Anda di halaman 1dari 14

STUDI KASUS DAMPAK KONVERGENSI

MEDIA PADA MASYARAKAT


SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Disusun oleh :

1. Dwi Melyyanah Putri (77220202 – 11210033)


2. Febrilia Poetri Stevani (77220199 – 11210023)
3. Mega Ratnasari (77220201 – 11210025)
4. Tiara Marsela (77220196 – 11210012)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS BOROBUDUR

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai tugas kelompok
mata kuliah sosiologi komunikasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan mengenai studi kampus dampak konvergensi media masa pada masyarakat bagi
para pembaca dan juga penulis.

Kamis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Sosiologi
Komunikasi yang telah membantu penulis baik secara moral maupun materi. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.

Kami menyadari, bahwa makalah yang penulis buat masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan psikologi.

Jakarta, 30 Oktober 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1

DAFTAR ISI........................................................................................................................................3

BAB I....................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN................................................................................................................................4

1.1. Latar Belakang.....................................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................5

1.3. Tujuan Pembahasan............................................................................................................5

BAB II..................................................................................................................................................6

PEMBAHASAN...................................................................................................................................6

2.1. Pengertian Konvergensi Media...........................................................................................6

2.2. Dampak Konvergensi Media...................................................................................................7

2.2.1. Dampak Positif Konvergensi Media.................................................................................7

2.2.2. Dampak Negatif Konvergensi Media...............................................................................7

2.3. Kasus Sosial yang Diakibatkan Oleh Konvergensi Media.....................................................8

2.3.1 Contoh Kasus Sosial...........................................................................................................8

2.3.2. Perubahan Nilai – Nilai Sosial dan Norma yang Dialami.............................................10

BAB III...............................................................................................................................................13

PENUTUP..........................................................................................................................................13

3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................13

BAB IV...............................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di era digital saat ini, perkembangan teknologi terutama di bidang komunikasi
meingkat dengan cukup pesat. Hal ini dikarenakan hadirnya internet sebagai bentuk
terobosan yang mampu diterima oleh masyarakat dan tanpa disadari dengan adanya
internet mampu mengubah segala aspek teknologi khususnya di industri media.
Semenjak kehadirannya di awal tahun 90-an, kini internet telah mengalami banyak
perkembangan serta kemajuan dan fungsinya.

Perkembangan internet juga menandakan bahwa saat ini teknologi yang ada dapat
mengubah pola interaksi di masyarakat. Internet juga memberi banyak kemudahan
bagi penggunanya dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan. Dimana dahulu
masyarakat dapat memperoleh informasi melalui televisi,koran dan radio kini hanya
dengan mengakses internet dimana saja dan kapan saja informasi dengan mudah telah
didapat. Media yang dulunya berupa dalam bentuk media konvensional kini menjadi
media baru atau yang biasa disebut new media.

Oleh karena itu, untuk menghadapi era yang serba digital ini diperlukan adanya
inovasi dengan cara berkonvergensi dengan media baru. Dalam dunia komunikasi, hal
ini dinamakan konvergensi media. Konvergensi media adalah penggabungan atau
pengintegrasian mediamedia yang ada untuk digunakan dan diarahkan ke dalam salah
satu titik tujuan. Konvergensi media biasanya merujuk kepada perkembangan
teknologi komunikasi dalam bentuk digital yang memungkinkan adanya konvergensi
jaringan.

Umumnya konvergensi memiliki arti yaitu persimpangan antara media yang lama
dengan media baru. Henry Jenkins mengatakan bahwa konvergensi media adalah
suatu aliran konten di beberapa platform media, kerjasama industri dengan media dan
kegiatan migrasi media. Menurut beliau hal ini terjadi akibat kemunculan teknologi
digital dan media baru yang menyebabkan adanya perubahan radikal dalam
penanganan bentuk informasi, baik berupa audio, visual, maupun data. Konvergensi
media muncul sebagai bentuk dari tuntutan dari era digital saat ini. Konvergensi
media juga ikut andil dalam memengaruhi proses terjadinya kegiatan jurnalistik.
Hampir sebagian besar
perusahaan media berita memiliki beberapa platform yang tergabung dalam satu
kantor pusat dan dimiliki oleh perusahaan yang sama. Konvergensi media dapat
mempengaruhi bagaimana kegiatan sehari-hari jurnalis dalam mendapatkan berita
dengan mudah. Konvergensi media dilakukan bukan hanya untuk menyesuaikan
perkembangan teknologi saja, melainkan untuk memastikan kemungkinan terjadinya
perluasan cakupan dalam skala apapu

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Konvergensi Media?
2. Apa dampak dari Konvergensi Media terhadap masyarakat?
3. Apa saja contoh kasus sosial yang diakibatkan oleh dampak konvergensi media?

1.3. Tujuan Pembahasan


1. Mengetahui pengertian dari Konvergensi Media
2. Mengetahui dampak dari konvergnesi media terhadapat masyarakat
3. Mengetahui contoh kasus sosial yang diakibatkan oleh dampak konvergensi
media
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Konvergensi Media


Secara bahasa, konvèrgènsi (convergency, convergence) artinya bertemu di suatu
tempat atau memusat. Konvergen artinya bersifat menuju satu titik pertemuan;
bersifat memusat. Moving toward union or uniformity.Brigg (2006:326) menyebut
konvergensi merujuk pada sebuah perkawinan antara komputer dan telekomunikasi
yang dilanjutkan dengan bersatunya industri media dan telekomunikasi.Konvergensi
media merupakan pilihan tak terhindarkan bagi perusahaan media massa.
Konvergensi menjadi kunci keberlangsung industri media di era
multimedia. Konvergensi media mengubah semua elemen informasi menjadi bentuk
digital. Konvergensi media erat kaitannya dengan era digitalisasi. Konvergensi media
adalah istilah yang dapat merujuk pada (1) penggabungan teknologi media yang
sebelumnya berbeda dan bentuk media karena digitalisasi dan jaringan komputer; atau
(2) strategi ekonomi di mana properti media yang dimiliki oleh perusahaan
komunikasi menggunakan digitalisasi dan jaringan komputer untuk bekerja bersama
(The Canadian Encyclopedia).

Di level perusahaan, konvergensi ini menyatukan perusahaan-perusahaan yang


bergerak di bidang informasi (komputer), jejaring telekomunikasi, dan penyedia
konten (penerbit buku, suratkabar, majalah, stasiun TV, radio, musik, film, dan
hiburan). Konvergensi media memungkinkan para profesional di bidang media massa
untuk menyampaikan berita dan menghadirkan informasi dan hiburan, dengan
menggunakan berbagai macam media. Komunikasi yang sudah dikonvergensikan
menyediakan berbagai macam alat untuk penyampaian berita, dan memungkinkan
konsumen untuk memilih tingkat interaktivitasnya, seraya mereka bisa mengarahkan
sendiri penyampaian kontennya. Konvergensi media memungkinkan audiens
(khalayak) media massa untuk berinteraksi dengan media massa dan bahkan mengisi
konten media massa. Audiens sekarang dapat mengontrol kapan, di mana dan
bagaimana mereka mengakses dan berhubungan dengan informasi, dalam berbagai
jenisnya.
2.2. Dampak Konvergensi Media

2.2.1. Dampak Positif Konvergensi Media

1. Konvergensi media dapat memperkaya informasi secara meluas tentang


seluruh dunia karena ada akses internet.

2. Memberikan banyak pilihan kepada masyarakat pengguna untuk dapat


memilih informasi yang diinginkan sesuai selera, contohnya saja adalah
televisi interaktif dan televisi multisaluran dimana pengguna memilih
sendiri program siaran yang disukai. Sehingga penggunaan teknologi
konvergensi menjadi lebih personal.

3. Timbulnya demokratisasi informasi dimana semua orang bisa mengakses


informasi secara bebas dan luas dengan berbagai cara dan bentuk.

4. Dalam implikasi ekonomi, konvergensi berpengaruh terhadap perusahaan


dan industri teknologi komunikasi karena mengubah perilaku bisins.
Keuntungan yang didapat dari hasil konvergensi media sangat
menguntungkan dan memajukan perusahaan. Selain itu, mudahnya akses
informasi membuat industri dan perusahaan semakin mudah dan cepat
mengantisipasi tantangan, kebutuhan baru konsumen serta persaingan yang
mengetat.

5. Di bidang pekerjaan, di zaman sekarang ini jenis-jenis pekerjaan yang


berhubungan dengan teknologi banyak orang berminat seperti hal-hal yang
berbau IT atau sistem informasi, menurut saya hal ini menjadi bukti
kuatnya teknologi dalam kehidupan manusia.

2.2.2. Dampak Negatif Konvergensi Media

Perubahan gaya hidup masyarakat yang menjadi kecanduan teknologi


(cybermedia dan cyber society). Adanya ketergantungan teknologi
dimana segala sesuatu menjadi serba praktis dan otomatis. Menurut saya
teknologi yang praktis memang bagus karena mempercepat dan
memudahkan, namun hal ini juga bisa menjadi buruk jika kita tidak bijak
menggunakannya. Karena dengan adanya praktis kita cenderung
menjadi orang yang malas dimana segala yang otomatis akan
mempercepat hilangnya pekerjaan karena pekerjaan manusia sudah bisa
digantikan dengan teknologi yang canggih.

1. Media cetak/media tradisional/media konvensional mulai kalah


dengan media modern/media baru/ media online.

2. Kesenjangan sosial yang semakin besar.

2.3. Kasus Sosial yang Diakibatkan Oleh Konvergensi Media

Contoh nyata kasus sosial yang diakibatkan oleh konvergensi media di Indonesia
ialah konvergensi media tidak hanya berpengaruh pada perubahan proses jurnalistik,
namun juga menyangkut berbagai aspek kehidupan masyarakat Aspek kehidupan
tersebut mencakup pola konsumsi media masyarakat, persepsi publik, penyebaran
informasi, serta literasi media. Dengan hadirnya media dalam bentuk online, seperti
Kompas.com, Tribunnews.com, atau media daring lainnya, pola konsumsi berita
masyarakat mulai berubah. Masyarakat bisa mengakses informasi lewat gadget,
membagikannya ke orang lain, bahkan berdiskusi soal pemberitaan yang sedang
hangat diperbincangkan.

Selain itu, adanya konvergensi media juga berarti kompetisi antarmedia juga semakin
tinggi. Berbagai perusahaan media harus berlomba dalam mengabarkan pemberitaan.
Mulai dari mengutamakan kecepatan hingga diferensiasi konten. Sederhananya,
konvergensi media tidak hanya berdampak pada proses jurnalistik serta perusahaan
media, namun juga kehidupan masyarakat. Mulai dari pola konsumsi berita hingga
pentingnya literasi media saat ini.

2.3.1 Contoh Kasus Sosial


Berikut Contoh nyata kasus sosial yang diakibatkan oleh konvergensi sosial
Kasus adiksi atau kecanduan gawai kalangan anak-anak di Jawa Barat cukup
memprihatinkan. Akhir Februari lalu, siswa SMP kelas 1 di Subang meninggal diduga
penyebabnya karena kecanduan game. Tak hanya itu, jumlah pasien anak yang
kecanduan gawai di RS Jiwa Cisarua Bandung Barat meningkat.

Raden Tri Sakti (12), siswa SMP kelas 1 asal Desa Salam Jaya, Pabuaran, Subang
meninggal dunia dengan diagnosa mengalami gangguan syaraf. Pihak keluarga
menyebut penyakit yang dideritanya dikabarkan karena kecanduan bermain game
online di telepon seluler. Raden meninggal 23 Februari.

Endang, paman Raden, menceritakan keponakannya sejak awal tahun mengeluhkan


sakit kepala, bahkan tangan dan kakinya susah digerakkan. Sempat dirawat selama di
RS Siloam, Endang mengatakan dokter yang merawatnya mengatakan gangguan saraf
yang diderita keponakannya itu karena radiasi telepon seluler.

Endang menuturkan keponakannya selama ini selalu bermain game online seharian,
ditambah dengan sekolah jarak jauh yang otomatis selalu memegang handphone.
"Jadi anak itu tadinya sering main HP game online siang malam, tidur subuh pukul
03.00 WIB. Trus kerap mengigau kaya lagi bermain game," ujar Endang.
Meski penyebab gangguan saraf ini dibantah oleh Ketua IDI cabang Kabupaten
Purwakarta dr Susilo Atmojo. Menurutnya gangguan syaraf tidak ada hubungannya
dengan radiasi handphone. Kecanduan gawai atau kecanduan bermain game berakibat
kepada perubahan perilaku anak.

2.3.2. Perubahan Nilai – Nilai Sosial dan Norma yang Dialami


Dampak dari segi sosial telah jelas menunjukkan bahwa dengan adanya
konvergensi media ini telah merubah pola interaksi masyarakat. Dikarenakan
kemudahan dan jangkauan yang luas dari media saat ini membuat banyak
orang memanfaatkannya untuk sarana promosi, menyebarkan undangan, serta
penyuluhan dan sosialisasi. Juga fitur yang interaktif membuat para pengguna
media lebih nyaman menyampaikan cerita, ekspresi ataupun informasi melalui
media digital. Fakta tersebut memberikan bukti bahwa datangnya konvergensi
media ini telah merubah pola hubungan masyarakat secara sosial. Belum lagi
ketika kita menyinggung masalah budaya, sepertinya masyarakat di era
modern ini telah menemukan budaya baru, yang pasti tak lepas dari alasan
praktis dan efisien

Pada nilai sosial Cenderung autis atau asyik dengan gadgetnya sendiri
sehingga tidak memperhatikan hal-hal yang ada di sekitarnya, cenderung tidak
bisa mengkontrol diri sendiri akibat sosialisasi yang terjadi secara tidak
langsung, lebih banyak konflik yang terjadi dan tidak ada upaya untuk
menyelesaikan masalah, cenderung cepat bosan ketika ada orang yang
menasehati, banyak mengeluh ketika banyak masalah, egois tidak terkendali,
orang di sekitarnya selalu dijadikan korban kemarahannya, hidup sedikit tidak
teratur. Hilangnya rasa peduli baik itu terhadap teman, keluarga dan juga
lingkungannya, pola hidup dan perilakunya sangat banyak dipengaruhi dari
apa yang dilihat dari gadget, pemikiran dalam kehidupannya kadang kurang
realistis, mengandai dan berkhayal seperti apa yang dilihat.

Akibat buruk dari penggunaan gadget pada anak sekolah dasar dapat mempengaruhi
perubahan sosial, misalnya anak akan kurang dinamis dalam bersosialisasi
maupunnkurang aktif secaraafisik, dan tidk adanya waktu untuk bermain dengan
teman (Rini et al., 2021)
a) Menjadi pribadi yang antisosial dan bersikap individualis
Ketergantungan terhadap gadget pada siswa disebabkan karena lamanya durasi
dalam menggunakan gadget. Bermain gadget dengan durasi yang cukup panjang
dan dilakukan setiap hari, bisa membuat siswa berkembang kearah pribadi yang
antisosial. Dampak yang ditimbulkan dari hal itu sebenarnya adalah dapat
membuat siswa lebih bersikap individualis karena lama kelamaan menyebabkan
lupa berkomunikasi dan berinteraksi terhadap lingkungan di sekitarnya. Siswa
yang kecanduan gadget kurang dinamis dalam bersosialisasi hal ini ditujukan
hasil wawancara dengan guru bahwa kadang ada siswa yang menyapa saat
bermain gadget namun ada juga yang tidak menyapa karena mungkin siswa tidak
menyadari sebab terlalu asik bermain game. Perilaku sosial siswa berkurang
karena siswa asik sendiri dengan bermain game atau nonton video tiktok. Siswa
yang kecanduan gadget kurang dinamis dalam bersosialisasi dikarenakan asik
sendiri dengan gadgetnya atau akun dunia maya dari pada berinteraksi sosial di
dunianya. Karena siswa menghabiskan waktunya dengan gadget dalam sehari
siswa lebih aktif di dunia maya dibandingkan dengan dunia nyata. Dari dampak
negatif peserta didik kecanduan gadget terkait peserta ddik yang anti sosial ada
kaitannya dengan perilaku sosial yaitu kerjasama. Karena peserta didik lebih suka
sendiri dengan bermain gadget dari pada berkumpul dengan temannya saat
bekerja sama saat proses pembelajaran.
b) Waktu belajar kurang
Dampak gadget yang terlihat pada saat pembelajaran seperti siswa kurang fokus
mengikuti pelajaran, dan malas untuk mengerjakan tugas sekolah. Mereka lebih
suka bermain dengan gadget. Siswa yang kecanduan gadget akan merasa gatal
jika tidak mengoperasikan gadgetnya, hal ini menjadikan mereka berani
membawa gadget ke sekolah entah itu secara sembunyi-sembunyi maupun terang-
terangan. Mereka mengaku membawa gadget karena game online, untuk berfoto-
foto bersama temannya. Berdasarkan pengakuan orangtua siswa yang kecanduan
gadget prestasi anak mereka menurun karena lebih meyukai bermain gadget
dibandingkan belajar, dan membantah jika disuruh belajar. Dari kemalasan siswa
dalam belajar akhirnya menurunkan prestasi belajarnya. Berdasarkan hasil
observasi bahwa Siswa yang kecanduan gadget akan merasa gatal jika tidak
mengoperasikan gadgetnya, hal ini menjadikan mereka berani membawa gadget
ke sekolah entah itu secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Mereka
mengaku membawa gadget karena game online, untuk berfoto-foto bersama
temannya. Berdasarkan pengakuan orangtua siswa yang kecanduan gadget
prestasi anak mereka menurun karena lebih meyukai bermain gadget
dibandingkan belajar, dan
membantah jika disuruh belajar. Dari dampak negatif peserta didik terkait waktu
belajar berkurang ada kaitannya dengan perilaku sosial kedisiplinan.

Banyak nilai-nilai kenormaan yang mulai luntur seiring berjalannya waktu,


seperti hilangnya budaya masyarakat jawa dalam mengucapkan kata permisi saat
lewat di depan orang yang lebih tua dan masih banyak lagi. Nilai-nilai kenormaan
lainnya yang tidak banyak lagi dilakukan antara lain bicara yang sopan dan santun
pada orang tua. Tanpa disadari gadget juga memberikan dampak buruk bagi
psikologis anak, penggunaan gadget membuat anak memiliki ego yang tinggi.
Rasa ego yang tinggi ini muncul dikarenakan anak cenderung jarang melakukan
interaksi sosial dengan orang lain. Bukan itu saja gadget juga memberikan
dampak buruk lainnya yaitu membentuk pribadi anak menjadi anti sosial Hal ini
terjadi karena mereka merasa kehidupan di dunia maya lebih menyenangkan
untuk dijalanin dibandingkan kehidupan nyata. Pribadi yang anti sosial ini
pastinya akan membuat anak menjadi susah bergaul dan tidak mempunyai teman.
Pengaruh gadget pada generasi alfa ternyata tidak hanya memberikan dampak
buruk pada nilai-nilai kenormaan semata. Penggunaan gadget dapat memberikan
dampak buruk yang lebih luas jika tidak segera ditangani, dan peran orangtua
menjadi kunci utama permasalahan ini. Para orangtua harus bisa mengambil
langkah tegas pada anak, contohnya seperti membatasi jam memegang gadget.
Orangtua bisa mengalihkan perhatian anak pada kegiatan-kegiatan yang
menyenangkan seperti bermain,melukis,berkebun dan sebagainya. Selain itu
pengawasan orang tua pada konten yang dilihat anak juga harus diperketat.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
konvergensi media telah banyak memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam
mendapatkan informasi dan kemudahan bagi penyedia informasi untuk
mempublikasikan informasinya kepada khalayak. Namun tanpa kita sadari, fakta ini
juga membawa perubahan bagi pola dan tatanan kehidupan masyarakat. Sisi praktis
yang ditawarkan melalui konvergensi media ini tentu saja menjadi prioritas yang
dicari oleh banyak orang. Sehingga hal ini mempengaruhi pola perilaku dalam
keseharian masyarakat secara luas demi pemenuhan kebutuhan terhadap informasi.
Misalkan saja dahulu masyarakat umumnya mendapatkan Koran atau surat kabar
melalui loker Koran atau berlangganan hingga membeli langsung ke kios-kios yang
biasanya juga menyediakan Koran setiap harinya. Lewat proses ini terjadi interaksi
antara pembeli dan penjual Koran tersebut yang apabila hal ini terjadi secara rutin dan
terus menerus akan menciptakan hubungan kedekatan antara si pembeli dan penjual.
Lain halnya apabila semua informasi telah tersedia secara digital, orang tak perlu lagi
pergi ke toko atau mencari penjual Koran di jalan, dengan beberapa sentuhan dalam
sebuah genggaman seseorang telah mendapat banyak berita dan informasi yang aktual
bahkan yang baru beberapa menit terjadi. Dengan adanya hal ini maka akan
mengurangi interaksi antar personal dalam masyarakat seperti halnya pembeli dan
penjual ini, yang otomatis membuat perilaku seseorang menjadi individualis.
Dampak dari segi sosial telah jelas menunjukkan bahwa dengan adanya
konvergensi media ini telah merubah pola interaksi masyarakat. Dikarenakan
kemudahan dan jangkauan yang luas dari media saat ini membuat banyak orang
memanfaatkannya untuk sarana promosi, menyebarkan undangan, serta penyuluhan
dan sosialisasi. Juga fitur yang interaktif membuat para pengguna media lebih nyaman
menyampaikan cerita, ekspresi ataupun informasi melalui media digital.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Konvergensi Media: Pengertian dan Dampaknya Halaman all - Kompas.com

Konvergensi jurnalistik - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pengertian Konvergensi Media, Proses, dan Contohnya - Romeltea Media

Warta Perpustakaan (bsn.go.id)

Kasus Anak Kecanduan Gadget di Jabar, Belasan Rawat Jalan-Ada yang Meninggal
(detik.com)

Jurnal Elektronik Universitas Tulungagung (unita.ac.id)

Pengaruh Gadget terhadap Nilai-nilai Kenormaan pada Generasi Alfa Halaman 2 -


Kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai