INTERNAL AUDIT
BAB 29
DOSEN:
ATI KUSHARIANI
KELOMPOK 4:
Namun selain perbedaan antara auditor internal dan eksternal, keduanya juga
harus menjalin hubungan baik dimana masing-masing saling mempengaruhi dan juga
melengkapi terkait dengan kepentingan perusahaan. seperti contohnya adalah bila
pengendalian internal suatu perusahaan berjalan baik maka tentunya auditor eksternal
tidak perlu terlalu jauh dan menghabiskan waktu yang lebih lama dalam melakukan
tugas auditnya sehingga hal tersebut berimplikasi pada penurunan biaya audit atau
dapat dikatakan biaya audit yang dikeluarkan lebih rendah. Dengan fungsi auditor
internal yang berjalan baik maka akan terjalin sikap kooperatif dengan auditor
eksternal dimana mereka akan lebih mudah dalam melaksanakan tugasnya karena
telah meyakini bahwa pengendalian internal dalam perusahaan berjalan baik. Intinya
adalah tidak ada pekerjaan yang berjalan saling tumpang tindih ataupun yang
dilakukan dua kali, oleh karena itu perlu adanya koordinasi dimana hal-hal yang telah
dilaksanakan oleh auditor internal tidak dilakukan kembali oleh auditor eksternal,
dengan demikian pekerjaan audit oleh auditor eksternal dapat berjalan lebih cepat,
efisien, efektif dan dapat menekan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. untuk
lebih memahami persoalan diatas maka selanjutnya akan dibahas manfaat dan
keuntungan dari koordinasi, beberapa persyaratan untuk koordinasi, penilaian
terhadap kualifikasi audit internal dan beberapa sarana koordinasi termasuk konsep
audit sebagai suatu kesatuan.
PENTINGNYA DAN MANFAAT KOORDINASI
Auditor internal dapat memengaruhi lingkup pekerjaan auditor eksternal dengan cara
menurunkan batas dan kebutuhan untuk melaksanakan pengujian yang rinci. Hal ini
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Wallace tahun 1984. Ia menemukan
bahwa peningkatan yang dilakukan auditor internal pada presentase yang
diperkirakan dari total aktiva yang diaudit, total laba yang diaudit dan total harga
pokok penjualan yang diaudit, berhubungan dengan biaya jasa auditor eksternal yang
secara statistic lebih rendah. Dan, alokasi jam audit operasional oleh auditor internal
juga berhubungan dengan biaya jasa auditor eksternal yang lebih rendah. Di samping
itu, manajer auditor internal yang lebih berpengalaman berhubungan dengan biaya
jasa auditor eksternal yang lebih rendah dan demikian pula dengan koordinasi formal
antara auditor internal dengan eksternal. Koordinasi yang bermanfaat menghasilkan
lebih dari sekadar pengurangan biaya jasa audit eksternal. Auditor internal juga dapat
memanfaatkan pekerjaan auditor eksternal
HAMBATAN-HAMBATAN HISTORIS UNTUK KOORDINASI
SAS No. 9 menjadi pedoman sejak awal penerbitannya pada tahun 1975
sampai tahun 1990. Namun karena audit intenal telah diakui sebagai suatu disiplin
ilmu yang mengalami perkembangan cepat dan modern serta membutuhkan tehnik-
tehnik yang semakin canggih dan efektif maka SAS No. 9 keberadaannya sudah tidak
relevan lagi, maka digantikan posisinya oleh petunjuk baru yang lebih rinci yakni
SAS No. 65 yang menyatakan “pertimbangan auditor mengenai fungsi audit internal
dalam audit laporan keuangan”. Untuk mengakomodasi pernyataan SAS No. 65,
maka auditor eksternal harus:
Menentukan relevansi fungsi audit internal
Mengevaluasi tujuan dan kompetensi auditor internal
Mempertimbangkan akibat dari pekerjaan auditor internal terhadap audit
keuangan yang dilaksanakan oleh auditor eksternal, termasuk prosedur audit
yang diperlukan
Mengevaluasi dan menguji efektivitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh
auditor internal
Kandungan dalam SAS No. 65 memberikan instruksi dalam 7 bidang yang sama
dengan SAS No. 9, bidang-bidang tersebut adalah :
Peranan auditor dan auditor internal
Fungsi audit internal
Kompetensi dan tujuan audit internal
Luas dampak pekerjaan audit internal
Koordinasi auditor/auditor internal
Evaluasi auditor terhadap pekerjaan audit internal
Bantuan langsung oleh auditor internal
Pekerjaan auditor internal tidak dapat digantikan oleh auditor eksternal, namun SAS
No. 65 telah memperluas pernyataan diatas dengan menyatakan bahwa auditor
eksternal harus menjaga independensi dari klien dan auditor internal harus menjaga
objektivitas terhadap unit-unit dari klien. Dalam SAS No. 65 juga disebutkan bahwa
auditor eksternal harus memahami fungsi audit internal, maka untuk melakukan hal
tersebut auditor eksternal harus menanyakan hal-hal berikut ini :
Status organisasi auditor internal. Hal ini diperlukan untuk mengukur
independensi dan objektivitas
Tingkat penerapan standar audit professional oleh auditor internal. Untuk
mengukur keandalan
Isi dari program tahunan internal audit internal serta sejauh mana program
tersebut diikuti
Batas akses yang dapat dilakukan serta kendala yang coba diatasi pada
lingkup pekerjaan auditor internal
Isi dari akta auditor intenal atau arahan serupa dan tingkat sejauh mana hal
tersebut dapat dipatuhi.
SAS No. 65 juga menyatakan bahwa kompetensi audit internal dapat dinilai
berdasarkan pada hal-hal berikut :
Tingkat pendidikan dan pengalaman professional
Sertifikasi profesi dan pendidikan profesi yang berkelanjutan
Kebijakan, program, dan proses audit yang sedang digunakan
Praktik yang berhubungan dengan penugasan staff
Supervisi dan telaah atas aktivitas audit
Kualitas dari dokumentasi kertas kerja, laporan dan rekomendasi
Evaluasi kinerja audit secara umum
Tujuan audit internal juga harus dinilai berdasarkan status organisasional seperti
pelaporan dan administrasi, kemudian juga kebijakan yang mencegah auditor internal
dari pekerjaan audit pada bidang-bidang yang objektivitasnya akan dikompromikan
dengan kendala personal. Kerja dari audit internal juga dapat mempengaruhi
pekerjaan auditor eksternal dalam hal :
Pemahaman tentang struktur kontrol internal
Penentuan risiko dalam bidang-bidang yang terdapat salah saji material
Kinerja pengujian substantive
Kemudian sejauh mana auditor eksternal menggunakan hasil kerja auditor internal
tergantung pada hal-hal berikut :
Materialitas dari laporan keuangan yang disertakan
Risiko inheren dan risiko control dari asersi material
Tingkat subjektivitas yang tercakup dalam pengevaluasian bukti audit
Dalam SAS No. 65 juga disebutkan aktivitas yang dapat membangun koordinasi
antara auditor internal dan eksternal, yakni :
Pertemuan rutin antara auditor internal dan eksternal
Pengembangan suatu skedul audit yang terkoordinasi
Akses oleh auditor eksternal terhadap kertas kerja dan laporan auditor internal
Diskusi tentang masalah-masalah akuntansi yang potensial
Terkait evaluasi auditor eksternal terhadap tentang hasil pekerjaan auditor internal
maka auditor eksternal harus mempertimbangkan hal-hal berikut :
Apakah lingkup pekerjaannya benar?
Apakah program audit dan cara pengerjaannya memadai?
Apakah kesimpulannya tepat?
Apakah laporan yang disiapkan konsisten dengan kerja yang dilakukan?
Kemudian juga auditor eksternal akan meminta bantuan langsung kepada auditor
internal, bantuan tersebut dapat berupa :
Bantuan dalam memahami struktur kontrol internal
Kinerja dari pengujian terhadap kontrol
Kinerja dari pengujian substantif
Sebagai sebuah profesi tentunya auditor internal harus mematuhi standar IIA sebagai
sebuah organisasi yang menaungi audit internal. Kemudian penting juga untuk
direktur audit waspada kepada informasi sensitif dalam menelaah bidang-bidang
dalam perusahaan sehingga dapat mewujudkan kontrol operasional yang baik. Yakni :
Kualifikasi personel; pendidikan, pengalaman, sertifikasi
Program-program pelatihan
Program pendidikan berkelanjutan
Bagan organisasi
Manual prosedur
Arsip kertas kerja
Prosedur pengawasan
Arsip laporan audit
Prosedur kontrol kualitas
Diaharapkan bahwa SAS No. 65 dapat mendukung timbulnya suatu hubungan yang
lebih erat antara auditor internal dan eksternal, khususnya dalam hal penjadwalan
audit dan segmen audit yang terkoordinasi. Auditor internal juga dapat
mengungkapkan kepada komite audit dan dewan komisari atas kinerja auditor
eksternal yang dibawah standar.
MAKNA KOORDINASI
Koordinasi dari keseluruhan cakupan audit terus berubah dan berkembang
secara cepat dari tahun ke tahun, 2 hal yang mendasari perubahan tersebut yakni;
profesionalisme auditor internal yang meningkat dan juga biaya audit yang meningkat
secara keseluruhan sehingga meningkatkan perhatian manajemen perusahaan. oleh
karena itu perlu adanya koordinasi antar elemen terutama auditor internal-eksternal.