Anda di halaman 1dari 19

The Starry Night

Konsep dan Hakikat Nilai


Hakikat Nilai Nilai masuk dalam kawasan Etika dan Estetika
(aksiologi)

Ada 3 jenis makna Etika (K. Bertens)


1. Etika Nilai atau norma yang menjadi pegangan
individu/masyarakat dalam mengatur tingkah laku/sikap
2. Etika Kumpulan Azas, Nilai moral (Kode Etik)
3. Etika Ilmu tentang baik dan buruk (Filsafat Moral)
Pengertian Nilai
Nilai mempunyai berbagai makna, sehingga sulit untuk
menyimpulkan secara komprehensif makna nilai yang mewakili dari
berbagai kepentingan dan berbagai sudut pandang, tetapi ada
kesepakatan yang sama dari berbagai pengertian tentang nilai yakni
berhubungan dengan manusia, dan selanjutnya nilai itu penting.
1. Cheng (1955) :Nilai merupakan sesuatu yang potensial, dalam arti
terdapatnya hubungan yang harmonis dan kreatif, sehingga
berfungsi untuk menyempurnakan manusia, sedangkan kualitas
merupakan atribut atau sifat yang seharusnya dimiliki.
2. Frakena : Nilai dalam filsafat dipakai untuk menunjuk kata benda
abstrak yang artinya keberhargaan (worth) atau kebaikan
(goodness) dan kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan
tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian.
Lanjutan

3. Lasyo : Nilai bagi manusia merupakan landasan atau motivasi


dalam segala tingkah laku atau perbuatannya.
4. Arthur w.Comb : Nilai adalah kepercayaan-kepercayaan yang
digeneralisir yang berfungsi sebagai garis pembimbing untuk
menyeleksi tujuan serta perilaku yang akan dipilih untuk dicapai.
5. John Dewey : Value is object of social interest
Pengertian nilai yg dikemukakan pd dasarnya memberikan
pengertian secara holistik, tetapi setiap org tertarik pada bagian yg
relatif belum tersentuh pemikir lain, hal tsb dikhawatirkan akan
mereduksi pengertian utamanya.
Nilai sesuatu yang obyektif atau subyektif?

Pandangan Idealis Pandangan Subyektif


Menyatakan nilai itu Menyatakan nilai sesuatu
obyektif, melekat pada tergantung pada subyek yang
setiap sesuatu menilainya
Apakah obyek bernilai karena kita menginginkannya atau
sebaliknya kita menginginkannya karena obyek bernilai?

Apakah manusia pemilik nilai (subyektif) atau hanya pengguna


nilai (obyektif)
Nilai : Antara Kualitas Primer dan Kualitas Sekunder

Segala sesuatu di alam semesta ini memiliki kualitas yang


menentukan eksistensinya.

Kualitas primer(kepadatan, gerak, luas, bentuk, gerak) Bagian


dari eksistensi obyek, sifat dan ciri dasar obyek. Obyek tidak ada
tanpa kualitas primer ini
Kualitas sekunder (warna, rasa, bau) Bagian dari eksistensi
obyek tapi dipengaruhi oleh interpretasi subyek dan relatif

Nilai adalah milik semua obyek dan tidak memilki eksistensi yang
riil karena nilai merupakan sifat dan kualitas, sebelum
termanifestasikan nilai hanyalah kemungkinan belaka.
Sesuatu dianggap bernilai karena:

Menyenangkan (pleasant)

Berguna (useful)

Memuaskan (Satisfying)

Menguntungkan (Profitable)

Menarik (interesting)

Keyakinan (Belief)
Hirarki Kualitas Nilai
Max Scheller (2002:175)
1. Nilai Kenikmatan : Nilai mengenakkan/tidak, berkaitan dengan
indra yg menyebabkan man senang/menderita.
2. Nilai kehidupan : nilai yg penting bagi kehidupan.
3. Nilai Kejiwaan : Nilai yang tidak bergantung pada keadaan
jasmani dan lingkungan
4. Nilai Kerohanian : Moralitas nilai dari yang suci dan tidak suci.
Notonagoro (1984:66-67)
1. Nilai Materil : berguna bagi unsur jasmani
2. NilaiVital : sesuatu yg berguna bagi manusia untuk beraktifitas
3. Nilai Kerohanian : berguna bagi rohani
Lanjutan
Dari gambaran hirarki dapat disimpulkan bahwa nilai yang
tertinggi selalu berujung pd nilai yg terdalam dan terabstrak bagi
manusia (lebih hakiki), sdg nilai terendah lebih bersifat sementara
dan pragmatis untuk memuaskan jasmani manusia.
Moralitas
Mores mos, moris, manner Morals
Moral bagian dari Nilai Akhlak,
Kesusilaan,
Tata Tertib
Nilai Moral adalah Perilaku Nurani/Batin,
Baik dan Buruk Ethos/ Etika

3 jenis nilai dalam filsafat nilai


Nilai Logika Benar-Salah

Nilai Etika Baik-Buruk

Nilai Estetika Indah-Jelek


Norma Sebagai Perwujudan Nilai
Nilai bersifat Abstrak

Norma (Manifestasi Nilai agar


berfungsi praktis)

Buanglah Nilai
Sampah pada Tempatnya!
Kebersiahan

Wujud Riil Norma


Norma dan Sanksi
Norma panduan. tolak ukur atau pedoman dalam
bertingkah laku pada masyarakat
Sanksi Keadaan yang dikenakan pada pelanggar
norma baik fisik maupun pshikis

Macam Norma di Masyarakat:


1. Norma Agama
2. Norma Moral/Kesusilaan Individu/Pribadi
3. Norma Kesopanan
4. Norma Hukum Antar Pribadi
Problematika pembinaan Nilai Moral
1. Pengaruh Kehidupan Keluarga
Kehidupan modern sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi menghasilkan berbagai perubahan, pilihan dan kesempatan,
tetapi mengandung berbagai resiko akibat kompleksitas kehidupan
yang ditimbulkannya. Salah satu kesulitan yg ditimbulkannya adalah
munculnya nilai-nilai modern yg tidak jelas dan membingungkan
anak.
2. Pengaruh Teman Sebaya
Sbg mahluk sosial, anak pasti [unya teman dan pergaulan dengan
teman akan menambah perbendaharaan informasi yg pd akhirnya
akan mempengaruhi berbagai jenis kepercayaan yg dimiliki.
Kumpulan kepercayaan yg dimiliki akan membentuk sikap dan sikap
ini akan mengkristal menjadi nilai yg pd akhirnya berpengaruh pada
prilaku.
Lanjutan
3. Pengaruh Figur Otoritas
Figur Otoritas/dewasa selalu berupaya menambahkan arahan nilai
atau norma yang sudah ada, hal ini makin menambah jumlah pilihan
nilai yang menimbulkan tingginya tingkat kebingungan dan ketidak
jelasan nilai bagi anak.
4. Pengaruh Media Komunikasi
Media komunikasi menyediakan berbagai pandangan hidup yang
sangat variatif. Sudah tentu anak akan memungut sejumlah
gagasan/nilai yang ada dan bukan tidak mungkin akan membiaskan
pemahaman yang tengah tumbuh.
Lanjutan
5. Pengaruh Otak
Berpikir adalah hasil kerja otak, namun otak tidak bekerja secara
sederhana dan juga tidak menyimpan fakta secara sederhana sebagai
referensi masa depan. Atas dasar itu semua orang adalah pencari dan
pencipta makna, makna yang kita ciptakan menentukan bagimana
cara kita berprilaku.Untuk itu pendidikan harus mengajarkan proses
dan ketrampilan berpikir rasional serta mengembangkan individu yg
mampu memilih tujuan dan keputusan yg baik secara bebas.
6. Pengaruh Informasi
Informasi yang diterima akan mengubah atau menguatkan
keyakinannya, maka akan terbentuk sikap. Sikap ini akan mendorong
munculnya pertimbangan yg harus dibuat shg menghasilkan standar
atau prinsip yg bisa dijadikan alat ukur sebuah tindakan. Prinsip dan
standar itulah yg disebut nilai.
Manusia dan Hukum
Ubi Societas Ibi Ius (dimana ada masyarakat di sana ada hukum)
Mochtar Kusumaatmadja (2002:3)
Ketertiban adalah tujuan pokok dan pertama dari segala hukum,
kebutuhan terhadap ketertiban ini merupakan syarat pokok bagi
adanya suatu masyarakat yang teratur.
Mochtar Kusumaatmadja (2002:10)
Hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan hukum yang
hidup (the living law) dalam masyarakat, yg tentunya sesuai pula atau
merupakan pencerminan dari nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakat tersebut
Tujuan dan Fungsi Hukum
Aristoteles Mewujudkan Keadilan

Van Apeldorm Mengatur tata tertib secara adil untuk


membangun masyarakat.

Fungsi Hukum dalam Masyarakat


1. Mengatur tata kehidupan bermasyarakat agar dapat terciptanya
suatu kerukunan, ketertiban, keadilan dan perdamaian.
2. Mengatur dan mengkoordinasi berbagai kepentingan yang ada di
masyarakat agar tidak terjadi terbenturnya kepentingan yang berbeda.
3. Melindungi segala kepentingan seseorang dengan memberikan kekuasaan
kepadanya untuk bertindak dalam rangka kepentingannya itu, misal
kepentingan seseorang terhadap jiwanya, kehormatannya, harta bendanya
dan sebagainya.
Hubungan Hukum dan Moral
Keterkaitan
Hukum tidak akan berarti tanpa moralitas
Moral tanpa hukum hanya angan-angan kalau tidak di diundangkan
atau dilembagakan
Kualitas hukum harus selalu diukur dengan norma moral
Hukum dapat memiliki kekuatan jika dijiwai moralitas
Perbedaan (K. Bertens)
1. Hukum lebih dikodifikasikan/dibukukan
2. Hukum membatasi pd tingkah laku lahiriah, sdg moral juga batin
3. Pelanggar hukum mendapat sanksi yang jelas
4. Hukum didasarkan atas kehendak masyarakat dan akhirnya atas
kehendak negara

Anda mungkin juga menyukai