Anda di halaman 1dari 28

JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING)

Jaringan kerja (Network Planning) adalah salah


satu dari teknik manajemen dengan
menggunakan prinsip hubungan
ketergantungan antara bagian-bagian
pekerjaan (item pekerjaan) yang
digambarkan/divisualisasikan dalam diagram
panah/ diagram network

JARINGAN KERJA
Jaringan kerja sangat penting untuk memahami
secara teknis dan operasional bagaimana
pelaksanaan suatu proyek.
Dari jaringan kerja kita dapat mengetahui urutan
kerja suatu proses pembangunan dan
mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikannya.
Kesalahan dalam menyusun jaringan kerja
berakibat proyek berjalan tidak efisien, sehingga
terjadi pembengkakan pada total cost.

Jaringan Kerja (Network Planning)


Jaringan kerja (Network Planning) adalah salah satu
dari teknik manajemen dengan menggunakan prinsip
hubungan ketergantungan antara bagian-bagian
pekerjaan (variables) yang
digambarkan/divisualisasikan dalam diagram network,
sehingga diketahui bagian-bagian pekerjaan mana yang
harus didahulukan (bila perlu dilembur), pekerjaan
mana yang menunggu selesainya pekerjaan yang lain,
pekerjaan mana yang tidak perlu tergesa-gesa sehingga
alat dan tenaga kerja dapat digeser ke tempat lain demi
efisiensi.

PENGGUNAAN Network Planning


Network Planning khususnya digunakan untuk
menyelesaikan suatu proyek yang hanya dilakukan sekali
saja. Jadi harus dibuat network baru untuk setiap proyek
yang akan diselesaikan.
Harus juga dibedakan antara Tatalaksana Proyek dengan
Tatalaksana Produksi, yaitu:
Tata laksana proyek menyelesaikan hal khusus, hanya dilakukan
sekali. Sedangkan tatalaksana produksi menyelesaikan hal umum
yang berulang-ulang (rutine).
Fasilitas-fasilitas yang digunakan dalam tatalaksana proyek sekeli
dipakai sudah selesai. Sedangkan fasilitas-fasilitas dalam
tatalaksana produksi dapat digunakan untuk macam-macam tugas.

Network Planning Membantu :


Time scheduling urutan pekerjaan yang efisien
Pembagian merata waktu.
Rescheduling bila ada kelambatan-kelambatan
penyelesaian.
Menentukan pertukaran waktu dengan biaya
yang efisien.
Membuka kemungkinan-kemungkinan yang lain
dalam menyelesaikan proyek.
Merencanakan proyek yang kompleks.

Keuntungan
Merencanakan, scheduling dan mengawasi
proyek secara logis.
Memikirkan secara menyeluruh, tetapi juga
mendetail dari suatu proyek.
Mendokumen dan mengkomunikasikan rencana
scheduling (waktu) dan alternative-alternatif lain
penyelesaian proyek dengan tambahan biaya.
Mengawasi proyek dengan lebih efisien, karena
hanya jalur-jalur kritis saja yang perlu konsentrasi
pengawasan.

Penyusunan Jaringan Kerja


Pada waktu menggunakan diagram panah
dalam metode perencanaan jaringan kerja,
maka ada dua langkah utama, yaitu:
Menggambar diagram panah yang
memperlihatkan urutan operasi-operasi yang
tepat atau setidak-tidaknya yang feasible.
Mendefinisakan saat mulai dan saat berakhirnya
tiap-tiap pekerjaan yang dilakukan bagi proyek.

Istilah Dan Simbol Dalam Diagram Network

1. EVENT
Event adalah suatu keadaan atau situasi pada sesuatu saat (satu
kejadian, satu peristiwa.
Contoh:
bahan mentah sampai digudang
Tanah selesai tergali
cor beton dimulai.

Simbol dari event adalah lingkaran (node)


atau
telur (ellips)
Event digunakan sebagai tanda kapan suatu aktivitas dapat mulai
dilaksanakan (start event) dan kapan suatu aktivitas dinyatakan
selesai dilaksanakan (finish event).

Istilah Dan Simbol Dalam Diagram Network

2. AKTIVITAS
Aktivitas yaitu kegiatan atau pekerjaan yang harus dilakukan di antara dua
event. Event pertama disebut event yang mendahului (preceding event)
dan event yang kedua disebut event yang mengikuti (succeeding event).
Aktivitas itu belum dapat dimulai jika preceding event belum tercapai.
Suatu aktivitas biasanya memerlukan waktu dan sumber daya (resources).
Simbol dari aktivitas adalah anak panah (arrow) yang menghubungkan dua
event.
aktivitas

Even
sebelumnya

durasi

Even
sesudahnya

Arah anak panah itu menunjukkan event apa yang akan dicapai. Akan
tetapi panjangnya panah tidak menunjukkan suatu skala. Dengan kata lain
panjang anak panah tidak menunjukkan lamanya aktivitas itu (durasi
aktivitas).

Istilah Dan Simbol Dalam Diagram Network


3. AKTIVITAS DUMMY
Adalah suatu aktivitas yang tidak membutuhkan sumberdaya dan tidak
mem-butuhkan waktu (zero time dummy), sehingga disebut juga aktivitas
semu.
Aktivitas dummy digunakan untuk memperlihatkan ketergantungan dari
suatu event kepada event yang lain, akan tetapi tidak membutuhkan
semberdaya maupun waktu.
Dalam praktek terdapat aktivitas-aktivitas yang tidak memerlukan sumber
daya khusus. Aktivitas semacam ini disebut real time dummy dan
digambarkan tetap sama dengan zero time dummy. Simbol dari aktivitas
dummy adalah suatu panah yang terputus putus.
aktivitas

Even
sebelumnya

Durasi
=0

Even
sesudahnya

Istilah Dan Simbol Dalam Diagram Network


4. JALUR KRITIS (CRITICAL PATHS)
Jalur Kritis (Critical path) adalah jalur yang melintasi
aktivitas-aktivitas dengan jumlah durasi (cumulative
duration) yang paling panjang. Jumlah waktu yang
diperlukan oleh pekerjaan-pekerjaan yang dilalui jalur
kritis itu adalah lamanya waktu proyek keseluruhan
(overall project duration).
Aktivitas-aktivitas yang dilalui oleh jalur kritis itu
disebut aktivitas-aktivitas kritis (critical activities,
critical jobs).
Lambang yang digunakan untuk menggambarkan jalur
kritis adalah double arrow atau anak panah sejajar.

MENYUSUN DIAGRAM
PERJANJIAN I
Di antara dua event (nodes) hanya boleh ada satu aktivitas
(panah) yang menghubungkannya. Sebagai konsekuensinya,
jika timbul kesulitan dalam penggambarannya, maka dapat
diselesaikan dengan aktivitas semu (dummy).
B
A

SALAH
C

B
C

BENAR

MENYUSUN DIAGRAM
PERJANJIAN II
Aktivitas semu hanya boleh dipakai bila tidak ada cara lain
untuk menggambarkan hubungan-hubungan aktivitas yang
ada dalam suatu Network.
Bila kita sedang memperhatikan suatu aktivitas, hendaknya selalu
mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
Aktivitas apa saja yang mendahului aktivitas tersebut
Aktivitas apa saja yang dapat dikerjakan bersama-sama dengan
aktivitas tersebut
Aktivitas apa saja yang mengikuti sesudah aktivitas tersebut
Keadaan bagaimana (event) yang mengendalikan dimulainya aktivitas
tersebut.
Keadaan bagaimana (event) yang mengendalikan berakhirnya aktivitas
tersebut.

HUBUNGAN KETERGANTUNGAN
ANTAR ITEM PEKERJAAN
Ketika hendak menyusun diagram,
hendaknya selalu
mengajukanpertanyaan-pertanyaan
berikut:
Aktivitas apa saja yang mendahului
aktivitas tersebut?
Aktivitas apa saja yang dapat
dikerjakan bersama-sama dengan
aktivitas tersebut?
Aktivitas apa saja yang mengikuti
sesudah aktivitas tersebut?

Pekerjaan A mendahului pekerjaan B


atau pekerjaan B baru dapat dimulai
setelah pekerjaan A selesai.
(Pekerjaan B mengikuti pekerjaan A).

Aktivitas-aktivitas A dan B
mendahului aktivitas C atau
aktivitas C hanya dapat
dilaksanakan jika aktivitas A dan B
telah selesai, atau aktivitas A dan B
harus selesai terlebih dahulu
sebelum aktivitas C dapat dimulai.

Aktivitas C dan D baru dapat


dimulai jikalau aktivitas A dan B
telah selesai.

Aktivitas A mendahului aktivitas B


dan C, atau aktivitas B dan
aktivitas C baru dapat dimulai
setelah aktivitas A selesai.

B
A
D

Aktivitas B sudah dimulai


asalkan aktivitas A sudah
selesai. Akan tetapi aktivitas D
tidak dapat dimulai walaupun
aktivitas C sudah selesai, karena
harus menunggu selesainya
aktivitas A (dummy).

CONTOH PROSEDUR KERJA


Suatu prosedur apabila salah satu
ban mobil kita gembes di jalan, maka
aktivitas-aktivitas yang akan kita
lakukan adalah:

A. Melepaskan roda yang gembes


B. Menambal ban
C. Mengambil roda cadangan
D. Memasang roda cadangan.

PROSEDUR YANG MUNGKIN


DILAKUKAN

aktivitas B (menambal ban)


dan D (memasang roda
cadangan) harus dilakukan
setelah aktivitas A
(melepaskan roda yang
gembes), akan tetapi aktivitas
D selain mengikuti A juga
harus mengikuti C (mengambil
roda cadangan), Sedangkan
aktivitas B tidak
membutuhkan aktivitas C,
Maka dapat digambarkan
dalam suatu jaringan kerja

YANG
MENDAHULUI
-

B
C
D

A
A, C

AKTIVITAS

MEMBERI NOMOR PADA


EVENT

Apabila suatu aktivitas telah tersusun dalam bentuk


jaringan kerja yang tertutup (lengkap), maka kepada
tiap-tiap event dapat diberi nomor-nomor.
Node yang menandakan suatu event diberi nomor mulai
dari awal berturut-turut sampai kepada event akhir dari
jaringan kerja.
Nomor event sebelumnya harus lebih kecil daripada
event sesudahnya.
Nomor event

EVENT TIMES
NODE/ LINGKARAN dari
suatu evevt itu dibagi ke
dalam 3 ruang untuk
memberikan informasi
mengenai nomor event,
EET, LET

b
a
c
a = ruang untuk NOMOR dari event
b = ruang untuk EARLIEST EVENT TIME (EET)
c = ruang untuk LATEST EVENT TIME (LET)

CARA MENGHITUNG EET DAN LET


Untuk mendapat nilai EET dilakukan perhitungan

maju.
Jika suatu event merupakan titik kumpul dari
beberapa aktivitas maka nilai terbesar dari
perhitungan dipakai sebagai nilai EET dari event itu.
Untuk mendapat nilai LET, dilakukan perhitungan
mundur.
Jika suatu event merupakan titik derai dari beberapa
aktivitas maka nilai terkecil dari perhitungan dipakai
sebagai LET event itu.

MENGHITUNG EARLIEST EVENT TIME (EET)


Jika dalam suatu rangkaian aktivitas EETdari event awal
sudah ditentukan sedang durasi dari masing-masing event
aktivitas dalam rangkaian tadi diketahui pula, masingmasing EET dari tiap-tiap event-nya dapat dihitung.

Jadi kalau ditentukan bahwa EET event awal adalah 0 (EET1 = 0), maka :
EET2
=0+4=4
EET3
= 4 + 10 = 14
EET4
= 14 + 16 = 30

MENGHITUNG EARLIEST EVENT TIME (EET)


Event 7 (yang merupakan titik kumpul
(marge) dari aktivitas-aktivitas (D, E
dan F) dan baru akan terjadi apabila
aktivitas D, E dan F telah selesai
semuanya, berarti aktivitas yang paling
lamalah yang menentukan terjadinya
EVENT (7)
Pekerjaan D akan selesai pada waktu
30 + 20 = 50
Pekerjaan E akan selesai pada waktu
20 + 25 = 45
Pekerjaan F akan selesai pada waktu
10 + 30 = 40
Jadi event 7 paling awal akan terjadi
pada hari ke-50, atau EET7 = 50
Sedangkan EET8 = 50 + 10 = 60.

MENGHITUNG LATEST EVENT TIME (LET)


Seandainya event 8 tersebut
merupakan event akhir dari
pada suatu proyek, maka
berarti bahwa proyek itu
keseluruhannya akan selesai
paling pagi pada saat 60
(EET8 = 60).
B. Telah menjadi suatu
konvensi bahwa EET dari event
akhir itu harus ditetapkan pula
sebagai event yang paling
lambat harus terjadi. Jadi LET
dari event 8 juga harus 60
(LET8 = 60)

60

MENGHITUNG LATEST EVENT TIME (LET)


LET selanjutnya dihitung
dari event yang ada di
depannya secara mundur
dengan cara
menguranginya dengan
durasi dari aktivitas
sebelumnya
LET event 7 adalah LET
event 8 dikurangi durasi
aktivitas G => 60-10 =50

50

60

LET

dari event 3,
apabila event 3 itu
merupakan titik
derai (burst) dari
aktivitas A, B dan C
14
Kalau mengikuti job C, maka LET3 30 16 = 14
Kalau mengikuti job B, maka LET3 30 10 = 20
Kalau mengikuti job A, maka LET3 20 4 = 16
Dari ketiga kemungkinan LET3 itu,harus kita ambil yang
terkecil, jadi LET3 = 14.

LINTASAN KRITIS

PROYEK SECARA KESELURUHAN


DISELESAIKAN DALAM 15 SATUAN WAKTU

Anda mungkin juga menyukai