Anda di halaman 1dari 43

Isnaini Nurisusilawati

PERT dan CPM adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk
melakukan penjadwalan, pengaturan, dan pengkoordinasinaan bagian-bagian
pekerjaan yang ada di dalam suatu proyek.
PERBANDINGAN PERT CPM
Definisi Program Evaluation and Review Critical Path Method.
Technique. CPM adalah sebuah teknik statistic
PERT adalah teknik manajemen dari manajemen proyek yang
proyek yang digunakan untuk memanajemen aktivitas yang
memanajemen aktivitas yang sudah pasti (deterministik).
sifatnya uncertain (probabilistik).
Apa Itu? Sebuah teknik untuk merencanakan Sebuah metode untuk mengontrol
dan mengontrol waktu waktu dan biaya.
Orientasi Event-oriented Activity-oriented
Evolusi Berkembang untuk proyek di Berkembang untuk proyek
bidang Research and Development konstruksi
Model Probabilistik Deteministik
Fokus Time Time-cost trade-off
PERBANDINGAN PERT CPM
Estimasi waktu Tiga estimasi waktu Satu kali estimasi waktu
Manajemen Aktivitas yang tidak dapat Aktivitas yang dapat diprediksi
diprediksi
Karakteristik Non-repetitif Repetitif
pekerjaan
Aktivitas kritis dan Tidak dibedakan Dibedakan
non-kritis
Cocok untuk Proyek R&D Proyek non-riset seperti konstruksi
sipil, pembangunan kapal, dll
Crashing concept Not applicable Applicable
1. Mendefinisikan proyek dan menyiapkan struktur pecahan kerja
2. Membangun hubungan suatu kegiatan. Memutuskan kegiatan mana yang harus
terlebih dahulu dikerjakan dan mana yang harus mengikuti yang lain
3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan keseluruhan jaringan
4. Menetapkan perkiraan waktu dan/atau biaya untuk tiap kegiatan
5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan
6. Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalian proyek
Anak panah (arrow) menyatakan kegiatan/aktivitas

Lingkaran kecil menyatakan kejadian/event/peristiwa

Anak panah terputus-putus menyatakan kegiatan semu/dummy


1. Diantara 2 event yang sama, hanya boleh digambarkan satu anak panah
2. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau dengan nomor event
3. Aktivitas harus mengalir dari event bernomor rendah ke event bernomor tinggi
4. Diagram hanya memiliki sebuah initial event dan sebuah terminal event
1. Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapat dimulai,
maka hubungan antara kedua kegiatan tersebut dalat digambarkan sebagai

A B
1 2 3

Kegiatan A bisa ditulis (1, 2)


Kegiatan B bias ditulis (2, 3)
2. Jika kegiatan C, D, dan E harus selesai sebelum kegiatan F dapat dimulai, maka

1 C

D F
2 4 5
E
3
3. Jika kegiatan G dan H harus selesai sebelum kegiatan I dan J, maka

2 5
G I

4
H J

3 6
4. Jika kegiatan K dan L harus selesai sebelum kegiatan M dapat dimulai, tapi
kegiatan N sudah boleh dimulai bila kegiatan L suddah selesai, maka

K M
2 5 7

L N
3 4 6
Fungsi dummy diatas adalah memindahkan seketika itu juga (sesuai arah panah)
keterangan tentang selesainya kegiatan L dari lingkaran kejadian No. 4 ke
lingkaran kejadian No. 5.
5. Jika kegiatan P, Q, R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang sama, maka
kita tidak boleh menggambarkan sebagai

P
Q
1 2
R
Karena gambar diatas berarti bahwa kegiatan (1, 2) itu adalah kegiatan P atau Q
atau R. untuk membedakan ketiga kegiatan itu, masing-masing harus digunakan
dummy.
2 2
P P

Q Q
1 4 1 4

R
3 3 R
 Kegiatan P = (1, 2) P = (2, 4)
Q = (1, 4) atau Q = (1, 4)
R = (1, 3) R = (3, 4)

Tidak menjadi masalah dimana saja diletakkan dummy-dummy tersebut, pada


permulaan atau pada akhir-akhir kegiatan-kegiatan tersebut.
 TE = saat tercepat terjadinya event
 TL = saat terlama terjadinya event
 ES = Earliest Start, saat tercepat dimulainya aktivitas
 EF = Earliest Finish, saat tercepat diselesaikannya aktivitas
 LS = Latest Start, saat terlama dimulainya aktivitas
 LF = Latest Finish, saat terlama diselesaikannya aktivitas
t = time, waktu yang diperlukan untuk suatu aktivitas (durasi)
 S = Total Slack/Total Float
 SF = Free Slack/Free Float
Asumsi yang digunakan:
 Proyek hanya memiliki 1 initial event dan 1 terminal event
 Saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol
 Saat paling lambat terjadinya terminal event adalah TL = TE untuk event ini

Cara perhitungan waktu:


1. Perhitungan maju (Forward computation), initial event  terminal event
2. Perhitungan mundur (Backward computation), terminal event  initial event
Tiga langkah dalam perhitungan maju:
1. Saat tercepat terjadinya initial event ditentukan pada hari ke-nol sehingga untuk
initial event berlaku TE = 0. (Asumsi ini tidak benar untuk proyek yang
berhubungan dengan proyek-proyek lain)
2. Kalau initial event terjadi pada hari ke-nol (TE = 0), maka
3. Event yang menggabungkan beberapa aktivitas (merge event)

Saat paling cepat terjadinya sebuah event sama dengan nilai terbesar dari
saat tercepat untuk menyelesaikan aktivitas-aktivitas yang berakhir pada
event tersebut.
Tiga langkah dalam perhitungan mundur:
1. Pada terminal event berlaku TL = TE
2. Saat paling lambat untuk memulai suatu aktivitas sama dengan saat paling
lambat untuk menyelesaikan aktivitas itu dikurangi dengan durasi aktivitas
tersebut.
3. Event yang mengeluarkan beberapa aktivitas (burst event)

Saat paling lambat terjadinya sebuah event sama dengan nilai terkecil dari saat-
saat paling lambat untuk memulai aktivitas-aktivitas yang berpangkal pada event
tersebut.
 TOTAL FLOAT (S)
Total float adalah jumlah waktu dimana waktu penyelesaian suatu aktivitas dapat diundur
tanpa mempengaruhi saat paling cepat dari penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Total float (S) = LS – ES atau LF – EF

Jika menggunakan persamaan S = LS – ES Jika menggunakan persamaan S = LF – EF

S(i,j) = LS(i,j) – ES(i,j) S(i,j) = LF(i,j) – EF(i,j)


dari perhitungan mundur, LS(i,j) = TL(j) – t(i,j) dari perhitungan mundur, LF(i,j) = TL(j)
dari perhitungan maju, ES(i,j) = TE(i) dari perhitungan maju, EF(i,j) = TE(i) + t(i,j)

hingga, hingga,
S = TL(j) – TE(i) - t(i,j) S = TL(j) – TE(i) - t(i,j)
 FREE FLOAT
Free Float adalah jumlah waktu dimana penyelesaian suatu aktivitas dapat diukur
tanpa mempengaruhi saat paling cepat dari dimulainya aktivitas yang lain atau
saat tercepat terjadinya event lain pada network.
Free float aktivitas (i,j) dihitung dengan cara mencari selisih antara saat tercepat
terjadinya event di ujung aktivitas dengan saat tercepat diselesaikannya
aktivitas (i,j) tersebut.
SF(i,j) = TE(j) – EF(i,j)
EF(i,j) = TE(i) + t(i,j)
SF(i,j) = TE(j) – TE(i) – t(i,j)
 Sebuah Rumah Sakit mempunyai laboratorium pemeriksaan hematology. Prosedur
yang berlaku dalam kegiatan pemeriksaan di laboratorium tersebut adalah
sebagai berikut:

Aktivitas Waktu yang dibutuhkan (menit)


1-2 4
2-3 2
2-4 1
3-4 5
3-6 6
4-5 15
5-6 5
6-7 9
Pertanyaan:
Hitunglah TE, TL, dan slack untuk setiap kejadian!
Pemerintah akan membangun RS berstandar internasional. RS tersebut akan
dibangun dan harus melalui 8 kegiatan. Kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel di
bawah berikut penjelasan susunan kegiatan dan waktunya:
Kegiatan Penjelasan Pendahulu Waktu
langsung
A Membangun komponen internal - 2
B Memodifikasi atap dan lantai - 3
C Membangun tumpukan A 2
D Menuangkan beton dan memasang rangka A, B 4
E Membangun pembakat temperatur tinggi C 4
F Memasang system kendali potensi C 3
G Membangun alat pencegah polusi udara D, E 5
H Pemeriksaan dan pengujian F, G 2

a. Buat diagram network


b. Tentukan lintasan kritis dan waktu penyelesaian proyek
1. Single duration estimate (CPM)
Cara ini dapat dilakukan apabila durasi dapat diketahui dengan akurat dan tidak
terlalu berfluktuasi.
2. Triple duration estimate (PERT)
a. Optimistic duration
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu aktivitas jika tidak terjadi
kesalahan pada pelaksanaan aktivitas itu (segala sesuatunya berjalan baik
sekali).
b. Most likely duration
Waktu yang paling sering terjadi bila aktivitas sering dilakukan berulang-
ulang (dalam kondisi normal).
c. Pessimistic duration
Waktu yang dibutuhkan bila terjadi kesalahan pada pelaksanaan aktivitas
yang bersangkutan.
Pendekatan rata-rata durasi (Expected Duration-Te):
𝑇𝑜 + 4𝑇𝑚 + 𝑇𝑝
𝑇𝑒 =
6
Varians:
𝑇𝑝 − 𝑇𝑜 2
𝑉=
6

Varians proyek:
S2 = (𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑗𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠)

Standar deviasi:
𝑆= 𝑆2
Deviasi normal:
(𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 − 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛)
𝑍=
𝑆
Suatu perusahaan akan membuat proyek pembuatan sepatu model baru dan harus
melalui 8 tahap kegiatan. Perusahaan membuat perkiraan waktu dan hasilnya
sebagai berikut:

Kegiatan Waktu Waktu Waktu Jalur kritis


optimis realistis pesimis
A 1 2 3 Ya
B 2 3 4 -
C 1 2 3 Ya
D 2 4 6 -
E 1 4 7 Ya
F 1 2 9 -
G 3 4 11 Ya
H 1 2 3 Ya
 Tentukan probabilitas penyelesaian proyek jika waktu penyelesaian yang
diharapkan adalah 30 minggu!

Kejadian Optimis Realistis Pesimis Kejadian Optimis Realistis Pesimis


12 6 8 10 45 3 4 5
13 3 6 9 48 2 2 2
14 1 3 5 57 3 7 11
25 0 0 0 58 2 4 6
26 2 4 12 87 0 0 0
35 2 3 4 69 1 4 7
79 1 10 13
 Istilah yang digunakan:
1. Waktu normal
Waktu yang diperlukan bagi sebuah proyek untuk melakukan rangkaian kegiatan sampai
selesai tanpa ada pertimbangan terhadap penggunaan sumber daya.
2. Biaya normal
Biaya langsung yang dikeluarkan selama penyelesaian kegiatan-kegiatan proyek sesuai
dengan waktu normalnya.
3. Waktu dipercepat (crash time)
Waktu paling singkat untuk menyelesaikan seluruh kegiatan yang secara teknis
pelaksanaannya masih mungkin dilakukan.
4. Biaya untuk waktu dipercepat (crash cost)
Biaya langsung yang dikeluarkan untuk menyelesaikan kegiatand engan waktu yang
dipercepat.
 Crash program adalah proses mempercepat waktu penyelesaian proyek.
 Tujuan pokok crash program adalah memperpendek waktu penyelesaian proyek
dengan kenaikan biaya yang seminimal mungkin.
 Langkah-langkah:
 Hitung slope

 Kurangi waktu penyelesaian proyek dengan menekan sebanyak mungkin


kegiatan kritis yang punya slope terkecil.
1. Tentukan waktu penyelesaian proyek serta biayanya!
2. Tentukan waktu senggang bebasnya dan lintasan kritis normal!
3. Dengan mempersingkat waktu proyek selama 3 minggu, tentukan kegiatan-kegiatan
apa saja yang perlu dipersingkat dan tentukan total biaya proyeknya!
1. Tentukan probabilitas proyek ini selesai dalam waktu kurang dari 53 hari!

Task Predecesors Optimistic Most likely Pessimistic


A - 3 6 15
B - 2 4 14
C A 6 12 30
D A 2 5 8
E C 5 11 17
F D 3 6 15
G B 3 9 27
H E, F 1 4 7
I G, H 4 19 28
2. Lakukan crash program pada aktivitas-aktivitas dibawah ini. Tentukan durasi dan
ongkos setelah dilakukan crash program!
Aktivitas Normal Dipercepat
(i, j) Durasi Ongkos Durasi Ongkos
(1,2) 8 100 6 200
(1,3) 4 150 2 350
(2,4) 2 50 1 90
(2,5) 10 100 5 400
(3,4) 5 100 1 200
(4,5) 3 80 1 100

Anda mungkin juga menyukai