Publishing
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Evidence Base Practice 2
Diampu Oleh Dosen Danang Tri Yudono,M.Kep
Disusun oleh :
Kelompok 4
Kelas :7B
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT sehingga penyusunan makalah
“Publishing” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Selain itu kami ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah Evidence Base
Practice atas bimbingan dan motivasinya.
Penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................5
1.3 Tujuan..............................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
2.1 Definisi Publishing..........................................................................................................6
2.2 Perkembangan digital publishing....................................................................................7
2.3 Jenis Digital Publishing...................................................................................................9
2.4 Pengaruh Digital Publishing..........................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................14
PENUTUP................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................14
3.2 Saran..............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
pada saat ini perkembangan teknologi informasi melahirkan varian baru dalam dunia
terbitan yaitu digital publishing atau electronic publishing.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa definisi publishing.
2. Untuk mengetahui perkembangan digital publishing.
3. Untuk mengetahui apa jenis digital publishing.
4. Untuk mengetahui apa pengaruh digital publishing.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tercatat ada tiga fase dalam evolusi tersebut. Fase pertama dimulai pada
1980-an, hasil pengembangan riset memunculkan paket perangkat lunak yang
memungkinkan publikasi diletakkan di layar komputer dan disimpan sebagai file
elektronik. Pada tahap ini, file yang dihasilkan selalu dikirim untuk dicetak dalam
6
bentuk cetak. Fase kedua adalah penerbitan pada pertengahan 1990-an, sejak
kemunculan teknologi internet. Perkembangan teknologi internet dan difusi
globalnya mendorong keberhasilan konten digital. Kemunculan dan kemudian
berkembangnya surat kabar dan majalah online, e-book, e-journal, e-proceeding,
dan produk publikasi serupa – yang meyakinkan para ahli bahwa era informasi baru
telah dimulai, dan mempengaruhi konsumen menggunakan perangkat digital
(seperti ponsel pintar dan tablet) untuk membaca publikasi tersebut. Istilah "e-
publishing" mengacu pada distribusi melalui internet, informasi elektronik, dan
konten lainnya sebagaimana yang dikatakan oleh Mangani & Tarrini (2017).
Menurut Kist (1989) dalam Bashorun, Jain, Sebina, & Kalusopa (2013),
teknologi penerbitan merupakan sebuah aplikasi penerbitan dengan memfokuskan
proses yang dibantu oleh perangkat komputer, yang dapat menemukan,
menangkap, membentuk, dan memperbarui konten informasi, serta
menyebarluaskannya kepada khalayak yang dipilih. Ludwick (2000)
menggambarkan e-publishing sebagai bahan non-cetak yang diproduksi secara
digital.
Dengan menggunakan tag, style sheet dan metadata, hal ini memungkinkan
konten reflowable yang menyesuaikan dengan berbagai membaca perangkat atau
metode penyampaian. Karena penerbitan elektronik sering memerlukan teks mark-
up untuk mengembangkan metode online pengiriman, peran-peran tradisional
typesetters dan desainer telah berubah. Desainer harus tahu lebih banyak tentang
mark-up bahasa, berbagai membaca perangkat tersedia, dan cara-cara di mana
konsumen membaca terbitan tersebut.
Format umum yang lain adalah folio, yang digunakan oleh Adobe Suite
penerbitan Digital untuk menciptakan konten untuk iPad Apple Tablet dan
aplikasi. Digital publishing/e-publishing dalam dunia publikasi ilmiah juga
mengalami perkembangan yang sangat pesat dahulu Setelah artikel diserahkan
kepada jurnal untuk pertimbangan, ada penundaan yang mulai dari beberapa bulan
bahkan kadang lebih dari dua tahun sebelum diterbitkan dalam jurnal, render
jurnal yang kurang format yang ideal untuk menyebarkan penelitian saat ini.
9
print repositori seperti arXiv.org. Namun, jurnal ilmiah masih memainkan peran
penting dalam kontrol kualitas dan membangun kredit ilmiah. Dalam banyak
kasus, bahan-bahan elektronik yang di-upload ke preprint repositori masih
dimaksudkan untuk akhirnya diterbitkan dalam jurnal.
10
informasi seperti perpustakaan, saat ini hampir semua perpustakaan
menyediakan informasi dalam bentuk digital. Untuk itu perpustakaan perlu
melakukan sejumlah inovasi dalam layanannya agar terbitan digitalnya dapat
diakses oleh pemustaka.
Dalam hal ini setidaknya ada tiga hal yang menjadi sangat penting bagi
perpustakaan dalam mendesain portal terbitan digitalnya agar mudah ditelusur
pemustaka, antara lain :
1) Aspek Arsitektur Informasi
Arsitektur Informasi (Information Architecture). Mereka yang
melakukan praktek Arsitektur Informasi sering disebut Arsitek Informasi
(Information Architect). Sebagian orang menggunakan istilah lain seperti:
Findability Engineer dan Structural Designer. Istilah Information
Architecture muncul sejak tahun 1996 yang dipopulerkan oleh Richard
Saul Wurman dalam bukunya Information Architects.
Hanya saja ia menemukan momentumnya ketika web semakin
populer, dan mulai timbul masalah dalam temu kembali informasi
(information retrieval) di web.
11
Sebagai sebuah disiplin ilmu, Arsitektur Informasi pun
mempunyai beragam metode ilmiah (science), akan tetapi praktek
Arsitektur Informasi terus berkembang dan terdapat banyak ambiguitas
dan kompleksitas sehingga seorang Arsitek Informasi pun perlu
mengandalkan pengalaman, intuisi, dan kreatifitas (art).
2) Integrasi Data
Perpustakaan sangat bergantung pada sistem pengolahan informasi
untuk mendukung operasional nya dan pada tahap tersebut perpustakaan
melakukan sistem proses data dan / atau pengetahuan yang di
representasikan dalam bentuk database, database adalah dasar dari
transaksi berbasis sistem. Hal ini juga berlaku bagi terbitan digital
publishing/e- publishing karena ia adalah objek pengelolaan informasi
maka ia juga direpresentasikan dalam bentuk database, untuk itu
diperlukan suatu sistem yang terintegrasi antar database perpustakaan
pengelola digital publishing/e-publishing agar redundansi informasi dapat
direduksi, tak ada lagi database yang terpisah dan terisolasi sehingga
pengumpulan informasi yang relevan tidak memakan waktu yang lama.
Alhawary (2011) integrasi database perpustakaan penting
dilakukan karena seringkali pemustaka memiliki keterbatasan waktu
dalam pencarian informasi yang tersebar di berbagai perpustakaan dalam
bentuk digital publishing/e-publishing. Namun kendala yang sering terjadi
adalah penyimpanan format metadata data yang sering tidak seragam dan
tidak terstandardisasi menyulitkan dalam mengakses informasi dalam
database tersebut. Untuk itu integrasi database perlu memikirkan suatu
cara sistem database terintegrasi yang memungkinkan pemustaka dapat
mengakses informasi secara cepat walaupun berbeda format metadata.
3) Human Computer Interaction
Human Computer Interaction (HCI) merupakan studi tentang
interaksi antara manusia, komputer kajian HCI adalah bagaimana manusia
dan komputer secara interaktif melaksanakan dan menyelesaikan tugas/
task dan bagaimana sistem yang interaktif itu dibuat antara user dan
Tampilan antarmuka (interface) digital publishing/e-publishing.
12
Semua interaksi pengguna dimulai dari interface dan teknik
informasi seringkali mengembangkan dan merancang tampilan
interfacenya tanpa memperhatikan kebutuhan pengguna. Akibatnya,
seringkali perpustakaan digital tidak dapat memberikan manfaat lebih
terhadap pengguna.
Tampilan antarmuka merupakan gerbang awal dari sebuah digital
publishing/e-publishing, untuk itu sebuah digital publishing/e-publishing
harus mempertimbangkan Aspek - aspek sebagai berikut:
a) Tampilan harus bagus dan menarik
b) Mudah dioperasikan.
c) Mudah di pelajari.
d) User Harus Nyaman menggunakan nya.
Untuk itu perpustakaan harus mengembangkan satu mekanisme
pembuatan interface yang mampu memahami kebutuhan pengguna.
Tampilan tersebut harus berorientasi pada manusia/pemustaka atau
human friendly intellegent interface. Human friendly intellegent interface
merupakan tampilan antarmuka yang memungkinkan peningkatan
produktivitas intelek dalam bentuk fasilitas yang memungkinkan berbagai
pengguna melakukan berbagai cara pencarian dan pengaitan dokumen.
Analisis desain human friendly intellegent interface yang sesuai
dengan karakteristik pemustaka harus dilakukan, karena setiap pengguna
perpustakaan digital memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perilaku
seseorang dalam mencari informasi dipengaruhi oleh gaya kognitif orang
tersebut.
13
ditandai dengan perasaan seperti ketidakpastian dan ketakutan, yang paling
umum pikiran adalah mencari sesuatu yang samar dan umum. Dengan
demikian, pemustaka harus mengenali kebutuhan informasinya untuk itu
pemustaka harus berkomunikasi dengan pemustaka lain untuk mencari
pengalaman serupa.
Pada tahap kedua, proses seleksi, yaitu mengidentifikasi topik umum
dari suatu informasi, pada tahap ini perasaan seperti optimisme setelah proses
ini selesai akan muncul. Setelah topik umum dipilih, pemustaka masuk ke
tahap ketiga dari proses pencarian informasi adalah eksplorasi, dimana
kebingungan dan keraguan tentang keakuratan informasi terjadi, karena pada
proses ini pemustaka menyelidiki tentang topik umum dan mencari informasi
baru dan relevan. Tahap keempat adalah perumusan, pada proses ini
pemustaka sudah mulai bisa merumuskan perspektif dan berfokus pada
informasi yang dibutuhkan.
Oleh karena itu, perasaan ketidakpastian dan keraguan berubah
menjadi keyakinan dan kejelasan. Kuhlthau menganggap tahap ini sebagai titik
kritis dari proses pencarian informasi. Pada tahap kelima, koleksi, sebuah arah
baru mulai muncul, serta minat peneliti untuk subjek. Tindakan yang paling
umum mencari informasi yang berhubungan atau terfokus dalam sumber-
sumber yang lebih tepat, seperti perpustakaan. Tahap keenam yaitu presentasi,
adalah proses menyelesaikan pencarian dan produksi dan untuk menyajikan
informasi.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena
keterbatasan sumber yang kami peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih
bersifat umum, oleh karena itu kami harapkan agar pembaca bisa mecari sumber
yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang kami buat, guna
mengoreksi bila terjadi kelasahan dalam pembuatan makalah ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
Hasugian, Jonner. (Juni 2006) Penelusuran Informasi Ilmiah Secara Online: Perlakuan
terhadap Seorang Pencari Informasi sebagai Real User. Pustaka: Jurnal Studi
Perpustakaan dan Informasi, Vol.2, No.1. http://www.
ehow.com/about_5101062_definitiondigital- publishing.html [akses tanggal 15 Mei
2012].
Kaula, Rajeev. 2000. Integration of rule-based systems and database. The Journal of
Computer Information Systems Vol.40. No.3 P : 38-43. Kuhlthau, C. 1991. Inside the
search process: information seeking from the user’s perspective”. Journal of the
American Society for Information Science, Vol. 42 No. 5, pp. 361-71.
Minnichsoffer, Tony. 1996. Print technologies of the future: Digital age printing technologies
open new realms to publishing. Agriculture, Business And Economics--Marketing And
Purchasing. Volume 34 Issue 9 Pages I22-I24.
Ratanasawetwad, Sompob; Yu, David C. 1999. An integrated power system tool for open
database environment. ProQuest Dissertations & Theses: The Sciences and Engineering
Collection. Available : http://search.proquest.com/ docview/304537246/134A7468EE930
8AF0C6/2 [17 Juni 2012].
16