Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Strategi Dakwah

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dakwah
Dosen Pengampu: Prof.Dr.Akla, M.Pd.

Disusun oleh:

Tesa Mukhlisa (2201010117)

Semester/IV/Kelas:A

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
dengan ini penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Ilmu Dakwah.

Adapun makalah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan
makalah ini. Oleh sebab itu, penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan
makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.

Metro,25 Maret 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................5
B. Tujuan.....................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Dakwah....................................................................................6
B. Strategi Yang Dipakai Dalam Penyampaian Dakwah ............................................7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
.............................................................................................................................................
10

DAFTAR PUSTAKA
.............................................................................................................................................
11

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam merupakan agama rahmatalil'alamin seperti yang telah kita ketahui
Islam di kembangkan dengan cara berdakwah. Dakwah adalah suatu proses mengajak,
menyeru dan membimbing umat manusia untuk berbuat baik dan mengikuti petunjuk
Allah dan rasulnya. Usaha tersebut dilakukan dengan sengaja dan perencanaan
matang baik dilakukan individu atau organisasi dengan sasarun umat perorangan atau
sekelompok orang agar mereka mengetahui, mengimani dan mengamalkan ajaran
Islam dalam semua aspek kehidupan. Dakwah yang di mulai sejak zaman kenabian
hingga kini telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Mulai dari jumlah
pengikut Dakwah, dan cara juga pergerakan-pergerakan atau jama'ah yang
mengusung dakwah itu sendiri. Perkembangan dakwah ini tidak terlepas dari
pengaruh perkembangan zaman, kemajuan teknologi bahkan menuntut dakwah di
kemas secara lebih efisien dan mudah.
Dakwah dan Teknologi adalah suatu yang tidak dapat dipesahkan Hal ini jika
kita berpijak pada konsep dakwah kontemporer yang mudah di terima oleh kalangan
masa kini Teknologi bukan suatu yang dilarang. Meskipun di masa Rasulullah belum
di temukan adanya teknologi seperti yang berkembang pesat dewasa ini.
Perkembangan dakwah perlu memperhatikan. perkembangan teknologi, agar sesuatu
yang di hadirkan mudah di terima, dan tidak ketinggalan zaman.
Internet merupakan suatu media informasi yang banyak di akses oleh orang.
Seperti yang kita ketahui bahwa internet juga merupakan suatu jaringan yang
jangkauuanya sangat luas dan dapat di akses dimanapun dan kapanpun. Seperti yang
dikatakan wing wahyu, internet adalah jaringan yang jangkauannya seluas dunia.
Hampir disetiap kota besar dan daerah yang ada jaringan telepon nya sudah dapat
dijangkau oleh jaringan internet. Melalui teknologi ini manusia dapat memperoleh
segala macam informasi, baik yang menyangkut seluruh aspek kehidupan yang terjadi
maupun yang ada di seluruh. belahan dunia. Namun walaupun demikian, internet
seharusnya dituntut untuk menampilkan informasi yang berguna bagi khalayak ramai
sehingga bisa menjadikan internet sebagai wadah informasi yang bermanfaat dan
dapat dipercaya.

5
Pada zaman yang serba canggih ini dakwah memakai media internet salah satu
terobosan yang dapat menjadikan dakwah tersampaikan dengan sangat luas, dan
merupakan media yang sangat efektif untuk berdakwah, dikarenakan kebanyakan
masyarakat sudah mengenal dan akarab dengan dunia internet sebagai pencarian
informasi dan hiburan, maka sudah sepantasnya jika aktifis dakwah memanfaatkan
adanya teknologi tersebut sebagai penyebaran dakwahnya. Dewasa ini, para juru
dakwah mulai berinovasi dalam menyusun program pelaksanaan dakwah maupun
media dakwah itu sendiri demi kesuksesan dakwah di tengah kemajuan zaman seperti
pada saat sekarang. Dengan semangkin banyaknya orang yang memakai intemet, para
aktifis dakwah dapat memanfaatkannya sebagai salah satu strategi dalam berdakwah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pengertian Strategi Dakwah?
2. Apa yang dimaksud dengan Strategi Yang Dipakai Dalam Penyampaian
Dakwah?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Strategi Dakwah.
2. Untuk Mengetahui Strategi Yang Dipakai Dalam Penyampaian Dakwah

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Dakwah


Usaha-usaha modernisasi dakwah menjadi perhatian utama umat Islam baik
sebagai suatu konsepsi pemikiran dakwah maupun dalam pemanfaatan alat-alat
teknologi mutakhir. Kegiatan dakwah berhadapan dengan kecanggihan teknologi
komunikasi, masyarakat dibanjiri oleh berbagai informasi yang dikemas dalam
perspektif liberalismkapitalis. Dalam menghadapi serbuan macam-macam nilai
pilihan hidup tersebut, dakwah diharapkan dapat menjadi suluh yang berfungsi
sebagai faktor pengimbang, penyaring dan pemberi arah dalam hidup. Untuk
menopang fungsifungsi tersebut diperlukan suatu kerangka konseptual yang mumpuni
dalam menyahuti secara konstruktif isyara-isyarat zaman dengan melakukan
optimalisasi potensi intelektualitas para pelaku dakwah dengan pembenahan
sumberdaya mubalig, yang merupakan salah satu agenda penting untuk menjadikan
dakwah Islam sebagai tulang punggung peradaban. 1
Strategi adalah perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan yang didesain
untuk mencapai tujuan dakwah tertentu. Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan
(planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Di samping
itu dapat pula berarti kemampuan yang terampil dalam menangani dan merencanakan
sesuatu. Sedangkan tujuan suatu strategi ialah untuk merebut kemenangan atau
meraih suatu hasil yang diinginkan. Strategi dakwah sebagai metode, siasat, taktik
atau manuver yang di pergunakan dalam aktivitas (kegiatan dakwah).2
Strategi dakwah adalah merupakan suatu metode, siasat, taktik yang
dipergunakan dalam aktifitas atau kegiatan dakwah, yang peranannya sangat
menentukan dalam proses pencapaian tujuan dakwah. Seiring dengan berkembangnya
zaman, globalisasi sebagai fenomena terbuka luasnya ruang dan waktu bukan hanya
sebuah keniscayaan yang tidak dapat ditampik, melainkan juga menguntungkan bagi
interaksi peradaban seluruh umat manusia. Kemunculannya menjadikan globalisasi
sebagai sebuah ideology bagi masyarakat masa kini yang juga disebut sebagai

1
Murniaty Sirajuddin, “Pengembangan Strategi Dakwah Melalui Media Internet (Peluang Dan Tantangan),” no.
1 (2014): h. 17.
2
Murniaty Sirajuddin, h.13.

7
masyarakat informasi, sehingga memilih dan menggunakan media dakwah yang tepat
sudah merupakan keharusan dan tuntutan zaman.3

B. Strategi Yang Dipakai Dalam Dakwah


Al-Bayanuni membagai strategi dakwah dalam tiga bentuk:4
a. Strategi Sentimental (al-manhaj al-‘athifi)
Strategi Sentimental adalah dakwah yang memfokuskan aspek hati dan
menggerakkan prasaan dan bathin mitra dakwah. Memberi mitra dakwah nasihat
yang mengesankan, memanggil dengan kelembutan, atau memberikan pelayanan
yang memuaskan merupakan metode yang dikembangkan dalam strategi ini. 5
Strategi ini sesuai untuk mitra dakwah yang terpinggirkan (marginal) dan
dianggap lemah, seperti kaum perempuan, anak-anak, orang yang masih awam,
para muallaf (imannya lemah), orang-orang miskin, anakanak yatim dan lain
sebagainya.6
Strategi sentimentil ini diterapkan oleh Nabi SAW saat menghadapi kaum
musyrik Mekah. Tidak sedikit ayat-ayat Makkiyah (ayat yang diturunkan ketika
Nabi di Mekah atau sebelum Nabi SAW hijrah ke Madinah) yang menekankan
aspek kemanusiaan (humanisme), semacam kebersamaan, perhatian kepada fakir
miskin, kasih sayang kepada anak yatim, dan sebagainya. Ternyata, para pengikut
Nabi SAW pada masa awal umumnya berasal dari golongan kaum lemah. Dengan
strategi ini, kaum lemah merasa dihargai dan kaum mulia merasa dihormati. 7

b. Strategi Rasional (al-manhaj al-‘aqlī)


Strategi Rasional adalah dakwah dengan beberapa metode yang
memfokuskan pada aspek akal pikiran. Strategi ini mendorong mitra dakwah
untuk berpikir, merenungkan, dan mengambil pelajaran. Penggunaan hukum

3
Murniaty Sirajuddin, h.13-14.
4
Moh. Ali Aziz, “Ilmu Dakwah,” 2004, h.136.
5
Asmuni Syukir, “Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam,” Surabaya: Al-Ikhlas 1983, h.32.
6
Asmuni Syukir, h.136.
7
Asmuni Syukir, “Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam,” Surabaya: Al-Ikhlas 1983, h.32.

8
logika, diskusi, atau penampilan contoh dan bukti sejarah merupakan beberapa
metode dari strategi rasional.8
Al-Qur’an mendorong penggunaan strategi rasional dengan beberapa
terminologi antara lain: tafakkur, tadzakkur, nazhar, ta‟ammul, i‟tibar, tadabbur,
dan istibshar. Tafakkur adalah menggunakan pemikiran untuk mencapainya dan
memikirkannya; tadzakkur merupakan menghadirkan ilmu yang harus dipelihara
setelah dilupakan; nazhar ialah mengarahkan hati untuk berkonsentrasi pada
obyek yang sedang diperhatikan; taammul berarti mengulang-ulang pemikiran
hingga menemukan kebenaran dalam hatinya; i‟tibar bermakna perpindahan dari
pengetahuan yang sedang dipikirkan menuju pengetahuan yang lain; tadabbur
adalah suatu usaha memikirkan akibat-akibat setiap masalah; istibshar ialah
mengungkap sesuatu atau menyingkapnya, serta memperlihatkannya kepada
pandangan hati. 9

c. Strategi Indrawi (al-manhaj al-hissy)


Strategi ini juga dapat dinamakan dengan strategi eksperimen atau strategi
ilmiah. Ia didefinisikan sebagai sistem dakwah atau kumpulan metode dakwah
yang berorientasi pada pancaindra dan berpegang teguh pada hasil penelitian dan
percobaan. Di antara metode yang di himpun oleh strategi ini adalah praktik
keagamaan, keteladanan, dan pentas drama.
1011
Dahulu, Nabi SAW mempraktekkan Islam sebagai perwujudan strategi
inderawi yang disaksikan oleh para sahabat. Para sahabat dapat menyaksikan
mukjizat Nabi SAW secara langsung, seperti terbelahnya rembulan, bahkan
menyaksikan Malaikat Jibril dalam bentuk manusia. Sekarang, kita menggunakan
al-Qur’an untuk memperkuat atau menolak hasil penelitian ilmiah. Pakar tafsir
menyebutnya dengan Tafsir „Ilmi. Adnan Oktar, penulis produktif dari Turki yang
memakai nama pena Harun Yahya, menggunakan strategi ini dalam
menyampaikan dakwahnya. M. Quraish Shihab, pakar tafsir kenamaan dari

8
Moh. Ali Aziz, “Ilmu Dakwah,” 2004, h.136.
9
Asmuni Syukir, “Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam,” Surabaya: Al-Ikhlas 1983, h.32.
10
Moh. Ali Aziz, “Ilmu Dakwah,” Jakarta: Kencana 2004, h.136.
11
Asmuni Syukir, “Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam,” Surabaya: Al-Ikhlas 1983, h.32.

9
Indonesia, juga sering menguraikan hasil penemuan ilmiah saat menjelaskan ayat-
ayat alQur’an. 12

BAB III

12
Asmuni Syukir, h.32.

10
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bersadarkan penjelasan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwasanya, Strategi
dakwah adalah merupakan suatu metode, siasat, taktik yang dipergunakan dalam
aktifitas atau kegiatan dakwah, yang peranannya sangat menentukan dalam proses
pencapaian tujuan dakwah. Seiring dengan berkembangnya zaman, globalisasi
sebagai fenomena terbuka luasnya ruang dan waktu bukan hanya sebuah keniscayaan
yang tidak dapat ditampik, melainkan juga menguntungkan bagi interaksi peradaban
seluruh umat manusia. Kemunculannya menjadikan globalisasi sebagai sebuah
ideology bagi masyarakat masa kini yang juga disebut sebagai masyarakat informasi,
sehingga memilih dan menggunakan media dakwah yang tepat sudah merupakan
keharusan dan tuntutan zaman.
Dan strategi yang dipakai dalam dakwah yaitu berupa, Strategi Sentimental
(al-manhaj al-‘athifi), Strategi Rasional (al-manhaj al-‘aqlī), Strategi Indrawi (al-
manhaj al-hissy)

DAFTAR PUSTAKA

11
Asmuni Syukir,. “Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam,” Surabaya: Al-Ikhlas 1983.
Asmuni Syukir. “Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam,” Surabaya: Al-Ikhlas 1983.
Moh. Ali Aziz. “Ilmu Dakwah,” 2004.
———. “Ilmu Dakwah,” Jakarta: Kencana 2004.
Murniaty Sirajuddin. “Pengembangan Strategi Dakwah Melalui Media Internet (Peluang Dan
Tantangan),” no. 1 (2014).

12

Anda mungkin juga menyukai