Disusun Oleh :
Julya Kumalasari 12221077
Nurhaliza Dinda Pratiwi 12221063
Nur Almaidah 12221039
Rafa Ahza Aqilasyam 12221101
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Proposal penelitian ”Analisis
Pengaruh Pasar Loak Di Era Industri 4.0” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan Proposal Penelitian ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Bahasa indonesia. Selain itu, proposal ini juga bertujuan
untuk memberitahu pembaca tentang apa yang akan kami teliti nanti.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal
penelitian ini.
Saya menyadari Proposal penelitian yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan proposal ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Dilihat dari bentuknya, pasar di bedakan menadi 2 yakni pasar tradisional dan
pasar modern. Perbedaan dari kedua pasar tersebut dilihat dari tempat, pelayanan,
harga dan barang yang diperjualbelikan. Pasar biasanya dibedakan menjadi
beberapa jenis sesuai dengan barang yang dijual, misalnya pasar loak.
Pasar loak merupakan jenis pasar yang berisi lapak orang yang ingin
menjual berbagai barang mulai dari barang berkualitas tinggi sampai barang
berkualitas rendah dengan potongan harga atau barang bekas pakai yang biasa
disebut barang loak yang masih memiliki nilai jual. Pasar ini sering disediakan
secara berkala, contohnya pasar loak mingguan di sekitar UGM Yogyakarta, atau
di sekitar Gelora Senayan pada hari Jum’at.
Apa itu revolusi industri 4.0, dari data sebuah industri atau bisnis
digerakkan menggunakan machine learning atau AI, campur tangan komputer
sebenarnya sudah diikutkan dalam industri 3.0. Namun saat itu komputer dinilai
sebagai sesuatu yang bisa menciptakan peluang pasar baru, setelah dapat diterima
machine learning dan AI ada di tahap tersebut. Revolusi industri 4.0 adalah upaya
yang memungkinkan pelaku industri membiarkan komputer saling terhubung dan
berkomunikasi satu sama lain. Dan akhirnya membuat keputusan tanpa
melibatkan keterlibatan manusia, kombinasi antara fisik-cyber, Internet of Things
(IoT) dan Internet of Systems yang sekaligus membuat revolusi industri generasi
keempat mungkin terjadi.
Perkembangan teknologi digital, yang dimulai pada sekitar era 90an telah
mempengaruhi proses produksi dan konsumsi media secara signifikan. Sebagian
orang melihat perkembangan ini secara positif karena berpotensi untuk membuka
pintu-pintu baru bagi demokrasi dan kreatifitas masyarakat. Hal ini didukung oleh
fitur khusus media digital yang memungkinkan fleksibilitas konvergen media,
distribusi muatan, partisipasi pengguna dan kendali pengguna atas muatan media
tersebut. Di lain pihak, kritik beranggapan bahwa opini yang menyatakan media
digital seperti Internet akan mampu memberikan kebebasan berekspresi dan
kemudahan mendapatkan informasi bagi semua orang merupakan mimpi belaka.
Hal ini disebabkan karena muatan media digital seperti Internet tetap dipengaruhi
oleh kekuatan-kekuatan sosial tertentu.
Salah satu contoh berkembangnya industry 4.0 adalah adanya Market di
Online atau Market place yang sangat pesat berkembang di era digitalisasi.
Digitalisasi dapat didefinisikan secara sederhana sebagai penyederhanaan materi
informasi dalam bentuk kode biner (Marshall, 2004, h.17) atau penyatuan
teknologi komunikasi dengan logika komputer (Schiller, 2000, h.xv). Metode baru
pengubahan data ini memiliki keunggulan dalam meningkatkan fleksibilitas
penanganan, penyimpanan dan pengiriman data dari satu orang ke orang lainnya
(Marshall, 2004,h.17). Selain itu, fleksibilitas yang ditawarkan oleh proses
digitalisasi juga telah mempermudah proses transmisi dan manipulasi materi
informasi yang berefek ekonomis bagi suatu jaringan, karena materi informasi
dapat disebarluaskan secara lebih efisien di antara para pengguna jaringan tersebut
(Schiller, 2000, h.xv). Budaya konsumerisme muncul karena manusia ingin tampil
beda dan menonjol daripada yang lain sebagai bentuk ekspresi diri.
Kecenderungan untuk menciptakan sesuatu pun berubah menjadi keinginan untuk
memiliki atau membeli sesuatu sebagai ganti pemilik kekuasaan. (Piliang 2012)
Budaya konsumerisme didukung oleh teknologi canggih yang memudahkan
mengakses segala hal dengan mudah, hal inilah yang memicu online shop
berkembang cepat di Indonesia.
2. Apa kaitan antara revolusi industri 4.0 dengan keberadaan pasar loak?
1. Untuk mengetahui dampak revolusi industri 4.0 yang ada di tengah Pasar Loak
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Industri
Industri 4.0 ini merupakan era yang menekankan unsur kecepatan dari
ketersediaannya informasi yang mana dalam suatu lingkungan industri selalu
mampu terhubung dan berbagi informasi satu dengan yang lain (Sutopo,2019).
Istilah Industri 4.0 lahir dari ide revolusi industri ke empat. European
Parliamentary Research Service dalam Davies (2015) menyampaikan bahwa
revolusi industri terjadi empat kali. Revolusi industri pertama terjadi di Inggris
pada tahun 1784 di mana penemuan mesin uap dan mekanisasi mulai
menggantikan pekerjaan manusia. Revolusi yang kedua terjadi pada akhir abad
ke-19 di mana mesin-mesin produksi yang ditenagai oleh listrik digunakan untuk
kegiatan produksi secara masal.
Salah satu contoh adanya revolusi industry adalah adanya digitalisasi yang
dimana digitalisasi ini membawa suatu perubahan besar pada dunia digital yaitu
adanya e-commerce atau electronic commerce, E-commerce adalah singkatan dari
dua kata, yakni electronic dan commerce. Bila diartikan secara harfiah, artinya
adalah perdagangan elektronik. Maksudnya, segala bentuk perdagangan meliputi
proses pemasaran barang sampai dengan distribusi yang dilakukan melalui
jaringan elektronik atau online.
Secara sederhana, e-commerce adalah bentuk perdagangan yang dilakukan secara
online dengan memanfaatkan internet. E-commerce bisa dilakukan melalui
komputer, laptop, sampai smartphone.karena ini lah banyak pelanggan yang
pindah ke e commerce dari pasar loak karena dirasa lebih efisien dan hemat waktu
dan tempat.
BAB III
METODE PENELITIAN
Kami merencanakan desain penelitian dengan cara mensurvey tempat jualan baju
di pasar dan kami akan mewawancarai sang penjual lalu hasil data yang kami
dapat akan kami bandingkan dengan traffic penjualan online.
3.2.1 Pelaksanaan
Kegiatan ini dilakukan bila peneliti telah melakukan wawancara secara mendalam
bersama waka di bidang sarana dan prasarana. Selain itu juga bila telah lakukan
observasi langsung di sekolah terkait.
Sumber data kami lakukan dari berbagai wawancara dan mencari data di berbagai
jurnal
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
1.Dampak yang akan terjadi akan membuat Pasar Loak, mengalami perubahan
secara sosial masyarakat ketika menghadapi Revolusi Industri 4.0 yaitu
Kapitalisme, Perubahan Sosial dan Penggunaan Teknologi diera Revolusi Industri
4.0.
Algifari. (2002), Ekonomi Mikro Teori Dan Kasus Edisi Kesatu (Yogyakarta :
STIE YKPN, 2002) h.92