Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MEDIA DAKWAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dakwah

Dosen Pengampu : Bapak Aliyudin, M. Ag

Disusun Oleh Kelompok 4 :

Reza Ainur Rahmaniar 1224060129


Rika Nur Hidayati 1224060135
Shena Andika Roman 1224060144
Siti Nuraula Fitriani 1224060149
Sulis Nurhijah 1224060153
Tiara Nuramadani 1224060158
Wardah Zakiyyah 1224060163

HUMAS 3D

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI HUMAS

FAKULTAS DAKWAH & KOMUNIKASI

UIN SUNAN GUNUNG DJATI


2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur dan keikhlasan, kami menyampaikan kata pengantar ini sebagai bagian
dari makalah kelompok kami yang membahas tentang Media Dakwah. Makalah ini adalah hasil kerja
keras dan kolaborasi antaranggota kelompok yang memiliki tujuan Bersama untuk memahami dan
menggali lebih dalam pelaksanaan aktivitas dakwah.

Dalam era globalisasi yang penuh tantangan ini, serta perkembangan teknologi di dunia yang
cukup pesat perkembangannya. Pemanfaatan alat-alat elektronik sebagai media penyampaian kepada
khalayak, sepertinya tidak dapat dibendung. Proses dakwah dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai macam media yang ada, banyak media yang digunakan sebagai sarana dakwah.

Melalui proses penyelidikan dan diskusi yang intens, kami berusaha menjelaskan apa saja
media yang dapat digunakan untuk pelaksanaan aktivitas dakwah. Semua itu dengan harapan dapat
memberikan wawasan yang bermanfaat bagi pembaca, khususnya mahasiswa.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan inspirasi dalam
penulisan makalah ini. Saya juga ingin menyampaikan apresiasi kepada dosen dan teman-teman
sejawat yang memberikan masukan konstruktif selama proses penelitian dan penulisan.

Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik secara teknis
maupun materi mengingat minimnya kemampuan yang dimiliki. Maka dari itu, kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak dibutuhkan demi penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan memberikan
pemahaman yang lebih mendalam mengenai ragam media dakwah.

21 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................................6
A. Pengertian Media Dakwah.............................................................................................................6
B. Ragam Media Dakwah..................................................................................................................7
C. Dinamika Media Dakwah............................................................................................................10
D. Problematika Terkait Media Dakwah..........................................................................................11
E. Pemecahan Masalah Problematika Media Dakwah.....................................................................12
BAB III PENUTUP................................................................................................................................15
A. Kesimpulan..................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam menghadapi era globalisasi informasi dan perkembangan teknologi akhir-akhir


ini, dunia dihadapkan pada cepatnya perkembangan arus informasi. Pemanfaatan alat-alat
elektronik sebagai media penyampai informasi kepada khalayak, sepertinya tidak dapat
dibendung. Tetapi sebaliknya, keberadaan teknologi canggih di era globalisasi informasi dan
komunikasi ini harus dimanfaatkan untuk penyabaran informasi dan pesan-pesan dakwah
Islam.
Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk
senantiasa aktif dalam melaksanakan kegiatan dakwah. Maju mundurnya umat Islam sangat
bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukannya.
Pelaksanaan aktivitas dakwah bagi muslim bukan hanya sebatas memberikan wejangan
atau nasehat di atas panggung. Proses dakwah dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
macam media yang ada, bisa dengan harta benda yang dimiliki, bisa dengan perintah atau
larangan bagi orang yang mempunyai kekuasaan, bisa memakai senyuman atau menghibur
sesamanya, atau dengan aktivitas lainnya.
Banyak media yang dapat digunakan sebagai sarana dakwah. Media masa seperti
koran, radio, televisi, buletin dan lain sebagainya. Namun ada juga sarana yang dianggap
cukup efektif, dapat tersebar luas, tahan lama hingga dapat disimpan dalam waktu lama, selalu
dapat didiskusikan untuk penyempurnaanya, dan banyak lagi keunggulan yang dimiliki,
walaupun memang tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Sebagai akibatnya buku dapat
dijadikan sebagai alternatif yang cukup representatif sebagai sarana dakwah.
Di era informasi canggih seperti sekarang ini, tidak mungkin dakwah masih hanya
menggunakan pengejian di musholla yang hanya diikuti oleh mereka yang hadir di sana.
Penggunaan media-media komunikasi modern adalah sebuah keniscayaan yang harus
dimanfaatkan keberadaanya untuk kepentingan menyampaikan ajaran Islam atau dakwah
islam. Setidaknya harus dikemas dalam beraneka macam cara dan sarana dengan satu tujuan
dapat berlangsung lebih efektif, tidak ketinggalan zaman dan sukses menggapai hasil, yakni
mengajak kepada agama Allah SWT.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian dari Media Dakwah?
2. Apa saja ragam dari Media Dakwah?
3. Bagaimana dinamika dari Media Dakwah?
4. Bagaimana problematika terkait Media Dakwah?
5. Bagaimana pemecahan masalah problematika Media Dakwah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Media Dakwah.
2. Untuk mengetahui ragam dari Media Dakwah.
3. Untuk mengetahui dinamika dari Media Dakwah.
4. Untuk mengetahui problematika terkait Media Dakwah.
5. Untuk mengetahui pemecahan masalah problematika Media Dakwah.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Dakwah

Kata media berasal dari bahasa latin, median yang merupakan bentuk jamak dari
medium. Secara etimologi berarti alat perantara. Menurut Wilbur Schram mendefenisikan
media sebagai teknologi informasi yang dapat digunakan dalam pengajaran. Secara khusus
yang dimaksud dengan media dakwah adalah alat-alat fisik yang menjelaskan isi pesan atau
pengajaran, seperti buku, film, video, kaset, slide dan sebagainya.

Menurut Hamzah Ya’cub, media dakwah adalah alat objektif yang menjadi saluran,
yang menghubungkan ide dengan umat, suatu elemen yang vital dan merupakan urat nadi
dalam totalitet dakwah. Sementara itu, Wardi Bachtiar dalam Samsul Munir Amin menjelaskan
bahwa media dakwah merupakan perantara yang digunakan untuk menyampaikan materi
dakwah kepada penerima materi dakwah. Media yang dimaksud bisa jadi televisi, video, kaset,
rekaman, majalah, dan surat kabar.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa media
dakwah adalah sarana atau alat untuk mempercepat ide-ide dakwah agar dapat dipahami dan
diterima oleh mad’u. Oleh karena itu, media dakwah perlu menjadi perhatian para pelaksana
dakwah. Kepiawaian juru dakwah dalam memilih media dakwah yang tepat akan
mempermudah penyampaian dakwah.

Media dakwah adalah sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan-
pesan agama Islam kepada masyarakat secara luas. Media ini bertujuan untuk mengajak,
mengingatkan, dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjalankan ajaran agama serta
mengajak mereka untuk berperilaku yang baik dan menghindari perbuatan maksiat.

Media dakwah dapat berupa tulisan, buku, majalah, brosur, pamflet, poster, dan surat
kabar. Selain itu, media dakwah juga dapat berbentuk audio seperti ceramah, kajian, radio, dan
podcast. Selain itu, media dakwah juga dapat berbentuk visual seperti video, film, dan animasi.

Tujuan dari penggunaan media dakwah adalah agar pesan-pesan agama dapat sampai
kepada masyarakat dengan lebih mudah dan efektif. Media dakwah juga dapat membantu
menyebarkan ajaran agama Islam secara lebih luas dan menyentuh berbagai lapisan
masyarakat. Selain itu, penggunaan media dakwah juga dapat memberikan pemahaman yang
lebih baik kepada masyarakat mengenai ajaran agama Islam.
B. Ragam Media Dakwah
Ragam Media yang digunakan untuk Berdakwah. Dakwah akan sukses apabila
menggunaka bermacam-macam media sesuai situasi dan kondisi. Sedangkan media yang dapat
dipergunakan sebagai berikut:

1. Mimbar

Mimbar merupakan media dakwah yang paling populer dimasyarakat, baik masyarakat
pinggiran maupun masyarakat perkotaan. Mimbar bisa digunakan pada saat khutbah Jum`at,
Idul Fitri, Idul Adha dan pengajian-pengajian besar Islam lainnya baik di masjid-masjid
kampung maupun di kota, bahkan di hotel-hotel atau di gedung-gedung. Tujuan khutbah
dengan menggunakan mimbar adalah agar jama`ah dapat lebih fokus pada sutu pandangan.
Mimbar biasanya di buat lebih tinggi dari lantai dengan tujuan agar penceramah bisa melihat
secara langsung kepada jama`ah. Masjid-masjid besar biasanya menyediakan media elektronik
diluar masjid, dengan tujuan agar jamah yang ada diluar masjid tetap dapat melihat yang
berkhutbah. Model mimbar ada dua macam, yaitu:

 Mimbar bertangga (terbuka), biasanya yang berkhutbah membawa tongkat.


 Mimbar tidak bertangga (terbuka), biasanyapun yang berkhutbah tidak membawa
tongkat.

2. Media cetak
Media cetak pada era sekarang telah bermunculan, bagaikan buah rambutan yang
sedang berbuah, baik itu majalah, koran, ataupun buletin-buletin lainnya. Hal ini
merupakan wujud nyata dari sebuah era informasi dan keterbukaan. Oleh sebab itu,
alangkah baiknya jika para muballigh mampu memanfaatkan media-media cetak yang ada
sebagai sarana untuk berdakwah. Melihat persaingan media cetak yang begitu hebat, maka
para muballigh hendaknya segera menyiapkan diri untuk menjadi penulis-penulis handal
sehingga mampu bersaing dalam amar ma`ruf nahi munkar di bidang media cetak.
Mengingat media cetak merupakan media informasi yang cukup banyak peminatnya.
Media cetak yang berkembang selama ini lebih berpegang pada keterbukaan dan
kebebasannya. Dan inilah problem besar bagi para pelaku dakwah selama ini.

3. Radio
Radio adalah siaran atau pengiriman suara atau bunyi melalui udara. Segala sesuatu
dapat disiarkan melalui radio, seperti berita, musik, pidato, puisi, drama, dan dakwah yang
dapat didengar oleh masyarakat.

Siaran radio dapat diterima atau didengar bukan hanya oleh yang berpendidikan tinggi
saja, tetapi oleh orang yang berpendidikan rendah. Radio mendapat banyak khalayak, terutama
karena radio lebih banyak menghidangkan hiburan dan informasi yang aktual.

Radio merupakan media informasi yang hingga sekarang nasih memiliki cukup banyak
pemirsa. Mengingat radio merupakan alat informasi yang fleksibel, kecil dan dapat di bawa
kemana-mana. Oleh sebab itu, alangkah bermanfaatnya jika radio penuh dengan siaran-siaran
yang mengajak kepada pemirsa untuk menjalankan kebaikan serta meninggalkan keburukan
(amar ma`ruf nahi munkar). Pesawat radio sering kali kita jumpai semalam suntuk di warung-
warung kopi,pos-pos jaga serta mobil-mobil. Bahkan tidak jarang tukang becak selalu memutar
radio sambil menunggu penumpang. Oleh sebab itu, alangkah bermanfaatnya jika radio-radio
yang diputar selalu membawa pesan-pesan dakwah.

Para da`i atau muballigh dapat menyiarkan secara lengkap ceramah agama, khutbah
saat sholat jum`at atau khutbah hari raya dua secara langsung ketika peristiwa berlangsung.

4. Film
Film dikenal juga dengan nama “gambar hidup” atau “wayang gambar”. Film dapat
memberikan pengaruh yang cukup besar kepada jiwa manusia yang sedang menyaksikannya.
Disaat sedang menonton film, terjadi suatu gejala yang menurut ilmu jiwa sosial sebagai
indentifikasi psikologis. Ketika proses decoding terjadi, penonton kerap menyamakan atau
meniru seluruh pribadinya dengan salah seorang pemeran film. Melihat pengaruh film begitu
besar kepada jiwa yang sedang menontonnya,maka alangkah besarnya manfaat film itu, jika
dijadikan sebagai media untuk berdakwah.

5. Televisi
Televisi adalah media penyiaran yang serumpun dengan radio. Jika radio hanya
menyiarkan suara, maka televisi mampu menyalurkan suara dan gambar sekaligus, sehingga
televisi dapat dipandang sebagai penggabung film dan radio. Televisi untuk menjadi media
dakwah, atau menyalurkan pesan-pesan dakwah. Hal ini telan banyak dilakukan di Indonesia.
Pada umumnya lembaga penyiaran televisi di Indonesia menyediakan waktu kegiatan dakwah,
seperti adzan maghrib atau acara-acara khusus pada bulan ramadhan dan lain-lainnya. Televisi
juga dapat bermanfaat sebagai media yang menyajikan dialog-dialog tentang berbagai masalah
yang dihadapi oleh umat Islam.

Televisi merupakan media informasi sekaligus media hiburan yang dapat di jumpai di
mana-mana, baik di rumah kecil maupun di rumah mewah, baik di warung-warung kopi
maupun di restoran. Televisi merupakan media informasi yang bersifat netral.

Televisi juga merupakan media audio-visual, yang juga seing disebut sebagai media
pandang dengar. Maksudnya, selain televisi dapat kita dengar juga bisa kita lihat secara
langsung. Oleh sebab itu, alang besarnya jika televisi itu lebih banyak menyuguhkan siaran-
siaran yang mampu merubah pemirsa dari kondisi yang tidak baik menjadi kondisi yang lebih
baik.

6. Celluler
Celluler merupakan media informasi yang cukup canggih dan gaul. Hal ini nampak dari
begitu banyaknya pemakai celluler, mulai dri pengusaha kelas atas hingga pengusaha kelas
bawah. Bahkan tidak sedikit para remaja dan pengangguranpun menggunakannya. Melihat
begitu semaraknya celluler, alang besar manfaatnya jika celluler dimanfaatkan sebagai media
dakwah. Yaitu dengan memanfaatkan fasilitas Multimedia Messaging Service (MMS) sebagai
media untuk mengirim pesan-pesan normatif. Dengan ber-MMS kita dapat berdakwah dengan
biaya murah.

7. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan merupakan sarana dalam rangka memberi pemahaman yang
sempurna dan mendalam dalam masalah ajaran agama Islam, dan membina kader da`i yang
betul-betul paham dan mengajarkan ajaran dengan lengkap, baik secara teori maupun secara
praktek, mulai tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi. Di Indonesia banyak da`i yang
berdakwah melalui lembaga pendidikan. Misalnya pondok pesantren atau sekolah-sekolah
agama Islam, terutama lembaga formal yang berada di bawah naungan Departemen Agama.

8. Organisasi keagamaan
Organisasi merupakan sarana memperjuangkan agama Islam, karena dapat
memperjuangkan ajaran Islam secara terpogram dan sistimatis serta dapat menjangkau yang
lebih leluasa. Di Indonesia berjuang melalui organisasi sangat efektif, karena dapat
memperjuangkan hak-hak umat Islam dan dapat mempertahankan ajaran Islam sacara
terorganisir, misalnya Nahdhatul Ulama`,Muhammadiyah dan Matla`ul Anwar.
9. Partai Politik
Islam tidak akan bisa dilaksanakan secara kaffah (sempurna dan menyeluruh) tanpa
mendirikan negara yang berdasarkan Islam. Sedangkan negara Islam tidak akan dapat didirikan
tanpa menguasai parlemen, karena parlemen sebagai sarana membuat undang-undang dan
peraturan pemerintah yang berdasarkan al-Qur`an dan Hadits. Sedangkan parlemen bisa
dikuasai melalui partai politik. Maka oleh karena itu, salah satu sarana memperjuangkan ajaran
Islam adalah melalui partai politik. Partai politik tidak akan mampu memperjuangkan ajaran
Islam di parlemen, apabila visi dan misinya tidak berdasarkan Islam dan kader-kadernya tidak
dididik secara Islami.

C. Dinamika Media Dakwah

Dakwah dinamis adalah kegiatan dakwah yang dilakukan dengan penuh semangat,
menyesuaikan dengan kondisi atau permasalahan yang terjadi dalam masyarakat, tidak bersifat
statis karena persoalan umat saat ini begitu kompleks.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang teradopsi dari kemajuan IPTEK
mengakibatkan terjadinya pergeseran nilai, baik bersifat positif maupun negatif. Nilai-nilai
positif bisa dilihat melalui perpaduan kebudayaan Islam dan kebudayaan Barat yang
menjadikan Islam semakin kaya akan nilai-nilai kebudayaan melalui pembuktian sains dan
teknologi. Selain itu dampak negatifnya tidak bisa disangkal berupa merosotnya nilai-nilai
moralitas sebagian umat Islam yang cenderung menerima dan mengadopsi nilai-nilai budaya
Barat tanpa filtrasi terlebih dahulu.

Dalam kehidupan yang semakin lama semakin mengglobal, perubahan itu akan
dianggap sebagai suatu kebiasaan karena perkembangan teknologi, transportasi dan
komunikasi yang cepat.Fenomena yang terjadi dalam kehidupan masyarakat modern dewasa
ini dengan sebuah fenomena baru yang mewarnai kehidupan mereka disebut era global.
Kehidupan manusia diwarnai dengan gaya kehidupan yang serba modern, baik cara
berpakaian, cara makan, cara berbicara, kebebasan belanja, pilihan restoran, pilihan hiburan,
tata rambut, tata busana dan sebagainya. Gaya hidup seperti ini merupakan kombinasi dan
totalitas dari cara, tata, kebiasaan pilihan serta obyek-obyek yang mendukungnya.
Pergeseran nilai-nilai agama dan budaya membuat keresahan dalam kehidupan
bermasyarakat. Banyak penyakit masyarakat semakin hari semakin parah, seperti: kemiskinan,
pencurian, minuman keras, narkoba, seks bebas, dan sebagainya. Usaha untuk mengantisifasi
permasalahan ini tidak bisa lagi melalui dakwah konvensional, hanya melalui mimbar saja.
Tetapi dakwah harus menyentuh mereka secara langsung dengan berbagai cara baru. Salah
satunya dapat dilakukan melalui pendekatan dakwah yang memiliki inovasi. Salah satu bentuk
inovasi yang bisa dilakukan yaitu melalui dakwah dinamis.

Dakwah dinamis terdiri dari dua kata yaitu dakwah dan dinamis. Menurut Asep
Muhidin (2002:19)dakwah adalah upaya kegiatan mengajak atau menyeru umat manusia agar
berada di jalan Allah (sistem Islami) yang sesuai dengan fitrah dan kehanifannya secara
integral, baik melalui kegiatan lisan dan tulisan atau kegiatan nalar dan perbuatan, sebagai
upaya pengejawantahan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran spiritual yang universal sesuai
dengan dasar Islam. Dakwah juga dapat dimaknai sebagai proses transformasi ajaran dan nilai-
nilai Islam dari seorang atau sekelompok da’i kepada mad’u dengan tujuan orang yang
menerima transformasi ajaran dan nilai-nilai Islam itu terjadi pencerahan iman dan juga
perbaikan sikap serta prilaku yang Islami.

D. Problematika Terkait Media Dakwah


Problematika terkait media dakwah dapat mencakup beberapa hal berikut:

1. Konten tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dakwah: Salah satu masalah yang sering
muncul dalam media dakwah adalah adanya konten yang tidak sesuai dengan prinsip-
prinsip dakwah yang seharusnya disampaikan. Misalnya, ada media dakwah yang
menggunakan bahasa yang kasar atau menyampaikan pesan dengan cara yang tidak pantas.
Hal ini dapat merusak citra dakwah dan menyebabkan penolakan dari masyarakat.

2. Kurangnya pemahaman tentang audiens: Media dakwah yang efektif harus mampu
memahami audiensnya dengan baik. Namun, seringkali terjadi kurangnya pemahaman
tentang siapa target audiens yang sebenarnya. Akibatnya, pesan dakwah tidak dapat
disampaikan dengan baik dan tidak mencapai sasaran yang diinginkan.

3. Tidak adanya pembaruan konten: Media dakwah yang tidak mengikuti perkembangan
zaman dan tidak melakukan pembaruan konten dapat menjadi masalah. Dalam era digital
seperti sekarang, teknologi terus berkembang dengan cepat dan audiens memiliki beragam
preferensi dalam mengkonsumsi konten. Jika media dakwah tidak mampu menyediakan
konten yang relevan dan menarik, maka pesan dakwah tersebut akan sulit diterima oleh
audiens.

4. Tidak adanya kualitas produksi yang baik: Kualitas produksi yang buruk dalam media
dakwah dapat menjadi masalah. Misalnya, video dakwah yang buram atau audio yang tidak
jelas dapat mengurangi daya tarik dan efektivitas pesan yang disampaikan. Oleh karena itu,
penting untuk memperhatikan kualitas produksi agar pesan dakwah dapat disampaikan
dengan baik.
5. Penyebaran informasi yang tidak akurat: Salah satu masalah yang sering terjadi dalam
media dakwah adalah penyebaran informasi yang tidak akurat atau hoaks. Hal ini dapat
merusak kepercayaan masyarakat terhadap dakwah dan menyebabkan penolakan terhadap
pesan yang disampaikan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan kebenaran informasi
sebelum disebarkan melalui media dakwah.

Dalam menghadapi problematika ini, penting untuk memiliki pemahaman yang


baik tentang prinsip-prinsip dakwah, memahami audiens dengan baik, terus memperbarui
konten, memperhatikan kualitas produksi, dan menjaga keakuratan informasi yang
disampaikan. Selain itu, kolaborasi dengan para ahli media dan teknologi juga dapat
membantu dalam mengatasi masalah yang muncul dalam media dakwah.

E. Pemecahan Masalah Problematika Media Dakwah


Pemecahan masalah terkait problematika media dakwah dapat melibatkan serangkaian
langkah strategis. Berikut adalah beberapa pendekatan yang dapat diambil:

 Penyaringan Konten:

Masalah : Konten yang tidak berkualitas atau kontroversial.


Pemecahan : Menerapkan mekanisme penyaringan konten yang ketat sebelum
disebarkan. Melibatkan para ahli agama untuk mengevaluasi keberimbangan dan
keakuratan informasi.

 Pelatihan dan Pendidikan:

Masalah : Kurangnya pemahaman terhadap etika dakwah dan penggunaan media.


Pemecahan : Melakukan pelatihan secara teratur kepada para penggiat dakwah
terkait etika bermedia. Membangun literasi media di kalangan penyebar dakwah agar
mereka dapat menyampaikan pesan dengan benar.

 Kolaborasi dengan Profesional Media:

Masalah : Keterbatasan keahlian dalam bidang media.


Pemecahan : Melibatkan profesional media dalam proses produksi konten dakwah.
Kolaborasi dengan produser, penulis skrip, dan desainer grafis dapat meningkatkan
kualitas produksi media.

 Keterlibatan Tokoh Agama Terkemuka:

Masalah : Kurangnya kredibilitas.


Pemecahan : Melibatkan tokoh agama yang memiliki kredibilitas tinggi untuk
memberikan arahan dan memeriksa konten sebelum disebarkan. Ini dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pesan yang disampaikan.

 Diversifikasi Media:

Masalah : Keterbatasan aksesibilitas oleh lapisan masyarakat tertentu.


Pemecahan : Menggunakan berbagai media, termasuk media sosial, radio, televisi,
dan platform online. Meningkatkan aksesibilitas dengan menyediakan konten dalam
berbagai format dan bahasa.

 Penggunaan Data dan Analitik:

Masalah : Kurangnya pemahaman terhadap respons audiens.


Pemecahan : Menggunakan data dan analitik untuk memahami preferensi audiens
dan merespons secara lebih efektif. Menyesuaikan strategi berdasarkan hasil analisis
data.

 Penggunaan Teknologi Secara Bijak:

Masalah : Risiko keamanan dan privasi.


Pemecahan : Memastikan keamanan informasi dan privasi pengguna dengan
menggunakan teknologi keamanan yang canggih. Memberikan edukasi kepada audiens
mengenai penggunaan yang aman dan bijak.

 Kampanye Pendidikan Masyarakat:

Masalah : Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap isu-isu agama.


Pemecahan : Melakukan kampanye pendidikan masyarakat untuk meningkatkan
pemahaman masyarakat tentang ajaran agama dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang umumnya muncul.

Penting untuk dicatat bahwa pemecahan masalah ini sebaiknya melibatkan kerja sama
antara para pemangku kepentingan, termasuk tokoh agama, praktisi media, dan masyarakat
umum, guna menciptakan media dakwah yang efektif, etis, dan dapat diterima oleh
berbagai kalangan.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Media (wasilah) dakwah adalah alat yang dipergunakan untuk menyampaikan
materi dakwah (ajaran Islam) kepadamad'u. Dengan banyaknya media yang ada, maka
seorang da'i harus memilih media yang paing efektif untuk mencapai tujuan dakwah. Ada
beberapa jenis media dakwah yang dapat digunakan oleh da'i sebagai media dakwah.
Pertama, yaitu media visual misalnya film slide, dan gambar (foto). Kedua, yaitu media
audio seperti radio dan tape recorder. Ketiga, yakni media audiovisual misalnya televisi,
internet, dan film. Dan yang terakhir yaitu media cetak seperti halnya surat kabar,
buku dan majalah.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, N. (2016). Problematika Dakwahtaiment di Media Dakawah,


https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awr1Sb1telxltpsUf6zLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzE
EdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1700588270/RO=10/RU=https%3a%2f
%2fjournal.iainkudus.ac.id%2findex.php%2fkomunikasi%2farticle%2fdownload
%2f2915%2f2085/RK=2/RS=Z3e637kW3F0jRFKN8trr86.
https://www.uin-suska.ac.id/blog/2017/09/04/dinamika-dakwah-di-masyarakat/. (n.d.).
Khoirunnikmah. (n.d.). https://khoirunnikmahblog.wordpress.com/2016/06/01/macam-macam-media-
dakwah/.
Ramdhani, R. (n.d.). Problematika Dakwah di Dunia Islam dan Solusi Filosofinya.
https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awr1Sb1telxltpsUhqzLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzU
EdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1700588270/RO=10/RU=https%3a%2f
%2fmedia.neliti.com%2fmedia%2fpublications%2f288004-problematika-dakwah-di-dunia-
islam-dan-s-a17e45cd.pdf/RK=2/RS=iuK.
Sufriana, M. (n.d.). https://oneenobintari.wordpress.com/dakwah/media-dakwah/.

Anda mungkin juga menyukai