Anda di halaman 1dari 22

Pancasila sebagai

Sistem Filsafat
Ameliora D. A.
FILSAFAT
philein sophia
philos sophos

INTRODUCTION
cinta kebijaksanaan

Mempelajari filsafat adalah upaya untuk mencari


kebijaksanaan hidup sebagai bentuk kebenaran
Arti filsafat

Sebagai Sebagai
produk proses

1. Jenis pengetahuan/ilmu yang Sebagai proses aktivitas berfilsafat


dibawa oleh para filsuf dan  proses pemecahan suatu
menjadi aliran/sistem filsafat masalah dengan menggunakan
tertentu cara/metode tertentu (dinamis)

2. Problem/masalah yang timbul


akibat aktivitas berfilsafat
INFORMAL
Sekumpulan sikap &
kepercayaan yang diterima
secara tidak kritis

BERDASARKAN WATAK DAN


AKTUAL
FUNDAMENTAL
FORMAL

PENGERTIAN FILSAFAT
Sekumpulan problematik
Proses kritik terhadap
yang langsung mendapat
kepercayaan yang sangat
perhatian dan dicarikan
dijunjung tinggi.
langsung jawabannya
oleh filsuf

FUNGSINYA
ANALISIS
LINGUISTIK KOMPREHENSIF
Analisa logis dari bahasan Usaha untuk
serta penjelasan tentang mendapatkan
makna suatu kata/konsep gambaran keseluruhan
Pancasila merupakan hasil perenungan mendalam dari para
tokoh negara

Hasil perenungan mendalam  sistem filsafat


Karena memenuhi ciri berpikir filsafat

Sistem filsafat Sistem filsafat Sistem filsafat Sistem filsafat


harus bersifat harus bersifat harus bersifat harus bersifat
koheren menyeluruh mendasar spekulatif
Pancasila sebagai
filsafat
Merujuk pada ilmu filsafat yang menjadikan
Pancasila sebagai objeknya
Pancasila sebagai
filsafat
Pancasila merupakan collective-ideology dari
seluruh masyarakat Indonesia
• Teori causalitas Aristoteles  Pancasila sebagai
dasar negara
• Secara formal yuridis  pembukaan UUD 1945
(Pancasila = dasar negara)
• Secara materiil substansial  isi dan inti Pancasila
mengandung nilai-nilai filsafat
• Secara praktis  nilai-nilai pancasila sudah ada
sejak dulu dan dijadikan nilai dasar kehidupan
• Secara potensial  nilai-nilai Pancasila sudah
tumbuh dan berkembang bagi masa depan
• Radix  mengakar dari sosial budaya (filsafat
alamiah)
CIRI-CIRI SISTEM

Bagian-bagian
Bagian-bagian yang
tersebut mempunyai
merupakan satu
fungsinya masing-
kesatuan
masing
Terjadi di dalam suatu
lingkungan yang
kompleks
Secara keseluruhan
Saling terhubung dan bertujuan untuk
ketergantungan mencapai tujuan yang
sama
Susunan sila di dalam Pancasila
bersifat Organis dan Hierarkis
berbentuk Piramidal

Rangkaian
Majemuk tunggal
tingkatan
Susunan kesatuan sila-sila Pancasila yang bersifat organis

Secara keseluruhan sila-sila dalam Pancasila merupakan sebuah


unsur mutlak yang tidak terlepas dan saling berkaitan satu sama lain.

Majemuk Bersumber dari Hakikat manusia


tunggal hakikat dasar sebagai makhluk
ontologis
monopluralis
Pancasila
Susunan Pancasila yang bersifat hierarkis dan
berbentuk piramidal

Sila yang dibelakang


merupakan pengkhususan
Sila 5 Sila yang di depan lebih
dari sila-sila di depannya. luas/abstrak pengertiannya
tapi sifatnya lebih sempit
Sila 4 (fokus).

Sila 3

Sila 2

Sila 1
Syarat menjadi sistem filsafat...

1. Adanya kesatuan dari kelima sila

2. Adanya keteraturan pada sila-sila Pancasila

3. Adanya keterkaitan/ketergantungan antara sila yang satu

dan yang lain

4. Adanya kerja sama antar sila yang satu dan yang lain

5. Adanya tujuan bersama


Alasan pentingnya kajian
Pancasila sebagai sistem filsafat

Sebagai
Genetivus
Landasan Landasan Landasan
objektif dan
ontologis Epistemologis Aksiologis
genetivus
subjektif
Genetivus Objektif
Nilai-nilai Pancasil sebagai objek yang
dicari landasan filosofisnya
berdasarkan sistem maupun cabang
filsafat yang berkembang di barat.

Genetivus Subjektif
Nilai-nilai Pancasil digunakan untuk mengkritisi
berbagai aliran filsafat lainnya  membutuhkan
landasan filosofis yang kuat (ontologis,
epistemologis, aksiologis)
Landasan Ontologis
Hakikat keberadaan Pancasila

Dalam konsep ontologi hakikat atau esensi sesuatu dapat


ditinjau dari

a. Segi Kuantitas  berasal dari sesuatu yang tunggal (roh/jiwa,


materi/naturalisme); dualisme (materi dan rohani); dan pluralisme
(beberapa unsur)

b. Segi Kualitas  Idealisme/spiritualisme (sumber dari ide dan ruh);


materialisme (sumbernya dari materi); realisme

c. Segi proses  segala sesuatu terjadi begitu saja (mekanisme);


diciptakan dengan tujuan tertentu (teori kreasi); terjadi karena ada
asas hidup yg menjadikunci (vitalisme)
Landasan Ontologis
Hakikat keberadaan Pancasila

Lancasan Ontologis dari kajian Pancasila 


Apa hakikat dari keberadaan Pancasila sehingga dari
sejak muncul masih ada sampai sekarang ?
• Kuantitas  segala sesuatu terdiri dari beberapa unsur
(pluralisme)  monopluralisme/majemuk tunggal
• Kualitas  materi dan roh/ide sama pentingnya

Pancasila diambil dari nilai-nilai Bangsa Indonesia.


Bangsa Indonesia yang bersifat majemuk karena terdiri
dari banyak unsur (pluralisme)
Landasan Epistemologis
Proses yang terlibat dalam pembentukan Pancasila
sebagai objek filsafat

Epistemologis membicarakan 3 hal

a. Obyek filsafat  bergantung pada apa yg menjadi pokok pikiran

b. Cara memperoleh pengetahuan (sumber)  rasionalisme (dari


akal), empirisme (indra), kritis (gabungan akal + indra), intuisionisme
(intuisi), dan thomisme (dari Tuhan)
c. Ukuran kebenaran  Absolutisme (mutlak), relativisme (relaitf,
dapat berubah seiring perkembangan waktu), perspektif (tergantung
sudut pandang)
Landasan Epistemologis
Proses yang terlibat dalam pembentukan Pancasila
sebagai objek filsafat

Lancasan Epistemologis dari kajian Pancasila 


Dilihat dari proses lahirnya hingga pengesahan
Pancasila sebagai dasar negara
• Obyek  pancasila
• Sumber  akal + indra, mengakui kebenaran dari Tuhan
• Sifat  dari Tuhan bersifat mutlak, tapi penafsiran manusia
terbatas  sila pertama “Ketuhanan yang Maha Esa”
Landasan Aksiologis
Nilai atau kegunaan Pancasila

Aksiologi Pancasila membahas tentang filsafat nilai


Pancasila.
• Di dalam nilai Pancasila ada nilai etik atau nilai moral
yang mendasari aktivitas masyarakat
• Lalu nilai tersebut diwujudkan dalam kedudukan dan
fungsi pokok Pancasila; jiwa bangsa, sumber tertib
hukum, perjanjian luhur, cita-cita dan tujuan bangsa,
kepribadian bangsa, serta falsafah bangsa
SUMBER HISTORIS Pancasila sebagai sistem filsafat

● Sila Ketuhanan Yang Maha Esa  masyarakat nusantara hingga saat ini telah
melewati banyak kepercayaan dan agama
● Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab  sifat kemanusiaan yang telah
mengakar kuat sebagai bangsa maritim yang menjelajah ke berbagai penjuru
(internasionalisme atau Perkemanusiaan, Ir. Soekarno)
● Sila Persatuan Indonesia  Bangsa yang majemuk sejak dulu
● Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hkmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan paham kedaulatan rakyat yang tumbuh dalam
kebudayaan daerah (mis. Minangkabau), dan demokrasi
● Keadial sosial bagi seluruh rakyat Indonesia  sebelum dijajah Bangsa Indonesia
adalah bangsa yg adil dan makmur
SUMBER SOSIOLOGIS Pancasila sebagai sistem filsafat

Diklasifikasikan dalam 2 kelompok

● Pemahaman awam bahwa Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life)

Pancasila sebagai pedoman praktis dalam berbagai aspek kehidupan

● Pemahaman akademisi yang memahami pancasila sebagai sistem filsafat

Pancasila sebagai satu kesatuan utuh yang saling terkait dengan bentuk hierarkis

piramidal
SUMBER POLITIS Pancasila sebagai sistem filsafat

Diklasifikasikan dalam 2 kelompok

● Wacana politis  membahas sila-sila di dalam Pancasila secara filosofis

Saat sidang BPUPKI : munculnya gagasan Pancasila sebagai landasar filosofis

Kuliah umum Ir. Soekarno yg menjabarkan sila ke 2 agar tidak terjebak ke

rasialisme

● Berbagai argumen politis tentnag Pancasila sebagai sistem filsafat

Anda mungkin juga menyukai