Anda di halaman 1dari 49

JURNAL KOMUNIKASI POLITIK

DIERA INDUSTRI 4.0 DALAM PRESFEKTIF ISLAM

DISUSUN OLEH

NAMA : HIDYA AWALYA

NIM : 20.01.051.003

KELAS : 1A FIKOM

MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DOSEN PENGAMPUH : MUAMMAR KHADAFIE , S.Pd.I., M.Pd.I

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA

TAHUN AJARAN 2020/ 2021


KOMUNIKASI POLITIK DIERA

REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DALAM PRESFEKTIF ISLAM

Hidya awalya
Jurusan Ilmu Komunikasi , Universitas Teknologi Sumbawa
Jl. Raya Olat Maras, Moyo Hulu, Kab. Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Telpon dan Fax. : (0371-2629009) / (+62) 812 3895 8586.
Hidyaawalya505@gmail.com
Abstrak

The Industrial Revolution 4.0 is a change in which to produce goods, utilizing machines as a
driving force and processing. This industrial revolution is here to answer the problem of
effectiveness and efficiency in producing an item. in this era of industrial revolution 4.0, political
communication is very developed and can even have a positive or negative influence on one's
Islam. That is why the author made this article so that he can examine more deeply about
political communication in the era of the industrial revolution 4.0 in an Islamic perspective.

Keywords: political communication, industrial revolution 4.0 and Islamic perspective.

Abstrak

revolusi Industri 4.0 merupakan perubahan dimana untuk memproduksi suatu barang,
memanfaatkan mesin sebagai tenaga penggerak dan pemproses. Revolusi industri ini hadir untuk
menjawab permasalahan efektifitas dan efisiensi dalam memproduksi suatu barang. di era
revolusi indusitri 4.0 ini komunikasi politik sangat berkembang bahkan bisa membawa pengaruh
positif maupun negative terhadap keislaman seseorang . Itulah mengapa penulis membuat artikel
ini agar dapat mengkaji lebih dalam tentang komunikasi politik diera revolusi industry 4.0 dalam
presfektif islam .

Kata kunci : komunikasi politik,revolusi industry 4.0 dan presfektif islam.

Pendahuluan

Saat ini kita telah memasuki revolusi industri generasi keempat atau era industri 4.0. Era revolusi
industri ini ditandai dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Komputer pun semakin
canggih atau disebut juga superkomputer. Telepon genggam atau handphone berkembang
menjadi smartphone. Smartphone merupakan telepon genggam yang memiliki fitur canggih dan
kemampuannya menyerupai komputer.
Tak heran apabila banyak orang mengartikan smarphone sebagai komputer genggam yang
memiliki fasilitas telepon. Fitur-fitur ada pada smartphone, antara lain telepon, SMS, internet, e-
book viewer, aplikasi pengedit dokumen, serta game-game online dan offline. Adanya kemajuan
teknologi ini membuat adanya perkembangan komunikasi politik.

Kita bisa lihat sekarang bagaimana partai politik mulai memanfaatkan internet sebagai tempat
untuk menarik simpati masyarakat. Memang dengan adanya kemajuan teknologi ini
mempermudah kegiatan apapun yang ingin manusia lakukan dimuka bumi ini tetapi tentu juga
menimbulkan dampak negative lalu bagaimana persfektif islam terhadap perkembangan
komunikasi politik di era revolusi industry 4.0 ini?.

Revolusi Industry 4.0

revolusi Industri 4.0 merupakan perubahan dimana untuk memproduksi suatu barang,
memanfaatkan mesin sebagai tenaga penggerak dan pemroses. Revolusi industri ini hadir untuk
menjawab permasalahan efektifitas dan efisiensi dalam memproduksi suatu barang.Revolusi
Industri 4.0 ini mengintregasikan antara teknologi cyber dan teknologi otomatisasi.

Dampak era revolusi industri 4.0 adalah dalam penerapannya tidak lagi memberdayakan tenaga
kerja manusia, sebab semuanya sudah menerapkan konsep otomatisasi.Dengan demikian tingkat
efektifitas dan efisiensi waktu bisa meningkat. Dimana waktu merupakan hal vital dalam dunia
industri.

Disamping manfaat revolusi industri 4.0 terhadap bidang prindustrian, manfaat teknologi juga
bisa dirasakan oleh semua orang. Saat ini akses informasi sangat mudah dan bisa dilakukan
kapan dan di mana saja dengan adanya jaringan internet.

Dampak era revolusi industri 4.0 adalah teknologi digital yang digunakan memungkinkan
terjadinya interkoneksi antara mesin fisik dengan sistem produksi. Terdapat beberapa teknologi
yang menjadi unsur utama terhadap pengembangan industri konvensional menuju industri
digital.

1. Internet of Things (IoT)


Internet of Thing merupakan konsep dimana suatu alat fisik atau mesin yang terkoneksi dengan
jaringan internet. Sehingga mampu mentransfer data tanpa memerlukan bantuan manusia.

2. Big Data

Big Data merupakan istilah untuk mendeskripsikan volume informasi yang besar, baik yang
terstruktur maupun informasi tidak terstruktur. Data atau informasi tersebut bisa disusun, diolah,
dianalisa, dan disimpan. Big Data sudah dimanfaatkan dalam berbagai jenis bisnis serta mampu
membantu dalam menentukan arah dalam bisnis.
3. Argumented Reality

Argumented Reality (AR), meruoakan teknologi yang mengkolaborasikan benda maya baik dua
atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkup nyata tiga dimensi kemudian memproyeksikannya
dalam waktu nyata.

4. Cyber Security

Cyber security adalah aktifitas meningkatkan keamankan informasi untuk mencegah adanya
cyberattack. Cyberattack merupakan aktifitas disengaja yang menargetkan sistem informasi
untuk merusak, mengubah atau mencuri ketersedian informasi, integritas (integrity), dan
kerahasiaan (confidentiality).

5. Artifical Intelegence

Artificial intelegence merupakan teknologi komputer yang memungkinkan mesin yang memiliki
kecerdasan mirip manusia. Mulai dari melaksanakan tugas serta mengambil keputusan dengan
tepat tanpa bantuan manusia. Artificial intelegence mampu mempelajari dan menganalisis data
secara berkesinambungan. Kemampuan memprediksinya akan semakin baik apabila data yang
diterima semakin banyak.

6. Addictive Manufacturing

Additive manufacturing (AM) adalah teknologi percetakan 3D yang digunakan oleh industri
manufaktur. Tidak hanya sebagai printer 3D, namun juga direct digital manufacturing dan rapid
prototyping. Di era yang serba digital ini, design berbentuk digital bisa d wujudkan menjadi
produk nyata menggunakan kmputer dan software khusus AM. Ukuran dan bentuk yang
dihasilkanpun sama, sesuai gambar desain yang dibuat.

7. Integrated System

integrated system adalah serangkaian proses yang menghubungkan sistem komputer dan
software secara fisik dan fungsional. integrated system ini akan menyatukan antar komponen sub
sistem dalam sebuah sistem agar setiap bagiannya bisa berfungsi layaknya kesatuan sistem.

8. Cloud Computing

Cloud Computing (komputasi awan) merupakan teknologi yang menggunakan internet sebagai
pusat pengelolaan, penyimpan data dan aplikasi. Teknologi ini memungkinkan para pengguna
memperoleh hak untuk mengakses atau menjalankan program melalui komputer dan jaringan
internet tanpa instalasi.
Komunikasi politik

Komunikasi politik adalah fungsi penting dalam sistem politik. Pada setiap proses politik,
komunikasi politik yang berfungsi yang strategis. Bahkan, komunikasi politik dinyatakan sebagai
“urat nadi” proses politik. Bagaimana tidak, aneka struktur politik seperti, kepresidenan, partai
politik, lembaga swadaya masyarakat, kelompok kepentingan, dan warganegara biasa
memperoleh informasi politik melalui komunikasi politik ini. Setiap struktur jadi tahu apa yang
telah dan akan dilakukan berdasarkan informasi ini.

Komunikasi politik banyak menggunakan konsep-konsep dari ilmu komunikasi oleh sebab, ilmu
komunikasi memang terlebih dahulu menentukan lokasi komunikasi politik. Konsep-konsep
seperti komunikator, pesan, media, komunikan, dan umpan balik sebenarnya juga digunakan
dalam komunikasi politik. 

Titik perbedaan utama adalah komunikasi politik diri dalam hal penyampaian informasi
politik. Sebab itu, perlu terlebih dahulu memberikan definisi komunikasi politik yang digunakan
di dalam tulisan ini. Potret Indonesia.

RM Perloff mendefinisikan komunikasi politik sebagai proses dengan pemimpin mana, media,
dan warganegara suatu bangsa bertukar dan menyerap makna pesan yang berhubungan dengan
kebijakan publik. 

Dalam definisi ini, Perloff menjadi media sebagai pihak yang ikut melakukan komunikasi
politik. Definisi komunikasi politik adalah seluruh proses transmisi, pertukaran, dan pencarian
informasi (termasuk fakta, opini, keyakinan, dan lainnya) yang dilakukan oleh para partisipan
dalam kerangka kegiatan-kegiatan politik yang terlembaga.

 Definisi ini menghendaki proses komunikasi politik yang dilakukan secara terlembaga. Sebab
itu, komunikasi yang dilakukan di rumah antarteman atau antarsaudara tidak termasuk ke dalam
fokus kajian. Meskipun demikian, konsep-konsep yang dikaji di dalam komunikasi politik sangat
banyak, yang oleh karena keterbatasan tempat, maka hanya akan diambil beberapa saja.

Perspektif Islam terhadap Komunikasi Politik

Sejarah mencatat adanya hubungan yang erat antara Islam dan politik (Madjid, 2003). Hal ini
bisa dilihat dari sejarah hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah yang menjadi
tonggak awal politik Islam (Saebani, 2007). Selain itu, beberapa ahli juga menyatakan bahwa
Islam telah mempunyai peradaban politik yang maju meskipun terjadi pada masa klasik. Pondok
pesantren juga mempelajari komunikasi politik perspektif Islam.

Hal ini terdapat dalam beberapa kitab kuning yang diajarkan dalam pembelajaran pondok
pesantren. Beberapa kitab kuninng tersebut adalah Al Ahkam Al Shultoniah karya Imam Al
Mawardi, Tanbihul Ghafilin karya Al Faqih Abu Laits Al Samaraqandi. Al Mawardi
menjelaskan dalam kitabnya terkait komunikasi politik.

Umat Islam diharapkan meneruskan kepemimpinan Nabi dalam hal kenegaraan untuk menjaga
kelestarian agama Islam (Al Mawardi, 1960). Lebih lanjut dijelaskan bahwa pemimpin harus
membuat aturan – aturan yang bisa diikuti oleh seluruh umat dan dikomunikasikan dengan baik.
Selian itu, syariat Islam harus didahulukan ketika menjadi seorang pemimpin. Al Samarqandi
juga menjelaskan komunikasi politik dalam kitabnya. Seorang ulama tidak boleh terlalu
mendekat kepada aktor politik dan pejabat negara (Samarqandi, 1986).

Patron client mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam dunia politik (Sahab, 2012). Hal ini
disebabkan oleh hubungan yang tidak seimbang dalam dunia politik. Salah satunya adalah
hubungan yang tidak seimbang antara kyai dengan aktor politik dan pejabat public. Seorang kyai
memiliki sumber daya yang besar dibandingkan dengan aktor politik dan pejabat negara.

Kyai mempunyai pengaruh yang sangat besar di masyarakat dan hal ini dibutuhkan oleh para
politik dan pejabat negara. Konsep patron client ini terjadi dalam komunikasi politik kyai.
Namun penulis membahas konsep patron client ini dari perspektif Islam.

Hal ini dikarenakan doktrin Islam yang selalu digunakan dalam kehidupan sehari – hari di
pondok pesantren. Beberapa kitab kuning yang diajarkan di pondok pesantren tepat untuk
membahas konsep ini dalam perspektif Islam. Pertama, kitab Akhlaqulil Banin karya Umar bin
Achmad Baradja.

Kitab ini menjelaskan tentang kewajiban seorang client kepada patron. Patuh kepada nasihat
patron, berniat mencari ridho Allah, sopan, memberikan salam, menerima dengan senang hati,
setia. Sikap tersebut adalah beberapa sikap yang harus dimiliki oleh seorang client. Kedua, kitab
Ta’lim wal mutallim. Kitab yang disusun oleh Al Zarnuji menjelaskan beberapa syarat yang
harus dimiliki oleh seorang patron (Sya’rony, 2007). Muallim, uswah, dan shaleh merupakan
syarat utama yang harus dimiliki seseorang sehingga dianggap mampu menjadi seorang patron

Presfektif islam terhadap revolusi industry 4.0

Sepanjang sejarah perjalanan kehidupan manusia selalu ada perubahan di berbagai bidang yang
sambung menyambung dari satu era ke era berikutnya. Perubahan merupakan sifat dasar yang
melekat dalam diri manusia. Mereka yang enggan berubah akan tergerus oleh perubahan itu
sendiri.  Dalam menjalani kehidupan, semula manusia berkelempok dan berpindah-pindah dari
satu tempat ke tempat lainnya (nomaden).

Tujuannya untuk mendapatkan bahan makanan serta melakukan penyesuaian cuaca dan suhu
udara. Tidak puas dengan cara mengembara, kemudian manusia membuka lahan sendiri dan
mulai bercocok tanam agar sumber makanan lebih dekat. Tenaga paling utama adalah hewan dan
manusia. Era ini disebut era agraris. 
Selanjutnya berkembang lagi masuk era revolusi industri 1.0 ditandai dengan tumbuhnya
mekanisasi dan energi berbasis uap dan air. Era ini mulai menggantikan tenaga manusia dan
hewan dengan mesin. Peradaban tidak pernah putus. Lalu masuklah era industri 2.0 yang
ditandai dengan berkembangnya energi listrik dan motor penggerak.

Di era ini terjadi  pertumbuhan dan pergerakan transportasi darat, laut, udara, jaringan
komunikasi telepon, serta industri manufaktur dengan sangat pesat. Berikutnya memasuki era
industri 3.0 yang ditandai dengan tumbuhnya industri berbasis elektronika, teknologi informasi,
serta otomatisasi. Peradaban semakin tinggi lagi yang selanjutnya kehidupan manusia masuk
pada era industri 4.0 yang ditandai dengan berkembangnya internet.

Dampaknya yang sangat cepat memengaruhi perilaku manusia di berbagai lini kehidupan seperti
yang disaksikan dan dirasakan sekarang ini.Ciri-ciri industri 4.0 adalah segala aktivitas manusia
serbacepat dan menuntut kecepatan, berskala besar dan mengglobal.

Hal ini berdampak luas lintas batas geografis dan perubahan perilaku secara masif. Manusia
selalu berkembang menuju perubahan telah menjadi tabiat yang tidak bisa terlepas dari dirinya.
Dalam pandangan Islam, manusia dilahirkan di muka bumi dan ditugasi sebagai khalifah untuk
mengelola alam raya beserta seluruh isinya.

Untuk mengemban tugas yang amat sangat bergengsi itu dibandingkan tugas makhluk lainnya,
manusia dibekali alat organ yang sangat dahsyat, yaitu akal pikiran. Bekal akal pikiran ini dapat
digunakan untuk mengekplorasi, menjelajah alam raya yang nantinya akan diubah dan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perkembangan hidup. Keunggulan manusia dapat diraih
dengan penguasaan teknologi transportasi dan komunikasi sebagai sarana mencari rezeki.

 Alquran mengisyaratkan, ”Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam dan Kami
angkut mereka di darat dan di laut dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna”
(QS Al-Isra: 70).

Alam raya beserta isinya disediakan untuk manusia agar dikelola dengan baik sebagai
pemenuhan kebutuhan hidupnya. ”Dan Dialah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu
dapat memakan daging yang segar (ikan) darinya dan (dari lautan itu) kamu mengeluarkan
perhiasan yang kamu pakai. Kamu (juga) melihat perahu berlayar padanya dan agar kamu
mencari sebagian karunia-Nya dan agar kamu bersyukur” (QS An-Nahl: 14).

Untuk mencapai keberhasilan, kita tidak boleh berdiam diri, melainkan harus selalu dinamis.
”Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebarlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah
dan ingatlah Allah banyakbanyak supaya kamu beruntung” (QS Al-Jumuah [62]: 10).

Umat Islam seyogianya memiliki jaringan yang kuat dalam skala luas seperti yang dianjurkan
dalam Alquran. ”Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu bebangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu ialah orang yang paling
takwa di antara kamu sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS
AlHujurat [49]: 13).

Implementasi dari fungsi dan tugas sebagai kholifah fil ard sepatutnya memotivasi ummat Islam,
baik secara pribadi, lembaga pendidikan, maupun organisasi keumatan untuk bersungguh-
sungguh mendorong dan memfasilitasi dalam penguasaan  perkembangan teknologi agar menjadi
bangsa yang unggul. Bapak teknologi bangsa Indonesia, B.J. Habibie, telah meninggalkan kita
semua. Beliau telah berbuat dan memberikan contoh konkret. Lalu siapa yang akan meneruskan
cita-cita besar tersebut? Semoga generasi umat akan segera bangkit.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif bertujuan untuk
mengumpulkan data yang detail, mendalam, serta aktual. Penelitian deskriptif akan memberikan
hasil terkait sebuah masalah dan kondisi yang berlaku. Penelitian tersebut menjelaskan gejala-
gejala yang sudah ada, seperti masalah sekaligus meneliti kondisi yang terjadi. Penelitian ini juga
menjadikan perbandingan tentang apa yang dapat dilakukan untuk mendapatkan sebuah solusi
paling tepat.

Pembahasan

Pengaruh adanya revolusi industry 4.0 bagi komunikasi politik diindonesia

Adanya revolusi industry 4.0 diindoneisa membawa pengaruh besar dalam dunia politik
pengaruh ini dapat berupa pengaruh negative maupun pengaruh negative lalu apa saja
pengaruhnya? berikut akan saya paparkan pengaruh dari revolusi industry 4.0 ini terhadap
komunikasi politik:

Betapapun Revolusi Industri tidak terjadi di Belanda, namun sebagai negara yang memiliki
kesamaan karakter, Belanda menjadi pengikut revolusi juga. Imbas terhadap Indonesia sebagai
negara jajahan Belanda adalah lahirnya imperialisme modern di Indonesia yang diusung oleh
Belanda. Selain itu, Inggris sebagai lokomotif imperialisme modern memiliki kepentingan
tersendiri dengan wilayah Indonesia yang benar-benar kaya sumber daya alam. Peralatan-
peralatan yang ditemukan di Inggris membutuhkan begitu banyak bahan untuk diolah. Inggris
sebagai negara dengan kekuatan imperialisme yang besar ternyata berseteru dengan pihak
Belanda, sampai akhirnya peperangan yang terjadi antara Prancis dan Inggris dimenangkan oleh
Inggris. Secara langsung Indonesia diserahkan kepada Inggris.

Dalam sejarah kolonialisme Indonesia, kita mengenal Thomas Stamford Raffles yang merupakan
utusan Inggris untuk menjadi Gubernur Jenderal di Hindia Belanda. Untuk empat tahun
Indonesia dipimpin oleh imperialisme Inggris. Sejak masuknya pedagang-pedagang Eropa,
khususnya Belanda ke Indonesia telah membawa perubahan yang sangat signifikan. Pola
perdagangan monopoli yang dipraktekkan oleh VOC (kolonial Belanda) menjadikan
tersentralisasinya kekuasaan di tangan penguasa asing. Imbas terbesar bagi para penguasa
pribumi (raja/sultan) adalah hilangnya hak kekuasaan sebagai penguasa lokal. Karena mereka
dijadikan oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai pegawai negeri yang mendapat gaji dari
pemerintah kolonial. Padahal menurut aturan adat, penguasa pribumi mendapat upeti langsung
dari rakyat.

Hal ini terjadi setelah para penguasa-penguasa pribumi tidak mampu mempertahankan wilayah
kekuasaannya dari penetrasi orang-orang Eropa yang berupaya menguasai wilayah-wilayah di
Indonesia untuk menjalankan politik dagang monopolinya. Pada akhirnya, dengan diterapkannya
sistem pemerintahan baru (pemerintahan kolonial), para raja/sultan semakin kehilangan
peranannya dalam mengatur kebijakan politiknya, sedangkan pemerintahan kolonial semakin
kuat.

Presfektif islam terhadap perkembangan komunikasi politik

Ruang lingkup komunikasi politik sangat luas (Soukuop, 2014). Apalagi komunikasi politik di
benua Asia yang memiliki banyak perspektif agama, budaya, nilai, kepercayaan, dan Negara
(Inoguchi, 2015). Penelitian ini mencoba untuk menjawab permasalahan komunikasi politik
pemuka agama Islam yang mempunyai pengaruh kuat dalam masyarakat dan termasuk dalam
bidang politik. Komunikasi politik kyai sangatlah menarik.

Menurut Inoguchi (2015) komunikasi politik dibagi mejadi tiga. Komunikasi tatap muka,
komunikasi politik media masa, dan komunikasi politik social media. Apabila kita mengacu pada
pembagian yang telah dijelaskan tersebut, maka komunikasi politik yang dilakukan oleh kyai
adalah komunikasi politik tatap muka.

Hal ini dikarenakan Gus Nur sebagai seorang kyai melakukan komunikasi politik dengan
menerima aktor politik dan pejabat negara di kediaman beliau. Mereka melakukan komunikasi
tatap muka dengan membahas berbagai permasalahan politik yang aktual saat ini. Menariknya
adalah, komunikasi politik kyai juga dilakukan dengan perantara.

Perantara ini adalah putra – putra kyai yang terjun dalam dunia politik dan menjadi fasilitator
aktor politik untuk bertemu dengan kyai. Adanya perantara dalam komunikasi politik ini belum
dibahas oleh Inoguchi sebelumnya. Kyai sebagai aktor politik dan tokoh yang berpengaruh di
masyarakat pasti mempunyai tujuan tertentu mengapa melakukan hal itu. Selain itu, adanya
distorsi pesan atau perubahan makna pesan yang disampaikan sangat mungkin terjadi dalam
komunikasi politik kyai. Namun selama penelitian, peneliti tidak menemukan hal itu yang berarti
komunikasi politik melalui perantara tidak menimbulkan masalah selama ini bagi kyai.

Komunikasi Politik Gus Nur dalam Perspektif Islam Sebagai tokoh agama Islam, kyai
merupakan patron bagi masyarakat terutama umat muslim. Seorang patron pasti menjadi tempat
bertanya bagi client. Peran kyai sangat besar di masyarakat, besarnya peran tersebut berdampak
kepkepada kyai yang menjadi tempat bertanya semua urusan duniawi dan akhirat masyarakat.
Termasuk urusan politik para aktor politik dan pejabat negara.

Aktor politik dan pejabat negara yang hadir di kediaman kyai, dapat dikatan sebagai client dari
kyai. Gus Nur menjadi patron bagi aktor politik dan pejabat negara yang hadir di kediamannya.
Hubungan patron client ini terjadi karena ada kebutuhan besar dari client kepada patron (Maarif,
2010).

Gus Nur menjadi patron karena dianggap sebagai tokoh yang mampu memberikan kebutuhan
atas pemecahan masalah yang dihadapi oleh aktor politik dan pejabat negara yang hadir.
Pandangan yang disampaikan Gus Nur sangat dibutuhkan. Hal ini tidak lepas dari kemampuan
beliau dalam berbagai bidang. Syarat sebagai patron sudah dimiliki oleh Gus Nur, yaitu Muallim.
Muallim adalah orang mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang lebih dalam suatu bidang.

Gus Nur sebagai seorang kyai tentu memiliki hal ini. Tidak hanya dalam bidang agama, namun
juga dalam bidang politik. Keahlian tersebut kemudian dikomunikasikan dengan para aktor
politik yang hadir. Termasuk memberikan amalan dzikir kepada aktor politik dan pejabat publik.
Namun Gus Nur juga menjadi seorang client dalam komunikasi politknya. Gus Nus masih sangat
hormat dan patuh kepada Mursyid yang membimbingnya saat uzlah. Gus Nur tidak berani
melakukan komunikasi politik apabila tidak diijinkan oleh Mursyid. Hal ini merupakan sifat
Tawadhu’ yang wajib dimiliki oleh client kepada patron. Sikap tersebut juga dijelaskan dalam
kitab Ta’lim wa mutaallim.

Uswah juga tersiratkan dalam komunikasi politik Gus Nur. Uswah merupakan sikap menjaga diri
dari larangan dalam melaksanakan kegiatan bagi seorang patron. Beberapa kitab telah
menjelaskan bahwa ulama dilarang untuk mendekat kepada para penguasa. Al Zarnuji (1983)
dalam kitabnya Ta’lim wa mutaallim dan larangan tersebut juga ada dalam kitab Tanbihul
Ghofilin.

Sikap Uswah Gus Nur ditunjukkan dengan menjadikan anggota keluarga sebagai penyambung
pesan politik ketika melakukan komunikasi politik dengan aktor politik dan pejabat negara.
Ihwan Huda Al Mujib 75 Komunikasi politik Gus Nur sangat merefleksikan komunikasi politik
perspektif Islam. Beberapa tindakan komunikasi politik tidak lepas dari ajaran - ajaran Islam
yang ada dalam kitab - kitab kuning yang diajarkan di pondok pesantren dan bersumber pada Al
quran dan hadist.

Penutup

Kesimpulan

Komunikasi politik yang dilakukan diera industry 4.0 ini sangat merefleksikan komunikasi
perspektif Islam. Semua tindakan komunikasi politik bersumber kepada alqur’an bahkan pondok
pesantren pun mempunyai kitab – kitab kuning untuk diajarkan pada para santri yang ada di
pondok pesantren dan masih bersumber kepada Al Quran dan Hadist Nabi Muhammad Saw.
Jadi meskipun, diera industry digital seperti saat ini komunikasi politk masih berpegang teguh
kepada ajaran agama bahkan jika kita membahas komunikasi politik menggunakan teori – teori
barat akan sulit . Hal ini dikarenakan keunikan keunikan yang ada pada kehidupan manusia
sangatkental masih sangat doktrin dengan Islam.

Saran

Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk lebih mendalami komunikasi politik
perspektif di revolusi industri 4.0 ini Hal ini dikarenakan masih sangat banyak keunikan -
keunikan lain dari komunikasi politik belum dibahas dalam artikel ini.

Daftar pustaka

Mujib,I.H (2020) Jurnal Persefektif Islam Dalam Komunikasi Politik Kyai .

https://www.jagoanhosting.com/blog/author/kevinbeon revolusi industri 4.0

https://www.kompasiana.com/pengertian komunikasi politik

Komunikasi politik
Cakupan komunikasi politik
sangat luas. Inougichi (2015)
meyatakan bahwa dalam
konteks Asia
komunikasi politik
sayarupakan bahasan
yang sangat luas sekali. Hal
ini
karena di konteks Komunikasi
Asia
politik dalam diselidiki dalam
setiap
kebudayaan, nilai, agama, dan
budaya yang
ada dalam negara Asia
(Miike, 2002).
Penelitian ini didasarkan pada
komunikasi
politik kyai yang merupakan
tokoh agam
Islam.
Inouguchi (2015) menjelaskan
bahwa komunikasi politik
dibagi menjadi
tiga bagian. Pertama,
komunikasi politik
tatap muka. Komunikasi politik
tatap muka
merupakan hal yang wajar
ditemui dalam
kehidupan politik sehari -
hari.
Komunikasi politik ini sudah
berkembang
sejak jaman retorika Yunani
yang sangat
menekankan kemampuan
Berbicara depan
umum. Kedua, komunikasi
politik media
masa. Komunikasi politik ini
tidak bisa
lepas dari media masa, baik
cetak, radio,
maupun menyiarkan melalui
televisi. Menurut McNair
(2002)
komunikasi politik ini adalah
proses
penyampaian pesan yang telah
disetting
rupa rupa para kebangkitan
media.
Ketiga, komunikasi politik
media sosial.
Dalam ternet telah
mempermudah komunikasi
saat ini, termasuk komunikasi
politik.
Sebagai teknologi baru,
Internet telah
mengembangkan diri
mempermudah
komunikasi politik yang
dilakukan oleh
aktor politik dan pejabat
negara kepada
masyarakat atau pemangku
kepentingan (Beralamat &
Darlympe, 2014). Bahkan
Internet dan
media sosial yang ada
didalamnya semakin
dipilih oleh partai politik, aktor
politik, dan
pejabat negara dalam
melakukan
komunikasi politiknya.
Komunikasi politik
Cakupan komunikasi politik
sangat luas. Inougichi (2015)
meyatakan bahwa dalam
konteks Asia
komunikasi politik
sayarupakan bahasan
yang sangat luas sekali. Hal
ini
karena di konteks Komunikasi
Asia
politik dalam diselidiki dalam
setiap
kebudayaan, nilai, agama, dan
budaya yang
ada dalam negara Asia
(Miike, 2002).
Penelitian ini didasarkan pada
komunikasi
politik kyai yang merupakan
tokoh agam
Islam.
Inouguchi (2015) menjelaskan
bahwa komunikasi politik
dibagi menjadi
tiga bagian. Pertama,
komunikasi politik
tatap muka. Komunikasi politik
tatap muka
merupakan hal yang wajar
ditemui dalam
kehidupan politik sehari -
hari.
Komunikasi politik ini sudah
berkembang
sejak jaman retorika Yunani
yang sangat
menekankan kemampuan
Berbicara depan
umum. Kedua, komunikasi
politik media
masa. Komunikasi politik ini
tidak bisa
lepas dari media masa, baik
cetak, radio,
maupun menyiarkan melalui
televisi. Menurut McNair
(2002)
komunikasi politik ini adalah
proses
penyampaian pesan yang telah
disetting
rupa rupa para kebangkitan
media.
Ketiga, komunikasi politik
media sosial.
Dalam ternet telah
mempermudah komunikasi
saat ini, termasuk komunikasi
politik.
Sebagai teknologi baru,
Internet telah
mengembangkan diri
mempermudah
komunikasi politik yang
dilakukan oleh
aktor politik dan pejabat
negara kepada
masyarakat atau pemangku
kepentingan (Beralamat &
Darlympe, 2014). Bahkan
Internet dan
media sosial yang ada
didalamnya semakin
dipilih oleh partai politik, aktor
politik, dan
pejabat negara dalam
melakukan
komunikasi politiknya.
Komunikasi Politik Perspektif
Islam
Sejarah catatan iklananya
hubungan
ya ng erat antaraIslam dan
politik (Madjid,
2003). Hal ini duasa dilihat
dari sejarah
hijrahnya Nabi Muhammad
darsaya Mekahh
ke Madinah yang menjadi
tonggak awal
politik Islam (Saebani, 2007).
Selain itu,
beberapa ahli juga seni
bahwa
Islam telah mempunyai
peradaban politik
yang majummeskipun terjadi
pada masa
klasik.
Pondok pesantren juga belajar
komunikasi politik perspektif
Islam. Hal
ini terdapat dalam beberapa
kitab kuning
yang pun dalam pembelajaran
pondok pesantren. Beberapa
kitab kuninng
tersebut adalah Al Ahkam Al
Shultoniah
karya Imam Al Mawardi,
Tanbihul
Ghafilin karya Al Faqih Abu
Laits Al
Samaraqandi.
Al Mawardi menjelaskan
dalam
kitabnya terkait komunikasi
politik. Umat
Islam diharapkan sibuk
kepemimpinan Nabi dalam hal
kenegaraan
untuk menjaga kelestarian
agama Ibanting (Al
Mawardi, 1960). Lebih lanjut
bahwa pemimpin harus
membuat aturan -
aturan yang bisa diikuti oleh
seluruh umat
dan dikomunikasikan dengan
baik. Selian
itu, syariat Islam harus
didahulukan ketika
menjadi seorang pemimpin.
Al Samarqandi juga
menjelaskan
komunikasi politik dalam
kitabnySebuah.
Seorang ulama tidak boleh
terlalu
Dekat dengan aktor politik dan
pejabat
negara (Samarqandi, 1986).
Lebih lanjut
keinginan disini adalah
mendekat dalsaya
artian memulai komunikasi
politik
dahulu. Halini kesesuaian ulama
atau kyai melakukan
komunikasi terlebih
Ihwan Huda Al Mujib
71
dahulu tergolong keilmuan
agamanya
masih belum kuat.
Komunikasi politik
Cakupan komunikasi politik
sangat luas. Inougichi (2015)
meyatakan bahwa dalam
konteks Asia
komunikasi politik
sayarupakan bahasan
yang sangat luas sekali. Hal
ini
karena di konteks Komunikasi
Asia
politik dalam diselidiki dalam
setiap
kebudayaan, nilai, agama, dan
budaya yang
ada dalam negara Asia
(Miike, 2002).
Penelitian ini didasarkan pada
komunikasi
politik kyai yang merupakan
tokoh agam
Islam.
Inouguchi (2015) menjelaskan
bahwa komunikasi politik
dibagi menjadi
tiga bagian. Pertama,
komunikasi politik
tatap muka. Komunikasi politik
tatap muka
merupakan hal yang wajar
ditemui dalam
kehidupan politik sehari -
hari.
Komunikasi politik ini sudah
berkembang
sejak jaman retorika Yunani
yang sangat
menekankan kemampuan
Berbicara depan
umum. Kedua, komunikasi
politik media
masa. Komunikasi politik ini
tidak bisa
lepas dari media masa, baik
cetak, radio,
maupun menyiarkan melalui
televisi. Menurut McNair
(2002)
komunikasi politik ini adalah
proses
penyampaian pesan yang telah
disetting
rupa rupa para kebangkitan
media.
Ketiga, komunikasi politik
media sosial.
Dalam ternet telah
mempermudah komunikasi
saat ini, termasuk komunikasi
politik.
Sebagai teknologi baru,
Internet telah
mengembangkan diri
mempermudah
komunikasi politik yang
dilakukan oleh
aktor politik dan pejabat
negara kepada
masyarakat atau pemangku
kepentingan (Beralamat &
Darlympe, 2014). Bahkan
Internet dan
media sosial yang ada
didalamnya semakin
dipilih oleh partai politik, aktor
politik, dan
pejabat negara dalam
melakukan
komunikasi politiknya.
Komunikasi Politik Perspektif
Islam
Sejarah catatan iklananya
hubungan
ya ng erat antaraIslam dan
politik (Madjid,
2003). Hal ini duasa dilihat
dari sejarah
hijrahnya Nabi Muhammad
darsaya Mekahh
ke Madinah yang menjadi
tonggak awal
politik Islam (Saebani, 2007).
Selain itu,
beberapa ahli juga seni
bahwa
Islam telah mempunyai
peradaban politik
yang majummeskipun terjadi
pada masa
klasik.
Pondok pesantren juga belajar
komunikasi politik perspektif
Islam. Hal
ini terdapat dalam beberapa
kitab kuning
yang pun dalam pembelajaran
pondok pesantren. Beberapa
kitab kuninng
tersebut adalah Al Ahkam Al
Shultoniah
karya Imam Al Mawardi,
Tanbihul
Ghafilin karya Al Faqih Abu
Laits Al
Samaraqandi.
Al Mawardi menjelaskan
dalam
kitabnya terkait komunikasi
politik. Umat
Islam diharapkan sibuk
kepemimpinan Nabi dalam hal
kenegaraan
untuk menjaga kelestarian
agama Ibanting (Al
Mawardi, 1960). Lebih lanjut
bahwa pemimpin harus
membuat aturan -
aturan yang bisa diikuti oleh
seluruh umat
dan dikomunikasikan dengan
baik. Selian
itu, syariat Islam harus
didahulukan ketika
menjadi seorang pemimpin.
Al Samarqandi juga
menjelaskan
komunikasi politik dalam
kitabnySebuah.
Seorang ulama tidak boleh
terlalu
Dekat dengan aktor politik dan
pejabat
negara (Samarqandi, 1986).
Lebih lanjut
keinginan disini adalah
mendekat dalsaya
artian memulai komunikasi
politik
dahulu. Halini kesesuaian ulama
atau kyai melakukan
komunikasi terlebih
Ihwan Huda Al Mujib
71
dahulu tergolong keilmuan
agamanya
masih belum kuat.
Komunikasi politik
Cakupan komunikasi politik
sangat luas. Inougichi (2015)
meyatakan bahwa dalam
konteks Asia
komunikasi politik
sayarupakan bahasan
yang sangat luas sekali. Hal
ini
karena di konteks Komunikasi
Asia
politik dalam diselidiki dalam
setiap
kebudayaan, nilai, agama, dan
budaya yang
ada dalam negara Asia
(Miike, 2002).
Penelitian ini didasarkan pada
komunikasi
politik kyai yang merupakan
tokoh agam
Islam.
Inouguchi (2015) menjelaskan
bahwa komunikasi politik
dibagi menjadi
tiga bagian. Pertama,
komunikasi politik
tatap muka. Komunikasi politik
tatap muka
merupakan hal yang wajar
ditemui dalam
kehidupan politik sehari -
hari.
Komunikasi politik ini sudah
berkembang
sejak jaman retorika Yunani
yang sangat
menekankan kemampuan
Berbicara depan
umum. Kedua, komunikasi
politik media
masa. Komunikasi politik ini
tidak bisa
lepas dari media masa, baik
cetak, radio,
maupun menyiarkan melalui
televisi. Menurut McNair
(2002)
komunikasi politik ini adalah
proses
penyampaian pesan yang telah
disetting
rupa rupa para kebangkitan
media.
Ketiga, komunikasi politik
media sosial.
Dalam ternet telah
mempermudah komunikasi
saat ini, termasuk komunikasi
politik.
Sebagai teknologi baru,
Internet telah
mengembangkan diri
mempermudah
komunikasi politik yang
dilakukan oleh
aktor politik dan pejabat
negara kepada
masyarakat atau pemangku
kepentingan (Beralamat &
Darlympe, 2014). Bahkan
Internet dan
media sosial yang ada
didalamnya semakin
dipilih oleh partai politik, aktor
politik, dan
pejabat negara dalam
melakukan
komunikasi politiknya.
Komunikasi Politik Perspektif
Islam
Sejarah catatan iklananya
hubungan
ya ng erat antaraIslam dan
politik (Madjid,
2003). Hal ini duasa dilihat
dari sejarah
hijrahnya Nabi Muhammad
darsaya Mekahh
ke Madinah yang menjadi
tonggak awal
politik Islam (Saebani, 2007).
Selain itu,
beberapa ahli juga seni
bahwa
Islam telah mempunyai
peradaban politik
yang majummeskipun terjadi
pada masa
klasik.
Pondok pesantren juga belajar
komunikasi politik perspektif
Islam. Hal
ini terdapat dalam beberapa
kitab kuning
yang pun dalam pembelajaran
pondok pesantren. Beberapa
kitab kuninng
tersebut adalah Al Ahkam Al
Shultoniah
karya Imam Al Mawardi,
Tanbihul
Ghafilin karya Al Faqih Abu
Laits Al
Samaraqandi.
Al Mawardi menjelaskan
dalam
kitabnya terkait komunikasi
politik. Umat
Islam diharapkan sibuk
kepemimpinan Nabi dalam hal
kenegaraan
untuk menjaga kelestarian
agama Ibanting (Al
Mawardi, 1960). Lebih lanjut
bahwa pemimpin harus
membuat aturan -
aturan yang bisa diikuti oleh
seluruh umat
dan dikomunikasikan dengan
baik. Selian
itu, syariat Islam harus
didahulukan ketika
menjadi seorang pemimpin.
Al Samarqandi juga
menjelaskan
komunikasi politik dalam
kitabnySebuah.
Seorang ulama tidak boleh
terlalu
Dekat dengan aktor politik dan
pejabat
negara (Samarqandi, 1986).
Lebih lanjut
keinginan disini adalah
mendekat dalsaya
artian memulai komunikasi
politik
dahulu. Halini kesesuaian ulama
atau kyai melakukan
komunikasi terlebih
Ihwan Huda Al Mujib
71
dahulu tergolong keilmuan
agamanya
masih belum kuat.

Anda mungkin juga menyukai