Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI EKONOMI MIKRO

E-Commerce

Dosen Pengampu : Darwin Hartono S.E., M.E

Disusun Oleh:

Resti Ajeng Subekti

Kelas : R3A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA
PGRI 2023/2024
ABSTARK

Perkembangan teknologi informasi era industri 4.0, telah mempengaruhi semua


sendi kehidupan. Pertumbuhan dan perkembangan E-commerce di kalangan masyarakat
telah dirasakan seluruh masyarakat. apakah ini menunjukkan kesiapan masyarakat
menyambut Society 5.0? Tujuan adalah untuk mendeskripsikan pengaruh E-commerce
pada industri 4.0 dan mendeskripsikan kesiapan dan kesesuaian industry 4.0 dengan
society 5.0. Metode penelitian menggunakan penelitian kepustakaan. dengan desain
deskriptif. Data diperoleh melalui jurnal, buku, dan website yang relevan. Analisis data
menggunakan reduksi data (data reduction), display data dan gambaran konklusi atau
verifikasi.
Hasil penelitian diperoleh kesimpulan perkembangan E-commerce di era industri
4.0, dapat meningkatkan ekonomi dan perdagangan dengan memanfaatkan aplikasi E-
commerce. Dimana dalam Aplikasi E-commerce terdapat kemudahan transaksi
perdagangan dimana-mana (Ubiquity), bahwa teknologi internet/web tersedia kapan dan
di mana saja seperti: di tempat kerja, di rumah dan di tempat lain melalui perangkat
mobile. Hal ini membuat transaksi jual beli bisa terjadi di mana saja dan nyaman bagi
pelanggan, biaya transaksi berkurang, informasi mudah dan murah didapat, Masyarakat
sudah siap menyambut society 5.0,
karena society 5.0 merupakan keseimbangan kemajuan ekonomi dengan
pemecahan masalah sosial dengan memanfaatkan sistem yang menghubungkan dunia
maya dan dunia nyata. perlu persiapan sumber daya manusia yang kompetitif melalui
pendidikan dan latihan baik di sekolah maupun di luar sekolah.

2
PEMBAHASAN

E-commerce yang merupakan aktivitas jual beli atau jual beli berbasis online
dimana transaksi antara penjual dan pembeli tidak secara tatap muka, dan ini adalah
bagian yang melekat dalam kehidupan sekarang ini. Penelitian ini bertujuan mendapatkan
peta jalan yang jelas pemanfaatan e-commerce dalam berwirausaha di era industri 4.0.
Era industri 4.0 telah dimulai, beberapa sektor yang menjadi andalan dalam era industri
4.0 salah satunya adalah keempatan yang luas menjadi wirausaha. Untuk mencapai
kesuksesan dan menambah penghasilan seorang wirausahawan harus memiliki tekad
untuk mewujudkan ide-idenya secara kreatif (Soegoto, 2014). Teknologi informasi yang
berkembang pesat akan sangat membantu seorang pengusaha dalam menjalankan
usahanya. Beberapa pengusaha yang sebelumnya menjalankan usahanya secara
konvensional, kini dapat menjalankan usahanya secara online dengan menggunakan E-
commerce.
Makalah ini membahas tentang e-commerce, industri 4.0 dan masyarakat 5.0 yang
meliputi definisi, sejarah, kerangka kerja dan dimensi teknologi. Dari cakupan tersebut,
dilakukan perbandingan antara industri 4.0 dan masyarakat 5.0 serta pembahasan
mengenai keselarasan dan dampak industri 4.0 dan masyarakat 5.0 terhadap e-commerce.
Setelah dilakukan perbandingan dan pembahasan yang lebih dalam, dapat disimpulkan
bahwa teknologi society 5.0 merupakan kelanjutan dari teknologi industri 4.0. Kemudian
terjadi penyelarasan teknologi antara e-commerce dengan era industri 4.0 dan society 5.0,
dimana teknologi e-commerce mengikuti dan menyesuaikan teknologinya dengan
masing-masing era tersebut. Era industri 4.0 dan society 5.0 memberikan banyak dampak
positif bagi perkembangan dan kemajuan e-commerce
Aktivitas perdagangan melalui penerapan E-commerce sangat praktis hanya
menggunakan perangkat elektronik seperti laptop, komputer, atau smartphone dan
menggunakan internet sebagai perantara. Beberapa artikel dan jurnal telah membahas
tentang pemanfaatan E-commerce sebagai teknologi dalam bisnis.
Menurut Nuray (2011), Teknologi E-commerce menawarkan peluang bagi negara maju
dan berkembang. Keuntungan menggunakan e-commerce dalam jangka pendek lebih
diarahkan ke negara maju, sementara e-commerce dalam jangka panjang akan lebih
menguntungkan di negara-negara berkembang, seperti Indonesia. Pernyataan tersebut
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Diyan Lestari. Dalam jurnalnya, Diyan
(2019) menyebutkan E-commerce berdampak positif dan diterima dengan baik oleh
3
masyarakat di Indonesia. Selain itu, E-commerce juga menjanjikan banyak keuntungan
seperti menekan biaya operasional hingga komunikasi yang lebih baik.
Dalam menggunakan E-commerce, seorang Entrepreneur harus memperhatikan
faktor kunci keberhasilan, aset berwujud, aset tidak berwujud dan proses merupakan tiga
faktor kunci utama keberhasilan E-commerce (Ahmad et al, 2015). Dengan E-commerce,
beberapa pekerjaan konvensional akan mulai menghilang sekaligus akan menciptakan
lapangan kerja baru. Secara langsung atau tidak E-commerce akan menciptakan lapangan
kerja di bidang IT. (Nair, 2017). Pasar online adalah platform yang baik untuk
mengembangkan bisnis. Saya akan menjelaskan keuntungan apa saja yang ada dengan
membagikan apa yang kami ketahui tentang penjualan online, yaitu:
1. Proses pembelian lebih cepat
2. Pembuatan daftar untuk toko dan produk
3. Pengurangan biaya
4. Periklanan dan pemasaran yang terjangkau
5. Fleksibilitas bagi pelanggan

Industri 4.0
Istilah Industri 4.0 lahir dari ide tentang revolusi industri keempat.
Keberadaannya menawarkan banyak potensi manfaat. Guna mewujudkan Industri 4.0,
diperlukan keterlibatan akademisi dalam bentuk riset. Artikel ini bertujuan untuk
menelaah aspek dan arah perkembangan riset terkait Industri 4.0. Pendekatan yang
digunakan adalah studi terhadap beragam definisi dan model kerangka Industri 4.0 serta
pemetaan dan analisis terhadap sejumlah publikasi. Beberapa publikasi bertema Industri
4.0 dipilah menurut metode penelitian, aspek kajian dan bidang industri. Hasil studi
menunjukkan Industri 4.0 memiliki empat belas aspek. Ditinjau dari metode penelitian,
sebagian besar riset dilakukan melalui metode deskriptif dan konseptual. Ditinjau dari
aspeknya, aspek bisnis dan teknologi menjadi fokus riset para peneliti. Ditinjau dari
bidang industri penerapannya, sebagian besar riset dilakukan di bidang manufaktur.
Ditinjau dari jumlahnya, riset terkait Industri 4.0 mengalami tren kenaikan yang
signifikan. Artikel ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai apa itu Industri 4.0,
perkembangan dan potensi riset yang ada di dalamnya.

4
Society 5.0
Society 5.0 adalah konsep di mana masyarakat kita harus memanusiakan manusia
dengan teknologi. Menurut Shinzo Abe di World Economic Forum, “Society 5.0 itu
bukan cuma model. Tetapi data yang menghubungkan semuanya. Ia membantu gap
antara yang kaya dan yang kurang. Dari kedokteran sampai pendidikan.” Contohnya
bagaimana cara memanfaatkan teknologi di bidang kesehatan. Jadi, orang yang tadinya
sulit mendapat akses kesehatan (entah karena jauh dari rumah sakit atau sulit secara
finansial) bisa mendapat bantuan. Pengobatan semacam operasi bisa dilakukan jarak jauh
demi meratakan kesehatan setiap orang. Society 5.0 ini lebih mengarahkan bagaimana
cara menggunakan teknologi itu sendiri. Apa kepentingannya. Landasan menciptakan ini
dan itu, dan seperti apa seseorang tersebut bisa memanfaatkan dan hidup berdampingan
dengan teknologi itu sendiri. Sederhananya, apabila revolusi industri 4.0 ini membuat
manusia menjadi lebih modern karena memiliki akses terhadap teknologi, society 5.0
adalah masa di mana teknologi-teknologi ini menjadi bagian dari manusia.

Perbandingan Industri 4.0 Dan Society 5.0


Dilihat dari sejarah revolusi industri dan tahapan masyarakat di dunia ini dapat
dijelaskan bahwa revolusi industri lahir melalui tahapan-tahapan masyarakat yang saling
berkesinambungan. Sedangkan industri 4.0 dan society 5.0 muncul beriringan dimana
industri 4.0 lebih dahulu muncul kepermukaan dan lebih fokus kepada industri terutama
bidang manufaktur seperti tekstil, otomotif, makanan dan minuman, elektronik, biokimia
dan sebagainya. Sedangkan society 5.0 muncul setelah industri 4.0, dimana society 5.0
masih berupa visi dan fokus kepada manusianya. Untuk lebih jelasnya perbandingan
waktu dimulainya tahapan masyarakat dan revolusi industri bisa dilihat pada tabel 1.
Perbandingan selanjutnya dapat dilakukan dari segi pemanfaatan teknologi dilihat pada
tabel 2.

5
Tabel 1 Perbandingan Waktu Tahapan Masyarakat Dan
Revolusi Industri
Waktu Tahapan Masyarakat Revolusi Industri
Awal Manusia Ada Society 1.0 -
Berburu
13.000 Sebelum Society 2.0 -
Masehi Bercocok tanam
Abad 18 Society 3.0 Industri 1.0
Industri Tahun 1800-an
Abad 19 Society 3.0 Industri 2.0
Industri Tahun 1900-an
Abad 20 Society 4.0 Industri 3.0
Informatif dan Kreatif Tahun 1960-an

Society 5.0 Industri 4.0


Abad 21 Super Cerdas Tahun 2011
(Visi)
Sumber: Olahan penulis

Tabel 2 Perbandingan Tekonologi Industri 4.0 dan


Society 5.0
Teknologi Industri 4.0 Society 5.0
Big Data  
Internet of Thing  
Artificial Inteligent  
Robot  
Drone  
Sensor  
3D Print  
Public Key Infrastructure (PKI) /  
Cyber Security
Sharing  
On Demand  
Mobile  
Edge  
Cloud  
5G × 
Virtual Reality (VR)  
Augmented Reality (AR)  
Mixed Reality (MR)  
Sumber: olahan penulis
Keterangan:
 = Ada × = Belum ada

6
Dari tabel 2 bisa dijelaskan bahwa perbandingan teknologi dari industri 4.0
dan society 5.0 tidak jauh berbeda, karena pada prinsipnya society 5.0 melanjutkan
teknologi yang ada pada industri 4.0 dan masih berjalan sampai saat ini. Big data, cloud
dan IoT menjadi kebutuhan dan harus diterapkan dalam industri 4.0 dan society 5.0.
Robot pada industri 4.0 sudah menggunakan artificial inteligent dan sensor. Teknologi
drone digunakan pada industri 4.0 dan society 5.0. 3D Print juga dipakai pada industri
4.0 dan society 5.0. Sedangkan public key infrastructure merupakan salah satu sarana
sistem keamanan data yang digunakan dalam society 5.0 dimana Public key
infrastructure merupakan bagian dari cyber security dalam industri 4.0.
Sharing merupakan teknologi berbagi informasi yang diterapkan dalam industri
4.0 (Auliani 2019a) dan society 5.0. On demand merupakan teknologi untuk melayani
permintaan, ini juga digunakan pada industri 4.0 dan society 5.0. Simulations pada
industri 4.0 menggunakan virtual reality, augmented reality dan mixed reality dan
teknologi tersebut juga digunakan pada society 5.0. Kemudian teknologi mobile
merupakan perangkat seluler yang terintegrasi dengan jaringan seluler edge (2G, 3G, 4G
dan lainnya) dan diterapkan pada industri 4.0 dan society 4.0

Dampak Industri 4.0 Dan Society 5.0 Terhadap E-Commerce


Produk yang ditransaksikan dalam e-commerce akan semakin beragam. Era
industri 4.0 akan banyak melahirkan produk-produk baru diberbagai bidang, kemudian
pada era society 5.0 kehidupan masyarakat sudah berbasis pada teknologi digital dan
transaksi online, sehingga e-commerce otomatis akan mentransaksikan produk yang
beragam dalam memenuhi kebutuhan masyarakat secara online.
Pertumbuhan perusahaan start-up akan meningkat secara signifikan. Karena era
industri 4.0 dan society 5.0 akan melahirkan produk yang beragam dan transaksi bisnis
yang semakin tinggi, kemudian kebutuhan akan produk juga semakin tinggi, otomatis
akan bermunculan perusahaan-perusahaan untuk memenuhi itu semua terutama
perusahaan start-up. Dengan berdirinya perusahaan-perusahaan tersebut maka akan
membuka lapangan pekerjaan.
Persaingan bisnis akan menjadi lebih ketat. Karena semakin banyak perusahaan
yang muncul maka persaingan akan menjadi lebih ketat terutama perusahaan-
perusahaan yang memiliki proses bisnis, marketplace dan target pemasaran yang sama.
Produsen, konsumen dan distributor akan bertambah. Ketika produk semakin
beragam dan kebutuhan akan produk meningkat otomatis jumlah produsen, konsumen
7
dan distributor semakin bertambah. Kebijakan dan regulasi publik akan semakin baik.
Pemerintah selaku pembuat kebijakan dan regulasi akan selalu membuat, meninjau dan
memperbaiki kebijakan dan regulasi supaya kebijakan dan regulasi yang dikeluarkan
semakin baik dan menguntungkan semua pihak. Pemasaran dan periklanan akan tumbuh
dan lebih kreatif.
Karena era industri 4.0 dan society 5.0 merupakan era transformasi digital yang
akan mempermudah pemasaran dan periklanan produk sehingga tumbuh dan lebih
kreatif serta akan menarik minat konsumen. Layanan pendukung e-commerce akan
semakin baik dan lebih komplek. Penggunaan teknologi IoT, big data, cloud, AI dan
teknologi lainnya dalam industri 4.0 dan society 5.0, akan memberikan nilai tambah
untuk layanan pendukung e-commerce sehingga semakin baik, canggih dan lebih
komplek. Kemitraan bisnis akan semakin terbuka lebar. Penggunaan internet akan
membuka akses terhadap lintas batas antar negara, sehingga peluang untuk bermitra
bisnis akan terbuka lebar tidak terbatas dalam satu negara saja tetapi bisa menggapai
dunia internasional.
Teknologi e-commerce akan semakin baik, terbarukan dan lebih canggih. Karena
e-commerce akan mengikuti dan menyesuaikan teknologinya dengan perkembangan
teknologi pada era industri 4.0 dan society 5.0, pada era tersebut teknologi akan selalu
berkembang sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat.

PENGARUH E-COMMERCE ERA INDUSTRI 4.0 DAN KESIAPAN


MENYAMBUT REVOLUSI SOCIETY 5.0

Perkembangan teknologi informasi era industri 4.0, telah mempengaruhi semua


sendi kehidupan. Pertumbuhan dan perkembangan E-commerce di kalangan masyarakat
telah dirasakan seluruh masyarakat. apakah ini menunjukkan kesiapan masyarakat
menyambut Society 5.0? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh E-
commerce pada industri 4.0 dan mendeskripsikan kesiapan dan kesesuaian industry 4.0
dengan society 5.0. Metode penelitian menggunakan penelitian kepustakaan. dengan
desain deskriptif. Data diperoleh melalui jurnal, buku, dan website yang relevan. Analisis
data menggunakan reduksi data (data reduction), display data dan gambaran konklusi
atau verifikasi. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan perkembangan E-commerce di

8
era industri 4.0, dapat meningkatkan ekonomi dan perdagangan dengan memanfaatkan
aplikasi E-commerce. Dimana dalam Aplikasi E-commerce terdapat kemudahan transaksi
perdagangan dimana-mana (Ubiquity), bahwa teknologi internet/web tersedia kapan dan
di mana saja seperti: di tempat kerja, di rumah dan di tempat lain melalui perangkat
mobile. Hal ini membuat transaksi jual beli bisa terjadi di mana saja dan nyaman bagi
pelanggan, biaya transaksi berkurang, informasi mudah dan murah didapat, Masyarakat
sudah siap menyambut society 5.0, karena society 5.0 merupakan keseimbangan
kemajuan ekonomi dengan pemecahan masalah sosial dengan memanfaatkan sistem yang
menghubungkan dunia maya dan dunia nyata. perlu persiapan sumber daya manusia yang
kompetitif melalui pendidikan dan latihan baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Analisis Dampak Perkembangan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0


Pada Perilaku Masyarakat Ekonomi (E-Commerce)

perkembangan teknologi pada masa saat ini lebih sering dikenal dengan era
Revolusi Industri 4.0. Perkembangan ini ditandai dengan berkembangnya teknologi dan
Informasi sebagai salah satu alat bantu yang digunakan manusia dalam melakukan
pekerjaan (Budiman, 2019). Perkembangan dunia industri sudah dimulai sejak
berkembanganya era Revolusi Industri 1.0 sampai dengan saat ini yang masih berada
pada era Revolusi Industri 4.0. Adapun rangkaian gambaran perkembangan era Revolusi
Industri seperti tertera pada Gambar 1.
Pada Januari 2019, Jepang telah meluncurkan roadmap tentang prilaku kebutuhan
manusia yang dikenal dengan istilah Society5.0.. Jika Revolusi Industri membahas
tentang bagaimana keberadaan industri dapat mempermudah manusia dalam
9
melakukan segala kegiatan, lain halnya dengan Society5.0 yang lebih fokus pada manusia
tidak hanya sebagai objek, namun juga berperan aktif dalam pencapaian tujuan.
Perkembangan Society5.0 dapat dilihat seperti Gambar 2.

Gambar 1. Perkembangan era Revolusi Industri

Gambar 2. Perkembangan Society

Pada era Society5.0 teknologi dan informasi tidak menjadi fokus pergerakan
kehidupan manusia. Pada era ini manusiaakan menjadi objek inovasi, dimana teknologi
dan informasi akan dilengkapi dengan pengolahan big data dan kecerdasan buatan yang
akan mempermudah setiap kebutuhan manusia. Salah satu dampak terbesar adalah pada
perubahan prilaku sosial dan ekonomi.Perubahan prilaku masyarakat ekonomi

1
dari dampak Revolusi Industri4.0 telah terlihat dengan munculnya pelaku e-commerce di
Indonesia. Berdasarkan data (iprice.co.id, 2018)adapun peta perkembangan 10 besar e-
commerce di Indonesia adalah pada Gambar 3

Gambar 3. Peta perkembangan web e-commerce

Perkembangan e-commerce tidak lepas dari peran perkembangan teknologi dan


perubahan perilaku masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup. Menurut (Anggraini,
2017) terdapat 5 kalsifikasi ecommerce yaitu :
1. Iklan baris
Model bisnis yang berupa iklan baris yang ditampilkan pada media dan hanya cocok
untuk pelaku bisnis yang ingin
melakukan penjualan secara tidak terus menerus.
2. Marketplace C2C (customer to customer)
Model bisnis yang mempertemukan antara customer dengan customer dengan adanya
peran dari pihak ketiga atau sering disebut dengan escrow.
3. Shopping mall
Model bisnis ini hanya berlaku untuk pelaku bisnis dengan brand ternama saja
4. Toko online B2C (business to customer)
Model bisnis ini sangat sederhana, dengan hanya adanya penjual yang mempromosikan
barang dagangannya melalui website da menjualnya sendiri secara online.
5. Toko online media sosail
Model bisnis ini lebih memanfaatkan peran media sosial menjadi media mempromosikan
produk mereka. Perkembangan e-commerce selain menawarkan berbagai macam
kemudahan juga memiliki dampak negatif. Sistem transaksi yang tidak memungkinkan

1
adanya pertemuan antara penjual dan pembeli dapat memunculkan persepsi resiko
berbeda pada setiap orang. Selain itu ketidak sesuaian gambar dengan barang yang
diterima terkadang memunculkan rasa tidak puas pada pembeli. Namuan masyarakat
ekonomi saat ini lebih mengedepankan kemudahan bertransaksi dengan e-commerce dari
pada mempertimbangkan kerugian yang akan ditanggung. Untuk melihat bagaimana e-
commerce dikenal oleh masyarakat, maka dilakukan penyebaran kuesioner yang
diberikan kepada 67 responden. Berdasarkan jenis kelaminnya, 65.7% adalah perempuan
dan 34.3% laki-laki yang dapat dilihat pada Gambar 4. Usia responden bervariasi, antara
18 tahun hingga 34 tahun dengan jumlah terbesar adalah responden yang berusia 19 tahun
yaitu sebanyak 20.9%.

Gambar 4. Prosentase jenis kelamin responden

Berdasarkan Gambar 4 yang memperlihatkan prosentase jenis kelamin responden,


menunjukkan responden dengan jenis kelamin perempuan lebih mendominasi perubahan
perilaku masyarakat ekonomi dengan e-commerce.

1
Gambar 5. Prosentase usia responden

Berdasarkan Gambar 5 tersebut menunjukkan prosentase pelaku e commerce lebih


didominasi oleh masyarakat ekonomidengan usia 19 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
pelaku bisnis pada usia tersebut lebih gemar malakukan transaksi onkine dari
pada media sosial.
Dari semua responden yang mengisi kuesioner, diperoleh hasil bahwa hanya
26.9% yang sangat mengetahui mengenai ecommerce. Saat ini di Indonesia berkembang
e-commerce yang cukup pesat di berbagai kebutuhan, seperti fashion, jasa transportasi,
makanan, dan sebagainya. Berdasarkan hasil survey, diketahui bahwa top-five e-
commerce yang diketahuiresponden adalah Shopee, Traveloka, Bukalapak, Lazada, dan
Tokopedia. Selain mengetahui mengenai e-commerce, sebanyak 77.6% responden pernah
bertransaksi di top-five e-commerce. Keperluan yang dibelipun bervariasi, dan persentase
terbesar adalah fashion, buku, dan peralatan elektronik.

Gambar 8. Prosentase alasan masyarakat memilih e-commerce

Erat kaitannya antara Revolusi Industri 4.0 dan Society5.0 terhadap perubahan
perilaku masyarakat ekonomi. Dengan perkembangan Teknologi e-commerce,
masyarakat tidak lagi perlu bersusah payah dalam melakukan transaksi. Salah satu alasan
diluncurkannya Society5.0 oleh Jepang karena dari tahun ketahun Jepang mengalami
kekurangan penduduk usia produktif. Sehingga banyak para manula yang merasa
kesulitan untuk melakukan berbagai kegiatan dan memenuhi kebutuhan. Oleh sebab itu

1
dengan mengadopsi perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakatnya Jepang,
pemerintah Jepang meluncurkan Society5.0.
Diperlukan banyak kreatifitas dari generasi muda agar dapat menyesuaikan diri
dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0 dan Society5.0. UMKM di Indonesia
merupakan salah satu bidikan pemerintah untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat. Pemerintah telah menyediakan dana sebesar 3.2 triliun rupiah untuk
mengembangkan UMKN dalam menyongsong era milenia (Hardiyanto, 2019). Dengan
peran pemerintah dan tingginya minat masyarakat untuk mengembangakn UMKM
dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan masyarakat dapat menjadi salah satu pemacu
kreativitas dan produkstivitas para pelaku bisnis UMKM. Selain itu pemerintah juga
perlu melakukan filter terhadap kemajuan teknologi yang digunakan karena akan
menimbulkan dampak sosial yang berati dikalangan masyarakat. Hal ini telah ditandai
dengan semakin banyak pekerjaan manusia yang digantikan dengan teknologi.
Disamping itu peran dunia pendidikan sangat penting dalam menyongsong
Revolusi Industri 4.0 dan Society5.0. Dunia pendidikan sebagai salah satu pencetak
generasi berilmu harus dapat menyesuaikan perkembangan yang ada dengan
pembelajaran yang diberikan. Dengan penyesuaian tersebut maka Indonesia akan tetap
menyesuaikan perkembangan yang ada karena didukung dengan para profesional.

1
DAFTAR PUSTAKA

https://jurnal.stie.asia.ac.id/index.php/jibeka/article/view/967

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/18369

https://ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/
170/169

https://journal2.unfari.ac.id/index.php/neopolitea/article/download/291/163

https://jurnal.wicida.ac.id/index.php/sebatik/article/view/1574

http://pilar.unmermadiun.ac.id/index.php/pilarteknologi/article/view/39/40

Anda mungkin juga menyukai