Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS ARTIKEL MESIN DIESEL DAN MESIN STRILING

MATA KULIAH TERMODINAMIKA

OLEH

Nama : Josafat Sijabat


NIM : 4223321015
Kelas : PSPF 22D

Dosen Pengampu: Rajo Hasim lubis, S.Pd., M.Pd

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MARET 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. yang dimana makalah ini dituliskan untuk pemenuhan tugas
mata kuliah termodinamika.

Penulis menyadari bahwa makalah ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dari dosen pengampu.
Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang secara
langsung atau tidak langsung membantu kami dalam penyelesaian ini.

Makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan. Untuk itu kami mengharapkan
saran dan masukan untuk perbaikan dilain waktu lagi. Dan semoga makalah ini berguna bagi kita
semua

Medan,01 November 2023

Josafat Sijabat

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... ii
BAB I ....................................................................................................................................................... 1
LATAR BELAKANG .................................................................................................................................... 1
BAB II ...................................................................................................................................................... 2
RESUME ARTIKEL ..................................................................................................................................... 2
A. MESIN DIESEL............................................................................................................................... 2
Artikel 1 ........................................................................................................................................... 2
Artikel 2 ........................................................................................................................................... 4
B. MESIN STRILING ........................................................................................................................... 7
Artikel 1 ........................................................................................................................................... 7
Artikel 2 ........................................................................................................................................... 8
BAB III ................................................................................................................................................... 10
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ARTIKEL ................................................................................................ 10
A. MESIN DIESEL............................................................................................................................. 10
Artikel 1 ......................................................................................................................................... 10
Artikel 2 ......................................................................................................................................... 10
B. MESIN STRILING ......................................................................................................................... 11
Artikel 1 ......................................................................................................................................... 11
Artikel 2 ......................................................................................................................................... 12
BAB IV ................................................................................................................................................... 13
APLIKASI SIKLUS DIESEL DAN STRILING DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI............................................ 13
A. MESIN DIESEL............................................................................................................................. 13
B. MESIN STRILING ......................................................................................................................... 13
BAB V .................................................................................................................................................... 14
KESIMPULAN ......................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 15

ii
BAB I

LATAR BELAKANG

Mesin Diesel dan Minyak Plastik: Dalam penelitian sebelumnya pada tahun 2015, telah diketahui
bahwa minyak plastik dapat digunakan sebagai campuran bahan bakar premium pada sepeda motor, namun
dengan batasan tertentu. Penggunaan minyak plastik dalam jumlah banyak dapat mengurangi kinerja mesin
sepeda motor dengan menurunkan torsi dan daya yang dihasilkan, serta meningkatkan konsumsi bahan
bakar. Untuk mengatasi masalah ini, penelitian lebih lanjut dilakukan dengan mengaplikasikan minyak
plastik sebagai campuran bahan bakar solar pada mesin diesel. Tujuannya adalah untuk menganalisis
pengaruh minyak plastik sebagai campuran bahan bakar solar terhadap kinerja mesin diesel. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak minyak plastik digunakan, semakin rendah kinerja mesin
diesel, terutama dalam hal torsi, daya, dan konsumsi bahan bakar.

Mesin Diesel untuk Distribusi Listrik: Listrik adalah kebutuhan primer yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari, baik untuk rumah tangga maupun industri. Dalam konteks penelitian di Nunukan,
Kalimantan Utara, mesin diesel digunakan untuk mendistribusikan listrik kepada masyarakat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi performa mesin diesel Mitsubishi model S16R-PTA(-S) dengan
memvariasikan pembebanan daya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi termal tertinggi terjadi
pada pembebanan daya 600 kW, dan ini dapat digunakan sebagai perlakuan untuk meningkatkan efisiensi
termal mesin diesel di PLN UPLTD MG Nunukan.

Mesin Stirling untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Penelitian ini berfokus pada pengembangan
mesin Stirling untuk menggerakkan generator sebagai pembangkit listrik tenaga surya. Tujuannya adalah
untuk menghasilkan desain mesin Stirling, memanufaktur mesin sesuai dengan desain tersebut, merakit
mesin ke generator listrik, dan menguji performa mesin serta energi listrik yang dihasilkan. Penelitian ini
mendukung pengembangan sumber energi terbarukan dengan menggunakan teknologi mesin Stirling.
Meskipun telah mencapai hasil yang diharapkan, ada beberapa kendala teknis yang perlu diatasi, seperti
piston yang terlalu sesak dan pemilihan bahan yang kurang sesuai.

Pengembangan Mesin Stirling dengan Teknologi Terbatas: Mesin Stirling adalah teknologi lama
yang dikembangkan untuk berbagai aplikasi, termasuk pembangkit listrik. Penelitian ini mencoba
memanfaatkan teknologi bengkel skala mikro dan komponen yang tersedia di pasaran untuk
mengembangkan mesin Stirling dengan biaya rendah. Pengujian dilakukan dengan mengukur kinerja mesin

1
Stirling menggunakan metodologi pengujian beban gandar poros engkol. Hasil penelitian ini akan
memberikan masukan untuk pengembangan mesin Stirling yang lebih kompetitif dan ekonomis.

Dengan latar belakang ini, penelitian mengenai mesin diesel dan mesin Stirling memiliki relevansi yang
signifikan dalam mengatasi tantangan dalam penggunaan bahan bakar alternatif, distribusi listrik, dan
pembangkitan energi dari sumber terbarukan.

BAB II

RESUME ARTIKEL
A. MESIN DIESEL
Artikel 1
ANALISA KINERJA MESIN DIESEL BERBAHAN BAKAR CAMPURAN SOLAR DAN
MINYAK PLASTIK

Pendahuluan

Pemanfaatan energi terbarukan menjadi semakin penting di era modern ini, karena sumber daya energi fosil
semakin menipis dan berdampak buruk pada lingkungan. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah
penggunaan bahan bakar alternatif pada mesin diesel, seperti minyak plastik dari limbah plastik. Namun,
penggunaan minyak plastik sebagai campuran bahan bakar pada mesin diesel perlu diuji terlebih dahulu
untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja mesin dan efisiensi bahan bakar. Oleh karena itu,
penelitian ini dilakukan untuk menganalisa kinerja mesin diesel dengan campuran minyak plastik dan solar
sebagai bahan bakar. Metode yang digunakan adalah pengaplikasian minyak plastik sebagai campuran solar
pada mesin diesel dan pengujian parameter prestasi mesin. Diharapkan hasil penelitian ini dapat
memberikan informasi yang berguna bagi pengembangan teknologi mesin diesel dan penggunaan bahan
bakar alternatif.

Tinjauan Pustaka

bahan bakar minyak plastik dan karakteristiknya. Bahan bakar adalah suatu bahan yang apabila dibakar
akan menghasilkan energi panas. Setiap bahan bakar memiliki karakteristik dan nilai pembakaran yang
berbeda-beda. Karakteristik inilah yang menentukan sifat-sifat dalam proses pembakaran, dimana sifat
yang kurang menguntungkan dapat disempurnakan dengan jalan menambah bahan-bahan kimia ke dalam

2
bahan bakar tersebut. Selain itu, tinjauan pustaka juga membahas tentang penggunaan minyak plastik dari
limbah plastik sebagai campuran bahan bakar pada mesin diesel dan perlunya penelitian lebih lanjut untuk
mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja mesin diesel, efisiensi bahan bakar, dan faktor-faktor lain yang
menyangkut energi terbarukan.

Metodologi penelitian

1. Pengumpulan bahan bakar minyak plastik dari limbah plastik dan persiapan campuran bahan bakar
dengan solar.

2. Pengujian parameter mesin diesel dengan menggunakan bahan bakar campuran minyak plastik dan solar,
serta bahan bakar solar murni sebagai pembanding.

3. Pengambilan data pada road test untuk mendapatkan nilai akselerasi dan pemakaian bahan bakar pada
kondisi real di jalanan.

4. Analisis data dan pembahasan hasil pengujian untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran bahan
bakar minyak plastik dan solar terhadap kinerja mesin diesel dan efisiensi bahan bakar.

Metode pengujian yang digunakan meliputi pengujian pada mesin diesel dengan menggunakan
dynamometer dan pengujian pada kondisi real di jalanan dengan melakukan road test. Selain itu, dalam
penelitian ini juga dilakukan analisis komposisi kimia bahan bakar campuran minyak plastik dan solar
menggunakan alat GC-MS.

Hasil dan pembahasan

Pengaruh penggunaan campuran bahan bakar minyak plastik dan solar terhadap kinerja mesin diesel dan
efisiensi bahan bakar. Berikut adalah beberapa hasil dan pembahasan yang dapat diambil :

1. Penggunaan campuran bahan bakar minyak plastik dan solar pada mesin diesel dapat meningkatkan torsi
dan daya mesin pada putaran rendah dan menengah

2. Penggunaan campuran bahan bakar minyak plastik dan solar pada mesin diesel dapat meningkatkan
efisiensi bahan bakar pada putaran rendah dan menengah

3. Penggunaan campuran bahan bakar minyak plastik dan solar pada mesin diesel dapat meningkatkan laju
pembakaran dan suplai bahan bakar dalam silinder pada putaran tinggi dan pembebanan yang semakin
besar

3
4. Penggunaan campuran bahan bakar minyak plastik dan solar pada mesin diesel dapat mengurangi emisi
gas buang CO dan NOx

5. Analisis komposisi kimia bahan bakar campuran minyak plastik dan solar menggunakan alat GC-MS
menunjukkan adanya senyawa hidrokarbon dan senyawa aromatik dalam bahan bakar campuran

6. Road test menunjukkan bahwa penggunaan campuran bahan bakar minyak plastik dan solar pada mesin
diesel dapat meningkatkan akselerasi dan mengurangi pemakaian bahan bakar pada kondisi real di jalanan

Kesimpulan

1. Penggunaan campuran bahan bakar minyak plastik dan solar pada mesin diesel dapat meningkatkan
kinerja mesin dan efisiensi bahan bakar, serta mengurangi emisi gas buang CO dan NOx.

2. Penggunaan campuran bahan bakar minyak plastik dan solar pada mesin diesel dapat meningkatkan torsi
dan daya mesin pada putaran rendah dan menengah, serta meningkatkan laju pembakaran dan suplai bahan
bakar dalam silinder pada putaran tinggi dan pembebanan yang semakin besar.

3. Analisis komposisi kimia bahan bakar campuran minyak plastik dan solar menggunakan alat GC-MS
menunjukkan adanya senyawa hidrokarbon dan senyawa aromatik dalam bahan bakar campuran.

4. Road test menunjukkan bahwa penggunaan campuran bahan bakar minyak plastik dan solar pada mesin
diesel dapat meningkatkan akselerasi dan mengurangi pemakaian bahan bakar pada kondisi real di jalanan.

Dari kesimpulan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan campuran bahan bakar minyak plastik dan
solar pada mesin diesel dapat menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan
bahan bakar. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh penggunaan
campuran bahan bakar ini pada jangka panjang dan faktor-faktor lain yang menyangkut energi terbarukan.

Artikel 2
Analisa Performa Efisiensi Mesin Diesel Dengan Eksperimen Variasi Pembebanan Daya Di PT
PLN UPLTD MG Nunukan

Oleh karena itu pentingnya mendistribusikan listrik untuk Indonesia, khususnya daerah Nunukan,
Kalimantan Utara yang sampai saat ini mengalami perkembangan baik dengan penambahan unit mesin
diesel yang dapat membantu mendistribusikan listrik kepada masyarakat Nusantara. Pendistribusian listrik
memerlukan pasokan maksimal yang dipengaruhi oleh daya terefisien dari variasi pembebanan daya.

Adapun metode yang digunakan ialah eksperimen dengan variasi pembebanan pada daya 600 kW, 800 kW,
dan 1000 kW. Perhitungan telah dilakukan di PLTD Sei Bilal iuntuk menghitung efesiensi termal dan usaha

4
netto dari mesin diesel. Hasil penelitian dari data yang telah didapatkan bahwa pada daya 600 kW dihasilkan
efesiensi termal paling tinggi yaitu sebesar 59,3 % dan pada daya 800 kW dan 1000 kW dihasilkan usaha
netto paling tinggi yaitu sebesar 614,36 kJ/kg.

Implikasi penelitian ialah esifiensi termal tertinggi akan digunakan sebagai perlakuan kepada mesin diesel
PT. Kata kunci: Listrik, Mesin diesel, Efesiensi termal, dan Usaha netto [2] Abstract Electricity is currently
a primary need that is very important for everyday life, both for household and industrial use. Keywords:
Electricity, Diesel engine, Thermal efficiency and Net effort Analisa Performa Efisiensi Mesin Diesel.
Banyaknya daerah-daerah terpencil di Indonesia yang sampai saat ini masih kesulitan dalam mendapatkan
pasokan energi listrik khususnya untuk kehidupan sehari-hari. Keterbatasan pasokan listrik ini disebabkan
penggunaan listrik yang berlebihan dalam kehidupan sehari-hari baik itu di rumah tangga, perusahaan
maupun industri dan daerah-daerah yang sulit untuk dijangkau. Oleh karena itu, untuk menanggulangi
keterbatasan pasokan listrik ini, maka banyak didirikan pembangkit-pembangkit listrik di Indonesia, salah
satunya adalah pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), yang merupakan pembangkit listrik dengan mesin
diesel yang dikopel dengan generator. Mesin diesel sendiri merupakan salah satu mesin penggerak utama
sebagai mesin kalor, yang bisa didefinisikan sebagai alat yang dapat mengubah energi kalor menjadi energi
mekanik.

Di daerah Nunukan, Kalimantan Utara sendiri menggunakan mesin diesel sebagai pembangkit dan
pendistribusi pasokan listrik. Permasalahan yang dihadapi pada Mesin diesel Mitsubishi S16-PTA pada PT
PLN UPLTD MG Nunukan ialah performanya yang tidak stabil sepenuhnya dalam menyuplai daya mesin
yang maksimal. Metode yang digunakan ialah eksperimen dengan variasi pembebanan pada daya 600 kW,
800 kW, dan 1000 kW. Mesin diesel Mitsubishi S16-PTA memiliki spesifikasi seperti tabel 1 sebagai
berikut: Tabel 1 Spesifikasi Mesin Mitsubishi S16-PTA Item Specification Type Water-cooled 4-stroke
cycle No. of cylinders -Arrangement 16-V type Cylinder bore × stroke ø170 × 180 mm [6.69 × 7.09 in.]
Compression ratio: 1 Fuel injection starting pressure 30.4 MPa Siklus diesel secara teori untuk compression
ignition engine pada motor diesel, penambahan panas terjadi pada tekanan tetap (P-V Diagram) sehingga
siklus diesel disebut juga siklus tekanan tetap ketika proses pembakaran terjadi didalam silinder .

Berikut persamaan data V1, V2, V3 dan T2, T3, T4 sebagai data input pencarian efisiensi daya mesin
pembangkit. T4 = T3 × (RC)ᴷ ‫ ־‬1 (6) T4 = Temperatur titik 4 2. Tinjauan Pustaka Mesin diesel sendiri
merupakan salah satu mesin penggerak utama sebagai mesin kalor, yang bisa didefinisikan sebagai alat
yang dapat mengubah energi kalor menjadi energi mekanik [5][6], dimana dengan proses pembakaran yang
terjadi didalam mesin itu sendiri (internal combustion engine) dan pembakaran terjadi karena udara
dimampatkan atau dikompresi dalam suatu ruang bakar sehingga diperoleh udara bertekanan tinggi serta

5
panas yang tinggi, sehingga tidak memerlukan spark plug (busi) melainkan fuel injector untuk memasukkan
bahan bakar sehingga terjadilah pembakaran.

Mesin diesel yang digunakan adalah mesin diesel dengan model mitsubishi S16R-PTA(-S). PLN UPLTD
MG NUNUKAN dan merupakan penelitian studi literasi dan pengambilan data secara langsung, dimana
dilakukan pengukuran suhu pada mesin diesel secara langsung, menentukan asumsi yang dibutuhkan utuk
proses analisa. Pengumpulan data menggunakan termogun untuk mengukur intake air temperature serta
dengan data lainnya yang dapat dilihat pada spesifikasi mesin seperti diameter silinder, panjang stroke dan
pressure bahan bakar. Kemudian hasil data diolah dengan melakukan perhitungan yang bersumber dari
Analisa Performa Efisiensi Mesin Diesel. Siklus diesel secara teori untuk compression ignition engine pada
motor diesel, penambahan panas terjadi pada tekanan tetap (P-V Diagram) sehingga siklus diesel seperti
gambar 1 disebut juga siklus tekanan tetap ketika proses pembakaran terjadi di dalam silinder.

Gambar 1. Siklus Diesel Dari gambar diatas, diketahui bahwa: 1-2: langkah kompresi isentropic 2-3:
penginjeksian bahan bakar pada tekanan konstan (isobaric) 3-4: proses ekspansi isentropic 4-1: proses panas
dibuang pada volume konstan Konstantan - konstantan yang berlaku pada siklus diesel: k: Konstanta rasio
panas spesifik = cp/cv = 1,4 cp: Konstanta panas spesifik pada tekanan konstan = 1,005 kJ/kg.K cv :
Konstanta panas spesifik pada volume konstan = 0,718 kJ/kg. K r: Rasio kompresi = V1/V2 rc: Rasio
pancung (cut off ratio) = V3/V2 Diketahui intake air temperature pada tabel 2 sebagai input pada mesin
diesel pada pembangkit : Table 2 Data Temperatur Variasi Beban (kW) 600 800 1000 Intake air temperatur(
C) 68 86 86 158 Andre Amba Matarru, Ferdinan Sanda Dengan spesifikasi mesin sebagai berikut: 1.
Diameter = 170 cm 2. Stroke = 180 cm 3. Tekanan konstan bahan bakar = 31,4 Mpa 4. Data dan Analisis
4.1 Hasil Data Dengan menggunakan siklus diesel dengan bertambahnya beban yang sekaligus
mempengaruhi konsumsi bahan bakar, sehingga efisiensi juga dipengaruhi

Efisiensi thermal Siklus Diesel dari definisi mesin kalor adalah: ηth = wnet/qm = (qm -qk)/qm = 1 -qk/qm
Kerja netto merupakan harga yang diperoleh selama siklus berlangsung.

Kerja netto dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan berikut: Wnett = Qin - Qout Dimana, Wnett
= kerja Netto (kJ/kg) Qin = kalor yang masuk (kJ/kg) Qout = kalor yang keluar (kJ/kg) Adapun perhitungan
pada hasil data tersebut sebagi berikut: Nilai konstanta-konstanta yang berlaku pada mesin diesel K =
konstanta rasio panas spesifik = 1,4 Cp = Konstanta panas spesifik pada tekanan konstan = 1,005 kJ/kg.K
Cv = konstanta panas spesifik pada volume konstan = 0,718 kJ/kg.K Adapun hasil perhitungan dapat dilihat
pada tabel 3 berikut: Table 3 Hasil Perhitungan Beban (kW) Temp 1(K) Temp 2 (K) Temp 3 (K) Temp.

6
B. MESIN STRILING
Artikel 1
REKAYASA MESIN STIRLING UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

Pendahuluan

Teknologi yang semakin maju dan penggunaannya yang semakin luas diberbagai kalangan masyarakat
membuat kebutuhan energi listrik semakin meningkat. Karena sebagian besar teknologi menggunakan
energi listrik, salah satu teknologi yang banyak membutuhkan energi listrik di era modern adalah mesin.
Oleh karena itu, riset ini membahas tentang penggunaan mesin stirling sebagai pembangkit listrik tenaga
surya yang ramah lingkungan. Dalam riset ini, kami berhasil menghasilkan desain dan produk yang dapat
membangkitkan energi listrik dengan sumber yang terbarukan.

Kajian teori

sumber energi dan prinsip kerja mesin stirling. Pada bagian sumber energi, dijelaskan bahwa energi
merupakan kemampuan untuk melakukan kerja. Sedangkan pada bagian prinsip kerja mesin stirling,
dijelaskan bahwa mesin stirling bekerja dengan memanfaatkan perbedaan suhu antara sumber panas dan
sumber dingin untuk menghasilkan energi listrik. Mesin stirling terdiri dari beberapa komponen seperti
silinder, piston, dan flywheel yang bekerja secara bergantian untuk menghasilkan energi listrik. Selain itu,
pada kajian teori juga dijelaskan tentang beberapa faktor yang mempengaruhi performa mesin stirling
seperti suhu, tekanan, dan kecepatan putaran.

Metode penelitian

Penelitian pengembangan (R&D). Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, antara lain kebutuhan,
definisi proyek, proyek dan penyusunan spesifikasi teknis produk, perencanaan konsep produk,
perancangan produk, hingga dokumen untuk pembuatan produk. Proses selanjutnya yaitu menganalisis
kebutuhan, memperhatikan pertimbangan perencanaan, dan memperhatikan pula tuntutan perencanaan.
Setelah itu, dilakukan manufaktur mesin stirling sesuai dengan desain yang telah dibuat dan merakit mesin
stirling hasil proses manufaktur ke generator listrik yang akan mengubah energi gerak menjadi energi
listrik. Selanjutnya, dilakukan pengujian performa mesin dan energi listrik yang dihasilkan dalam satuan
watt (W).

Hasil dan pembahasan

7
Desain dan pembuatan mesin stirling sebagai pembangkit listrik tenaga surya. Pada bagian hasil, dijelaskan
bahwa mesin stirling yang telah dibuat melalui proses manufaktur sesuai dengan desain yang telah dibuat.
Mesin stirling tersebut dapat menghasilkan energi listrik dengan sumber energi yang terbarukan yaitu
tenaga surya. Selain itu, pada bagian pembahasan dijelaskan bahwa mesin stirling memiliki beberapa
kendala yang mempengaruhi performanya seperti piston yang terlalu sesak sehingga mengakibatkan
flywheel susah berputar. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan pada mesin stirling agar dapat
menghasilkan energi listrik dengan performa yang lebih baik. Selain itu, pada bagian pembahasan juga
dijelaskan tentang keuntungan penggunaan mesin stirling sebagai pembangkit listrik tenaga surya yaitu
ramah lingkungan dan dapat menghasilkan energi listrik dengan biaya yang lebih murah.

Artikel 2
Rancangan Mesin Stirling Memanfaatkan Komponen Mesin Lain Yang Ada Di Pasaran Indonesia
Sebagai Pembangkit Listrik

Pendahuluan

Mesin Stirling merupakan teknologi yang kembali dikembangkan akhir-akhir ini karena adanya kebutuhan
akan teknologi ramah lingkungan, sumber energi yang fleksibel, dan efisiensi yang tinggi. Mesin Stirling
diketahui memiliki efisiensi yang mendekati efisiensi Carnot dengan proses isotermal dan isokhorik.
Teknologi ini mengubah energi panas menjadi energi mekanik, yang kemudian dapat diubah menjadi energi
listrik jika dihubungkan dengan generator. Saat ini sedang dalam pengembangan mesin Stirling untuk
produksi massal yang mampu menghasilkan daya listrik hingga 3 kilowatt. Mesin Stirling skala besar ini
biasanya memiliki volume kecil tetapi beroperasi pada tekanan puluhan bar, sehingga memerlukan material
dan teknologi manufaktur yang canggih. Mesin ini sedang dikembangkan di Eropa dan Amerika karena
potensinya yang besar dalam menghasilkan listrik untuk kebutuhan rumah tangga, mirip dengan panel surya

Metodologi pengujian mesin

Metodologi pengujian prototipe mesin Stirling melibatkan pengujian beban poros engkol. Pengujian
dilakukan sebanyak lima kali, dan data yang dikumpulkan meliputi rata-rata konstan kecepatan, waktu
tempuh, dan biaya. Dari data tersebut dihitung tenaga mesin yang dihasilkan.

Untuk mengukur kecepatan putaran poros engkol digunakan rumus yang ada berdasarkan kecepatan yang
diperoleh pada saat pengumpulan data. Data tersebut kemudian diolah untuk mengetahui daya dan
kemampuan energi mesin pada kondisi minimum, maksimum, dan rata-rata.

8
Pengujian prototipe menghasilkan lima kumpulan data eksperimen, yang dianalisis untuk menentukan
keluaran tenaga mesin. Data tersebut diolah menggunakan rumus untuk menghitung daya mesin pada poros
engkol. Metodologi pengujiannya meliputi penggunaan katrol teflon untuk mengurangi gesekan, uji beban
untuk memuat mesin, tali pengangkat beban, dan papan lintasan untuk mengukur jarak yang ditempuh.
Variabel yang diukur selama pengujian meliputi kecepatan, kecepatan sudut, dan waktu.

Hasil pengujian digunakan untuk menganalisis efisiensi mesin dan mengidentifikasi perbaikan yang
diperlukan untuk pengembangan di masa depan. Secara keseluruhan metodologi pengujian bertujuan untuk
mengevaluasi kinerja prototipe mesin Stirling dan memberikan masukan untuk pengembangan lebih lanjut
agar lebih kompetitif dan hemat biaya.

Keisimpulan

Berdasarkan penelitian dan pengujian yang dilakukan terhadap prototipe mesin Stirling, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut: Prototipe mesin Stirling menunjukkan potensi sebagai teknologi pembangkit
listrik, dengan kemampuan mengubah energi panas menjadi energi mekanik. Penggunaan komponen mesin
yang ada di pasaran, seperti kompresor, terbukti menjadi pendekatan yang hemat biaya dalam
pengembangan prototipe mesin Stirling.

Metodologi pengujian beban menggunakan katrol teflon dan tali pengangkat beban efektif dalam mengukur
kinerja mesin dan keluaran tenaga. Efisiensi prototipe mesin Stirling ditemukan relatif rendah,
menunjukkan perlunya perbaikan lebih lanjut dalam desain dan optimasi. Berdasarkan kesimpulan tersebut,
disarankan rekomendasi berikut: Penelitian dan pengembangan lebih lanjut harus dilakukan untuk
meningkatkan efisiensi prototipe mesin Stirling. Hal ini dapat melibatkan optimalisasi desain, material, dan
proses manufaktur.

Kolaborasi dengan teknologi manufaktur dan bengkel yang canggih dapat membantu meningkatkan presisi
dan akurasi proses produksi mesin Stirling. Pengujian dan analisis lanjutan harus dilakukan untuk
mengumpulkan lebih banyak data dan memvalidasi kinerja prototipe mesin Stirling. Eksplorasi metode
pendinginan alternatif, seperti menggunakan udara atau cairan pendingin lainnya, harus dipertimbangkan
untuk meningkatkan efisiensi pendinginan mesin.

Kesimpulannya, prototipe mesin Stirling menunjukkan potensi sebagai teknologi pembangkit listrik yang
ramah lingkungan dan efisien. Upaya penelitian dan pengembangan lebih lanjut diperlukan untuk
mengoptimalkan desainnya, meningkatkan efisiensi, dan membuatnya lebih kompetitif di pasar.

9
BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ARTIKEL


A. MESIN DIESEL
Artikel 1
Kelebihan

1. Artikel ini menggarisbawahi pentingnya energi terbarukan dalam menghadapi masalah sumber
daya energi fosil yang semakin menipis dan dampak lingkungan negatif.

2. Artikel ini menjelaskan penggunaan minyak plastik dari limbah plastik sebagai bahan bakar
alternatif pada mesin diesel, yang bisa membantu mengurangi limbah plastik.

3. Artikel ini memberikan gambaran metodologi penelitian yang rinci, termasuk pengumpulan bahan
bakar, pengujian parameter mesin, analisis data, dan road test.

4. Artikel ini menyajikan hasil pengujian yang jelas dan kesimpulan yang mendukung penggunaan
campuran bahan bakar minyak plastik dan solar pada mesin diesel.

Kekurangan

1. Tinjauan pustaka kurang mendalam artikel ini memberikan gambaran umum tentang bahan bakar
minyak plastik, tinjauan pustaka bisa lebih mendalam dengan mengutip penelitian-penelitian
terkait.

2. Sumber data yang kurang jelas: Artikel ini tidak menjelaskan sumber data apa yang digunakan
dalam analisis komposisi kimia bahan bakar campuran minyak plastik dan solar menggunakan alat
GC-MS.

3. artikel ini mengakui bahwa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi penggunaan
campuran bahan bakar ini dalam jangka panjang.

Artikel 2
Kelebihan

1. Artikel ini menyoroti pentingnya pasokan listrik, khususnya di daerah Nunukan, Kalimantan Utara,
dan bagaimana mesin diesel digunakan untuk mendistribusi listrik.

10
2. Artikel ini menggunakan eksperimen dengan variasi pembebanan daya untuk menganalisis
efisiensi termal dan usaha netto dari mesin diesel, memberikan pendekatan yang kuat untuk
penelitian.

3. Artikel ini memberikan hasil eksperimen yang menjelaskan efisiensi termal dan usaha netto pada
berbagai pembebanan daya, dan mengusulkan implikasi dari hasil penelitian.

Kekurangan

1. Artikel ini hanya memberikan tinjauan pustaka yang singkat dan tidak mengutip banyak penelitian
terkait, sehingga kurang memberikan latar belakang yang kuat.

2. Artikel ini memberikan beberapa data temperatur, tetapi tidak menjelaskan data yang diperlukan
untuk pemahaman yang lebih mendalam, seperti komposisi bahan bakar atau faktor lain yang
mempengaruhi performa mesin.

3. Artikel ini tidak memberikan kesimpulan yang jelas dari hasil penelitian, seperti rekomendasi
praktis atau implikasi yang lebih luas.

B. MESIN STRILING
Artikel 1
Kelebihan

1. Artikel ini memberikan pemahaman yang cukup lengkap tentang mesin Stirling dan
penggunaannya sebagai pembangkit listrik tenaga surya.

2. Artikel ini menekankan penggunaan sumber energi terbarukan, yaitu tenaga surya, yang memiliki
dampak positif pada lingkungan.

3. Metode penelitian yang digunakan (R&D) dijelaskan dengan rinci, membantu pembaca memahami
bagaimana mesin Stirling dikembangkan

Kekurangan

1. Tidak ada data hasil pengujian: Meskipun artikel menyebutkan tentang proses manufaktur dan
perbaikan yang diperlukan pada mesin Stirling, tidak ada data konkret yang mendukung klaim
tersebut. Data pengujian performa mesin dan energi listrik yang dihasilkan akan memberikan
kejelasan dan kevalidan riset.

2. Pembahasan kendala yang kurang mendalam: Artikel hanya sebentar membahas kendala pada
mesin Stirling tanpa memberikan solusi atau analisis yang mendalam tentang masalah tersebut.

11
3. Kurangnya informasi tentang kontribusi praktis: Artikel tidak memberikan informasi tentang sejauh
mana kontribusi dari riset ini dalam konteks energi terbarukan dan bagaimana teknologi ini dapat
diterapkan dalam masyarakat.

Artikel 2
Kelebihan

1. Artikel ini menggambarkan pendekatan yang lebih hemat biaya dengan memanfaatkan komponen
mesin yang sudah ada di pasaran, seperti kompresor.

2. Artikel ini memberikan informasi yang cukup rinci tentang metode pengujian prototipe mesin
Stirling, yang dapat membantu pembaca memahami proses pengembangan dan evaluasi kinerja
mesin.

3. Artikel ini memberikan rekomendasi konkre untuk pengembangan lebih lanjut, termasuk
peningkatan efisiensi dan kolaborasi dengan teknologi manufaktur.

Kekurangan

1. Artikel ini tidak memberikan data atau hasil pengujian yang konkret tentang kinerja prototipe
mesin Stirling, seperti efisiensi atau daya yang dihasilkan.

2. ini lebih berfokus pada aspek teknis dan pengujian, namun kurang memberikan pandangan yang
lebih luas tentang aplikasi praktis dan dampak potensial dalam konteks energi terbarukan.

3. Kurangnya diskusi tentang penggunaan energi terbarukan: Meskipun artikel mengacu pada
teknologi yang ramah lingkungan, tidak ada penjelasan yang mendalam tentang bagaimana
teknologi ini berkontribusi pada penggunaan energi terbarukan secara umum.

12
BAB IV

APLIKASI SIKLUS DIESEL DAN STRILING DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI

A. MESIN DIESEL
Contoh Aplikasi Siklus Diesel dalam Kehidupan Sehari-hari (Mesin Diesel):

1. Kendaraan Diesel: Mobil, truk, bus, dan mesin diesel lainnya digunakan secara luas dalam
transportasi. Mesin diesel digunakan karena efisiensinya dalam mengubah bahan bakar diesel
menjadi tenaga untuk menggerakkan kendaraan. Ini membantu orang bergerak dari satu tempat ke
tempat lain dengan cepat dan efisien.

2. Pembangkit Listrik: Mesin diesel juga digunakan dalam pembangkit listrik darurat. Ketika terjadi
pemadaman listrik, generator diesel dapat menyediakan daya listrik sementara untuk rumah, bisnis,
atau fasilitas penting lainnya.

3. Mesin Diesel dalam Konstruksi: Alat berat seperti ekskavator, buldoser, dan mesin konstruksi
lainnya sering kali menggunakan mesin diesel. Mesin ini memberikan daya yang cukup besar dan
tahan lama untuk pekerjaan konstruksi yang berat.

B. MESIN STRILING
1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Mesin Stirling digunakan dalam beberapa sistem pembangkit
listrik tenaga surya. Mereka memanfaatkan perbedaan suhu antara panas matahari dan udara
sekitarnya untuk menghasilkan energi mekanik, yang kemudian diubah menjadi energi listrik.

2. Pendingin Uap Mini: Mesin Stirling dapat digunakan dalam pendingin uap mini, yang cocok untuk
aplikasi yang memerlukan pendinginan dalam lingkungan tertentu, seperti peralatan medis atau
penelitian laboratorium.

3. Penjelajah Antariksa: Mesin Stirling telah digunakan dalam misi luar angkasa, seperti penjelajah
Mars. Mereka dapat beroperasi dalam suhu ekstrim di luar angkasa dan menghasilkan daya untuk
instrumen ilmiah dan peralatan elektronik.

4. Sistem Pendingin Rumah Tangga: Beberapa perusahaan mengembangkan sistem pendingin rumah
tangga berbasis mesin Stirling yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Mereka dapat
memanfaatkan perbedaan suhu antara udara luar dan dalam rumah untuk menghasilkan
pendinginan.

13
BAB V

KESIMPULAN
1. Mesin diesel

Kedua artikel memberikan wawasan yang berharga tentang penggunaan mesin diesel dan potensinya dalam
efisiensi dan penggunaan bahan bakar alternatif. Artikel 1 menunjukkan potensi positif dalam penggunaan
minyak plastik sebagai campuran bahan bakar, yang memiliki implikasi positif pada kinerja mesin dan
lingkungan. Artikel 2 lebih berfokus pada pengoptimalan mesin diesel yang digunakan dalam distribusi
listrik.

Dalam pengembangan teknologi energi terbarukan dan efisiensi penggunaan bahan bakar, baik artikel 1
maupun artikel 2 menyoroti pentingnya penelitian dalam meningkatkan kinerja mesin diesel dan potensinya
dalam mencapai efisiensi yang lebih tinggi.

2. Mesin striling

Kedua artikel membahas tentang pengembangan dan penerapan mesin Stirling sebagai teknologi
pembangkit listrik. Artikel pertama fokus pada penggunaan mesin Stirling sebagai pembangkit listrik
tenaga surya, sementara artikel kedua mengeksplorasi penggunaan komponen mesin yang sudah ada di
pasaran Indonesia.

Kesamaan:

1. Kedua artikel menyoroti pentingnya teknologi ramah lingkungan dan penggunaan sumber energi
terbarukan dalam memenuhi kebutuhan listrik.

2. Kedua artikel membahas mesin Stirling sebagai teknologi yang memiliki potensi dalam
menghasilkan energi listrik.

Perbedaan:

1. Artikel pertama memberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang teori dasar mesin Stirling,
prinsip kerjanya, dan faktor-faktor yang memengaruhi performanya. Artikel kedua lebih fokus pada
metodologi pengujian prototipe mesin Stirling.

2. Artikel pertama lebih menekankan desain dan manufaktur mesin Stirling yang dapat menghasilkan
energi listrik dari tenaga surya. Artikel kedua lebih fokus pada penggunaan komponen mesin yang
sudah ada di pasaran sebagai pendekatan hemat biaya.

14
Kesimpulannya, artikel pertama lebih berfokus pada penerapan konkret mesin Stirling sebagai
pembangkit listrik tenaga surya, sementara artikel kedua lebih berfokus pada eksplorasi potensi
penggunaan komponen mesin yang sudah ada di pasaran. Keduanya memiliki potensi untuk memajukan
teknologi pembangkit listrik yang ramah lingkungan, tetapi memiliki pendekatan yang berbeda dalam
pengembangan dan pengujian

DAFTAR PUSTAKA

Dharma, U. S., Nugroho, E., & Fatkurahman, M. (2018). Analisa Kinerja Mesin Diesel Berbahan Bakar
Campuran Solar dan Minyak Plastik. Turbo J. Progr. Stud. Tek. Mesin, 7.

Matarru, A. A., & Sanda, F. (2022). Analisa Performa Mesin Diesel Dengan Variasi Pembebanan Di PT
PLN UPLTD MG Nunukan. Jurnal Elektro dan Mesin Terapan, 8(2), 154-161.

Moecty, R. P., Adityawan, G., & Artha, A. N. (2016). REKAYASA MESIN STIRLING UNTUK
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA. Pelita-Jurnal Penelitian Mahasiswa UNY, 11(2).

Zakaria, R., Priadythama, I., & Budiyanto, N. E. (2013). Rancangan Mesin Stirling Memanfaatkan
Komponen Mesin Lain Yang Ada Di Pasaran Indonesia Sebagai Pembangkit Listrik. Performa:
Media Ilmiah Teknik Industri, 12(1).

15

Anda mungkin juga menyukai