PROSES PENYIARAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah
Mata Kuliah: Dasar Penyiaran
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Kelas: KPI B
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat
serta Karunia-Nya sehingga makalah dengan judul “Proses Penyiaran” dapat
selesai. Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Dasar
Penyiaran yang dibimbing oleh Bapak M. Taufiq Kolil, M.I.kom. Selain itu,
penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca
tentangProses Penyiaran. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada M.
Taufiq Kolil, M.I.kom. selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar Penyiaran.
Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan
dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan
makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih
melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Contents
MAKALAH.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian proses penyiaran.......................................................................3
B. Gelombang Elektromagnetik.......................................................................4
a)Pengertian Gelombang Elektromagnetik dalam Proses Penyiaran...............5
b)Pola Radiasi Antena Gelombang Elektromagetik Dalam Proses Penyiaran 5
c)Muka Gelombang Elektromagnetik Dalam Proses Penyiaran......................6
C. Trilogi Penyiaran..........................................................................................7
D. Proses Produksi Program Siaran Radio.....................................................9
a) Pra Produksi.................................................................................................9
b) Produksi.....................................................................................................10
c) Pasca Produksi...........................................................................................12
E. Proses Produksi Program Siaran Televisi.................................................13
BAB III KESIMPULAN......................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian proses penyiaran?
2. Apa itu Gelombang Elektromagnetik?
3. Apa saja trilogi penyiaran?
4. Bagaima proses produksi program siaran radio?
5. Bagaimana proses produksi program siaran TV?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Proses penyiaran dimulai dari penyiapan bahan mentah atau ide, dilanjutkan
dengan proses pembuata atau produksi gambar dan juga menyiapkan materi siaran
dan menyebarkan informasi yang telah disiapkan kepada publik. Sistem penyiaran
semakin berkembang juga beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada.
Dimana kita dimudahkan untuk mengakses hampir semua media streaming di
mana saja. Hal itu dilakukan untuk terus memberikan informasi kepada
masyarakat secara cepat. Saat ini media penyiaran menjadi sarana komunikasi
tercepat dalam hal penyebaran informasi atau memberitahukan kepada publik
pada saat yang bersamaan. Perkembangan media modern telah menjadikan hal
tersebut menjadi kenyataan saat ini.
Orang-orang dari seluruh dunia dapat berkomunikasi satu sama lain. Mungkin
karena banyak sekali berbagai saluran yang dapat dijadikan media mengirim
pesan. Media radio atau televisi adalah bagian dari hal ini suatu bentuk
komunikasi massa yang efektif dalam menjangkau khalayak luas dalam jumlah
besar. Oleh karena itu, media penyiaran memegang peranan yang sangat penting
dalam ilmu komunikasi pada umumnya dan ilmu komunikasi massa pada
khususnya. Dalam media penyiaran adalah organisasi penyiaran informasi berupa
produk atau pesan budaya yang berpengaruh dan mencerminkan budaya
perusahaan. Seperti politik, ekonomi. Media massa khususnya media penyiaran
sendiri merupakan suatu sistem dari bagian sistem sosial yang lebih besar.
Media televisi merupakan fenomena baru dalam dunia jurnalisme yang hadir
dengan luar biasa. Jika dahulu orang-orang mencari-cari berita atau suatu
peristiwa penting melalui surat kabar/koran, tetapi sekarang hanya dengan
menyalakan televisi semua informasi bisa di dapatkan. Televisi sekarang
merupakan media yang paling digemari oleh masyarakat atau khalayak umum.
3
Karena selain bisa mendengarkan berita mereka juga bisa melihat gambar yang
ditampilkan (audio-visual).1
B. Gelombang Elektromagnetik
1
“BAB 1 PENDAHULUAN.”
2
Ahmad, “RADIO SEBAGAI SARANA MEDIA MASSA. hal: 252-253,”
4
a) Pengertian Gelombang Elektromagnetik dalam Proses Penyiaran
5
2. Pola Radiasi Omnidirectional (arah semua arah)
Antena dengan pola radiasi omnidirectional menghasilkan pola
radiasi yang merata dalam semua arah horizontal. Dengan kata lain,
antena ini meradiasikan sinyal dalam semua arah pada tingkat daya
yang hampir sama. Keuntungan Antena omnidirectional berguna
dalam situasi di mana Anda perlu berkomunikasi dengan perangkat di
berbagai arah atau jika Anda ingin menerima sinyal dari berbagai arah
tanpa harus mengarahkan antena secara khusus. Ini cocok untuk
penggunaan umum, seperti radio FM atau jaringan Wi-Fi di rumah.
Contoh antena unidirectional termasuk antena Yagi, antena
log-periodic, atau antena parabola. Antena ini umumnya digunakan
dalam aplikasi seperti televisi parabola satelit atau komunikasi seluler.
Antena omnidirectional sering ditemui dalam perangkat seperti antena
dipole sederhana atau antena stiker pada router Wi-Fi.
Pemilihan antena dengan pola radiasi yang sesuai tergantung
pada kebutuhan aplikasi spesifik Anda. Pola radiasi yang
unidirectional cocok untuk situasi di mana Anda ingin fokus pada
komunikasi dalam satu arah tertentu, sementara pola radiasi
omnidirectional lebih cocok untuk situasi di mana Anda perlu
berkomunikasi dengan perangkat di berbagai arah.4
6
pemancar dan penerima. Muka gelombang elektromagnetik dalam proses
penyiaran adalah titik di mana gelombang elektromagnetik ini terbentuk dan
merambat ke arah penerima.
Dalam kasus penyiaran radio atau televisi, muka gelombang
elektromagnetik akan menjadi titik di mana gelombang elektromagnetik
dipancarkan dari antena pemancar dan merambat melalui udara menuju
antena penerima di perangkat penerima. Selama perjalanan ini, gelombang
elektromagnetik akan mengalami berbagai fenomena, seperti pemantulan,
refraksi, dan penyerapan, tergantung pada kondisi lingkungan dan frekuensi
gelombang. Ketika gelombang elektromagnetik mencapai antena penerima
atau perangkat penerima, mereka akan diubah kembali menjadi sinyal audio
atau video yang dapat ditampilkan atau didengarkan oleh pengguna. Proses
ini memungkinkan penyiaran informasi dari satu lokasi ke banyak lokasi
melalui gelombang elektromagnetik tanpa perlu kabel fisik atau medium
transmisi lainnya.
C. Trilogi Penyiaran
Studio memiliki peran sentral dalam operasi stasiun penyiaran. Sistem studio
ini biasanya terdiri dari berbagai komponen, termasuk bagian audio (mixer
system), bagian video (camera system), serta pencahayaan (lighting system).
Selain itu, fasilitas seni atau elemen artistik juga menjadi bagian penting dalam
mendukung produksi, Studio berfungsi sebagai pusat produksi dan pengiriman
7
informasi, di mana ide dan konsep dikonversi menjadi pesan berupa gambar dan
suara yang memiliki makna.
Proses ini berjalan secara mekanis, memungkinkan gambar dan suara tersebut
dikirimkan melalui transmiter, lalu diterima oleh sistem antena pada pesawat
penerima (media receiver), sehingga bisa dinikmati oleh audiens dalam berbagai
jenis acara. Dalam produksi informasi, studio yang bertindak sebagai penyedia
program acara dibagi menjadi dua kategori utama:
a. Acara Langsung (Live Event), seperti program musik, variety show, berita,
dan sebagainya.
b. Acara yang Direkam (Recording Event), yang mencakup program acara
yang telah direkam sebelumnya, baik dalam bentuk program non-drama
seperti musik, olahraga, dan news maupun program acara drama.
(Setyabudi, 2005).
Transmitter adalah salah satu elemen dalam proses penyiaran yang berperan
dalam mengirimkan sinyal gambar dan suara dari studio dalam bentuk
gelombang elektromagnetik yang membawa informasi, baik melalui kabel atau
serat optik. Sistem pemancaran (transmitter) dapat dilakukan melalui dua cara,
yaitu melalui sistem terresterial (pancaran di atas tanah) atau melalui sistem
satelit komunikasi. Dalam konteks satelit komunikasi, ada tiga jenis sistem yang
digunakan, yaitu DBS (direct broadcasting satellite), sistem semi DBS, dan
sistem gabungan yang mencakup terresterial, penyaluran, dan satelit.
8
Ketiga unsur tersebut bila dipadukan dapat menghasilkan siaran, seperti
dalam bagan berikut ini:
Trilogi Penyiaran
a) Pra Produksi
Pra produksi merupakan tahapan awal sebelum melakukan proses
produksi suatu acara radio. Yang termasuk dalam proses pra produksi
antara lain:
1. Penentuan Tema
Penentuan tema merupakan bagian yang penting, karena biasanya
hal inilah yang menentukan apakah pendengar tertarik atau tidak dengan
acara tersebut. Tema berita yang ingin diangkat haruslah memiliki potensi
untuk menarik perhatian pendengar, agar dapat terus mengikuti program
9
yang disiarkan. Misalnya mengangkat tentang berita yang sedang hangat
dibicarakan orang.
2. Mencari Narasumber
Memilih narasumber yang kompeten dan ahli di bidangnya yang
relevan dengan topik yang dibahas. Contohnya topik kesehatan, biasanya
narasumber datang dari kalangan dokter atau topik politik dengan
narasumber dari praktisi politik atau pengamat politik.
5. Penulisan Naskah
Menulis naskah merupakan tugas dari seorang script writer yang
menulis dan merancang naskah acara secara lengkap dan kreatif. Script
writer menulis keseluruhan rundown acara sebagai acuan dalam proses
produksi dan juga menulis teks yang dibacakan oleh penyiar.
b) Produksi
Produksi acara siaran radio merupakan proses produksi
berdasarkan karakteristik radio guna meningkatkan mutu suatu produk
acara radio, yaitu pesan dalam bentuk acara yang dipublikasikan melalui
gelombang frekuensi yang dapat diterima pendengar. Dalam proses
produksi suatu program, ada 2 cara yang bisa digunakan, yaitu:
10
Suatu program yang disiarkan secara langsung, biasanya dimulai
dan diakhiri sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Siaran langsung
dapat diselenggarakan di dalam studio atau di luar studio, tergantung dari
acara yang akan disiarkan secara langsung tersebut berada dimana.
Misalnya acara tersebut adalah upacara pengibaran bendera tanggal 17
Agustus yang diadakan di halaman istana negara, maka kru studio akan
menaruh studio mini atau Outside Broadcasting Van ( OB Van ) disana.
Artinya peralatan audio yang dibutuhkan dibawa di istana negara termasuk
pesawat pemancar untuk mengirim sinyal acara ke stasiun induk untuk
disebar luaskan ke seluruh wilayah jangkauan pemancar.
Pada siaran langsung peralatan yang dibawa minimal adalah mic,
mixer audio, amplifier, alat perekam tape recorder / kaset recorder, kaset
player, pesawat pemancar lengkap dengan antenanya dan peralatan
pendukung seperti kabel power, kabel audio dan genset.
Prosesnya kurang lebih sebagai berikut : Reporter melaporkan apa
yang dilihat dan jalannya upacara di depan mic yang dihubungkan ke
mixer, pada mixer dicampur dengan suara musik perjuangan. Kemudian
output mixer disalurkan ke amplifier untuk diperkuat dan disalurkan ke
tape recorder untuk direkam dan ke pemancar untuk dipancarkan ke
studio pusat melalui antena directional dan langsung diterima antena
stasiun pusat dan diteruskan ke pemancar pusat untuk disiarkan secara
luas.
11
rekaman yang sudah disempurnakan dan output tape recordernya
disalurkan ke pemancar untuk disalurkan secara luas.
Rekaman merupakan cara lain yang digunakan oleh radio dalam
menyiarkan sebuah program. Suatu program yang dilakukan secara
rekaman akan melalui proses editing terlebih dahulu sebelum akhirnya
disiarkan.
c) Pasca Produksi
Tahap terakhir dalam proses produksi sebuah program acara adalah
pasca produksi. Dalam tahap pasca produksi untuk proses produksi siaran
langsung biasanya hanya terdiri dari evaluasi, lain halnya untuk proses
produksi rekaman yang biasanya terdiri dari evaluasi dan editing.
Evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan
mengetahui hasil dari kegiatan produksi yang telah dilakukan terkait
dengan penyiaran. Evaluasi juga dijadikan bahan penilaian agar produksi
untuk selanjutnya bisa dilakukan lebih baik lagi. Evaluasi terhadap
kegiatan produksi dan penyelenggaraan acara siaran dilakukan dengan 3
cara, yakni:
12
- Diskusi dengan kelompok khusus dengan cara mengundang atau
mendatangi kelompok – kelompok masyarakat untuk mengetahui
reaksi dan keinginannya terhadap suatu siaran
- Dapat pula dilihat pada partisipasi pendengar dalam sebuah acara,
melalui surat berisi jawaban kuis, telepon interaktif, sms pada
acara request lagu dan dari hubungan via telepon dengan
pendengar
13
naskah, dan suara. Keseluruhan proses produksi ini melibatkan berbagai pihak,
termasuk penulis, narasumber, dan tim produksi, yang bekerja sama untuk
menciptakan program berita yang menarik dan profesional. Dalam konteks
televisi lokal, produksi program siaran TV juga memiliki peran penting dalam
mengangkat isu-isu dan masalah-masalah lokal yang dihadapi oleh masyarakat.6
6
Setiawan, “Manajemen Produksi Program Acara Televisi on the Spot Trans 7.”
14
produksi, produksi, pasca-produksi, hingga siaran. Setiap tahap memiliki
peranannya sendiri dalam menciptakan program yang berkualitas dan sesuai
dengan keinginan penonton.7
7
Sarvika and Mayangsari, “Produksi Siaran Berita Televisi ( Studi Deskriptif Pada Proses
Produksi Siaran Program Berita ‘ Ada Berita Petang ’) News Broadcast Television Production
( Descriptive Study Program in the Production Process Press News " Ada Berita Petang ").”
15
BAB III
KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
17