Disusun oleh:
IVA NORVAIDA
041809668
UNIVERSITAS TERBUKA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi-komputer saat ini sudah mencapai pada tahap di mana
ukurannya semakin kecil, kecepatannya semakin tinggi, namun harganya semakin murah
dibandingkan dengan kemampuan kerjanya. Kondisi ini mendorong masyarakat berlomba-
lomba memanfaatkan komputer sebagai alat bantu pengolahan data dengan cara membangun
system pengolahan data terkomputerisasi untuk penyajian informasi, baik untuk keperluan
pribadi maupun organisasinya. Perpustakaan sebagai organisasi yang melakukan pengolahan
data dan informasi untuk penggunanya telah melakukan langkah revolusioner dalam
melakukan pelayanan melalui system online yang lebih efisien dalam pelayanan, diseminasi,
penggunaan dan pelestarian data, informasi dan pengetahuan.
Sumber informasi Online saat ini dianggap sebagai informasi dalam bentuk baru dari sumber
informasi yang sudah ada. Sumber informasi Online adalah kumpulan informasi yang tertata
sedemikian rupa, Sumber informasi Online disimpan dalam format digital dan dapat diakses
melalui jaringan komputer. Pada tahun terakhir ini telah terjadi peledakan pertumbuhan
ketertarikan dalam perkembangan dan pemakaian Sumber informasi Online. Beberapa faktor
penunjangnya adalah:
Berkembangnya sumber terbitan online merupakan dampak dari revolusi dunia penerbitan,
dunia Penerbitan merupakan industri informasi paling tua di dunia, bahkan seumur dengan
peradaban manusia. Perubahan zaman membuat industri penerbitan semakin variatif dalam
menerbitkan terbitan dalam berbagai macam bentuk, seperti pada saat ini perkembangan
teknologi informasi melahirkan varian baru dalam dunia terbitan yaitu digital publishing atau
elektronik publishing. Digital publishing atau elektronik publishing merupakan metode baru
dalam penyampaian informasi saat ini, tentunya hal ini berkaitan erat dengan perpustakaan
sebagai pusat informasi, perpustakaan harus mampu mengadopsi metode atau cara yang
digunakan digital publishing/e-publishing dalam segala aspek khususnya dalam penelusuran
informasi digital agar informasi tersebut dapat ditemukan dan digunakan pemustaka. Hal ini
tentu mempengaruhi cara bagaimana perpustakaan mengorganisasi dalam bentuk digital yang
dimilikinya agar mudah ditelusur serta mempengaruhi pula bagaimana pemustaka menelusur
informasi dalam bentuk digital publishing/e-publishing di perpustakaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Digital Publising merupakan pengembangan dari desktop publishing yang berkembang pada
era 80 dan 90-an digital publishing/e-publishing merupakan metode penerbitan dengan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, atau secara sederhana digital publishing
itu bisa diartikan sebagai mencetak media dalam bentuk digital tidak mencetak ke bentuk
kertas(koran,majalah,dll), atau dapat dikatakan edisi cetak yang dionline-kan secara digital.
Proses penerbitan elektronik mengikuti proses penerbitan tradisional tetapi berbeda dari
penerbitan tradisional dalam dua cara: 1) tidak termasuk menggunakan cetak offset untuk
mencetak produk akhir dan 2) menghindari distribusi produk fisik. Karena konten elektronik
dapat didistribusikan melalui Internet dan melalui toko buku elektronik. Konsumen dapat
membaca konten diterbitkan di situs web, aplikasi pada perangkat tablet, atau komputer.
Dalam beberapa kasus pembaca dapat mencetak konten menggunakan printer atau melalui
mencetak pada permintaan sistem.
Manfaat dari penerbitan elektronik yang menggunakan tiga atribut teknologi digital: Tag
XML untuk menentukan konten, style sheet untuk menentukan tampilan konten, dan
metadata untuk menggambarkan konten untuk mesin pencari. Dengan menggunakan tag,
style sheet dan metadata, hal ini memungkinkan konten reflowable yang menyesuaikan
dengan berbagai membaca perangkat atau metode penyampaian. Karena penerbitan
elektronik sering memerlukan teks mark-up untuk mengembangkan metode online
pengiriman, peran-peran tradisional typesetters dan desainer telah berubah. Desainer harus
tahu lebih banyak tentang mark-up bahasa, berbagai membaca perangkat tersedia, dan cara-
cara di mana konsumen membaca terbitan tersebut. Namun, seiring perkembangan teknologi
informasi saat ini sejumlah perangkat lunak desain yang muncul saat ini telah terintegrasi
dengan bahasa pemprograman seperti HTML, XML danlain sebagainya sehingga desainer
dapat mempublikasikan konten sesuai standar tanpa perlu tahu pemrograman, seperti Adobe
Systems' Digital penerbitan Suite dan Apple iBooks .Format file yang paling umum
digunakan dalam digital publishing/e-publishing adalah .epub, format ini digunakan dalam
berbagai format e-book, yang adalah gratis dan terbuka standar yang tersedia di banyak
program penerbitan. Format umum yang lain adalah .folio, yang digunakan oleh Adobe Suite
penerbitan Digital untuk menciptakan konten untuk iPad Apple Tablet dan aplikasi.
• CD-ROM
• E-book
• Electronic journal
• Online magazine
• Online newspaper
• Blog
• Collaborative software
• File sharing
• Mobile apps
• Podcast
Organisasi Informasi dapat didefinisikan sebagai ilmu dan seni tentang bagaimana menyusun
(structuring), mengklasifikasi (classifysing) informasi, pelabelan informasi (information
labelling) merupakan pemberikan istilah yang dianggap representasi suatu atau sekelompok
informasi/konsep. tahapan dalam arsitektur informasi agar orang mudah mengatur dan
menemukannya. Menyusun termasuk didalamnya menentukan level kedalaman informasi
(granularity) dan menentukan hubungan satu dengan lainnya dan mengatur informasi dalam
kategori-kategori dan keterhubungannya (semantik). Sebagai sebuah disiplin ilmu, Arsitektur
Informasi pun mempunyai beragam metode ilmiah (science), akan tetapi praktek Arsitektur
Informasi terus berkembang dan terdapat banyak ambiguitas dan kompleksitas sehingga
seorang Arsitek Informasi pun perlu mengandalkan pengalaman, intuisi, dan kreatifitas (art).
Sistem Pencarian membahas pencarian melalui mesin pencari. Yang dipelajari antara lain:
antarmuka pencarian, query language, algoritma temu kembali (retrieval algorithms) Sistem
Pencarian juga membicarakan masalah-masalah dalam temu kembali informasi (information
retrieval) seperti: relevansi (relevansi dokumen yang ditemukan) dan presisi (ketepatan
dokumen yang ditemukan), dan perangkingan hasil pencarian (ranking).
B. Integrasi Data
Menurut Ratanasawetwad dan Yu (2009) terdapat tiga hal penting yang harus dianalisa dalam
melakukan integrasi database yang baik. Tahap pertama yaitu menganalisis berbagai teknik
yang digunakan dalam penyimpanan database; format apa saja yang digunakan dalam
berbagai database. Tahap kedua yaitu menganalisis kebutuhan software yang digunakan.
Dalam penelitian tersebut terdapat tiga software yang dikembangkan yaitu Loadflow
Analysis untuk keseimbangan sistem transmisi, Loadflow Analysis program untuk
ketidakseimbangan sistem distribusi, dan Short Circuit Analysis Program. Teknik orientasi
kepada objek diterapkan untuk software dan implementasi database. Tahap ketiga yaitu
implementasi interface yang akan digunakan oleh pengguna untuk mengakses database
melalui software aplikasi. Ketiga tahapan tersebut digunakan untuk menganalisis kendala-
kendala dalam integrasi database.
Human Computer Interaction (HCI) merupakan studi tentang interaksi antara manusia,
komputer kajian HCI adalah bagaimana manusia dan komputer secara interaktif
melaksanakan dan menyelesaikan tugas/ task dan bagaimana sistem yang interaktif itu dibuat
antara user dan Tampilan antarmuka (interface) digital publishing/e-publishing. Semua
interaksi pengguna dimulai dari interface dan teknik informasi seringkali mengembangkan
dan merancang tampilan interfacenya tanpa memperhatikan kebutuhan pengguna. Akibatnya,
seringkali perpustakaan digital tidak dapat memberikan manfaat lebih terhadap pengguna.
Tampilan antarmuka merupakan gerbang awal dari sebuah digital publishing/e-publishing,
untuk itu sebuah digital publishing/e-publishing harus mempertimbangkan Aspek - aspek
sebagai berikut:
1. Tampilan harus bagus dan menarik
2. Mudah dioperasikan
3. Mudah di pelajari
Untuk itu perpustakaan harus mengembangkan satu mekanisme pembuatan interface yang
mampu memahami kebutuhan pengguna. Tampilan tersebut harus berorientasi pada
manusia/pemustaka atau human friendly intellegent interface. Human friendly intellegent
interface merupakan tampilan antarmuka yang memungkinkan peningkatan produktivitas
intelek dalam bentuk fasilitas yang memungkinkan berbagai pengguna melakukan berbagai
cara pencarian dan pengaitan dokumen. Analisis desain human friendly intellegent interface
yang sesuai dengan karakteristik pemustaka harus dilakukan, karena setiap pengguna
perpustakaan digital memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perilaku seseorang dalam
mencari informasi dipengaruhi oleh gaya kognitif orang tersebut.
Pemustaka saat ini adalah pemustaka yang cerdas dan kritis mereka biasanya tidak ingin
hanya satu artikel dari satu sumber, mereka mencari literatur akan topik tertentu untuk
menemukan literatur sejumlah alat yang digunakan, termasuk database seperti jurnal,buku
dan terbitan elektronik lainnya. Kuhlthau (1991) mengidentifikasi, menganalisis dan
menggambarkan enam fase dalam penelusuran informasi yaitu inisiasi, seleksi, eksplorasi,
perumusan, pengumpulan dan presentasi. Yang pertama adalah proses inisiasi, ditandai
dengan perasaan seperti ketidakpastian dan ketakutan, yang paling umum pikiran adalah
mencari sesuatu yang samar dan umum. Dengan demikian, pemustaka harus mengenali
kebutuhan informasinya untuk itu pemustaka harus berkomunikasi dengan pemustaka lain
untuk mencari pengalaman serupa. Pada tahap kedua, proses seleksi, yaitu mengidentifikasi
topik umum dari suatu informasi, pada tahap ini perasaan seperti optimisme setelah proses ini
selesai akan muncul. Setelah topik umum dipilih, pemustaka masuk ke tahap ketiga dari
proses pencarian informasi adalah eksplorasi, dimana kebingungan dan keraguan tentang
keakuratan informasi terjadi, karena pada proses ini pemustaka menyelidiki tentang topik
umum dan mencari informasi baru dan relevan. Tahap keempat adalah perumusan, pada
proses ini pemustaka sudah mulai bisa merumuskan perspektif dan berfokus pada informasi
yang dibutuhkan. Oleh karena itu, perasaan ketidakpastian dan keraguan berubah menjadi
keyakinan dan kejelasan. Kuhlthau menganggap tahap ini sebagai titik kritis dari proses
pencarian informasi. Pada tahap kelima, koleksi, sebuah arah baru mulai muncul, serta minat
peneliti untuk subjek. Tindakan yang paling umum mencari informasi yang berhubungan atau
terfokus dalam sumber-sumber yang lebih tepat, seperti perpustakaan. Tahap keenam yaitu
presentasi, adalah proses menyelesaikan pencarian dan produksi dan untuk menyajikan
informasi.
Selain faktor di atas pemustaka saat ini harus mengenali konsep dasar Sistem Temu Balik
Informasi (STBI), STBI adalah proses untuk mengidentifikasi kecocokan (match) di antara
permintaan (query) dengan representasi atau indeks dokumen, kemudian mengambil
(retrieve) dokumen dari suatu simpanan (file) sebagai jawaban atas pemintaan tersebut. STBI
pada prinsipnya bekerja berdasarkan ukuran antara istilah query dengan istilah yang menjadi
representasi dokumen. Pengertian lain menyatakan bahwa STBI adalah proses yang
berhubungan dengan representasi, penyimpanan, pencarian, dan pemanggilan informasi yang
relevan dengan kebutuhan informasi yang diinginkan pengguna. Pendapat ini menunjukkan
bahwa pada STBI terkandung sejumlah kegiatan yang meliputi proses penyimpanan,
penyediaan representasi, identifikasi, serta pencarian atau penelusuran dokumen yang relevan
pada suatu database, dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi dari pemustaka.
PENUTUP
KESIMPULAN
Sudah tidak diragukan lagi bahwa penerbitan elektronik telah merubah penelusuran
informasi. Saat ini, ada kecenderungan untuk pengembangan menjadikan digital
publishing/e-publishing media komunikasi utama dalam penyediaan dan penyebaran
informasi. Hal ini karena digital publishing/e-publishing mampu mengurangi hambatan
ruang, waktu dan biaya bagi perpustakaan sebagai penyedia informasi dan pemustaka sebagai
pengguna informasi dalam penelusuran informasi.
Namun timbul Pertanyaan apakah digital publishing/e-publishing saat ini sudah sesuai
dengan kebutuhan penyedia informasi dan penelusur informasi ?. Masalah saat ini timbul
karena perpustakaan sebagai penyedia informasi dan pemustaka sebagai penelusur informasi
mempunyai pola fikir yang berbeda, perpustakaan kadang membuat suatu sistem digital
publishing/e-publishing yang kurang memadai bagi pemustaka untuk penelusuran informasi,
sementara pemustaka terkadang kurang memahami prosedur dalam pencarian informasi
secara mendalam.
Sejumlah tantangan ke depan bagi pemustaka adalah pemustaka diharuskan mengerti benar
mengenai tehnik-tehnik penelusuran mutakhir dalam penelusuran melalui digital
publishing/e-publishing dengan tehnik boolean operator, sementara itu tantangan bagi
perpustakaan adalah bagaimana menciptakan suatu sistem digital publishing/e-publishing
yang terintegrasi dengan sejumlah database lain dan mampu melengkapi informasi bagi
pemustaka. Selain itu industri digital publishing/e-publishing melakukan inovasi produk dan
isi dengan sistem penerbitan manajemen digital yang sempurna,menyediakan platform
dukungan produksi digital publishing/e-publishing yang mendukung sistem yang dipakai
pemustaka, seperti teks HTML, PDF, multimedia.
DAFTAR PUSTAKA
Hasugian, Jonner. (Juni 2006) Penelusuran Informasi Ilmiah Secara Online: Perlakuan
terhadap Seorang Pencari Informasi sebagai Real User . Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan
dan Informasi, Vol.2, No.1. http://www.ehow.com/about_5101062_definition-digital-
publishing.html [akses tanggal 15 Mei 2012]
Kaula, Rajeev. 2000. Integration of rule-based systems and database. The Journal of
Computer Information Systems Vol.40. No.3 P : 38-43.
Kuhlthau, C. 1991. Inside the search process: information seeking from the user's
perspective". Journal of the American Society for Information Science, Vol. 42 No. 5, pp.
361-71.
Minnichsoffer, Tony. 1996. Print technologies of the future: Digital age printing technologies
open new realms to publishing. Agriculture, Business And Economics--Marketing And
Purchasing. Volume 34 Issue 9 Pages I22-I24.
Ratanasawetwad, Sompob; Yu, David C. 1999. An integrated power system tool for open
database environment. ProQuest Dissertations & Theses: The Sciences and Engineering
Collection. Available :
http://search.proquest.com/docview/304537246/134A7468EE9308AF0C6/2 [17 Juni 2012]
Ferreira, Sueli Mara; Denise Nunes Pithan.2005.Usability of digital libraries: A study based
on the areas of information science and human-computer-interaction. OCLC Systems and
Services Vol.21 No. 4 P: 311-323.