Sikap pelaksana
Tahap-tahap aplikasi Network Planning :
1. Tahap Pembuatan (design), terdiri dari :
Levelling → suatu hasil usaha pemecahan persoalan yang timbul akibat tidak
sesuainya keadaan ideal (tahap 1 – 5) dengan batasan-batasan yang berlaku
pada tahap 6.
2. Pemakaian
Bila pembuatan sudah selesai, maka model yang telah jadi tersebut dipakai pada
proses pelaksanaan proyek dengan cara melaporkan kemajuan proses
pelaksanaan tiap kegiatan sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang ada dalam
network diagram.
3.Perbaikan
Perbaikan dilakukan karena tidak tepatnya asumsi yang dipakai pada saat
pembuatan yang disebabkan oleh berbagai alasan. Cara dan proses perbaikan
hampir sama dengan cara dan proses pembuatan. Perbedaan hanya terdapat
pada ruang lingkup masing-masing. Tahap perbaikan mempunyai ruang lingkup
yang terbatas karena semua kegiatan ditinjau. Kegiatan yang ditinjau hanya
yang mempunyai kaitan dengan perubahan asumsi dan yang dipengaruhi oleh
perubahan tersebut.
Metode PERT
Pert merupakan teknik menilai dan meninjau kembali program, teknik ini
dikembangkan oleh Navy Special Project Office (Biro Proyek-proyek Khusus
Angkatan Laut Amerika Serikat) dalam kerjasama dengan Booz, Allen and
Hamilton, perusahaan konsultasi manajemen.
Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin
mengurangi adanya penundaan, maupun gangguan dan konflik produksi.
Mengkoordinasikan dan mensikronisasikan berbagai bagian sebagai suatu
keseluruhan pekerjaan dan mempercepat selesainya proyek.
Ada dua konsep yang harus diperhatikan sehubungan dengan PERT, yaitu :
Event → suatu kejadian dari suatu keadaan yang terjadi pada saat tertentu.
Dan dilukiskan dalam bentuk lingkaran.
1 2
Kejadian Aktifitas
1 2
1 1-2
2
Kejadian Aktifitas
1 2 3 1 1-2
2 2–3
3
Kejadian Aktifitas
2 1 1-2
1 4 2 2–3
3 3 3 - 4
4 2-4
Kejadian Aktifitas
3
1 1-2
1 2 5 2 2–3
4 3 2 - 4
4 3–5
5 4-5
Metode CPM (Critical Path Method)
Metode jalur kritis merupakan metode untuk merencanakan dan mengendalikan
proyek-proyek, adalah sistem yang paling banyak digunakan diantara semua
sistem lain yang memakai prinsip pembentukan jaringan.
3. Sedang aktivitas tidak kritis adalah jika kegiatan memilik waktu yang dapat
ditunda;
4. Waktu yang dapat ditunda didalam aktivitas tidak kritis disebut dengan slack
atau float;
5. Jalur kritis ditunjukan oleh waktu paling lama dalam penyelesaian proyek,
artinya jika ada satu saja aktivitas dijalur kritis yang tertunda, maka waktu
penyelesaian proyek secara keseluruhan akan tertunda;
6. Jalur kritis mempunyai 2 alasan:
a.Waktu penyelesaian proyek tidak dapat dikurangi kecuali satu atau lebih
aktivitas dijalur kritis dapat dipercepat penyelesaiannya;
7. Penundaan di jalur tidak kritis tidak akan menunda waktu penyelesaian proyek,
sejauh penundaan tidak melebihi waktu slack untuk setiap aktivitas tidak kritis;
12
4 5 8
12
3
4 26
0 1 3 6
7
16
4
2
6
Keuntungan :
1. Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat sebagai alat
komunikasi dalam penyelenggaraan proyek.
2. Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan
sesungguhnya pada saat pelaporan.
3. Bila digabungkan dengan metoda lain dapat dipakai pada saat pelaporan.
Kelemahan :
1. Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan
dan kegiatan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan
oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek.
2. Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaruan bila diperlukan, karena
pada umumnya ini berarti membuat bagan balok baru.