Anda di halaman 1dari 32

Bab 7.

JARINGAN KERJA
Jaringan kerja :
suatu model yang bertujuan menentukan urutan kegiatan
sehingga dapat ditentukan waktu minimum menyelesaikan
pekerjaan.
Model pengambilan keputusan :
1. Model fisik (ikonis) foto
2. model analog (diagramatik) situasi dinamis
Contoh : - kurva distribusi.
- kurva suplay and demand (ketersediaan dan
keinginan).
3. model simbolis/matematis gambar, rumus matematis.
4.Model simulasi interaksi komponen-komponen (masalah
kompleks).
5.Model heuristik pencarian berdasar intuisi/aturan empiris.
Jaringan kerja
model simbolis
adalah : suatu model yang bertujuan menentukan urutan
kegiatan sehingga dapat ditentukan waktu minimum
menyelesaikan pekerjaan.
PERT (program Evaluation and Review technique)
Teknik analisa
CPM (Cretical Path Method)

Kedua teknik tersebut digunakan secara khusus untuk situasi-situasi


dimana manajer bertanggung jawab dalam perencanaan
penjadwalan dan pengontrolan proyek-proyek besar, yang
melibatkan banyak aktivitas yang dilakukan oleh banyak orang
dengan berbagai macam keahlian.
PERT
digunakan untuk membantu perencanaan dan pengendalian.
- meminimumkan adanya hambatan.
- koordinasi berbagai sub bagian.
- menentukan jalan yang paling cepat.
- penjadwalan dan pembiayaan.
- mengatur arus informasi.
Kegiatan yang perlu jaringan kerja
1. Proyek yang komplek, banyak aktivitas yang saling
bergantung/berkaitan.
2. Proyek yang besar, menggunakan banyak personalia, tenaga
kerja, juga perlu banyak material, waktu dan uang.
3. Proyek yang rumit,membutuhkan koordinasi antara beberapa
pejabat dan departemen.
4. Proyek yang ketat : harus diselesaikan dalam waktu yang tepat,
dengan biaya terbatas.
Langkah-langkah menyusun jaringan kerja :
1.Identifikasi lingkup proyek menguraikan menjadi komponen-
komponen kegiatan.
2.Menyusun komponen-komponen kegiatan sesuai urutan
logika ketergantungan menjadi jaringan kerja.
3.Memberikan perkiraan kurun waktu masing-masing kegiatan.
4.Identifikasi jalur kritis, float dan kurun waktu penyelesaian
proyek .
5.Peningkatan daya guna dan hasil guna sumber daya.
Dalam membuat jaringan perlu informasi :
1. kegiatan yang mendahului kegiatan lain.
2. kegiatan yang dapat dilakukan bersama-sama.
3. kegiatan yang mengikuti suatu kegiatan lain.
Aturan :
1. tidak ada aktivitas yang bisa mulai dari suatu event sebelum semua aktivitas
yang menuju event tersebut selesai.
2. Hanya ada satu event awal dan satu event akhir.

3. panjang dan arah tidak menunjukkan letak dan pekerjaan.


Simbul-simbul Jaringan Kerja
a. Anak panah menyatakan kegiatan/aktivitas → dapat dinyatakan dengan
huruf atau angka, penulisan harus urut.
A kepala anak panah menunjukkan arah kegiatan
t dimulai dan berakhir diujung anak panah.
arah kegiatan A = kegiatan , t = waktu

b. Lingkaran → menyatakan sebuah kejadian atau peristiwa (event)


event
ujung atau pertemuan dari satu atau beberapa

kegiatan.
- Event : tanda selesainya satu atau lebih kegiatan.
Suatu jaringan dimulai dari event (kejadian) awal dan diakhiri dengan
event akhir (selesainya proyek).
. Anak panah yang terputus ( - - - -> ) menyatakan kegiatan
semu (dummy). Dummy berguna untuk :
- membatasi dimulainya suatu kegiatan.
contoh : membangun atap (menunggu pondasi).
- dummy tidak mempunyai jangka waktu tertentu (tidak perlu waktu)
- tidak menghabiskan sumber daya.
Panah terputus (dummy) : aktivitas satu dengan yang lain saling
berhubungan. Lebih tepatnya sebagai pemberitahuan berpindahnya
satu event ke event lain.

Simbul harus menggunakan aturan :


- diantara 2 event yang sama hanya boleh digambarkan 1 anak panah.
- nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf / nomor event.
- aktivitas mengalir dari event bernomer rendah ke tinggi.
- dengan hanya memilih sebuah initial dan sebuah terminal
event ( I = initial event, T = terminal event ).
A ② C ④ D

initial ① ⑥ terminal event


event F G
B ③ E ⑤

a. Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum B, dapat


digambarkan :
A B
① ② ③

b. Jika kegiatan C, D dan E harus selesai sebelum kegiatan F



C
④ D ⑥ F ⑦

⑤ E
c. Jika kegiatan G dan H harus selesai sebelum kegiatan I dan J.

② G I ⑤

③ H J ⑥

d. Kegiatan P, Q, R mulai dan selesai pada kejadian sama.

⑩ Q ⑪
R
Atau dengan dummy.

⑩ ⑫ ⑭

Setelah jaringan kerja satu proyek dapat digambarkan →


mengestimasi waktu yang diperlukan untuk masing-
masing kegiatan.
- Jalur yang paling menentukan → jalur kritis (critical path).

- jalur kritis → jalur yang membutuhkan waktu paling lama (jadi


jalur yang mengontrol) dalam penyelesaian proyek.
Jalur ini merupakan jalur yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang
bila terlambat akan mengakibatkan keterlambatan penyelesai-
an proyek.

JALUR / LINTASAN KRITIS (CRITICAL PATH)


Lintasan kritis adalah sebuah lintasan yang menunjukkan waktu
tercepat (minimum) untuk menyelesaikan seluruh proyek.

Waktu tercepat = lintasan waktu terpanjang yang ada dalam


jaringan (untuk menyelesaikan proyek).
7
3 A 8 T
2 E
5 4
I B
1 1 7
4 C 4
D

Contoh .
1. Sekelompok mahasiswa melakukan cours country dari kota I
ke T. Dari kota I ada beberapa kota : I ke A memerlukan waktu
= 3 jam, I ke B = 5 jam, I ke C = 4 jam dan seterusnya.
Pertanyaan: dari lintasan-lintasan yang mungkin pada jaringan
diatas,manakah lintasan (jalur/path) yang paling menentukan
kegiatan tersebut ?
I A = 3 jam I A = 3 jam
A E = 7 jam A B = 2 jam
E T = 8 jam B E = 4 jam
18 jam E T = 8 jam
17 jam
I B = 5 jam I C = 4 jam I C = 4 jam
B E = 4 jam C D = 4 jam C B = 1 jam
E T = 8 jam D E = 1 jam B E = 4 jam
17 jam E T = 8 jam E T = 8 jam
17 jam 17 jam
I C = 4 jam
C D = 4 jam jalur yang paling menentukan I-A-E-T yang
D T = 7 jam memerlukan waktu 18 jam, jadi merupakan
15 jam waktu tersingkat menyelesaikan proyek.
2. Tabel kegiatan pengadaan generator listrik.

No kegiatan kegiatan yang TE (Perkiraan


mendahului waktu) minggu
a membuat spesifikasi & kriteria - 3
b pabrikasi generator a 6
c desain fondasi a 3
d merekrut operator & mekanik a 5
e membeli material c 4
f inspeksi & uji coba dipabrik pembuat b 3
g melatih operator & mekanik d 3
h membuat fondasi e 1
i transport dari pabrik kelokasi f 2
j memasang & start up i, g, h 2

Ditanyakan : berapa waktu selesainya proyek.


③ f=3 ⑥
b=6 i=2

① a=3 ② d=5 ⑦ g=3 ⑧ j=2 ⑨

c=3 h=1
④ e= 4 ⑤
pertama : a – b – f – i – j = 3 + 6 + 3 + 2 + 2 = 16 minggu
kedua : a – d – g – j = 3 + 5 + 3 + 2 = 13 minggu
ketiga : a – c – e – h – j = 3 + 3 + 4 + 1 + 2 = 13 minggu
Selesainya proyek = 16 minggu (jalur kritis).
Float : perbedaan antara waktu mulai paling akhir dan waktu
mulai paling awal.
Contoh : membuat fondasi (h)boleh dimulai 3 minggu setelah
kegiatan e.
TUGAS ( PR )

aktivitas uraian kegiatan TE (waktu) minggu


A–B penyiapan area 6
B–C pembuatan fondasi 5
B–D pembongkaran mesin 6
C–E pembuatan struktur tambahan 8
D–E pemasangan mesin 3
D–F pemipaan 2
E–G instalasi listrik 9
F–G pengecatan 6
Ditanyakan :
a. Buat diagram jaringan kerja proyek tersebut.
b. Berapa lama proyek tersebut selesai.
Untuk memudahkan perhitungan waktu digunakan
notasi sbb :
TE = saat tercepat terjadinya event.
TL = saat paling lambat terjadinya event.
ES = saat tercapai dimulainya aktivitas / waktu mulai paling awal.
EF = saat tercapai diselesaikannya aktivitas.
LS = saat paling lambat dimulainya aktivitas / waktu mulai paling
akhir.
LF = saat paling lambat diselesaikannya aktivitas.
t = waktu yang diperlukan untuk aktivitas(hari, minggu, bulan, tahun)
S = total Float ( TF ) = total kelonggaran = jumlah waktu penyelesaian dapat
diundur tanpa mempengaruhi saat paling cepat dari penyelesaian
kegiatan (proyek) secara keseluruhan.
SF = Free Float (Float bebas = waktu bebas ). Penyelesaian kegiatan dapat
ditunda tanpa mempengaruhi kegiatan / aktivitas berikutnya.
Nama aktivitas : urut nomer ( 1 lebih dulu dari 2, dan seterusnya).
PERHITUNGAN PENENTUAN WAKTU
a.Proyek hanya memiliki satu initial event dan satu terminal
event.
b. Saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke nol (0).
c. Saat paling lambat terjadinya terminal event adalah : TL = TE
d. Perhitungan berdasarkan :
- perhitungan maju : perhitungan bergerak dari initial event
menuju terminal event.
- perhitungan mundur : perhitungan bergerak dari terminal
event ke initial event.
Menghitung saat paling lambat terjadinya event, saat paling
lambat dimulainya dan selesainya aktivitas menentukan TL
a = ruang untuk nomor event
b = ruang untuk menunjukkan saat paling
a
cepat terjadinya event (TE)
b c
c = ruang untuk menunjukkan paling
lambat terjadinya event (TL)
Perhitungan maju.
1. saat tercepat terjadinya initial event ditentukan pada hari ke
nol. → TE = 0
2. Kalau initial event pada hari ke nol
i j
0

Maka : EF ( i,j ) = TE ( i,j ) + t ( i,j )


= TE (i,j) + t ( i,j )
3. Event yang menghubungkan beberapa aktivitas sebuah event dapat
terjadi jika aktivitas-aktivitas yang mendahuluinya telah
diselesaikan.Maka saat paling cepat terjadi event sama dengan nilai
terbesar dari saat tercepat untuk menyelesaikan aktivitas-aktivitas.
→ Saat tercepat terjadinya event TE ( j ) = max { EF (i,j) , EF (i,j) , dst }
EF1 ( i1,j )
EF2 ( i2,j ) j

EF3 ( i3,j )

Contoh :
3 (EF)
EF
5 (EF)
7 (EF)
Contoh menyelesaikan maju.
1 D 4
15
A
4
E
6
0 B 2
8

C
3
7

waktu pelaksanaan kegiatan adalah 4 hari :


- Saat tercepat diselesaikan aktivitas A adalah pada hari ke 4 atau
EF(0,1) = 4
- karena aktivitas A adalah satu-satunya aktivitas yang memasuki
node 1, maka saat tercepat event nomor (1) (node 1) pada hari
ke 4 → TE(1) = 4. Masukkan angka 4 pada1 ruang kiri bawah node
1. 4
Waktu kegiatan B dan C analog dengan kegiatan A.
EF (0,2) = 8 2
EF (0,3) = 7 3
TE (2) = 8 88 TE (3) = 7 7

1 D 4
4 15 19
A
E
4
6
0 B 2
0 8 8

C
7
3
7
Mengisi node 4 ada 2 aktivitas D dan E.
Berdasarkan perhitungan pada poin ke 3 (perhitungan maju)
saat paling cepat terjadinya event = nilai terbesar saat tercepat
dari aktivitas-aktivitasnya.

EF (i,j) = TE (i) + t (i,j)

EF (0,4) = TE (4) + t (1,4)


= 4 + 15 = 19

EF (0,4) = TE (2) + t (2,4)


= 8 + 6 = 12

EF (0,4) = TE (1) + t (1,4) > TE (2) + t (2,4)


Maka dipilih yg EF = 19
Perhitungan mundur.

1.Pada terminal event berlaku TE = TL


2.Saat paling lambat untuk memulai suatu aktivitas sama dengan paling lambat
untuk menyelesaikan aktivitas dikurangi dengan durasi aktivitas tersebut.
TL = TE
i
0 0 TE TL

3.Event yang mengeluarkan beberapa aktivitas. Setiap aktivitas hanya dapat


dimulai apabila event yang mendahuluinya telah terjadi.
Saat paling lambat terjadinya event sama dengan nilai terkecil dari saat-saat
paling lambat untuk memulai aktivitas-aktivitas yang berpangkal pada event
tersebut.
Aktivitas kritis adalah :
suatu aktivitas yang tidak mempunyai kelonggaran.
SF = 0 → TF = 0 = S
Aktivitas-aktivitas kritis akan membentuk lintasan kritis. Lintasan
kritis dimulai dari initial event sampai terminal event.
Lintasan kritis adalah :
lintasan tertentu dari kegiatan pada network yang
menunjukkan jangka waktu penyelesaian proyek.
Lintasan kritis → tidak mempunyai waktu untuk bisa terlambat
(Float) → memberi kelonggaran waktu.
Total Float (slack) adalah:
jumlah waktu dimana penyelesaian suatu aktivitas dapat
diundur tanpa mempengaruhi saat paling cepat dari
penyelesaian proyek secara keseluruhan.
1 D 4
4 18 15 19 33
A I
4 C 3
6

0 B 2 5
F J 8
0 0 8 8 8 20 20
12 10 36 36

Event (1) boleh diselesaikan 18 hari


TL = 18 : waktu paling lambat
TE = 4 : waktu paling cepat
Free float = 18 – 4 = 14 hari
TF = TL (j) - TE (i) - t (i,j)
= 18 – 4 – 0 = 14
S = TF (total float)
Free float (SF) adalah :
jumlah waktu dimana penyelesaian suatu aktivitas dapat
diundur tanpa mempengaruhi saat paling cepat dari
dimulainya aktivitas yang lain atau saat paling cepat terjadinya
event lain pada network.
SF (i,j) = TE (j) - EF (i,j) , EF (i,j) = TE (i) + t (i,j)
= TE (j) - TE (i) - t (i,j)

SF (i,j) = TL (j) – TE (i) – t (i,j)

Dari contoh : event 0 -1 SF = TL (j) – TE (i) – t (i,j)


=4–0–4=0
event 0-2 SF = 8 -0 – 8 = 0
CPM (Metode Jalur Kritis)
CPM biaya dalam perusahaan

1. diperkirakan : waktu normal → waktu dipercepat aktivitas


waktu cepat
2. diperkirakan : biaya normal
biaya cepat
Contoh :
Proyek bangunan gedung, luas bangunan 500 m2, waktu 6
bulan, biaya Rp 500 juta (normal)
dipercepat pelaksanaannya :
1. menambah waktu kerja → biaya tambah
2. menambah tenaga kerja → biaya tambah
3. dengan alat otomatis → biaya tambah
cepat ------ B

biaya
cepat ---------------- A

C M

waktu

Kenaikan biaya berhubungan langsung dengan waktu.

cost slope = biaya mempercepat – biaya normal

waktu normal - waktu cepat

Cost slope= kemiringan biaya/perbandingan antara pertambahan

biaya dan percepatan waktu penyelesaian proyek


Penentuan ongkos dan penjadwalan proyek

Titik percepatan

Cepat
Cc

Cm Titik normal

Normal
Dc Dm
Waktu
Aktivitas Normal Normal Cost
Waktu Biaya Waktu Biaya Slope
A 18 4 10 12 1
B 12 3 5 6 3/7
C 12 3 6 4 1/6
D 18 4 9 11 7/9
E 12 2 7 5 3/5
F 18 10 6 13 1/4
G 12 5 5 7 2/7
H 30 7 10 12 1/4
I 42 4 20 8 2/11
J 36 5 20 7 1/8
∑= 210 47 98 85 0,34

Kegiatan tersebut dapat diselesaikan dengan waktu tercepat


dengan biaya paling murah dengan waktu tersebut
2 C 5
A 10 10 6 19 19 H
I 10
1 10 D 20
0 0 9 6 J 7
B F 39 39 20 59 59
3 E 4 6 G
5
5 12 7 19 19 6

Cost slop : menyatakan berapa besar berubahnya biaya bila suatu aktivitas dipercepat
atau diperlambat.
Cost slope A = 1 → bila A dipercepat 1 hari akan menambah biaya 1 x 103

D = 0,78 → bila D dipercepat 1 hari akan menambah biaya 0,78.103

Jalur kritis dipercepat, waktu, biaya ?


A, D, I, J dipercepat, waktu, biaya ?
Jalur kritis dipercepat = biaya normal + biaya kenaikan adanya percepatan
= $ 47 x 103 + kenaikan percepatan [(A) + (D) + (I) + (J)]

Anda mungkin juga menyukai