Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH, PERKEMBANGAN, DAN MASA DEPAN MEDIA CETAK

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Media Cetak, Elektronik,
dan Online
Dosen Pengampu Dedy Riyadin Saputro M.I.Kom

Disusun Oleh:
Tiara Faiqotur Rohmah
2017102017

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


JURUSAN KOMUNIKASI ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UIN PROF. K. H. SAIFUDDIN ZUHRI
PURWOKERTO
2022

i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim

Segala puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai macam
nikmat, baik nikmat iman, islam, serta nikmat sehat wal afiat, serta yang telah memberikan
rahmat, taufiq, dan juga inayahnya. Karena dengan semua nikmat itulah makalah ini dapat
terselesaikan. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi besar kita suri
tauladan bagi umat manusia yaitu Nabi Muhammad SAW. Nabi yang diutus oleh Allah SWT ke
dunia sebagai rahmatan lil ‘alamin. Juga terhadap keluarganya, serta para sahabatnya, para
tabi’in dan para pengikutnya yang setia hingga hari yang dijanjikan.

Alhamdulillah dengan iringan rasa syukur kehadirat Illahi Rabbi, dan dengan
pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas individu untuk
mata kuliah Manajemen Media Cetak, Elektronik dan Online, dengan judul “SEJARAH,
PERKEMBANGAN DAN MASA DEPAN MEDIA CETAK”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.

Purwokerto, 22 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ...................................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 3
A. Sejarah Media Cetak .............................................................................................................. 3
B. Perkembangan Media Cetak ................................................................................................... 5
C. Masa Depan Media Cetak ...................................................................................................... 6
BAB III........................................................................................................................................... 8
PENUTUP ...................................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 10

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembahasan mengenai media cetak, erat kaitannya dengan penemuan mesin cetak oleh
Johann Gutenberg pada tahun 1456.1 Dalam kemajuannya, media cetak juga dikenal dengan
istilah press media atau pada masa sekarang dikenal dengan istilah koran yang produksinya
berdasar pada kertas. Media cetak pada eranya menguasai perkembangan surat kabar, dan kertas
merupakan sebagai salah satu bentuk komoditas utamanya. Media cetak pertama kali di dunia
ialah sesuatu yang dituliskan di atas papan bernama Acta Diurna, yang muncul pertama kali pada
tahun 131 SM pada masa Republik Romawi. Media cetak memiliki keanekaragaman bentuk,
contohnya yaitu berupa koran, tabloid, majalah, dan lain-lain.

Seiring dengan berkembangnya zaman dan majunya teknologi, pengguna media cetak
tidak lagi banyak, pembacanya kian tahun kian menurun. Namun kini, media cetak seperti koran
dan sebagainya sudah mulai tergantikan dengan adanya media elektronik maupun media sosial
saat ini. Minat pembaca media cetakpun sudah mulai menurun dan beralih ke media digital.
Tetapi, para produsen media cetak juga mengubah strategi agar media cetak dapat bersatu
dengan media lain di era konvergensi media ini. Dan diharapkan perkembangan media yang ada,
masyarakat tidak meninggalkan media cetak begitu saja.

B. Rumusan Masalah
Seperti latar belakang yang telah dijelaskan, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:

1. Apa definisi media cetak ?

2. Bagaimana sejarah dan perkembangan media cetak ?

3. Bagaimana masa depan media cetak ?

1
Muhammad Fikri, Sejarah Media Transformasi, Pemanfaatan, dan Tantangan. (Malang: UB Press,
2018), hal. 84.
1
C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan sebagai berikut:

1. Mahasiswa mampu memahami pengertian media cetak.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan sejarah dan perkembangan media cetak.

3. Mahasiswa mampu mengetahui masa depan media cetak.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Media Cetak


Media cetak merupakan media yang memuat informasi dalam bentuk publikasi cetak.
Contohnya yaitu koran, majalah, tabloid, hingga buku. Mengenai awal pengembangan koran,
koran dimulai dari munculnya Acta Diurna pada masa pemerintahan Julius Caesar. Pembahasan
mengenai media cetak erat kaitannya dengan penemuan mesin cetak oleh Johann Gutenberg pada
tahun 1456. Pada perkembangannya, media cetak juga dikenal dengan istilah surat kabar yang
bahan baku utamanya yaitu berbasiskan pada kertas. Pada era media cetak, kertas menjadi salah
satu komoditas utama. Hampir semua media cetak bahan baku utamanya menggunakan kertas.
Dengan berlandas menggunakan kertas, mesin cetak Gutenberg dapat bekerja secara teratur
membentuk sebuah medium informasi yang menyajikan berita ke dalam bentuk yang enak dan
mudah dibaca, sehingga mesin cetak ini dapat bermanfaat besar bagi masyarakat. Melalui
temuan mesin cetak milik Gutenberg yang dinilai memiliki kelebihan ini, seseorang dapat
menyampaikan ide, gagasan atau pesan secara bersamaan kepada masyarakat luas.

Media cetak sebelum Johann Guttenberg secara kuantitas masih sangat minim karena
salinan media harus ditulis dengan tangan, dan dibeberapa tempat tidak setuju jika para penguasa
menyebarluaskan informasi di dalam media cetak, supaya publik tidak mendapatkan ide atau
knowledge baru yang akhirnya dipakai untuk menentang kekuasaan. Setelah media cetak
mengalami masa awal Guttenberg, reproduksi media cetak menjadi semakin banyak, harga
media cetak meskipun masih tergolong mahal namun dapat diturunkan, isi konten dari media
cetak tersebut tidak hanya berisikan keagamaan namun juga yang bersifat ringan dan
entertainment seperti novel, buku cerita, serta puisi.

Di Indonesia, media cetak telah ada sejak zaman penjajahan Belanda atau sebelum
kemerdekaan. Belanda datang ke pulau Jawa pada tanggal 22 Juni 1596 untuk berdagang. Dan
semua kegiatan perdagangan Belanda di Indonesia memerlukan penyiaran berita dalam skala
yang cukup besar. Tumbuhnya media cetak di Indonesia diawali dengan munculnya Memories
Noovelles pada tahun 1615, sebuah bulletin yang diterbitkan oleh Vereenigde Oost-Indische
3
Companie (VOC) buat para pegawainya. Surat kabar pertama muncul pada bulan Agustus 1744
dengan nama Bataviasche Novelles en Politique raisonnementeen, surat kabar ini hanya
bertaham dua tahun lamanya sampai pada akhirnya ditutup oleh Gubernur Jenderal G.W Baron
van Imhoof atas dasar permintaan direktur VOC di Belanda, pasalnya surat kabar itu dianggap
dapat merugikan kepentingan VOC di Hindia Belanda ataupun Eropa.

Setelah berakhirnya pemerintah Hindia Belanda, kemudian lahir era pendudukan Jepang.
Pada pendudukan Jepang surat kabar Indonesia digunakan sebagai alat mobilisasi massa untuk
tercapainya tujuan Jepang. Sejak pendudukan Jepang, semua media pers berada di bawah
pengawasan pemerintahan militer dan dipergunakan sebagai alat propaganda perang Jepang
melawan sekutu. Pada masa pendudukan Jepang, keadaan pers Indonesia semakin buruk, dan di
bawah kekuasaan Jepang pula pers dilarang melakukan propaganda semacam apapun selain
untuk mendukung Jepang. Meskipun pada era pendudukan Jepang penuh dengan tekanan, namun
memiliki beberapa keuntungan, salah satunya yaitu Jepang melarang penggunaan bahasa
Belanda pada surat kabar yang diterbitkan dan diganti dengan bahasa Indonesia, hal ini dapat
mempercepat penggunaan bahasa Indonesia sehingga menjadi alat untuk mengutarakan pendapat
disemua bidang masyarakat modern dan dengan menggunakan satu bahasa, cukup berhasil dalam
memupuk perasaan setia kawan dan persatuan dikalangan kelompok-kelompok yang berlainan
suku dan bahasa di Indonesia. 2

Setelah masa pendudukan Jepang, kemudian zaman perkembangan media cetak di


Indonesiapun bergeser ke era di mana media massa cetak berbahasa Melayu sudah mulai
diterbitkan, tepatnya dimulai pada tahun 1858.3 Pada saat itu, koran-koran yang terbit yaitu
Bintang Timur, Bintang Barat, Java Bode, Medan Prijaji, Soerat Khabar Betawi, dan lain-lain.
Kemudian dalam perjalanannya media cetak di Indonesia tersebut mengalami perkembangan
yang begitu pesat dengan mengikuti perkembangan kemajuan teknologi hingga akhirnya
dihadapkan dengan sebuah era baru digital informasi yaitu Era Konvergensi Media.

2
Erman Anom, “Regulasi dan Kebijakan Media Cetak di Indonesia Masa Zaman Penjajah,” Jurnal
Komunikologi, Vol. 10 No. 2 (September, 2013), hal. 77.
3
Reza Ade, “Tantangan Media Massa dalam Menghadapi Era Disrupsi Teknologi Informasi,” Jurnal
Sitem Informasi, Vol. 5 No. 1 (Juni, 2019), hal. 3.
4
B. Perkembangan Media Cetak
Perkembangan media cetak di Indonesia dapat dikatakan sangat signifikan dari masa ke
masa. Hingga media cetak menjadi salah satu saksi sejarah merdekanya negara Indonesia. Hal ini
disebabkan karena ketika zaman penjajahan dulu, Indonesia menggunakan media cetak dan
media radio untuk mengumumkan kemerdekaan.

Seiring majunya teknologi, mesin cetak semakin lama semakin berkembang sehingga
mesin cetak yang awalnya rumit dan berat, sekarang dapat dimiliki dengan mudah atau biasa
dikenal sebagai mesin printer. Mesin printer ini juga terus berevolusi, dari yang awalnya bertinta
hitam saja hingga kini yang memiliki aneka warna dan bahkan bisa digunakan untuk mencetak
foto. Jenis produk dari media cetak juga berkembang, dari yang awalnya hanya berupa koran
dengan tinta hitam-putih dengan bahannya yang mudah robek dan dapat mengotori tangan, kini
media cetak atau koran masa kini sudah dilengkapi dengan halaman yang full colour dan bersih.4

Namun seiring dengan berjalannya waktu, semakin majunya teknologi yang ada,
membuat media cetak ini kehilangan para pembacanya. Seperti pada tahun 2017, kebiasaan
membaca orang Indonesia telah mengalami pergeseran. Tidak hanya jumlah pembaca yang
menurun, pengeluaran iklan untuk media cetakpun berkurang. Pergeseran kebiasaan membaca
dari media cetak ke media online, tentu akan menjadi ancaman tersendiri bagi eksistensi media
cetak. Industri media cetak kini semakin sulit karena kebiasaan membaca dari masyarakat
Indonesia juga sudah mulai berubah. Situasi ini diperparah dengan mahalnya harga kertas,
sebagai dampak dari menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Tentu saja hal ini
membuat biaya produksi koran dan majalah meningkat.

Di sisi lain, sesungguhnya media cetak masih menarik karena informasi yang diterbitkan
masih bisa disimpan dan jika diperlukan bisa digunakan kembali. Selain itu, berita yang
disajikan pada media cetak, isinya masih bisa dipertanggung jawabkan karena pembuatannya
yang cukup panjang dan sudah melalui proses editing dan media cetak dianggap lebih mampu
dalam mencegah informasi yang tidak layak serta menyajikan berita yang lebih akurat dan dapat
dipercaya.

4
Riski Firmanto, “Perkembangan Media Cetak Lengkap Sampai ke Indonesia”
https://jurnal.diary.co.id/perkembangan-media-cetak/ (diakses pada 23 April 2021).

5
C. Masa Depan Media Cetak
Pesatnya suatu perkembangan dari teknologi informasi serta komunikasi ini, membawa
arah perubahan yang besar terhadap industri media khususnya media cetak. Hadirnya media
online di era globalisasi juga disebut sebagai new media. Media online ini merupakan salah satu
dari beragam produk teknologi informasi yang merintis dunia baru melewati jaringan internet.
Para pembaca yang biasanya memperoleh informasi melalui media cetak seperti koran dan
majalah, kini dapat dengan mudahnya memperoleh beragam informasi yang dibutuhkan hanya
dengan memanfaatkan adanya jaringan internet.

Terlebih lagi dengan hadirnya covid-19 dua tahun lalu, yang mengakibatkan dampak
negatif bagi para industri media cetak, yang berdampak pula terhadap penurunan pendapatan dari
sebuah iklan. Tentu saja dalam hal ini akan memaksa industri media cetak untuk melakukan
pengurangan pada jumlah halamannya secara perlahan, melakukan pemotongan gaji untuk para
karyawan serta memulangkan sebagian dari karyawannya. Hal ini dikarenakan minimnya
pendapatan dari suatu iklan supaya industri media cetak ini tetap dapat bertahan pada kondisi
krisis.

Dengan semakin berkembangnya teknologi, pembaca media cetak juga menggunakan


internet dalam kehidupan sehari-hari. Kepembacaan melalui internet atau digital cukup tinggi.
Menurut data Nielsen Consumer and Media View, sampai dengan kuartal ketiga 2017, jumlah
pembaca versi digital mencapai 6 juta orang5. Hal ini membuktikan bahwa minat membaca tidak
turun, namun hanya berganti medianya saja.

Masuknya era konvergensi media di Indonesia ditandai dengan banyaknya media yang
bergabung seperti media elektronik, media cetak bergabung menjadi satu media yang sekaligus
dapat diakses dengan menggunakan akses internet. Berbagai platform media terutama media
cetak, harus menyesuaikan dan mengadopsi teknologi digital untuk mempertahankan
eksistensinya dan terus berkembang di era teknologi digital yang semakin tak terbendung. Media

5
Reza Ade, “Tantangan Media Massa dalam Menghadapi Era Disrupsi Teknologi Informasi,” Jurnal
Sitem Informasi, Vol. 5 No. 1 (Juni, 2019), hal. 3.
6
cetak akan mati jika tetap bertahan dengan konsep konvensional dan tidak mau menyesuaikan
dengan perkembangan teknologi digital.

Dahulu, media cetak menganggap teknologi sebagai objek. Namun, kini, teknologi digital
telah menjadi subjek bagi media cetak. Maksudnya, saat ini teknologi digital telah menjadi
subjek utama bagi media cetak dalam memperkenalkan konten atau berita kepada pembacanya.
Seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin memudahkan kehidupan manusia, maka
saat ini para pembaca juga mulai mengandalkan kepraktisan dalam menikmati berita dengan
menggunakan smarthphone. Perusahaan media cetakpun dituntut untuk tidak mengandalkan dari
operasional dan pendapatan sisi cetak semata, tetapi juga sisi pemasaran digital. Oleh karena itu,
salah satu solusinya yaitu digitalisasi koran dalam bentu e-paper guna menjangkau pembaca
yang lebih luas.

Saat ini, kita masuk ke dalam salah satu contoh hasil dari era media online yang
menunjukkan akses informasi media cetak, media elektronik, dan media online yang
dikonvergensikan menjadi satu akses. Seperti langkah strategis pemasaran yang diambil oleh
Harian Kompas, untuk tetap menjaga stabilitas dan eksistensinya di hati masyarakat. Harian
kompas merupakan media konvensional tersohor yang melakukan gerakannya ke media digital
dengan meluncurkan kompas.com, dan aplikasi Kompas.id, selain itu kompas juga mengeluarkan
koran elektronik epaper.kompas.id. Antisipasi yang dilakukan manajemen kompas ini berhasil
dan dapat mempertahankan konsumen koran cetak dengan memelihara hubungan dengan
konsumennya di media digital kompas.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Media Cetak merupakan media yang memuat informasi dalam bentuk publikasi cetak. Mengenai
pembahasan media cetak erat kaitannya dengan penemuan mesin cetak oleh Johann Gutenberg
tahun 1456. Melalui temuan mesin cetak Johann Gutenberg inilah seseorang dapat
menyampaikan ide, gagasan atau pesan secara bersamaan kepada masyarakat luas. Di Indonesia
sendiri, media cetak telah ada sejak zaman penjajahan Belanda, dan surat kabar pertama yang
muncul yaitu Bataviasche Novelles en Politique raisonnementeen namun surat kabar ini hanya
bertahan dua tahun saja, dikarenakan surat kabar ini dianggap dapat merugikan kepentingan
VOC di Hindia Belanda.

Kemudian di era pendudukan Jepang, justru lebih memperburuk keadaan pers Indonesia pada
saat itu. Pers dilarang melakukan propaganda kecuali untuk mendukung Jepang. Namun dalam
tekanan Jepang yang begitu berat, ada beberapa keuntungan yang dapat diambil pada masa itu,
seperti Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda pada surat kabar yang diterbitkan dan
diganti dengan bahasa Indonesia, hal ini dapat mempercepat penggunaan bahasa Indonesia
sehingga menjadi alat untuk mengutarakan pendapat disemua bidang masyarakat modern dan
dengan menggunakan satu bahasa, cukup berhasil dalam memupuk perasaan setia kawan dan
persatuan dikalangan kelompok-kelompok yang berlainan suku dan bahasa di Indonesia

Perkembangan media cetak cukup signifikan. Dari yang mulanya menggunakan mesin cetak
untuk alat komunikasi kepada masyarakat luas, kini dapat menggunakan mesin printer. Dari yang
dahulu gambar dan tulisan hanya bertinta hitam putih saja, kini sudah memiliki banyak warna
yang enak dan mudah dibaca. Dalam perkembangannya pun media cetak sempat mengalami
masa-masa sulit karena semakin berkurangnya minat pembaca dan semakin banyak teknologi
zaman sekarang yang berkembang untuk memudahkan kebutuhan manusia, hingga banyak para
pembaca media cetak beralih ke teknolgi yang lebih memudahkan dirinya.

Semakin berkembangnya teknologi dan kini telah berada pada era konvergensi media. Demi
mempertahankan kiprahnya di dunia bisnis media cetak harus mengikuti perkembangan
8
teknologi yang telah ada. Seperti surat kabar harian kompas.com yang mengikuti era
perkembangan yang ada. Yang awalnya ia hanya memproduksi media dalam cetak saja, namun
kini, harian kompas telah merambah ke dunia digital untuk mempertahankan eksistensinya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Fikri, Muhammad. (2018). Sejarah Media Transformasi, Pemanfaatan, dan Tantangan. Malang:
UB Press.

Putra, R. A. (2019). Tantangan Media Massa Dalam menghadapi era disrupsi teknologi
informasi. JUSIFO (Jurnal Sistem Informasi), 5(1), 1-6.

Romadhoni, B. A. (2018). Meredupnya Media Cetak, Dampak Kemajuan Teknologi


Informasi. An-Nida: Jurnal Komunikasi Islam, 10(1).

Suyasa, I. M., & Sedana, I. N. (2020). Mempertahankan Eksistensi Media Cetak Di Tengah
Gempuran Media Online. Jurnal Komunikasi dan Budaya, 1(1), 56-64.

Ispriadi, B. D. S., Putri, D. A., & Dewani, P. K. (2020). Eksistensi Media Cetak Pada Masa
Pandemi COVID-19. JISIP J. Ilmu Sos. dan Ilmu Polit.

Anom, E. (2013). Regulasi dan kebijakan media cetak di Indonesia masa zaman
penjajah. KOMUNIKOLOGI: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 10(2).

10

Anda mungkin juga menyukai