Anda di halaman 1dari 11

JURNALISME KONVERGENSI

Makalah

Diajukan untuk dipresentasikan pada Mata Kuliah


Media Penyiaran Islam Digital Program Studi
Komunikasi dan Peyiaran Islam
Pascasarjana UIN Alauddin
Makassar

Oleh:
Syauqi Zainul Muttaqin
NIM: 80800222002

Dosen Pengampu
Dr. Muhammad Anshar Akil, MSi

PROGRAM PASCASARJANA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatu.


Puji syukur kehadirat Allah swt. dengan rahmat-Nya sehingga penulis
mampu menyelesaikan tugas makalah Studi Komunikasi Islam tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam juga semoga selalu tercurahkan kepada baginda Rasululah
saw. sang revolusioner kehidupan pembawa risalah Islam ke seluruh alam hingga
saat ini.
Dalam penyusunan makalah ini, tentu penulis tidak lupa banyak berterima
kasih kepada bapak/ibu yang telah membimbing penulis dalam perkuliahan ini.
Tentunya makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Olehnya itu, penulis
senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita dan orang-orang yang membacanya. Amin yaa
robbal alamin.

Makassar, 8 Mei 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORITIS ......................................................................................... 3
A. Tinjauan Umum Junalisme Konvergensi ................................................................ 3
B. Perkembangan Jurnalisme Konvergensi Di Indonesia ............................................ 5
C. Pengaruh Jurnalisme Konvergensi .......................................................................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 7
Kesimpulan ..................................................................................................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era digital saat ini, perkembangan teknologi terutama di bidang
komunikasi meningkat dengan cukup pesat. Hal ini dikarenakan hadirnya internet
sebagai bentuk terobosan yang mampu diterima oleh masyarakat dan tanpa
disadari dengan adanya internet mampu mengubah segala aspek teknologi
khususnya di industri media. Semenjak kehadirannya di awal tahun 90-an, kini
internet telah mengalami banyak perkembangan serta kemajuan dan fungsinya.
Perkembangan internet juga menandakan bahwa saat ini teknologi yang
ada dapat mengubah pola interaksi di masyarakat. Internet juga memberi banyak
kemudahan bagi penggunanya dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Dimana dahulu masyarakat dapat memperoleh informasi melalui televisi, koran
dan radio kini hanya dengan mengakses internet dimana saja dan kapan saja
informassi dengan mudah telah didapat. Media yang dahulunya berupa dalam
bentuk media konvensional kini menjadi media baru atau yang biasa disebut new
media.
Oleh karena itu seharusnya perusahaan media seharusnya bergerak dengan
cepat dan menyesuaikan dengan teknologi yang ada agar dapat tetap bertahan. Di
tengah keadaan yang marak akan adanya transformasi, banyak perusahaan media
yang mengalami kesulitan untuk tetap bertahan. Kehadiran intenet juga terus
mendorong eksistensi media konvensional yang sudah berada di ujung tamduk.
Akibatnya banyak perusahaan media yang berbondong-bondong menciptakan
konten yang berisi informasi yang dapat diakses di berbagai jenis platform dengan
memanfaatkan adanya new media.
Hal ini dikarenakan masyarakat bisa dipastikan mengakses internet dalam
aktivitas mereka sehari-hari dan didukung dengan dengan teknologi informasi
yang terus maju. Oleh karena itu, untuk menghadapi era yang serba digital ini
diperlukan adanya inovasi dengan cara berkonvergensi dengan media baru. Dalam
dunia komunikasi, hal ini dinamakan jurnalisme konvergensi.

1
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
pemakalah berusaha mengangkat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan jurnalisme konvergensi di Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh jurnalisme konvergensi?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
tujuan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk menganalisa, mendeskripsikan dan mengetahui perkembangan
jurnalisme konvergensi di Indonesia.
2. Untuk menganalisa, mendeskripsikan dan pengaruh jurnalisme
konvergensi,
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Tinjauan Umum Junalisme Konvergensi

1. Jurnalisme Konvergensi
Konsep konvergensi bukan penemuan baru, tetapi perlahan menjadi
relevan dengan zaman modern. Kata konvergensi berasal dari Bahasa Latin,
convergentia, yang memiliki makna mengumpulkan. Istilah ini digunakan dalam
berbagai ranah ilmu pengetahuan, seperti matematika, biologi, meteorologi,
oseanografi, dan ilmu pengetahuan sosial1. Menurut sejarah, tercatat empat kali
terjadinya konvergensi dalam berbagai ranah yang mempertegas artian kata
konvergensi. Salah satunya adalah yang berhubungan dengan media, curtural
convergence pada awal decade 2000-an. Jenkins dalam IAMCR memaparkan
bahwa konvergensi tidak hanya sekedar pergantian teknologi, tetapi juga
perubahan hubungan antara teknologi, industri, pasar, genre, dan khalayak2.
Terdapat tiga faktor utama yang dapat mendukung terjadinya
konvergensi media menurut Dal Zotto dan Lugmayr: 1) digitalisasi; 2) deregulasi
pasar media dan komunikasi, dan; 3) bergantinya preferensi pengguna. Stober
dalam Dal Zotto dan Lugmayr membagi proses konvergensi media menjadi tiga
tahapan. Pertama, tahapan penemuan, dimana media dapat mengubah data analig
menjadi data digital. Kedua, tahapan inovasi, dimana media mampu
mendistribusikan beragam tipe media (seperti radio, televisi, surat kabar) dalam
satu platform. Terakhir, tahapan institusional, atau proses terciptanya sebuah
sistem yang baru dari upaya media untuk beradaptasi dalam lingkungan baru.3
Konvergensi menjadi salah satu kata kunci belakangan ini dalam
perkembangan industri media, karena menunjukkan perilaku di mana banyak
perusahaan besar media mempergunakan aneka saluran penyampai pesan (baik
informasi maupun hiburan), apakah itu surat kabar, radio, televisi, situs online,
buku dan lain-lain lewat saluran telekomunikasi seperti telepon seluler. Adanya
1
Dudi Iskandar, Konvergensi Media, (CV. Andi OFFSET: Yogyakarta; Ed. 1: 2018), h.
2.
2
Dudi Iskandar, Konvergensi Media, h. 3.
3
Dudi Iskandar, Konvergensi Media, h. 3.

3
4

perkembangan teknologi di bidang teknologi informasi juga memicu perubahan


besar dalam teknologi digitalisasi dimana semua konten media cetak dan
elektronik dapat digabungkan dan didistribusikan. Perkembangan di bidang
teknologi informasi menyebabkan terjadinya konvergensi. Bill Gates, pendiri
Microsoft mengemukakan bahwa konvergensi tidak akan terjadi sampai Anda
memiliki segala sesuatu dalam bentuk digital yaitu ketika konsumen dapat dengan
mudah menggunakannya pada semua bentuk peralatan yang berbeda.4.
Fenomena konvergensi memang tidak khas di Indonesia, tetapi menjadi
salah satu tren yang terjadi secara global. Industri media berkembang dengan
pesat dan industri ini masuk dalam era kompetisi yang sangat tinggi. Industri
buku, surat kabar, televisi, media online , radio, adalah industri yang menjadi
bagian dalam industri media yang perlahan-lahan makin menyatukan diri.
Fenomena dimana para pemilik industri media tidak hanya memiliki satu jenis
media saja telah menjadi umum saat sekarang. Pemilik televisi memiliki radio,
surat kabar, pemilik surat kabar juga memiliki toko buku, radio, media online dan
lain-lain. Fenomena ini kerap disebut sebagai konsentrasi kepemilikan media di
tangan sejumlah orang. Konvergensi menjadi cita-cita atau obsesi dari sebagian
para pemilik media tersebut.
Menurut Anshar akil dalam salah satu kontennya di youtube.
“Konvergensi teknologi melahirkan konvergensi organisasi, konvergensi
organisasi melahirkan konvergensi media, setelah terjadi konvergensi media
maka, lahirlah jurnalisme konvergensi. Oleh karena itu, jurnalisme konvergensi
ialah suatu cara baru dalam mengelola sebuah pesan yang akan disampaikan
kepada khalayak”5.

4
Apriadi Tamburaka, Literasi Media (Rajawali Pers: Jakarta; 2013), h. 23.
5
https://www.youtube.com/watch?v=rYUoyJDiUdo, diakses pada tanggal 7 Mei 2023.
5

B. Perkembangan Jurnalisme Konvergensi Di Indonesia

Semakin banyak platform maka media semakin memiliki keleluasan


untuk membangun kreativitas dalam konteks format informasi. Konsekuensinya
tentu saja topik yang disodorkan semestinya harus lebih besar dan terencanakan
secara variatif, didalami dan diterbitkan melalui berbagai platform yang berbeda.
Secara konseptual hal ini disebut sebagai “storytelling across media” (penceritaan
lintas media), atau “news-flow accross platforms” (aliran berita lintas platform)
yang saling melengkapi satu sama lain. Media akan memilih jenis dan informasi
terbaik bergantung pada platform tempat ia disajikan. Beberapa media di
Indonesia berhasil melakukan hal tersebut, seperti yang dilakukan oleh Tirto. id,
yang menggunakan Instagram sebagai sarana untuk menyajikan infografik dan
video pendek pada audiensnya, jenis informasi yang berbeda dengan apa yang ada
di dalam web mereka. Vice Indonesia juga menggunakan kanal video di Youtube
untuk menyiarkan video panjang, yang berbeda dengan apa yang terpampang di
Web, Instagram dan Twitter. Sedangkan Narasi.TV salah satu media konvergensi
yang baru berkibar, menggunakan Web sebagai penampang di mana audiens dapat
memilih video apa saja yang mereka tonton dan terkoneksi dengan Youtube.
Narasi. TV juga menyiarkan podcast melalui Spotify yang merupakan rekaman
audio dari acara mereka, dan mereka menggunakan Instagram sebagai sarana
menggaet penonton millennials.6

Jurnalisme Konvergensi memberikan implikasi langsung yaitu terjadinya


reorganisasi media: perubahan signifkan model pengelolaan media: manajemen
strategi, marketing dan keredaksian, termasuk juga di antaranya perubahan atas
sirkuit kerja pelaku media. Tanpa manajemen strategi yang tepat, media tidak bisa
mengeksploitasi konvergensi dengan maksimal. Jurnalisme konvergensi juga
membutuhkan ruang redaksi yang terintegrasi untuk dapat melengkapi semua
kanal secara simultan.7

6
Adiprasetio, Justito, and Kunto Adi Wibowo. "Konvergensi jurnalisme: Reorganisasi,
komodifikasi dan eksploitasi." Komunikasi Organisasi dalam Era Post-Modern (Jurnal Kajian
Jurnalisme:2020), h. 502.
7
Adiprasetio, Justito, and Kunto Adi Wibowo. "Konvergensi jurnalisme: Reorganisasi,
6

C. Pengaruh Jurnalisme Konvergensi

Konvergensi jurnalisme membawa pengaruh pada perubahan radikal


dalam hal penanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan seluruh bentuk
informasi secara visual, audio, teks, data dan sebagainya. Konvergensi akan
berdampak pada segala bidang kehidupan. Di dunia komunikasi massa, misalnya,
strategi jurnalistik konvensional akan berubah amat radikal. Wartawan dituntut
bergerak lebih cepat dari biasanya dan sesegera mungkin mengirimkan informasi
yang diperolehnya ke masyarakat. Dari perubahan ini, kemudian muncul istilah
jurnalisme online.

Jurnalisme online mengharuskan wartawan untuk terus-menerus


memperbarui informasi yang mereka tampilkan seiring dengan temuan-temuan
baru di lapangan. Bahkan, dalam jurnalisme online, fungsi editor semakin
berkurang. Otonomi yang lebih luas dalam mengunggah informasi baru akan
diperoleh seorang jurnalis online tanpa terkendala mekanisme kerja yang relative
panjang seperti lembaga pers konvensional. Dengan demikian, aplikasi teknologi
komunikasi mampu memotong kompas penyampaian informasi kepada
khalayaknya.

Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari adanya konvergensi.


Keuntungannya adalah menghemat anggaran karena mempekerjakan reporter
untuk beberapa media sekaligus. Namun sisi yang memberatkan, reporter yang
dipekerjakan memerlukan tambahan pelatihan untuk bisa menguasai berbagai
media. Hal ini menimbulkan beberapa kontroversi di kalangan reporter media
cetak yang enggan disuruh membawa kamera video dan perekam suara, sebagai
bagian dari peralatan liputan. Lebih lanjut, banyak pengeritik yang khawatir
bahwa pengoperasian yang terkonvergensi ini berarti berkurangnya independensi
dan keragaman bentuk jurnalisme8.

komodifikasi dan eksploitasi." Komunikasi Organisasi dalam Era Post-Modern, h. 503.


8
Dian Muhtadiah Hamna, Konvergensi Media Terhadap Kinerja Jurnalis(Jurnal
Tabligh Vol, 19 No, 1: 2018) , h. 64
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

1. Perkembangan Jurnalisme Konvergensi di Indonesia bisa dibilang


sangat pesat, terbukti dengan Beberapa media di Indonesia berhasil
melakukan hal tersebut, seperti yang dilakukan oleh Tirto. id, Vice
Indonesia, sedangkan Narasi.TV salah satu media konvergensi yang
baru berkibar, menggunakan Web sebagai penampang di mana
audiens dapat memilih video apa saja yang mereka tonton dan
terkoneksi dengan Youtube. Narasi. TV juga menyiarkan podcast
melalui Spotify yang merupakan rekaman audio dari acara mereka,
dan mereka menggunakan Instagram sebagai sarana menggaet
penonton millennials. Perkembangan teknelogi informasi tentunya
akan merubah dari identitas dan gaya hidup masyarakat. Posisi
pemerintah, pemilik modal serta masyarakat sangat menentukan arah
dari media online ini bergerak.

2. Hadirnya Konvergensi jurnalisme membawa pengaruh pada perubahan


radikal dalam hal penanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan
seluruh bentuk informasi secara visual, audio, teks, data dan sebagainya.
Konvergensi akan berdampak pada segala bidang kehidupan. Di dunia
komunikasi massa, misalnya, strategi jurnalistik konvensional akan
berubah amat radikal. Wartawan dituntut bergerak lebih cepat dari
biasanya dan sesegera mungkin mengirimkan informasi yang
diperolehnya ke masyarakat. Dari perubahan ini, kemudian muncul
istilah jurnalisme online.

7
DAFTAR PUSTAKA

Adiprasetio, Justito, & Wibowo, K. A. (2020). Konvergensi Jurnalisme. Kajian


Jurnalisme, 502.

Hamna, D. M. (2018). Konvergensi Media Terhadap Kinerja Jurnalis. Jurnal


Tabligh, 64.

Iskandar, D. (2018). Konvergensi Media. Yogyakarta: CV. Andi OFFSET.

Tamburaka, A. (2013). Literasi Media. Jakarta: Rajawali Pers.

https://www.youtube.com/watch?v=rYUoyJDiUdo,

Anda mungkin juga menyukai