Anda di halaman 1dari 34

CPM/PERT

CRITICAL PATH METHOD AND


PROGRAME EVALUATION AND
REVIEW TECHNIQUE

Referensi :
1. Dwi Wahyu Agustini, Yus Endra Rahmadi : Riset Operasional konsep-
konsep dasar.Rineka Cipta.Jakarta.2004
2.Pangestu Subagyao,dkk.Dasar-Dasar Operations Research.BPFE
Yogyakarta.1991.
Pendahuluan :
• Pengelolaan sebuah proyek,memerlukan
perencanaan yang matang, sehingga pelaksanaan
proyek dapat diselesaikan tepat waktu dan efisien.
Untuk mencapai hal tersebut dikembangkan suatu
metode penyelesaian yang didasarkan pada
penggunaan jaringan (network).
• Suatu proyek terdiri dari beberapa kegiatan yang
saling berhubungan, tetapi ada pula kegiatan yang
saling lepas, artinya tidak ada ketergantungan antar
kegiatan.
• Dua teknik perencanaan yang sangat
berguna untuk menyusun perencanaan,
penjadwalan, dan pengawasan proyek
adalah :
– CPM (Critical Path Method)
– PERT (Project Evaluation and Review
Technique).
CPM dan PERT digunakan untuk berbagai
jenis proyek, a.l.:
• Penelitian dan pengembangan produk baru
• Pembangunan pabrik, gedung, dan jalan raya
• Pemeliharaan peralatan yang besar dan
kompleks
• Rancangan dan instalasi sistem baru
• Pembukaan perkebunan baru
• Pembangunan instalasi pertanian hidroponik
dsb.
CPM dan PERT membantu menjawab pertanyaan
yang sering muncul dalam pengerjaan proyek,
seperti:
• Berapa total waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan proyek tersebut?
• Kapan tanggal mulai dan selesai yang dijadwalkan
untuk setiap kegiatan tertentu?
• Manakah aktivitas-aktivitas yang penting dan harus
diselesaikan tepat sesuai jadwal agar proyek itu tidak
terlambat dalam penyelesaiannya.
• Berapa lama aktivitas-aktivitas yang “tidak penting”
dapat ditunda sebelum menyebabkan keterlambatan
dalam keseluruhan proyek?
• Aktivitas mana yang dapat ditunda?
• Aktivitas mana yang dapat dikerjakan bersamaan?
• CPM dan PERT pada dasarnya merupakan metode
yang berorientasikan waktu, yaitu keduanya akan
menghasilkan penentuan penjadwalan waktu
penyelesaian suatu proyek.
• CPM dan PERT memiliki tujuan umum yang sama
dan banyak menggunakan terminologi yang sama,
tetapi kedua teknik tersebut sebenarnya
digunakan secara terpisah.
• Perbedaan yang paling menonjol diantara
keduanya adalah perkiraan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu
kegiatan (aktivitas), dimana bersifat
deterministik pada CPM dan probabilistik
pada PERT.
• Deterministik : sesuatu yang sudah pasti
• Probabilistik : sesuatu yang
berpeluang/kemungkinan akan terjadi
CPM (Critical Path Method)
• Teknik ini dikembangkan terutama untuk
proyek-proyek industri di mana waktu
penyelesaian dianggap diketahui.
• Teknik ini menawarkan pilihan mengurangi
waktu aktivitas dengan menambah lebih
banyak pekerja dan atau sumber daya,
biasanya dengan kenaikan biaya. Jadi, CPM
memungkinkan pertukaran waktu dan biaya
untuk berbagai kegiatan proyek
PERT (Program Evaluation and Review
Technique)
• Pada awalnya (th 1950an) dilakukan pada proyek
peluru kendali Polaris, dimana banyak
aktivitas/pekerjaan yang berhubungan dengan
proyek belum pernah dicoba sebelumnya, sehingga
sulit untuk memprediksi waktu penyelesaian
berbagai aktivitas/pekerjaan tersebut.
• Jadi, teknik ini dikembangkan untuk menangani
adanya ketidakpastian waktu penyelesaian
aktivitas/pekerjaan.
Teknik penjadwalan proyek (project schedulling
technique) terdiri dari 3 tahapan, yaitu:

• Tahapan perencanaan
– dimulai dengan memecah atau menguraikan proyek
menjadi kegiatan-kegiatan (aktivitas-aktivitas).
– Setelah itu, ditentukan perkiraan waktu untuk
menyelesaikan masing-masing kegiatan kemudian
dibuat suatu diagram jaringan kerja (network).
– Dalam diagram jaringan kerja digambarkan mengenai
keterkaitan antara berbagai kegiatan suatu proyek
• Tahap penjadwalan
– Diagram network yang dibuat pada tahap perencanaan
berguna untuk mengembangkan suatu jadwal untuk
proyek (project schedulling).
– Tujuan akhir dari tahap penjadwalan adalah
membentuk suatu time-chart yang menunjukkan waktu
mulai dan selesainya setiap kegiatan, serta
hubungannya satu sama lain dalam proyek.
– Dalam penjadwalan, juga ditunjukkan kegiatan-kegiatan
yang bersifat kritis yaitu kegiatan yang memerlukan
perhatian khusus agar proyek dapat selesai tepat waktu
• Tahap pengawasan
– Merupakan tahap akhir dalam manajemen proyek.
– Pengawasan proyek (project control) meliputi
penggunaan diagram anak panah dan time-chart yang
digunakan untuk membuat laporan kemajuan proyek
secara periodik.
– Jaringan kerja perlu diperbarui dan dianalisis, dan jika
diperlukan dapat dibuat suatu jadwal baru untuk sisa
bagian proyek yang belum selesai
Simbol yg digunakan :
• Anak panah
• Node (lingkaran)
• Anak panah putus-putus
Anak panah :
• Menyatakan sebuah aktivitas (kegiatan)
• Kegiatan (aktivitas) adalah sesuatu yang memerlukan
durasi (jangka waktu tertentu) dalam pemakaian
sejumlah resources (tenaga, alat, material, biaya).
• Panjang anak panah maupun kemiringan anak panah
tidak mempunyai arti apa-apa, sehingga tidak perlu
menggunakan skala.
• Kepala anak panah dapat digunakan sebagai
pedoman untuk menggambarkan arah dari tiap
kegiatan.
Node atau lingkaran :
• Menyatakan sebuah kejadian / peristiwa /
event
• Kejadian / peristiwa /event adalah sebagai
ujung atau pertemuan dari satu atau
beberapa kegiatan (aktivitas)
Anak panah putus-putus:
• Menyatakan kegiatan semu atau disebut
juga dengan dummy.
• Dummy berguna untuk membatasi
mulainya kegiatan.
• Dummy tidak mempunyai durasi (jangka
waktu tertentu) karena tidak memakai
atau tidak menghabiskan sejumlah
resources.
Aturan yang berlaku dalam pembuatan
jaringan kerja:
• Diantara dua event yang sama, hanya boleh
digambarkan satu anak panah

1 2 1 2

Salah
Benar
• Nama suatu aktivitas (kegiatan) dinyatakan
dengan huruf atau dengan nomer event.

A (1,2)
1 2 atau 1 2
• Aktivitas mengalir dari event yang
bernomor rendah ke event bernomor
tinggi
1 2 5 6

3 4
• Diagram hanya memiliki sebuah initial
event (node awal) dan sebuah terminal
event ( node tujuan / node akhir)
1 2 5 6

Awal Akhir
3 4
Logika kebergantungan kegiatan-
kegiatan sebuah proyek :

• kegiatan A harus diselesaikan dahulu


sebelum kegiatan B dapat dimulai, maka
hubungan antara kedua kegiatan tersebut
digambarkan sebagai berikut:

A B
1 2 3
• Jika kegiatan C, D, dan E harus selesai
sebelum kegiatan F dapat dimulai, maka
hubungan antara kedua kegiatan tersebut
digambarkan sebagai berikut:
1
C

F
2 D 4 5

E
3
• Jika kegiatan G dan H harus selesai
sebelum kegiatan I dan J, maka hubungan
antara kedua kegiatan tersebut
digambarkan sebagai berikut
1 G 4
I

3
H
2 J 5
• Jika kegiatan K dan L harus selesai sebelum
kegiatan M dapat dimulai, tetapi kegiatan
N sudah boleh dimulai bila kegiatan L
sudah selesai, maka hubungan antara
kedua kegiatan tersebut digambarkan
sebagai berikut
1 K 3 M 5

2 L 4 N 6
• Jika kegiatan P, Q, dan R dimulai dan
selesai pada kejadian yang sama, maka
hubungan antara kedua kegiatan tersebut
digambarkan sebagai berikut
2
P

Q
1
3
R
4
Penentuan waktu :
• Asumsi yang digunakan dalam perhitungan
penentuan waktu adalah :
– Perhitungan maju (Forward Computation)
Perhitungan bergerak mulai dari initial event
menuju terminal event
– Perhitungan mundur (Backward Computation)
Perhitungan bergerak mulai dari terminal event
menuju initial event
• Untuk melakukan perhitungan maju dan perhitungan
mundur, maka lingkaran event (kejadian) dibagi menjadi
3 bagian, yaitu

b c

Dimana :
• a adalah angka yang menunjukkan nomor event
• b adalah angka yang menunjukkan saat tercepat terjadinya
event, early event time(EET), yang juga merupakan hasil
perhitungan maju.
• c adalah yang menunjukkan saat paling lambat terjadinya
event, late event time(LET), yang juga merupakan hasil
perhitungan mundur.
Langkah-langkah proses penjadwalan proyek
CPM/PERT:
• Membuat daftar aktivitas-aktivitas yang akan
menghasilkan proyek tersebut.
• Menentukan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan masing-masing aktivitas
• Menentukan hubungan diantara aktivitas-aktivitas
• Menggambar jaringan kerja
• Menghitung waktu penyelesaian proyek
• Menentukan aktivitas-aktivitas kritis
• Menentukan pertukaran waktu dan biaya untuk
proyek
Contoh 1 :
• Sebuah perusahaan kontraktor akan membangun sebuah gudang
cool storage. Aktivitas, uraian aktivitas, dan estimasi lamanya waktu
yang dibutuhkan untuk membuat cool storage dituliskan dalam tabel
dibawah ini
Aktivitas Diskripsi Aktivitas Pendahulu Lamanya Aktivitas
(Minggu)

A Desain cool storage - 3

B Membuat Pondasi A 2

C Pesan Bahan Bangunan A 1

D Bangun Gudang Cool storage B,C 5

E Pasang Instalasi Listrik D 1

F Pasang Isolator D 2

G Pasang Mesin Pendingin D,E,F 1

H Pengecatan bagian luar G 1

I Pekerjaan finishing H 1
E
6
B 3 0
2 1
A 2 0 D 5
C 8 H I
3 F
1 1 5 G 1 9 10
4 2
1
7 1
3 E 6
2
3 5
3 12
A D
G
3 9
5
0
12 F 18
1 4
0 6
12 6 18
B
C
1
7
1
3
5

EET LET EVENT


Pertimbangan biaya :
• Dalam pengelolaan proyek, aspek biaya juga
diperhitungkan dengan cara mendefiniskan
hubungan biaya (cost) dengan lamanya kegiatan
dalam proyek.
• Biaya yang dimaksud disini adalah biaya langsung
(direct cost), sedangkan biaya tidak langsung
seperti biaya untuk keperluan administrasi,
supervisi, dsb. tidak dimasukkan dalam evaluasi
• Dalam praktik, sering digunakan hubungan yang linier antara
lamanya waktu kegiatan (duration) dengan biaya (cost).
• Sehingga dalam keadaan normal, berlaku bahwa waktu
pelaksanaan proyek dapat diperpendek dengan konsekuensi
akan terjadi penambahan/kenaikan sumber daya atau biaya.
• Pengurangan waktu pelaksanaan proyek ini ada batasnya yang
disebut dengan waktu desak (crash time), dimana setelah titik
ini waktu tidak bisa dikurangi lagi.
• Pada titik ini (crash point), kenaikan penggunaan sumber daya
(biaya) hanya akan menambah jumlah biaya langsung.
Contoh 2 :
• Bila diperoleh informasi tentang kegiatan suatu proyek seperti dituliskan
dalam tabel dibawah. Diketahui bahwa (1,2), (2,4), dan (4,5) merupakan
kegiatan kritis dan proyek diselesaikan dalam 18 sw (satuan waktu).
Hitung tambahan biaya yang diperlukan bila pelaksanaan penyelesaian
proyek diinginkan dipercepat menjadi 16 sw (satuan waktu).

Kegiatan Normal Crash


(i,j)
Lamanya waktu Biaya Lamanya waktu Biaya
(1,2) 8 100 6 200
(1,3) 4 150 2 350
(2,4) 2 50 1 90
(2,5) 10 100 5 400
(3,4) 5 100 1 200
(4,5) 3 80 1 100

Anda mungkin juga menyukai