E-Commerce
Disusun Oleh:
Kelas : R3A
2
PEMBAHASAN
E-commerce yang merupakan aktivitas jual beli atau jual beli berbasis online
dimana transaksi antara penjual dan pembeli tidak secara tatap muka, dan ini adalah
bagian yang melekat dalam kehidupan sekarang ini. Penelitian ini bertujuan mendapatkan
peta jalan yang jelas pemanfaatan e-commerce dalam berwirausaha di era industri 4.0.
Era industri 4.0 telah dimulai, beberapa sektor yang menjadi andalan dalam era industri
4.0 salah satunya adalah keempatan yang luas menjadi wirausaha. Untuk mencapai
kesuksesan dan menambah penghasilan seorang wirausahawan harus memiliki tekad
untuk mewujudkan ide-idenya secara kreatif (Soegoto, 2014). Teknologi informasi yang
berkembang pesat akan sangat membantu seorang pengusaha dalam menjalankan
usahanya. Beberapa pengusaha yang sebelumnya menjalankan usahanya secara
konvensional, kini dapat menjalankan usahanya secara online dengan menggunakan E-
commerce.
Makalah ini membahas tentang e-commerce, industri 4.0 dan masyarakat 5.0 yang
meliputi definisi, sejarah, kerangka kerja dan dimensi teknologi. Dari cakupan tersebut,
dilakukan perbandingan antara industri 4.0 dan masyarakat 5.0 serta pembahasan
mengenai keselarasan dan dampak industri 4.0 dan masyarakat 5.0 terhadap e-commerce.
Setelah dilakukan perbandingan dan pembahasan yang lebih dalam, dapat disimpulkan
bahwa teknologi society 5.0 merupakan kelanjutan dari teknologi industri 4.0. Kemudian
terjadi penyelarasan teknologi antara e-commerce dengan era industri 4.0 dan society 5.0,
dimana teknologi e-commerce mengikuti dan menyesuaikan teknologinya dengan
masing-masing era tersebut. Era industri 4.0 dan society 5.0 memberikan banyak dampak
positif bagi perkembangan dan kemajuan e-commerce
Aktivitas perdagangan melalui penerapan E-commerce sangat praktis hanya
menggunakan perangkat elektronik seperti laptop, komputer, atau smartphone dan
menggunakan internet sebagai perantara. Beberapa artikel dan jurnal telah membahas
tentang pemanfaatan E-commerce sebagai teknologi dalam bisnis.
Menurut Nuray (2011), Teknologi E-commerce menawarkan peluang bagi negara maju
dan berkembang. Keuntungan menggunakan e-commerce dalam jangka pendek lebih
diarahkan ke negara maju, sementara e-commerce dalam jangka panjang akan lebih
menguntungkan di negara-negara berkembang, seperti Indonesia. Pernyataan tersebut
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Diyan Lestari. Dalam jurnalnya, Diyan
(2019) menyebutkan E-commerce berdampak positif dan diterima dengan baik oleh
3
masyarakat di Indonesia. Selain itu, E-commerce juga menjanjikan banyak keuntungan
seperti menekan biaya operasional hingga komunikasi yang lebih baik.
Dalam menggunakan E-commerce, seorang Entrepreneur harus memperhatikan
faktor kunci keberhasilan, aset berwujud, aset tidak berwujud dan proses merupakan tiga
faktor kunci utama keberhasilan E-commerce (Ahmad et al, 2015). Dengan E-commerce,
beberapa pekerjaan konvensional akan mulai menghilang sekaligus akan menciptakan
lapangan kerja baru. Secara langsung atau tidak E-commerce akan menciptakan lapangan
kerja di bidang IT. (Nair, 2017). Pasar online adalah platform yang baik untuk
mengembangkan bisnis. Saya akan menjelaskan keuntungan apa saja yang ada dengan
membagikan apa yang kami ketahui tentang penjualan online, yaitu:
1. Proses pembelian lebih cepat
2. Pembuatan daftar untuk toko dan produk
3. Pengurangan biaya
4. Periklanan dan pemasaran yang terjangkau
5. Fleksibilitas bagi pelanggan
Industri 4.0
Istilah Industri 4.0 lahir dari ide tentang revolusi industri keempat.
Keberadaannya menawarkan banyak potensi manfaat. Guna mewujudkan Industri 4.0,
diperlukan keterlibatan akademisi dalam bentuk riset. Artikel ini bertujuan untuk
menelaah aspek dan arah perkembangan riset terkait Industri 4.0. Pendekatan yang
digunakan adalah studi terhadap beragam definisi dan model kerangka Industri 4.0 serta
pemetaan dan analisis terhadap sejumlah publikasi. Beberapa publikasi bertema Industri
4.0 dipilah menurut metode penelitian, aspek kajian dan bidang industri. Hasil studi
menunjukkan Industri 4.0 memiliki empat belas aspek. Ditinjau dari metode penelitian,
sebagian besar riset dilakukan melalui metode deskriptif dan konseptual. Ditinjau dari
aspeknya, aspek bisnis dan teknologi menjadi fokus riset para peneliti. Ditinjau dari
bidang industri penerapannya, sebagian besar riset dilakukan di bidang manufaktur.
Ditinjau dari jumlahnya, riset terkait Industri 4.0 mengalami tren kenaikan yang
signifikan. Artikel ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai apa itu Industri 4.0,
perkembangan dan potensi riset yang ada di dalamnya.
4
Society 5.0
Society 5.0 adalah konsep di mana masyarakat kita harus memanusiakan manusia
dengan teknologi. Menurut Shinzo Abe di World Economic Forum, “Society 5.0 itu
bukan cuma model. Tetapi data yang menghubungkan semuanya. Ia membantu gap
antara yang kaya dan yang kurang. Dari kedokteran sampai pendidikan.” Contohnya
bagaimana cara memanfaatkan teknologi di bidang kesehatan. Jadi, orang yang tadinya
sulit mendapat akses kesehatan (entah karena jauh dari rumah sakit atau sulit secara
finansial) bisa mendapat bantuan. Pengobatan semacam operasi bisa dilakukan jarak jauh
demi meratakan kesehatan setiap orang. Society 5.0 ini lebih mengarahkan bagaimana
cara menggunakan teknologi itu sendiri. Apa kepentingannya. Landasan menciptakan ini
dan itu, dan seperti apa seseorang tersebut bisa memanfaatkan dan hidup berdampingan
dengan teknologi itu sendiri. Sederhananya, apabila revolusi industri 4.0 ini membuat
manusia menjadi lebih modern karena memiliki akses terhadap teknologi, society 5.0
adalah masa di mana teknologi-teknologi ini menjadi bagian dari manusia.
5
Tabel 1 Perbandingan Waktu Tahapan Masyarakat Dan
Revolusi Industri
Waktu Tahapan Masyarakat Revolusi Industri
Awal Manusia Ada Society 1.0 -
Berburu
13.000 Sebelum Society 2.0 -
Masehi Bercocok tanam
Abad 18 Society 3.0 Industri 1.0
Industri Tahun 1800-an
Abad 19 Society 3.0 Industri 2.0
Industri Tahun 1900-an
Abad 20 Society 4.0 Industri 3.0
Informatif dan Kreatif Tahun 1960-an
6
Dari tabel 2 bisa dijelaskan bahwa perbandingan teknologi dari industri 4.0
dan society 5.0 tidak jauh berbeda, karena pada prinsipnya society 5.0 melanjutkan
teknologi yang ada pada industri 4.0 dan masih berjalan sampai saat ini. Big data, cloud
dan IoT menjadi kebutuhan dan harus diterapkan dalam industri 4.0 dan society 5.0.
Robot pada industri 4.0 sudah menggunakan artificial inteligent dan sensor. Teknologi
drone digunakan pada industri 4.0 dan society 5.0. 3D Print juga dipakai pada industri
4.0 dan society 5.0. Sedangkan public key infrastructure merupakan salah satu sarana
sistem keamanan data yang digunakan dalam society 5.0 dimana Public key
infrastructure merupakan bagian dari cyber security dalam industri 4.0.
Sharing merupakan teknologi berbagi informasi yang diterapkan dalam industri
4.0 (Auliani 2019a) dan society 5.0. On demand merupakan teknologi untuk melayani
permintaan, ini juga digunakan pada industri 4.0 dan society 5.0. Simulations pada
industri 4.0 menggunakan virtual reality, augmented reality dan mixed reality dan
teknologi tersebut juga digunakan pada society 5.0. Kemudian teknologi mobile
merupakan perangkat seluler yang terintegrasi dengan jaringan seluler edge (2G, 3G, 4G
dan lainnya) dan diterapkan pada industri 4.0 dan society 4.0
8
era industri 4.0, dapat meningkatkan ekonomi dan perdagangan dengan memanfaatkan
aplikasi E-commerce. Dimana dalam Aplikasi E-commerce terdapat kemudahan transaksi
perdagangan dimana-mana (Ubiquity), bahwa teknologi internet/web tersedia kapan dan
di mana saja seperti: di tempat kerja, di rumah dan di tempat lain melalui perangkat
mobile. Hal ini membuat transaksi jual beli bisa terjadi di mana saja dan nyaman bagi
pelanggan, biaya transaksi berkurang, informasi mudah dan murah didapat, Masyarakat
sudah siap menyambut society 5.0, karena society 5.0 merupakan keseimbangan
kemajuan ekonomi dengan pemecahan masalah sosial dengan memanfaatkan sistem yang
menghubungkan dunia maya dan dunia nyata. perlu persiapan sumber daya manusia yang
kompetitif melalui pendidikan dan latihan baik di sekolah maupun di luar sekolah.
perkembangan teknologi pada masa saat ini lebih sering dikenal dengan era
Revolusi Industri 4.0. Perkembangan ini ditandai dengan berkembangnya teknologi dan
Informasi sebagai salah satu alat bantu yang digunakan manusia dalam melakukan
pekerjaan (Budiman, 2019). Perkembangan dunia industri sudah dimulai sejak
berkembanganya era Revolusi Industri 1.0 sampai dengan saat ini yang masih berada
pada era Revolusi Industri 4.0. Adapun rangkaian gambaran perkembangan era Revolusi
Industri seperti tertera pada Gambar 1.
Pada Januari 2019, Jepang telah meluncurkan roadmap tentang prilaku kebutuhan
manusia yang dikenal dengan istilah Society5.0.. Jika Revolusi Industri membahas
tentang bagaimana keberadaan industri dapat mempermudah manusia dalam
9
melakukan segala kegiatan, lain halnya dengan Society5.0 yang lebih fokus pada manusia
tidak hanya sebagai objek, namun juga berperan aktif dalam pencapaian tujuan.
Perkembangan Society5.0 dapat dilihat seperti Gambar 2.
Pada era Society5.0 teknologi dan informasi tidak menjadi fokus pergerakan
kehidupan manusia. Pada era ini manusiaakan menjadi objek inovasi, dimana teknologi
dan informasi akan dilengkapi dengan pengolahan big data dan kecerdasan buatan yang
akan mempermudah setiap kebutuhan manusia. Salah satu dampak terbesar adalah pada
perubahan prilaku sosial dan ekonomi.Perubahan prilaku masyarakat ekonomi
1
dari dampak Revolusi Industri4.0 telah terlihat dengan munculnya pelaku e-commerce di
Indonesia. Berdasarkan data (iprice.co.id, 2018)adapun peta perkembangan 10 besar e-
commerce di Indonesia adalah pada Gambar 3
1
adanya pertemuan antara penjual dan pembeli dapat memunculkan persepsi resiko
berbeda pada setiap orang. Selain itu ketidak sesuaian gambar dengan barang yang
diterima terkadang memunculkan rasa tidak puas pada pembeli. Namuan masyarakat
ekonomi saat ini lebih mengedepankan kemudahan bertransaksi dengan e-commerce dari
pada mempertimbangkan kerugian yang akan ditanggung. Untuk melihat bagaimana e-
commerce dikenal oleh masyarakat, maka dilakukan penyebaran kuesioner yang
diberikan kepada 67 responden. Berdasarkan jenis kelaminnya, 65.7% adalah perempuan
dan 34.3% laki-laki yang dapat dilihat pada Gambar 4. Usia responden bervariasi, antara
18 tahun hingga 34 tahun dengan jumlah terbesar adalah responden yang berusia 19 tahun
yaitu sebanyak 20.9%.
1
Gambar 5. Prosentase usia responden
Erat kaitannya antara Revolusi Industri 4.0 dan Society5.0 terhadap perubahan
perilaku masyarakat ekonomi. Dengan perkembangan Teknologi e-commerce,
masyarakat tidak lagi perlu bersusah payah dalam melakukan transaksi. Salah satu alasan
diluncurkannya Society5.0 oleh Jepang karena dari tahun ketahun Jepang mengalami
kekurangan penduduk usia produktif. Sehingga banyak para manula yang merasa
kesulitan untuk melakukan berbagai kegiatan dan memenuhi kebutuhan. Oleh sebab itu
1
dengan mengadopsi perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakatnya Jepang,
pemerintah Jepang meluncurkan Society5.0.
Diperlukan banyak kreatifitas dari generasi muda agar dapat menyesuaikan diri
dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0 dan Society5.0. UMKM di Indonesia
merupakan salah satu bidikan pemerintah untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat. Pemerintah telah menyediakan dana sebesar 3.2 triliun rupiah untuk
mengembangkan UMKN dalam menyongsong era milenia (Hardiyanto, 2019). Dengan
peran pemerintah dan tingginya minat masyarakat untuk mengembangakn UMKM
dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan masyarakat dapat menjadi salah satu pemacu
kreativitas dan produkstivitas para pelaku bisnis UMKM. Selain itu pemerintah juga
perlu melakukan filter terhadap kemajuan teknologi yang digunakan karena akan
menimbulkan dampak sosial yang berati dikalangan masyarakat. Hal ini telah ditandai
dengan semakin banyak pekerjaan manusia yang digantikan dengan teknologi.
Disamping itu peran dunia pendidikan sangat penting dalam menyongsong
Revolusi Industri 4.0 dan Society5.0. Dunia pendidikan sebagai salah satu pencetak
generasi berilmu harus dapat menyesuaikan perkembangan yang ada dengan
pembelajaran yang diberikan. Dengan penyesuaian tersebut maka Indonesia akan tetap
menyesuaikan perkembangan yang ada karena didukung dengan para profesional.
1
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.stie.asia.ac.id/index.php/jibeka/article/view/967
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/18369
https://ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/
170/169
https://journal2.unfari.ac.id/index.php/neopolitea/article/download/291/163
https://jurnal.wicida.ac.id/index.php/sebatik/article/view/1574
http://pilar.unmermadiun.ac.id/index.php/pilarteknologi/article/view/39/40