Anda di halaman 1dari 76

Standar Profesional

Audit Internal
Pusat Pengembangan Internal Audit | Yayasan Pendidikan Internal Audit
Pelatihan Audit Internal Tingkat Dasar – I
Sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA)

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Agenda
BAB – I: Kerangka Praktik Profesional Audit
Internal

BAB – II: Tujuan, Wewenang, dan Tanggung


Jawab

BAB - III:Independensi dan Objektivitas

BAB - IV:Pengetahuan, Keterampilan dan


Kompetensi

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Agenda
BAB - V: Kecermatan Profesional

BAB - VI: Pengembangan Profesional


Berkelanjutan

BAB - VII: Program Asurans dan


Peningkatan Kualitas

BAB - VIII: Kode Etik Auditor Internal

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


BAB - I:
Kerangka Praktik Professional
Audit Internal

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Pendahuluan

1. Profesi audit dan audit internal memiliki sejarah yang


panjang.
2. Profesi audit internal berevolusi terus-menerus dari tahun ke
tahun dan saat ini eksistensinya telah memperoleh
pengakuan dari para eksekutif dan pemimpin organisasi.
3. Untuk membantu agar auditor internal dapat menjaga
kualitas hasil pekerjaannya, The Institute of Internal Auditor’s
membangun dan memelihara pedoman praktik dalam suatu
“Kerangka Praktik Profesional Internasional” (International
Professional Practice Framework/IPPF) Audit Internal.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Struktur Kerangka Praktik Profesional
Audit Internal

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Secara garis besar, IPPF terdiri dari:
1. Pedoman yang bersifat mandatoris (harus dipatuhi), yaitu:
a. Definisi audit internal
b. Kode etik audit internal
c. Standar audit internal
2. Pedoman yang bersifat ‘strongly recommended’ (sangat
direkomendasikan untuk dipatuhi), yaitu:
a. Makalah tentang posisi (Position papers)
b. Saran penerapan (Practice advisories)
c. Pedoman praktik (Practice guides)

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


DEFINISI AI

Audit internal merupakan aktivitas assurance dan konsultasi


yang independen dan obyektif yang dirancang untuk memberi
nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Audit
internal membantu organisasi mencapai tujuannya melalui
pendekatan sistematis dan teratur dalam mengevaluasi dan
meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko,
pengendalian dan tata kelola.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Sifat Jasa Assurance dan Konsultasi

Jasa Assurance Jasa Konsultasi

User/

pemberi tugas
Auditor Klien
Auditor Process Internal
Internal Owner

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Penugasan konsultasi

1. Penugasan konsultasi formal.


2. Penugasan konsultasi informal.
3. Penugasan konsultasi khusus.
4. Penugasan konsultasi darurat/emergency.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Tujuan Standar

1. Menjelaskan prinsip dasar praktik audit internal.


2. Memberikan pedoman dalam melaksanakan dan
meningkatkan jasa audit internal yang bernilai tambah dan
berspektrum luas.
3. Menetapkan dasar untuk mengevaluasi kinerja audit internal.
4. Mendorong peningkatan proses dan operasi organisasi.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Struktur Standar

1. Pernyataan Standar
2. Interpretasi

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Pernyataan Standar

Pernyataan Standar terdiri atas:


1. Standar atribut,
2. Standar kinerja, dan
3. Standar implementasi.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Standar atribut (attribute standard) mengatur atribut organisasi
dan individu yang melaksanakan audit internal, dan terdiri dari:
1. Tujuan, wewenang, dan tanggungjawab
2. Independensi and objektivitas
3. Profisiensi dan due professional care
4. Quality assurance and improvement program

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Standar kinerja (performance standard) mengatur sifat audit
internal dan memberikan nyediakan kriteria mutu untuk
mengevaluasi/ mengukur kinerja jasa audit internal tersebut.
1. Mengelola satuan audit internal
2. Sifat pekerjaan audit internal
3. Perencanaan penugasan
4. Pelaksanaan penugasan
5. Komunikasi hasil penugasan
6. Monitor progres
7. Penerimaan risiko oleh manajemen

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Sistem Penomoran Standar

1210.A3
Huruf ‘A’
menjelaskan:
Angka ‘1’ Angka ‘10’ Assurance
menjelaskan: menjelaskan:
Standar Atribut Proficiency
Angka ‘3’
menjelaskan:
Angka ‘2’ menjelaskan: Standar
Proficiency & Due Implementasi
Proffesional Care
yang ke 3

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


BAB - II
Tujuan, Wewenang, dan Tanggung
Jawab

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Pendahuluan

1. Tujuan, kewenangan, dan tanggung jawab AAI harus


didefinisikan secara formal dalam suatu piagam audit
internal.
2. Piagam audit internal harus sesuai dengan definisi, kode etik
dan standar audit internal.
3. Kepala Satuan Audit Internal/KSAI (Chief Audit Executive)
harus mereviu secara periodik piagam audit internal dan
menyampaikannya kepada manajemen senior dan dewan
pengawas (senior management and the board) untuk
memperoleh persetujuan.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Piagam Audit Internal

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Saran Penerapan Nomor 1000-1
1. Tersedianya piagam audit internal yang formal dan tertulis
sangat penting bagi keberadaan AAI.
2. Piagam tersebut harus memperoleh persetujuan dari
manajemen senior dan dewan pengawas.
3. Piagam tersebut juga memfasilitasi penilaian periodik
kesesuaian AAI terhadap tujuan, wewenang dan tanggung
jawab.
4. Apabila timbul permasalahan, piagam tersebut dapat
digunakan sebagai referensi dasar dan kesepakatan formal
tertulis tentang AAI dengan manajemen senior dan dewan
pengawas.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Unsur-Unsur Minimal yang Tercakup
dalam Piagam Audit Internal
1. Misi AAI.
2. Ruang lingkup AAI.
3. Tujuan AAI.
4. Akuntabilitas AAI.
5. Independensi AAI.
6. Wewenang AAI.
7. Tanggung jawab AAI.
8. Standar praktik audit internal yang harus dipatuhi

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Contoh Piagam Audit Internal

LIHAT DI MODUL

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


BAB - III
INDEPENDENSI DAN
OBJEKTIVITAS

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Pendahuluan

1. Standar audit internal mensyaratkan bahwa organisasi audit


internal harus independen dan auditor internal harus
objektif dalam melaksanakan tugasnya.
2. Independensi organisasi terkait dengan penciptaan kondisi
bebas dari situasi yang dapat mengancam kemampuan
aktivitas auditor internal untuk dapat melaksanakan
tanggung jawabnya secara tidak memihak.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Obyektivitas adalah suatu perilaku mental tidak memihak
yang memungkinkan auditor internal melaksanakan tugas
sedemikian rupa sehingga mereka memiliki keyakinan
terhadap hasil kerja mereka, tanpa kompromi dalam mutu.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Standar Terkait
1. Standar Atribut 1100
2. Standar Atribut 1110
3. Standar Implementasi 1110.A1
4. Standar Atribut 1120
5. Standar Atribut 1130
6. Standar Implementasi 1130.A1
7. Standar Implementasi 1130.A2
8. Standar Implementasi 1130.C1
9. Standar Implementasi 1130.C2

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Memelihara Independensi

1. Independensi AAI terbentuk melalui struktur pelaporan


organisasional.
2. Praktik terbaik menyarankan KSAI harus memiliki jalur
pelaporan ganda kepada manajemen senior dan kepada
komite audit.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Struktur Jalur Pelaporan Ganda AAI

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Pelaporan Fungsional
1. Persetujuan dewan pengawas terhadap piagam AAI.
2. Persetujuan dewan pengawas terhadap penilaian risiko audit
internal dan rencana audit terkait.
3. Penerimaan laporan oleh dewan pengawas atas komunikasi
AAI dari KSAI.
4. Persetujuan dewan pengawas terkait keputusan evaluasi
kinerja, penugasan, dan pembebastugasan KSAI.
5. Persetujuan dewan pengawas atas kompensasi dan
penyesuaian gaji tahunan KSAI.
6. Permintaan pembahasan oleh dewan pengawas kepada
manajemen dan KSAI.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Pelaporan Administratif

1. Penganggaran dan akuntansi manajemen.


2. Administrasi sumber daya manusia audit internal, termasuk
evaluasi personil dan penggajiannya.
3. Komunikasi dan arus pertukaran informasi Internal.
4. Administrasi prosedur dan kebijakan AAI

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Memelihara Objektivitas

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Kebijakan untuk Meningkatkan
Objektivitas
1. Auditor Internal tidak diperkenankan memiliki tanggung
jawab operasional.
2. Harus menerapkan kebijakan yang mengharuskan para
auditor internal berkomitmen mematuhi Kode Etik,
menghindari pertentangan kepentingan, dan mengungkap
seluruh aktivitas yang mungkin memiliki potensi
pertentangan kepentingan.
3. Auditor Internal tidak diperkenankan mendasarkan
pertimbangan permasalahan audit kepada pihak lain.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Kebijakan untuk Meningkatkan
Objektivitas, Cont.

4. Auditor harus melaksanakan penugasan dalam cara tertentu


sehingga membuat auditor sendiri memiliki keyakinan jujur
terhadap hasil kerja mereka, dan bahwa mereka yakin tidak
berkompromi terhadap kualitas hasil penugasan dalam
tingkat yang signifikan.
5. Auditor Internal tidak diperkenankan berada pada suatu
situasi yang membuat mereka merasa tidak dapat
memberikan pertimbangan profesional yang obyektif.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Kebijakan untuk Meningkatkan
Objektivitas

1. Penugasan staf harus dilakukan sedemikian rupa sehingga


dapat dihindari timbulnya, atau potensi timbulnya,
pertentangan kepentingan dan prasangka.
2. Seseorang yang independen terhadap penugasan harus
ditugaskan untuk mereviu hasil penugasan sebelum
diterbitkannya komunikasi hasil penugasan.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Memitigasi Kendala Terhadap
Independensi dan Objektivitas

1. Auditor Internal harus melapor kepada KSAI atas segala


situasi timbulnya, atau potensi timbulnya, kendala terhadap
independensi dan Objektivitas
2. Apabila KSAI menentukan bahwa kendala telah timbul, atau
mungkin dapat memberi pengaruh, KSAI harus mengatur
ulang penugasan auditor tersebut.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Pembatasan Ruang Lingkup

1. Ruang lingkup yang didefinisikan pada piagam audit internal.


2. Akses AAI terhadap catatan, personil, dan properti fisik yang
relevan dengan kinerja penugasan.
3. Skedul penugasan yang telah disetujui.
4. Pelaksanaan prosedur audit yang penting.
5. Rencana penugasan personil dan anggaran biaya yang telah
disetujui

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


BAB - IV
Pengetahuan, Keterampilan dan
Kompetensi

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Pendahuluan

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Penugasan Audit Dapat Dilaksanakan
Dalam Berbagai Cara:

1. In-house auditing:.
2. Total out-sourcing.
3. Partial out-sourcing.
4. Co-sourcing.
5. Sub-contracting.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Standar Terkait

1. Standar atribut 1200


2. Standar atribut 1210
3. Standar Implementasi 1210.A2
4. Standar Implementasi 1210.A3

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Pengetahuan, Keterampilan dan
Kompetensi Auditor

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Pengetahuan, keterampilan dan
kompetensi
1. Pengetahuan, yaitu informasi yang diperlukan untuk
melaksanakan AAI. Contoh: Pengetahuan yang diperlukan
untuk melaksanakan audit secara teknis, seperti
menginvestigasi kecurangan, atau partisipasi dalam aktivitas
system development life cycle (SDLC).
2. Keterampilan, yaitu tingkat keahlian yang diperlukan untuk
melaksanakan AAI. Contoh: Keterampilan berbahasa atau
berkomunikasi.
3. Kompetensi, yaitu pengetahuan, keterampilan, kemampuan,
dan atribut personal yang menghasilkan kinerja tertentu.
Contoh: Keterampilan interpersonal, atau teknik dan alat
audit.
© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit
Level: Ahli (Proficiency), Memahami
(Understanding), dan Mengenali
(Appreciation)
1. Ahli (Proficiency) berarti memiliki kemampuan untuk menerapkan
pengetahuan pada setiap situasi yang dihadapi, dan
mendalaminya tanpa memerlukan bantuan yang mendalam.

2. Memahami (understanding) berarti memiliki kemampuan untuk


menerapkan pengetahuannya yang luas pada setiap situasi yang
dihadapi, untuk dapat mengenali penyimpangan signifikan, dan
mampu melakukan penelitian yang diperlukan untuk mencapai
simpulan yang masuk akal.

3. Mengenali (appreciation) berarti memiliki kemampuan untuk


dapat mengenali timbulnya permasalahan atau potensi
permasalahan, dan mengidentifikasi perlunya penelitian
tambahan yang diperlukan atau bantuan yang dibutuhkan.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Pengetahuan, Keterampilan dan
Kompetensi AAI

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Istilah Proses Rekrutmen, Seleksi, dan
Pengembangan

1. Jejak karir (Career path).


2. Analisis pekerjaan (Job analysis).
3. Uraian pekerjaan (Job description).
4. Spesifikasi pekerjaan (Job specification).
5. Penilaian kinerja (Performance appraisal).
6. Perekrutan (Recruitment).
7. Retensi (Retention).
8. Seleksi (Selection).
9. Penerimaan pelamar (Sourcing).

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


BAB - V
KECERMATAN PROFESIONAL

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Standar Terkait

• Standar atribut 1200.


• Standar atribut 1220.
• Standar Implementasi 1220.A1.
• Standar Implementasi 1220.A2.
• Standar Implementasi 1220.A3.
• Standar Implementasi 1220.C1.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Implikasi Kecermatan Profesional

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Kecermatan Profesional pada
Penugasan Asurance

1. Kepemilikan pengetahuan dalam melaksanakan pekerjaan


sebagaimana tersebut dalam Standar.
2. Pemahaman terhadap kerangka pengendalian Internal COSO.
3. Kepedulian terhadap tujuan, sasaran, dan strategi organisasi.
4. Pemahaman terhadap AAI yang menggunakan pendekatan
sistematis dan teratur dalam mengevaluasi proses
manajemen risiko, pengendalian, dan tata kelola

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Kecermatan Profesional pada
Penugasan Konsultasi
1. Kebutuhan dan harapan klien, serta sifat, saat, dan
komunikasi hasil penugasan.
2. Motivasi dan alasan yang mungkin melatarbelakangi
permintaan jasa konsultasi.
3. Luasnya cakupan pekerjaan yang diperlukan dalam mencapai
tujuan penugasan.
4. Keahlian dan sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakan penugasan.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Kecermatan Profesional Pada
Penugasan Konsultasi, Cont.

5. Pengaruhnya pada ruang lingkup rencana audit yang telah


disetujui sebelumnya oleh komite audit.
6. Dampak potensial terhadap penugasan di waktu yang akan
datang.
7. Manfaat potensial bagi organisasi yang dapat diperoleh dari
penugasan.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


BAB - VI
Pengembangan Profesional
Berkelanjutan

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Meningkatkan Kompetensi Melalui
Pengembangan Profesional
Berkelanjutan

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Pengembangan Profesi Berkelanjutan

1. Penugasan asurans dan konsultasi sesuai dengan jabatannya.


2. Kegiatan pemberian nasihat.
3. Pemupukan jaringan profesi (networking).
4. Pelatihan (perolehan dan pengembangan pengetahuan dan
keterampilan melalui sumber internal atau ekstern
organisasi).
5. Partisipasi dalam proyek riset.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Pengembangan Profesi Berkelanjutan,
Cont.
6. Perolehan pengalaman dan kearifan melalui proses analisis
dan pengolahan informasi.
7. Pendidikan formal.
8. Kehadiran dalam konferensi atau seminar.
9. Keanggotaan dan partisipasi pada organisasi profesi.
Sertifikasi.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


BAB - VII
Program Asurans dan Peningkatan
Kualitas

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Standar Terkait
1. Standar atribut 1300.
2. Standar atribut 1310.
3. Standar atribut 1311.
4. Standar atribut 1312.
5. Standar atribut 1320.
6. Standar atribut 1321.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Cakupan Program Asurans dan
Peningkatan Kualitas

1. Penilaian internal
2. Penilaian eksternal.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Melaksanakan Program Asurans Dan
Peningkatan Kualitas

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Evaluasi Program Asurans dan
Peningkatan Kualitas

1. Kepatuhan pada definisi, kode etik, dan standar audit


internal, termasuk tindakan koreksi segera apabila dijumpai
ketidakpatuhan yang signifikan.
2. Kecukupan piagam AAI, tujuan, sasaran, kebijakan, dan
prosedur.
3. Kontribusi terhadap proses tata kelola, manajemen risiko,
dan pengendalian organisasi.
4. Kepatuhan terhadap hukum, peraturan, dan standar
pemerintah atau industri.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Evaluasi Program Asurans dan
Peningkatan Kualitas

5. Efektivitas proses perbaikan berkelanjutan dan adopsi praktik


terbaik.
6. Besarnya sumbangan AAI dalam menambah nilai dan
meningkatkan operasi organisasi.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Ruang Lingkup Penilaian Internal

1. Supervisi rutin dan berkelanjutan dan pengujian kinerja


pekerjaan assurance dan konsultasi.
2. Pengukuran dan analisis berkelanjutan terhadap tolok ukur
kinerja tertentu (misalnya: pencapaian rencana penugasan,
waktu siklus penugasan, rekomendasi yang dilaksanakan, dan
kepuasan klien).
3. Validasi periodik atas kepatuhan terhadap hukum, peraturan,
dan standar pemerintah/industri.
4. Validasi periodik atas kepatuhan terhadap Definisi Audit
Internal, Kode Etik, dan Standar, termasuk tindakan koreksi
segera apabila dijumpai ketidakpatuhan yang signifikan.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Ruang Lingkup Penilaian Internal,
Cont.
5. Evaluasi kecukupan piagam AAI, tujuan, sasaran, kebijakan,
dan prosedur.
6. Penilaian atas kontribusi terhadap proses tata kelola,
manajemen risiko, dan pengendalian organisasi.
7. Evaluasi atas efektivitas proses perbaikan berkelanjutan dan
adopsi praktik terbaik.
8. Menilai apakah AAI telah menambah nilai dan meningkatkan
operasi organisasi.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Penilaian Eksternal

Penilaian ekstern dapat dilakukan dalam bentuk:


1. Penilaian ekstern menyeluruh, atau
2. Penilaian sendiri dengan validasi eksternal yang
independen.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


BAB - VIII
Kode Etik Auditor Internal

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Pendahuluan

1. Dalam melaksanakan tugasnya, auditor internal mengemban


tanggung jawab dan kepercayaan yang tinggi dari para
pemakai jasanya.
2. Agar auditor internal dapat mengemban kepercayaan itu
dengan baik, The IIA merumuskan Kode Etik Audit Internal.
3. Kode etik tersebut juga ditujukan agar auditor internal
menerapkan standar perilaku yang tinggi dalam memberikan
jasanya.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Kode etik audit internal terdiri dari:
1. Principles, yaitu prinsip-prinsip etika yang relevan dalam
praktik dan profesi audit internal, serta
2. Rules of Conduct, yaitu aturan perilaku, yang menjelaskan
norma perilaku yang diharapkan dari seorang auditor
internal.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Struktur Kode Etik Audit Internal
Kode Etik Audit Internal terdiri dari:
1. Pendahuluan,
2. Penerapan dan penegakan,
3. Prinsip-prinsip (Principles), dan
4. Aturan Perilaku (Rules of Conduct).

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Principles (Prinsip-Prinsip)

1. Integrity (Integritas)
Integritas merupakan pencerminan seluruh mentalitas yang
luhur dan menjadi dasar kepercayaan pengguna terhadap
profesi auditor internal.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Principles (Prinsip-Prinsip), Cont.
2. Objectivity (Objektivitas)
a. Auditor internal harus menunjukkan Objektivitas
profesional pada level tertinggi dalam memperoleh,
mengevaluasi dan mengkomunikasikan informasi tentang
aktivitas atau proses yang diuji.
b. Objektivitas: perilaku dan sikap mental yang tidak
memihak yang memungkinkan auditor internal dapat
melaksanakan tugas sedemikian rupa sehingga mereka
memiliki keyakinan terhadap hasil kerja mereka, tanpa
kompromi dalam mutu.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Principles (Prinsip-Prinsip), Cont.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Auditor internal harus menghargai nilai dan kepemilikan
informasi yang diterima dan tidak membuka informasi
tersebut tanpa kewenangan yang sah, kecuali apabila
diwajibkan oleh hukum atau kewajiban profesi.

4. Competency (Kompetensi)
Auditor internal harus menerapkan pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman yang diperlukan dalam
memberikan jasa audit internal.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Rules of Conduct (Aturan Perilaku)
1. Integrity (Integritas):
Auditor Internal:
a. Harus melaksanakan pekerjaannya dengan jujur, hati-hati
dan bertanggung jawab.
b. Harus selalu patuh pada hukum dan memberi keterangan
apabila diharuskan oleh hukum dan profesi.
c. Tidak boleh terlibat dalam kegiatan ilegal, atau
melakukan kegiatan yang mendiskreditkan profesi audit
internal atau organisasi.
d. Harus menghormati dan mendukung tujuan organisasi
yang sah dan etis.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Rules of Conduct (Aturan Perilaku),
Cont.
2. Objectivity (Objektivitas)
Auditor Internal:
a. Tidak boleh berpartisipasi dalam kegiatan atau hubungan
apapun yang dapat, atau patut diduga dapat, mempengaruhi
penilaian auditor internal yang adil. Termasuk dalam hal ini
adalah kegiatan atau hubungan apapun yang mengakibatkan
timbulnya pertentangan kepentingan dengan organisasi.
b. Tidak boleh menerima apapun yang dapat, atau patut diduga
dapat, mempengaruhi pendapat profesionalnya.
c. Harus mengungkapkan semua fakta material yang
diketahuinya, yang apabila tidak diungkapkan, dapat
mendistorsi laporan kegiatan yang direviu.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Rules of Conduct (Aturan Perilaku),
Cont.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Auditor Internal:
a. Harus pruden dalam menggunakan dan menjaga informasi
yang diperoleh selama melakukan tugas.
b. Tidak boleh menggunakan informasi untuk memperoleh
keuntungan pribadi, atau dalam cara apapun, yang
bertentangan dengan hukum, atau merugikan tujuan
organisasi yang sah dan etis.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


Rules of Conduct (Aturan Perilaku),
Cont.
4. Competency (Kompetensi)
Auditor Internal:
a. Hanya memberikan jasa, yang sesuai dengan
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang
dimilikinya.
b. Harus melaksanakan jasanya sesuai dengan Standar
Profesi Audit Internal;
c. Harus senantiasa meningkatkan keahlian, efektivitas dan
kualitas jasa yang diberikan secara berkelanjutan.

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit


TERIMA KASIH

© Copyright Yayasan Pendidikan Internal Audit

Anda mungkin juga menyukai