Anda di halaman 1dari 45

Perkenalan

Nama : Bambang Darundrio S. Sos


Pendidikan : Aksara XVIII
STIA LAN RI
Status : K/2
Alamat : Komplek Pesona Grogol 2 No. B4 RT.
01/09, Grogol, Limo, Depok 16512
Komplek Villa Mutiara Cinere Blok B8
no. 31, Grogol, Limo, Depok 16512
No. HP : 081294152507
Email : bambang.darundrio@lemsaneg.go.id
badarxviii@yahoo.com
Pengalaman Kerja
1. Staf Biro Pendidikan > 1994 sd 1999
2. Staf Direktorat E > 1999
3. Staf Dit. Pammatsan > 1999 sd 2001
4. Staf Kemenko Polhukan (Atambua) > 2001 sd 2002
5. Staf Dit. Dalsan > 2002 sd 2004
6. Puskom Kemlu > 2004 sd 2007
7. KBRI Vientiane > 2007 sd 2011
8. Staf Pusdiklat > 2011 sd 2012
9. Kasubag TU Persuratan > 2012 sd 2014
10. Kasubag AAK > 2014 sd sekarang
Garis-garis Besar Program Perkuliahan
GBPP

MATA KULIAH : ILMU SOSIAL dan BUDAYA DASAR

BEBAN STUDI : 2 SKS (15 TM)

PENEMPATAN : SEMESTER GASAL (TK. IV)

DOSEN : BAMBANG DARUNDRIO S.SOS


Proses Perkuliahan
Kegiatan di dalam kelas (pembahasan materi kuliah 1-
15, Diskusi, Presentasi Tugas mandiri/Kelompok , UTS
dan UAS).
Kegiatan diluar kelas (browsing internet, studi/ tugas
mandiri (individual); dan pengerjaan tugas kelompok),
dilaksanakan dalam waktu yang lebih bebas, namun
tetap dalam jadwal mingguan yang telah ditetapkan.
Setiap mahasiswa diharapkan membaca literatur yang
relevan untuk perkuliahan.
HP dan Laptop tidak diperkenankan kecuali atas
persetujuan dan untuk kepentingan perkuliahan
UAS
40%

UTS
30%

Tugas
25%

Absensi
5%
Buku

1. Elly M. setiadi dkk, (2013) Ilmu Sosial Budaya Dasar ,


Prenadamedia, Jakarta.
2. Drs. Supartono W, (2004) Ilmu Budaya Dasar, Ghalia Indonesia,
Jakarta.
3. Rafael Raga Maran(1999), Manusia dan Kebudayaan, Rineka Cipta,
Jakarta.
4. Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, M.M (2016), Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar, Prenada Media Group, Jakarta
Perkembangan ISBD
Kep Mendiknas No. 232/U/2000 tgl. 20 Desember 2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum PT Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
menetapkan bahwa struktur kurikulum :
1. Kurikulum Inti
kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam
suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang
berlaku secara nasional.
2. Kurikulum Institusional
merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan
bagian dari kurikulum pendidikan tinggi, terdiri atas tambahan dan
kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan
memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas
perguruan tinggi yang bersangkutan
Kelompok Kurikulum Inti
1. MPK (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian) tujuan pengayaan wawasan,
pendalaman intensitas pemahaman dan penghayatan MPK inti
2. MKK (Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan) memperkuat penguasaan dan
memperluas wawasan kompetensi keilmuan atas dasar keunggulan
kompetitif serta komparatif penyelenggaraan program studi bersangkutan;
3. MKB (Mata Kuliah Keahlian Berkarya) memperkuat penguasaan dan
memperluas wawasan kompetensi keahlian dalam berkarya dimasyarakat
sesuai dengan keunggulan kompetitif serta komparatif penyelenggaraan
program studi bersangkutan;
4. MPB (Mata Kuliah Perilaku Berkarya) memperkuat penguasaan dan
memperluas wawasan perilaku berkarya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di masyarakat untuk setiap program studi;
5. MBB (Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat) pemahaman serta
penguasaan ketentuan yang berlaku dalam berkehidupan di masyarakat,
baik secara nasional maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan
seseorang sesuai dengan kompetensi keahliannva.
Kepmendiknas 232/u/2000 Pasal 10 ayat 2
MPK Institusional : ISD, IBD, Olah raga, Ilmu Filsafat,
bahasa inggris
keputusan dirjen dikti No.30 /Dikti/kep/2003 tentang
rambu-rambu pelaksanaan kelompok mata kuliah
berkehidupan bermasyarakat di perguruan tinggi dirubah
menjadi
Keputusan Dikti No. 44/Dikti/Kep/2006 tentang Rambu-
Rambu Pelaksanaan Kelompok Mata kuliah Berkehidupan
Bermasyarakat di PT. mata kuliah yang termasuk dalam
MBB terdiri atas :
a. Ilmu sosial dan budaya dasar (ISBD)
b. Ilmu alamiah dasar (IAD)
GENERAL EDUCATION
Pendidikan yang berkenaan dengan pengembangan
keseluruhan kepribadian seseorang dalam kaitannya
dengan masyarakat dan lingkungan hidupnya

Atau
Program pendidikan yang membina dan
mengembangkan seluruh aspek kepribadian
mahasiswa

Disasar : Rasio, rasa dan tingkah laku


LATAR BELAKANG LAHIRNYA GENERAL
EDUCATION

Reaksi terhadap kecenderungan masyarakat modern yang


mendewakan produk teknologi dan cenderung
mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan sebagai akibat dari
produk sistem pendidikan modern yang sekuler, yaitu
pendidikan yang mementingkan nilai-nilai kemanusiaan
yang bersifat universal nyaris terabaikan.
Laporan lima puluh tahunan dari Nation Society for the study of
education tahun 1958, program studi general education di
Amerika
Sebagai reaksi masyarakat terhadap spesialisasi keilmuan yang
berlebihan, dimana para spesialis telah mendewakan hasil-hasil
temuannya yang menakjubkan, sementara mereka lupa pada nilai-nilai
esensial kemanusiaannya.
Sebagai reaksi terhadap kepincangan penguasaan minat-minat khusus
dengan perolehan peradaban yang lebih luas
Sebagai reaksi terhadap pengkotak-kotakan kurikulum dan pecahnya
pengalaman belajar siswa
Sebagai reaksi terhadap formalism pendidikan liberal.

hasil analisis mereka berkesimpulan bahwa sistem pendidikan modern


telah menghasilkan para saintis dan teknokrat yang handal tapi tidak
melahirkan para lulusan yang memiliki integritas kepribadian yang matang.
GE harus memiliki enam pola makna essensial (Philip H
Phenis, 1964:6)
Makna symbolycs, yaitu kemampuan berbahasa dan
berhitung.
Makna empirics, yaitu kemampuan untuk memaknai benda-
benda melalui proses penjelajahan dan penyelidikan empiris
Makna esthetics, yaitu kemampuan memaknai keindahan
seni dan fenomena alam.
Makna ethics, yaitu kemampuan memaknai baik dan buruk
Makna synoetics, yakni kemampuan berfikir logis, rasional
sehingga dapat memaknai benar dan salah
Makna synoptic, yaitu kemampuan untuk beragama atau
berfilsafat.

Pendidikan Umum (GE) menurut Nursyid
Sumaatmadja (2002:107)

Pendidikan Umum mempersiapkan generasi muda terlibat


dalam kehidupan umum sehari-hari dalam kelompok
mereka, yang merupakan unsur kesatuan budaya,
berhubungan dengan seluruh kehidupan yang memenuhi
kepuasan dalam keluarga, pekerjaan, sebagai warga
negara, selaku umat yang terpadu serta penuh dengan
makna kehidupan
Pendidikan Umum (Philip H Phenix)
A complete person should be skilled in the use of speech, symbol and
gesture, factually well informed, capable of creating and apresiating
object of esthetic significance, endowed with a rich and disciplined life
in relation to self and others, able to make wise decision and to judge
between right and wrong and possed of an integral out look.

( manusia yang memiliki kemampuan dalam menggunakan


kata-kata, symbol, isyarat, dapat menerima informasi
factual, dapat melakukan dan mengapresiasikan objek-
objek seni, memiliki kemampuan dan disiplin hidup dalam
hubungan dengan dirinya maupun orang lain, cakap dalam
mengambil keputusan yang bijaksana, dapat
mempertimbangkan antara yang benar dan yang salah
serta memiliki pandangan yang integral).
General Education
APA ITU ISBD
NENEK MOYANG KITA ORANG BERAGAMA
TERBUKTI DENGAN PENINGGALAN
SEJARAHNYA
MEMILIKI WARISAN BUDAYA DAN
PERADABAN TINGGI
BANGSA INDONESIA DIKENAL SEBAGAI
BANGSA YANG RAMAH, CINTA DAMAI,
TOLERAN, BERGOTONG ROYONG
Bangsa Indonesia Memiliki Falsafah
Hidup Pancasila
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmah
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
1. UUD 45 Pasal 31 dan 32
2. UU No 20 TH 2003 ttg Sisdiknas
3. Kep.Mendiknas No. 232/U/2000 dan No.
045/U/2002) ttg Kurikulum Inti
4. Keputusan Dirjen Dikti No. 38 tahun 2002
5. KEP.Dirjen Dikti. No 44/DIKTI/Kep/2006 ttg
Rambu-rambu Pelak MBB di PT
6. KEP. Dirjen Dikti : No 29/DIKTI/Kep/2004 ttg
Pengangkatan Tim Pembina Kel MPK dan MBB
TUJUAN PENDIDiKAN MEWUJUDKAN MANUSIA INDONESIA
SEUTUHNYA

MEWUJUDKAN MANUSIA INDONESIA SEUTUHNYA


DIPERLUKAN SUATU PROSES SECARA TERENCANA,
TERUS MENERUS DAN BERKESINAMBUNGAN, (DISEBUT
PROSES PENDIDIKAN)

KEHIDUPAN BERBANGSA,BERNEGARA, DAN


BERMASYARAKAT PERLU ADANYA PEWARISAN
PENGETAHUAN, NILAI RELIGI, DAN SOSIAL BUDAYA

DALAM PERGAULAN GLOBAL PERLU MEMPERTAHANKAN


JATI DIRI SEBAGAI BANGSA YG BERAGAMA, BERDAULAT
DAN BERMARTABAT,
Deklarasi UNESCO tahun 1998 tentang
kesepakatan perguruan tinggi
1. Pendidikan Tinggi abad XXI harus memainkan peran sebagai
komponen vital dari pembangunan budaya, sosial, ekonomi dan
politik sebagai suatu tiang penyangga dalam pembentukan
kemampuan masyarakat untuk demokrasi dan perdamaian.
2. Pendidikan Tinggi harus merancang fungsi prospektifnya melalui
analisis berkelanjutan tentang kegawatan sosial, ekonomi, budaya
dan kecenderungan politik, serta bertindak sebagai pemandu
dalam mengatasi bencana, mampu melihat kedepan,
mengantisipasi dan menyiapkan peringatan perdana.
3. Pendidikan Tinggi harus sadar akan perannya sebagai pelayan
masyarakat, dan harus berusaha agar terjamin keseimbangan
antara misi pendidikan dan misi sosial.
Empat pilar pembelajaran (Unesco :1988)
Unesco (1988) dalam rangka meningkatkan mutu dan hasil
pendidikan, mendeklarasikan, yaitu:
(1) learning to know (pembelajaran untuk tahu)
(2) learning to do (pembelajaran untuk berbuat)
(3) Learning to be (pembelajaran untuk membangun jati diri)
(4) learning live together (pembelajaran untuk hidup bersama secara
harmonis)
Misi-misi ini khususnya learning live together sangat mendukung
dalam bidang ilmu-ilmu sosial humaniora.
Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI No. 38 Tahun 2002

Pasal 1 Mahasiswa memiliki landasan pengetahuan, wawasan, dan keyakinan sebagai


bekal hidup bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial yang beradap serta
bertanggung jawab terhadap sumber daya alam dan lingkungan.

Pasal 2 Memberikan dasar-dasar nilai estetika, etika dan moral pada mahasiswa serta
memberikan panduan bagi penyelenggara pendidikan dalam mengantar mahasiswa
untuk mengembangkan pemahaman serta penguasaannya tentang keanekaragaman,
kesetaraan, dan martabat manusia sebagai individu dan makhluk sosial di dalam
kehidupan bermasyarakat dengan berpedoman pada nilai budaya melalui pranata
pendidikan, serta tanggung jawab manusia terhadap sumber daya alam dan
lingkungannya dalam kehidupan bermasyarakat baik nasional maupun global yang
mengarah pada tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahliannya.
Deskripsi Mata Kuliah
Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) sebagai mata kuliah
wajib termasuk ke dalam kelompok Matakuliah
Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) memiliki peran
yang sangat penting untuk menyeimbangkan
pengembangan perolehan ilmu pengetahuan dengan
kearifan, kedewasaan dan kepekaan.
Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) adalah salah satu
pendukung utama Sistem Pendidikan Nasional dalam
rangka meningkatkan kualitas manusia Indonesia untuk
memberikan warna bagi peningkatan imtak dan moral
dalam upaya mengimbangi kemajuan IPTEK dewasa ini.
Visi IBSD
Mahasiswa selaku individu dan makhluk sosial yang
beradab memiliki landasan pengetahuan, wawasan,
serta keyakinan untuk bersikap kritis, peka dan arif
dalam menghadapi persoalan sosial dan budaya yang
berkembang di masyarakat
MISI IBSD
a. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang keragaman,
kesetaraan dan martabat manusia sebagai individu dan makhluk
sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
b. Memberikan dasar-dasar nilai estetika, etika, moral, hukum dan
budaya sebagai landasan untuk menghormati dan menghargai
antara sesama manusia sehingga akan terwujud masyarakat yang
tertib, teratur dan sejahtera.
c. Memberikan dasar-dasar untuk memahami masalah sosial dan
budaya serta mampu bersikap kritis, analitis dan responsif untuk
memecahkan masalah tersebut secara arif di masyarakat
3. Tujuan ISBD
1.Mengembangkan kesadaran Mahasiswa
menguasai pengetahuan tentang keaneka
ragaman dan kesederajatan manusia
sebagai individu dan makluk sosial dalam
kehidupan bermasyarakat .
2 Menumbuhkan sikap kritis peka dan arif
dalam memahami keanekaragaman dan
kesederajatan manusia dengan landasan
nilai estetika,etika moral ,dalam kehidupan
bermasyarakat
Lanjutan
3.Memberikan landasan pengetahuan dan
wawasan yang luas serta keyakinan
kepada Mahasiswa sebagai bekal hidup
bermasyarakat selaku individu dan makluk
sosial yang beradab dalam
memperaktikkan pengetahuan akademis
dan keahliannya.
Kompetensi
Menjadi ilmuwan dan profesional yang
berpikir kritis. kreatif, sistemik dan ilmiah,
berwawasan luas; etis, memiliki;
kepekaan dan empati sosial. bersikap
demokratis, berkeadaban serta dapat ikut
berperan mencari solusi pemecahan
masalah sosial dan budaya secara arif.
Pendekatan Interdisipliner dalam
ISBD

Pendekatan struktural

Pendekatan fungsional

Pendekatan Interfield
Pendekatan struktural
Beberapa disiplin ilmu sos/budaya
digunakan sbg alat utk mengkaji mslh, tapi
sistematika salah satu struktur disiplin
tertentu masih terlihat dominan sbg pisau
analisisnya, krn mslh yg dikaji sangat erat
dan banyak kaitannya dgn disiplin ilmu
tertentu
Ilmu
Antropologi
Politik

Ilmu
Geografi Hukum

Sejarah Ekonomi
Sosiologi Ekonomi
Pendekatan fungsional
Pembelajaran yg bertitik tolak dari masalah yg terdapat
dlm masyarakat, atau lingk mhs dimana mereka terlibat
secara langsung
Pendekatan tdk berangkat dari satu disiplin ilmu, krn
luasnya pembahasan, bahkan setiap disiplin ilmu hampir
tdk kelihatan krn banyaknya konsep yg berhimpitan dan
bersintesis
Proses bel mengajar diawali dgn perumusan mslh,
mengumpulkan data/informsi,mengkaji latar blkng dan
penyebab, mencari peraturan yg berhub, mengkaji
kebijakan yg berlaku, meneliti bgmn sikap masy thd
masalah tsb, mencari alternatif solusi, dan akhirnya
memberi rekomendasi pd pengambil kebijakan publik utk
memecahkan msl tsb
Pendekatan fungsional
Latar belakang Faktor penyebab

Kenaikan harga elpiji Alternatif solusi

Aturan pengendali Sikap masyarakat

Kebijakan publik
Pendekatan Interfield
Bertitik tolak dari ruang lingkup yg luas
Dpt menggunakan the area approach yg
berusaha menyusun bahan kuliah
berdasar kebudayaan suatu daerah, maka
aspek lain dari daerah tsb ikut melengkapi
misalnya aspek politik, sejarah,
antropologi, agama dan sumber daya
alam ikut melengkapinya
Pendekatan Interfield
Agama
IPA Sosial

Bahasa The Humanities Pendidikan


Tema : HAM

Bidang lain Seni


Teknologi
Ruang Lingkup ISBD
1.Pengantar ISBD
2. Manusia sebagai Mahkluk budaya
3. Manusia dan Peradaban
4. Manusia sebagai individu dan mahluk sosial
5. Manusia keragaman dan kesederajatan.
6. Manusia,moralitas dan hukum.
7. Manusia Sains dan Teknologi
8. Manusia dan lingkungan .
1. EGOIS
2. INDIVIDUALIS
3. MATERIALISTIS
4. SEKULER
5. HEDONIS
6. KRISIS AKHLAK
7. AGAMA SBG
SIMBOL
1. Arah Pend Krg Jelas
2. Pend Sbg Barang Mhl
3. Pend tdk Merata
4. Penyelewengan dana
pendidikan ckp tinggi
5. Kurang penghargaan
pada Guru/Dosen
6. Kualitas dan kuantitas
guru/dosen kurang
7. Pend Kepribadian
Kurang mendapat
Perhatian Serius
8. Mencetak Tukang
MHS PTU
1. KEHILANGAN FIGUR
2. KEPRIB PECAH
3. KEHIL JATI- DIRI
TDK MANDIRI
4. KURANG HARGAI
ILMU DAN GURU
5. MANJA DAN MALAS
BACA
6. GAUL BEBAS

Anda mungkin juga menyukai