasution@uinsu.ac.id

Abstrak

Pancasila merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan tidak dapat di pisahkan. Bagi negara
Indonesia kesatuan Pancasila juga merupakan sebagai pandangan hidup bangsa dan negara. Dalam artian
bahwa Pancasila mengemban nilai-nilai sebagai dasar negara Indonesia. Pada hakikatnya Pancasila
adalah suatu sistem filsafat dengan satu kesatuan yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu
dan menggunakan pemikiran yang fundamental dan monumental dalam mencari kebenaran yang hakiki.

Kata Kunci : Pancasila, kajian filsafat

PENDAHULUAN adanya pedoman hidup dalam


Pancasila merupakan dasar berbangsa dan bernegara. Selain
negara yang menjadi pandangan hidup berperannya Pancasila sebagai ideologi
bagi rakyat Indonesia. Dalam nasional, Pancasila juga berperan
pandangan tersebut tentu memilik sebagai falsafah negara.
rumusan dan nilai-nilai yang Sebagai suatu ideologi bangsa
terkandung. Rumusan-rumusan tersebut dan negara Indonesia maka Pancasila
tercantum dalam Undang-Undang Dasar pada hakikatnya bukan hanya sebuah
1945, yang mengandung makna bahwa hasil perenungan atau pemikiran
negara harus tunduk kepadanya serta sekelompok orang sebagaimana
membela dan melaksanakan seluruh ideologi-ideologi yang menjadi dasar di
perudang-undangan yang telah di negara lain yang ada di dunia. Namun
rumuskan. Nilai-nilai Pancasila Pancasila tersusun dari nilai-nilai adat
terkandung di dalam kelima sila. Sila- istiadat atau kebudayaan (culture), serta
sila tersebut menggambarkan tentang nilai religiusitas yang terdapat dalam

1
pandangan hidup masyarakat Indonesia Indonesia yang religious (Kaelan,
sebelum membentuk sebuah negara 2010).
(Agus, 2016). Sebagai suatu sistem filsafat,
Pancasila sebagai dasar falsafah pancasila pada dasarnya merupakan
negara Indonesia yang harus diketahui sebuah sistem pengetahuan yang
oleh seluruh warga negara Indonesia seharusnya diterapkan dalam kehidupan
agar menghormati, menghargai, bermasyarakat di Indonesia. Pancasila
menjaga dan menjalankan apa-apa yang menjadi suatu pedoman atau dasar yang
telah dilakukan oleh para pahlawan dimiliki oleh bangsa Indonesia,
khususnya pahlawan proklamasi yang terutama dalam memandang realitas
telah berjuang untuk kemerdekaan yang berkaitan dengan alam semesta,
negara Indonesia ini. Sehingga baik masyarakat, manusia, bangsa dan
golongan muda maupun tua tetap negara. Kegunaan pancasila dalam
meyakini Pancasila sebagai dasar realitas kehidupan, pada dasarnya
negara Indonesia tanpa adanya keraguan sebagi salah satu alternatif manusia
guna memperkuat persatuan dan untuk menyelesaikan permasalahan
kesatuan bangsa dan negara Indonesia yang dihadapi dalam kehidupan yang
(Safitri, 1981). nyata (Kaelan, 2012). Pancasila yang
Pancasila sebagai ajaran terdiri atas lima sila pada hakikatnya
falsafah, memuat suatu nilai pandangan merupakan sistem filsafat. Pemahaman
yang mendasar yang hakikatnya demikian memerlukan pengkajian lebih
memiliki keterkaitan dengan lanjut menyangkut aspek ontology,
kesemestaan, yang meliputi konsep epistemology, dan aksiologi dari kelima
ketuhanan. Yaitu Tuhan Yang Maha sila pancasila (Syarbaini, 2014).
Esa. Asas Ketuhanan Yang Maha Esa Berdasarkan dengan latar
dapat dipahami sebagai asas belakang diatas, maka dalam perspektif
fundamental dalam kesemestaan, penulis, terdapat dua rumusan masalah
dijadikan pula sebagai asas fundamental yang akan di bahas dalam penelitian ini.
dalam bernegara. Asas fundamental Pertama, bagaimana pengetian filsafat
dalam kesemestaan itu mencerminkan dalam sistem nilai Pancasila? Kedua,
identitas atau kepribadian bangsa apa fungsi filsafat dalam sistem nilai

2
Pancasila? dan Ketiga, Bagaimana bidang bahasan antara lain tentang
Intisari sila-sila Pancasila? manusia, alam, pengetahuan, etika,
logika dan lain sebagainya. Seiring
METODE PENELITIAN
dengan perkembangan ilmu
Penelitian ini dapat
pengetahuan, maka muncul pula filsafat
diklasifikasikan dalam penelitian
yang berkaitan dengan bidang-bidang
kefilsafatan, dengan menggunakan
ilmu tertentu antara lain filsafat politik,
metode study kepustakaan. Study
social, hukum, bahasa, ilmu
kepustakaan merupakan metode dengan
pengetahuan, agama dan bidang-bidang
menelaah sumber-sumber, baik itu
ilmu lainnya (Nasution, 1973).
buku, artikel, referensi-referensi yang
Ada dua cakupan dari pengertian
berkaitan dengan Pancasila dalam
filsafat, yaitu (Safitri, 1981):
kajian sistem filsafat yang relevan
1) Filsafat sebagai Produk mencakup:
dengan realitas kehidupan nyata dalam
 Filsafat sebagai jenis
berbangsa dan bernegara.
Pengetahuan ilmu, konsep-
HASIL DAN PEMBAHASAN konsep, pemikiran-pemikiran
1. Pengertian Filsafat Dalam Sistem (rasionalisme, materialisme,
Nilai Pancasila pragmatisme).
Secara etimologis filsafat  Filsafat sebagai suatu jenis
berasal dari bahasa Yunani, yakni problema yang dihadapi oleh
“philein” yang artinya “cinta” dan manusia sebagai hasil dari
“Sophos” yang artinya “hikmah”, aktivitas berfilsafat. Manusia
“kebijaksanaan” atau “wisdom”. Jadi mencari suatu kebenaran yang
secara harfiah “filsafat” mengandung timbul dari suatu persoalan yang
makna cinta kebijaksanaan. Dan bersumber pada akal manusia.
nampaknya hal ini sesuai dengan 2) Filsafat sebagai suatu Proses
sejarah timbulnya ilmu pengetahuan mencakup:
yang sebelumnya dibawah naungan  Filsafat sebagai suatu proses,
filsafat. Namun demikian jika kita dalam hal ini filsafat diartikan
membahasa pengertian filsafat dalam dalam bentuk suatu aktivitas
hubungannya dengan lingkup berfilsafat dalam proses
bahasannya maka mencakup banyak pemecahan suatu permasalahan

3
dengan menggunakan suatu cara yang bersumber dari segala hokum yang
dan metode tertentu yang sesuai ada di Indonesia. Kedudukan Pancasila
dengan objeknya. dapat di artikan sebagai tujuan hidup
Berfilsafat berarti berpikir bagi bangsa Indonesi dengan dasar
sedalam-dalamnya (merenung) terhadap untuk mempersatukan kehidupan
sesuatu secara metodik, sistematik, berbangsa, serta memberi kesejahteraan
menyeluruh dan universal untuk bagi rakyat Indonesia. Filsafat Pancasila
mencari hakikat sesuatu. Dengan kata merupakan sistem filsafat yang mana
lain, filsafat adalah ilmu yang paling Pancasila sebagai objek kajian yang
umum yang mengandung us aha berdasarkan pembukaan undang-undang
mencari kebijaksanaan dan cinta akan dasar 1945, yang terdapat pada alinea
kebijakan (Nurrunnisa et al., 2014). ke-4.
Sistem merupakan suatu bagian- Dalam suatu sistem filsafat ada
bagian yang saling berkaitan satu sama hubungan antara pemikiran Tuhan, alam
lain, saling bekerjasama untuk dan, manusia. Yang tidak kalah
mencapai suatu tujuan yang pentingnya adalah bahwa suatu sistem
dimilikinya. Atau dapat dipahami filsafat mengandung maksud atau tujuan
sebagai bagian yang utuh. Pada tertentu sebagaimana yang diharapkan
dasarnya suatu sistem filsafat oleh mereka yang mempercayainya
mengajarkan tentang falsafah hidup, bahwa sistem filsafat yang dianutnya itu
etika (tata nilai), hakikat realitas, dan sudah merupakan kebenaran yang
teori terjadinya pengetahuan yang mutlak (Mudhofir, 1996).
dimiliki oleh manusia serta logikanya. Kenyataan yang terdapat dalam
Filsafat dalam sistem pancasila pancasila, dapat dipahami sebagai
merupakan suatu konsep yang kenyataan obyektif, yaitu suatu realitas
berhubungan dengan dasar negara yang yang ada pada Pancasila yang terbebas
terdiri dari lima sila sebagai unsur yang dari pengetahuan manusia atau yang
memiliki fungsi pada bagiannyamasing- lain. Sehingga sebagai suatu sistem
masing (Windari & Aziz, 2021). filsafat, pancasila memiliki ciri khas
Pada hakikatnya sistem filsafat yang tidak sama dengan sistem-sistem
bertujuan untuk menertibkan kehidupan filsafat yang lain. Contohnya yaitu:
bangsa dan negara dengan adanya asas komunisme, liberalisme, materialisme,

4
dan aliran filsafat yang lainnya. pada makhluk hidup?. Pada dasarnya
Keterkaitan sila satu dengan yang hakihat kajian ontologis Pancasila
lainnya didalam pancasila pada adalah mutlak monopluralis, yang mana
hakikatnya tidaklah menjadi satu manusia berperan sebagai subjek
kesatuan yang bersifat formal dan logis. pendukung dalam sila-sila Pancasila.
Melainkan terdiri dari satu kesatuan Berperannya manusia sebagai subjek
dasar dari ontologis, epistimologis, dan pendukung dapat dilihat dari pernyataan
aksiologis yang bersumber dari sila berikut: “Bahwa yang berke-
yang ada didalam pancasila TuhananYang Maha Esa,
(Natonagoro, 1974). berkemanusiaan yang adil dan beradab,
berpersatuan, berkerakyatan yang
a. Dasar Ontologis
dipimpin oleh hikmah
Dalam karya tulisnya
permusyawaratan/ perwakilan, serta
“Republik” Plato menegaskan bahwa
yang berkeadilan sosial ialah manusia.
para filsuf adalah pencinta pandangan
Pada dasarnya, secara ontologis,
tentang kebenaran (vision of truth).
pencarian terhadap pancasila sebagai
Dalam pencarian dan menangkap
suatu sistem filsafat memiliki tujuan
pengetahuan mengenai ide yang abadi
untuk mengenal esensi dasar dari sila-
dan tak berubah. Dalam konsepsi Plato,
sila yang terdapat di dalamnya. Setiap
filsafat merupakan pencarian yang
sila yang ada dalam pancasila bukanlah
bersifat spekulatif atau terhadap
suatu asas yang mampu untuk berdiri
pandangan tentang seluruh kebenaran.
sendiri, melainkan ada hubungan satu
Filsafat Plato ini kemudan digolongkan
kesatuan asasontologisnya (Windari &
sebagai filsafat spekulatif (Safitri,
Aziz, 2021).
1981).
Dengan demikian, dapat kita
Terdapat beberapa persoalan
pahami bahwa kedudukan manusia
terkait pembahasan ontologis, yaitu:
sebagai penyokong dari ide pokok sila-
Pertama, Apa asas dari sesuatu itu?
sila yang ada secara ontologis
Kedua, Apa kenyataan yang terlihat ini
mempunyai suatu hal yang absolut,
berarti sebuah realitas sebagai
antara lain tersusun dari kodrat, jiwa
bentuknya, yaitu benda? Ketiga,
dan raga, jasmani dan rohani. Sebagai
Adakah suatu hal tersembunyi di balik
makhluk individu dan makhluk sosial,
realitas itu, sebagaimana yang terlihat

5
dan kedudukan kodrat manusia sebagai masalah sumber pengetahuan dan
individu yang berdiri sendiri dan susunan pengetahuan Pancasila.
sebagai makhluk dari Tuhan Yang  Tentang sumber pengetahuan
Maha Esa, pada dasarnya merupakan Pancasila, sebagaimana telah
sifat kodrat dari manusia. Oleh sebab dipahami bersama adalah nilai-nilai
itu, sebagai makhluk sosial dan yang ada pada bangsa Indonesia
makhluk Tuhan, maka secara hierarkis sendiri. Nilai-nilai tersebut
sila pertama yang ada pada pancasila merupakan kausa materialis
berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa Pancasila.
yang menjadi dasar dan menjiwai  Tentang susunan Pancasila sebagai
keempat sila-sila lainnya (Natonagoro, suatu sistem pengetahuan, maka
1974). Pancasila memiliki susunan yang
b. Dasar Epistemologis bersifat formal logis, baik dalam arti
Epistemologi adalah cabang susunan sila-sila Pancasila maupun
filsafat yang menyelidiki asal, syarat, isi arti dari sila-sila Pancasila itu.
susunan, metode, dan validitas ilmu Susunan kesatuan sila-sila Pancasila
pengetahuan. Epistemologi meneliti adalah bersifat hirarkis dan
sumber pengetahuan, proses dan syarat berbentuk piramidal.
terjadinya pengetahuan, batas dan Sifat hirarkis dan bentuk
validitas ilmu pengetahuan. piramidal itu nampak dalam susunan
Epistemologi adalah ilmu tentang teori Pancasila, dimana sila pertama
terjadinya ilmu atau science of science Pancasila mendasari dan menjiwai
(Safitri, 1981). Pada hakikatnya dasar keempat sila lainnya, sila kedua didasari
epistimologis tidak dapat dipisahkan sila pertama dan mendasari serta
dari dasar ontologis. Karena Pancasila menjiwai sila ketiga, keempat dan
merupakan suatu ideology yang asalnya kelima, sila ketiga didasari dan dijiwai
ada pada nilai-nilai yaitu filsafat sila pertama dan kedua, serta mendasari
Pancasila. Maka dasar epistimologis dan menjiwai sila keempat dan kelima,
Pancasila tentu sangat berkaitan erat sila keempat didasari dan dijiwai sila
dengan konsep hakikat manusia. pertama, kedua dan ketiga, serta
Pancasila sebagai suatu obyek mendasari dan menjiwai sila kelima,
pengetahuan pada hakikatnya meliputi sila kelima didasari dan dijiwai sila

6
pertama, kedua, ketiga dan keempat. berharga”. Dalam kajian filsafat
Dengan demikian susunan Pancasila merujuk pada sesuatu yang sifatnya
memiliki sistem logis baik yang abstrak yang dapat diartikan sebagai
menyangkut kualitas maupun “keberhargaan” (worth) atau “kebaikan”
kuantitasnya (Safitri, 1981). (goodness). Nilai merupakan sesuatu
Pancasila sebagai suatu sistem yang berguna, nilai juga mengandung
filsafat pada hakikatnya juga merupakan harapan akan sesuatu yang diinginkan,
suatu sistem pengetahuan. Sebagai nilai adalah suatu kemampuan yang
suatu ideology maka Pancasila memiliki dipercayai yang ada pada suatu benda
tiga unsur pokok agar dapat menarik untuk memuaskan manusia (dictionary
loyalitas dari pendukungnya yaitu of sosiology a related science), nilai itu
(Nurrunnisa et al., 2014): merupakan suatu sifat yang mengarah
pada kualitas yang melekat pada suatu
1) Logos yaitu rasionalitas atau
obyek (Windari & Aziz, 2021).
penalaran,
Pancasila sebagai sistem filsafat
2) Pathos yaitu penghayatan, dan
memiliki sila-sila yang saling berkaitan
3) Ethos yaitu kesusilaan.
dan memiliki satu kesatuan hakikat
c. Dasar Aksiologis
aksiologinya. Untuk itu satu kesatuan
Aksiologi Pancasila
yang temaktub dalam Pancasila tidak
mengandung arti bahwa kita membahas
dapat dipisahkan. Pada hakikatnya
tentang filsafat nilai dari Pancasila.
segala sesuatu yang bernilai, hanya nilai
Istilah aksiologi berasal dari kata
apa saja yang ada serta bagaimana
Yunani yaitu “axios” yang artinya
hubungan nilai tersebut dengan
“nilai, manfaat”, dan “logos” yang
manusia. Banyak pandangan tentang
memiliki arti“pikiran, ilmu atau teori”.
nilai terutama dalam menggolongkan
Jadi Aksiologi merupakan teori nilai,
pada sudut pandang masing-masing
yaitu sesuatu yang diinginkan,
(Usiono, 2018).
disenangi atau yang baik. Bagian yang
Nilai-nilai di dalam pancasila
diselidiki adalah hakikat nilai, kriteria
salah satunya adalah nilai kerohanian.
nilai, dan kedudukan dari metafisika
Nilai ini mempercayai bahwa nilai
suatu nilai. Nilai (value dalam bahasa
material dan vital sebagai satu kesatuan
Inggris) berasal dari kata Latin “valere”
yang tak bisa dipisahkan. Dengan
yang memiliki arti “kuat, baik,

7
demikian nilai-nilai pancasila pandangan dari paham objektivisme
merepresentasikan bahwa nilai tersebut (Nurrunnisa et al., 2014).
memuat nilai-nilai lain secara sempurna
2. Fungsi Pancasila Sebagai Sistem
dan koheren. Seperti nilai material,
Filsafat
keindahan (estetis), kebenaran, vital,
Sistem dapat diartikan sebagai
kebaikan, moral, kesucian, secara
bagian yang berbeda-beda yang
keseluruhan bersifat sistemiatik
berhubungan satu sama lain menjadi
hierarkis. Jadi sila pertama dipandang
satu kesatuan untuk menuju satu fungsi
sebagai dasarnya, sampai dengan sila
tertentu. Satu sistem menunjuk pada
kelima sebagai tujuannya
konotasi: pertama, adanya satu hal atau
(Darmodiharjo, 1996).
tata aturan atau susunan struktural dari
Terdapat berbagai macam teori
bagiannya; kedua, adanya satu rencana,
tentang nilai, dan hal ini sangat
metode, alat, atau tata cara untuk
tergantung pada titik tolak dan sudut
mencapai sesuatu (Sunoto, 1985).
pandangnya masing-masing dalam
Pancasila lahir 1 Juni 1945,
menentukan tentang pengertian nilai
ditetapkan pada 18 Agustus 1945
dan hirarkinya. Misalnya kalangan
bersamaan dengan disahkannya UUD
materialis memandang bahwa hakikat
1945 sebagai dasar negara Indonesia.
nilai yang tertinggi adalah nilai
Pancasila selain sebagai ideologi
material, kalangan hedonis
negara, juga berfungsi sebagai way of
berpandangan bahwa nilai tertinggi
life atau sebagai pandangan hidup
adalah nilai kenikmatan. Namun dari
bangsa Indonesia, jiwa bangsa
berbagai macam pandangan tentang
Indonesia, kepribadian bangsa
nilai dapat kita kelompokkan pada
Indonesia, sumber dari segala sumber
kedua macam sudut pandang yaitu
hukum/tertib hukum, perjanjian luhur
bahwa sesuatu itu bernilai karena
bangsa Indonesia pada waktu
berkaitan dengan subjek pemberian
mendirikan negara, cita-cita dan tujuan
nilai yaitu manusia. Hal ini bersifat
bangsa, dan sebagai falsafah hidup yang
subjektif namun juga terdapat
mempersatukan bangsa Indonesia
pandangan bahwa pada hakikatnya
(Yassa, 2018).
sesuatu itu memang pada dirinya sendiri
Keberadaan Pancasila telah
memang bernilai, ini merupakan
terbukti mampu mempersatukan

8
Negara Kesatuan Republik Indonesia totalitas berarti satu kesatuan yang
(NKRI) dari perpecahan. Dengan tersusun. Pada dasarnya sila-sila
konsep Bhinneka Tunggal Ika, tersebut adalah satu kesatuan. Dalam
Pancasila menjadi nilai rujukan sistem filsafat negara Indonesia terdiri
kebersamaan atas beragam budaya dan dari lima sila yang memaknai suatu asa
etnis dari Sabang sampai Merauke. kebudayaan. Akan tetapi, hal tersebut
Dari kenyataan inilah maka fungsi dan merupakan satu kesatuan yang utuh,
peranan Pancasila meliputi (Nurrunnisa artinya setiap sila adalah bersifat
et al., 2014): mutlak. Ini mengartikan bahwa
a. Pancasila sebagai jiwa bangsa Pancasila merupakan satu kesatuan
Indonesia yang mejemuk tunggal. Dengan
b. Pancasila sebagai kepribadian demikian, setiap sila tidak mampu
bangsa Indonesia berdiri sendiri tanpa adanya sila-sila
c. Pancasila sebagai dasar negara yang lain.
Republik Indonesia Kedudukan dan fungsi Pancasila
d. Pancasila sebagai sumber dari harus dipahami sesuai dengan
segala sumber hukum di Indonesia konteksnya, misalnya Pancasila
e. Pancasila sebagai perjanjian luhur sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia Indonesia, sebagai dasar filsafat negara
f. Pancasila sebagai pandangan hidup Republik Indonesia, sebagai ideologi
yang mempersatukan bangsa bangsa dan negara Indonesia. Seluruh
Indonesia kedudukan dan fungsi Pancasila itu
g. Pancasila sebagai cita-cita dan bukanlah berdiri secara sendiri-sendiri
tujuan bangsa Indonesia namun bilamana dikelompokan maka
h. Pancasila sebagai moral akan kembali pada dua kedudukan dan
pembangunan fungsi Pancasila yaitu sebagai dasar
i. Pembangunan nasional sebagai filsafat negara dan pandangan hidup
pengamalan Pancasila bangsa Indonesia (Nurrunnisa et al.,
Landasan Pancaila adalah sila- 2014).
sila yang terkandung di dalamnya, yang Ciri sistem Filsafat Pancasila itu
mana setiap sila memiliki hakikat dan antara lain (Safitri, 1981):
tujuan masing-masing, namun secara

9
a. Sila-sila Pancasila merupakan satu- negara, ide negara, dan tujuan
kesatuan sistem yang bulat dan utuh. negara.
Dengan kata lain, apabila tidak bulat c. Sebagai prinsip yang mendasar
dan utuh atau satu sila dengan sila untuk WNI dalam berperan dan
lainnya terpisah-pisah maka itu bertingkah laku dalam kehidupan
bukan Pancasila sosial masyarakat.
b. Susunan Pancasila dengan suatu 3. Inti Sila-sila Pancasila
sistem yang bulat dan utuh itu dapat Sebagai dasar filsafat negara
digambarkan sebagai berikut: Pancasila tentu mengandung nilai-nilai
 Sila 1, meliputi, mendasari dan di setiap sila Pancasila. Meskipun setiap
menjiwai sila 2, 3, 4 dan 5. sila memiliki makna yang berbeda, akan
 Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai tetapi sila-sila tersebut pada hakikatnya
sila 1, dan mendasari dan adalah satu kesatuan dan keutuhan.
menjiwai sila 3, 4 dan 5. Oleh karena itu, meski dalam
 Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai pembahasan kali ini akan menjelaskan
sila 1, 2, dan mendasari dan satu persatu nilai yang terkandung di
menjiwai sila 4, 5. setiap, namun tetap pada dasarnya sila-

 Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila Pancasila akan selalu berkaitaan

sila 1, 2, 3, dan mendasari dan satu dengan yang lainnya. Adapun nilai-

menjiwai sila 5. nilai yang terkandung di setiap sila

 Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai Pancasila adalah sebagai berikut:

sila 1, 2, 3, 4. a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila ketuhanan Yang Maha Esa
Tugas pancasila sebagai sistem ini nilai-nilainya meliputi dan menjiwai
filsafat dalam kehidupan bangsa dan keempat sila yang lainnya. Dalam sila
negara Indonesia yaitu (Windari & Ketuhana Yang Maha Esa terkadung
Aziz, 2021): nilai bahwa negara yang didirikan
a. Menyampaikan respon yang adalah sebagai pengejawantahan tujuan
berbasis tentang esensi kehidupan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
bernegara. Maha Esa. Oleh karena itu segala hal
b. Menyampaikan dan menggali yang berkaitan dengan pelaksanaan dan
kebenaran yang jelas tentang esensi penyelenggaran Negara bahkan moral

10
Negara, moral penyelenggaraan Negara, iman warga negara dan mediator
politik negara, pemerintahan Negara, ketika terjadi konflik agama.
hukum dan peraturan perundang- b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan
undangan Negara, kebebasan dan hak Beradab
asasi warga Negara harus di jiwai nilai- Sila kemanusiaan yang adil dan
nilai Ketuhanan Yang Maha Esa beradab secara sistematis di dasari dan
(Nurrunnisa et al., 2014). di jiwai oleh sila ketuhanan Yang Maha
Pancasila telah diyakini Esa, serta mendasari dan menjiwai
kebenarannya oleh bangsa Indonesia. ketiga sila berikutnya. Sila kemanusia
Oleh karena itu, mengamalkan sebagai dasar fundamental dalam
Pancasila merupakan suatu keharusan kehidupan kenegaraan, kebangsaan,
bagi bangsa Indonesia. Masing-masing dan kemasyarakatan. Nilai kemanusiaan
sila Pancasila memiliki makna ini bersumber pada dasar filosofis
tersendiri. Arti dan makna Sila antropologis bahwa hakikat manusia
Ketuhanan Yang Maha Esa adalah adalah susunan kodrat rohani (jiwa) dan
sebagai berikut (Yassa, 2018): raga, sifat kodrat individu dan
1) Mengandung arti pengakuan adanya makhluk sosial, kedudukan kodrat
kausa prima (sebab pertama) yaitu makhluk pribadi berdiri sediri dan
Tuhan Yang Maha Esa. sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
2) Menjamin penduduk untuk (Nurrunnisa et al., 2014).
memeluk agama masing-masing dan Arti dan makna sila
beribadah menurut agamanya. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Tidak memaksa warga negara untuk adalah (Yassa, 2018):
beragama. 1) Menempatkan manusia sesuai
4) Menjamin berkembang dan tumbuh dengan hakikatnya sebagai makhluk
subur-nya kehidupan beragama. Tuhan.
5) Bertoleransi dalam beragama, dalam 2) Menjunjung tinggi kemerdekaan
hal ini toleransi ditekankan dalam sebagai hak segala bangsa.
beribadah menurut agamanya 3) Mewujudkan keadilan dan
masing-masing. peradaban yang tidak lemah.
6) Negara memberi fasilitator bagi c. Sila Persatuan Indonesia
tumbuh kembangnya agama dan

11
Dalam sila persatuan Indonesia 4) Menghilangkan penonjolan
terkandung nilai bahwa negara adalah kekuatan atau kekuasaan, keturunan
sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia dan perbedaan warna kulit.
monodualis yaitu sebagai makhluk 5) Menumbuhkan rasa senasib dan
individu dan makhluk sosial. Negara sepenang-gungan.
adalah merupakan suatu persekutuan d. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin
hidup bersama diantara elemen-elemen Oleh Hikmat Kebijaksanaan
yang membentuk negara yang berupa, Dalam
suku, ras, kelompok, golongan maupun Permusyawaratan/Perwakilan
kelompok agama. Oleh karena itu
Nilai filosopis yang terkandung
perbedaan merupakan kodrat manusia
di dalamnya adalah bahwa hakikat
dan juga merupakan ciri khas elemen-
negara adalah sebagai penjelmaan sifat
elemen yang membentuk negara.
kudrot manusia sebagai makhluk
Konsekuensinya negara adalah
individu dan makhluk social. Hakikat
beraneka ragam tetapi satu,
rakyat adalah merupakan sekelompok
mengikatkan diri dalam suatu kesatuan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
yang di lukiskan dalam suatu sloka
Maha Esa, yang bersatu dan bertujuan
Bhinneka Tunggal Ika. Perbedaan
mewujudkan harkat dan martabat
bukannya untuk diruncingan menjadi
manusia dalam suatu wilayah negara.
konflik dan permusuhan melainkan di
Negara adalah dari oleh dan untuk
arahkan pada suatu sintesa yang saling
rakyat, oleh karena itu rakyat adalah
menguntungkan yaitu persatuan dalam
merupakan asal mula kekuasaan negara.
kehidupan bersama untuk mewujudkan
Sehingga dalam sila kerakyatan
tujuan bersama (Nurrunnisa et al.,
tekandung nilai demokrasi yang secara
2014).
mutlak harus dilaksanakan dalam hidup
Arti dan makna sila persatuan
negara (Nurrunnisa et al., 2014).
Indonesia (Yassa, 2018):
Arti dan makna sila kerakyatan
1) Nasionalisme.
yang dipimpin oleh hikmat
2) Cinta bangsa dan tanah air.
kebijaksanaan dalam
3) Menggalang persatuan dan kesatuan
permusyawaratan/perwakilan (Yassa,
Indo-nesia.
2018):
1) Hakikat sila ini adalah demokrasi.

12
2) Permusyawaratan, artinya Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
mengusahakan putusan bersama (Nurrunnisa et al., 2014).
secara bulat, baru sesudah itu Arti dan makna sila keadilan
diadakan tindakan bersama. sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
3) Dalam melaksanakan keputusan (Yassa, 2018):
diperlukan kejujuran bersama. 1) Kemakmuran yang merata bagi
e. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh seluruh rakyat dalam arti dinamis
Rakyat Indonesia dan meningkat.
Nilai yang terkandung dalam 2) Seluruh kekayaan alam dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat sebagainya dipergunakan bagi
Indonesia di dasari dan di jiwai oleh sila kebahagiaan bersama menurut
Ketuhanan Yang Maha Esa, potensi masing-masing.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, 3) Melindungi yang lemah agar
Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang kelompok warga masyarakat dapat
Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan bekerja sesuai dengan bidangnya.

KESIMPULAN
Berfilsafat merupakan berpikir demikian, dapat disimpulkan bahwa
secara mendalam dan bersungguh- Pancasila merupakan filsafat negara,
sungguh. Sedangkan Pancasila sebagai karena filsafat Pancasila dibawakan
sitem filsafat merupakan satu kesatuan sebagai hal-hal yang berkenaan dengan
yang saling yang saling berhubungan manusia.
antara satu sila dengan sila lainnya DAFTAR PUSTAKA
dalam mencapai suatu tujuan. Pada
Agus, A. A. (2016). RELEVANSI
dasarnya Pancasila merupakan satu
PANCASILA SEBAGAI
bagian yang berkaitan satu sama lain
IDEOLOGI TERBUKA DI ERA
yang tidak dapat terpisahkan, dan
REFORMASI A. Aco Agus
tentunya memiliki tugas masing-masing
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas
pada setiap sila yang ada. Pada hakikat
Negeri Makassar. Jurnal Office,
kajian sistem filsafat, manusia tidak
2(2).
dapat dipisahkan dari Pancasila, karena
Darmodiharjo, D. (1996). Penjabaran
manusia merupakan subjek pendukung
Nilai_Nilai Pancasila Dalam
dalam sila-sila Pancasila. Dengan

13
Sistem Hukum Indonesia. Rajawali Sunoto, S. (1985). Mengenal Filsafat
Pers. Pancasila: pendekatan melalui
Kaelan. (2010). Pendidikan Pancasila. Metafisika Logika Etika. PT
Paradigma. Hanindita.
Kaelan. (2012). Negara Kebangsaan Syarbaini, S. (2014). Pancasila Sebagai
Pancasila Kultural, Historis Sistem Filsafat. In Pendidikan
Filosofis, Yuridis dan Pancasila Di Perguruan Tinggi.
Aktualisasinya. Paradigma. Usiono. (2018). Potret Baru Pendidikan
Mudhofir, A. (1996). Pancasila Sebagai Pancasila. Perdana Publishing.
Sistem Kefilsafatan. Jurnal Windari, S., & Aziz, M. I. (2021).
Filsafat, 1(1), 9–13. Filsafat Dalam Sistem Nilai
Nasution, H. (1973). Filsafat dan Pancasila. Aksiologi : Jurnal
Mitisme dalam Islam. Bulan Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(1).
Bintang. https://doi.org/10.47134/aksiologi.
Natonagoro. (1974). Pancasila Dasar v2i1.64
Falsafah Negara. Pancuran Tujuh. Yassa, S. (2018). Pendidikan Pancasila
Nurrunnisa, F., Mudghofar, J., & S, K. ditinjau dari perspektif filsafat
S. (2014). PPKn : PANCASILA (aksiologi). Jurnal Citizenship:
SEBAGAI FILSAFAT. Filsafat, Media Publikasi Pendidikan
1(1), 23. Pancasila Dan Kewarganegaraan,
Safitri, R. (1981). Konsep Pancasila 1(1).
Sebagai Sistem Filsafat. Journal of https://doi.org/10.12928/citizenshi
Chemical Information and p.v1i1.10442
Modeling, 53(9), 1689–1699.

14

Anda mungkin juga menyukai