DALAM
LUAR
I. Wayan Widnyana,
I. Gusti Bagus Wiksuana,
6 2020
Luh Gede Sri Artini,
Ida Bagus Panji Sedana,
Rama Seth,
7 2022
Sakthi Mahenthiran
Irdha Yusra,
Rizka Hadya,
Nova Begawati,
8 Lilik 2019
Afriyeni Istiqomah,
Nuning Kurniasih,
Irdha Yusra,
Rizka Hadya,
Nova Begawati,
8 2019
Lilik
Afriyeni Istiqomah,
Nuning Kurniasih,
R. Br Bukit,
9 B. Haryanto, 2018
P. Ginting,
X1 : Profitabilitas
X2 : Likuiditas
Kuantitatif
X3 : Solvabilitas
Y : Nilai Perusahaan
X1 : Penghindaran Pajak
Kuantitatif
X2 : Leverage
Y : Nilai Perusahaan
X1 : Penghindaran Pajak
X2 : Leverage
Kuantitatif
X3 : Profitabilitas
Y : Nilai Perusahaan
X1 : Struktur Modal
Kuantitatif
X2 : Likuiditas Kuantitatif
X3 : Solvabilitas
Y : Nilai Perusahaan
X1 : Profitabilitas
X2 : Solvabilitas
X3 : Likuiditas
Kuantitatif
X4 : Keputusan Investasi
X5 : Keputusan Pendanaan
Y : Nilai Perusahaan
X1 : Profitabilitas
X2 : Solvabilitas
Kuantitatif
X3 : Likuiditas
X4 : Inflasi
Y : Nilai Perusahaan
X1 : Konservatisme Akuntansi
Kuantitatif
Kuantitatif
X2 : Penghindaran Pajak
Y : Nilai Perusahaan
X1 : Profitabilitas
X2 : Likuiditas Kuantitatif
X3 : Solvabilitas
Y : Nilai Perusahaan
X1 : Struktur Modal
X2 : Profitabilitas Kuantitatif
Y : Nilai Perusahaan
X1 : Solvabilitas
Kuantitatif
X2 : Profitabilitas
X3 : Likuiditas
Y : Nilai Perusahaan
Kuantitatif
Y 1 : Nilai Perusahaan
Y2 : Nilai Perusahaan
Kuantitatif
Y2 : Nilai Perusahaan
Kepemilikan Institusional
Kuantitatif
Nilai Perusahaan
X2 : Profitabilitas
Kuantitatif
Kuantitatif
Y1 : Corporate Social Responsibility Disclosure
Y2 : Nilai Perusahaan
X1 : Penghindaran Pajak
Kuantitatif
Y : Nilai Perusahaan
X1 : Arsitektur Keuangan
X1 : Pembayaran Dividen
Kuantitatif
X2 : CSR
Y : Nilai Perusahaan
X1 : Kepemilikan Manajerial
X2 : Struktur Modal
Kuantitatif
Kuantitatif
X2 : Ukuran Perusahaan
Y : Nilai Perusahaan
Kinerja lingkungan
Profitabilitas Kuantitatif
Pemanfaatan Aset
Pemantauan Utang
Nilai Perusahaan
X1 : SWF
Kuantitatif
Y : Nilai Perusahaan
HASIL PENELITIAN
2
3
4
PERNYATAAN / ISI BERITA
Indeks sektor aneka industri membukukan kinerja imbal hasil terburuk sepanjang 9 bulan pertama tahun ini dengan melem
atas penurunan tersebut.
Dari 19 saham emiten tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2 Januari hingga 30 Sep
yang anjlok hingga lebih dari 50%.
Data pergerakan harga pasar menunjukkan saham PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) amblas 54,42%, PT Indo-Rama Syntheti
Asia Pacific Investama Tbk (MYTX) melemah 35,58%, dan PT Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT) melemah 25,58%.
Saham-saham industri tekstil dan garmen terpapar aksi jual oleh pelaku pasar didorong oleh tertekannya kinerja fundamen
persaingan untuk pasar ekspor, di mana hal ini berujung pada pemberhentian karyawan massal dan penutupan pabrik.
Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Harian Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Anne Patricia Sutanto, mengatakan fenom
impor dari China. Produk China makin superior daripada produk lokal karena harganya yang sangat kompetitif.
Belum lagi untuk pasar tekstil ekspor, Indonesia semakin kalah dengan Vietnam. Sejak 2012 kinerja ekspor Indonesia sudah
48 Miliar, sedangkan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir masih di sekitar US$ 13 miliar per tahun. Dengan kondisi in
prospek bisnis perusahaan dan memilih untuk menarik dananya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) dari industri tekstil da
8,09% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) yang sebesar Rp32,24 triliun. Meski m
yang sebesar 13,74% (yoy). Hal itu salah satunya disebabkan oleh turunnya utilisasi di masing-masing subsektor industri te
pemintalan (spinning) mencatatkan penurunan utilisasi sebesar 30%. Kemudian, utilisasi industri penenunan (weaving) dan
pakaian bayi masing-masing mengalami penurunan sebesar 50% dan 20-30%. Selain itu, terdapat beberapa perusahaan ya
terdapat 92.149 ribu orang yang terdampak PHK dari industri tekstil. Kondisi tersebut tak lepas dari menurunnya ekspor te
permintaan pasar imbas resesi ekonomi di kedua wilayah tersebut. Kementerian Perindustrian (Menperin) tengah menyia
risiko global. Selain itu, promosi dan kerja sama lintas sektoral dalam negeri perlu ditingkatkan untuk menumbuhkan progr
tekstil merupakan salah satu subsektor dari industri pengolahan. Pada kuartal III/2022, industri tekstil berkontribusi terhad
Pengusaga garmen khawatir perang Rusia dan Ukraina akan berdampak terhadap gelombang pemutusan hubungan kerja
Mei mengingatkan dampak geopolitik ini mengerikan bila ketegangan kedua negara tersebut berlangsung dalam waktu ya
di Amerika dan Eropa, kenaikan biaya-biaya logistik, dan anjloknya pesanan garmen," kata Yan Mei di Jakarta, Ahad, 20 Ok
Menyitir data Badan Pusat Statistik (BPS), Yan Mei mengatakan di Jawa Barat terdapat 14 kabupaten dan kota yang sudah
yang beroperasi, ada 64.165 pekerja yang sudah menjadi korban pemangkasan pekerja. Selain itu, ada 18 perusahaan terp
Mei melanjutkan, perusahaan garmen adalah sektor padat karya dengan rata-rata pendidikan tingkat SMP. Pekerja dengan
ancaman PHK. Yan Mei melanjutkan, untuk keluar dari masalah tersebut, ada pelbagai langkah yang bisa ditempuh. "Asalk
menyangkut masalah pengupahan," katanya.
Melihat kondisi itu, Yan Mei berharap Presiden Joko Widodo alias Jokowi segera mengambil tindakan-tindakan yang cepat
perang ini. Data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat menunjukkan sedikitnya 43 ribu pekerja tekstil d
mengatasi kondisi tersebut, Pemerintah Jawa Barat pun mengimbau agar perusahaan melakukan penyesuaian jam kerja h
Menteri Keuangan Sri Mulyan Indrawati sebelumnya mengingatkan ancaman resesi yang mengintai ekonomi global pada 2
meningkatnya tensi geopolitik. Bendahara negara pun mengatakan APBN akan terus menjadi instrumen untuk menjaga sta
akan bocor. “Tantangan-tantangan masyarakat dan ekonomi yang continuously di bawah tekanan dan shock ini bukan kale
sendiri tidak tahan, APBN-nya jebol duluan, kalau APBN jebol duluan, ekonomi ikut jebol,” katanya, 18 Oktober lalu. APBN,
instrumen penahan tekanan gejolak krisis, sama halnya seperti pada masa pandemi Covid-19. Dia pun berharap APBN teta
terjaga. Mantan Diektur Bank Dunia itu pun menyampaikan tata-kelola APBN perlu terus dijaga. Sebab jika salah pengelola
krisis global. Kondisi itu sebelumnya menimpa Inggris dan Sri Lanka. Inggris mengalami inflasi tertinggi dalam 40 tahun, sed
Sri Mulyani menyebut tantangan yang masih perlu diwaspadai pada tahun depan adalah ancaman akibat perubahan iklim
pasokan global yang memicu lonjakan inflasi. Lonjakan inflasi secara global pun memicu bank sentral di banyak negara me
Industri padat karya masih akan dibayangi pemutusan hubungan kerja atau PHK massal pada tahun depan. PHK tersebut d
sektor industri padat karya saat ini? Saat ini, saham emiten tekstil mengalami tekanan. Dalam enam bulan saham-saham t
Brothers Tbk (PBRX) merosot 27,52%, PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) jatuh hingga 72,36%, PT Indo-Rama Synthetic
Hingga akhir perdagangan hari ini, Pan Brother alami auto reject bawah atau ARB menjadi Rp 108 per saham, padahal saha
frekuensi perdagangan tercatat 1.256 kali dengan volume perdagangan 12,37 juta saham. Nilai transaksi harian saham ter
Trisula Textile Industries ditutup stagnan di level Rp 141 per saham dan sempat mengalami ARB beberapa kali dalam perda
kali dengan volume perdagangan 45,04 juta saham. Nilai transaksi harian saham tercatat mencapai Rp 6,26 miliar. Sement
frekuensi perdagangan 144 kali. Lalu volume perdagangan 93,30 ribu saham dan nilai transaksi harian saham tercatat men
saham. Total frekuensi perdagangan tercatat 62 kali dengan volume perdagangan 68,50 ribu saham. Nilai transaksi harian
Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo sebelumnya menyatakan bahwa ada tiga jenis industri yang akan melakukan PH
Widjaja Kamdani mengatakan bahwa tiga industri tersebut bahkan sudah mulai melakukan PHK tahun ini. BPJS Ketenagake
Jaminan Hari Tua atau JHT akibat PHK dari Januari hingga 1 November 2022. Sedangkan, data Kementerian Ketenagakerjaa
terkena PHK di Indonesia.
PAKAR (AHLI) / TAHUN MEDIA/ SUMBER RESMI
CNBC Indonesia
Anne Patricia Sutanto (Wakil Ketua Link :
Umum Badan Pengurus Harian Asosiasi https://www.cnbcindonesia.com/market/
Pertekstilan Indonesia (API)) / 2019 20191003123029-17-104139/duh-emiten-
tekstil-terpukul-harga-saham-anjlok
CNBC Indonesia
Link :
Kementerian Perindustrian (Menperin) / https://www.cnbcindonesia.com/market/
2022
20191003123029-17-104139/duh-emiten-
tekstil-terpukul-harga-saham-anjlok
Tempo.co
Yan Mei (Ketua Umum Perkumpulan
Link :
Pengusaha Produk Tekstil Jawa Barat) &
https://bisnis.tempo.co/read/1651086/
Sri Mulyani Indrawati (Menteri
pengusaha-garmen-sebut-gelombang-phk-
Keuangan) / 2022
mengintai-akibat-perang-rusia-dan-ukraina
Katadata.co.id
22 Desember 2022 16:23 WIB
Link :
Shinta Widjaja Kamdani (Wakil Ketua
https://katadata.co.id/lonaolavia/finansial/63a
Asosiasi Pengusaha Indonesia) / 2022
4220f6747d/bayang-bayang-phk-massal-di-
2023-begini-kondisi-saham-emiten-tekstil
JUDUL
Saham industri TPT terpapar aksi jual oleh pelaku pasar akibat penurunan kinerja bisnis fundamental. Dari 19 saham emite
tekstil yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2 Januari hingga 30 September 2019, 9 saham menunjukkan retu
negatif. Harga pasar saham PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) turun 54,42%, PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) turun
38,97%, PT Tifico Fiber Indonesia Tbk (TFCO) turun 36,54%, PT Asia Pacific Investama Tbk (MYTX) turun 35,58%, dan PT
Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT) turun 25,58%. Menurunnya harga saham disebabkan persaingan di pasar ekspor yang
berujung pada pemutusan hubungan kerja massal dan penutupan pabrik. Hal ini dikarenakan produk China yang semakin
unggul dibandingkan dengan produk lokal karena harga yang sangat kompetitif. Selain itu, Indonesia kalah dari Vietnam se
2012, Ekspor tekstil dan garmen Vietnam sudah mencapai US$ 48 miliar, sementara Indonesia dalam beberapa tahun
terakhir hanya mencapai US$ 13 miliar per tahun
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produk domestik bruto (PDB) dari industri tekstil dan garmen meningkat 8,09% pada
triwulan III 2022, nilai tersebut meningkat positif dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini disebabkan ada
penurunan penggunaan pada masing-masing subsektor industri tekstil. Selain menurunnya penggunaan, beberapa
perusahaan juga mengurangi jam kerja menjadi 3-4 hari dari sebelumnya 7 hari. Situasi ini tidak lepas dari penurunan eksp
TPT, terutama ke Amerika Serikat dan Eropa. Seiring dengan berkurangnya permintaan pasar akibat resesi ekonomi di ked
wilayah tersebut
Menurut Yan Mei, Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Produk Tekstil Jawa Barat menurunnya pasar garmen merupakan
dampak dari perang Rusia dan Ukraina yang sudah berlangsung lama. Hal tersebut juga menyebabkan kenaikan biaya logis
dan inflasi di Amerika dan Eropa.
Saham emiten tekstil mengalami tekanan dalam enam bulan pada periode 2022, saham tekstil mengalami penurunan.
Seperti saham PT Pan Brothers Tbk (PBRX) yang menurun hingga 27,52%, PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) turun hing
72,36%, PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) turun 45,33%, dan PT Golden Flower Tbk (POLU) turun tajam 44,67%.
Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo menyatakan adanya industri yang akan melakukan PHK massal di 2023, yaitu
tekstil, alas kaki, dan furnitur. Wakil Ketua Apindo Shinta Widjaja Kamdani mengatakan bahwa tiga industri tersebut bahka
sudah mulai melakukan PHK tahun ini. BPJS Ketenagakerjaan mencatat telah terjadi PHK terhadap 919.071 pekerja yang
mencairkan dana Jaminan Hari Tua atau JHT akibat PHK dari Januari hingga 1 November 2022. Sedangkan, data Kementeri
Ketenagakerjaan mencatat selama periode Januari-September 2022 ada sekitar 10 ribu orang yang terkena PHK di Indones