OLEH :
KELOMPOK 3
CINTA AURELIA SINAGA 4223121062
DIMAS SURIATAMA 4221121027
GRACE KANIA V SEMBIRING 4223121040
JOSAFAT SIJABAT 4223321015
LADYNA VELISA BR GINTING 4223121077
MARIA PUTRIGUNA SINAGA 4223321014
MAYSHA SYAKILA 4223121019
DOSEN PENGAMPU :
PSPF 22 D
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, atas berkat
dan perlindungannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah miniriset serta
rekayasa ide dengan tepat waktu. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen
pengampu yaitu Ibu Dra.Ida Wahyuni M.Pd karena telah memberikan tugas ini sehingga kami
dapat memahami tentang berkurangnya penggunaan media cetak dan solusinya. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang sudah mendukung proses pengerjaan
miniriset dan rekayasa ini dengan seiklhasnya.
Semoga dalam penulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan juga dapat
menambahnya penyelesaian tugas pada mata kuliah media pendidikan fisika. Kami sadar akan
kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu, kami meminta kritikan dan saran yang
mendukung bagi para pembaca agar kami dapat memperbaikinya dikemudian hari.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih.
Medan, 09 November 2023
KELOMPOK 3
DAFTAR ISI
6. Surat kabar
Surat kabar adalah publikasi bersambung yang berisi berita tentang kejadian khusus
dan umum. Topiknya bisa berupa even politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, cuaca
maupun berita-berita tententu. Surat kabar juga biasanya berisi karikatur yang biasanya
dijadikan bahan sindiran lewat gambar yang berkenaan dengan masalah-masalah tententu,
komik, TTS dll (Wikipedia,2015). Oleh karena itu, surat kabar memuat mengenai berita-berita
mutakhir, maka sering dijadikan sebagai salah satu bahan ajar baik dalam bentuk kliping
maupun dalam bentuk lembaran yang dipotong-potong sesuai dengan kebutuhan pembelajaran
dan dari pemberitaan yang dimuat dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang dipilih
berdasarkan relevansinya dengan pokok bahasan tertentu.
7. Poster
Poster adalah suatu desain grafis yang didalamnya memuat komposisi gambar dan
huruf diatas kertas ukuran besar. Poster dapat digunakan untuk belajar sebagai contoh atau
model dalam menyampaikan pesan secara efektif jika dibentuk dengan perpaduan teks, gambar,
dan warna untuk menarik minat peserta didik.
B. Karakteristik Media Cetak dalam Pembelajaran
Dalam pembelajaran menggunakan media berbasis cetakkan, adapun karakteristik media :
1. Penyampaian suatu pesan yang dicetak di atas kertas.
2. Ditampilkan secara diam tidak berubah, bergerak, maupun bersuara.
3. Teks dibaca dari satu arah ,sedangkan visual disajikan segala arah. Seperti dengan suatu
karya seni rupa dua dimensi yang hanya dapat dilihat dari satu arah saja dan tiga
dimensi dapat dilihat dari berbagai arah.
4. Bersifat fleksibel, mudah untuk dibawa ke mana-mana dan dapat dibaca kapan saja
tanpa terikat waktu.
5. Menampilkan komunikasi secara reseptif (terbuka terhadap pendapat/ menerima saran).
Kritik sosial yang disampaikan dengan media cetak akan lebih efektif karena diulas
secara mendalam dan dapat menampung banyak opini dari pengkritik.
6. Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan dan persepsi
visual. Karena membaca merangsang orang untuk berinteraksi dengan aktif berfikir dan
mencerna secara kreatif, sehingga lebih membuka peluang dialog dengan pembaca
disamping memungkinkan untuk mengulas permasalahan secara detail dan spesifik
7. Berorientasi atau berpusat pada siswa. Maksudnya pendekatan dalam pembelajaran
yang ditekankan pada kebutuhan siswa secara individual. Sedangkan pengajar/guru
sebagai penunjang, fasilitator, dan memberi semangat kepada siswa saja.
C. Elemen – elemen Media Berbasis Cetakkan
Dalam setiap materi pembelajaran yang menggunakan media cetakkan sebagai
acuannya yang dimana biasanya lebih diekanl dengan cetakkan sepertu buku teks, buku
penutupan, koran, majalah jurnal ataupun artikel, serta mampu juga dengan lembaran lepas
yang menjadi komponen dalam pengajaran atau pembelajaran menggunakan media berbasis
cetakkan. Setiap media pembelajaran yang ada baik berupa cetakkan, visual maupun
audiovisual, atau berbasis lingkungan dna lain sebagainya setiap medianya pasti memiliki
komponen atau juga elemen yang mendukung media tersebut. Pada media berbasis cetakkan
terdapat enam elemen yng penting dna aharus tertera dalam media pembelajaran cetakkan
diantaranya:
1.Konsistensi atau ketetapan dalam menerapkan pembelajaran berbasis cetak yang perlu
diperhatikan ialah konsistensi yang paling utama. Komponen dalam konsistensi atau ketetapan
diantaranya :
a.Gunakan konsistensi format dari halaman ke halaman. Diusahakan untuk tidak
menggabungkan cetakan serta ukuran huruf.
b.Usahakan konsistensi dalam jarak spasi . jarak antara judul dan baris pertama serta garis
samping supaya sama, dan antara judul dan teks utama. Spasi yang tidak sama selalu dianggap
buruk, tidak rapi, oleh karenanya tidak memerlukan perhatian yang sungguh sungguh.
2.Format, dalam elemen media berbasis cetak format sangat penting dan diperlukan sebab :
a.Apabila paragraf panjang terlalu sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai ; sebaliknya
jika paragraf ditulis pendek maka wajah dua kolom lebih sesuai.
b.Isi yang berbeda harus dipisahkan dan dilabel secara visual
c.Taktik dan strategi dalam pembelajaran yang berbeda harus dipisahkan dan dilabel secara
visual.
3.Organisasi
Elemen dalam organisasi pada media berbasis cetak dapat meliputi sebagai berikut :
a.Upayakan agar selalu menginformasikan siswa atau pembaca mengenai sejauh mana
kemampuan yang mereka miliki di dalam teks tersebut. Siswa harus mampu melihat sekilas
bagian atau bab yang mereka baca. Jika memungkinkan, siapkan alat yang mampu memberikan
orientasi pada siswa tentang posisinya di dalam teks secara menyeluruh.
b.Susun teks sedemikian rupa sehingga memungkinkan informasi mudah diperoleh dengan
cepat.
c.Kotak kotak mampu digunakan untuk memisahkan bagian-bagian teks.
4.Daya tarik
Diperkenalkan dalam setiap bab atau bagian baru dengan cara yang berbeda, hal ini diharapkan
dapat memotivasi siswa untuk membaca terus-menerus.
5.Ukuran huruf
Elemen dalam media berbasi cetak, ukuran huruf sangatlah penting sebagaimana dalam
penjelasan berikut :
a.Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan siswa, pesan dan lingkungannya. Ukuran huruf
biasanya dapat diperinci dengan permisalan ukuran huruf 24 point per inch. Ukuran huruf yang
baik dalam teks atau buku adalah 12 point.
b.Dihindarkan untuk menggunakan huruf kapital kepada seluruh teks karena membuat
pembaca sulit menemukan proses membaca.
6.Ruang atau spasi kosong
Elemen dalam media berbasis cetak salah satunya adalah ruang kosong atau spasi.
Sebagaimana dijelaskan diantaranya :
a.Gunakan spasi kosong yang tidak berisi gambar/teks untuk menambah kontras. Hal ini
penting untuk memberikan siswa beristirahat pada titik titik tertentu. Saat matanya menyusuri
teks. Ruang kosong dapat berbentuk :
1) Ruangan sekitar judul
2) Batas tepi/margin
3) Spasi antar kolom
4) Permulaan paragraf
5) Penyesuaian spasi antar baris/paragraf
b.Sesuaikan spasi antar baris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat keterbacaan`
c.Tambahkan spaso antar paragraf untuk meningkatkan tampilan dan tingkat keterbacaan
Pembelajaran berbasis teks tau bacaan atau cetakkan yang interaktif mulai populer pada
1960-an dengan istilah pembelajaran terprogram yag dimana materi untuk belajar mandiri.
Dengan format ini pada unit kecil informasi disajikan dan respons siswa diminta, baik secara
menjawab ataupun berpartisispasi dalam kegiatan latihan. Jawaban yang benar akan diberikan
setelah siswa menjawab. Petunjuk ini dapat digunakan untuk menyusun materi ataupun
membantu menyiapkan media berbasis cetakkan untul interaktif, diantaranya ialah:
1) Sajikan informasi dalam jumlah selayaknya dan dapat di cerna, diproses dan di
kuasai oleh siswa.
2) Pertimbangakan hasil pengamatan dna analisis kebutuhan siswa dan siapkan
latihan yg sesuai
3) Pertimbangakan hasil analisis respons siswa, bagaimana siswa menjawab dan
mengerjakan latihan.
4) Siapkan kesempatan siswa untuk dapat belajar dengan kemampuan dan kecepatan
mereka.
5) Gunakan berbagai jenis latihan dan evaluasi seperti bermain peran, studi kasus,
berlomba dan juga simulasi.
Bebrapa cara untuk menarik perhatian pada media berbasis cetakkan atau teks adalah
dengan warna, huruf, dan kotak. Warna digunakan sebagai alat penuntun dan penarik perhatian
pada informasi yang penting. Permislaan adalah dalam kata kunci, dapat di tekan dengan warna
merah, kemudian huruf, mampu sebagai penanda atau menarik pembac dengan permisalan ada
huruf cetak atau bahasa yang asing digunakan dapat ditebalkan atau dimiringka serta
penekanan juga bisa menggunakan kota. Untuk garis bawah sebainya dihindari sebab akan
membuat kata sukar dibaca.
D. Kelebihan dan Kekurangan Media Cetak
Dalam berbagai media, disetiap media memiliki karakteristik dan juga kelebihan masing–
masing, dalam media cetak, kelebihan yang paling umum dan tidak bisa di temukan dalam
media–media yang lainnya adalah “daya tahan” informasi. Cetakkan tersebut ialah permanen
dan mampu disimpan untuk jangka waktu yang cukup alam oleh siapapun. Cetakkan mampu
di simpan dan di pelajari hingga si pembaca mengerti isi atau materi yang di tertera didalamnya.
Selain itu halan cetakan dapat ditambahkan sesuai keprluan dan juga tiada biaya tambahan
dalam media cetak tersebut. Di samping sisi diatas ada juga kelebihan media cetak diantaranya ;
1. Murah / relatif tidak mahal
2. Dapat diakses oleh kalangan luas
3. Tidak memerlukan peralatan
4. Bersifat fleksibel, mudah dibawa ke mana-mana
5. Dapat digunakan untuk menyampaikan semua materi pembelajaran
6. Bisa dibaca di mana saja dan kapan saja, tidak terikat tempat dan waktu
7. Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak
8. Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan
kecepatan masing - masing.
9. Lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna.
10. Perbaikan atau revisi mudah dilakukan
Beberapa kelebihan dari media cetak selain mudah dibawa kemana-mana media cetak
juga apabila terdapat kesalahan akan dapat di perbaiki atau direfisi. Seperti halnya media lain,
media cetak mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
kelebihan media cetak:
1) Siswa dapat berhenti sewaktu-waktu untuk melihat sumber lain misalnya, buku paket
yang ada di perpustakaan.
2) Siswa dapat belajar dengan kecepatan masing-masing.
3) Mudah dibawa dan siswa dapat menggunakan, mempelajari dimanapun dan
kapanpun.
4) Instruktur dan siswa dapat mudah mengulangi materi pelajaran, dan bahan itu dapat
digunakan sebagai referensi.
5) Gambar atau foto lebih mudah diaadaptasi ke halaman cetak.
6) Isi pesan sudah baku.
7) Materi pelajaran dapat diproduksi secara ekonomis, dapat direalisasikan dengan
mudah, mudah diperbaiki, juga dapat untuk menyajikan gambar desain dan mudah
dipindah dari satu tempat ke tempat lain.
Namun, media cetak juga memiliki beberapa keterbatasan dan tantangan dalam konteks
pembelajaran.:
1) Media cetak cenderung bersifat statis dan tidak interaktif, Siswa hanya dapat
membaca dan memeriksa informasi yang disajikan tanpa adanya interaksi langsung
2) media cetak memiliki keterbatasan dalam menghadirkan elemen multimedia seperti
suara, gambar bergerak, dan animasi yang dapat memperkaya pengalaman belajar.
3) Mencetak medianya itu sendiri membutuhkan waktu yang lama.
4) Mencetak gambar atau foto biasanya membutuhkan biaya yang mahal.
5) Sulit menampilkan gambar gerak pada halaman cetak.
6) Tanpa perawatan yang baik media cetak akan cepat hilang dan rusak.
Beberapa cara yang digunakan untuk menarik perhatian pada media berbasis teks adalah
warna, huruf dan kotak warna digunakan sebagai alat penuntun dan penarik perhatian kepada
informasi yang penting, misalnya kata kunci dapat diberi tekanan dengan cetakan warna merah.
Selanjutnya, huruf yang dicetak tebal atau dicetak miring memberikan penekanan pada kata-
kata kunci atau judul. Informasi penting dapat pula diberi tekanan dengan menggunakan kotak.
Penggunaan garis bawah sebagai alat penuntun sedapat mungkin dihindari karena membuat
kata itu sulit dibaca
Media cetak dapat memberikan kedalaman dan konteks yang lebih dalam dalam
pemberitaan. Dalam era informasi cepat, media cetak memiliki potensi untuk mengeksplorasi
topik secara menyeluruh, memberikan analisis mendalam, dan menyoroti aspek-aspek yang
mungkin terabaikan oleh media digital.
Untuk mempertahankan media cetak, inovasi adalah kunci. Digitalisasi koran dalam
bentuk e-paper adalah langkah yang positif dan perlu terus dikembangkan. Media cetak bisa
memanfaatkan teknologi untuk tetap bersaing, seperti menyediakan versi online yang interaktif,
menggabungkan konten multimedia, atau bahkan menciptakan aplikasi khusus.
Selain itu, kolaborasi dengan generasi milenial, seperti mahasiswa jurnalistik, dapat
menjadi langkah strategis. Melibatkan mereka dalam proses kreatif dan memberikan ruang
untuk ide-ide inovatif dapat membantu media cetak tetap relevan di mata generasi yang sedang
berkembang ini.
Penting juga untuk terus mempromosikan nilai positif dari membaca media cetak,
seperti kepuasan dalam membaca artikel yang tercetak, mengumpulkan edisi khusus, atau
merayakan momen nostalgia dengan koran lama. Mengingatkan masyarakat akan manfaat unik
yang dimiliki media cetak dapat membantu mempertahankan minat pembaca.
Di tengah ketatnya persaingan tidak berbuat apa apa bukan solusi yang tepat, media
cetak harus mentransformasi diri untuk ikut menguasai perkembangan teknologi digital media.
Di era digital saat ini muncul new media dan masyarakat pada realitanya mulai meninggalkan
media tradisional atau konvensional yaitu Koran, Radio dan nantinya televisi juga akan
digantikan oleh televise online.
Dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen dan dinamika teknologi digital,
media cetak perlu fleksibel dan responsif. Dengan terus berinovasi, memahami audiens, dan
menjaga keunggulan uniknya, ssehingga media cetak dapat tetap eksis dan dihargai di tengah
pesatnya perkembangan teknologi.
BAB V
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Memang saat ini media cetak sedang ditantang eksistensi nya di era konvergensi media
saat ini, selanjutnya bagaimana media cetak tersebut dapat tetap mempertahankan apa yang
menjadi nilai lebih dari media cetak tersebut yang tidak bisa didapatkan masyarakat pada
teknologi canggih sekalipun di era yang teknologinya sudah canggih seperti ini. Di masa depan
tantangan media cetak akan semakin besar dengan terus bertambahnya inovasi-inovasi terbaru
yang akan menjadi pilihan dalam membantu masyarakat pada bidang media massa dan
informasi. Namun jika media cetak dapat mempertahankan keutamaan informasi dan
profesionalitas maka media cetak akan senantiasa hadir dan eksis di tengah masyarakat.
Misalnya seperti membaca koran yang sudah minim peminatnya dan penjual koran keliling
juga sudah mulai jarang ditemui. Itu dapat membuat dampak pada indicator efek. Di tengah
ketatnya persaingan tidak berbuat apa-apa bukan solusi yang tepat, media cetak harus
mentransformasi diri untuk ikut menguasai perkembangan teknologi digital media. Di era
digital saat ini muncul new media dan masyarakat pada realitanya mulai meninggalkan media
tradisional atau konvensional yaitu Koran, Radio dan nantinya televisi juga. Dampak ini juga
akan dialami oleh khalayak atau pembaca dari sebuah produk jurnalistik yang mereka hasilkan.
Maka kemudian kedepannya jika mahasiswa jurnalistik masih abai terhadap kualitas berita saat
ini, maka bukan tidak mungkin kualitas pemberitaan pada media kedepannya akan semakin
merosot.
4.2 SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, apat mengambil kesimpulan bahwa minat baca
media cetak sudah sangat rendah. Orang orang saat ini lebih memilih media online sebagai
sumber berita mereka disebabkan oleh beberapa faktor yaitu motif, penggunaan media dan efek.
Hal ini dikarenakan, orang menilai bahwa tampilan dan penyajian di koran tidak menarik serta
cukup panjang dan berbelit-belit sehingga membuat tingkat pemahaman akan isi media cetak.
Untuk itu disarankan untuk mengembangkan media cetak mengikuti jaman serang dengan
menambahkan beberapa animasi agar terlihat menarik dan tidak monoton.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
http://historyoftechnology-ikom.blogspot.com/2010/10/sejarah-perkembangan-media-cetak.html
diakses pada 02 Februari 2020
Moh.Zaiful Rosyid dan Halimatus Sa’diyah dan Nanda Septiana. 2019. Ragam Media Pembelajaran.
( Malang: Literasi Nusantara)
Moundry. 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia,
Puspitarini, Dwi. 2013. Media Pembelajaran. (Jakarta: STAIN Jember Press,)
Putra.R.(2019).Tantangan Media Massa Dalam Menghadapi Era Disrupsi Teknologi Informasi. Jurnal
sistem Informasi. Vol.5.No.1.2623-1662
Qorib.F.dkk.(2019).Motif Penggunaan Media Cetak Pada MAHASISWA Di Kota Malang.Jurnal
Heritage.Vol.8.No.1.Hal 56-75. 2088-0626
Romadhoni.B.(2018).Meredupnya Media Cetak,Dampak Kemajuan Teknologi Informasi.Jurnal An-
Nida. Vol. 10 No.1. 2085-3521
Simbolon, Berta Eriska. Pengaruh Penggunaan Media Cetak Terhadap Pemilihan Kosmetik
pada Guru-Guru SMK Negeri 1 Berastagi. Flawless : Jurnal Pendidikan Tata Rias.
Toha Makhshun dan Khalilurrahman. 2018. Pengaruh Media Massa dalam Kebijakan Pendidikan:
Jurnal Ta’dibuna. Vol.1 No.1
Umar. 2014. Media Pendidikan: Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran. Jurnal Tarbawiyah.
Volume 1. Nomor 1.
Verawati, V., & Desprayoga, D. (2019, March). Solusi pembelajaran 4.0: hybrid learning. In Prosiding
Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas Pgri Palembang.
Yaumi, Muhammad. 2018. Media dan Teknologi Pembelajaran. ( Jakarta: Prenadamedia Group