Anda di halaman 1dari 6

Strategi Media Konvensional Dalam Mempertahankan Kredibilitas di Era Disrupsi Digital

Zakiyyatunnisa Dhiya Ulhaq, zakiyyatunnisa99@gmail.com

Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Pasundan – Bandung

ABSTRAK

Disrupsi digital menjadi salah satu tantangan dan ancaman terbesar bagi media konvensional saat
ini. Dengan perkembangan tekonologi digital yang semakin canggih, media konvensional harus
segera mempertahankan kredibilitas dan keberlangsungan industri media mereka,.Jika tidak ingin
dikalahkan oleh media online yang mana penggunaannya begitu mudah serta dapat denga mudah
diakses dimana saja dan kapan saja. Maka media konvensional dituntut untuk segera beradaptasi
secara profesional dan mampu memberikan gagasan inovasi di era digital agar media konvensional
tidak segera ditinggalkan oleh khalayak masyarakat.

Kata kunci : disrupsi digital, media konvensional, media online

ABSTRACT

Digital disruption is one pf the biggest challenges and threats for conventional media today. With
the development of increasingly sophisticated digital tevhnology, conventional media must
immediately maintain the credibility and sustainability of their media industry. If do not want to
be defeated by online media which is so easy to use and can be easily accessed anywhere and
anytime. Dp conventional media is demanded to immediately and be able to provide innovative
ideas in the digital era of conventional media which are not immediately abandoned by the public.

Keywords : digital disruption, conventional media, online media.

PENDAHULUAN

Era digital yang begitu cepat berkembang akhir tahun-tahun ini telah mengubah arah media
komunikasi. Perubahan tersebut berlangsung secara alami tapi adapula yang berlangsung karena
faktor perubahan sosial.. Salah satu perkembangan digital yang paling berpengaruh adalah internet.
Dengan adanya internet banyak masyarakat yang ingin mendapatkan informasi secara cepat dan
praktis, juga bisa digunakan dimana saja dan kapan saja.

Di tengah kemudahan dan kepraktisan media online, internet berpengaruh kurang


menguntungkan terhadap perkembangan media konvensional. Internet yang semakin berkembang
memunculkan banyak media baru, yakni media online yang banyak digemari oleh masyarakat.
Media online menjadi ancaman dan tantangan besar bagi para industri media konvensional,
padahal tidak sedikit berita atau informasi yang disampaikan oleh media online berisi fakta yang
tidak benar. Ketersedian informasi semakin banyak semenjak adanya internet. Dengan adanya fitur
Google, Search Engine sebagai mesin pencari membuat masyarakat dengan mudah mencari
informasi yang mereka butuhkan dengan hanya mengetikan kata kunci dan dengan satu klik semua
informasi yang dicari akan muncul. Selain itu, bagi para insan pers mereka juga dituntut tidak
hanya harus bisa menulis berita untuk media konvensional, tapi juga harus memiliki kemampuan
lain seperti kemampuan mengoperasionalisasikan tekonologi untuk media online, penguasaan
Bahasa asing, dan wawasan penetahuan yang sangat luas.

Dalam buku The Vanisghing Newspaper terbitan 2006, Phillip Mayer meramalkan bahwa
pada tahun 2044 koran hanya akan menerbitkan satu eksemplar koran saja. Menurut hasil survey
dari Nielsen Media pada tahun 2017, tingkat pembelian koran secara personal hanya sebesar 20%,
menurun dibandingkan pada tahun 2008 yang mencapai 28%. Dilhat dari survey tersebut dapat
dilihat bahwa posisi media konvensional saat ini mulai ditinggalkan dan digantikan oleh media
online. Tetapi menurut Murdoch, pemilik News Corporation salah satu perusahaan media terbesar
di dunia mengatakan bahwa umur media konvensional bisa panjang jika mereka melakukan
perubahan strategi dan memperhatikan selera masyarakat saat ini. Media konvensional harus
segera bergerak dan mengubah arus besar agar industri mereka tidak dikalahkan oleh media online.
Mereka harus langsung beradaptasi dengan era digital agar dapat dengan mudaj melakukan inovasi
atau gebrakan baru melawan media online, agar media konvensional mulai kembali dilirik dan
dapat mempertahankan kredibilatasnya.

PEMBAHASAN

Media konvensional saat ini dihadapkan pada perubahan yang amat kompleks yang membuat
eksistensi mereka hari ini kurang diminati. Untuk menyingkirkan hal-hal tersebut dibutuhkan
perubahan yang menarik dan terampil, cerdas, serta berkomitmen tinggi. Perubahan tersebut
nantinya bisa menjadikan media konvensionl terus berkembang eksistensinya dan mampu
memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat. Selain itu industri media harus memahami
dan menyeimbangkan arus dengan adanya disrupsi digital supaya perubahan yang diciptakan
media konvensional searah dan satu tujuan dengan teknologi digital.

Disrupsi Digital

Disrupsi yang dibawa oleh oleh teknologi digital terhadap perubahan media berlangsung
melalu tida rute: (1) perubahan lanskap media yang mengubah karakter persaingan dalam bisnis
media, (2) perubahan model bisnis media pemberitaan yang menyempitkan keleluasaan finansial
para pengelola bisnis media dalam membiayai produksi berita, dan (3) perubahan norma-norma
serta cara kerja jurnalis dalam melakukan peliputan. Ketiga perubahan ini yang telah mengubah
wajah media di tingkat global dan loka; termasuk Indonesia.

Disrupsi yang telah dibawa tekonologi digital telah menciptakan tantangan dan ancaman bagi
media konvensional. Mereka mesti bersaing dengan banyaknya media online yang membanjiri
public dengan banyaknya informasi, menemukan model bisnis yang tepat, serta harus menjaga
kredibilas. Tak dapat dipungkiri jika saat ini banyak media konvensional yang harus ikut serta
memanfaatkan internet dengan mengembangan media digital, sebagai sarana penyampaian
informasinal media konvensional harus bersaing dengan media-media online agar kredibilitas
media tersebut tidak ditinggalkan.

Media konvensional akan ditinggal jika tidak melakukan penyesuaian dengan tekonologi
digital. Para pembaca media akan memilih akses yang mudah dan praktis seiring perkembangan
teknologi yang semakin canggih. Media-media konvensional harus menjadikan teknologi digital
ini menjadi aplikasian baru daalam menjalankan bisnis media.

Strategi Media Konvensioal

Kredibilas dan kepercayaan saat ini menjadi aspek utama dalam mempertahankan media
konvensioanl di era digital ini. Kedua aspek tersebut dapat dibangun oleh profesionalnya seorang
jurnalis dan pengelola media yang berpegang pada kode etik jurnalis dengan menyajikan informasi
secara fakta dan terverifikasi dengan baik. Dan di era digital ini media konvensional tidak hanya
harus diterbitkan lewat kertas, tapi bisa diterbitkan secara e-paper melalui tahapan konvergensi
media. Tak luput dengan menyesuaikan dan mengadopsi teknologi digital untuk mempertahankan
kedibitas dan esksistensinya dikalangan masyarakat.

Dengan menghadapi persaingan, dan dibantunya dengan keberedaan konvergensi media,


media konvensional dan media online diharapkan bisa saling bersinergi. Industri media
konvensional hari ini tidak hanya mengandalkan satu media saja tapi kini banyak industri media
yang memiliki media online disamping sudah adanya media cetak seperti koran ataupun majalah.
Dengan dibantunya media online dalam penyampaian informasi, industri media dapat menjangkau
dari segala penjuru. Salin itu, peluang bisnis bagi para pengiklan di media online bisa menjadi
sumber modal perusahaan industri media konvensional. Kemampuan media online
mendistribusikan berita dengan cepat dan praktis dianggap sebagai suatu kondisi yang tepat untuk
memperluas jjaringan pembaca dan cukup penting dalam menumbuhkan loyalitas bagi media
konvensional.

Konvergensi media merupakan wujud dari inovasi media konvensional, contohnya surat
kabar cetak menghadirkan surat kabar berbentuk portal berita berupa website realtime atau dalam
bentuk surat kabar elektronik (e-paper). Hadirnya e-paper menjadi salah satu jawaban atas
tantangan dari perkembangan teknologi digital dan sekaligus membuktikan bahwa surat kabar
dapat melibatkan diri dengan arus digital yang melekat dalam diri masyarakat. Hadirnya e-paper
menjadikan penyebaran informasi menjadi praktis dan memudahkan para pembaca dalam
membaca surat kabar yang mereka inginkan tanpa membulak-balikkan halaman kertas. Cukup
dengan menggunakan fasilitas smartphone mereka dapat membaca berita tersebut dimana saja dan
kapan saja. Dilihat dari kemudahan penggunaannya surat kabar dengan memanfaatkan kualitas
digital dapat dengan mudah menyajikan informasi yang lebih cepat diterbitkan dan lebih update
sehinga masyarakat tidak perlu menunggu lama terbitan cetak dan tidak ikut tertinggal dengan
informasi yang sedang hangat diperbincangkan.

Salah satu contoh hasil era digital yang menawarkan akses informasi media cetak dan media
online di konvergensikan menjadi satu akses yaitu Detik.com. Detik.com adalah situs media online
yang dibawahi naungan Trans Corporation. Dalam Detik.com terdapat berbagai macam akses
informasi yang disediakan layaknya sebuah media cetak juga namun dikemas sedikit lebih update
dan diinformasikan kepada masyarakat lebih cepat dibandingkan dengan media cetak dala bentuk
koran, surat kabar dan lain-lain.
Konvergensi media bisa menjadi salah satu strategi media dalam menghadapi disrupsi digital,
dengan menggabungkan media cetak dengan media online yang nantinya dapat diakses dengan
mudah menggunakan internet. Konvergensi media hadir untuk menciptakan sistem media yang
mampu menjangkau jarak yang jauh tetapi menyediakan beberapa peluang untuk tujuan-tujuan
yang spesifik. Teknologi media digital juga semakin mudah dipindahkan, tidak terikat raung dan
waktu dan mudah dibawa kemana-mana dengan hanya memanfaatkan smartphone.

KESIMPULAN

Media konvensional harus melakukam perubahan jika tidak ingin tertinggalkan. Maka dari
itu perlunya strategi konvergensi agar media massa supaya mampu menyeimbangi perkembangan
zaman dan agar media tersebut tetap eksis di masyarakat. Salah satu contoh yang dapat dilakukuan
adalah melakukan perubahan format, melakukan inovasi seperti koran harian yang menerbitkan
beritanya tidak hanya dalam bentuk kertas, tapi juga menerbitkan dalam versi e-paper yang
diupload di internet. Hal tersebut menjadi efektif karena pembaca yang tidak bisa mendapatkan
versi kertas bisa mendapatkan dalam via smartphone dan mudah diakses dimana saja dan kapan
saja. Lainnya juga sejumlah media cetak di tahun 2009 sudah membuka layanan mobile newspaper,
yang dapat mempermudah serta efektif bagi para pembaca yang emang tidak memiliki versi kertas

DAFTAR PUSTAKA

AR, M Fikri. 2016. Jurnalisme Kontekstual. Malang: UB Press

Ambardi, Kuskridho dkk. 2017. Kualitas Jurnalisme Publik di Media Online: Kasus Indonesia.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Kusuma, Satria. 2016. Posisi Media Cetak di Tengah Perkembangan Media Online di Indonesia.
Interact: Volume 5(1) (hal. 56–71). Bogor: Unika Atma Jaya

Putra, Reza Ade. 2019. Tantangan Media Massa Dalam Menghadapi Era Disrupsi Teknologi
Informasi dalam Jurnal Sistem Informasi Volume 5(1) (hal. 1-6). Palembang: Universitan
Negri Raden Fatah Palembang
Ibrahim, Idi Subandy dan Bachruddin Ali Akhmad. 2014. Komunikasi dan
Komodifikasi :Mengkaji Media dan Budaya Dalam Dinamika Globalisas. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia

Nurrahmah. 2017. ”Konvergensi dari Media Konvensional ke Digital (Studi pada Harian
Ujungpadang Ekspres)”. Skripsi. Fakultas Dakwah dan Komuikas. Jurnalistik. Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar

Oetama, Jakob. 2006. Sejarah Sosial Media dari Gutenberg Sampai Internet. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.

Sugiya, Aritasius. 2012. “Strategi Transformasi Konvergensi Media : Studi Kasus Grand Sratregy
Harian Kompas”. Tesis. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Pascasarjaran Ilmu
Komunikasi Manajemen Komunikasi. Universitas Indonesia. Jakarta

Epkamarsa, Hutama. 2014. Perkembangan Konvergensi Media di Indonesia. Makalah Non-


Seminar. Universitas Indonesia.

Hidayat, Rizki. 2015. Analisis Manajemen Penyiaran di Era Teknologi Informasi (Konvergensi
Media). Konvergensi Volume 1(1)

Misniastuti. 2016. Industri Media di Era Digital ‘Strategi Media Kompas dalam Mengkonter
Persaingan Media’ https://misniastuti.wordpress.com/2016/01/30/industri-media-di-era-
digital-strategi-media-kompas-dalam-mengkonter-persaingan-media/ diakses pada 26 Mei 2020

Anda mungkin juga menyukai