Anda di halaman 1dari 10

PANCASILA SEBAGAI

SISTEM NILAI
Insert the title
of your presentation here

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Capaian Belajar
Pengertian Nilai, Norma dan Sanksi
01
Menjelaskan Pancasila Sebagai
02 Sebagai Sistem Nilai
Pengertian Nilai
Insert your subtitle here
Hakikat Nilai
kegiatan manusia untuk Berbicara mengenai
Nilai pada hakikatnya menghubungkan sesuatu
dengan sesuatu yang lain,
nilai berarti kita
adalah sifat atau
kualitas yang melekat kemudian untuk berbicara tentang hal
pada suatu objek. selanjutnya diambil yang ideal, das
keputusan “Sollen”, bukan das
“Sein

Suatu itu mengandung Nilai mengandung Nilai berkaitan dengan


nilai artinya ada bidang normatif bukan
sifat atau kualitas yang cita-cita, harapan-
kognitif, atau berada
melekat pada sesuatu itu. harapan, dambaan
dalam tataran dunia
dan keharusan ideal bukan dunia
yang real.
Nilai bagi manusia dipakai dan diperlukan untuk menjadi landasan
alasan, motivasi dalam segala sikap, tingkahlaku dan perbuatannya
Walter G. Everet menggolongkan nilai-nilai
manusiawi menjadi delapan kelompok
NILAI-NILAI WATAK

NILAI-NILAI ESTETIS

NILAI-NILAI INTELEKTUAL

NILAI-NILAI KEAGAMAAN

KATEGORI
NILAI-NILAI EKONOMI
NILAI

NILAI-NILAI KEJASMANIAN

NILAI-NILAI HIBURAN

NILAI-NILAI SOSIAL
Menurut Notonegoro, nilai diklarifikasikan menjadi 3
yaitu segala sesuatu yang
berguna bagi jasmani
manusia→ kebutuhan makan,
minum, sandang, papan,
NILAI kesehatan dll
MATERIAL

Nilai NILAI VITAL


segala sesuatu yang berguna kerohanian segala sesuatu yang berguna
bagi rohani manusia. bagi manusia untuk dapat
mengadakan kegiatan atau
a) nilai kebenaran, yang bersumber pada akal aktivitas→ semangat, kemauan,
(rasio, budi, cipta manusia); kerja keras, ketekunan dll
b) Nilai keindahan (nilai estetis) yang bersumber
pada perasaan;
c) nilai kebaikan (nilai moral) yang bersumber
kehendak manusia (will, wollen, karsa Add Text Add Text
Simple Simple
manusia);
PowerPoint PowerPoint
d) nilai religius yang merupakan nilai kerohanian
Presentation Presentation
tertinggi dan mutlak. Nilai ini bersumber pada
kepercayaan dan keyakinan manusia.
Bagaimana Hubungan Nilai dan Norma?
nilai yang bersifat abstrak tadi dapat disebut dengan nilai dasar, karena
nilai ini berada dalam pemikiran manusia, tidak dapat ditangkap
dengan pancaindera. Nilai dasar ini
kemudian dijabarkan lebih lanjut dengan cara interpretasi menjadi nilai
instrumental yang berupa parameter yang lebih konkrit. Rumusan nilai
instrumental ini masih berupa
rumusan umum yang berujud norma-norma. Nilai
instrumental ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam nilai praksis,
yang berujud indikator yang sifatnya sangat konkrit
berkaitan suatu bidang dalam kehidupan.
Kaelan. 2001. Pancasila. Jogjakarta:Penerbit Paradigma.
Notonagoro. 1967. Pancasila Dasar Filsafat Negara RI .Yogyakarta : UGM.
--------------. 1973. Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila, FIP IKIP
Yogyakarta.
Poepowardojo, S .1989. Filsafat Pancasila : Sebuah Pendekatan Sosio-
Budaya, Jakarta: Penerbit PT Gramedia.
Santoso, Heru., dkk. 2002. Sari Pancasila. Yogyakarta: Tiara Wacana.

REFERENSI
Thank you

Anda mungkin juga menyukai