Anda di halaman 1dari 10

LOMBA PENULISAN ESAI

MUSLIMAH’S EXPO III 1445 H/2023 M

TEMA
MENINGKATKAN KUALITAS MEDIA INFORMASI
SEBAGAI STRATEGI DAKWAH

Diusulkan Oleh:
Nur Aqilah Asyam Dzakirah
NIM: 2388204093

SEKOLAH TINGGI ILMU ISLAM DAN BAHASA ARAB


(STIBA) MAKASAR
1445 H/2023 M
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................i
PENDAHULUAN...................................................................................................1
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................3
Tinjauan Umum Dakwah..........................................................................3
Dampak positif dan negatif media sosial..................................................4
Perkembangan Media Sosial sebagai strategi dakwah...........................5
Kiat Sukses Dakwah di Era Digital..........................................................6
KESIMPULAN.......................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8

i
Moderasi Dakwah di Era Digital Dalam Upaya
Membangun Peradaban Baru
Nur Aqilah Asyam Dzakirah

ABSTRACT
Media is a supporting means for sending various dakwah messages from the sourch to
the recipient. Da’wah is the activity of inviting or calling, and encouraging someone to do good.
One of the technological trends in this millennial era is digital media which is faster and easier to
receive information. For this reason, preachers must be able to use it well and as fully as possible.
If not, then da’wah will lag behind and slow down, which will affect the morals and character of
the millennial generation. So, for a preacher who wants to convey his message of preaching to be
accepted by all lovels of society, he needs preaching material like the current development of
digital media. If he wants to be successful in his da’wah strategy, he must use media facilities to
facilitate da’wah mission. Whith digital media as da’wah strategy it can become an atraction for
millennials to always preach. This is done so that the message conveyed is achieved, namely so
that muslims understand islam more deeply.

Keywords : digital media, da’wah strategy

ABSTRAK
Media merupakan sarana pendukung untuk mengirimkan berbagai pesan dakwah dari
sumber ke penerima. Dakwah merupakan kegiatan mengajak atau menyeru, dan mendorong
seseorang untuk melakukan kebaikan. Salah satu tren teknologi pada era milenial ini adalah media
digital yang lebih cepat dan mudah menerima informasi. Untuk itu, dakwah harus bisa
memanfaatkannya dengan baik dan semaksimal mungkin. Jika tidak, maka dakwah akan
tertinggal dan semakin melambat sehingga, akan berpengaruh terhadap akhlak dan moral pada
generasi milenial. Maka seorang pendakwah yang ingin menyampaikan pesan dakwahnya diterima
mad’u di seluruh lapisan masyarakat maka dibutuhkan materi dakwah seperti perkembangan
media digital sekarang ini. Jika ingin berhasil dalam strategi dakwahnya maka dia harus
menggunakan fasilitas media untuk memudahkan misi dakwahnya. Dengan media digital sebagai
strategi dakwah ini dapat menjadi suatu ketertarikan bagi kaum milenial untuk selalu berdakwah.
Hal tersebut dilakukan agar pesan yang disampaikan tercapai yaitu agar umat islam lebih
memahami tentang islam secara mendalam.

Kata kunci : Media digital, Strategi dakwah

PENDAHULUAN
Islam merupakan agama yang paling mulia. Islam adalah nama dari agama
wahyu yang diturunkan Allah SWT. Kepada Rasul-rasul-Nya untuk disampaikan
kepada manusia. Agama Islam berisi ajaran-ajaran Allah yang mengatur
hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, manusia dengan
alam. Islam dalam pengertian ini adalah agama yang dibawa oleh para Rasul
Allah, sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW.
Strategi Dakwah di Era Digital Dalam Upaya Membangun Peradaban Baru
Nur Aqilah Asyam Dzakirah
1
Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah wahyu terakhir
untuk manusia. Oleh karena itu, agama ini sudah sempurna dan senantiasa sesuai
dengan tingkat perkembangan manusia sejak masa diturunkannya, empat belas
abad yang lalu hingga akhir peradaban manusia. Islam Menurut hasil perdata
mengenai perkembangan pemeluk agama Islam semakin bertambah menjadi 2,11
miliar menurut data tahun 2023. Dengan ini islam menjadi agama terbesar kedua
di dunia setelah agama Kristen, Jumlah umat islam saat ini mencapai 26%
populasi dunia saat ini. (https://id.wikipedia.org, diakses 28 Oktober 2023).
Dalam ajaran Islam, dakwah dianggap sebagai kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh setiap muslim. Dakwah merupakan salah satu cara untuk
menegakkan agama Allah dan membimbing umat menuju jalan yang benar. Tidak
hanya sebagai kewajiban, dakwah juga memiliki banyak keutamaan. Rasulullah
SAW bersabda, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi
manusia lainnya." Melalui dakwah, seseorang dapat memberikan manfaat bagi
orang lain dengan menyampaikan pesan-pesan kebaikan.
Model dakwah masa kini berbeda dengan dakwah pada masa lalu. Dimana
dakwah pada masa kini, generasi milenial dapat menggunakan model dakwah
digital Jika pada zaman Rasulullah dan para sahabat media dakwah sangat terbatas,
hanya berkisar pada dakwah qauliyah bi al-lisan dan dakwah fi’liyah bi al-uswah
ditambah dengan media pengunaan surat (rasail). Dakwah digital diharapkan dapat
menyentuh masyarakat secara luas wabil khusus dapat menyasar generasi milenial.
Istilah milenial pertama kali dikenalkan oleh pakar sejarah William Straus dan
Neil Howe dari Amerika Serikat. Menariknya lahirnya generasi milenial
bersamaan dengan dunia digital. Hal ini tentu saja mempengaruhi karakteristik
generasi milenial yang cenderung bersikap terbuka, punya kepercayaan diri yang
tinggi, dan mudah mengungkapkan ekspresi. Dakwah dengan media digital tentu
saja memiliki daya tarik tersendiri bagi generasi milenial yang kesehariannya
tidak terlepas dari perangkat digital.

Strategii Dakwah di Era Digital Dalam Upaya Membangun Peradaban Baru


Nur Aqilah Asyam Dzakirah
2
Keberadaan media sosial seperti Instagram, Tiktok, Youtube, Twitter,
Telegram, Facebook dan WhatsApp dapat dimanfaatkan sebagai media dakwah
yang dapat menyentuh generasi milenial secara langsung, maka akses digital
mempermudah dakwah dengan memanfaatkan teknologi berdasarkan Alquran dan
Sunnah. Dai di era digital harus memiliki strategi dakwah agar sesuai dengan
target audience-nya. Generasi milenial harus tanggap teknologi, menjadi yang
terdepan mengawal peradaban Islam ahlus sunna wal jamaah. Mampu melahirkan
konten-konten Islam yang ramah dan adaptif sehingga sesuai dengan amanat
dakwah Nabi Muhammad SAW, menjadi Islam yang Rahmatan lil alamiin. Bukan
hanya sebagai followers, tapi sebagai agent of change.
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah yaitu
tingginya minat generasi milenial terhadap media digital yakni media sosial.
Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan masalah yang akan dikaji, yaitu “Strategi
dakwah di era digital dalam upaya membangun peradaban baru”. Metode
penelitian yang digunakan adalah menggunakan studi literatur pada buku-buku,
jurnal, website, dan penelitian lainnya yang berkaitan dengan judul yang akan
dibahas. Dengan cara sumber dipilah-pilah kemudian direduksi data yang sesuai.
Tujuan dari kajian ini adalah untuk menemukan hal-hal yang dapat menjadi
motivasi generasi milenial untuk memanfaatkan media digital sebagai strategi
dakwah yang menyenangkan. Hasil kajian ini diharapkan berguna untuk
pengembangan ilmu dakwah dan juga bermanfaat untuk pembaca.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tinjauan Umum Dakwah
Dakwah secara etimologi ialah berasal dari bahasa Arab yaitu da’a, yad’u,
da’watan yang artinya menyeru, mengundang,atau mengajak. Darinya muncul
kalimat,’....Sesungguhnya dakwah mereka meliputi orang-orang di belakangnya’.
Maksudnya ialah meliputi, menjaga dan melindungi mereka. Mereka yang
dimaksud ialah ahlusunnah bukan ahli bid’ah. Sedangkan secara terminologi
Menurut Ibnu Taimiyah, “Dakwah ilallah ialah menyeru untuk beriman kepada
Allah dan kepada apa yang dibawa oleh para Rasul-Nya.
Strategii Dakwah di Era Digital Dalam Upaya Membangun Peradaban Baru
Nur Aqilah Asyam Dzakirah
3
Dalam firman-Nya Al-Qur’an Surah An-nahl ayat 125:
“ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”.
Ada beberapa unsur dalam dakwah. Pertama, da’i adalah yang bergerak
dibidang dakwah dan unsur yang sangat penting dalam pelaksanaan dakwah.
Setiap orang merupakan dai’i, walaupun disampaiakan hanya satu ayat.
Sebagaimana pesan Nabi dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Bukhori, yaitu
Dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu bahwa Nabi Shalallaahu
‘Alaihi Wassalam bersabda “Sampaikanlah kepadaku, walaupun satu ayat”.
Kedua, mad’u atau mitra dakwah adalah objek dakwah bagi seorang da’i yang
bersifat individual, kolektif, atau masyarakat umum. Ketiga, maddah atau materi
dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan da'i kepada mad'u.
Keempat, wailah atau materi dakwah adalah alat yang dipergunakan untuk
menyampaikan materi dakwah (ajaran Islam) kepada mad'u. Kelima, thariqah atau
metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan
mengetahui metode dakwah, penyampaian dakwah dapat mengenai sasaran, dan
dakwah dapat diterima oleh mad’u dengan mudah. Keenam, atsar atau efek
dakwah adalah bagaimana umpan balik dari reaksi proses dakwah dengan wasilah
dan thariqah tertentu.

Dampak positif dan negatif media sosial


Karena pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat
membawa pengaruh kemajuan industri pada masyarakat dan perusahaan baik
secara positif maupun negatif. Berikut dampak positif dari pesatnya
perkembangan teknologi : 1). Mampu mempersingkat Proses Berbagai informasi,
2). Pekerjaan menjadi lebih mudah efektif dan efisien, 3). Sistem pembelajaran
dapat dilakukan secara online daripada tatap muka. Adapun dampak negatif yaitu
1). Manusia akan terus menerus menjadi ketergantungan pada gadget dan aplikasi.

Strategii Dakwah di Era Digital Dalam Upaya Membangun Peradaban Baru


Nur Aqilah Asyam Dzakirah
4
2). Anak kehilangan kemampuannya untuk berinteraksi dan menjadi terbiasa
dengan kehidupan online, 3). Pornografi, perjudian, kecurangan, menonton
perilaku kekerasan. Dari pertimbangan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa
dengan perkembangan teknologi yang pesat dapat membuat hidup kita lebih
mudah dan nyaman. Namun jika digunakan tanpa bijak, maka akan menimbulkan
dampak negatif bagi pengguna. Bagaimana kita mampu menjadikan media sosial
sebagai dakwah berada pada genggaman tangan kita. (I Gede Ratnaya, 2011)

Perkembangan Media Sosial sebagai strategi dakwah


Menurut laporan terbaru We Are Social dan Hootsuite, jumlah pengguna
media sosial di seluruh dunia mencapai 4,76 miliar pada Januari 2023. Angka ini
setara 59,4% dari total populasi dunia saat ini. Adapun secara tren, jumlah
pengguna media sosial di dunia terus meningkat dalam 10 tahun terakhir. Menurut
laporan tersebut, jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 60,4% dari
total populasi penduduk di tanah air pada Januari 2023. Perkembangan teknologi
pada saat ini membawa arus kesegala bidang tidak terkecuali dalam
perkembangan dakwah yang berdampak pada perubahan masyarakat. Perubahan
masyarakat yang fenomenal tersebut, seharusnya diimbangi dengan adanya
perubahan cara berdakwah yang dilakukan oleh para pendakwah. Dakwah tidak
boleh jalan ditempat dan menggunakan cara-cara yang konvensional saja
(ceramah). Dakwah harus dinamis, progresif, dan penuh inovasi. Para pendakwah
perlu menciptakan kreasi-kreasi baru yang lebih membumi dan dapat membawa
kemaslahatan umat. Strategi dakwah merupakan keharusan di era digital ini,
sebagai upaya dalam menyongsong peradaban baru. Sebagai sebuah pendekatan
yang dapat dilakukan diantaranya, Pertama, Mengemas Pesan Dakwah di Era
Digital. Kedua, Digitalisasi dakwah melalui website. Ketiga, memaksimalkan
video dakwah di era digital. Keempat, strategi dakwah dalam bentuk arikel, dan
Kelima, dakwah dalam keluarga. (Ahmad Yafis Muhandis Al-Adillah, 2022)

Strategi Dakwah di Era Digital Dalam Upaya Membangun Peradaban Baru


Nur Aqilah Asyam Dzakirah
5
Kiat Sukses Dakwah di Era Digital
Pertama, optimalkan Semua Potensi dalam Berdakwah. Rasulullah SAW
bersabda: "Sesungguhnya Allah mewajibkan Ihsan (sempurna) dalam segala hal."
(HR Muslim). Artinya dalam konteks dakwah adalah harus benar-benar
menguasai konten yg akan disampaikan, jangan hanya sekedar copas (copy-paste).
Dari media tanpa pemahaman yang mendalam tentang masalah atau isu yang akan
disampaikan. Kedua, Lakukan Studi Banding dari Banyak Sumber. Pendakwah di
era digital hendaklah sering melakukan riset dari berbagai sumber, karena
pendengar kita adalah majemuk, dan berasal dari berbagai latar belakang dan
berbagai tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Kita tidak perlu menyenangkan
semua orang karena hal itu mustahil. Ketiga, Hati-hati dengan Kepentingan
Kelompok atau Golongan. Allah berfirman pada (Qs. Al Maidah: 8), artinya
sebagai berikut. "Hai orang-orang yang beriman hendaklah kalian menjadi orang-
orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah dan menjadi saksi
dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencian kalian terhadap suatu kaum,
mendorong kalian untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih
dekat kepada takwa. Jauhi sikap ta'ashub (fanatik), baik dengan pemikiran, aliran,
kelompok ataupun pendapat pribadi. Sebab dakwah yang santun dan inklusif akan
lebih diterima oleh hati nurani, dibandingkan dakwah yang eksklusif dan penuh
dengan caci-maki dan fanatisme kelompok.
Keempat, Perlunya Kerja Tim (Teamwork). Allah berfirman pada Qs. Al-
Anfal Ayat 73, artinya sebagai berikut. “Dan orang-orang yang kafir, sebagian
mereka melindungi sebagian yang lain. Jika kita tidak melaksanakan apa yang
telah diperintahkan Allah (saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di
bumi dan kerusakan yang besar”. Dalam dakwah di era digital, maka kita perlu
mengoptimalkan kerja tim (teamwork), bukan single fighter atau one man show
yang akan merepotkan dan menyulitkan diri sendiri. Kelima, Hindari Kepentingan
Sesaat dalam Berdakwah. Allah berfirman pada (QS. Al Baqarah Ayat 200),
artinya sebagai berikut.
Streategi Dakwah di Era Digital Dalam Upaya Membangun Peradaban Baru
Nur Aqilah Asyam Dzakirah
6
"Maka di antara manusia ada yang berdoa, 'Ya Tuhan kami, berilah kami
(kebaikan) di dunia,' dan di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun.". Hal
yang paling menggoda pada dakwah di era digital adalah godaan dunia. Hal itu
bisa tergambar dalam bentuk popularitas, yang sering mengakibatkan seorang Da'i
menjadi tokoh selebritis yang menghalalkan segala cara demi meningkatnya
followers atau subscribernya, dibanding membawa misi Sayyidina Muhammad
SAW dalam berdakwah. Demikian beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam
Dakwah di Era Milenial dan Digital ini semoga bermanfaat buat kita semua. (NF).

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa seiring dengan


berjalannya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, metode dakwah
dapat mengalami perubahan. Dimana pada generasi milenial para Da’i dituntun
untuk memanfaatkan media digital sebagai sarana dakwah yang baru. Melihat
banyaknya penduduk Indonesia gemar mengakses internet terutama media sosial
yang mana dapat dijangkau dengan mudah dan cepat, tentunya menjadi peluang
dan tantangan untuk para Da’i dalam menyampaikan dakwahnya melalu media
digital ini. Dengan bijak memanfaatkan media digital akan membantu memanilisir
dari pemikiran liberalisme, radikalisme, dan fundamentalisme. Untuk itu, para
da’i harus fokus menarik perhatian generasi milenial agar pemanfaatan media
sosial tidak hanya untuk ajang hiburan saja, namun dijadikan ajang berdakwah
juga.

Strategi Dakwah di Era Digital Dalam Upaya Membangun Peradaban Baru


Nur Aqilah Asyam Dzakirah
7
DAFTAR PUSTAKA

Al-Adillah, Ahmad, Yafis, Muhandis. 2020. Moderasi Dakwah Di Era Digital


Dalam Upaya Membangun Peradaban Baru. https://tafaqquh.stdiid.id .
Diakses pada : 20 Januari 2020.

Arisa Mela. 2022. Buku Sebagai Media dalam Berdakwah.


https://Kompasiana.com/Buku-Sebagai-Medial-dalam-Berdakwah.
Diakses pada : 21 september 2022.
Musaffa, Hadits tentang Dakwah beserta Penjelasannya Tahun 2023. (2023).
https:// www. Kompasiana.com/musaffasad/hadits-tentang-dakwah-
beserta-penjelasannya. (diakses pada : 20 mei 2023)

Mardiana, Reza. 2020. Omunida: Media Komunikasi dan Dakwah. 10 (2).pp.148-


158; DOI: 10.35905/komunida.v7i2.
http//ejurnal.ianpare.ac.id/index.php./komunida/index
Ratnaya, Gede,I. 2011. Dampak negatif perkembangan teknologi informatika dan
komunikasi dan cara antisifasinya. Edisi Januari 2011. 8 (1).
https://ejournal.undiksha.ac.id
Saputra Wahidin, Op, Cit. 2012. Pengantar Ilmu Dakwah. (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2012). Cet ke-2, hlm. 19.

Syaripudin, Ahmad dkk. 2021. Buku Ajar Metodologi Studi Islam. STIBA
Makassar.
Wayan. 2007. Peranan Wanita dalam Pembangunan Berwawasan Gender.
Sudarta. (Bali, Fakultas Pertanian Universitas Udayana).

Wikipedia. 2023. Islam Menurut Negara. https://id.wikipedia.org, diakses 5


November 2023. Islam-Menurut-Negara.

Strategi Dakwah di Era Digital Dalam Upaya Membangun Peradaban Baru


Nur Aqilah Asyam Dzakirah
8

Anda mungkin juga menyukai