Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN MINI RISET DAN REKAYASA IDE

“MENURUNNYA PENGGUNAAN MEDIA CETAK”

OLEH :
KELOMPOK 3
CINTA AURELIA SINAGA 4223121062
DIMAS SURIATAMA 4221121027
GRACE KANIA V SEMBIRING 4223121040
JOSAFAT SIJABAT 4223321015
LADYNA VELISA BR GINTING 4223121077
MARIA PUTRIGUNA SINAGA 4223321014
MAYSHA SYAKILA 4223121019

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Ida Wahyuni,M.Pd


Mata Kuliah :Media Pendidikan Fisika

PSPF 22 D

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, atas berkat
dan perlindungannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah miniriset serta
rekayasa ide dengan tepat waktu. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen
pengampu yaitu Ibu Dra.Ida Wahyuni M.Pd karena telah memberikan tugas ini sehingga kami
dapat memahami tentang berkurangnya penggunaan media cetak dan solusinya. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang sudah mendukung proses pengerjaan
miniriset dan rekayasa ini dengan seiklhasnya.
Semoga dalam penulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan juga dapat
menambahnya penyelesaian tugas pada mata kuliah media pendidikan fisika. Kami sadar akan
kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu, kami meminta kritikan dan saran yang
mendukung bagi para pembaca agar kami dapat memperbaikinya dikemudian hari.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih.
Medan, 09 November 2023

KELOMPOK 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................................... 4
1.3 TUJUAN ............................................................................................................................ 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6
TINJAUAN LITELATUR ................................................................................................................ 6
2.1 KAJIAN TEORI ..................................................................................................................... 6
2.2 METODE PENELITIAN ..................................................................................................... 14
BAB III................................................................................................................................................. 15
PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 15
3.1 TEMUAN KASUS................................................................................................................. 15
3.2 PEMBAHASAN KASUS ...................................................................................................... 16
BAB IV ................................................................................................................................................. 19
SOLUSI ............................................................................................................................................ 19
BAB V .................................................................................................................................................. 20
PENUTUP ........................................................................................................................................ 20
4.1 KESIMPULAN ..................................................................................................................... 20
4.2 SARAN ................................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Media massa atau pers, merupakan alat atau sarana penyampaian informasi kepada
masyarakat luas melalui media massa seperti media cetak maupun elektronik. Sesuai dengan
definisinya, media massa merupakan suatu istilah yang digunakan untuk mengistilahkan
sebuah media yang mampu mencakup dan memberikan informasi langsung kepada masyarakat
luas. Media massa dapat dibagi atas tiga jenis yang selama ini sudah tidak asing lagi di mata
masyarakat, yaitu media elektronik seperti televisi dan radio, media cetak yaitu koran dan
majalah dan terakhir merupakan suatu hal yang sangat populer dan sedang menjadi alat yang
dikonsumsi hampir semua masyarakat di era globalisasi yang maju saat ini yaitu media online
seperti internet, streaming televisi dan informasi yang dapat diakses melalui internet.
Media cetak di tahun 2017 kian nampak terpuruk, tidak hanya di kancah nasional, di
kancah internasional pun mulai bergejolak. Bisnis media cetak ditinggalkan para pemiliknya
akibat perkembangan teknologi informasi. Pada realitanya media cetak memang mulai
ditinggalkan para pembacanya, kalangan anak muda kini lebih suka membuka media massa
melalui ponsel, komputer, atau perangkat digital lainnya yaitu media Online.
Tutupnya media cetak di kancah nasional maupun internasional merupakan dampak
perkembangan teknologi saat ini. Media cetak dihadapkan dengan mahalnya biaya produksi
dan perubahan masyarakat menggunakan media massa untuk mencari informasi. Penemuan
Teknologi informasi dan komunikasi yang memungkinkan segala bentuk informasi menjadi
digital menciptakan dampak besar pada media, terutama media cetak. Media online
memberikan warna baru untuk kalangan pers dan para pembaca berita, yaitu berita yang cepat,
mudah diakses, dan murah. Media yang tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi akan
banyak yang tutup.
Penurunan pembaca media cetak juga didukung dengan lahirnya generasi muda yang
lahir di era 80-200 an yang disebut sebagai generasi milenial (Karl Mannheim dalam Ambardi,
2018: 14). Generasi ini lahir di era berkembangnya teknologi perangkat digital seperti
komputer, smartphone, dan jangkauan jaringan internet yang sangat mudah dan cepat. Menurut
berbagai ilmuwan, milenial sering dianggap tidak lagi mau menonton televisi dan enggan
mengkonsumsi media mainstream, selalu beradaptasi dengan media sosial, menguasai berbagai
macam teknologi, dan paling ekstrem adalah terkoneksi secara digital tapi terisolasi secara
sosial.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa hal yang paling mendasar dalam penurunan penggunaan media cetak?
2. Bagaimana mengantisipasi masyarakat dalam perubahan yang terjadi di dunia jurnalistik?
3. Apakah dengan penurunan penggunaan media cetak dapat mempengaruhi kreativitas diri
seorang?
4. Apakah tantangan terbesar penggunaan media cetak di era modern pada saat ini?
5. Apakah solusi dari dampak penurunan penggunaan media cetak?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui faktor dari penurunan penggunaan media cetak
2. Untuk mengetahui antisipasi yang digunakan dalam kasus perubahan yang ada terutama
dalam dunia jurnalistik
3. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas seseorang dalam penggunaan media lain selain
media cetak
4. Untuk mengetahui tantangan terbesar penggunaan media cetak di era modern
5. Untuk mengetahui solusi dari dampak penurunan penggunaan media cetak
BAB II
TINJAUAN LITELATUR
2.1 KAJIAN TEORI
Pendidikan merupakan salah satu bidang yang terus berkembang seiring dengan
kemajuan teknologi. Salah satu bentuk pengembangan dalam pendidikan adalah penggunaan
media pembelajaran sebagai alat yang mendukung proses pembelajaran. Salah satu jenis media
pembelajaran yang telah lama digunakan adalah media cetak.
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan
sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima.
Pengertian media secara khusus merupakan alat-alat grafis, photo grafis atau alat elektronik
untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) dari
pengirim (guru) kepada penerima (siswa), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran,
dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar
sebagai berikut:
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga
dapat memperlancar dan meningkatkan proses hasil belajar.
b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarah perhatian siswa sehingga
dapat menimbulkan minat belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan
lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu.
Media cetak merupakan salah satu jenis media pembelajaran kelompok media visual.
Media cetak bagi kebanyakan orang biasanya berarti bahan bacaan yang diproduksi secara
profesional seperti buku, majalah, buku petunjuk, dan sebagainya. Media cetak memiliki
beberapa keunggulan sebagai alat pembelajaran. Pertama, media cetak memiliki keberlanjutan
dan kestabilan dalam penyampaian informasi. Informasi yang disajikan dalam bentuk cetak
dapat diakses berulang kali dan dapat direvisi atau diperbarui sesuai kebutuhan. Kedua, media
cetak memberikan pengalaman belajar yang konkret dan dapat dipegang secara fisik. Siswa
dapat melihat, membaca, dan menggenggam materi pembelajaran, sehingga dapat memperkuat
pemahaman konsep. Ketiga, media cetak dapat memberikan pengalaman belajar yang
terstruktur dan sistematis melalui pengaturan urutan dan organisasi materi.
Untuk mengoptimalkan penggunaan media cetak dalam pembelajaran, beberapa strategi
dapat diterapkan. Pertama, penggunaan media cetak dapat dikombinasikan dengan media
digital atau interaktif untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih variatif dan
menarik. Misalnya, siswa dapat menggunakan media cetak sebagai referensi dasar dan
melengkapi dengan sumber informasi digital seperti video, simulasi, atau aplikasi interaktif.
Kedua, desain instruksional yang tepat perlu diterapkan dalam pengembangan media cetak.
Pengaturan tugas yang jelas, penggunaan ilustrasi dan grafik yang menarik, serta penyajian
informasi yang sistematis dapat meningkatkan efektivitas media cetak dalam menyampaikan
konsep dan memfasilitasi pemahaman siswa. Ketiga, evaluasi dan pembaruan konten media
cetak secara berkala perlu dilakukan untuk memastikan relevansi dan kebaruan informasi yang
disajikan.
A. Jenis jenis media pendidikan berbasisi cetakan
Berbagai media pendidikan mulai banyak ditemukan di dunia pendidikan pada saat ini
salah satunya adalah media berbasisi cetakan, adapun jenis-jenis dari media cetakan tersebut
kemp dan smelle membagi menjadi tiga kelompok, yaitu. 1. Learning aids(alat bantu belajar)
alat bantu belajar ini mencakup sumber-sumber yang didesain untuk kebutuhan belajar mandiri
peserta didik yang mengikuti petunjuk-petunjuk untuk melakukan tugas-tugas tertentu. . 2.
Training material (behan pelatihan) misalnya lembar handout yang lebih bersifat informatif
daripada procedural. Selain itu juga bahan pelatihan juga memuat panduan belajar, yang
merupakan rangkain halaman untuk mengarahkan peserta pelatihan dalam menyelesaikan
tugas-tugas selain itu buku petunjuk untuk instruktur juga merupakan bahan pelatihan. 3.
Informational training (bahan informasi) seperti brosure yang berfungsi sebagai pengunguman
suatu program dan jenis pelayanan yang ditawarkan.
Selanjutnya bahan cetak dibagi menjadi dua komponen utama yakni bahan teks (verbal) dan
bahan visual. Bahan teks merupakan bahan yang bisa dibaca dan juga dianalisis selain itu teks
juga dipahami sebagai urutan suatu paragraph yang menggambarkan ujaran atau suatu gagasan.
Sedangkan tekhnologi visual merupakan sesuatu yang berhubungan dengan pengindraan untuk
pembahan lebih mendalam akan dibahas oleh kelompok dan makalah selanjutnya pembahan
disisni akan lebih difokuskan pada cetak pada komponen teks itu sendiri.
1. Buku Teks
Buku teks (textbook) adalah suatu buku petunjuk untuk proses pembelajaran yang mencakup
berbagai topik dari bidang-bidang tertentu yang biasanya dihubungkan dengan kurikulum.
. Dalam buku teks yang digunakan dalam pembelajaran juga terdapat sebuah kelebihan dan
kekurangan. Beberapa kelebihan buku teks sebagai berikut:
a. Ketersediaan: walaupun buku-buku yang mempunyai kualitas tinggi sulit didapatkan,
namun ketersediaan buku cetak masih sangat mudah didapatkan baik ditoko-toko atau
dapat diunduh disitus-situs tertentu
b. Fleksibel: Penulisanya sangat mudah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan
tujuan tertentu maupun dengan lingkungan sekitar.
c. Mudah digunakan: menggunakan buku teks sangat mudah digunakan oleh peserta didik
didalam kelas maupun diluar kelas dengan mengarahkan secara langsung kepada
peserta didik untuk membaca dan mengerjakan tugas dengan menggunakan buku
tersebut.
d. Ekonomis: buku cetak relatif lebih murah.
Selain memiliki kelebihan, buku teks juga memiliki beberapa kekurangan sebagai berikut:
a. Keterbacaan: Kesulitan utama buku teks karena ditulis berdasarkan tingkat bacaan
tertentu.
b. Hafalan: Karena banyaknya guru menggunakan sistem hafalan untuk memahami suatu
konsep dan definisi tertentu.
c. Kosa kata: penggunaan kosakata yang banyak dalam buku teks kadang menyulitkan
peserta didik dalam memahaminya.
d. Berorientasi Kurikulum: buku teks diakomodasikan berdasarkan kurikulum, sehingga
terjadi ketidakseimbangan antara konten yang terdapat pada buku teks dengan
perlakuan yang dialami dalam proses pembelajaran, bahkan cenderung asal kurikulum
tuntas dan tidak memperdulikan penguasaan tuntas oleh peserta didik.
2. Modul Belajar
Modul pembelajaran merupakan paket belajar mandiri yang disusun secara sistematis untuk
memfasilitasi pengalaman belajarpeserta didik guna untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan menggunakan modul yang baik, pembelajaran dapat menjangkau peserta didik
termasuk berbagai karakteristik yang mereka miliki.
3. Lembar Kerja
Lembar kerja siswa / mahasiswa (LKS/LKM) merupakan bahan pembelajaran cetak yang
didalamnya memuat beberapa rangkaian tugas, petunjuk belajar, dan prosedur penyelesaian
tugas. Lembar kerja dapat dirancang secara online dan elektronik dalam bentuk tugas yang
mendukung perkembangan pengetahuan, sikap dan ketrampilan peserta didik.
4. Handout
Handout merupakan ringkasan dalam pembelajaran cetak yang didalamnya berisi
pemetaan konsep, uraian singkat, ikhtisar, skema, prosedure kerja atau penerapan rumus-rumus
dll. jadi handout atau lembar lepas adalah bahan ajar cetak yang diberikan kepada peserta didik
yang didalamnya berisi mengenai inti sari pembahasan, pertanyaan dan masalah, dan tugas
yang akan diselesaikan oleh perserta didik.
5. Artikel
Artikel dapaat dipahami sebagai karya tulis ilmiah yang dikontruksi dari hasil
penelitian dan kajian untuk dipublikasikan melalui jurnal dan majalah ilmiah. artikel termasuk
dalam media cetak walaupun dapat diakses secara online. Artikel yang dicetak dalam bentuk
jurnal cetak dikatakn sebagai bahan ajar cetak karena dapat dijadikan referensi dalam
melaksanakan pembelajaran.

6. Surat kabar
Surat kabar adalah publikasi bersambung yang berisi berita tentang kejadian khusus
dan umum. Topiknya bisa berupa even politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, cuaca
maupun berita-berita tententu. Surat kabar juga biasanya berisi karikatur yang biasanya
dijadikan bahan sindiran lewat gambar yang berkenaan dengan masalah-masalah tententu,
komik, TTS dll (Wikipedia,2015). Oleh karena itu, surat kabar memuat mengenai berita-berita
mutakhir, maka sering dijadikan sebagai salah satu bahan ajar baik dalam bentuk kliping
maupun dalam bentuk lembaran yang dipotong-potong sesuai dengan kebutuhan pembelajaran
dan dari pemberitaan yang dimuat dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang dipilih
berdasarkan relevansinya dengan pokok bahasan tertentu.
7. Poster
Poster adalah suatu desain grafis yang didalamnya memuat komposisi gambar dan
huruf diatas kertas ukuran besar. Poster dapat digunakan untuk belajar sebagai contoh atau
model dalam menyampaikan pesan secara efektif jika dibentuk dengan perpaduan teks, gambar,
dan warna untuk menarik minat peserta didik.
B. Karakteristik Media Cetak dalam Pembelajaran
Dalam pembelajaran menggunakan media berbasis cetakkan, adapun karakteristik media :
1. Penyampaian suatu pesan yang dicetak di atas kertas.
2. Ditampilkan secara diam tidak berubah, bergerak, maupun bersuara.
3. Teks dibaca dari satu arah ,sedangkan visual disajikan segala arah. Seperti dengan suatu
karya seni rupa dua dimensi yang hanya dapat dilihat dari satu arah saja dan tiga
dimensi dapat dilihat dari berbagai arah.
4. Bersifat fleksibel, mudah untuk dibawa ke mana-mana dan dapat dibaca kapan saja
tanpa terikat waktu.
5. Menampilkan komunikasi secara reseptif (terbuka terhadap pendapat/ menerima saran).
Kritik sosial yang disampaikan dengan media cetak akan lebih efektif karena diulas
secara mendalam dan dapat menampung banyak opini dari pengkritik.
6. Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan dan persepsi
visual. Karena membaca merangsang orang untuk berinteraksi dengan aktif berfikir dan
mencerna secara kreatif, sehingga lebih membuka peluang dialog dengan pembaca
disamping memungkinkan untuk mengulas permasalahan secara detail dan spesifik
7. Berorientasi atau berpusat pada siswa. Maksudnya pendekatan dalam pembelajaran
yang ditekankan pada kebutuhan siswa secara individual. Sedangkan pengajar/guru
sebagai penunjang, fasilitator, dan memberi semangat kepada siswa saja.
C. Elemen – elemen Media Berbasis Cetakkan
Dalam setiap materi pembelajaran yang menggunakan media cetakkan sebagai
acuannya yang dimana biasanya lebih diekanl dengan cetakkan sepertu buku teks, buku
penutupan, koran, majalah jurnal ataupun artikel, serta mampu juga dengan lembaran lepas
yang menjadi komponen dalam pengajaran atau pembelajaran menggunakan media berbasis
cetakkan. Setiap media pembelajaran yang ada baik berupa cetakkan, visual maupun
audiovisual, atau berbasis lingkungan dna lain sebagainya setiap medianya pasti memiliki
komponen atau juga elemen yang mendukung media tersebut. Pada media berbasis cetakkan
terdapat enam elemen yng penting dna aharus tertera dalam media pembelajaran cetakkan
diantaranya:
1.Konsistensi atau ketetapan dalam menerapkan pembelajaran berbasis cetak yang perlu
diperhatikan ialah konsistensi yang paling utama. Komponen dalam konsistensi atau ketetapan
diantaranya :
a.Gunakan konsistensi format dari halaman ke halaman. Diusahakan untuk tidak
menggabungkan cetakan serta ukuran huruf.
b.Usahakan konsistensi dalam jarak spasi . jarak antara judul dan baris pertama serta garis
samping supaya sama, dan antara judul dan teks utama. Spasi yang tidak sama selalu dianggap
buruk, tidak rapi, oleh karenanya tidak memerlukan perhatian yang sungguh sungguh.
2.Format, dalam elemen media berbasis cetak format sangat penting dan diperlukan sebab :
a.Apabila paragraf panjang terlalu sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai ; sebaliknya
jika paragraf ditulis pendek maka wajah dua kolom lebih sesuai.
b.Isi yang berbeda harus dipisahkan dan dilabel secara visual
c.Taktik dan strategi dalam pembelajaran yang berbeda harus dipisahkan dan dilabel secara
visual.
3.Organisasi
Elemen dalam organisasi pada media berbasis cetak dapat meliputi sebagai berikut :
a.Upayakan agar selalu menginformasikan siswa atau pembaca mengenai sejauh mana
kemampuan yang mereka miliki di dalam teks tersebut. Siswa harus mampu melihat sekilas
bagian atau bab yang mereka baca. Jika memungkinkan, siapkan alat yang mampu memberikan
orientasi pada siswa tentang posisinya di dalam teks secara menyeluruh.
b.Susun teks sedemikian rupa sehingga memungkinkan informasi mudah diperoleh dengan
cepat.
c.Kotak kotak mampu digunakan untuk memisahkan bagian-bagian teks.
4.Daya tarik
Diperkenalkan dalam setiap bab atau bagian baru dengan cara yang berbeda, hal ini diharapkan
dapat memotivasi siswa untuk membaca terus-menerus.
5.Ukuran huruf
Elemen dalam media berbasi cetak, ukuran huruf sangatlah penting sebagaimana dalam
penjelasan berikut :
a.Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan siswa, pesan dan lingkungannya. Ukuran huruf
biasanya dapat diperinci dengan permisalan ukuran huruf 24 point per inch. Ukuran huruf yang
baik dalam teks atau buku adalah 12 point.
b.Dihindarkan untuk menggunakan huruf kapital kepada seluruh teks karena membuat
pembaca sulit menemukan proses membaca.
6.Ruang atau spasi kosong
Elemen dalam media berbasis cetak salah satunya adalah ruang kosong atau spasi.
Sebagaimana dijelaskan diantaranya :
a.Gunakan spasi kosong yang tidak berisi gambar/teks untuk menambah kontras. Hal ini
penting untuk memberikan siswa beristirahat pada titik titik tertentu. Saat matanya menyusuri
teks. Ruang kosong dapat berbentuk :
1) Ruangan sekitar judul
2) Batas tepi/margin
3) Spasi antar kolom
4) Permulaan paragraf
5) Penyesuaian spasi antar baris/paragraf
b.Sesuaikan spasi antar baris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat keterbacaan`
c.Tambahkan spaso antar paragraf untuk meningkatkan tampilan dan tingkat keterbacaan
Pembelajaran berbasis teks tau bacaan atau cetakkan yang interaktif mulai populer pada
1960-an dengan istilah pembelajaran terprogram yag dimana materi untuk belajar mandiri.
Dengan format ini pada unit kecil informasi disajikan dan respons siswa diminta, baik secara
menjawab ataupun berpartisispasi dalam kegiatan latihan. Jawaban yang benar akan diberikan
setelah siswa menjawab. Petunjuk ini dapat digunakan untuk menyusun materi ataupun
membantu menyiapkan media berbasis cetakkan untul interaktif, diantaranya ialah:
1) Sajikan informasi dalam jumlah selayaknya dan dapat di cerna, diproses dan di
kuasai oleh siswa.
2) Pertimbangakan hasil pengamatan dna analisis kebutuhan siswa dan siapkan
latihan yg sesuai
3) Pertimbangakan hasil analisis respons siswa, bagaimana siswa menjawab dan
mengerjakan latihan.
4) Siapkan kesempatan siswa untuk dapat belajar dengan kemampuan dan kecepatan
mereka.
5) Gunakan berbagai jenis latihan dan evaluasi seperti bermain peran, studi kasus,
berlomba dan juga simulasi.
Bebrapa cara untuk menarik perhatian pada media berbasis cetakkan atau teks adalah
dengan warna, huruf, dan kotak. Warna digunakan sebagai alat penuntun dan penarik perhatian
pada informasi yang penting. Permislaan adalah dalam kata kunci, dapat di tekan dengan warna
merah, kemudian huruf, mampu sebagai penanda atau menarik pembac dengan permisalan ada
huruf cetak atau bahasa yang asing digunakan dapat ditebalkan atau dimiringka serta
penekanan juga bisa menggunakan kota. Untuk garis bawah sebainya dihindari sebab akan
membuat kata sukar dibaca.
D. Kelebihan dan Kekurangan Media Cetak
Dalam berbagai media, disetiap media memiliki karakteristik dan juga kelebihan masing–
masing, dalam media cetak, kelebihan yang paling umum dan tidak bisa di temukan dalam
media–media yang lainnya adalah “daya tahan” informasi. Cetakkan tersebut ialah permanen
dan mampu disimpan untuk jangka waktu yang cukup alam oleh siapapun. Cetakkan mampu
di simpan dan di pelajari hingga si pembaca mengerti isi atau materi yang di tertera didalamnya.
Selain itu halan cetakan dapat ditambahkan sesuai keprluan dan juga tiada biaya tambahan
dalam media cetak tersebut. Di samping sisi diatas ada juga kelebihan media cetak diantaranya ;
1. Murah / relatif tidak mahal
2. Dapat diakses oleh kalangan luas
3. Tidak memerlukan peralatan
4. Bersifat fleksibel, mudah dibawa ke mana-mana
5. Dapat digunakan untuk menyampaikan semua materi pembelajaran
6. Bisa dibaca di mana saja dan kapan saja, tidak terikat tempat dan waktu
7. Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak
8. Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan
kecepatan masing - masing.
9. Lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna.
10. Perbaikan atau revisi mudah dilakukan
Beberapa kelebihan dari media cetak selain mudah dibawa kemana-mana media cetak
juga apabila terdapat kesalahan akan dapat di perbaiki atau direfisi. Seperti halnya media lain,
media cetak mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
kelebihan media cetak:
1) Siswa dapat berhenti sewaktu-waktu untuk melihat sumber lain misalnya, buku paket
yang ada di perpustakaan.
2) Siswa dapat belajar dengan kecepatan masing-masing.
3) Mudah dibawa dan siswa dapat menggunakan, mempelajari dimanapun dan
kapanpun.
4) Instruktur dan siswa dapat mudah mengulangi materi pelajaran, dan bahan itu dapat
digunakan sebagai referensi.
5) Gambar atau foto lebih mudah diaadaptasi ke halaman cetak.
6) Isi pesan sudah baku.
7) Materi pelajaran dapat diproduksi secara ekonomis, dapat direalisasikan dengan
mudah, mudah diperbaiki, juga dapat untuk menyajikan gambar desain dan mudah
dipindah dari satu tempat ke tempat lain.
Namun, media cetak juga memiliki beberapa keterbatasan dan tantangan dalam konteks
pembelajaran.:
1) Media cetak cenderung bersifat statis dan tidak interaktif, Siswa hanya dapat
membaca dan memeriksa informasi yang disajikan tanpa adanya interaksi langsung
2) media cetak memiliki keterbatasan dalam menghadirkan elemen multimedia seperti
suara, gambar bergerak, dan animasi yang dapat memperkaya pengalaman belajar.
3) Mencetak medianya itu sendiri membutuhkan waktu yang lama.
4) Mencetak gambar atau foto biasanya membutuhkan biaya yang mahal.
5) Sulit menampilkan gambar gerak pada halaman cetak.
6) Tanpa perawatan yang baik media cetak akan cepat hilang dan rusak.
Beberapa cara yang digunakan untuk menarik perhatian pada media berbasis teks adalah
warna, huruf dan kotak warna digunakan sebagai alat penuntun dan penarik perhatian kepada
informasi yang penting, misalnya kata kunci dapat diberi tekanan dengan cetakan warna merah.
Selanjutnya, huruf yang dicetak tebal atau dicetak miring memberikan penekanan pada kata-
kata kunci atau judul. Informasi penting dapat pula diberi tekanan dengan menggunakan kotak.
Penggunaan garis bawah sebagai alat penuntun sedapat mungkin dihindari karena membuat
kata itu sulit dibaca

2.2 METODE PENELITIAN


Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kaitan antara kasus yang ada dalam artikel
"Meredupnya Media Cetak, Dampak Kemajuan Teknologi Informasi" dengan artikel jurnal
lainnya, serta mengemukakan ide yang relevan untuk mengatasi kasus tersebut. Metode
penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Langkah-langkah yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Identifikasi Kasus: Langkah pertama dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi kasus
yang ada dalam artikel "Meredupnya Media Cetak, Dampak Kemajuan Teknologi
Informasi". Kasus tersebut meliputi perkembangan teknologi informasi yang telah
mengubah lanskap media cetak secara nasional dan internasional, serta penurunan
signifikan dalam industri surat kabar.
2. Pencarian Artikel Jurnal Terkait: Setelah mengidentifikasi kasus, langkah selanjutnya
adalah melakukan pencarian artikel jurnal terkait yang membahas topik yang serupa atau
memiliki keterkaitan dengan kasus yang ada. Pencarian dapat dilakukan melalui basis data
jurnal ilmiah, perpustakaan digital, atau sumber informasi lainnya.
3. Analisis dan Sinergi Artikel Jurnal: Setelah mengumpulkan artikel jurnal terkait, langkah
berikutnya adalah menganalisis dan mengkaji konten dari masing-masing artikel tersebut.
Perhatikan temuan, metodologi penelitian, hasil, dan kesimpulan yang disajikan dalam
artikel jurnal. Identifikasi kesamaan, perbedaan, dan potensi sinergi antara artikel jurnal
tersebut dengan kasus yang ada dalam artikel "Meredupnya Media Cetak, Dampak
Kemajuan Teknologi Informasi".
4. Pengembangan Ide: Berdasarkan analisis konten artikel jurnal yang relevan, langkah
selanjutnya adalah mengembangkan ide-ide yang dapat menjadi solusi atau pendekatan
baru dalam mengatasi kasus yang ada. Ide-ide ini harus didasarkan pada temuan dan
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, serta mempertimbangkan konteks dan
perubahan yang terjadi dalam industri media cetak.
Dalam metode penelitian ini, data yang digunakan adalah artikel-artikel jurnal terkait,
yang akan dianalisis secara kualitatif. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi temuan,
kesamaan, dan perbedaan antara artikel jurnal tersebut, serta mengaitkannya dengan kasus yang
ada dalam artikel "Meredupnya Media Cetak, Dampak Kemajuan Teknologi Informasi". Hasil
analisis tersebut akan menjadi dasar untuk mengembangkan ide-ide yang dapat menjadi
kontribusi dalam mengatasi kasus tersebut.
Metode penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang
kaitan kasus yang ada dengan artikel jurnal lainnya, serta memberikan ide-ide baru yang dapat
menjadi solusi atau pendekatan dalam menghadapi perubahan dalam industri media cetak
akibat kemajuan teknologi informasi.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 TEMUAN KASUS
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah lanskap media
cetak secara nasional maupun internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, media cetak
menghadapi tantangan serius, termasuk mahalnya biaya produksi dan perubahan perilaku
masyarakat yang lebih memilih media massa digital untuk mencari informasi. Temuan ini
tercermin dalam survei Nielsen di Indonesia pada tahun 2014 dan 2017, yang menunjukkan
penurunan signifikan dalam industri surat kabar.
Meredupnya media cetak merupakan perubahan pola hidup manusia saat ini yang sudah
beralih dengan teknologi terbaru dan digital. Penurunan jumlah pembaca media cetak kini,
secara langsung akan mempengaruhi pendapatan dari perusahaan itu sendiri. Penurunan
pembaca media cetak juga didukung dengan lahirnya generasi muda yang lahir di era 80-200an
yang disebut sebagai generasi milenial. Menyikapi kemungkinan tersebut, maka industri media
massa di Indonesia dituntut untuk menyesuaikan dirinya pada era globalisasi berbasis teknologi
digital pada saat ini. Fenomena perkembangan era teknologi digital saat ini menuntut media
massa di Indonesia untuk melakukan sebuah inovasi terbaru, agar media massa dapat diakses
secara cepat dan praktis oleh masyarakat, sebagai pemenuh kebutuhan masyarakat akan
informasi yang cepat tepat dan akurat. Maka terciptalah sebuah media massa terbaru yang
mampu menjawab tantangan tersebut dan dianggap mampu menjadi solusi bagi media massa
agar tetap memiliki eksistensi dalam masyarakat. Media cetak suatu saat nanti mungkin akan
hilang.
Sebagai studi kasus, penelitian terhadap minat konsumsi mahasiswa jurnalistik di Kota
Malang memberikan gambaran mendalam tentang pergeseran ini. Melalui metode kualitatif
dengan menggunakan teori Uses and Gratifications, temuan menunjukkan bahwa minat baca
media cetak pada mahasiswa jurnalistik rendah. Faktor-faktor seperti kesulitan akses, biaya,
dan kebutuhan informasi yang tidak terpenuhi memotivasi mahasiswa untuk beralih ke media
online.
Media online memberikan keunggulan dalam hal kecepatan, aksesibilitas, dan biaya
yang lebih rendah. Mahasiswa jurnalistik di Kota Malang menyatakan bahwa media cetak tidak
lagi dapat memenuhi kebutuhan mereka. Sebagai respons terhadap tren ini, industri media
cetak di Indonesia dituntut untuk menyesuaikan diri dengan era digital. Salah satu solusi yang
diambil adalah digitalisasi koran dalam bentuk e-paper, sebuah langkah untuk tetap bersaing
dan menjangkau pembaca yang lebih luas.
Dengan demikian, temuan kasus ini menyoroti bahwa perubahan teknologi telah
memberikan dampak serius terhadap media cetak, dengan media online menjadi pesaing yang
kuat. Industri media cetak perlu secara aktif menyesuaikan strategi mereka agar tetap relevan
dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen dan dinamika teknologi digital pada era ini.

3.2 PEMBAHASAN KASUS


Media massa atau pers, merupakan alat atau sarana penyampaian informasi kepada
masyarakat luas melalui media massa seperti media cetak maupun elektronik. Sesuai dengan
definisinya, media massa merupakan suatu istilah yang digunakan untuk mengistilahkan
sebuah media yang mampu mencakup dan memberikan informasi langsung kepada masyarakat
luas. Media massa dapat dibagi atas tiga jenis yang selama ini sudah tidak asing lagi di mata
masyarakat, yaitu media elektronik seperti televisi dan radio, media cetak yaitu koran dan
majalah dan terakhir merupakan suatu hal yang sangat populer dan sedang menjadi alat yang
dikonsumsi hampir semua masyarakat di era globalisasi yang maju saat ini yaitu media online
seperti internet, streaming televisi dan informasi yang dapat diakses melalui internet.
Media cetak merupakan salah satu jenis media massa yang paling tua jika dibandingkan
dengan jenis media massa seperti media elektronik terlebih media online. Dalam sejarah pun
tercatat bahwa surat kabar muncul dan ada sejak ditemukan nya sebuah alat mesin cetak oleh
Johan Gutenberg di Jerman (Romadhoni, 2018). Sedangkan media cetak di Indonesia lahir dan
mulai dikenal sejak ditandai dengan perjalanan yang cukup panjang setelah melalui lima
periode yaitu masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, sebelum kemerdekaan dan di masa
awal pertama bangsa ini merdeka lalu kemudian masuk lah ke masa orde lama dan orde baru.
Dalam tahun 2017, industri media cetak mengalami kemerosotan yang signifikan, tidak
hanya di tingkat nasional, tetapi juga di panggung internasional. Bisnis media cetak
ditinggalkan oleh para pemiliknya sebagai dampak langsung dari perkembangan teknologi
informasi. Pada kenyataannya, media cetak telah kehilangan daya tarik bagi pembaca, terutama
kalangan anak muda yang lebih memilih akses ke media massa melalui perangkat digital seperti
ponsel dan komputer, yakni media online. Buku "Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi"
karya West & Turner menjelaskan bahwa media massa adalah alat pengiriman pesan kepada
massa atau audiens, dan saat ini, media online atau internet telah mengatasi batasan masa lalu
seperti jarak dan waktu, mengubah secara mendasar dinamika kehidupan manusia.
Media cetak suatu saat nanti mungkin akan hilang. Tetapi sebagai sebuah media
informasi yang terus update dengan realitas sosial akan terus langgeng, bahkan dengan isi yang
lebih kaya. Paradigma masyarakat untuk mendapatkan informasi melalui internet adalah gratis
menyulitkam media cetak untuk menentukan harga Koran yang diedarkan kepada pembaca
atau pelanggan. Perkembangan teknologi digital telah meredupkan bisnis media cetak di
Indonesia maupun dunia. Disisi lain perkembangan uteknologi dan perubahan pembaca media
cetak ke Online akan menyelamatkan peradaban dan sekaligus melestarikan lingkungan yaitu
mengurangi penggunaan kertas.
Munculnya media baru dalam perkembangan teknologi komunikasi membawa dampak
dalam komunikasi massa. Internet tidak hanya berkaitan dengan produksi media dan dengan
distribusi pesan, tetapi juga dapat disetarakan dengan pengolahan, pertukaran dan
penyimpanan. Media baru merupakan lembaga komunikasi publik juga privat dan diatur (atau
tidak) dengan layak. Kinerja mereka tidak seteratur sebagaimana media massa yang
professional dan birokratis, setidaknya dalam media baru ini bebas dari control. Dalam hal ini
McQuail (2011:153) merumuskan perubahan utama yang berkaitan dengan munculnya media
baru:(1) Digitalisasi dan konvergensi atas segala aspek media. (2) Interaksi dan konektivitas
jaringan yang semakin meningkat. (3) Mobilitas dan delokasi yang mengirim dan menerima.
(4) Adaptasi terhadap peranan publikasi dan khalayak. (5) Munculnya beragam bentuk baru
‘pintu’ (gateway) media. (6) Pemisahan dan pengaburan dari lembaga media.
Surat kabar, sebagai bentuk media massa tertua, mengalami penurunan dalam pola
hidup masyarakat yang beralih ke teknologi terbaru dan digital. Media cetak, yang memiliki
sejarah panjang sejak ditemukannya mesin cetak oleh Johann Gutenberg di Jerman, mencatat
perjalanan panjang di Indonesia melalui masa penjajahan Belanda, Jepang, menuju
kemerdekaan, dan awal kemerdekaan. Meredupnya media cetak mencerminkan perubahan
pola hidup manusia yang telah beralih ke teknologi terbaru dan digital.
Penelitian menunjukkan bahwa minat baca koran di kalangan mahasiswa jurnalistik di
Malang sangat rendah, dipengaruhi oleh kemajuan teknologi informasi yang membuat akses
informasi menjadi lebih praktis. Teori Uses and Gratifications digunakan untuk menjelaskan
bahwa pengguna media, termasuk mahasiswa, memainkan peran aktif dalam memilih dan
menggunakan media. Selain itu, persepsi mahasiswa juga dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal.
Dalam konteks globalisasi dan perkembangan teknologi digital, media massa memiliki
peran penting sebagai sarana penyampaian informasi kepada masyarakat luas. Penggunaan
internet terus berkembang, dengan hasil survei menunjukkan peningkatan jumlah pengguna
internet di Indonesia. Media cetak semakin tersingkir oleh media online yang lebih mudah
diakses dan digunakan oleh masyarakat. Ramalan Philip Meyer dalam bukunya "The
Vanishing Newspaper" bahwa pada tahun 2044 hanya akan ada satu eksemplar surat kabar
menjadi kenyataan yang mungkin jika media massa tidak mengikuti perkembangan dan
melakukan inovasi.
Menghadapi era globalisasi dan teknologi digital, industri media massa di Indonesia
dihadapkan pada tuntutan untuk berinovasi. Perkembangan teknologi digital menuntut media
massa untuk menyesuaikan diri agar tetap relevan dan dapat diakses dengan cepat oleh
masyarakat. Oleh karena itu, media massa, termasuk media cetak seperti surat kabar, majalah,
dan tabloid, harus beradaptasi dengan konvergensi media dan menjadi solusi yang dapat
mempertahankan eksistensinya dalam masyarakat yang semakin terhubung dan cenderung
mengandalkan media digital.
Persaingan media massa sangatlah ketat, ketika industri cetak makin mahal, muncul
media-media massa baru yang bisa diakses secara cepat dan murah yaitu melalui internet.
Perkembangan internet di dunia dan Indonesia juga berimbas terhadap media baru penyampai
informasi. Arus informasi tidak lagi dikuasai oleh lini mainstream surat kabar, tabloid, majalah,
radio, dan televisi. Portal berita menjadi sumber penyedia informasi yang saat ini sedang naik
daun, seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi dan tentunya dunia maya di dalamnya.
BAB IV
SOLUSI

Media cetak dapat memberikan kedalaman dan konteks yang lebih dalam dalam
pemberitaan. Dalam era informasi cepat, media cetak memiliki potensi untuk mengeksplorasi
topik secara menyeluruh, memberikan analisis mendalam, dan menyoroti aspek-aspek yang
mungkin terabaikan oleh media digital.
Untuk mempertahankan media cetak, inovasi adalah kunci. Digitalisasi koran dalam
bentuk e-paper adalah langkah yang positif dan perlu terus dikembangkan. Media cetak bisa
memanfaatkan teknologi untuk tetap bersaing, seperti menyediakan versi online yang interaktif,
menggabungkan konten multimedia, atau bahkan menciptakan aplikasi khusus.
Selain itu, kolaborasi dengan generasi milenial, seperti mahasiswa jurnalistik, dapat
menjadi langkah strategis. Melibatkan mereka dalam proses kreatif dan memberikan ruang
untuk ide-ide inovatif dapat membantu media cetak tetap relevan di mata generasi yang sedang
berkembang ini.
Penting juga untuk terus mempromosikan nilai positif dari membaca media cetak,
seperti kepuasan dalam membaca artikel yang tercetak, mengumpulkan edisi khusus, atau
merayakan momen nostalgia dengan koran lama. Mengingatkan masyarakat akan manfaat unik
yang dimiliki media cetak dapat membantu mempertahankan minat pembaca.
Di tengah ketatnya persaingan tidak berbuat apa apa bukan solusi yang tepat, media
cetak harus mentransformasi diri untuk ikut menguasai perkembangan teknologi digital media.
Di era digital saat ini muncul new media dan masyarakat pada realitanya mulai meninggalkan
media tradisional atau konvensional yaitu Koran, Radio dan nantinya televisi juga akan
digantikan oleh televise online.
Dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen dan dinamika teknologi digital,
media cetak perlu fleksibel dan responsif. Dengan terus berinovasi, memahami audiens, dan
menjaga keunggulan uniknya, ssehingga media cetak dapat tetap eksis dan dihargai di tengah
pesatnya perkembangan teknologi.
BAB V
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Memang saat ini media cetak sedang ditantang eksistensi nya di era konvergensi media
saat ini, selanjutnya bagaimana media cetak tersebut dapat tetap mempertahankan apa yang
menjadi nilai lebih dari media cetak tersebut yang tidak bisa didapatkan masyarakat pada
teknologi canggih sekalipun di era yang teknologinya sudah canggih seperti ini. Di masa depan
tantangan media cetak akan semakin besar dengan terus bertambahnya inovasi-inovasi terbaru
yang akan menjadi pilihan dalam membantu masyarakat pada bidang media massa dan
informasi. Namun jika media cetak dapat mempertahankan keutamaan informasi dan
profesionalitas maka media cetak akan senantiasa hadir dan eksis di tengah masyarakat.
Misalnya seperti membaca koran yang sudah minim peminatnya dan penjual koran keliling
juga sudah mulai jarang ditemui. Itu dapat membuat dampak pada indicator efek. Di tengah
ketatnya persaingan tidak berbuat apa-apa bukan solusi yang tepat, media cetak harus
mentransformasi diri untuk ikut menguasai perkembangan teknologi digital media. Di era
digital saat ini muncul new media dan masyarakat pada realitanya mulai meninggalkan media
tradisional atau konvensional yaitu Koran, Radio dan nantinya televisi juga. Dampak ini juga
akan dialami oleh khalayak atau pembaca dari sebuah produk jurnalistik yang mereka hasilkan.
Maka kemudian kedepannya jika mahasiswa jurnalistik masih abai terhadap kualitas berita saat
ini, maka bukan tidak mungkin kualitas pemberitaan pada media kedepannya akan semakin
merosot.

4.2 SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, apat mengambil kesimpulan bahwa minat baca
media cetak sudah sangat rendah. Orang orang saat ini lebih memilih media online sebagai
sumber berita mereka disebabkan oleh beberapa faktor yaitu motif, penggunaan media dan efek.
Hal ini dikarenakan, orang menilai bahwa tampilan dan penyajian di koran tidak menarik serta
cukup panjang dan berbelit-belit sehingga membuat tingkat pemahaman akan isi media cetak.
Untuk itu disarankan untuk mengembangkan media cetak mengikuti jaman serang dengan
menambahkan beberapa animasi agar terlihat menarik dan tidak monoton.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
http://historyoftechnology-ikom.blogspot.com/2010/10/sejarah-perkembangan-media-cetak.html
diakses pada 02 Februari 2020
Moh.Zaiful Rosyid dan Halimatus Sa’diyah dan Nanda Septiana. 2019. Ragam Media Pembelajaran.
( Malang: Literasi Nusantara)
Moundry. 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia,
Puspitarini, Dwi. 2013. Media Pembelajaran. (Jakarta: STAIN Jember Press,)
Putra.R.(2019).Tantangan Media Massa Dalam Menghadapi Era Disrupsi Teknologi Informasi. Jurnal
sistem Informasi. Vol.5.No.1.2623-1662
Qorib.F.dkk.(2019).Motif Penggunaan Media Cetak Pada MAHASISWA Di Kota Malang.Jurnal
Heritage.Vol.8.No.1.Hal 56-75. 2088-0626
Romadhoni.B.(2018).Meredupnya Media Cetak,Dampak Kemajuan Teknologi Informasi.Jurnal An-
Nida. Vol. 10 No.1. 2085-3521
Simbolon, Berta Eriska. Pengaruh Penggunaan Media Cetak Terhadap Pemilihan Kosmetik
pada Guru-Guru SMK Negeri 1 Berastagi. Flawless : Jurnal Pendidikan Tata Rias.
Toha Makhshun dan Khalilurrahman. 2018. Pengaruh Media Massa dalam Kebijakan Pendidikan:
Jurnal Ta’dibuna. Vol.1 No.1
Umar. 2014. Media Pendidikan: Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran. Jurnal Tarbawiyah.
Volume 1. Nomor 1.
Verawati, V., & Desprayoga, D. (2019, March). Solusi pembelajaran 4.0: hybrid learning. In Prosiding
Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas Pgri Palembang.
Yaumi, Muhammad. 2018. Media dan Teknologi Pembelajaran. ( Jakarta: Prenadamedia Group

Anda mungkin juga menyukai