Anda di halaman 1dari 4

Inovasi Layanan Perpustakaan di Era Revolusi Industri 4.

0
Oleh : Dwiki Noor Syahranie
Mahasiswa Jurusan Perpustakaan
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

A. Pengantar
Selamat datang di era revolusi industri 4.0. Sebuah era baru yang dihadapi oleh setiap
negara dengan berbagai ragam dampaknya. Industri saat ini tidak hanya tentang
produksi barang namun juga jasa atau layanan. Semua terdampak. Semua yang
berhubungan dengan produk baikbarang atau jasa, memiliki sistem dan juga
konsumen mesti mengantisipasinya dengan baik. Karena bila gagal paham atau
mengabaikannya, maka sebuah bisnis bisa ditinggalkan pelanggan dalam waktu
singkat.
Tak terkeciali dengan perpustakaan. Sebuah unit kerja yang berbasis pada layanan,
mesti beradaptasi dengan dengan cepat. Perpustakaan mesti berbenah mulai dari
koleksi mungkin tidak lagi buku fisik, namun juga elektronik (audio book, movie
dokumenter, movie tutorial), collective international journal/magazine membership,
bahkan augmented reality (AR). Kemudian sistem peminjaman dengan dukungan big
data dan IoT (Internet of Things) serta integrasinya dengan sistem di luar unit
perpustakaan tersebut. Semua hal mesti kompatipel dengan perkembangan di bawah
konsep revolusi industri 4.0.

Pembahasan dimulai dari pamahaman awal tentang revolusi industri 4.0 dengan
berbagai fenomenanya. Dari sini akan tergambar pengaruhnya pada dunia
perpustakaan, sehingga bisa mengembangkan fitur-fitur baru pendukungnya dengan b
tujuan meningkatkan layanannya baik secara kuantitas maupun kualitanya.

B. Pengaruh era Revokusi Industri 4.0 di Perpustakaan


Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Revolusi industri 4.0? secara sederhana era
ini ditantai dengan perkembangan dunia IT yang ditandai dengan 4 hal, yaitu :
- Physical Cyber System
- Internet of things
- Big Data
- Cloud Computing
Physical Cyber System dapat diartikan bahwa saat ini setiap mesin bisa berkomunikasi
dengan mesin lain. Dengan kemampuan ini maka proses otomasi akan berlangsung
dalam bidang apa saja secara terintegrasi. Hasil dari fenomena ini menciptakan
fenomena lain yaitu internet of things, di mana semua hal terkenoksi dengan internet.
Fenoena gojek dengan berbagai layanannya adalah merupakan contoh nyata adanya
revolusi industri 4.0 yang merevolusi cara orang berkendara dan juga berbelanja
online.
Sedangkan big data artinya adalah bahwa selalu ada jejak digital bagi setiap aktifitas.
Browsing, berkomentar di sosial media, bertransaksi online akan meninggalkan jejak
digital yang kemudian bisa diubah menjadi perilaku unik tiap orang yang bisa
dimanfaat dalam bisnis online. Misalnya akan tampil tawaran produk saat kita
mengakses youtube, instagram dimana iklan yang tampil sesuai dengan minat kita.
Sementara itu cloud computing artinya bahwa semua bentuk komputasi, program dan
data (dokumen, foto, musik, film, dll) terletak secara virtual di internet. Secara fisik
data-data ini terletak pada server penyedia layanan yang bisa tersebar letaknya di
seluruh dunia. Hal ini memungkin bahwa semua perangkat end user seperti laptop,
HP, mesin dan semua piranti digital bisa mengakses program dan data tersebut di mana
saja berada tanpa menyimpannya dalam piranti masing-masing.
Dimana semua fenomena di atas berpengaruh terhadap layanan perpustakaan? Berikut
ini adalah beberapa perubahan layanan terkait dengan perkembangan teknologi era
revolusi industri 4.0.
Layanan Peminjaman
Bagi pengguna layanan perpustakaan akan banyak hal baru dalam memanfaatkan
layanan berbasis sistem yang sudah kompatibel dengan era 4.0 ini. Misalnya dalam
peminjaman sebuah aplikasi cerdas bisa dinikmati misalnya untuk mereferensikan
buku, ebook, film atau upcoming seminar terkait dengan tema yang dicarinya. Tidak
hanya di universitas di mana dia kuliah, namun juga dari universitas lain, baik offline
maupun teleconference yang bisa diakses dari gadgetnya. Demikian juga dengan
pengembalian, akan tersedia reminder untuk mengingatkan masa pengembalian,
maupun update informasi terkait bidang yang tengah dipelajarinya. Juga
dimungkinkan layanan pinjam-pengembalian bisa memanfaatkan jasa kirim barang
yang menjadi satu dalam layanan gojek ataupun grab.
Koleksi Perpustakaan
Sebuah perpustakaan bisa mengintegrasikan dirinya dengan berbagai sumber pustaka
di luar unitnya sendiri, misalnya dalam hal ini adalah perpustakaan lain, perpustakaan
daerah, perpustakaan nasional, penerbit, pengelola jurnal dalam sebuah kerjasama
yang saling menguntungkan, khususnya dalam hal pengkayaan koleksi.
Pemanfaatan Big Data
Jejak digital dari para pengunjung perpustakaan baik online maupun offline dapat
dimanfaatkan untuk menyediakan layanan yang lebih baik. Hal ini jauh lebih baik dan
akurat daripada kotak saran pada sistem konvensional.
C. Masalah dan Tantangan
Terdapat beberapa masalah dalam pengembangan sistem yang adaptif terhadap
tuntuntan era revolusi industri 4.0. Yang pertama adalah kesadaran pengmbil
keputusan akan pentingnya mempertahankan eksistensi perpustakaan, dengan
terobosan-terobosan baru. Kedua adalah kesadaran literasi (hobby membaca bacaan
yang panjang dan utuh) yang cukup rendah di kalangan remaja milenial saat ini. Ketiga
dukungan pemerintah dalam membangun infrastruktur literasi (perpustakaan umum
dan taman bacaan). Keberhasilan membangun perpustakaan yang bermutu dapat
menjawab tantangan bangsa untuk meningkatkam kualitas SDM secara keseluruhan.
D. Simpulan
Dari uraian di atas makan dapat ditarik bberapa simpulan antara lain adalah:
- Revolusi Industri 4.0 menuntut perpustakaan untuk berbenah, tidak saja
mempertahankan eksistensinya, namun mengembangkannya menjadi salah
satu pusat meningkatkan SDM bangsa Indonesia melalui perbaikan budaya
literasi masyarakat.
- Berbagai fitur baru yang inovatif harus dibangun untuk menunjang fungsi-
fungsi perputakaan

E. Daftar Rujukan
Nora Junita Azmar, Masa depan perpustakaan seiring perkembangan revolusi industri
4.0 : Mengevaluasi peranan pustakawan, Jurnal Perpustakaan dan Informasi, 2018.
Tri A. Kurniawan, Ph.D, Strategi Pengembangan Sistem Perpustakaan Digital
Nasional Terintegrasi di Era Industri 4.0, Seminar Nasional “Tren Pengembangan
Aplikasi Digital Learning dan Digital Library”, Universitas Brawijaya, 2018.
Https://ristekdikti.go.id/siaran-pers/hadapi-revolusi-industri-4-0-perpustakaan-
dituntut-bertransformasi/

Anda mungkin juga menyukai