Anda di halaman 1dari 5

TEMUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Kasus

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah lanskap media cetak
secara nasional maupun internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, media cetak menghadapi
tantangan serius, termasuk mahalnya biaya produksi dan perubahan perilaku masyarakat yang
lebih memilih media massa digital untuk mencari informasi. Temuan ini tercermin dalam survei
Nielsen di Indonesia pada tahun 2014 dan 2017, yang menunjukkan penurunan signifikan dalam
industri surat kabar.

Meredupnya media cetak merupakan perubahan pola hidup manusia saat ini yang sudah
beralih dengan teknologi terbaru dan digital. Penurunan jumlah pembaca media cetak kini, secara
langsung akan mempengaruhi pendapatan dari perusahaan itu sendiri. Penurunan pembaca media
cetak juga didukung dengan lahirnya generasi muda yang lahir di era 80-200an yang disebut
sebagai generasi milenial. Menyikapi kemungkinan tersebut, maka industri media massa di
Indonesia dituntut untuk menyesuaikan dirinya pada era globalisasi berbasis teknologi digital
pada saat ini. Fenomena perkembangan era teknologi digital saat ini menuntut media massa di
Indonesia untuk melakukan sebuah inovasi terbaru, agar media massa dapat diakses secara cepat
dan praktis oleh masyarakat, sebagai pemenuh kebutuhan masyarakat akan informasi yang cepat
tepat dan akurat. Maka terciptalah sebuah media massa terbaru yang mampu menjawab
tantangan tersebut dan dianggap mampu menjadi solusi bagi media massa agar tetap memiliki
eksistensi dalam masyarakat. Media cetak suatu saat nanti mungkin akan hilang.

Sebagai studi kasus, penelitian terhadap minat konsumsi mahasiswa jurnalistik di Kota
Malang memberikan gambaran mendalam tentang pergeseran ini. Melalui metode kualitatif
dengan menggunakan teori Uses and Gratifications, temuan menunjukkan bahwa minat baca
media cetak pada mahasiswa jurnalistik rendah. Faktor-faktor seperti kesulitan akses, biaya, dan
kebutuhan informasi yang tidak terpenuhi memotivasi mahasiswa untuk beralih ke media online.

Media online memberikan keunggulan dalam hal kecepatan, aksesibilitas, dan biaya yang
lebih rendah. Mahasiswa jurnalistik di Kota Malang menyatakan bahwa media cetak tidak lagi
dapat memenuhi kebutuhan mereka. Sebagai respons terhadap tren ini, industri media cetak di
Indonesia dituntut untuk menyesuaikan diri dengan era digital. Salah satu solusi yang diambil
adalah digitalisasi koran dalam bentuk e-paper, sebuah langkah untuk tetap bersaing dan
menjangkau pembaca yang lebih luas.

Dengan demikian, temuan kasus ini menyoroti bahwa perubahan teknologi telah
memberikan dampak serius terhadap media cetak, dengan media online menjadi pesaing yang
kuat. Industri media cetak perlu secara aktif menyesuaikan strategi mereka agar tetap relevan
dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen dan dinamika teknologi digital pada era ini.

B. Pembahasan

Media massa atau pers, merupakan alat atau sarana penyampaian informasi kepada
masyarakat luas melalui media massa seperti media cetak maupun elektronik. Sesuai dengan
definisinya, media massa merupakan suatu istilah yang digunakan untuk mengistilahkan sebuah
media yang mampu mencakup dan memberikan informasi langsung kepada masyarakat luas.
Media massa dapat dibagi atas tiga jenis yang selama ini sudah tidak asing lagi di mata
masyarakat, yaitu media elektronik seperti televisi dan radio, media cetak yaitu koran dan
majalah dan terakhir merupakan suatu hal yang sangat populer dan sedang menjadi alat yang
dikonsumsi hampir semua masyarakat di era globalisasi yang maju saat ini yaitu media online
seperti internet, streaming televisi dan informasi yang dapat diakses melalui internet.

Media cetak merupakan salah satu jenis media massa yang paling tua jika dibandingkan
dengan jenis media massa seperti media elektronik terlebih media online. Dalam sejarah pun
tercatat bahwa surat kabar muncul dan ada sejak ditemukan nya sebuah alat mesin cetak oleh
Johan Gutenberg di Jerman (Romadhoni, 2018). Sedangkan media cetak di Indonesia lahir dan
mulai dikenal sejak ditandai dengan perjalanan yang cukup panjang setelah melalui lima periode
yaitu masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, sebelum kemerdekaan dan di masa awal
pertama bangsa ini merdeka lalu kemudian masuk lah ke masa orde lama dan orde baru.

Dalam tahun 2017, industri media cetak mengalami kemerosotan yang signifikan, tidak
hanya di tingkat nasional, tetapi juga di panggung internasional. Bisnis media cetak ditinggalkan
oleh para pemiliknya sebagai dampak langsung dari perkembangan teknologi informasi. Pada
kenyataannya, media cetak telah kehilangan daya tarik bagi pembaca, terutama kalangan anak
muda yang lebih memilih akses ke media massa melalui perangkat digital seperti ponsel dan
komputer, yakni media online. Buku "Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi" karya West &
Turner menjelaskan bahwa media massa adalah alat pengiriman pesan kepada massa atau
audiens, dan saat ini, media online atau internet telah mengatasi batasan masa lalu seperti jarak
dan waktu, mengubah secara mendasar dinamika kehidupan manusia.

Media cetak suatu saat nanti mungkin akan hilang. Tetapi sebagai sebuah media
informasi yang terus update dengan realitas sosial akan terus langgeng, bahkan dengan isi yang
lebih kaya. Paradigma masyarakat untuk mendapatkan informasi melalui internet adalah gratis
menyulitkam media cetak untuk menentukan harga Koran yang diedarkan kepada pembaca atau
pelanggan. Perkembangan teknologi digital telah meredupkan bisnis media cetak di Indonesia
maupun dunia. Disisi lain perkembangan uteknologi dan perubahan pembaca media cetak ke
Online akan menyelamatkan peradaban dan sekaligus melestarikan lingkungan yaitu mengurangi
penggunaan kertas.

Munculnya media baru dalam perkembangan teknologi komunikasi membawa dampak


dalam komunikasi massa. Internet tidak hanya berkaitan dengan produksi media dan dengan
distribusi pesan, tetapi juga dapat disetarakan dengan pengolahan, pertukaran dan penyimpanan.
Media baru merupakan lembaga komunikasi publik juga privat dan diatur (atau tidak) dengan
layak. Kinerja mereka tidak seteratur sebagaimana media massa yang professional dan birokratis,
setidaknya dalam media baru ini bebas dari control. Dalam hal ini McQuail (2011:153)
merumuskan perubahan utama yang berkaitan dengan munculnya media baru:(1) Digitalisasi dan
konvergensi atas segala aspek media. (2) Interaksi dan konektivitas jaringan yang semakin
meningkat. (3) Mobilitas dan delokasi yang mengirim dan menerima. (4) Adaptasi terhadap
peranan publikasi dan khalayak. (5) Munculnya beragam bentuk baru ‘pintu’ (gateway) media.
(6) Pemisahan dan pengaburan dari lembaga media.

Surat kabar, sebagai bentuk media massa tertua, mengalami penurunan dalam pola hidup
masyarakat yang beralih ke teknologi terbaru dan digital. Media cetak, yang memiliki sejarah
panjang sejak ditemukannya mesin cetak oleh Johann Gutenberg di Jerman, mencatat perjalanan
panjang di Indonesia melalui masa penjajahan Belanda, Jepang, menuju kemerdekaan, dan awal
kemerdekaan. Meredupnya media cetak mencerminkan perubahan pola hidup manusia yang
telah beralih ke teknologi terbaru dan digital.
Penelitian menunjukkan bahwa minat baca koran di kalangan mahasiswa jurnalistik di
Malang sangat rendah, dipengaruhi oleh kemajuan teknologi informasi yang membuat akses
informasi menjadi lebih praktis. Teori Uses and Gratifications digunakan untuk menjelaskan
bahwa pengguna media, termasuk mahasiswa, memainkan peran aktif dalam memilih dan
menggunakan media. Selain itu, persepsi mahasiswa juga dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal.

Dalam konteks globalisasi dan perkembangan teknologi digital, media massa memiliki
peran penting sebagai sarana penyampaian informasi kepada masyarakat luas. Penggunaan
internet terus berkembang, dengan hasil survei menunjukkan peningkatan jumlah pengguna
internet di Indonesia. Media cetak semakin tersingkir oleh media online yang lebih mudah
diakses dan digunakan oleh masyarakat. Ramalan Philip Meyer dalam bukunya "The Vanishing
Newspaper" bahwa pada tahun 2044 hanya akan ada satu eksemplar surat kabar menjadi
kenyataan yang mungkin jika media massa tidak mengikuti perkembangan dan melakukan
inovasi.

Menghadapi era globalisasi dan teknologi digital, industri media massa di Indonesia
dihadapkan pada tuntutan untuk berinovasi. Perkembangan teknologi digital menuntut media
massa untuk menyesuaikan diri agar tetap relevan dan dapat diakses dengan cepat oleh
masyarakat. Oleh karena itu, media massa, termasuk media cetak seperti surat kabar, majalah,
dan tabloid, harus beradaptasi dengan konvergensi media dan menjadi solusi yang dapat
mempertahankan eksistensinya dalam masyarakat yang semakin terhubung dan cenderung
mengandalkan media digital.

Persaingan media massa sangatlah ketat, ketika industri cetak makin mahal, muncul
media-media massa baru yang bisa diakses secara cepat dan murah yaitu melalui internet.
Perkembangan internet di dunia dan Indonesia juga berimbas terhadap media baru penyampai
informasi. Arus informasi tidak lagi dikuasai oleh lini mainstream surat kabar, tabloid, majalah,
radio, dan televisi. Portal berita menjadi sumber penyedia informasi yang saat ini sedang naik
daun, seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi dan tentunya dunia maya di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai