Anda di halaman 1dari 121

ANALISIS JARINGAN KERJA

(NETWORK ANALYSIS)
By:
Iwan Kusuma Negara
Faculty of Economics and Business
Mataram University
PENDAHULUAN

 Pengelolaan proyek-proyek besar yang berhasil


memerlukan perencanaan, penjadualan dan
pengkoordinasian yang hati-hati dari berbagai
aktivitas yang saling berkaitan. Berdasarkan hal
tersebut, dikembangkan prosedur-prosedur formal
yang didasarkan atas penggunaan jaringan kerja
(Network) dan teknik-teknik Network.
PENDAHULUAN Cont’d

 Salah satu prosedur yang telah dikembangkan


berdasarkan jaringan kerja (Network) untuk
mengatasi permasalahan pengelolaan suatu proyek
adalah PERT (Program Evaluation and Review
Technique) dan CPM (Critical Path Method).
SEJARAH NETWORK ANALYSIS

 PERT (Program Evaluation and Review


Technique) dikembangkan pada tahun 1950an oleh kantor
proyek khusus Angkatan Laut USA bekerja sama dengan
Booz, Allen dan Hamilton sebuah Perusahaan jasa
konsultan Manajemen. Hal ini diarahkan pada perencanaan
dan pengendalian program rudal Polarisis, sebuah proyek
besar yang memiliki 250 kontraktor utama dan lebih dari
9.000 subkontraktor.
SEJARAH NETWORK ANALYSIS

 Sejak saat itu, perakitan telah berhasil diterapkan pada


masalah-masalah yang melibatkan pekerjaan konstruksi,
penjadualan jalur perakitan, operasi pemeliharaan, persiapan
penawaran, pengajuan proposal proyek, program penetrasi
pasar, perencanaan tenaga kerja, etc.

 Pada tahun 1957 metode Jalur kritis (Critical Path Method


atau CPM) dikembangkan oleh JE Kelly Du Pont Company (Sektor
Swasta). CPM digunakan untuk membantu Pembangunan dan
pemeliharaan pabrik kima di Dupont.
SEJARAH NETWORK ANALYSIS

 Kebutuhan penyusunan Network dirasakan penting karena


perlu adanya koordinasi dan pengurutan kegiatan-kegiatan
pabrik yang kompleks, yang saling berhubungan dan
saling bergantung satu sama lainnya. Hal ini dilakukan agar
perencanaan dan pengawasan semua kegiatan dapat dilakukan
secara sistimatis, sehingga dapat diperoleh efisiensi kerja.
DEFINISI NETWORK ANALYSIS

 Analisis Jaringan Kerja adalah suatu


perpaduan pemikiran yang logis, digambarkan dengan
suatu jaringan yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan
memungkinkan pengolahan secara analitis.

 Network Analysis memungkinkan suatu


perencanaan yang efektif dari suatu rangkaian yang
memiliki interaktivitas.
KEUNTUNGAN PENGGUNAAN
Network Analysis

1. Dapat merencanakan suatu proyek secara keseluruhan.


2. Penjadualan pekerjaan dalam urutan yang praktis dan efisien.
3. Pengadaan pengawasan dan pembagian kerja maupun biaya.
4. Penjadualan ulang untuk mengatasi hambatan dan
keterlambatan.
5. Menentukan kemungkinan pertukaran antara waktu dan biaya.
MANFAAT Network Analysis

 Network Analysis dapat digunakan untuk


merencanakan suatu Proyek (Project), yaitu :
1. Pembangunan rumah, jalan atau jembatan.
2. Research and Development.
3. Perbaikan, pembongkaran dan pemasangan mesin
pabrik.
4. Kegiatan-kegiatan advertensi.
5. Pembuatan film.
6. Audit keuangan.
7. Pembuatan kapal laut, pesawat terbang, etc.
What is Project ?

 Proyek (Project) adalah


kegiatan yang tidak berulang
yang mempunyai saat awal
(mulai) dan saat akhir (selesai).
Steps of Project Activity

1. Perencanaan (Planning)
2. Penjadualan (Schedulling)
3. Pengendalian (Controlling)
1. Planning Step : mewujudkan sasaran organisasi
dan sumberdaya yang diperlukan untuk proyek.

2. Schedulling Step : menetapkan waktu dan


urutan dari bermacam-macam tahapan, keterkaitan
antara satu aktivitas dengan aktivitas lainnya, daftar
aktivitas dan personel pelaksana  Rincian pekerjaan
(Work break down).

3. Controlling Step : mengawasi kemajuan


pelaksanaan proyek dalam ukuran biaya, waktu dan
kinerja ==> Penyesuaian rencana bila diperlukan
dalam rangka pencapaian sasaran proyek.
 Pada Manajemen berbagai proyek besar
dan kompleks, digunakan teknik analisis
kuantitatif, yaitu :

1. PERT (Program Evaluation and


Review Technique)  By USA-NAVY
(Program Misil), 1950-an.

2. CPM (Critical Path Method)  By Du


Pont Company (Sektor Swasta),1957.
PERT Vs CPM
 P E R T (Program Evaluation and Review Technique) :
 Teknik probabilistik (Probabilistic Technique).
 Untuk menemukan probabilitas bahwa keseluruhan proyek
akan diselesaikan pada suatu saat tertentu.

 Menggunakan “Three time estimates” untuk menetapkan


“Expected activity completion time” dan “Variance” nya.

 Variabelnya biaya (COST).


PERT Vs CPM Cont’d

 PERT digunakan pada kegiatan yang


waktu penyelesaiannya tidak dapat
dipastikan karena belum pernah
dilakukan sebelumnya atau kegiatan
tersebut memiliki variasi waktu perkiraan
penyelesaian yang lebar.
PERT Vs CPM Cont’d

 CPM (Critical Path Method) :


 Pendekatan deterministik (Deterministic
Approach).
 Menggunakan “Two time estimates”
yaitu : “Normal time” and “Crash time”.
 Variabelnya waktu (TIME).
PERT Vs CPM Cont’d

 CPM digunakan jika waktu penyelesaian


setiap kegiatan diketahui dengan pasti, di
mana tingkat deviasi realisasi
penyelesaian dibanding rencana relatif
minim atau bahkan dapat diabaikan.
TABEL 1
PERBEDAAN PERT DAN CPM
P E RT CPM
 Probabilistic Approach.  Deterministic Approach.

 Three time estimates :  Two time estimates :


“Expected activity completion (a) Normal time, and
time” dan “Variance” nya. (b) Crash time.

 Untuk menemukan
probabilitas bahwa
keseluruhan proyek akan
diselesaikan pada suatu saat
tertentu.

 Variabelnya biaya (Cost)  Variabelnya waktu (Time).


PERT APPROACH
PERT adalah metode analisis yang dirancang
untuk membantu dalam penjadualan dan
pengawasan yang bersifat kompleks yang
memerlukan kegiatan tertentu yang harus dijalankan
dalam urutan tertentu dan kegiatan tersebut
mungkin tergantung pada kegiatan lainnya.
PERT APPROACH Cont’d

 PERT adalah suatu alat manajemen proyek


yang digunakan untuk melakukan
penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi
bagian-bagian pekerjaan yang ada di dalam
suatu proyek.
TERMINOLOGI DALAM PERT

Dalam teknik PERT digunakan terminologi


standar, yaitu :
1. Kegiatan (Activity)
Suatu pekerjaan atau tugas, di mana
penyelesaiannya memerlukan periode waktu,
biaya serta fasilitas tertentu. Suatu kegiatan
mempunyai waktu mulai dan waktu
berakhirnya. Kegiatan diberi simbol anak
panah (  )
TERMINOLOGI PERT Cont’d

2. Peristiwa/Kejadian (Event)
Menunjukkan permulaan dan
akhir dari suatu kegiatan.
Peristiwa diberi simbol
lingkaran/node (  )
Hubungan antara
Event dengan Activity

 Contoh Pekerjaan mengecat pintu


 Event Pertama : Pintu masih kotor belum
dicat, kemudian dilakukan kegiatan
pengecatan, dan akhirnya setelah
kegiatan pengecatan selesai diperoleh
Event Kedua, yaitu Pintu telah dicat.

1 2
Pada Tabel berikut disajikan data proyek
pembangunan Rumah :
Jangka Waktu
Kegiatan yang
Kegiatan Keterangan Mendahului
Mengerjakan
(dalam Minggu)

(1 – 2) Membuat fondasi – 2
(1 – 3) Membuat atap – 4
(2 – 3) Membangun tembok (1 – 2) 3
(2 – 4) Meratakan tanah (1 – 2) 5
(3 – 4) Finishing (1 – 3), (2 – 3) 5
2
D
A
5
2
1 C 3 4
4
E
B
5
3

Network Diagram Proyek Pembangunan Rumah


 Beberapa hal yang perlu diperhatikan
di dalam analisis Network adalah :
1. Sebelum suatu kegiatan dimulai, semua
kegiatan yang mendahuluinya harus sudah
selesai dikerjakan.

2. Gambar anak panah hanya sekedar


menunjukkan urut-urutan di dalam
mengerjakan pekerjaan saja. Panjang anak
panah dan arahnya tidak menunjukkan letak
dari pekerjaan.

more ….
3. Nodes (lingkaran yang menunjukkan
kejadian/event) diberi nomor sedemikian rupa,
sehingga tidak terdapat nodes yang mempunyai
nomor yang sama. Untuk menghindari arah anak
panah yang berulang kembali (Circularity),
biasanya nomor yang lebih kecil diletakkan
pada awal anak panah, sedangkan pada akhir
anak panah diberi nomor yang lebih besar.

more ….
1 2
1 2 3

3 Nomor Nodes yang Benar

Circularity

more ….
4. Dua buah kejadian (events) hanya bisa
dihubungkan oleh satu kegiatan (anak panah).

5. Network hanya dimulai dari satu kejadian awal


(Initial / tail event) yang sebelumnya tidak ada
pekerjaan yang mendahuluinya. Di samping itu
Network diakhiri oleh satu kejadian saja
(Terminal / head event).
ACTIVITY RELATIONSHIPS
Activity Relationship

S precedes T, which precedes U.

AOA AON

S T U
1 2 3 4 S T U

AOA = Activity on Arrow


AON = Activity on Node
 AOA = Activity on Arrow (Kegiatan pada
panah)  Kegiatan digambarkan pada garis
panah (Arrow), dalam hal ini Node merupakan
suatu peristiwa (Event).

 AON = Activity on Node (Kegiatan pada


titik)  Kegiatan digambarkan pada NODE,
dalam hal ini garis panah (Arrow) merupakan
hubungan logis antar kegiatan.
Activity Relationships
Activity Relationship

S and T must be completed before U can be started.

AOA AON

1 S S
U
T 3 4 U

2 T
Activity Relationships
Activity Relationship

T and U cannot begin until S has been completed.

AOA AON

T 3 T
S
1 2 U S

4 U
Activity Relationships
Activity Relationship

U and V cannot begin until both S and T have been completed.

AOA AON

1 S U 4 S U

T 3 V

2 5 T V
Activity Relationships
Activity Relationship

U cannot begin until both S and T have been completed; V cannot


begin until T has been completed.

AOA AON

S U
1 3 5 S U

Dummy
T V
2 4 6 T V
Activity Relationships
Activity Relationship

T and U cannot begin until S has been completed; V cannot begin


until both T and U have been completed.

AOA AON

S T V
1 2 4 5 S T V

Dummy
U
3 U
Soal Latihan (1) membuat Network Diagram

Kegiatan yang W a k t u
Kegiatan Keterangan Mendahului (Minggu)

A Merencanakan – 10
B Memesan mesin A 2
C Menyesuaikan mesin B 8
D Pesan material untuk rangka A 4
E Membuat rangka D 3
F Finishing rangka D, E 2
G Pasang mesin pada rangka
dan stel C, F 5
Soal Latihan (2) membuat Network Diagram
“Proyek Pendirian Rumah Makan”
----------------------------------------------------------------------------------------
No. Kegi atan Kode Kegiatan Lama
seblmnya Pelaksana
(hari)
----------------------------------------------------------------------------------------
1. Membeli lemari dan etalase A - 10
2. Membeli peralatan restoran B - 3
3. Mencari personil (pelayan etc) C - 1
4. Memilih dan membeli tempat restoran D - 2
5. Mengurus izin E D 7
6. Persiapan tempat F E 3
7. Memindahkan lemari-lemari di tempat G A,F 5
8. Memasang utilitas (listrik, air, etc) H G 4
9. Memasang peralatan I B,H 4
10. Membuat Dekorasi J B,H 3
11. Membeli stok barang K I,J 6
12. Memasang iklan dan promosi L G 3
13. Melatih personil M C,I 4
14. Pembukaan Pertama N K,L 7
-----------------------------------------------------------------------------------------
TERMINOLOGI PERT Cont’d

3. Waktu Kegiatan (Activity Time)


Menunjukkan lamanya suatu kegiatan dapat
diselesaikan dalam analisis/teknik PERT. Waktu
kegiatan didasarkan atas estimasi. Terdapat 3
perkiraan waktu, yaitu :

(1) Waktu Optimis (Optimistic Time),


Notasi (a), adalah waktu kegiatan jika
semuanya berjalan tanpa penundaan.
TERMINOLOGI PERT Cont’d

(2) Waktu Realistis (Most Likely Time),


Notasi (m), adalah waktu kegiatan, jika
kegiatan dilaksanakan dalam kondisi normal
atau taksiran waktu yang paling realistik
untuk penyelesaian suatu aktivitas.
TERMINOLOGI PERT Cont’d

(3) Waktu Pesimis (Pessimistic Time),


Notasi (b), yaitu waktu kegiatan jika terjadi
penundaan lebih dari semestinya atau
waktu berlangsungnya suatu aktivitas pada
suatu kondisi yang sangat tidak
menyenangkan.
Probabilistic Time Estimates
Probability

a m b Time
Mean
Figure 1 Beta Distribution
Probabilistic Time Estimates

Area under curve


between a and b is
99.74%
Probability

3σ 3σ Time
a m b
Mean
Figure 2 Normal Distribution
TERMINOLOGI PERT Cont’d

4. Urutan Kegiatan
Menunjukkan kegiatan apa yang harus
dimulai terlebih dahulu dan kegiatan apa
yang mendahuluinya serta kegiatan yang
mengikuti/selanjutnya.
TERMINOLOGI PERT Cont’d

5. Saat Mulai dan Saat Berakhir


Kegiatan/Kriteria Waktu, Terminologi yang
digunakan adalah :
a) EST (Earliest Start Time)
Waktu tercepat/paling awal suatu kegiatan
dapat dimulai.

b) LST (Latest Start Time)


Waktu paling lambat untuk memulai suatu
kegiatan tanpa penundaan pelaksanaan proyek
secara keseluruhan.
TERMINOLOGI PERT Cont’d

c) EFT (Earliest Finish Time)


Waktu paling awal suatu kegiatan dapat
diselesaikan. EFT dihitung dengan formula
sebagai berikut :

EFT = EST + ET
TERMINOLOGI PERT Cont’d

d) LFT (Latest Finish Time)


Waktu paling lambat untuk menyelesaikan
suatu kegiatan tanpa penundaan penyelesaian
kegiatan secara keseluruhan. LFT dihitung
sebagai berikut :

LFT = LST + ET
TERMINOLOGI PERT Cont’d

6. Aktivitas Semu/Imajiner
(Dummy Activity)
Merupakan aktivitas/kegiatan yang tidak
mengkonsumsi waktu dan biaya. Kegiatan
ini digambarkan dengan anak panah yang
terputus-putus ( ).
Dummy Activity Cont’d

 Kegunaan Dummy Activity adalah


untuk menunjukkan urutan pekerjaan yang
lebih tepat, jika suatu kegiatan tidak
secara langsung tergantung pada
kegiatan yang lain.
TERMINOLOGI PERT Cont’d

7. Waktu Longgar (Slack Time/Free Time)


Waktu dari suatu kegiatan yang dapat ditunda
atau diperlambat tanpa menunda atau
memperlambat proyek secara keseluruhan.

Slack Time (ST) dapat dihitung dengan


formula, yaitu :

ST = LST – EST
ST = LFT – EFT
Slack Time Cont’d

 Suatu aktivitas yang mempunyai


ST = 0 atau
LST = EST atau LFT = EFT, maka
aktivitas tersebut adalah Aktivitas
Kritis (On Critical Path).
TERMINOLOGI PERT Cont’d

8. Jalur Kritis (Critical Path)


Merupakan jalur terpanjang pada
network yang merupakan lintasan
yang paling menentukan penyelesaian
proyek secara keseluruhan.
What is Critical Path ?

Critical Path is the longest


sequence of activities in a
project plan which must be
completed on time for the project
to complete on due date.
What is Critical Path ? Cont’d

 An activity on the critical path cannot be


started until its predecessor activity is
complete; if it is delayed for a day, the
entire project will be delayed for a day
unless the activity following the delayed
activity is completed a day earlier.
Critical Path ? Cont’d

 Ciri-ciri jalur kritis (Critical Path) :


1. Jalur yang biasanya memakan waktu
terpanjang dalam suatu proses.

2. Jalur yang tidak memiliki tenggang waktu


antara selesainya suatu tahap kegiatan dengan
mulainya suatu tahap kegiatan berikutnya.

3. Tidak adanya tenggang waktu tersebut yang


merupakan sifat kritis dari jalur kritis.
TERMINOLOGI PERT Cont’d

9. Perencanaan Jaringan Kerja


(Network Planning)
Hubungan ketergantungan antara bagian-bagian
pekerjaan yang digambarkan dalam diagram
jaringan kerja, sehingga dapat diketahui bagian-
bagian pekerjaan yang harus didahulukan dan
pekerjaan yang menunggu selesainya
pekerjaan yang lain.
Network Planning Cont’d

Terminal / Head Event

C 4 F
A 2
1 E 6 7
B H
3 5 G
D

Initial / Tail Event


Contoh Kasus PERT
Tabel 2 Data Proyek Pembangunan Jembatan
Aktivitas Peristiwa Waktu Waktu Waktu
Aktivitas yang Mulai Akhir Optimis Realistis Pesimis
Mendahului (Awal) (a) (m) (b)
1 2 3 4 5 6 7

A - 1 2 1 3 5
B A 2 3 3 4 11
C A 2 4 2 6 10
D B 3 5 2 6 13
E* C 4 5 - - -
F C 4 6 3 6 9
G D, E 5 7 2 4 6
H F 6 7 1 4 7
I G, H 7 8 2 3 10

Note : - Waktu dalam Minggu


- Aktivitas E* = Dummy Activity
Saudara diminta :
1. Menentukan waktu penyelesaian yang diharapkan
(Time Estimate_TE) atau Expected Time (ET) ?
2. Menentukan jalur kritis (Critical Path) proyek tersebut ?
3. Menentukan waktu normal penyelesaian proyek
secara keseluruhan ?
4. Menghitung Slack Time proyek tersebut ?
5. Berapa probabilitas proyek tersebut akan selesai
tepat waktu jika diketahui waktu penyelesaian yang
dijadualkan/ditargetkan (TD) adalah 25 Minggu ?
Sertakan jawaban saudara dengan menggambar kurva
normalnya !
FEEDBACK KASUS PERT Proyek Jembatan

1. PENENTUAN TIME ESTIMATE (TE)

a + 4m + b
TE =
6
Time Estimate (TE) of each activity
1 + 4 (3) + 5
TE A = = 3 Minggu
6

3 + 4 (4) + 11
TE B = = 5 Minggu
6

2 + 4 (6) + 10
TE C = = 6 Minggu
6

2 + 4 (3) + 10
TE I = = 4 Minggu
6
Tabel 3
Data Proyek Pembangunan Jembatan
dengan Time Estimate (TE)
Peristiwa
Aktivitas Waktu Waktu Waktu Time
Aktivitas yang Mulai Optimis Realistis Pesimis Estimate
Mendahului (Awal) Akhir (a) (m) (b) (T )
E
1 2 3 4 5 6 7 8

A - 1 2 1 3 5 3
B A 2 3 3 4 11 5
C A 2 4 2 6 10 6
D B 3 5 2 6 13 6,5
E* C 4 5 - - - -
F C 4 6 3 6 9 6
G D, E 5 7 2 4 6 4
H F 6 7 1 4 7 4
I G, H 7 8 2 3 10 4
2. PENENTUAN JALUR KRITIS

 Ada 3 metode yang dapat digunakan, yaitu :


(1) Menghitung jumlah waktu untuk setiap
“Jalur Alternatif (MJA)”
(2) Metode “Algorithma”
(3) Metode “Matriks”
 Metode (1) dan (2) memerlukan visualisasi
dari data kegiatan dan jumlah waktunya
dalam bentuk “Network Diagram”.
(1) METODE JALUR ALTERNATIF (MJA)

D G I
3 5 7 8
6,5 4 4
B
A 5
1 2 E 0 H 4
3 C
6
F
4 6
6

Gambar 2.1. Network Diagram


MJA Cont’d

Tabel 4 Ikhtisar Hasil MJA


Jalur Alternatif Waktu (dalam Minggu)
1–2–3–5–7–8 3+5+6,5+4+4 = 22,5
1–2–4–5–7–8 3+6+0+4+4 = 17
1–2–4–6–7–8 3+6+6+4+4 = 23

 Jalur/Peristiwa 1 – 2 – 4 – 6 – 7 – 8
(Aktivitas A-C-F-H-I) merupakan Jalur dan
Aktivitas kritis yang ditunjukkan oleh
tanda anak panah tebal (See Gambar 2.2 !).
D G I
3 5 7 8
6,5 4 4
B
A 5
1 2 E 0 H 4
3 C
6
F
4 6
6

Gambar 2.2. Network Diagram Jalur Kritis


(2) METODE ALGORITHMA

 Penyelesaian dengan “Metode Algorithma”


dengan menghitung “EFT dan LFT”
kemudian membagi ruang node (lingkaran)
menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Nomor Peristiwa (Event)
2. Waktu EFT
EFT
3. Waktu LFT No.
Event
LFT
Metode Algorithma Cont’d

• EFT = EST + TE  Bergerak maju  Waktu terlama.


• LFT = LST – TE  Bergerak mundur  Waktu tercepat.

8 D G
14,5 19 I 23
3 8,5 6,5 5 15 4 7 19 4 8 23
B
0 A 3 5
1 2 E
0 3 3 C 0 H
4
6
9 F 15
4 6 15
9 6

Gambar 2.3. Network Diagram Algorithma


• EFT  Event 5  7 = 14,5 + 4 = 18,5 dan Event 6  7 = 15 + 4 = 19
• LFT  Event 3  2 = 8,5 – 5 = 3,5 dan Event 4  2 = 9 – 6 = 3
3. Penentuan Waktu Normal
Penyelesaian Proyek

 Berdasarkan Tabel 4, Gambar 2.2 dan


Gambar 2.3 disimpulkan bahwa
Waktu normal penyelesaian proyek
tersebut adalah 23 minggu.
4. Slack Time (ST) of The Project

Tabel 5 Ringkasan ST Proyek


Slack Time On Critical
Activity EST EFT LST LFT
(LST – EST) Path ?
A 0 3 0 3 0 Y
B 3 8 3,5 8,5 0,5 N
C 3 9 3 9 0 Y
D 8 14,5 8,5 15 0,5 N
E - - - - - N
F 9 15 9 15 0 Y
G 14,5 18,5 15 19 0,5 N
H 15 19 15 19 0 Y
I 19 23 19 23 0 Y
ST Cont’d

 Contoh ST untuk aktivitas B (See Table 5 !) :


= LST – EST = 3,5 – 3 = 0,5 Minggu; atau
= LFT – EFT = 8,5 – 8 = 0,5 Minggu = 3,5 hari

 Hal ini berarti bahwa Aktivitas B dapat


diperlambat sampai 0,5 minggu tanpa
menyebabkan total waktu penyelesaian
proyek terlambat/mundur lebih lama dari
waktu yang diharapkan.
5. PROBABILITAS PENYELESAIAN PROYEK

σ2TE = [(b – a) / 6] 2

σTE = σ2 TE

z = TD – TE / σTE
Keterangan :
z = Variasi Standar Normal
TD = Waktu penyelesaian yang dijadualkan (ditargetkan) = 25 Minggu
TE = Waktu penyelesaian yang diharapkan = 23 Minggu
σTE = Deviasi standar untuk TE
σ2TE = Varians untuk TE
Probabilistic Time Estimates

Mean
a + 4m + b
TE =
6

Variance

( )
2
b–a
σ2 =
6
Time Estimate (TE) of each activity
1 + 4 (3) + 5
TE A = = 3 Minggu
6

3 + 4 (4) + 11
TE B = = 5 Minggu
6

2 + 4 (6) + 10
TE C = = 6 Minggu
6

2 + 4 (3) + 10
TE I = = 4 Minggu
6
Variance (σ 2) of Critical Path A-C-F-H–I
1-2, 2-4, 4-6, 6-7, 7-8

( )
2
5-1
σ21-2 = = 0,44
6

( )
2
10 - 2
σ22-4 = = 1,78
6

( )
2
9-3
σ24-6 = = 1
6

( )
2
7-1
σ26-7 = = 1
6

( )
2
10 - 2
σ27-8 = = 1,78
6
Probabilities
Critical Path = A - C - F - H - I

TD = 25 Minggu TE = 23 Minggu

TD – TE
σ2 = ∑ (Variances of activities) z =
σ2
σ2 = 0,44 + 1,78 + 1 + 1 + 1,78 = 6
25 – 23
z = = 0,82
6
Probabilities
Critical Path = A - C - F - H - I

TD = 25 Minggu TE = 23 Minggu

TD – TE
σ2 = ∑ (Variances of activities) z =
σ2
σ2 = 0,44 + 1,78 + 1 + 1 + 1,78 = 6
25 – 23 dari LAMPIRAN A
z = = 0,82 Tabel Kurva Normal
6
Pz = 0,7939
P(TD ≤ 25 Minggu) ?

z = 0,82 (Lihat Tabel kurva normal !)


z = 0,7939. Dengan demikian, probabilitas
penyelesaian proyek jembatan dalam jangka waktu
25 minggu atau kurang adalah 79,39%. Dengan
kata lain proyek tersebut mempunyai kemungkinan
79,39% untuk memenuhi batas waktu
penyelesaian yang dijadualkan/ditargetkan.
Normal distribution:
Mean = 23 weeks;
Length of σ = 2.45 weeks
critical path

Probability of Probability of
meeting the exceeding 25 weeks
schedule is 0.7939 is 0.2061

23 25

Project duration (weeks)


INFO dari Analisis PERT
1. Nilai harapan (rata-rata) waktu penyelesaian adalah
23 minggu.

2. Probabilitas proyek tersebut akan selesai sesuai


batas waktu (25 minggu) adalah 79,39%.

3. Ada 5 aktivitas yang terletak pada lintasan/jalur kritis,


yaitu: A–C–F–H–I. Jika salah satu aktivitas tersebut
ditunda karena alasan tertentu, maka akan
menyebabkan kelambatan waktu penyelesaian proyek.
INFO dari Analisis PERT Cont’d

4. Empat aktivitas (B – D – E – G) adalah bukan


kritis; tetapi aktivitas-aktivitas tersebut memiliki
“Slack Time”, sehingga bila diperlukan Manajer
bisa meminjam resources dari keempat aktivitas
tersebut; misal untuk mempercepat proyek.

5. Penjadualan pelaksanaan aktivitas (Start dan


Finish), dapat dilihat pada Tabel 5.
INFO dari Analisis PERT Cont’d

Completion Time = 23 Weeks

Probability = 79.39%
Information
of PERT Critical Activities A,C,F,H,I
Analysis
Non Critical Activities B,D,E,G

Schedulling
Sensitivity Analysis (SA)
 SA menganalisis pengaruh perubahan waktu
pelaksanaan suatu aktivitas terhadap aktivitas lainnya
dan keseluruhan proyek.
 Pengaruhnya terhadap aktivitas lain, tergantung pada
hubungan di antara berbagai aktivitas tersebut, yaitu :

1. Predecessor Activity (Aktivitas yang Mendahului)


Suatu aktivitas yang harus diselesaikan terlebih
dahulu sebelum aktivitas tertentu dapat dimulai.
SA Cont’d

2. Successor Activity
Suatu aktivitas yang dapat dimulai bila aktivitas tertentu
sudah selesai dilaksanakan.

3. Parallel Activity
Suatu aktivitas yang tidak bergantung secara langsung pada
aktivitas tertentu.
Contoh : dampak kenaikan/penurunan waktu
penyelesaian aktivitas-aktivitas pada lintasan/jalur kritis.
Critical Path Method (CPM)

 CPM adalah model network yang


menggunakan konsep deterministik, yang
berarti variabel “Time dan Cost” dari setiap
aktivitas diketahui dengan pasti.
CPM Cont’d

 CPM menggunakan 2 (dua) konsep taksiran


waktu dan biaya, yaitu :
1. Waktu NORMAL dan Biaya NORMAL
(a) Normal Time Estimate = Expected Time
atau TE pada metode PERT.
(b) Normal Cost adalah taksiran biaya yang
harus disediakan untuk menyelesaikan
suatu aktivitas dalam “normal time” nya.
CPM Cont’d

2. Waktu CRASH dan Biaya CRASH


(a) Crash Time adalah waktu penyelesaian suatu aktivitas
yang sependek mungkin.
(b) Crash Cost adalah taksiran harga (cost) yang harus
dibayar untuk menyelesaikan suatu aktivitas pada
“Crash time” atau “Deadline basis”.

 Perhitungan lintasan/jalur kritis pada CPM identik


dengan PERT, yakni menemukan EST, LST, EFT,
LFT dan ST (Slack Time).
HUBUNGAN ANTARA WAKTU DAN BIAYA

Biaya Keterangan:
Program
Percepatan • Nt = Normal time
• Nc = Normal cost
• Ct = Crash time
Cc .
B
• Cc = Crash cost

Nc .A
Program
Normal

0
Ct Nt Waktu
CPM Cont’d

 Kemiringan garis (Slope) merupakan trade off antara


waktu (time) dan biaya (cost), yang menunjukkan biaya
tambahan atau Incremental Cost (IC) yang mencerminkan
kenaikan biaya per unit pengurangan waktu.

 Biaya tambahan (IC) setiap kegiatan dihitung dengan


formula sebagai berikut :

Δ Biaya Cc – Nc
IC = =
Δ Waktu Nt – Ct
Contoh Kasus CPM
Tabel 7
Aktivitas Waktu (Hari) Cost (Rp)
Normal Crash Normal Crash
A* 4 3 1.000 1.500
B 4 2 900 1.500
C* 3 1 3.000 6.000
D 5 4 10.000 12.000
E* 4 3 4.000 5.000
F* 1 1 2.000 2.000
21 14 20.900 29.000

Note : * = Aktivitas pada Jalur Kritis (OCP)


Berdasarkan Tabel 7, Diminta :
(1) Selesaikan kasus di atas jika
proyek diselesaikan dalam waktu
11 hari, 10 hari dan 8 hari !

(2) Buatlah kesimpulan !


PROSEDUR PENYELESAIAN CPM

 3 (Tiga) Langkah Penyelesaian :


1. Mulailah dari aktivitas pada jalur kritis dengan Cost
slope/IC terkecil bertingkat-tingkat menuju IC terbesar.

2. Jika cara tersebut (Point 1) menyebabkan jalur kritis


lama atau semula menjadi jalur tidak kritis, maka jalur
kritis yang baru mulai dikerjakan.

3. Buatlah Network diagramnya untuk membantu


penyelesaiannya.
FEED BACK KASUS CPM
1. Penentuan Crash Program proyek; Jika proyek tersebut
diselesaikan dalam waktu 11 hari, 10 hari dan 8 hari adalah :
a) Menentukan IC setiap kegiatan sebagai berikut :
IC Aktivitas “A” = 1.500 – 1.000/(4 – 3) hari = Rp 500,-
IC Aktivitas “B” = 1.500 – 900/(4 – 2) hari = Rp 300,-
IC Aktivitas “C” = 6.000 – 3.000/(3 – 1) hari = Rp1.500,-
IC Aktivitas “D” = 12.000 – 10.000/(5 – 4) hari = Rp2.000,-
IC Aktivitas “E” = 5.000 – 4.000/(4 – 3) hari = Rp1.000,-
IC Aktivitas “F” = 2.000 – 2.000/(1 – 1) hari = Rp0,-
b) ………….
c) Memvisualisasikan aktivitas proyek ke dalam Network Diagram.
NETWORK DIAGRAM (1)

D F
2 4 5
5 1
A
4 C 3
1 E
B
4 4
3

Jalur Alternatif Waktu (dalam Hari)


A–D–F 4 + 5 + 1 = 10
A – C – E – F 4+3+4+1 = 12 = Jalur Kritis (On CP)
B–E–F 4+4+1 = 9
Network Diagram Cont’d

Berdasarkan Network Diagram tersebut, diketahui


bahwa penyelesaian proyek dalam waktu 12 hari
(waktu normal) dengan TC = Rp20.900,-

Skenario I : Jika proyek diselesaikan


dalam waktu 11 hari, maka “aktivitas A”
dipercepat 3 hari (waktu normal = 4 hari,
waktu crash = 3 hari) dengan IC = Rp500,-
sehingga TC = Rp20.900 + Rp500 = Rp21.400,-
Network Diagram Cont’d

Skenario II : Jika proyek diselesaikan dalam


waktu 10 hari, maka “aktivitas E” dipercepat
3 hari dengan IC = Rp1.000,- sehingga,
TC = Rp21.400 + Rp1.000 = Rp22.400,-
Network Diagram Cont’d

Skenario III : Jika proyek diselesaikan dalam waktu


8 hari, maka “aktivitas C” dipercepat menjadi 1 hari
dengan IC = Rp1.500,- Sehingga,
TC = Rp22.400 + Rp1.500 = Rp23.900,-

Sehingga jalur A-D-F sekarang menjadi


kritis, sebagai akibat diselesaikannya proyek
tersebut dengan “Crash Program”.
NETWORK DIAGRAM (2)

D F
2 4 5
A 5 1
3 C 1
1 E
B 3
4
3 Aktivitas A sebelumnya 4d diCrash menjadi 3d
Aktivitas E sebelumnya 4d diCrash menjadi 3d
Aktivitas C sebelumnya 3d diCrash menjadi 1d

Jalur Alternatif Waktu (Dalam Hari)


A–D–F 3 + 5 + 1 = 9 Jalur Kritis Baru
A–C–E–F 3+1+3+1 = 8
B–E–F 4+3+1 = 8
Network Diagram Cont’d

Dari program percepatan tersebut, ternyata jalur A-C-E-F


tidak lagi sebagai jalur kritis, karena jalur kritis baru
(New Critical Path) adalah jalur A-D-F dengan total
waktu adalah 9 hari.

Oleh karena itu, “aktivitas D” dapat di-crash menjadi 4


hari dengan IC = Rp2.000,-. Dengan cara demikian proyek
tersebut tetap akan dapat diselesaikan dalam waktu 8
hari dengan TC = Rp23.900 + Rp2.000 = Rp25.900,-

Akibatnya semua jalur yang ada menjadi kritis (On Critical Path)
NETWORK DIAGRAM (3)

D F
2 4 5
A 4 1
3 C 1
1 E
B 3
4
3
Aktivitas D sebelumnya 5d diCrash menjadi 4d

Jalur Alternatif Waktu (Dalam Hari)


A–D–F 3 + 4 + 1 = 8 Jalur Kritis (OCP)
A–C–E–F 3+1+3+1 = 8 Jalur Kritis (OCP)
B–E–F 4 + 3 + 1 = 8 Jalur Kritis (OCP)
SIMPULAN KASUS CPM

Dari hasil perhitungan dalam percepatan


penyelesaian proyek tersebut, diketahui bahwa :
(1) Jika proyek diselesaikan dalam waktu normal
(12 hari), TC = Rp20.900,-
(2) Jika proyek diselesaikan dalam waktu 11 hari,
TC = Rp21.400,-
SIMPULAN KASUS CPM Cont’d

(3) Jika proyek diselesaikan dalam waktu 10 hari,


TC = Rp22.400,-

(4) Jika proyek diselesaikan dalam waktu 8 hari,


TC = Rp23.900,-

(5) Aktivitas D dicrash, sehingga semua Jalur


Kritis. Proyek tersebut tetap akan dapat diselesaikan
dalam waktu 8 hari dengan TC = Rp25.900,-
Keputusan (Decision) yang dapat diambil oleh pihak
Management adalah memilih salah satu dari alternatif
tersebut di atas dengan konsiderasi antara lain :

1. Apakah proyek tersebut longgar dengan biaya


(Lack of cost), tetapi terbatas waktunya (Limited time).

2. Apakah proyek tersebut longgar dengan waktu,


tetapi terbatas biayanya.

3. Apakah personalianya cukup untuk mengadakan


pengawasan (Controlling) pada jalur kritis yang ada.
Latihan Soal 1

Sebuah perusahaan pengecoran logam (PT. MULIA) sudah lama


menghindari pengeluaran biaya untuk memasang peralatan
pengendalian polusi udara. Lembaga perlindungan lingkungan
hidup setempat akhirnya memberikan waktu 16 minggu kepada
perusahaan untuk memasang sistem yang dimaksud pada
cerobong asapnya. Perusahaan diancam untuk ditutup paksa
apabila sampai batas waktu yang diberikan instalasi tersebut
belum dipasang. Manajer Perusahaan menginginkan
pemasangan tersebut berjalan lancar dan tepat waktu. Pada
Tabel 1 berikut disajikan aktivitas dan waktu pelaksanaan proyek
tersebut.
TABEL 1 : PROYEK PENGENDALIAN POLUSI UDARA

Waktu Waktu Waktu


Aktivitas
Optimis Realistis Pesimis
Aktivitas yang
(a) (m) (b)
Mendahului
(Minggu) (Minggu) (Minggu)

A - 1 2 3
B - 2 3 4
C A 1 2 3
D B 2 4 6
E C 1 4 7
F C 1 2 9
G D, E 3 4 11
H F,G 1 2 3
Berdasarkan Tabel 1 di atas, diminta :
a) Menggambarkan Network Diagram?
b) Menentukan jalur dan aktivitas kritis (Critical Path)
proyek tersebut ?
c) Menghitung Slack Time (ST) proyek tersebut?
Gunakan forward method (ES –Rule) dan backward
method (LF-Rule) dalam menghitung ST tersebut ?
d) Menghitung probabilitas penyelesaian proyek tersebut ?
e) Buatlah kesimpulan ?
Latihan Soal 2
Diketahui data proyek pembangunan Rumah Kos sebagaimana
disarikan pada Tabel 2 berikut ini :
Tabel 2 : Data Proyek Pembangunan Rumah Kos
Aktivitas yang Waktu yang Diharapkan Tambahan Biaya/Hari
Aktivitas
Mendahului (Dalam Hari) (Dalam Rp)
A - 20 -
B A 40 75.000
C A 15 50.000
D B 30 100.000
E B 25 75.000
F C 25 200.000
G E, F 20 250.000
H D 20 150.000
I G, H 15 380.000
J G, H 10 250.000
K G, H 25 150.000
L J 35 400.000
M K 25 200.000
N I 25 350.000
O I 20 500.000
P M, O 40 200.000
Q L, N 30 750.000
Berdasarkan data di atas, Saudara diminta :
a) Gambar Network Diagram beserta perhitungan EFT dan
LFT ! Gunakan Metode Algorithma !
b) Tentukan jalur dan aktivitas manakah yang merupakan jalur
dan aktivitas kritis !
c) Apabila Manajer proyek tersebut ingin mempercepat
penyelesaian proyek 15 hari lebih awal, tentukan jalur dan
aktivitas manakah yang bisa dipercepat (dicrash) dengan
Incremental Cost (IC) minimum! Tunjukkan pula Network
Diagram, jalur, aktivitas dan waktu kritis yang baru !

d) Berikanlah kesimpulan saudara !


Latihan Soal 3
Pada Tabel 3 disajikan data PT. Zuckerman Wiring dan Electric:
Tabel 3 : Daftar Aktivitas, Waktu dan Aktivitas yang Mendahului
PT. Zuckerman Wiring and Electric
Waktu (Hari) Aktivitas yang
Aktivitas
Optimis Realistis Pesimis Mendahului
A 3 6 8 -
B 2 4 4 -
C 1 2 3 -
D 6 7 8 C
E 2 4 6 B, D
F 6 10 14 A, E
G 1 2 4 A, E
H 3 6 9 F
I 10 11 12 G
J 14 16 20 C
K 2 8 10 H, I, J
Diminta:
a) Tentukan EST, EFT, LST, LFT dan Slack Time (ST) untuk
setiap aktivitas! Sertakan jawaban saudara dengan Network
Diagramnya !
b) Tentukan jalur, aktivitas dan waktu kritis proyek tersebut !
c) Tentukan waktu penyelesaian yang diharapkan dan varians
untuk setiap aktivitas !
d) Berapa probabilitas penyelesaian proyek (probability of
project completion) tersebut apabila waktu penyelesaian
yang ditargetkan 40 hari atau kurang !

e) Buatlah kesimpulan !
Latihan Soal 4

PT. ROZIQO merupakan perusahaan yang


memproduksi sirup jeruk. Perusahaan memutuskan
untuk memasang komputer yang akan digunakan untuk
mengendalikan proses produksi sirup tersebut.
Manajemen menghendaki untuk memasang dan
menggunakan komputer tersebut secepat mungkin
karena persaingan yang semakin tajam. Pada Tabel 4a
disajikan berbagai kegiatan penggantian sistem lama
menjadi sistem yang dikomputerisasi. Sedangkan pada
Tabel 4b disajikan kegiatan, peristiwa, waktu dan
biaya.
Tabel 4a Proyek Sistem Komputerisasi
Kegiatan Deskripsi

O Mempersiapkan manual latihan proses


P Mempersiapkan rencana-rencana teknik
Q Mempersiapkan manual operasi komputer
R Membeli dan memasang komputer
S Merancang sistem operasi
T Menghubungkan sistem pengendalian proses
dengan komputer
U Merancang sistem monitoring
V Mengoperasikan komputer sebagai percobaan
W Menguji dan mencatat operasi-operasi untuk
implementasi
Tabel 4b Kegiatan, Peristiwa, Waktu dan Biaya
Peristiwa Waktu (Minggu) Biaya (Rp)
Kegiatan
Mulai Akhir Normal Crash Normal Crash

O 1 2 5 4 60.000 80.000
P 1 3 7 6 95.000 130.000
Q 2 4 7 4 85.000 145.000
R 3 4 8 5 100.000 190.000
S 3 5 5 4 62.000 77.000
T 4 5 8 8 80.000 80.000
U 4 6 6 5 70.000 95.000
V 5 7 4 4 55.000 55.000
W 6 7 2 2 38.000 38.000
Saudara diminta :
a) Menentukan Network Diagram berdasarkan
waktu normal dan biaya normal ? Identifikasi
aktivitas-aktivitas kritisnya ?
b) Menghitung IC setiap aktivitas ! Tentukan kegiatan
yang Dapat Dipercepat (DD) dan kegiatan yang
Tidak Dapat Dipercepat (TDD) !
c) Menentukan Total Cost (TC) minimal ?

d) Buatlah kesimpulan ?
Latihan Soal 5
Dari suatu proyek diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 5 : Data Proyek

Waktu Penyelesaian
Aktivitas yang telah dilalui
Aktivitas (Duration)
(Predecessors)
(Minggu)

A – 6
B – 4
C A 4
D A 6
E B 4
F D, E 6
G D, E 4
H C, D, E 10
I C, D, E 14
J I, F 12

Diminta : (a) Buatlah diagram networknya ! (b) Tentukan


lintasan kritis serta waktu penyelesaian proyek !
Latihan Soal 6
Sebuah Rumah Sakit mempunyai laboratorium pemeriksaan
hematology. Prosedur yang berlaku dalam kegiatan
pemeriksaan di laboratorium tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 6
Waktu yang dibutuhkan
Aktivitas
(Menit)
1–2 4
2–3 2
2–4 1
3–4 5
3–6 6
4–5 15
5–6 5
6–7 9
Latihan Soal 6 Cont’d

Diminta :
(a) Buatlah diagram networknya !
(b) Tentukan lintasan kritis serta waktu
penyelesaian proyek !

Anda mungkin juga menyukai