Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Perkembangan Teknologi Cetak

Oleh :
Hanifa Rianti Maudini Salsabila
19061001

MATA KULIAH TEKNOLOGI CETAK


INSTITUT MANAJEMEN WIYATA INDONESIA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan industri printing khusunya pada keterbaruan
teknologi cetak hari ini terus semakin pesat. Kecanggihan teknologi dari
beberapa brand produk mesin printing terus dihadirkan bersaing untuk
memanjakan konsumen dengan segala efesiensi dan kesempurnaan hasil
cetak baik dari warna maupun detail resolusi gambar yang bisa dikejar.
Hal ini memaksa kita untuk lebih up-to-date dengan perkembangan
produk-produk teknologi cetak terbarukan yang terus bermunculan. Salah
satu teknolgi yang ikut berkembang adalah teknologi mesin digital
printing jenis plotter. Teknologi cetak Digital Printing ini sendiri adalah
teknik cetak yang dapat membuat anda mencetak langsung dari file
gambar dan teks berbasis digital, dengan berbagai media seperti Adobe
PostScript 3, Adobe PDF 1.7, TIFF, JPEG, CALS G4, HP-GL/2, dan HP-
RTL dengan cara yang instan dan cepat.
Digital Printing adalah sebuah teknik percetakan dari gambar dan
text berbasis digital, dari file kemudian kita bisa langsung mencetak nya
dengan berbagai media dengan cara yang instan dan cepat. Digital
printing adalah sebuah inovasi dari perkembangan metode percetakan
konvensional menjadi digital.
Dengan teknik digital printing kita akan memperoleh kelebihan
yang tidak dimiliki oleh metode cetak tradisional, yang tidak memerlukan
proses pra cetak seperti pembuatan film, plat digital yang kesemua itu
tidak ada dalam teknikdigital printing, sehingga proses printing menjadi
lebih cepat dan efisien.
Dengan kelebihan yang ditawarkan tersebut, maka sekarang ini
teknik digital printing telah banyak digunakan untuk pengerjaan cetak
sekala besar.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah percetakan di Dunia dan di Indonesia?
2. Apa perbedaan digital printing dan konvensional printing?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan digital printing?
4. Apa saja yang termasuk kategori digital printing?
C.TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana
perkembangan teknologi percetakan di era digitalisasi.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Sejarah Percetakan Dunia
Sejarah percetakan di dunia pun berkembang seiring ditemukannya cara
membuat kertas dan Movable yang terbuat tanah liat (Porselen) pada abad
pertama (1040 M) di China selama Dinasti Song Utara dan penemunya adalah
Bi Sheng. Moveable sendiri merupakan teknologi percetakan tipografi yang
menggunakan komponen yang dapat bergerak untuk digabungkan menjadi satu
kesatuan kalimat atau tanda baca. Hal ini cukup menarik, karena dapat
dikatakan sedikit mirip dengan stempel numerik sekarang ini, namun
perbedaannya setiap huruf disusun terlebih dahulu pada sebuah blok kayu dan
kemudian dilapisi tinta untuk ditempel ke kertas atau media cetak saat itu.
Kemudian perkembangan cetak mulai berkembang dengan ditemukannya
Movable dari bahan logam oleh orang Korea pada pertengahan abad ke 13. Hal
ini diperkuat dengan adanya buku cetak dari logam tertua di dunia. Dimana
buku tersebut dicetak di Korea saat dinasti Goryeo. Perkembangan cetak pun
menyebar sampai di Eropa, informasinya pendatang dari Eropa seperti para
pelaku bisnis atau pedagang mempelajari cara mencetak. Kemudian membawa
dan memperkenalkan berbagai teknik cetak tersebut di Eropa. Seperti Johannes
Gutenberg yang memperkenalkan teknik cetak dengan logam pada 1450.
Sebelumnya di Eropa untuk membuat sebuah salinan jilid buku
membutuhkan waktu yang cukup lama dan memerlukan seorang ahli tulis.
Metode ini memiliki banyak kelemahan karena membutuhkan biaya yang cukup
banyak dan hasilnya mungkin hanya beberapa jilid setelah bertahun-tahun
mengerjakannya. Akhirnya membuat jangkauan buku tidak dapat dibaca banyak
orang dengan serempak. Namun setelah diperkenalkannya teknik cetak dengan
logam membuat manusia saat itu dapat mencetak berbagai buku lebih cepat dan
dapat diproduksi secara massal.
2. Sejarah Percetakan Indonesia
Di Indonesia sejarah singkat percetakan dimulai dari kedatangan bangsa
Belanda yang membawa mesin cetak ke Indonesia dengan tujuan untuk
mencetak literatur keagamaan. Namun yang terjadi malah mesin cetak tersebut
tidak terpakai dan kemudian dimanfaatkan untuk memproduksi buku hingga
surat penting di pemerintahaan saat itu (VOC). Pada abad 16 sampai abad 19
perkembangan percetakan cukup pesat seperti bangsa Belanda membeli mesin
cetak yang lebih baik, sampai terbitnya surat kabar bernama Batavia Nouvelles
oleh Percetakan Benteng tahun 1744. Kemudian muncul berbagai pengusaha
percetakan dan pengusaha pabrik kertas. Sampai pada tahun 1976 ada sebanyak
385 mesin cetak offset diimpor ke Indonesia. Pebisnis percetakan pun menyebar
ke berbagai kota besar di Jawa dan sekitarnya.
3. Perbedaan Percetakan Digital dan Konvensional
a. Percetakan Digital
Percetakan modern atau yang biasa kita sebut dengan Digital Printing
adalah mesin cetak yang menggunakan teknologi komputer sehingga
mesin mampu mencetak gambar berbeda pada setiap halaman,
sementara mesin cetak lainnya harus mengandalkan pelat yang dipakai
berulang kali untuk mencetak – NetworkBiz.id. Ini dapat terjadi karena
komputer yang menjalankan mesin untuk dapat mengatur warna dan
gambar yang ingin kita cetak. Teknologi ini mulai berkembang tahun
1993 bersamaan dengan semakin majunya industri komputer dan
semua aplikasi komputer yang dalam satu dekade ini berkembang
dengan sangat cepat.
Dalam era ini percetakan tidak hanya dikategorikan untuk sebuah
industri publikasi saja yang lebih memfokuskan untuk mencetak dalam
jumlah besar, akan tetapi juga dikaitkan dengan industri lainnya seperti
promosi (indoor dan outdoor) seperti X- Banner, Spanduk, Sticker dan
keperluan promosi lainnya. Dengan teknologi ini percetakan bisa kita
artikan dengan bebas sebagai proses pencetakan suatu gambar atau
design ke media cetak dari komputer melalui alat cetak secara
langsung tanpa perlu pembuatan film atau plate. Jadi cetak dengan
mesin printer biasa pun juga boleh dikatakan sebagai cetak digital atau
Digital Printing.
Mesin digital tidak berkembang untuk Industry Advertising atau
promosi saja, akan tetapi mesin mesin publikasi pun juga ikut
berkembang ke era digital, dimana kualitas dan kecepatan yang
diberikan dapat mendekati dengan mesin konvensional. Seperti mesin
Indigo 5600, Canon Press C7011, Bizhub C6000 adalah produk produk
unggulan untuk industri publikasi yang ingin mencetak dengan cepat
dengan harga yang terjangkau. Mencetak Kartu nama, Brosur, flyer,
Buku, Company Profile, Map dapat dilakukan dengan cepat, dan jika
kuantitas yang diminta tidaklah banyak maka pengerjaan dapat
ditunggu sehingga dapat digunakan pada hari anda order.
b. Percetakan Konvensional
Konvensional Printing secara umum dibagi menjadi 4 bagian, yaitu
Flexography atau Offset Printing, Lithography, Rotography dan Screen
Printing atau yang biasa kita sebut dengan sablon. Pembahasan kali ini
bukanlah membahas tentang apa itu Flexography dan yang lainnya,
akan tetapi lebih membahas tentang perbedaan aplikasi dan fungsi
yang mendasar. Walaupun sudah memasuki era modern, namun
konvensional printing harus diakui masih dibutuhkan oleh perusahaan
untuk mencetak Packaging, Buku, Kalendar, label, dan kebutuhan
publikasi maupun kebutuhan kantor. Beberapa hal mendasar kenapa
mesin mesin ini masih dipakai oleh pengusaha percetakan di Jakarta
dan di Indonesia;

1. Untuk jangka panjang penggunaan mesin konvensional akan


membuat biaya (cost) cetak jauh lebih murah dibandingkan dengan
mesin digital.
2. Secara stabilitas dalam mencetak jangka panjang, mesin
konvensional sangant konsistent dalam mencetak warna yang lebih
solid.
4. Kelebihan dan Kekurangan Digital Printing
a. Kelebihan
1. Waktu Produksi Jauh Lebih Cepat
2. Proses Produksi Mencetak lebih Ringkas, dan Hasil Cetak / Print bisa
langsung kelihatan.
3. Tenaga Kerja yang lebih sedikit karena Proses Produksi yang lebih
sedikit.
4. Proses Kerja yang tidak Rumit, sehingga mudah dilakukan meski oleh
Pemula dalam Bisnis Digital Printing.
5. Bisa Mencetak / Print jumlah sesuai keinginan ( Print On Demand ),
tanpa harus ada Minimal Order, bahkan untuk mencetak dalam satuan.
b. Kekurangan
2. Harga hardware yang tidak murah.
3. Akan semakin membuat pelaku sablon konvensional menjadi
tersisihkan.
4. Memerlukan anggaran lebih untuk perawatan dan penyelesain
masalah yang timbul
5.Warna kurang konsisten jika untuk mencetak skala besar
6.Harga cenderung jauh lebih mahal bila mencetak dalam skala besar
5. Kategori Digital Printing
Saat ini terdapat 3 kategori digital printing, namun tidak menutup kemungkinan
bahwa ke depannya akan berkembang lagi sesuai dengan kebutuhan.
1. Digital Press

Istilah ‘Press’ berasal dari kata ‘Pers’ yang identik dengan media cetak. Karena
itulah produk yang dihasilkan oleh digital print kategori pertama ini rata-rata
menggunakan kertas sebagai medianya, antara lain berupa brosur, buku,
katalog, poster, kartu nama dan cetak lembaran kertas terdiri dari berbagai
ukuran seperti A5, A4, atau A3.
2. Digital Printing Indoor/ Outdoor

Teknik cetak yang satu ini digunakan untuk mencetak pada media yang lebih
besar seperti standing banner, spanduk, backdrop dan lain sebagainya dengan
menggunakan bahan dari plastik, nylon, atau vinyl.
3. Digital Sablon
Cetak sablon merupakan salah satu yang bisa dikerjakan oleh mesin digital
printing. Mencetak di permukaan yang tidak datar seperti mug atau pulpen
atau di media yang lembut seperti bahan kaos bukan menjadi masalah.
Pelanggan pun bebas membuat desain sendiri dengan format file digital.

BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
Saat ini bisa dilihat bahwa perkembangan teknik cetak semakin maju dari
mesin cetak offset hingga ke mesin cetak digital. Dari yang awalnya
memerlukan proses yang cukup panjang dan memakan waktu, hingga
akhirnya sekarang jika ingin mencetak suatu projek seperti poster, stiker,
spanduk dapat selesai dengan cepat. Dengan mesin cetak Digital Printing
sekarang ini,kita juga dapat mencetak dengan jumlah yang lebih sedikit.
Biaya percetakan murah dengan hasil yang cepat serta berkualitas adalah
poin penting yang harus ada di era sekarang ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.eannovate.com/services.html
https://jayaprint.id/kelebihan-serta-kekurangan-digital-printing-jaya-print/
https://www.pranataprinting.com/perbedaan-digital-printing-dan-konvensional-
printing/

Anda mungkin juga menyukai