Anda di halaman 1dari 92

AUDIT INTERNAL

BERDASARKAN SNI ISO 19011:2018


Pedoman audit sistem manajemen

ARIES AGUS BUDI HARTANTO, S.SI, MT


Madiun, 2021
Definisi :

Audit
Proses yang sistematis, mandiri dan
terdokumentasi untuk memperoleh bukti
obyektif (3.8) dan mengevaluasinya secara
objektif untuk menentukan sampai sejauh
mana kriteria audit (3.7) dipenuhi
DEFINISI
Bukti Audit/obyektif
adalah rekaman, pernyataan mengenai fakta atau informasi lain
yang terkait dengan kriteria audit (3.7) dan dapat diverifikasi
Kriteria Audit
adalah seperangkat persyaratan (3.23) yang digunakan sebagai
acuan pembanding terhadap bukti obyektif (3.8)

Catatan: Persyaratan dapat mencakup kebijakan, prosedur,


instruksi kerja,
persyaratan hukum, kewajiban kontrak, dll.
Definisi :
Klien audit :
Organisasi atau seseorang yang meminta untuk dilakukan audit (3.1)

Auditi :
Organisasi keseluruhan atau sebagian yang akan diaudit

Auditor :
orang yang melaksanakan audit (3.1)

Tim Audit :
Satu atau lebih orang yang melakukan audit (3.1), dapat didukung
oleh “Tenaga ahli “
• Pimpinan auditor disebut sebagai : Ketua Tim Audit”
• Tim dapat termasuk dengan “ Auditor magang”
Definisi :
Tenaga ahli :
Tenaga ahli (orang yang memberikan pengetahuan spesifik atau
keahlian kepada tim audit (3.14)

Tenaga ahli tidak bertindak sebagai auditor (3.15)

Spesifik :
• keahlian terkait dengan
organisasi
• aktivitas
• proses
• produk
• jasa
• disiplin yang akan diaudit
• bahasa atau budaya
Jenis : Audit
Terminologi dalam SNI/ISO 19011
Contoh
JANGKA
JENIS AUDIT MAKNA WAKTU
Audit yang dilaksanakan oleh organisasi untuk
Audit Pihak * minimal 1
memastikan sistem dalam organisasi berjalan efektif
Pertama tahun
(Audit Internal) sekali

Audit yang dilaksanakan oleh organisasi terhadap


penyedia eksternal atau Audit pihak berkepentingan * 6 bulan
Audit Pihak Kedua
eksternal lainnya sekali

Audit yang dilaksanakan untuk kepeluan sertifikasi * minimal 1


Audit Pihak Ketiga dan/atau Akreditasi atau audit terhadap peraturan, tahun
perundangan dan sejenisnya sekali

Audit kombinasi : audit (3.1) yang dilaksanakan bersama di satu auditi (3.13) pada dua atau
lebih sistem manajemen (3.18)
Contoh: Apabila Sistem manajemen mutu dan lingkungan/SMAP di audit Bersama pada
satu auditee

Audit gabungan :
audit (3.1) yang dilaksanakan bersama di satu auditi (3.13) oleh dua atau lebih organisasi
audit
Tujuan :
1. Untuk mengetahui apakah sistem manajemen memenuhi
pengaturan yang direncanakan
2. Untuk mengetahui apakah sistem manajemen telah
dengan baik diimplementasikan dan dipelihara
Bagian 4

PRINSIP AUDIT
Prinsip Audit

1. Integritas: landasan profesionalisme

Auditor dan individu pengelola program audit sebaiknya:

– melakukan pekerjaan mereka secara etis, jujur dan tanggung


jawab;

– hanya melakukan aktivitas audit jika kompeten untuk


melakukannya;

– melakukan pekerjaan dengan tidak memihak, yaitu tetap adil dan


tidak bias dalam semua transaksi mereka;

– peka terhadap pengaruh apapun yang mungkin diberikan pada


penilaian mereka saat melakukan audit
Prinsip Audit

2. Adil (jujur dan akurat dalam melaporkan)

3. Profesional (tekun dan pertimbangan bernalar dalam semua


situasi audit)

4. Kerahasiaan (melindungi informasi termasuk yang


rahasia/sensitif)

5. Independensi (bebas bias/konflik kepentingan, obyektif dalam


kesimpulan audit)

6. Berbasis bukti ( bukti audit dapat diverifikasi, rasional,


sistematis, kesimpulan audit yang handal)

7. Pendekatan berbasis risiko ( mempertimbangkan risiko dan


peluang untuk mencapai sasaran program audit)
Kode etik
Dasar Profesionalisme

• Dapat dipercaya
• Punya integritas
• Dapat menjaga kerahasiaan
• Berpendirian
Penyajian yang objektif
Kewajiban untuk melaporkan secara benar dan akurat

• Temuan audit
• Kesimpulan audit
• Laporan audit

(termasuk apabila terdapat perselisihan dan


hambatan selama proses audit)
Profesional
Kesungguhan dan ketepatan penilaian dalam audit

• Pentingnya tugas
• Kepercayaan yang diberikan
• Kompetensi
Independen
Dasar untuk ketidakberpihakan audit dan objektivitas kesimpulan audit

• Tidak terkait dengan kegiatan yang sedang diaudit


• Bebas dari keberpihakan dan konflik kepentingan
• Menjaga pemikiran yang objektif
Pendekatan berdasarkan bukti

Metode yang rasional untuk mencapai kesimpulan audit yang dapat dipercaya dan terjaga konsistensinya (reproducible)
melalui proses audit yang sistematis

• Bukti audit yang dapat diverifikasi


• Didasarkan pada sampel informasi
• Kesimpulan audit terkait dengan pengambilan
sampel yang sesuai
5. Mengelola suatu program audit

5.1. Umum

5.2. Sasaran Program audit

5.3. Menentukan dan evaluasi risiko peluang program audit

5.4. Membuat program audit

5.5. Menerapkan program audit

5.6. Memantau program audit

5.7 Meninjau dan meningkatkan program audit


5.1. General

5. Mengelola suatu program audit

• Bisa lebih dari satu program audit


• Penetapan pengelola (kompeten) program audit

Tugas penanggung jawab program audit :

PLAN
DO PROGRAM RESOURCES
(prioritas risiko dan tingkat
CHECK AUDIT kinerja yg lebih rendah)
ACTION

Satu atau lebih standar atau persyaratan lain.


Informasi mencakup sasaran, risiko peluang, ruang lingkup, jadwal, jenis
audit, kriteria, metode, infodok, kompleksitas SMI, isu internal/eksternal,
kebutuhan dan harapan stakeholder, persyaratan keamanan informasi
5.1. Umum
Alur Proses Program Audit

Penanggung Jawab

• 5.2 Menetapkan Sasaran


• 5.3 Menentukan dan evaluasi
risiko dan peluang Plan
• 5.4 Membuat program audit
• 6.2 Merencanakan untuk
memulai audit
• 6.3 Mempersiapkan aktivitas
audit
7
Kompetensi
Action dan evaluasi
• 5.5 Menerapkan program Auditor
audit
• 6.4 Melaksanaan aktifitas Aktivitas Do
6
5.7 Meninjau dan audit Audit
meningkatkan program • 6.5 Mempersiapkan dan
audit distribusi laporan audit

6.7 Tindak lanjut audit Check


• 5.6 Memantau program audit
• 6.6 Menyelesaikan audit
5.2 Menetapkan sasaran program audit

PERTIMBANGAN
Mengarahkan perencanaan dan
pelaksanaan audit
• Kebutuhan “pihak internal/eksternal
yang berkepentingan”
• Karakteristik/Persyaratan proses.
Produk, jasa, proyek, perubahan
• Persyaratan sistem manajemen
• Persyaratan regulasi
• Kebutuhan evaluasi penyedia SASARAN
eksternal
• Kinerja Sistem Manajemen (KPI,
NC, insiden, keluhan dari stakeholder)
• Risiko dan peluang
• Hasil audit sebelumnya
Contoh sasaran program audit dapat mencakup:

a. mengidentifikasi peluang untuk peningkatan sistem manajemen dan


kinerjanya;
b. mengevaluasi kemampuan auditi untuk menentukan konteksnya;
c. mengevaluasi kemampuan auditi untuk menentukan risiko dan peluang
serta mengidentifikasi dan menerapkan tindakan yang efektif untuk
mengatasinya;
d. mematuhi semua persyaratan yang relevan, missal: persyaratan peraturan
perundangan, komitmen kepatuhan, persyaratan sertifikasi untuk
standar sistem manajemen;
e. memperoleh dan mempertahankan keyakinan pada kemampuan
penyedia eksternal;
f. menentukan kesesuaian yang berkelanjutan, kecukupan dan keefektifan
sistem manajemen auditi;
g. mengevaluasi kompatibilitas dan keselarasan sasaran sistem manajemen
dengan arah strategis organisasi.
5.3 Menentukan dan mengevaluasi risiko dan peluang
program audit, mempertimbangkan risiko terkait:
a. perencanaan : Kegagalan menetapkan sasaran audit, tingkat, jumlah,
durasi, lokasi dan jadwal audit
b. sumber daya : waktu yang tidak cukup, peralatan, pelatihan pengembangan
program audit atau untuk melakukan audit
c. Pemilihan tim audit (kompetensi keseluruhan)
d. Komunikasi : proses/saluran komunikasi internal eksternal tdk efektif
e. Implementasi : koordinasi audit tdk efektif, tidak melihat keamanan
informasi
f. Kendali Infodok : penentuan yang tidak efektif atas informasi
terdokumentasi yang diperlukan auditor , melindungi catatan audit
a. Memantau, meninjau meningkatkan program audit yang tidak efektif
b. Ketersediaan dan Kerjasama auditee dan bukti untuk sampel
5.3 Menentukan dan mengevaluasi risiko dan peluang
program audit, Peluang:
a. Kemungkinan audiat dalam satu kunjungan
b. Meminimalkan waktu dan jarak perjalanan ke tempat
c. Menyesuaikan tingkat kompetensi tim audit dengan tingkat
kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran audit
d. Menyelaraskan tanggal audit dengan ketersediaan staf kunci auditee
5.4 Membuat program audit
5.4.1 Peran, tanggung jawab pengelola program audit

• Jangkauan sesuai sasaran (5.2) dan kendala


• Isu internal dan eksternal, risiko dan peluang serta Tindakan yg diambil
• Tim audit dan kompetensi keseluruhan kegiatan audit sesuai peran,
tanggung jawab dan wewenang dan mendukung kepemimpinan
• Proses yang relevan (koordinasi dan jadwal audit, sasaran audit, ruang
lingkup, kriteria audit, metode audit, tim audit, evaluasi auditor, proses
komunikasi internal eksternal, resolusi perselisihan dan keluhan, tindak
lanjut audit, pelaporan kepada klien audit/stakeholder jika relevan)
• Sumberdaya yang diperlukan
• Memastikan informasi terdokumentasi (disiapkan, dipelihara, dan rekaman
program audit)
• Memantau, tinjau dan meningkatkan program audit
• Komunikasi program audit kepada klien dan pihak berkepentingan
5.4 Membuat program audit
5.4.2 Kompetensi pengelola program audit, memahami:

• Prinsip audit (4), metode dan proses (A.1 dan A.2)


• Standar sistem manajemen, standar lain, dokumen referensi/panduan
• Informasi mengenai auditi dan konteksnya (isu, kebutuhan harapan,
aktivitas bisnis, produk, jasa, proses audit)
• Persyaratan peraturan perundangan, persyaratan lain yang relevan
• Jika perlu, pengetahuan tentang manajemen risiko, manajemen proyek,
proses, teknologi informasi
• Terlibat dalam pengembangan berkelanjutan untuk mempertahankan
kompetensi dalam mengelola program audit
5.4 Membuat program audit
5.4.3 Menetapkan cakupan program audit, mempertimbangkan:

• Sasaran, ruang lingkup, durasi, jumlah audit, metode pelaporan,


tindaklanjut audit
• Standar sistem manajemen dan kriteria yang berlaku
• Jumlah , kepentingan, kompleksitas, kesamaan dan lokasi audit
• Faktor yang mempengaruhi efektifitas SM
• Kriteria audit yang berlaku
• Hasil audit dan tinjauan manajemen
• Hasil tinjauan program aduit sebelumnya
• Isu Bahasa, budaya dan sosial
• Keluhan pelanggan, ketidakpatuhan, komitmen, isu rantai pasok
• Perubahan signifikan atau operasinya serta risiko dan peluangnya
• Ketersediaan TIK (khususnya remote audit, A.16)
• Ketidaksesuaian produk/jasa, kebocoran informasi, insiden K3L
• Risiko dan peluang bisnis, dan Tindakan untuk mengatasinya
Audit lokasi virtual (Lamp A.16)
• Metode tatap muka tidak dimungkinkan
• Menggunakan TIK
• Protokol akses jarak jauh yang dispekati (perangkat lunak dll)
• Pemeriksaan teknis sebelum audit
• Rencana kontingensi tersedia (gangguan akses, penggunaan
teknologi alternatif)
• Ketentuan waktu audit tambahan jika perlu
• Kompetensi teknis untuk auditor untuk penggunaan peralatan
elektronik
• Pengalaman dalam fasilitasi audit jarak jauh
• Pemetaan informasi elektronik
• Mencegah gangguan dan interupsi background noise
• Meminta izin terkait Salinan, screen shoot
• Menjaga kerahasiaan dan provasi, mematikan mikrofon dan menjeda
kamera dll
5.4 Membuat program audit
5.4.4 Menentukan sumber daya, mempertimbangkan:

• Keuangan, waktu untuk pengembangan, implementasi, pengelolaan,


peningkatan aktivitas audit
• Metode audit (A.1)
• Ketersediaan individu, auditor, tenaga ahli yang kompeten
• Jangkauan program audit (5.4.3), risiko dan peluang (5.3)
• Waktu, biaya perjalanan, akomodasi dan kebutuhan audit lainnya
• Dampak dari zona waktu yang berbeda
• Ketersediaan TIK
• Ketersediaan alat, teknologi dan peralatan yang diperlukan
• Ketersediaan infodok (A.5)
• Fasilitas, izin, peralatan keamanan (APD, latar belakang dll)
5.5 Menerapkan program audit
5.5.1 Umum :
• Mengkomunikasikan dengan bagian yang relevan
•Menetapkan sasaran, lingkup, kriteria setiap audit
•Memilih metode audit (A.1)
•Koordinasi dan penjadwalan
•Pemastian kompetensi (5.5.4)
•Penyediaan sumberdaya (5.4.4)
•Pemastian pelaksanaan audit sesuai program audit
•Informasi terdokumentasi kegiatan audit (5.5.7)
•Kendali operasional untuk pemantauan program audit (5.6)
•Tinjauan (peluang, peningkatan), program audit (5.7)
5.5 Menerapkan program audit
5.5 Menerapkan program audit

5.5.3 Pemilihan dan penentuan metode:


• Tergantuang sasaran, ruang lingkup, kriteria audit
• Dapat ditempat, jarak jauh, kombinasi mempertimbangkan risiko

dan peluang
• Mempertimbangkan audit bersama, audit gabungan
terkait persetujuan bersama penggunaan metode  dampak
sumber daya dan perencanaan audit
5.5 Menerapkan program audit
5.5 Menerapkan program audit

5.5.5 Penugasan tanggung jawab kepada ketua Tim, diinformasikan


• Sasaran auditnya
• Kriteria audit dan infodok
• Ruang lingkup audit, tusi dan prosesnya
• Proses audit dan metode
• Komposisi Tim audit
• Rincian kontak auditi, lokasi dan kerangka waktu dan durasi
• Sumber daya yang diperlukan
• Informasi untuk evaluasi risiko dan peluang
• Informasi yang mendukung ketua Tim untuk berinteraksi
5.5 Menerapkan program audit

Informasi penugasan mencakup:


• Bahasa dan pelaporan audit (auditor dan auditee)
• Keluaran laporan audit dan pendistribusian
• Kerahasiaan dan keamanan informasi
• Pengaturan K3L
• Persyaratan perjalanan atau akses tempat terpencil
• Persyaratan kemanan dan otorisasi
•Tindaklanjut audit/tinjauan manajemen sebelumnya
• Koordinasi dengan kegiatan audit lainnya (misal audit gabungan)
5.5 Menerapkan program audit

5.5.6 Pengelolaan hasil program audit, memastikan :


• Evaluasi pencapaian sasaran program audit
• Meninjau dan menyetujui laporan audit tentang pemenuhan
ruang lingkup dan sasaran audit
• Meninjau keefektifan Tindakan yang diambil dalam temuan audit
•Distribusi laporan audit
•Menentukan perlunya audit tindaklanjut
5.5 Menerapkan program audit

5.5.7 Pengelolaan dan pemeliharaan rekaman, mencakup:


• Rekaman program audit ( jadwal audit, sasaran dan
jangkauan program audit, penanganan risiko dan peluang program
audit, isu internal eksternal, tinjauan efektifitas program audit)
•Rekaman setiap audit (rencana, laporan, bukti obyektif, temuan, LKS,
laporan tindakan koreksi dan korektif, laporan audit tindaklanjut)
•Rekeman tim audit (evaluasi kompetensi dan kinerja tim audit,
kriteria pemilihan tim audit dan anggota serta pembentukannya,
pemelihatraan dan peningkatan kompetensi)
5.6 Memantau program audit
5.7 Meninjau dan meningkatkan program audit
6. Gambaran umum tentang melaksanakan audit
Pre - Audit On site – Audit Post - Audit
Permulaan audit : Pertemuan pembukaan
Ketua tim audit Penyiapan, Pengesahan dan
Tujuan, ruang lingkup, Penyampaian laporan
kriteria audit Audit
Kelayakan audit
 Tim audit Proses audit:
 Hubungan awal  Komunikasi
selama audit
 Tugas dan tanggungjawab Distribusi laporan audit
Pelaksanaan tinjauan pemandu dan pengamat
dokumen  Pengumpulan dan
verifikasi informasi
 Perumusan temuan audit
 Penyiapan kesimpulan Penyelesaian audit
Persiapan
audit lapangan : audit
 Rencana audit
 Penugasan tim
 Penyiapan dokumen Tindak lanjut Audit
kerja Pertemuan Penutupan
PRA-AUDIT
6.2. Memulai audit

6.2.1 penanggung jawab pelaksanaan audit adalah ketua tim audit

6.2.2 Menjalin kontak dengan auditi, ketua tim memastikan


•Saluran komunikasi
•Wewenang melaksanakan audit
•Memberi informasi sasaran audit, ruang lingkup, kriteria, metode,
komposisi tim dan tenaga ahli
•Meminta akses informasi perencanaan, risiko, peluang dan cara penanganan
•Persyaratan peraturan perundangan yang berlaku dan persyaratan lain
•Persetujuan tentang pengungkapan informasi rahasia
•Pengaturan audit termasuk jadwal
•Pengaturan lokasi akses, K3L dan kerahasiaan
•Menyetujui kehadiran pengamat, penerjemah, panduan untuk Tim audit
•Kepedulian, risiko auditi untuk audit spesifik
•Penyelesaian isu komposisi tim audit dengan auditi/klien audit
6.2.3 Menentukan kelayakan audit
Mempertimbangkan ketersediaan:
•Informasi yang cukup dan sesuai untuk perencanaan dan pelaksanaan audit
•Kerjasama yang memadai dari audit
•Waktu dan sumber daya, akses TIK yang cukup untuk melaksanakan audit

6.3 Mempersiapkan aktivitas audit

6.3.1 Tinjauan informasi terdokumentasi dengan cara:


•Mengumpulkan untuk memahami operasi auditi (6.3.4)
•Menetapkan tinjauan dari jangkauan infodok dengan kesesuaian kriteria audit,
Area yang menjadi perhatian (kekurangan, kelalaian, konflik)

Infodok mencakup dokumen, rekaman SM, laporan audit sebelumnya


Panduan cara memverifikasi sesuai A.5
6.3.2 Perencanaan audit

Ketua tim mengadopsi pendekatan berbasis risiko berdasarkan informasi


dalam program audit dan informasi terdokumentasi yang disediakan oleh auditi

6.3.2.1 Perencanaan berbasis risiko, ketua tim mempertimbangkan:


•Komposisi tim audit
•Teknik pengambilan sampel (A.6)
•Peluang untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi aktivitas audit
•Risiko terhadap pencapaian sasaran audit akibat perencanaan yang
Tidak efektif
•Risiko terhadap audit akibat pelaksanaan audit (kehadiran anggota tim
audit yang mempengaruhi pengaturan auditi terhadap K3L, kualitas,
personel, infrastruktur (misal kontaminasi dalam fasilitas kamar bersih))
6.3.2 Perencanaan audit
6.3.2.2 Rincian perencanaan audit, memastikan:
•Fleksibel terhadap perubahan
•Sasaran audit
•Ruang lingkup audit dan infodok
•Lokasi fisik, virtual, tanggal, waktu durasi
•Tim audit membiasakan diri dengan fasilitas dan proses auditi (kunjungan
Lokasi fisik, atau tinjauan TIK)
•Metode audit, pengambilan sampel, titik kritis
•Peran dan tanggung jawab tim audit, pemandu, pengamat, penerjemah
•Alokasi sumberdaya
•Memperhatikan bahasa, wakil auditi, topik laporan audit, logistic, komunikasi,
kerahasiaan, tindak lanjut audit sebelumnya, koordinasi dg audit lainnya
(audit gabungan)
• Disiapkan oleh Ketua Tim Audit
• Membantu dalam koordinasi & pengaturan waktu
• Mencerminkan ruang lingkup dan kompleksitas audit
Rencana audit • Fleksible terhadap perubahan di lapangan
• Diperiksa dan diterima oleh “Klien audit”
• Di sampaikan ke “auditi” sebelum audit lapangan
• Setiap perubahan harus disetujui pihak terkait
6.3.3. Menugaskan pekerjaan ke tim audit

Ketua tim audit menugaskan • Tanggung jawab mengaudit proses,


Anggota tim audit aktivitas, fungsi, lokasi tertentu
Auditor magang • Wewenang pengambilan keputusan
Tenaga ahli • Ketidakberpihakan dan objektifitas
• Kompetensi auditor
• Melaksanakan rapat tim audit untuk
penugasan

ISU :
GANTI AUDITOR … ?
TENAGA AHLI…. ?
AUDITOR MAGANG….. ?
6.3.4. Mempersiapkan informasi
terdokumentasi untuk audit

Anggota tim audit


mengumpulkan dan meninjau:

•Daftar periksa fisik atau digital


•Rincian pengambilan sampel
•Informasi audio visual
•Menjaga kerahasiaan
•Menyimpan infodok audit
•Penyiapan dokumen kerja

• Untuk acuan dan untuk mencatat hasil audit


• Termasuk :
- Daftar periksa
- Rencana pengambilan contoh audit (audit sampling)
- Form untuk mencatat informasi
• Disimpan, paling tidak sampai proses audit komplit
• Isi yang rahasia harus di pelihara dan dijaga setiap saat
Pengambilan sampel

• Jika rekaman terlalu banyak, terlalu tersebar secara geografis


• Risiko keterwakilan sampel atas populasi
• Langkahnya adalah:
Menetapkan tujuan pengambilan sampel
Memilih tingkat dan komposisi populasi
Memilih metode
Menentukan ukuran sampel
Melakukan pengambilan sampel
Menyusun, evaluasu, melaporkan dan mendikumentasikan hasil
Dapat dilakukan secara statistic (A.6.3 ) dan berbasis penilaian
(A.6.2)
Sampel berbasis penilaian

• Pengalaman audit sebelumnya dalam ruang lingkup


•Kompleksitas persyaratan, peraturan perundangan untuk mencapai
sasaran audit
•Kompleksitas dan interaksi proses serta elemen SM
•Tingkat perubahan teknologi, factor manusia atau SM
•Risiko dan peluang signifikan yang teridentifikasi untuk peningkatan
•Keluhan dari pemantauan SM

Kelemahan: tidak ada estimasi statistic dari efek ketidakpastian dalam


temuan audit dan kesimpulan yang dicapai
Sampel berbasis statistik

• Melihat sasaran audit dan karakteristik populasi secara keseluruhan


sampai mana sampel sebaiknya diambil
•Melalui teori probabilitas
•Sampel berbasis atribut digunakan hanya Ketika ada dua pilihan
(benar salah, lulus gagal)  misal evaluasi kesesuaian formular yang
dilengkapi dengan persyaratan sesuai prosedur
•Sampel berbasis variable untuk sampel yang terjadi dalam rentang
kontinyu misal pemeriksaan insiden keamanan pangan, jumlah
pelanggang keamanan
•Risiko pengambilam sampel 5% dengan derajat kepercayaan 95% (5
dari 100 sampel atau 1 dari 20 sampel yang diperiksa tidak akan
mencerminkan seluruh populasi)

Kelemahan: tidak ada estimasi statistic dari efek ketidakpastian dalam


temuan audit dan kesimpulan yang dicapai
Pelaksanaan Tinjauan Dokumen

• Identifikasi jenis data dan dokumentasi yang dibutuhkan


• Mengevaluasi sesuai dengan kriteria yang digunakan
• Menentukan isu penting yang terkait dengan topik audit
• Meminta informasi tambahan kepada auditee jika yang kurang
lengkap
• Kadang diperlukan kunjungan awal untuk gambaran
Tinjauan dokumen

Dokumentasi yang ditinjau antara lain :

 Diagram seluruh proses


 Pedoman mutu
 Prosedur
 Rekaman audit sebelumnya
 Struktur organisasi
 Peraturan terkait
Dan lainnya yang relevan
AUDIT LAPANGAN
(ON SITE-AUDIT)
6.4 Melaksanakan aktivitas audit

6.4.1 Umum, Audit sesuai alur audit (Gambar 1 pada SNI)


6.4.2 Peran dan tanggung jawab pengamat, pemandu:
•Boleh menemani tim audit atas persetujuan ketua tim audit/auditee
•Tidak mengganggu pelaksanaan audit
•Ketua tim berhak menolak klehadirannya untuk audit tertentu
•Pemandu :
- membantu dalam identifikasi individu untuk partisipasi dan wawancara
- mengatur akses ke lokasi spesifik
- memastikan aturan K3L, lokasi akses, kerahasiaan, isu lain yang perlu
diketahui
- menyaksikan audit a.n auditee, jika sesuai
- memberikan klarifikasi atau membantu mengumpulkan informasi,
bila diperlukan
6.4.3. Pelaksanaan rapat pembukaan

Rapat pembukaan dihadiri oleh manajemen auditi atau personel


yang bertanggung jawab untuk fungsi/proses yang diaudit

Tujuan

• Konfirmasi persetujuan peserta terhadap rencana audit


• Memperkenalkan Tim audit, pengamat, pemandu, penerjemah
dan perannya
• Menjelaskan proses/aktivitas audit dapat dilaksanakan
• Konfirmasi jalur komunikasi dan sifat audit
• Menyediakan waktu auditi untuk menyampaikan pertanyaan
Pelaksanaan rapat pembukaan
Agenda
• Perkenalan anggota tim (termasuk peserta lain, pengamat dan pemandu,
penerjemah dan ringkasan perannya)
• Tujuan, sasaran, ruang lingkup dan kriteria audit
• Jadwal Audit, tanggal, waktu, sumber daya dan fasilitas
• Metode dan prosedur pelaksanaan audit
• Konfirmasi jalur komunikasi formal dengan auditi
• Konfirmasi bahasa yang digunakan
• Auditi akan menerima informasi perkembangan audit
• Konfirmasi ketersediaan sumber daya dan fasilitas yang dibutuhkan
• Kerahasiaan dan TIK
• konfirmasi prosedur keselamatan kerja, tindakan darurat dan keamanan
• Personel pendamping
• Metode pelaporan audit
• Kondisi dimana audit dapat dihentikan
• Penanganan temuan/kesimpulan audit
• Umpan balik (keluhan, umpan balik terhadap kesimpulan/temuan audit)
6.4.4. Komunikasi selama audit

Proses audit:
 Komunikasi • Saling tukar informasi secara periodik
 Pemandu & Pengamat
 Mengumpulkan dan • Menetapkan kembali tugas diantara tim, bila
memverifikasi informasi diperlukan
 Temuan audit • Komunikasi perkembangan audit kepada auditi
 Persiapan kesimpulan
• Isu penting di luar tujuan
audit
• Perubahan tujuan
• komunikasi dengan tim audit, stakeholder
• Pelaporan jika sasaran audit tidak tercapai
dan Tindakan yang sesuai
Temuan menyangkut resiko penting (keamanan, lingkungan atau mutu)
harus di laporkan ke auditi tanpa selang waktu
Bila diperlukan ke “Klien audit”
6.4.5. Ketersediaan dan akses informasi

• variasi metode sesuai A.1


Proses audit:
Metode audit • Sesuai lingkup, sasaran, kriteria audit, lokasi (fisik
Lokasi (fisik dan virtual) dan virtual) dan durasi
audit

6.4.6. Ketersediaan dan akses informasi


• Ditinjau dengen menentukan kesesuaian sistem yang didokumentasikan
dan kriteria
• Mengumpulakn informasi untuk mendukung aktivitas audit
• Jika infodok yang memadai tidak diberikan sesuai jangka waktu dalam
rencana audit, ketua tim menginformasikan kepada pengelola program audit
• Mengambil keputusan untuk melanjutkan atau menangguhkan sampai
infodok terselesaikan
Metode audit
6.4.7. Mengumpulkan dan verifikasi informasi

Sumber-sumber informasi
Hanya infomasi yang dapat di
Verifikasi (A.5) (lengkap, benar,
Pengumpulan informasi dengan konsisten, terkini) yang dapat jadi
sampling yang sesuai dan verifikasi
bukti audit (audit evidence)
Bukti Audit
Dapat menggunakan penilaian
professional untuk bukti dengan
Evaluasi terhadap
Kriteria audit
tingkat verifikasi yang rendah

Temuan Audit, Metode pengumpulan informasi:


direkam Wawancara (A.17),
pengamatan/kunjungan lokasi
Peninjauan
auditi (A.15), tinjauan memilih
infodok (A.14), panduan
Kesimpulan audit tambahan tentang identifikasi
dan evaluasi temuan audit
tersedia dalam
A.18.
Pengumpulan dan verifikasi Informasi

Metode untuk pengumpulan informasi

Wawancara Pemeriksaan Lapangan

Telaah Dokumen
Pengumpulan dan verifikasi Informasi (A.5)

Sumber Informasi :

• Wawancara dengan pekerja dan personel lain


• Observasi dari aktivitas dan lingkungan kerja
• Dokumen (kebijakan, sasaran, rencana, prosedur, standar dll)
• Rekaman
• Informasi dari sampling audit
• Database di dalam komputer ataupun website
• Laporan dari sumber lain : seperti umpan balik pelanggan
• Simulasi pemodelan
• Ringkasan data, analisis dan indikator kinerja
PROSES UTAMA WAWANCARA

 Perencanaan

 Pembukaan wawancara

 Wawancara
• Bertanya
• Mendengarkan
• Menganalisis dan bertanya ulang (memastikan)
• Mencatat

 Menutup wawancara
TEKNIK WAWANCARA

 Prinsip “pengirim dan penerima”


Pengirim Penerima
Penggunaan kata Arti yang berbeda
Intonasi suara Salah pemahaman
Cepat berbicara Sulit didengar
Penggunaan istilah Tidak mengerti
 Teknik “blocking” meminta pengulangan pembicaraan
secara halus

“Saya melihat ada beberapa masalah internal dengan pengontrolan


dokumen, apa persisnya prosedur untuk pengendalian dokumen
tersebut“

 Teknik “mengharap” mengulang kata kunci yang dihasilkan auditi


I : “….dan telah berjalan baik sebelum prosedur baru dilaksanakan”
A : “prosedur baru ?”
SIAPA YANG DIWAWANCARA

 Staf/personil kunci yang terkait dengan topik-topik


audit

 Didasarkan atas struktur organisasi : direksi, senior manajer,


operator, kepala, kabag, kasubbag.kasie

 Sesuaikan topik wawancara dengan kemampuan dan


personil

 Gunakan kombinasi wawancara formal dan informal


KEGIATAN AUDIT (Lanjutan)
Pelaksanaan wawancara :
 Dengan personel utama yang melaksanakan kegiatan;
 Dilaksanakan pada jam kerja dan di lokasi kerja;
 Personel yang diwawancara tidak mengalami kesulitan;
 Jelaskan alasan wawancara;
 Hindari pertanyaan yang hanya dapat dijawab dengan YA atau
TIDAK;
 Hindari pertanyaan yang menggurui;
 Hasil dirangkum dan dijelaskan kepada personel yang diwawancara.
 Tanyakan dan cocokkan dengan kesesuaian proses
KEGIATAN AUDIT (Lanjutan)
Stategi :
 Ikuti alur proses produk / jasa;
 Telusur kedepan atau kebelakang
 Evaluasi setiap kegiatan;
 Berdasarkan tugas (per bagian);
 Pelaksanaan yang benar dan salah harus tetap diobservasi;
 Buat catatan pelaksanaan baik yang benar maupun yang salah.
6.4.8 Penetapan temuan audit

Proses audit:
 Komunikasi
 Pendamping & Pengamat
 Mengumpulkan dan • Evaluasi bukti audit berdasarkan kriteria audit
memverifikasi informasi • Dapat berupa kesesuaian atau ketidaksesuaian
 Temuan audit
• Ketidaksesuaian di catat beserta bukti
 Persiapan kesimpulan
audit •Ketidaksesuaian dapat di “golongkan, kuantitatif: 1
sampai 5, kualitatif: Mayor, Minor dll”
• Pengkajian bersama auditi untuk klarifikasi dan
dimengerti
•Peluang peningkatan dan rekomendasi
•LKS dan bukti pendukung direkam
•Isu yang tidak selesai direkam dalam laporan audit
6.4.9 Menentukan kesimpulan audit

Proses audit:
 Komunikasi
 Pendamping & Observer
6.4.9.1 Persiapan rapat penutup
 mengumpulkan & •Tinjauan temuan audit dan informasi lain yang
memverifikasi informasi Relevan terhadap sasaran audit
 Temuan audit • Persetujuan kesimpulan audit
 Persiapan kesimpulan
audit • Menyiapkan rekomendasi *
• Membahas “ tindak lanjut audit” , jika sesuai

6.4.9.2 Kesimpulan audit dapat menjawab isu berikut :


a. Sejauh mana kesesuaian dengan kriteria, efektifitas SM, identifikasi risiko dan
tindakan
b. Efektifitas implementasi, pemeliharaan dan improvement dari SM
c. Pencapaian sasaran audit, cakupan runag lingkup dan pemenuhan kriteria audit
d. Kemampuan dari tinjauan manajemen untuk memastikan keberlanjutan
sistem, temuan serupa diarea berbeda untuk identifikasi kecenderungan

* : apabila di tetapkan dalam rencana audit


6.4.10 Pelaksanaan rapat penutupan

 Mempresentasikan temuan audit dan hasil evaluasi


temuan audit/kesimpulan audit
 Mendiskusikan isu-isu penting yang belum disepakati
 Mendiskusikan rekomendasi peningkatan
(jika ditentukan dlm sasaran audit)
 Memastikan keterlibatan tim audit pada kegiatan rencana
tindak lanjut dan Tindakan perbaikan
 segala aktivitas pasca-audit terkait (misal penerapan dan peninjauan
tindakan korektif, menangani keluhan audit, proses banding
 Memastikan tata waktu penyelesaian temuan audit, metode pelaporan
(draft, komentar dan final)
 Setiap perbedaan pendapat terkait dengan temuan/kesimpulan
 presentasi temuan audit dan kesimpulan dapat dipahami dan diakui oleh
manajemen auditi
 segala aktivitas pasca-audit terkait (misal penerapan dan peninjauan
tindakan korektif, menangani keluhan audit, proses banding
6.4.10. Pelaksanaan Rapat Penutupan
Agenda rapat penutupan:
• Mengucapkan terima kasih
• Menyampaikan hal-hal positif
• Menyampaikan ketidaksesuaian & observasi
(yang dikumpulkan didasarkan pada sampel dari informasi
yang tersedia
• Metode pelaporan
• Mendiskusikan ketidaksesuaian & tanggal
tindakan korektif
•konsekuensi yang mungkin dari tidak cukupnya penanganan
temuan auditMembuka pertanyaan
• Penutupan
POST-AUDIT
6.5. Penyiapan dan distribusi laporan audit

6.5.1 Mempersiapkan laporan audit

TUJUAN DAN MANFAAT LAPORAN AUDIT


 Memberikan informasi proses dan hasil audit kepada
manajemen

 Mendokumentasikan pelaksanaan audit dan temuan audit

 Dasar penyusunan tindakan perbaikan

 Dasar evaluasi manajemen untuk memperbaiki sistem


manajemen
6.5.1. Penyiapan laporan audit
 Sasaran audit
 Ruang lingkup audit, terutama identifikasi organisasi (auditi) dan fungsi atau
proses yang diaudit
 Identitas klien dan rangkuman proses audit (kendala yang dihadapi)
 Tujuan, lingkup, sasaran dan rencana audit
 Identitas tim audit, peserta auditi, tgl dan lokasi aktivitas audit
 Kriteria audit
 Temuan audit dan bukti terkait
 Kesimpulan audit , pernyataan konten yang rahasia
 Pernyataan sejauh mana kriteria audit dipenuhi
 Pernyataan tentang sejauh mana kriteria audit telah dipenuhi
 Perbedaan pendapat yang tidak terselesaikan;
 Audit pada dasarnya adalah pengambilan sampel; dengan demikian
ada risiko bahwa bukti audit yang diperiksa tidak representatif
 Ringkasan jalannya audit serta kendala yang dihadapi
 Tindaklanjut yang disepakati dan pernyataan konten yang bersifat rahasia
 Setiap implikasi program audit atau audit berikutnya.
6.5.2 Mendistribusikan Laporan audit

• Disampaikan sesuai dengan waktu yang disetujui


• Apabila ada penundaan perlu disampaikan ke “Klien audit”
• Harus diberi tanggal, ditinjau dan diterima sesuai program audit
•Disampaikan ke penerima yang ditetapkan sesuai program/rencana
audit
• Merupakan milik dari “klien audit”
• Kerahasiaan perlu dijaga

6.6. Penyelesaian Audit


Audit selesai ketika semua rencana aktivitas audit telah dilaksanakan, atau
bila disepakati dengan klien audit

Infodok yang berkaitan dengan audit sebaiknya disimpan atau dimusnahkan


dengan persetujuan antar pihak yang berpartisipasi dan sesuai dengan
program audit serta persyaratan yang berlaku.
6.6. Lanjt..Penyelesaian Audit
Kecuali diwajibkan oleh hukum, tim audit dan individu yang mengelola
program audit sebaiknya tidak mengungkapkan informasi apa pun yang
diperoleh selama audit, atau laporan audit, kepada pihak lain tanpa
persetujuan eksplisit dari klien audit dan, jika perlu, persetujuan auditi.

Jika pengungkapan isi dokumen audit diperlukan, klien audit dan auditi
sebaiknya diinformasikan sesegera mungkin.
Pembelajaran dari audit dapat mengidentifikasi risiko dan peluang untuk
program audit dan auditi.
6.7. Melakukan tindak lanjut audit

Verifikasi dari tindakan korektif, peluang peningkatan dalam waktu yang


disepakati. Auditi sebaiknya membuat pengelola program audi dan/atau
tim audit mengetahui status tindakan

Penyelesaian dan keefektifan tindakan sebaiknya diverifikasi. Verifikasi


ini dapat menjadi bagian dari audit selanjutnya. Hasil sebaiknya
dilaporkan kepada individu yang mengelola program audit dan
dilaporkan ke klien audit untuk tinjauan manajemen
KOMPETENSI DAN EVALUASI
AUDITOR
7. Kompetensi dan Evaluasi Auditor

Pengetahuan dan Pengetahuan dan


Keterampilan Pengetahuan Keterampilan
khusus- dan Keterampilan khusus-
sistem manajemen Umum sistem manajemen
mutu Mutu lingkungan

Pendidikan Pengalaman Pelatihan Pengalaman


kerja Auditor Audit

Atribut/Perilaku auditor

KOMPETENSI
7. Kompetensi dan evaluasi auditor

7.1. Umum  kompetensi dievaluasi berkala,


mempertimbangkan kompetensi keseluruhan, pengembangan
profesional berkelanjutan dan partisipasi dalam audit secara
regular

Pengembangan profesional berkelanjutan


- Pengalaman kerja dan pengalaman audit
- Pelatihan
- Belajar mandiri
- Pendampingan
- Menghadiri rapat, seminar dan konferensi
atau kegiatan lain yang sesuai
Pemeliharaan kemampuan audit
- Auditor sebaiknya mengembangkan, mempertahankan, dan
meningkatkan kompetensinya melalui pengembangan
profesional berkelanjutan dan partisipasi reguler dalam audit
Pemeliharaan dan Peningkatan Kompetensi

Pengembangan profesional berkelanjutan


- Pengalaman kerja dan pengalaman audit
- Pelatihan
- Belajar mandiri
- Pendampingan
- Menghadiri rapat, seminar dan konferensi
atau kegiatan lain yang sesuai

Pemeliharaan kemampuan audit


- Auditor sebaiknya mengembangkan, mempertahankan,
dan meningkatkan kompetensinya melalui
pengembangan profesional berkelanjutan dan partisipasi
reguler dalam audit (lihat 7.6).
7. Kompetensi dan evaluasi auditor

7.1. Proses evaluasi sebaiknya mencakup :


a) menentukan kompetensi yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan program audit;
b) menetapkan kriteria evaluasi;
c) memilih metode evaluasi yang sesuai;
d) melaksanakan evaluasi.

7.2 Menentukan kompetensi auditor


7.2.1 Umum  mempertimbangkan ukuran, sifat,
kompleksitas, produk, jasa, proses audit, metode, disiplin SM
yang akan diaudit, jenis, tingkat risiko, peluang, sasaran,
jangkauan, ketidakpastian mencapai sasaran, persyaratan
lain
7.2.2 Perilaku auditor
a) etis, yaitu adil, jujur, tulus, apa adanya, dan bijaksana;
b) berpikiran terbuka, yaitu bersedia untuk mempertimbangkan gagasan atau sudut pandang
alternatif;
c) diplomatis, yaitu bijaksana dalam berurusan dengan individu;
d) jeli, yaitu secara aktif mengamati lingkungan dan aktivitas fisik;
e) tanggap, yaitu sadar dan mampu memahami situasi;
f) serba bisa, yaitu mampu dengan mudah beradaptasi pada situasi yang berbeda;
g) ulet, yaitu gigih dan fokus pada pencapaian sasaran;
h) tegas, yaitu mampu mencapai kesimpulan tepat waktu berdasarkan nalar dan analisis
logis;
i) mandiri, yaitu mampu bertindak dan berfungsi secara independen saat berinteraksi secara
efektif dengan orang lain;
j) mampu bertindak dengan teguh, yaitu mampu bertindak secara bertanggung jawab dan
etis, meskipun tindakan ini mungkin tidak selalu populer dan kadang dapat menyebabkan
ketidaksepakatan atau konfrontasi;
k) terbuka untuk peningkatan, yaitu mau belajar dari situasi;
l) peka secara budaya, yaitu taat dan menghormati budaya yang diaudit;
m) kolaboratif, yaitu berinteraksi
7.2.3. Pengetahuan dan Keterampilan

7.2.3.1 Umum  memiliki pengetahuan dan ketrampilan


yang diperlukan, kompetensi generik dan spesifik, ketua tim
punya ketrampilan tambahan untuk kepemimpinan

7.2.3.2 Pengetahuan umum dan keterampilan tim audit :


- Prinsip, proses/prosedur dan metode audit
- Standar, Acuan lain Sistem Manajemen dan dokumen
referensi
- Situasi organisasi dan konteksnya
- Persyaratan peraturan perundangan yang berlaku dan
persyaratan lain
- Kepemimpinan audit (untuk Ketua Tim Audit)
7.2.3.3. Disiplin dan kompetensi auditor sektor
spesifik

Tim audit sebaiknya memiliki disiplin kolektif dan kompetensi sektor spesifik yang
sesuai untuk mengaudit jenis sistem dan sektor manajemen tertentu.

Disiplin dan kompetensi auditor sektor spesifik meliputi hal berikut:


a) persyaratan dan prinsip sistem manajemen, dan penerapannya;
b) dasar disiplin dan sektor yang terkait dengan standar sistem manajemen seperti
yang diterapkan oleh auditi;
c) penerapan disiplin serta metode, teknik, proses, dan praktik sektor spesifik untuk
memampukan tim audit menilai kesesuaian dalam ruang lingkup audit yang
ditetapkan serta menghasilkan temuan dan kesimpulan audit yang sesuai;
d) prinsip, metode dan teknik yang relevan dengan disiplin dan sektor, sehingga
auditor dapat menentukan dan mengevaluasi risiko serta peluang yang terkait dengan
sasaran audit.
7.2.3.4. Kompetensi generik ketua tim audit
a. merencanakan audit dan menetapkan tugas audit
sesuai dengan kompetensi spesifik individu anggota
tim audit;
b. membahas isu strategis dengan manajemen puncak
auditi untuk menentukan apakah mereka telah
mempertimbangkan isu ini ketika mengevaluasi risiko
dan peluang;
c. mengembangkan dan memelihara hubungan kerja
kolaboratif di antara anggota tim audit;
d. mengelola proses audit
e. mewakili tim audit dalam komunikasi dengan individu
yang mengelola program audit, klien audit, dan auditi;
f. memimpin tim audit untuk mencapai kesimpulan audit;
g. menyiapkan dan menyelesaikan laporan audit.
7.2.3.5. Pengetahuan dan ketrampilan mengaudit
disiplin ganda
• Anggota tim memiliki pemahaman tentang interaksi
dan sinergi antar sistem manajemen
• Ketua tim memahami persyaratan SM dan mengenali
Batasan kompetensi setiap disiplin
• Audit dapat dilakukan dengan kombinasi atau integrasi
SM yang mencakup beberapa disiplin
CATATAN Audit beberapa disiplin yang dilakukan secara bersamaan dapat
dilaksanakan sebagai audit kombinasi atau sebagai audit sistem manajemen
terintegrasi yang mencakup beberapa disiplin.
7.2.4. Pencapaian kompetensi auditor

• Berhasil menyelesaikan program pelatihan


pengetahuan dan ketrampilan auditor generik
• Pengalaman teknis, manajerial, professional yang
relevan
• Pengambilan keputusan, penyelesaian masalah dan
komunikasi dengan pihak berkepentingan
• Pendidikan/pelatihan da pengalaman disiplin SM
spesifik dan sector
• Pengalaman audit dibawah pengawasan auditor yang
kompeten dalam disiplin yang sama
7.2.5. Pencapaian kompetensi ketua tim audit

• Memiliki pengalaman audit tambahan sesuai 7.2.3.4


dibawah arahan dan bimbingan ketua tim audit yang
berbeda

7.3. Menetapkan kriteria evaluasi auditor

• Sebaiknya kualitatif ( menunjukan perilaku yang


diinginkan, pengetahuan, kinerja ketrampilan, dalam
pelatihan atau ditempat kerja) dan kuantitatif
(pengalaman kerja, Pendidikan, jumlah audit, jam
pelatihan audit)
7.4 Memilih metode Metode Evaluasi auditor

Evaluasi sebaiknya dilakukan dengan menggunakan dua atau


lebih metode yang diberikan pada Tabel 2, sebaiknya juga
memperhatikan:
a) metode yang diuraikan mewakili berbagai pilihan dan
mungkin tidak berlaku dalam semua situasi;
b) berbagai metode yang diuraikan mungkin berbeda dalam
keandalannya;
c) kombinasi metode sebaiknya digunakan untuk memastikan
hasil yang objektif, konsisten, adil dan dapat diandalkan
7.4 Lanjutan memilih metode Metode
Evaluasi auditor
7.5. Melaksanakan Evaluasi Auditor

• Informasi yang telah dikumpulkan dibandingkan dengan


kriteria 7.2.3 , Ketika tidak memenuhi dapat diberikan
pelatihan tambahan, pengalaman kerja atau adit dan
dievaluasi ulang
• Direncanakan, Diterapkan dan Direkam
• Identifikasi pelatihan dan keperluan peningkatan
keterampilan lainnya

• Evaluasi dapat dilaksanakan pada tahap yang berbeda


sebagai berikut :
- evaluasi awal
- seleksi tim audit
- evaluasi lanjutan
7.6. Mempertahankan dan meningkatkan
kompetensi auditor

Melalui partisipasi regular dalam audit SM berkala dan


pengembangan profesional berkelanjutan, dengan cara:

•Pengalaman kerja tambahan, pelatihan, studi pribadi,


pembinaan, kehadiran dalam pertemuan, seminar dan
konferensi dan aktifitas terkait lainnya
•Pengelola program audit menetapkan mekanisme evaluasi
berkelanjutan kinerja auditor dan ketua tim audit
•Pengembangan professional memperhatikan perubahan,
kebutuhan, penggunaan teknologi, standar yang relevan,
dokumen pendukung, persyaratan lainnya, perubahan
disektor atau disiplin
HUBUNGAN ANTARA TAHAP-TAHAP EVALUASI
Pengembangan Kompetensi

Tidak memenuhi kriteria

Evaluasi awal
(7.6)

Evaluasi kinerja
berkelanjutan awal
memenuhi kriteria (7.6)
memenuhi kriteria

Auditor Tidak memenuhi kriteria

Tidak terpilih Pemeliharaan dan peningkatan


Kompetensi (7.6)
Pemilihan tim
audit (6.2.4)

Audit
(pasal 6)
Aries Agus Budi Hartanto, S.Si, M. T
ariesagusbudihartanto@gmail.com
(085777774355)

Anda mungkin juga menyukai