Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Publishing
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Evidence Base Practice 2
Diampu Oleh Dosen Danang Tri Yudono,M.Kep

Disusun oleh :
Kelompok 4

1. Giana Cahya Nugroho (190106065)


2. Ida Rochyati (190106068)
3. Intan Putri Yumamita Wardani (190106071)
4. Ismi Noor Ajizha (190106074)
5. Kamilia Tasya Salsabila (190106077)
6. Kharisma Aditama (190106080)

Kelas :7B

PROGRAM STUDI D4 KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT sehingga penyusunan makalah
“Publishing” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Selain itu kami ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah Evidence Base
Practice atas bimbingan dan motivasinya.
Penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini.

Purwokerto, 21 September 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................5
1.3 Tujuan..............................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
2.1 Definisi Publishing..........................................................................................................6
2.2 Perkembangan digital publishing....................................................................................7
2.3 Jenis Digital Publishing...................................................................................................9
2.4 Pengaruh Digital Publishing..........................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................14
PENUTUP................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................14
3.2 Saran..............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi informasi komputer saat ini sudah mencapai pada
tahap di mana ukurannya semakin kecil, kecepatannya semakin tinggi, namun
harganya semakin murah dibandingkan dengan kemampuan kerjanya. Kondisi ini
mendorong masyarakat berlomba-lomba memanfaatkan komputer sebagai alat bantu
pengolahan data dengan cara membangun system pengolahan data terkomputerisasi
untuk penyajian informasi, baik untuk keperluan pribadi maupun organisasinya.
Perpustakaan sebagai organisasi yang melakukan pengolahan data dan
informasi untuk penggunanya telah melakukan langkah revolusioner dalam
melakukan pelayanan melalui system online yang lebih efisien dalam pelayanan,
diseminasi, penggunaan dan pelestarian data, informasi dan pengetahuan.
Sumber informasi Online saat ini di anggap sebagai informasi dalam bentuk
baru dari sumber informasi yang sudah ada. Sumber informasi Online adalah
kumpulan informasi yang tertata sedemikian rupa, Sumber informasi Online disimpan
dalam format digital dan dapat diakses melalui jaringan komputer. Pada tahun terakhir
ini telah terjadi peledakan pertumbuhan ketertarikan dalam perkembangan dan
pemakaian Sumber informasi Online. Beberapa faktor penunjangnya adalah:
a) Telah tersedianya teknologi komputasi dan komunikasi yang memungkinkan
dilakukannya penciptaan, pengumpulan dan manipulasi informasi.
b) Infrastruktur jaringan internasional untuk mendukung sambungan dan
kemampuan pengoperasian bagi pengguna.
c) Informasi online mulai berkembang.
d) Kerangka akses internet umum telah muncul.

Berkembangnya sumber terbitan online merupakan dampak dari revolusi dunia


penerbitan, dunia Penerbitan merupakan industri informasi paling tua di dunia,
bahkan seumur dengan peradaban manusia. Perubahan zaman membuat industri
penerbitan semakin variatif dalam menerbitkan terbitan dalam berbagai macam
bentuk, seperti

4
pada saat ini perkembangan teknologi informasi melahirkan varian baru dalam dunia
terbitan yaitu digital publishing atau electronic publishing.

Digital publishing atau elektronik publishing merupakan metode baru dalam


penyampaian informasi saat ini, tentunya hal ini berkaitan erat dengan perpustakaan
sebagai pusat informasi, perpustakaan harus mampu mengadopsi metode atau cara
yang digunakan digital publishing/e-publishing dalam segala aspek khususnya dalam
penelusuran informasi digital agar informasi tersebut dapat ditemukan dan digunakan
pemustaka.

Hal ini tentu mempengaruhi cara bagaimana perpustakaan mengorganisasi


dalam bentuk digital yang dimilikinya agar mudah ditelusur serta mempengaruhi pula
bagaimana pemustaka menelusur informasi dalam bentuk digital publishing/e-
publishing di perpustakaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari publishing?
2. Bagaimana perkembangan digital publishing?
3. Seperti apa jenis digital publishing?
4. Seperti apa pengaruh digital publishing?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa definisi publishing.
2. Untuk mengetahui perkembangan digital publishing.
3. Untuk mengetahui apa jenis digital publishing.
4. Untuk mengetahui apa pengaruh digital publishing.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Publishing

Rambatan (2015) menjelaskan kata “publish” merupakan asal kata


“penerbitan”. Istilah “penerbitan” muncul di awal tahun 1570, dengan pemahaman
dari pekerjaan yang tercetak atau informasi yang tertulis. Menurut European
Commission and Skillset Assesment UK (2011) dalam penerbitan merupakan
proses produksi dan penyebaran informasi kepada publik. Informasi ini dapat
berupa beragam jenis karya dan fokus utamanya adalah menciptakan konten untuk
konsumen.

Kata “penerbitan” dalam bahasa Inggris sama dengan “publishing”,


kemudian dari padanan ini, World Intellectual Property Organization (WIPO)
melihat kembali pengertian penerbitan dari asal katanya yaitu “publik”, sehingga
penerbitan merupakan industri yang mendistribusikan konten kepada publik atau
khalayak. Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), mendefinisikan penerbitan sebagai
kegiatan yang menggabungkan aktivitas percetakan dalam alur proses penerbitan.
Percetakan dilakukan selepas penyuntingan dan pemeriksaan aksara. Kegiatan itu
terjadi sebelum pendistribusian hasil terbitan ke distributor, baik secara
konvensional atau daring (Rambatan, 2015).

Berdasarkan sejarahnya diketahui bahwa penerbitan muncul ketika ada


penemuan teknologi percetakan dari Gutenberg pada tahun 1455, dan peristiwa
tersebut menjadi cikal bakal era penerbitan sekarang. Dahulu, penerbitan
merupakan industri rumahan saja, namun sejak mesin cetak muncul, penerbitan
telah berkembang pesat khususnya pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19
(Keh, 1998). Setelah peristiwa itu, industri penerbitan ini mengalami evolusi.

Tercatat ada tiga fase dalam evolusi tersebut. Fase pertama dimulai pada
1980-an, hasil pengembangan riset memunculkan paket perangkat lunak yang
memungkinkan publikasi diletakkan di layar komputer dan disimpan sebagai file
elektronik. Pada tahap ini, file yang dihasilkan selalu dikirim untuk dicetak dalam

6
bentuk cetak. Fase kedua adalah penerbitan pada pertengahan 1990-an, sejak
kemunculan teknologi internet. Perkembangan teknologi internet dan difusi
globalnya mendorong keberhasilan konten digital. Kemunculan dan kemudian
berkembangnya surat kabar dan majalah online, e-book, e-journal, e-proceeding,
dan produk publikasi serupa – yang meyakinkan para ahli bahwa era informasi baru
telah dimulai, dan mempengaruhi konsumen menggunakan perangkat digital
(seperti ponsel pintar dan tablet) untuk membaca publikasi tersebut. Istilah "e-
publishing" mengacu pada distribusi melalui internet, informasi elektronik, dan
konten lainnya sebagaimana yang dikatakan oleh Mangani & Tarrini (2017).

Menurut Kist (1989) dalam Bashorun, Jain, Sebina, & Kalusopa (2013),
teknologi penerbitan merupakan sebuah aplikasi penerbitan dengan memfokuskan
proses yang dibantu oleh perangkat komputer, yang dapat menemukan,
menangkap, membentuk, dan memperbarui konten informasi, serta
menyebarluaskannya kepada khalayak yang dipilih. Ludwick (2000)
menggambarkan e-publishing sebagai bahan non-cetak yang diproduksi secara
digital.

Cuadra (1981) mengidentifikasi dua alat utama yang dapat memfasilitasi e-


publishing, yaitu komputer dan jaringan komunikasi. Komputer memfasilitasi
proses produksi, sementara distribusi ditangani melalui jaringan komunikasi,
memungkinkan pengguna untuk mengakses data yang dihasilkan secara elektronik.
Teknologi e-publishing menggunaan perangkat elektronik dalam semua aspek
produksi, manajemen, dan distribusi informasi primer dan sekunder, serta dalam
menyimpan dan mengambil informasi secara online (Bashorun, et al., 2013).

2.2 Perkembangan Digital Publishing

Digital Publising merupakan pengembangan dari desktop publishing yang


berkembang pada era 80 dan 90-an digital publishing/e-publishing merupakan
metode penerbitan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, atau
secara sederhana digital publishing itu bisa diartikan sebagai mencetak media
dalam bentuk digital tidak mencetak ke bentuk kertas (koran,majalah,dll), atau
dapat dikatakan edisi cetak yang di online-kan secara digital. Proses penerbitan
elektronik mengikuti proses penerbitan tradisional tetapi berbeda dari penerbitan
tradisional dalam dua cara:

a) Tidak termasuk menggunakan cetak offset untuk mencetak produk akhir.


7
b) Menghindari distribusi produk fisik. Karena konten elektronik dapat di
distribusikan melalui Internet dan melalui toko buku elektronik.

Konsumen dapat membaca konten diterbitkan di situs web, aplikasi pada


perangkat tablet, atau komputer. Dalam beberapa kasus pembaca dapat mencetak
konten menggunakan printer atau melalui mencetak pada permintaan sistem.
Manfaat dari penerbitan elektronik yang menggunakan tiga atribut teknologi
digital: Tag XML untuk menentukan konten, style sheet untuk menentukan
tampilan konten, dan metadata untuk menggambarkan konten untuk mesin
pencari.

Dengan menggunakan tag, style sheet dan metadata, hal ini memungkinkan
konten reflowable yang menyesuaikan dengan berbagai membaca perangkat atau
metode penyampaian. Karena penerbitan elektronik sering memerlukan teks mark-
up untuk mengembangkan metode online pengiriman, peran-peran tradisional
typesetters dan desainer telah berubah. Desainer harus tahu lebih banyak tentang
mark-up bahasa, berbagai membaca perangkat tersedia, dan cara-cara di mana
konsumen membaca terbitan tersebut.

Namun, seiring perkembangan teknologi informasi saat ini sejumlah


perangkat lunak desain yang muncul saat ini telah terintegrasi dengan bahasa
pemprograman seperti HTML, XML dan lain sebagainya sehingga desainer dapat
mempublikasikan konten sesuai standar tanpa perlu tahu pemrograman, seperti
Adobe Systems’ Digital penerbitan Suite dan Apple iBooks . Format file yang
paling umum digunakan dalam digital publishing/e-publishing adalah .epub,
format ini digunakan dalam berbagai format e-book, yang adalah gratis dan
terbuka standar yang tersedia di banyak program penerbitan.

Format umum yang lain adalah folio, yang digunakan oleh Adobe Suite
penerbitan Digital untuk menciptakan konten untuk iPad Apple Tablet dan
aplikasi. Digital publishing/e-publishing dalam dunia publikasi ilmiah juga
mengalami perkembangan yang sangat pesat dahulu Setelah artikel diserahkan
kepada jurnal untuk pertimbangan, ada penundaan yang mulai dari beberapa bulan
bahkan kadang lebih dari dua tahun sebelum diterbitkan dalam jurnal, render
jurnal yang kurang format yang ideal untuk menyebarkan penelitian saat ini.

Di beberapa bidang seperti astronomi dan beberapa bagian dari fisika,


peran jurnal di menyebarkan penelitian terbaru telah sebagian besar digantikan
8
oleh pre-

9
print repositori seperti arXiv.org. Namun, jurnal ilmiah masih memainkan peran
penting dalam kontrol kualitas dan membangun kredit ilmiah. Dalam banyak
kasus, bahan-bahan elektronik yang di-upload ke preprint repositori masih
dimaksudkan untuk akhirnya diterbitkan dalam jurnal.

2.3 Jenis Digital Publishing


Seiring perkembangan teknologi Digital publishing/e-publishing dibagi
menjadi dua jenis antara lain :
a) Digital publishing/e-publishing versi tradisional media; Digital publishing/e-
publishing jenis ini merupakan media tradisional seperti buku, majalah, Koran
dan lain sebagainya yang dikonversi ke dalam Digital publishing/e-publishing,
seperti ;
 CD-ROM.
 E-book.
 Electronic journal.
 Online magazine.
 Online newspaper.
 Portable Digital Format (PDF).
b) Digital publishing/e-publishing New Media : Digital publishing/e-publishing
jenis ini merupakan media baru yang sedang berkembang saat ini, yang
termasuk Digital publishing/e-publishing jenis ini adalah :
 Blog.
 Collaborative software.
 Digital publication app.
 File sharing.
 Mobile apps.
 Podcast.

2.4 Pengaruh Digital Publishing


A. Pada Penyedia Sumber Informasi
Perkembangan Digital publishing/e-publishing membawa banyak
pengaruh terhadap penelusuran informasi khususnya bagi para penyedia

10
informasi seperti perpustakaan, saat ini hampir semua perpustakaan
menyediakan informasi dalam bentuk digital. Untuk itu perpustakaan perlu
melakukan sejumlah inovasi dalam layanannya agar terbitan digitalnya dapat
diakses oleh pemustaka.
Dalam hal ini setidaknya ada tiga hal yang menjadi sangat penting bagi
perpustakaan dalam mendesain portal terbitan digitalnya agar mudah ditelusur
pemustaka, antara lain :
1) Aspek Arsitektur Informasi
Arsitektur Informasi (Information Architecture). Mereka yang
melakukan praktek Arsitektur Informasi sering disebut Arsitek Informasi
(Information Architect). Sebagian orang menggunakan istilah lain seperti:
Findability Engineer dan Structural Designer. Istilah Information
Architecture muncul sejak tahun 1996 yang dipopulerkan oleh Richard
Saul Wurman dalam bukunya Information Architects.
Hanya saja ia menemukan momentumnya ketika web semakin
populer, dan mulai timbul masalah dalam temu kembali informasi
(information retrieval) di web.

Ada 4 komponen utama arsitektur informasi :

 Organisasi Informasi (organizing information).


 Pelabelan Informasi (labelling Information).
 Sistem Navigasi (navigation systems).
 Sistem Pencarian (searching systems).

Organisasi Informasi dapat didefinisikan sebagai ilmu dan seni


tentang bagaimana menyusun (structuring), mengklasifikasi (classifysing)
informasi, perlabelan informasi (information labelling) merupakan
pemberikan istilah yang dianggap representasi suatu atau sekelompok
informasi/konsep. tahapan dalam arsitektur informasi agar orang mudah
mengatur dan menemukannya. Menyusun termasuk didalamnya
menentukan level kedalaman informasi (granularity) dan menentukan
hubungan satu dengan lainnya dan mengatur informasi dalam kategori-
kategori dan keterhubungannya (semantik).

11
Sebagai sebuah disiplin ilmu, Arsitektur Informasi pun
mempunyai beragam metode ilmiah (science), akan tetapi praktek
Arsitektur Informasi terus berkembang dan terdapat banyak ambiguitas
dan kompleksitas sehingga seorang Arsitek Informasi pun perlu
mengandalkan pengalaman, intuisi, dan kreatifitas (art).

2) Integrasi Data
Perpustakaan sangat bergantung pada sistem pengolahan informasi
untuk mendukung operasional nya dan pada tahap tersebut perpustakaan
melakukan sistem proses data dan / atau pengetahuan yang di
representasikan dalam bentuk database, database adalah dasar dari
transaksi berbasis sistem. Hal ini juga berlaku bagi terbitan digital
publishing/e- publishing karena ia adalah objek pengelolaan informasi
maka ia juga direpresentasikan dalam bentuk database, untuk itu
diperlukan suatu sistem yang terintegrasi antar database perpustakaan
pengelola digital publishing/e-publishing agar redundansi informasi dapat
direduksi, tak ada lagi database yang terpisah dan terisolasi sehingga
pengumpulan informasi yang relevan tidak memakan waktu yang lama.
Alhawary (2011) integrasi database perpustakaan penting
dilakukan karena seringkali pemustaka memiliki keterbatasan waktu
dalam pencarian informasi yang tersebar di berbagai perpustakaan dalam
bentuk digital publishing/e-publishing. Namun kendala yang sering terjadi
adalah penyimpanan format metadata data yang sering tidak seragam dan
tidak terstandardisasi menyulitkan dalam mengakses informasi dalam
database tersebut. Untuk itu integrasi database perlu memikirkan suatu
cara sistem database terintegrasi yang memungkinkan pemustaka dapat
mengakses informasi secara cepat walaupun berbeda format metadata.
3) Human Computer Interaction
Human Computer Interaction (HCI) merupakan studi tentang
interaksi antara manusia, komputer kajian HCI adalah bagaimana manusia
dan komputer secara interaktif melaksanakan dan menyelesaikan tugas/
task dan bagaimana sistem yang interaktif itu dibuat antara user dan
Tampilan antarmuka (interface) digital publishing/e-publishing.

12
Semua interaksi pengguna dimulai dari interface dan teknik
informasi seringkali mengembangkan dan merancang tampilan
interfacenya tanpa memperhatikan kebutuhan pengguna. Akibatnya,
seringkali perpustakaan digital tidak dapat memberikan manfaat lebih
terhadap pengguna.
Tampilan antarmuka merupakan gerbang awal dari sebuah digital
publishing/e-publishing, untuk itu sebuah digital publishing/e-publishing
harus mempertimbangkan Aspek - aspek sebagai berikut:
a) Tampilan harus bagus dan menarik
b) Mudah dioperasikan.
c) Mudah di pelajari.
d) User Harus Nyaman menggunakan nya.
Untuk itu perpustakaan harus mengembangkan satu mekanisme
pembuatan interface yang mampu memahami kebutuhan pengguna.
Tampilan tersebut harus berorientasi pada manusia/pemustaka atau
human friendly intellegent interface. Human friendly intellegent interface
merupakan tampilan antarmuka yang memungkinkan peningkatan
produktivitas intelek dalam bentuk fasilitas yang memungkinkan berbagai
pengguna melakukan berbagai cara pencarian dan pengaitan dokumen.
Analisis desain human friendly intellegent interface yang sesuai
dengan karakteristik pemustaka harus dilakukan, karena setiap pengguna
perpustakaan digital memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perilaku
seseorang dalam mencari informasi dipengaruhi oleh gaya kognitif orang
tersebut.

B. Pada Penulusur Sumber Informasi


Pemustaka saat ini adalah pemustaka yang cerdas dan kritis mereka
biasanya tidak ingin hanya satu artikel dari satu sumber, mereka mencari
literatur akan topik tertentu untuk menemukan literatur sejumlah alat yang
digunakan, termasuk database seperti jurnal, buku dan terbitan elektronik
lainnya.
Kuhlthau (1991) mengidentifikasi, menganalisis dan menggambarkan
enam fase dalam penelusuran informasi yaitu inisiasi, seleksi, eksplorasi,
perumusan, pengumpulan dan presentasi. Yang pertama adalah proses inisiasi,

13
ditandai dengan perasaan seperti ketidakpastian dan ketakutan, yang paling
umum pikiran adalah mencari sesuatu yang samar dan umum. Dengan
demikian, pemustaka harus mengenali kebutuhan informasinya untuk itu
pemustaka harus berkomunikasi dengan pemustaka lain untuk mencari
pengalaman serupa.
Pada tahap kedua, proses seleksi, yaitu mengidentifikasi topik umum
dari suatu informasi, pada tahap ini perasaan seperti optimisme setelah proses
ini selesai akan muncul. Setelah topik umum dipilih, pemustaka masuk ke
tahap ketiga dari proses pencarian informasi adalah eksplorasi, dimana
kebingungan dan keraguan tentang keakuratan informasi terjadi, karena pada
proses ini pemustaka menyelidiki tentang topik umum dan mencari informasi
baru dan relevan. Tahap keempat adalah perumusan, pada proses ini
pemustaka sudah mulai bisa merumuskan perspektif dan berfokus pada
informasi yang dibutuhkan.
Oleh karena itu, perasaan ketidakpastian dan keraguan berubah
menjadi keyakinan dan kejelasan. Kuhlthau menganggap tahap ini sebagai titik
kritis dari proses pencarian informasi. Pada tahap kelima, koleksi, sebuah arah
baru mulai muncul, serta minat peneliti untuk subjek. Tindakan yang paling
umum mencari informasi yang berhubungan atau terfokus dalam sumber-
sumber yang lebih tepat, seperti perpustakaan. Tahap keenam yaitu presentasi,
adalah proses menyelesaikan pencarian dan produksi dan untuk menyajikan
informasi.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sudah tidak diragukan lagi bahwa penerbitan elektronik telah merubah


penelusuran informasi. Saat ini, ada kecenderungan untuk pengembangan
menjadikan digital publishing/e-publishing media komunikasi utama dalam
penyediaan dan penyebaran informasi. Hal ini karena digital publishing/e-
publishing mampu mengurangi hambatan ruang, waktu dan biaya bagi
perpustakaan sebagai penyedia informasi dan pemustaka sebagai pengguna
informasi dalam penelusuran informasi.

Namun timbul Pertanyaan apakah digital publishing/e-publishing saat ini


sudah sesuai dengan kebutuhan penyedia informasi dan penelusur informasi?
Masalah saat ini timbul karena perpustakaan sebagai penyedia informasi dan
pemustaka sebagai penelusur informasi mempunyai pola fikir yang berbeda,
perpustakaan kadang membuat suatu sistem digital publishing/e-publishing yang
kurang memadai bagi pemustaka untuk penelusuran informasi, sementara
pemustaka terkadang kurang memahami prosedur dalam pencarian informasi
secara mendalam.

3.2 Saran
Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena
keterbatasan sumber yang kami peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih
bersifat umum, oleh karena itu kami harapkan agar pembaca bisa mecari sumber
yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang kami buat, guna
mengoreksi bila terjadi kelasahan dalam pembuatan makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

Alhawary, Faleh A. 2011. Building a knowledge repository: Linking Jordanian Universities


elibrary in an integrated database system. International Journal of Business and
Management, 2011, 6 (4): 129-135.

Barber, D. (April, 1 2001). Electronic Publishing: A Guide To Electronic Journal Archives.


Online Journal of Issues in Nursing. Vol. 6 No.2. Available:
www.nursingworld.org//MainMenuCategories/ANAMarketplace/ANAPeriodicals/
OJIN/TableofContents/Volume62001No2May01/ArticlePreviousTopic/
GuideToArchives.aspx [akses tanggal 15 Mei 2012].

Hasugian, Jonner. (Juni 2006) Penelusuran Informasi Ilmiah Secara Online: Perlakuan
terhadap Seorang Pencari Informasi sebagai Real User. Pustaka: Jurnal Studi
Perpustakaan dan Informasi, Vol.2, No.1. http://www.
ehow.com/about_5101062_definitiondigital- publishing.html [akses tanggal 15 Mei
2012].

Kaula, Rajeev. 2000. Integration of rule-based systems and database. The Journal of
Computer Information Systems Vol.40. No.3 P : 38-43. Kuhlthau, C. 1991. Inside the
search process: information seeking from the user’s perspective”. Journal of the
American Society for Information Science, Vol. 42 No. 5, pp. 361-71.

Minnichsoffer, Tony. 1996. Print technologies of the future: Digital age printing technologies
open new realms to publishing. Agriculture, Business And Economics--Marketing And
Purchasing. Volume 34 Issue 9 Pages I22-I24.

Ratanasawetwad, Sompob; Yu, David C. 1999. An integrated power system tool for open
database environment. ProQuest Dissertations & Theses: The Sciences and Engineering
Collection. Available : http://search.proquest.com/ docview/304537246/134A7468EE930
8AF0C6/2 [17 Juni 2012].

16

Anda mungkin juga menyukai